• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran badan komunikasi pemuda majlis ta'lim Nahdatul Fata kelurahan Pasir putih Sawangan kota Depok dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran badan komunikasi pemuda majlis ta'lim Nahdatul Fata kelurahan Pasir putih Sawangan kota Depok dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BADAN KOMUNIKASI PEMUDA MAJLIS TA’LIM

NAHDLATUL FATA KELURAHAN PASIRPUTIH SAWANGAN

KOTA DEPOK DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN

NARKOBA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

( S.Kom.I )

Disusun Oleh:

DENY RAHMAT

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “PERAN BADAN KOMUNIKASI PEMUDA

MAJLIS TA’LIM NAHDHATUL FATA KELURAHAN PASIRPUTIH

SAWANGAN KOTA DEPOK DALAM PENCEGAHAN

PENYALAHGUNAAN NARKOBA”, telah diajukan dalam munaqosyah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal Maret . Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Program Stara (SI) pada

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, Maret

Ketua merangkap anggota

Sidang Munaqosyah

Sekertaris merangkap anggota

Drs. Jumroni, M. Si Nip.

Umi Musyarrofah, MA Nip.

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs. Hasanuddin,MA Nip.

Drs. Tarmi MM Nip.

Pembimbing

(3)
(4)

i ABSTRAK

Deny Rahmat

Peran Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdatul Fata Kelurahan Pasirputih Sawangan Depok Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba

Latar belakang penulis mengambil judul adalah saat ini peredaran narkoba telah sampai keposok-plosok desa, hal tersebut dikarenakan longgarnya sistem keamanan yang rebuplik Indonesia sehingga memudahkan masuknya narkoba dan korbannyapun kebanyakan para pemuda yang merupakan pilar perjuangan bangsa. Selain itu yang melatar belakangi pengambilan judul adalah bentuk kepedulian organisasi pemuda akan gejala sosial yang dihadapi saat ini yakni maslah penyalahgunaan narkoba.

Saat ini narkoba bukan hanya bisa dinikmati di kota-kota besar saja, akan tetapi penyebaran narkoba saat ini sudah merambah ke pelosok-pelosok desa, seperti halnya di kelurahan pasir putih Sawangan Depok.yang kebanyakan pengguna adalah para generasi muda Islam yang merupakan harapan kedepan bagi agama, negara dan bangsa. Tingkat penyalahgunaan narkoba dikelurahan Pasirputih hanya pengguna saja, sedangkan pengedar belum ada. Dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba dibutuhkan sebuah peran baik orang tua, guru dan lembaga.

Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata (BKPMTNF) adalah sebuah lembaga dakwah pemuda yang ada di kelurahan pasirputih, kemudian yang menjadi pertanyaan apakah BKPMTNF mempunyai peran dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba ? aktivitas apa yang dilakukan BKPMTNF dalam mengatasi narkoba ?

BKPMTNF mempunyai peran dalam mengatasi dalam mengatasi yang berupa upaya pencegahan,aktivitas BKPMTNF dalam mengatasi adalah mengadakan seminar narkoba yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya narkoba, membuat himbauan tertulis,mengadakan penyuluhan yang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori R. Holsti tentang analisis isi, yang menyatakan dua hal penting yang harus ditekankan dalam menganalisis pesan. Pertama unsur yang harus ditiru. Kedua unsur konteks

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini lapangan berdasarkan metodologi kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yakni mengumpulkan dan mencari data dengan cara observasi agar data yang diperoleh bersifat obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan

Berdasarkan analisis penulis, BKPMTNF mempunyai peran dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan dalam bentuk pencegahan agar narkoba tidak salah dipergunakan oleh pemuda di kelurahan pasirputih

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Al-hamdilillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala

kenikmatan Allahu Robbi, terima kasih atas segala kemudahan yang Engkau

berikan, karma saya yakin dengan pertolongan Mu. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada jujnjungan Nabi Muhammad SAW , karma berkat

beliaulah umat manusia dapat merasakan indahnya iman dan islam.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

. Dr. Arief Subhan MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

. Ketua Jurusan KPI Drs.Jumroni, M.Si. dam sekertais Jurusan KPI Umi

Muyarofah, MA. Serta kepada seluruh desen yang telah memberikan ilmu

mudah-mudahan apa yang saya dapatkan bermanfaat.

. Drs. S. Hamdani, MA, dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan di tengah kesibukannya.

. Team penguji siding munaqosyah. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua

siding, ibu Umi Musyarrofah, MA selaku sekertaris siding, bapak Drs.

Hasanuddin MA selaku penguji (satu), bapak Drs. Tarmi, MM selaku

penguji II (dua).

. Bapak ibu Dosen Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

(6)

iii

. Seluruh Civitas, Jajaran Staf Tata Usaha, Perpustakaan Umum,

Perpustakaan Fakultas dan juga seluruh staf pengurus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

. Kepada Ketua BKPMTNF beserta jajarannya terima kasih atas segala

bantuannya baik data-data, wawancara dan lain-lain dalam penyelesaian

skripsi ini.

. Ayahanda H. Asmawi dan Ibu Hj. Suryani terima kasih atas segala do’a

dan bantuan yang tak terhingga untuk anakmu ini. Mudah-muduhan selalu

diberi kesehatan.

. Lu’ Lu’ Luthfiyah terima kasih atas segala do’a, dukungan serta

motivasinya sehingga membuat penulis lebih giat lagi dalam menyesaikan

skripsi ini, mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan pahala yang

berlipat ganda

.Teman-teman jurusan KPI C dari A – Z terima kasih atas dukungan dan

do’anya, dan menemani penulis sampai saat ini.

.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis sehingga

selesailah penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan Jazakumullah Khoiron atas segala kebaikannya,

semoga Allah memberikan kemudahan dalam setiap langkah hidup kita.

Jakarta, Maret

(7)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...

C. Tujuan Dan manfaat Penelitian ...

D. Tinjauan Pustaka ...

E. Metodologi ...

F. Sistematika Penulisan...

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Peran ...

B. Lembaga Dakwah ...

C. Penyalahgunaan Narkoba ...

. Pengertian Narkoba dan Bahayanya ...

. Narkoba dalam pandangan Islam ...

. Peraturan Perundang-undangan ...

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN KOMUNIKASI PEMUDA

MAJLIS TA’LIM NAHDLATUL FATA KELURAHAN

PASIRPUTIH SAWANGAN KOTA DEPOK

A. Latar Belakang Berdirinya BKPMTNF Pasirputih

(8)

v

B. Tujuan Berdirinya BKPMTNF ...

C. Visi, Misi BKPMTNF ...

D. Aktivitas Umum BKPMTNF ...

E. Struktur Organisasi BKPMTNF ...

F. Kendala dan Solusi BKPMTNF ...

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Bentuk-bentuk Penyalahgunaan Narkoba yang Terjadi di

Kelurahan Pasirputih Kec. Sawangan Kota Depok ...

B. Peran dan aktifitas BKPMTNF Dalam Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba ...

C. Hambatan-hambatan dan Solusi ...

D. Analisis ...

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...

B. Saran-saran ...

C. Penutup ...

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INTERVIEW

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi seorang muslim, berdakwah atau menyeru kepada yang ma’ruf

dan mencegah yang mungkar merupakan peran atau kewajiban yang harus

dijalankan. Tetapi menyeru tidak hanya kewajiban individu seorang muslim,

namun organisasi atau lembaga yang berorientasi agama berkewajiban untuk

menjalankan perannya untuk menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran,

sebagaimana Allah SWT berfirman :

3

t

F

9

u

ρ

Ν3ΨΒ

πΒ

&

t

βθ

ã‰

t

ƒ

n

<

)

Ž



s

ƒ

:

$

#

t

βρ



Β

'

t

ƒ

u

ρ

∃ρ

è

p $

$/

t

βθ

y

γΖ

t

ƒ

u

ρ

t

ã



s

3Ψϑ9

$

#

y

s

9

'

ρ&

u

ρ

Νδ

š

χθs= ϑ9

$

#

∩⊇⊃⊆∪

Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka itulah orang yang beruntung. ( QS. Ali Imran, : )”

Dalam melaksanakan dakwah, yang artinya menyeru kepada kebaikan

dan mencegah kemungkaran bukan hanya tugas atau fungsi seorang Nabi dan

Rasul yang diutus oleh Allah SWT ke dunia ini. Seiring dengan

perkembangan zaman hingga saat ini, peran dakwah dituntut untuk lebih aktif

dan reaktif yang dilakukan baik ulama, pribadi muslim, maupun lembaga

dakwah lainnya.

Untuk dapat membangun dan mewujudkan sistem Islam dalam

kehidupan manusia yang menjadi esensi dakwah, maka apa yang menjadi

(10)

dengan tugas dan fungsi dakwah di sinilah sesuatu yang harus dilakukan dan

meski tidak identik dengan dakwah maka ia merupakan bagian tak terpisahkan

dari dakwah. Menurut Sayyid Quthub, ada tiga tugas dan fungsi dakwah.

“Pertama, menyampaikan kebenaran Islam (al-Tablig wa al-Bayan). Kedua,

melakukan pembudayaan nilai-nilai Islam (al-Amr bi al-Ma’ruf) dan kontrol

sosial. Ketiga, menumpas kejahatan melalui perang suci (al-Jihad fi sabil

Allah).”1

Menurut Prof. Toha Umar. MA, sebgaimana yang dikutip oleh Drs.

Basrah Lubis dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Dakwah ” membagi pengertian

dakwah kepada dua bagian :

. Pengertian umum

“Ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisikan cara-cara, tuntunan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menyetujuinya, melakukan suatu ideologi, pendapat dan pekerjaan tertentu.

. Pengertian khusus

Ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat kelak”2

Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata

(BKPMTNF) adalah wadah organisasi Islam yang bertujuan untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi pemuda sebagai harapan agama,

bangsa dan negara, yang disalurkan ke dalam bentuk organisasi untuk

menciptakan pemuda/i yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai

kebenaran baik hukum agama dan negara.3 Badan Komunikasi Pemuda Majlis

Ta’lim Nahdlatul Fata didirikan pada tanggal September di Kelurahan

1

Dr. A. Ilyas Ismail. MA, Paradigma Dakwah Syayid Quthub ( Penamadani, Jakarta

), cet I. hal.

2

Drs. H. Basrah Lubis, Pengantar Ilmu Dakwah. Cv. Turisina, (Jakarta ) cet ke- ,

hal

3

(11)

Pasir Putih Kecamatan Sawangan Kota Depok. Adapun yang melatar

belakangi berdirinya yakni untuk memperkuat Ukhuwah Islamiah di antara

pemuda/I se-Kelurahan dan sebagai reaksi terhadap gejala sosial yang

berkembang saat ini. Maka dengan ini, diharapkan Badan Komunikasi

Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata, lebih berperan aktif dalam menyikapi

perubahan baik budaya dan perilaku umat Islam, terlebih para pemuda-pemudi

muslim khususnya.

Perubahan yang terjadi di kalangan pemuda-pemudi muslim saat ini

sangat memprihatinkan, karena semakin maju dan berkembangnya teknologi

maka semakin besar dampak negatif yang kita terima. Salah satu contoh kecil,

bebasnya penayangan budaya-budaya barat yang di tayangkan di negara

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, yang pada akhirnya

secara tidak sadar mereka yang menikmati tayangan tersebut dan

memanipulasi budaya Barat dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini

negara Indonesia sudah menjadi tempat sasaran dan tujuan untuk

perkembangan narkoba, karena letak negara Indonesia sangat strategis dan

memudahkan masuknya obat-obatan terlarang baik melalui jalan darat, laut

dan udara. Sasaran pengguna/konsumen adalah pemuda/i. Pengaruh

obat-obatan terlarang, atau lebih dikenal dengan istilah Narkoba.4 Sangat buruk

bagi perkembangan otak si pemakai dan berdampak pada sebuah kematian.

Yumail Agus mengatakan “Timbulnya kenakalan remaja yang sudah menjurus ketindak kriminal, bertambahnya pengguna narkoba dan zat berbahaya lainnya di kalangan orang muda, serta munculnya berbagai jenis penyakit seksual seperti AIDS sebagai longgarnya pergaulan bebas, maka semakin beratlah persoalan yang kita hadapi dan semakin berat tantangan

4

(12)

yang harus diselesaikan demi mempersiapkan generasi muda yang berkualitas”.5

Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain yang disebut dengan

istilah narkoba, telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi

masyarakat. Penyalahgunaan narkoba telah masuk ke sekolah-sekolah dan

menjadi lahan empuk bagi pengedar, tanpa memikirkan akibat buruk yang

ditimbulkan bagi bangsa dan negara.

Penyalahgunaan narkoba yang kini sudah merambah hampir keseluruh

penjuru dunia, bahkan tidak hanya di kota-kota besar saja, akan tetapi kini

sudah menjalar ke pelosok-pelosok desa terpencil sekalipun.

Dampak negatif dari modernisasi dan pergaulan bebas, konsumen

narkoba tidak hanya anak-anak orang kaya saja, tetapi juga anak petani yang

ikut-ikutan untuk mengonsumsi obat terlarang tersebut, padahal

obat-obatan terlarang yang mereka konsumsi akan merusak mental dan moral.

Pergeseran nilai-nilai sosial dan keguncangan norma panutan hidup sebagai

dampak negatif dari modernisasi dan kemajuan teknologi, sering kali

menciptakan jurang yang dalam antara orang tua dan anak, yang berakibat

kesalahpahaman dan kerenggangan.

Menurut Dr. Amir Husain Anwar: “Masalah penyalahgunaan NARKOBA saat ini, sudah urgen karena bahaya yang ditimbulkan tersembunyi, salah satunya ancaman penyakit HIV/AIDS. Saat ini NARKOBA sudah seperti mewabah, mulai dari anak-anak sampai

5

(13)

kakek dan mereka menjadi korban NARKOBA karena terjebak ingin coba-coba dan tidak mengerti bahwa itu berdampak negatif.”6

Untuk mengatasi penyalahgunaan Narkoba ini, diperlukan berbagai

upaya yang efektif, agar para pengguna (pemakai) sadar dan yang belum

terkena dapat terhindar dari bahaya obat setan tersebut.

Salah satu upaya penanggulangan adalah diperlukan peran serta

organisasi atau lembaga keagamaan yang memiliki perhatian penuh terhadap

masalah sosial-keagamaan, sehingga mampu mengatasi masalah-masalah yang

timbul di masyarakat, serta mampu menggalang kerja sama yang baik antara

Umara dengan Ulama.

Dalam kaitannya penulisan skripsi ini, bila dilihat dari pengertian

peran, adalah suatu kewajiban atau kegiatan suatu upaya menyelamatkan

manusia dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang (narkoba) yang sangat

memerlukan suatu upaya-upaya atau cara-cara tertentu agar manusia terhindar

dari narkoba dan miras. Dalam hal ini, Badan Komunikasi Pemuda Majlis

Ta’lim Nahdlatul Fata Pasirputih Kec. Sawangan Kota Depok melakukan

upaya-upaya untuk menyelamatkan manusia khususnya pemuda dan remaja

Islam agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan senantiasa berada di

jalan Allah SWT.

Hal yang melatarbelakangi penulisan skripsi mengenai peran

BKPMTNF Pasirputih Kecamatan Sawangan Kota Depok adalah:

. Ingin mengetahui peran Badan Komunikasi pemuda Majlis Ta’lim

Nahdlatul Fata (BKPMTNF) dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba

6

Majalah Perkawinan dan Keluarga, Narkobais Terancam Aids, Jakarta BP

(14)

. Ingin menelusuri BKPMTNF sebagai suatu lembaga pemuda dan remaja dalam menjalankan aktivitasnya di Kelurahan Pasirputih Kecamatan

Sawangan Kota Depok

. Semakin banyaknya pemakai serta pengedar narkoba

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah . Pembatasan Masalah

Perkembangan narkoba yang terjadi saat ini sudah sangat

memprihatinkan, namun setiap masalah pasti ada jalan keluar dan

pencegahannya, agar bisa mengurangi dan memberantas baik pemakai

maupun pengedar. Begitu juga dengan BKPMTNF dengan segala aktivitas dan kegiatannya menciptakan dan memberikan pembinaan

keislaman agar bertaqwa kepada Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis membatasi penelitian pada peran Badan Komunikasi Pemuda

Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata dalam pencegahan Penyalahgunaan narkoaba

dan upaya apa saja yang dilakukan oleh Badan Komunikasi Pemuda

Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata dalam pencegahan peynalahgunaan narkoba

bagi remaja Kelurahan Pasirputih Kecamatan Sawangan Kota Depok.

. Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang penulis paparkan di

atas, penulis mencoba meneliti dan mengkaji pokok-pokok masalah

(15)

a. Bentuk-bentuk penyalahgunaan narkoba di Kelurahan Pasirputih

Kecamatan Sawangan Kota Depok ?

b. Bagaimanakah peran dan aktivitas BKPMTNF dalam mengatasi

penyalahgunaan narkoba ?

c. Bagaimana hambatan dan solusinya ?

C. Tujuan dan manfaat Penelitian . Tujuan penelitian

a. Tujuan teoritis adalah

). Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyalahgunaan narkoba di

Kelurahan Pasirputih Sawangan Kota Depok

). Untuk mengetahui peran dan aktifitas BKFMTNF dalam

pencegahan penyalahgunaan narkoba

). Untuk mengetahui hambatan dan solusinya

b. Tujuan Praktis adalah

Untuk memenuhi syarat-syarat dan melengkapi tugas dalam

mencapai gelar Sarjana Sosial Islam pada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

) Hasil dari peneliti kali ini, dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

) Dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara

berdakwah yang baik dan efektif.

(16)

) Dapat memberikan masukan dan sebagai pembelajaran dalam

penelitian selanjutnya

) Dapat memberikan pengetahuan tentang bahaya dari

penyalahgunaan obat-obatan terlarang (Narkoba)

D. Tinjauan Pustaka

Seteleh saya meneliti di Perpusatakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi ternyata saya temui sebuah skripsi yang berjudul Peran Pimpinan

Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD

BKPRMI) Kota Depok dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba yang oleh

Akmal mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam angkatan tahun . Isi skripsi tersebut membahas tentang

peran lembaga (DPD BKPRMI) dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba.

Berbeda dengan skripsi diatas, skripsi saya ini membahas peran Badan

Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata (BKPMTNF) Kelurahan

Pasirputih Sawangan Kota Depok dalam pencegahan penyalahgunaan

narkoba. Perbedaan antara skripsi diatas dengan skripsi saya terletak pada

judul, objek, subjek dan waktu penelitian.

E. Metodologi

. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Dalam

(17)

deskriptif analisis, yaitu metode yang memiliki beberapa langkah

penerapan. Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang

menjadi gagasan utama. Gagasan primer ini diperoleh dari hasil

wawancara yang mendalam dengan informan. Langkah selanjutnya adalah

membahas gagasan primer tersebut yang sebetulnya memberikan

penafsiran penulis terhadap gagasan yang telah dideskripsikan. Dan yang

terakhir adalah melakukan study analitik, yaitu study terhadap serangkaian

gagasan primer.7

. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Badan Komunikasi Pemuda

Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata Pasirputih Kecamatan Sawangan Kota

Depok. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Imam Suprayogo,

dalam bukunya Metode Penelitian Sosial Agama, “Dalam penelitian

kualitatif menempatkan sumber data (informan) sebagai subjek yang

memiliki kedudukan yang penting”.8 Karena kebenaran dan keakuratan

data di ambil dari hasil wawancara terhadap senua pihak yang terdapat

dalam sebuah organisasi tersebut yakni BKPMTNF.

Adapun objek dalam penelitian kali ini adalah peran BKPMTNF

kelurahan Pasirputih Sawangan Kota Depok dalam pencegahan

penyalahgunaan narkoba.

7

Mastuhu, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Tinjauan Antara Disiplin Ilmu,

(Bandung: Pusjarlit dan Nuansa, ), cet. , hal.

-8

Imam Suprayogo, Thabrani. Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT.

(18)

. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapaun tempat yang digunakan untuk penelitian adalah

sekertariat BKPMTNF, sekertariat Karang Taruna, kantor Kelurahan

Pasirputih, kantor Kepolisian. Waktu yang digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian adalah pada Desember -Maret .

. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi, yakni merupakan salah satu metode dalam penelitian ini

yang berarti pengamatan, penglihatan dalam hal ini dilakukan penulis

untuk menggali data atau informasi dari sumber data yang ada di

BKPMTNF, yang berupa peristiwa, tempat, dokumentasi, yang ada dalam dalam organisasi tersebut.

b. Wawancara, yaitu percakapan langsung dan tatap muka dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi.9 Dalam hal ini penulis mewawancarai satu pengurus dan

satu anggota BKPMTNF pasirputih Kecamatan Sawangan Kota

Depok.

c. Dokumentasi biasa diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja.

Baik berupa catatan (rekaman), video (gambar dan suara), dan foto

9

Imam Suprayogo, Thabrani. Metodologi Sosial Agama ( Bandung: PT. Remaja

(19)

(gambar).10 Pada prinsipnya ketika kita melihat sebuah dokumentasi,

kita ingin mendapatkan gambaran bagaimana proses itu berlagsung.

. Analisis data

Analisis data adalah prosedur penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih muda dibaca dan diinterpretasi.11 Setelah semua data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini tekumpul maka langkah berikutnya adalah

mengolah dan menganalisis data tersebut, teknik analisis yang digunkan

dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriftif.

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam

memperoleh temuan-temuan hasil penelitian, hal ini disebabkan data yang

telah didapatkan akan menuntut peneliti dalam upaya mendapatkan

temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik yang tepat.

Dalam penelitian kali ini penulis meneliti aktivitas BKPMTNF

dalam melakukan perannya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba

dengan menggunakan data-data yang ada di BKPMTNF yang bias

dijadikan sumber data.

. Pedoman Penulisan

Adapun teknik penulisan tetap berpedoman kepada buku penulisan

karya ilmiah (skipsi, tesis, disertasi) UIN Syarif Hidayatillah Jakarta

dengan tim penulis: Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurahman, M.

10

Geogle. Com. Pengertaian Dokumentasi

11

Sutrisno Hadi, Metodologi Research I (Yogyakarta : Gajah Mada University Fakultas

(20)

Syairozi Dimyati, Nety Hartati, Syopiansyah Jaya Putra. Cetakan II, April

.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh kemudahan dalam penulisan skripsi ini, penulis

menggunakan beberapa hal mengenai sistematika penulisan. Adapun

sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, secara rinci sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Menguraikan seputar latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Yang berisikan pengertian-pengertian diantaranya : pengertian

peran, lembaga dakwah dan penyalahgunaan narkoba.

BAB III : Gambaran Umum BKPMTNF Pasirputih Kecamatan Sawangan Kota Depok.

Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang berdirinya

BKPMTNF Pasirputih Sawangan Kota Depok, tujuan berdirinya,

visi dan misi, aktivitas umum, stuktur organisasi, kendala dan

(21)

BAB IV : Temuan Dan Analisis Data

Disini diuraikan bentuk-bentuk penyalahgunaan narkoba di

kelurahan Pasirputih, peran dan aktivitas BKPMTNF dalam

pencegahan penyalahgunaan narkoba, hambatan-hambatan dan

solusinya, serta analisis.

BAB V : Kesimpulan

Dalam bab ini, penulis memberikan kesimpulan dari apa yang

telah dipaparkan dari hasil penelitian, selanjutnya penulis juga

memberikan saran-saran yang ditujukan kepada pengurus

(22)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Peran

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia “peran adalah bagian dari tugas

utama yang harus dilakukan”.1 Sedangkan Gress Massan dan A. W. MC

Eachern sebagaimana dikutip oleh David Berry mendefinisikan “peran

Sebagai perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang

menempati kedudukan sosial tertentu, harapan tersebut merupakan hubungan

norma-norma sosial. Oleh kerenya itu, harapan tersebut ditentukan oleh

norma-norma di dalam masyarakat”.2

Dari pengertian peran diatas, terlihat suatu gambaran bahwa peran

merupakan kewajiban, keharusan seseorang ataupun lembaga karena

mempunyai kedudukan tertentu di masyarakat sehingga membawa pengaruh

untuk menjalankan sesuatu sesuai dengan aturan dan norma-norma yang

berlaku.

Bila dikaitkan dalam penulisan skripsi ini, peran merupakan

wewenang, tindakan positif untuk menyelamatkan manusia dari pengaruh

obat-obatan terlarang (narkoba), yang kebanyakan pengguna adalah para

generasi muda yang merupakan pilar bangsa, agama dan negara.

Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam kaitannya

penyalahgunaan narkoba diperlukan suatu upaya-upaya pencegahan, agar para

1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Inddonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, ) Hal.

2

N. Gress. WS. Massan and A. W. MC. Eacharn. Ploratind Role Analysis, dalam David

Berry, Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, ) Cet. Ke- ,

(23)

pengguna narkoba sadar akan bahaya yang dikeluarkan dari pemakaian

narkoba., dan tidak lagi menggunakan/mengkonsumsi obat-obatan terlarang

(narkoba).

B. Lembaga Dakwah

Lembaga Dakwah adalah organisasi pembinaan keIslaman dan

mengadakan berbagai kegiatan keIslaman sebagai upaya syiar Islam. Dakwah

adalah kewajiban asasi bagi setiap muslim yang harus senantiasa ditegakkan

syi'arnya, dimantapkan keberadaannya, dan ditata gerak kelembagaannya.

Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata Arab

da’wah, merupakan bentuk masdhar dari kata kerja da’a yang berari seruan,3

ajakan atau penggilan. Serua dan panggilan ini dapat dilakukan dengan suara,

kata-kata atau perbuatan. Kata dakwah juga berarti doa’a (al-du’a) yakni

harapan, permohonan kepada Allah SWT atau seruan (al-nida). Menurut

Amrullah Ahmad :

Dakwah adalah mengajak umat manusia supaya masuk kedalam jalan Allah (sistem Islam) secara menyeluruh baik dengan lisan maupun dengan tulisan dan perbuatan sebagai ikhtiar muslim mewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan daaalam kehidupan Shahsiyah, Usrah, jama’ah dan umat dalam semua kehidupan secara berjama’ah sehingga terwujud Khairul Ummah.4

Sementara menurut M. Quraish Shibab, memberikan definisi

dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah

situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun

3

Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Syyid Quthub (Jakarta : Penamadani . ) cet ke- ,

hal

4

(24)

masyarakat.5 Perwujudan dakwah menurut beliau bukan sekedar peningkatan

pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan saja, tetapi menuju

pada pelaksanaan sasaran yang lebih luas. Dakwah harus lebih berperan

menuju pada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam aspek

kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun sosial budaya.

Dari beberapa definisi dakwak diatas, penulis meyimpulkan bahwa

dakwah suatu kegiatan mengajak manusia untuk selalu melakukan

perbaikan-perbaikan yaitu mengubah kondisi masyarakat, dalam hal ini masyarakat

mad’u dari kondisi apa adanya kepada kondisi apa yang seharusnya, melipti

semua aspek kehidupan.

C. Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan

tidak untuk maksud penggobatan, tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam

jumlah yang berlebihan yang secara kurang teratur, dan berlangsung cukup

lama, sehingga menyebabkan gangguan fisik, mental, dan kehidupan

sosialnya.6

Pemakaian narkoba secara berlebihan tidak ditunjukan jumlah

dosisnya, tetapi yang penting pemakian berakibat pada gangguan salah satu

fungsi, baik fisik, psikologis, maupun sosial. Ganggauan fisik berarti

gangguan fungsi atau penyakit pada organ-organ tubuh, seperti penyakit hati,

jantung, HIV/AIDS. Gangguan psikologis meliputi cemas, sulit tidur, depresi.

gangguan sosial, meliputi kesulitan dengan orang tua, teman, sekolah,

pekerjaan, keuangan, dan berurusan dengan polisi.

5

Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an (Bandung : Mizan, ) cet. Ke- hal.

6

Lydia Harlina Martono. Satya Joewana, Pencegahan dan Penanggulangan

(25)

Banyak alasan mengapa narkoba disalahgunakan diantaranya agar

dapat diterima oleh lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan,

agar bebas dari rasa murung, mengurangi keletihan, kejenuhan atau

kebosanan, untuk mengatasi masalah pribadi dan lain-lain.

Akan tetapi terlepas dari semua alasan diatas, remaja

menyalahgunakan narkoba, karena ditawarkan oleh seseorang atau

sekelompok teman sebaya, agar mau mencoba memakainya. Untuk itu

anakanak dan remaja harus meningkatkan kewaspadaan mengenai berbagai

situasi penawaran.

. Pengertian Narkoba dan Bahaya narkoba

Narkoba atau Naza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong

makanan. Jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikkan,

berpengaruh terutama pada sistem kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering

menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau

menurun). Demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran

darah, pernapasan,dan lain-lain)7

Secara umum NARKOBA atau dalam istilah disebut sebagai DRUG

adalah sejenis zat yang memiliki ciri-ciri tertentu. Narkoba adalah zat yang

dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang

menggunakan dengan memasukkannya kedalam tubuh manusia. 8

Pengaruh Narkoba atau Naza berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,

rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.

7

Lydia Harlina Martono. Satya Joewana, Pencegahan dan Penanggulangan

Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah , (Jakarta: Balai Pustaka, ). Cet. Ke- ,hal

8

Dinas Hukum Polda Ja-Bar, Penyalahgunaan Narkoba ditinjau dari aspek Kriminalitas

(26)

Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health

Organization) telah memberi batasan tentang Drug (Narkoba) sebagai berikut:

“Setiap zat yang jika masuk kedalam organisme hidup akan mengadakan

perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organisme tersebut”.9

Fungsi-fungsi organisme itu diantaranya ialah Fungsi-fungsi berpikir, perasaan, dan perilaku

pemakainya. Zat atau Narkoba itu banyak di salah gunakan sehingga

menimbulkan kecanduan (addiction) yang pada akhirnya menimbulkan

ketergantungan (dependence).

Dalam undang-undang RI No. Tahun tentang Narkotika dan

psikotrofika menyebutkan narkotika adalah “Zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, dan dapat

menimbulkan ketergantungan.” 10

Sedangkan Soedjono. D. SH, mendefinisikan narkoba adalah “Suatu

bahan yang terutama mempunyai efek kerja pembiusan atau dapat

menurunkan kesadaran hingga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik dan

mental lainnya, apabila dipakai secara terus menerus dan secara liar dengan

akibat terjadinya ketergantungan (kecanduan) pada bahan tersebut.” 11 Dari

jenis-jenis narkoba, ada yang dapat menimbulkan kecanduan dan ada pula

yang tidak. Obat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan

mempunyai beberapa ciri yaitu :

. Keinginan yang tak tertahankan untuk menambah takaran (dosis) sesuai dengan toleransi tubuh.

9

Dadang Hawari, Konsep Islam Memerangi AIDS dan NAZA ,(Yogyakarta: Dana Bhakti

Prima Yasa, ) cet. Ke -VI hal.

10

AKP. Rusbandi. NAZA Jalan Menuju Maut, (Depok: CV. Indi Grafis, ) hal.

11

(27)

. Ketergantungan psikis (psychological dependent), apabila pemakaian dihentikan, akan menimbulkan kecemasan, kegelisahan, depresi, dll. . Ketergantungan fisik (psychal dependence), apabila pemakai dihentikan,

akan menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus NAZA (ithdrawal sympton).12

Bila dilihat dari semua pengertian Narkoba atau Naza (Drug) baik

sintetis maupun semi sintetis, adalah suatu zat yang dapat menyebabkan

perubahan kepada tubuh si pemakai bahkan dapat mengganggu akal sehat.

Terlebih bila pemakaiannya secara terus menerus dan secara liar dapat

menimbulkan ketergantungan baik psikis maupun fisik.

Narkoba memiliki berbagai jenis dan mempunyai efek buruk yang

bermacam-macam :

. Ganja

Ganja atau mariyuna adalah jenis tanaman perdu, yang tingginya

meter. Ganja ini dikenal dengan istilah chimeng, stone, norkis, hash

dan grass.

Ganja memiliki efektifitas yakni akan membuat pemakainya

mejadi lamban berfikir, nampak bodoh dan mengesalkan. Hal tersebut

dikarenakan ganja mempengaruhi kosentrasi dan daya ingat si pemakai,

yang akhirnya pada kondisi sakau,13 pecandu akan mengalami

meningkatnya denyut nadi, rasa takut yang berlebihan, panik, depresi,

serta timbulnya halusinasi (khayalan). 14

12

Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima, ) hal.

-13

Sakau : Gejala putus zat atau kondisi sakit sebelum mengkonsumsi naza 14

(28)

. Heroin

Heroin adalah jenis naza/narkoba yang berbentuk bubuk atau

larutan dengan cara penggunaan disedot atau disuntikkan. Heroin dikenal

dengan istilah putaw (heroin kelas dan ).15

Bahaya heroin untuk pemakai pemula akan mengalami gangguan

mental organik (GMO) yang ditandai dengan gejala :

a. Pupil mata mengecil kemudian melebar akibat anoksia

b. Rasa gembira yang berlebihan (Euforia) yang kemudian sedih tanpa

sebab (Diforia), kehilangan tenaga (Reterdasi Psikomotor) hilangnya

konsentrasi dan daya ingat. 16

Sedangkan bagi pecandu yang sudah parah, yang paling mungkin

baginya hanya dua pilihan yaitu : mencari obat itu dengan segala cara atau

(kalau tidak dapat) akan mati.17

. Amphetamin

Amphetamin biasanya berupa pil, kapsul, dan serbuk. Amphetamin

juga dikenal dengan nama “AMPHET” zat ini sangat peka merangsang

perasaan pemakainya. Bagi pemakai obat ini akan terangsang penyakit

bengong, merasa kesepian, terasing dan akibat lain dari obat ini adalah

berat badan menurun, tekanan darah tinggi, denyut jantung dan nadi tak

beraturan serta paranoid. 18

. Ekstasy

15

AKP. Rusbandi. NAZA Jalan Menuju Maut, (Depok: CV. Indi Grafis, ) hal.

16

Mashuri Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

). cet. Ke- . hal.

17

Mashuri Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

). cet. Ke- . hal.

18

(29)

Ekstasy diproduksi secara ilegal dan bentuk kapsul serta tablet. 19

zat ini bukan merupakan hasil olahan dari tumbuh-tumbuhan sebagaimana

candu, ganja, dan coca atau alkohol, tapi merupakan zat kimia yang

dihasilkan oleh industri farmasi.

Bahaya zat ini mempengaruhi terhadap susunan syaraf pusat (Otak)

serupa dengan narkotika dan alkohol. Zat ini juga dikategorikan sebagai

psycotropika (mengubah mental dan jiwa pemakainya). 20

. Shabu-shabu

Zat ini memiliki bentuk kristal, tidak berbau dan tidak berwarna.

Nama lain dari shabu-shabu adalah kristal, ubas, SS, mecin.

Bahaya dari zat jenis ini akan mengakibatkan impotensi,

kejang-kejang, paranoid, kerusakan pada usus, ginjal, jantung dan berakhir pada

sebuah kematian. 21

. In Halen

Jenis naza yang dikenal dengan In Halen ini adalah zat sejenis lem

sebagaimana juga yang terdapat dalam lem dan pengencer cat (thinner).

Bahaya dari zat ini akan menimbulkan hilang ingatan, tidak dapat

berpikir sehat, mudah berdarah, kerusakan sistem syaraf otak, kerusakan

hati, ginjal, sakit paru-paru serta menyebabkan kematian mendadak.22

19

Mashuri Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

). cet. Ke- . hal.

20

Mashuri Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

). cet. Ke- . hal.

21

AKP. Rusbandi, NAZA Jalan Menuju Maut, (Depok: CV. Indi Grafis, ) hal.

(30)

. Cocain

Cocain diperoleh dari sari daun Coca, yang berupa serbuk, cocain

berwarna putih dengan rasa pahit. 23

Dampak buruk dari cocain adalah terhadap fisik dan mental,

sehingga ciri-ciri fisik dan Psycologi pemakainya hapir serupa dengan

kondisi pemakai naza jenis lainnya (ganja, shabu-shabu, putaw, morfin,

miras).

. Morfhin

Morfhin berasal dari candu mentah yang diolah dengan

bahan-bahan kimia lainnya. Zat naza ini memiliki beberapa bentuk :

a. Bubuk atau serbuk putih

b. Berupa cairan berwarna putih

c. Berbentuk balok kecil dengan merek ( , OK, AA, IA)

d. Dalam bentuk tablet kecil. 24

Penyalahgunaan Morfhin bisa mengakibatkan komplikasi atau

berakibat berkembangnya penyakit kulit paru-paru, ginjal dan berakhir

pada kematian. 25

. Candu (Opium)

Naza jenis ini diperoleh dari opium mentah melalui suatu rentetan

pengolahan (proses larutan, pemanasan, dan peragian).26 Bahaya dari

candu ini, bagi si pemakai sangat sulit untuk disembuhkan karena merasa

23

Masruhi Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

). cet. Ke- . hal.

24

AKP. Rusbandi, NAZA Jalan Menuju Maut, (Depok: CV. Indi Grafis, ) hal.

25

Rachman Hermawan, Penyalahgunaan Narkotika oleh Para Remaja, (Bandung PT.

Eresco, ) cet. Ke-II, hal.

(31)

tidak akan hidup tanpa candu. Bagi pecandu hidupnya sangat sengsara dan

kurus kering.

.Minuman Keras (Miras)

Miras atau Minuman Keras (beralkohol) seperti arak, whisky, bir

dan lainnya. Bahaya yang ditimbulkan dari miras tidak kalah hebatnya dari

jenis-jenis lainnya seperti mengakibatkan : mudah tersinggung, kesehaatan

menurun drastis, dan bila overdosis maka jantung akan berdetak dengan

cepat, mengeluarkan darah dari hidung hingga mengakibatkan kematian.

.Obat Penenang atau Obat Tidur

Obat tidur adalah Psycotrofika golongan IV dan V, obat ini sering

juga disebut Pil Koplo atau Pil BK. Penyalahgunaan Pil koplo dan pil BK

dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti muntah-muntah, jantung

berdebar-debar, badan lesu dan lain-lain. 27

. Narkoba dalam Padangan Islam

Islam menghendaki kemaslahatan bagi semua manusia dan sangat

menentang sesuatu yang dapat membawa keburukan bagi manusia. Narkoba

(narkotik dan obat-obatan berbahaya) adalah salah satu yang dapat membawa

keburukan bagi manusia, walaupun pada prinsipnya apabila digunakan dengan

cara diminum, dihisap, dihirup, disuntikkan dan sebagainya, akan membawa

pengaruh (positif yang kecil dan negatif yang amat besar) bagi pemakainya.

27

(32)

-Agar fungsi akal manusia tetap terpelihara dengan baik, maka salah

satu cara untuk memeliharanya dengan cara menjauhkan diri dari narkoba.28

Sesuai dengan firman Allah :

$

p

κ

š

r

'

t

ƒ

t



Ï ©

$

#

(

#

θ

ã

Ψ

t

Β

#

u

Ÿ

ω

(

#

θ

ç

/

t



ø

)

s

?

n

ο

4

θ

n

=

¢

Á

9

$

#

ó

Ο

ç

F

Ρ

r

&

u

ρ

3

t



s

3

ß

4

®

L

y

m

(

#

θ

ß

ϑ

n

=

÷

è

s

?

$

t

Β

t

βθ

ä

à

)

s

?

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman jangan kamu menghampiri sembahyang, ketika kamu sedang mabuk sampai kamu mengetahui apa yang kamu katakan.” (An-Nisa : ).

Selain ayat tersebut, Allah juga berbicara tentang khamar,

sebagaimana dalam firman-Nya :

ª

y

7

t

Ρθ

è

=

t

ó

¡

o

Ç

t

ã

Ì



ô

ϑ

y

ø

9

$

#

Î

Ž

Å

£

÷



y

ϑ

ø

9

$

#

u

ρ

(

ö

è

%

!

$

y

ϑ

Î

γŠ

Ï

ù

Ö

Ν

ø

O

Î

)

×

Ž



Î

7

Ÿ

2

ß

ì

Ï

o

Ψ

t

Β

u

ρ

Ä

¨$

¨

Ζ=

Ï

9

!

$

y

ϑ

ß

γ

ß

ϑ

ø

O

Î

)

u

ρ

ç

Ž

t

9

ò

2

r

&

Ï

Β

$

y

ϑ

Î

γ

Ï

è

ø ‾

Ρ

3

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; katakanlah : pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (Al-Baqarah : )

Selama dosanya lebih besar dari manfaatnya maka sisi dosa itulah

yang mendominasi.29 Setelah ketentuan itu, Allah SWT memberikan

ketentuan hukum terakhir baagi masalah ini dalam firman-Nya :

$

p

κ

š

r

'

t

ƒ

t



Ï ©

$

#

(

#

þ

θ

ã

Ψ

t

Β

#

u

$

y

ϑ

Ρ

Î

)

ã



ô

ϑ

s

ƒ

ø

:

$

#

ç

Ž

Å

£

ø

Š

y

ϑ

ø

9

$

#

u

ρ

Ü

>$

|

Á

Ρ

F

{

$

#

u

ρ

ã

Ν≈

s

9

ø

F

{

$

#

u

ρ

Ó

§

ô

_

Í

ô

Ïi

Β

È

y

ϑ

t

ã

Ç

≈

s

Ü

ø

¤

±

9

$

#

ç

νθ

ç

7

Ï

t

G

ô

_

$

$

s

ù

ö

Ν

ä

3

ª

=

y

è

s

9

t

βθ

ß

s

Î

=

ø è

?

∩⊃∪

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khomer, (berkorban) untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah :

)

28

Ditjem Bimnas Urusan Haji, Pandangan Islam Tentang Narkoba, (Jakarta: Tahun

- ) hal.

29

M. Mutawali Asy-sya’rawi, Dosa-dosa Besar, (Jakarta: Gema Insani Perss. ) cet.

(33)

Nas dari ayat di atas sangat jelas mengharamkan meminum khamer.30

Dalam sunnah rasul datang menafsirkan tentang khamer :

ﻝﺎﹶ

ﻗ 

ﻢﱠ

ﻠ

ﺳ

ﻭ 

ﻪ

ﻴﹶ

ﻠ

ﻋ ُ

ﷲﺍ ﻰﱠ

ﻠ

ﺻ 

ﻲﹺ

ﺒ

ﻨﻟﺍ ﱠ

ﻥﹶ

ﺍ ﺎ

ﻤ

ﻬ

ﻨ

ﻋ ُ

ﷲﺍ 

ﻲ

ﺿ

ﺭ 

ﺮ

ﻤ

ﻋ ﹺ

ﻦ

ﺑﺍ ﹺ

ﻦ

ﻋ

:

ﻞﹸ

ﺴ

ﻣ ﹸ

ﻞﹸ

ﻛ

ﻭ 

ﺮ

ﻤ

ﺧ ﹴ

ﺮ

ﻜ

ﺴ

ﻡﺍ

ﺮ

ﺣ ﹴ

ﺮ

)

ﻢﻠﺴﻣ ﻪﺟﺮﺧﺍ

(

Artinya : Dari Ibn Umar r.a bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda : “tiap-tiap yang memabukkan itu khamer, dan tiap-tiap yang memabukkan itu haram.” (HR. Muslim).

Hukum dari kedua hadits tersebut, berkaitan erat dengan terjadinya

‘keburukan’ yang diakibatkannya. mengharamkan khamer adalah memabukan

dan segala sesuatu yang didalamnya terdapat hal-hal yang memabukkan dan

hilangnya akal sehat juga terdapat hukum pengharaman.31 Maka dengan

demikian, obat-obatan terlarang yang dapat menghilangkan akal sehat dan

memabukkan, didalam agama Islam dianggap sebagai sesuatu yang haram. 32

Dengan demikian, saat mengharamkan khamer, Allah SWT

berkehendak menjaga akal manusia, karena akal adalah proses diberikannya

beban taklif (aturan dan tuntutan hukum) bagi manusia.

Karena sasaran utama tuntunan agama adalah menjaga lima pokok

elemen vital kehidupan manusia, yaitu keselamatan jiwa, keselamatan

kehormatan jiwa, keselamatan harta, keselamatan akal dan keselamatan

agama. Prioritas keselamatan lima elemen ini di mulai dari upaya untuk

menjaga keselamatan akal. Dengan demikian akal adalah pokok bagi proses

pemberian beban kepada manusia. Dan Allah menginginkan manusia agar

tidak mengacaukan akalnya dengan segala sesuatu yang memabukkan.

30

Imam Abi Husain, Shahih Muslim, (Beirut : Daar Al-Fikr, ), jilid , hal.

31

Ahmad Sauqi, Al-fanjari, Nilai-nilai Kesehatan dalam Syari’at Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, ) cet. Ke- , hal.

32

Adnan Hasan Baharits, Bahaya Obat Terlarang Terhadap Anak Kita, ( Jakarta: Gema

(34)

-Jadi segala sesuatu yang menghilangkan fungsi akal adalah masuk

kedalam kategori khamar, karena akal adalah organ tubuh manusia yang

menentukan kompetensinya untuk menanggung taklif beban hukum. 33

Sedangkan menurut jumhur ulama (Imam Malik, Imam Syafi’i dan

Imam Ahmad) khamar adalah: “Nama yang mencangkup semua yang

memabukkan, baik yang bahayanya dari perasan anggur, korma, atau

lainnya”.34 Jadi khamar adalah nama setiap sesuatu yang merusak fungsi akal

dan memabukkan.

Hukum haram itu terjadi karena mudarat (keburukan/kerugian) yang

ditimbulkannya, baik yang bersifat khusus maupun yang bersifat umum.

Dalam hukum Islam tidak dibedakan antara zat yang memabukkan yang alami

dengan zat yang memabukkan (aditif) yang dihasilkan dari proses

laboratorium (hasil rekayasa farmasi), semuanya haram untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu syariat Islam tidak mungkin memperbolehkan satupun

diantara benda-benda yang memabukkan itu, dan Islam secara terang-terangan

langsung menentang penyalahgunaan narkoba baik perorangan maupun

kelompok atau organisasi.35

Pada prinsipnya setiap perbuatan atau kegiatan yang mengarah dan

mengakibatkan kerusakan, kerugian serta penderitaan bagi manusia hukumnya

terlarang dalam ajaran Islam.

33

M. Mutawalli Asy-sya’rawi, Dosa-dosa Besar, (Jakarta: Gema Insani Pres. ) cet.

Ke- ,hal.

34

Muhammad Ali As-Sahbuny, Tafsir ayat Ahkam, Terjemah muamalah Hamidi dan

Imran Manan, (Surabaya:Bina Ilmu, ),hal

35

Masruhi Subiro, Islam Melawan Narkoba, (Yogyakarta: Kurnia Graphik Computer,

(35)

. Peraturan Perundang-undangan

Dalam hal mengatasi penyalahgunaan obat yang sangat berbahaya,

negara membuat peraturan perundang-undangan, agar dapat mencegah

terjadinya kriminalitas yang disebabkan oleh obat-obat yang menimbulkan

ketergantungan dan kecanduan dalam mengonsumsi obat tersebut. Baik

kepada si pemakai maupun si pengedar akan terkena hukum yang berlaku di

negara kita.

. Menggunakan Narkoba Bagi Diri Sendiri/Orang Lain

a. Narkoti dan psikotropika hanya dapat digunakan untuk kepentingan

pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan (UU Narkotia Pasal ;UU

Psikotripika Pasal )

b. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menggunakan narkotika

golongan bagi diri sendiri, dipidana penjara paling lama tahun,

golonganm II tahun, dan golongan III tahun (UU Narkotika Pasal )

c. Barang siapa yang mengunakan ( kecuali untuk tujuan ilmu

pengtahuan ) psikotripika I diluar ketentuan hukum dapat dipidana

-tahun penjara dan denda juta hingga juta rupiah ( UU

Psikotropika Pasal )

d. Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum menggunakan narkotika

terhadap orang lain atau memberikan narkotika golongan I untuk

digunakan orang lain, dipidana penjara paling lama tahun dan denda

paling banyak juta rupiah; golongan II tahun penjara denda

juta ; golongan III tahun dan denda rupiah ( UU Narkotuika Pasal

(36)

e. Barang siapa tidak melaporkan adanya penyalahgunaan dan pemilikan

psikotropika secara tidak sah dipidana penjara paling lama tahun dan

pidana denda paling banyak juta rupiah ( Pasal )36

. Kewajiban Menjalani Pengobatan dan Perawatan Bagi Pecandu Narkoba

a. Pecandu cukup umur dan orang tua/wali pecandu belum cukup umur

wajib melaporkan diri/dilaporkan keluarganya pada pejabat yang

ditunjuk pemerintah untuk mendapatkan pengobatan atau perawatan (

Pasal Ayat )

b. Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan keluarganya yang

sengaja tidak melaporkan diri untuk mendapatkan pengobatan atau

perawatan, dapat dikenai hukuman pidana kurungan paling lama

bulan/ denda paling banyak juta rupiah bagi pecandu, dan pidana

kurungan paling lama bulan/ denda paling banyak juta rupiah bagi

keluarganya (Pasal Ayat )

. Memproduksi dan Megdarkan Narkoba

a. Memproduksi atau menggunakan dalam produksi, mengedarkan,

mengimpor, memiliki, menyimpan psikotropika golongan dapat

dipidana penjara - tahun, dan denda - juta rupiah (UU

Psikotropika Pasal )

b. Barang siapa tanpa hak dan melawan humum menanam, memelihara,

memiliki, meyimpan/meguasai narkotika dalam bentuk tanaman/bukan

tanaman, memproduksi, mengolah, mengekstraksi, mengkonversi,

merakit/menyediakan, membawa,. Mengirim, mengangkut, mentrasito,

36

Harlina Lidya Martono, Joewana Satya, Pencegaha dan Penanggulangan

(37)

mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan,

menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjado perantara dalam

jual beli, atau menukar narkotika golongan I, diancam hukuman

penjara tahun-hukuman mati atau penjara seumur hidup, denda

juta- milyar rupiah (UU Narkotika Pasal , , )37

37

Harlina Lidya Martono, Joewana Satya, Pencegaha dan Penanggulangan

(38)
[image:38.612.112.506.134.557.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN KOMUNIKASI PEMUDA MAJLIS TA’LIM NAHDLATUL FATA PASIRPUTIH SAWANGAN KOTA DEPOK

A. Latar Belakang Berdirinya BKPMTNF Pasirputih Sawangan Kota Depok

Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata berdiri pada

tanggal September M.1 Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim

Nahdlatul fata yang didirikan untuk menambah keilmuan tentang ajaran

agama Islam, menambah ketaqwaan, dan keimanan kepada Allah SWT dan

mengembangkan potensi pemuda untuk berorganisasi.

Secara formal BKPMTNF merupakan suatu organisasi kepemudaan

dan sebagai gerakan dakwah, organisasi kader, dan sebagai wahana

komunikasi organisasi kepemudan.

Adapun yamg melatar belakangi berdirinya BKPMTNF adalah sebagai

berikut :

. Sebagai reaksi tehadap gejala sosial yang berkepanjangan

. Generasi pemuda sebagai tumpuan dan harapan agama dan bangsa

. Mulai adanya kesadaran beragama dikalangan generasi pemuda Islam

B. Tujuan Berdirinya BKPMTNF

Badan komunikasi Pemuda Malis Ta’lim Nadhatul Fata (BKPMTNF)

Kelurahan PasirPutih Kecamatan Sawangan Kota Depok memiliki tujuan

1

(39)

yakni memberdayakan dan mengembangkan potensi pemuda agar bertaqwa

kepada Allah SWT. Memiliki wawasan keislaman dan keindonesian yang

utuh, serta senantiasa memakmurkan masjid sebagai tempat beribadah.

Untuk memberdayakan serta mengembangkan potensi para pemuda,

BKP MTNF melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat pembinaan dan

membentuk lembaga-lembaga kursus yang ditangani oleh masing-masing

lembaga yang ada didalam Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim

Nadhatull Fata ( BKP MTNF ) tersebut. Agar para anggota memiliki wawasan

keagamaan dan juga wawasan kebangsaan serta dapat memakmurkan masjid

sebagai tempat ibadah umat Islam di lingkungannya masing-masing.

C. Visi, Misi BKPMTNF Kelurahan Pasirputih Sawangan Kota Depok . Visi

Ada beberapa visi dalam BKPMTNF tersebut yaitu :

a. Tuntunan sebagai sejarah umat

b. Wawasan keagamaan

c. Membangun akhlak pemuda

d. Untuk mempersatukan umat

Dewan pengurus BKPMTNF, sebagai suatu lembaga Islam

memiliki arah organisasi yang tidak hanya meningkatkan masalah

keagamaan saja, namun berusaha membentuk pemuda dan remaja masjid

(40)

ekonomi, serta kerukunan untuk terciptanya kerjasama antara ulama,

umara dan masyarakat.2

. Misi

Dengan berorientasi serta merujuk kepada khittah perjuangan dan

visi BKPMTNF mempunyai misi program sebagai gerakan dakwah,

organisasi kader, serta wahana komunikasi organisasi pemuda se

Kelurahan Pasirputih.

Dalam melaksanakan program-program yang telah terbentuk di

BKPMTNF, melalui gerakan dakwah, melakukan kederisasi yang

bertujuan untuk membina para generasi penerus agar memiliki integritas

dan loyalitas terhadap Agama, Negara dan Organisasi.

D. Aktivitas Umum BKP MTNF Pasirputih Sawangan Kota Depok

Dalam struktur kepengurusan BKPMTNF melaksanakan

program-programnya yang telah dikesepakati dan telah dibentuk. Yakni sesuai dengan

kemampuan dibidangnya masing-masing. Adapun program Kerja BKPMTNF

sebagai berikut :

. Mengadakan pengajian rutin yang dilaksanakan sebulan sekali yang

ditugaskan oleh tiap-tiap Rw masing-masing Pengajian Bulanan

Pengajian bulanan BKPMTNF yang setiap bulannya dilaksanakan itu

merupakan peninggalan dari pendiri pertama BKPMTNF, sampai sekarang

2

(41)

-pengajian bulanan itu masih tetapi eksis dijalankan oleh pengurus

BKPMTNF.

Adapun bentuk dari pengajian bulanan itu adalah pengajian kuping,

artinya pengurus dan anggota serta jama’ah hanya mendengarkan

ceramah/siraman rohani yang biasanya diisi oleh mubaligh yang sengaja

diundang oleh para kordinator Rw untuk mengisi pengajian bulanan

tersebut.

Petugas pengajian bulanan itu bergilir sesuai dengan Rw

masing-masing, di kelurahan Pasirputih terdapat Rw. Setiap kordinator Rw

menjadi petugas yang akan mengisi pengajian bulanan tersebut.3

. Mengundang ulama-ulama besar untuk memberikan pembekalan ilmu

agama

. Mengadakan peringatan hari-hari besar Islam (PHBI) dan hari-hari besar

nasional.

Dalam aktivitas BKPMTNF selalu memperingati hari-hari besar

baik yang islami maupun yang nasional, karena itu merupakan program

yang secara rutin dilakukan. Adapun kegiatan itu dilaksanakan bertujuan

untuk memperingati, menghargai, dan menjunjung tinggi nilai-nilai ke

Islam dan keindonesiaan. Adapun kegiatan hari besar Islam dan nasional

yang biasa dilaksanakan adalah :

a. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

b. Kegiatan Tarling Ramadhan

c. Peringatan Tahun Baru Islam

3

(42)

d. Kegiatan Ziarah Untuk Para Pengurus

e. Peringatan HUT RI yang diisi dengan kegiatan-kegiatan positif,

diantaranya mengadakan perlombaan MTQ, orator (pidato), cerdas

cermat, syarhil Qur’an dan kegiatan olah raga, yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi dan bakat pemuda

. Bersilaturahmi Kepada Alim Ulama dan Pembina BKPMTNF

Adapun tujuan dari silaturahmi tersebut adalah untuk meminta

do’a, motivasi dan juga saran dan bahkan BKPMTNF sering mendapat

sebuah kritikan yang bertujuan untuk membangun dari silaturahmi

tersebut. Menurut ketua BKPMTNF biasanya silaturahmi tersebut

dilaksanakan tiga bukan sekali, setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang telah dibentuk dalam rapat kerja baik dalam jangka panjang,

menengah, dan program kerja jangka panjang.4

. Mengadakan bakti sosial:

- Pengobatan Geratis

- Menjual sembako murah

- Mengadakan seminar Narkoba

- Kerja bakti membersihkan lingkungan kelurahan Pasirputih dan

membersihkan Masjid-masjid se-kelurahan Pasirputih

. Pembinaan minat dan bakat (HIQPAS) himpunan qori dan qoriah dibidang

dan keahliannya masing-masing, untuk ikut serta dalam mewakili

kecamatan Sawangan di dunia per-MTQ-an dalam bidang :

- Mujawad (Tilawah) tingkat anak-anak, remaja, dan dewasa

4

(43)

- Syarhil Qur’an (Berpidato)

- Hapalan al-Qur’an (Hapidz) tingkat remaja

- Tulisan indah al-Qur’an (kaligrafi) tingkat remaja

. Silaturahmi antara pengurus dan anggota BKPMTNF dengan para

ulama-ulama besar yang ada di Kelurahan Pasirputih.

E. Struktur Organisasi BKPMTNF

Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nadhatul Fata sebagai

lembaga dakwah dan dalam hal kerja tidak mengabaikan team sebagai suatu

kekuatan yang saling mendukung dalam tubuh organisasi, maka untuk

memantapkan kerjanya dibutuhkan suatu srtuktur organisasi.5

Struktur organisasi yang tedapat dalam BKP MTNF sebagai berikut :

. Pelindung : Kepala Kelurahan Pasirputih

Ketua LPM Pasirputih

Ketua RT dan RW se-kelurahan Pasirputih

Kepolisian setempat

. Penasehat : Ketua BKMT Kel. Pasirputh

Ketua Nahdlatul Ulama Kelurahan Pasirputih

Bapak Abdul Rojak HC

Bapak KH. Ali Syahman

Bapak Ust. H. Mufroil

5

(44)

. Pembina : Bapak Ust. Naserih

Bapak Ust. Wahyudi. SPd.I

Bapak Ust. Endang Firdaus

. Pengawas : Bapak Najiburahman. S.Sos.I

Bapak Sanusi SPd

Bapak Ahmad Najmuddin. SPd.I

Bapak Solahuddin

Bapak Ahmad Fadly .SPd.I

Ketua Umum : Romjah Saputra

Wakil Ketua : Boin Sanjaya

Sekertasis I : Siti Wardah

Sekertaris II : Ayu Pertiwi

Bendahara I : Maria

Bendahara II : Siti Rukoyah

. Divisi Humas

Ketua : Deden Arif

Anggota : Ayang Bahtiar

Ahmad Fauzi

Saripah

Ahmad Baisuni

. Divisi Pendidikan dan Dakwah

Ketua : Abdurahman

(45)

M. Masykur

Samsudin

Nurhayati

M. Rusli

. Divisi Seni Budaya dan Olah Raga

Ketua : Ade Nurhasan

Anggota : Karlina

Abdurrahman

Wulan

Nuryanih

Nur Azizah

A. Hamdani

. Divisi Kewirausahaan

Ketua : Adbul Rahim

Anggota : Lina

Sulaiman

Ahmad Madamin

Agus

. Divisi Kebudayaan dan Olah Raga

Ketua : Ade Nurhasan

Anggota : Karlina

Abdulrahman

Wulan

(46)

Nurazizah

A. Hamdani

. Divisi Organisasi dan Keanggotaan

Ketua : M. Rifai

Anggota : Pian Iskandar

Yudhi Dwi

Sarifah

Witri

Ayang Bakhtiar

F. Kendala dan Solusi BKP MTNF Pasirputih Sawangan kota Depok

Kendala-kendala yang dihadapi oleh BKPMTNF Pasirputih Sawangan

kota Depok serta solusinya dalam menjalankan aktivitasnya adalah :

. Kelembagaan Dan Kepengurusan

- Fungsionalisasi pengurus belum masksimal

- Kurang kesadaran pengurus akan tanggungjawabnya

- Kurang antusiasnya pengurus dalam melakukan kegiatan

. SDM Dan Kaderisasi

- Potensi SDM belum menjadi kekuatan yang utuh

- Kaderisasi belum berjalan maksimal

- Merosotnya kaderisasi

(47)

. Pendanaan

- Pemanfaatan potensi internal BKPMTNF sebagai sumber dana belum

maksimal

- Belum adanya sumber dana yang jelas

Sedangkan menurut ketua BKPMTNF kendala yang dihadapi oleh

pengurus bertumpu pada beberapa permmasalahan.6Diantaranya berikut ini :

. Lemahnya Kordinasi dan kesadaran Pengurus

Dalam tubuh pengurus BKPMTNF Pasirputuh Sawangan Kota

Depok tidak aktif semuanya, ada yang aktif dan ada juga yang tidak aktif,

hal ini dikarenakan masing-masing memiliki kegiatan yang beragam dan

sebagian bersar pengurus sudah bekerja. Dari hal ini BKPMTNF

mempunyai solusi untuk mengadakan kordinasi dan konsolidasi secara

bertahap dan terus menerus dengan cara mengadakan pertemuan satu

bulan sekali untuk mengadakan pertemuan dan memecahkan

permasalahan-permasalahan yang ada.

. Belum adanya sumber dana yang jelas

Dalam berjalannya sebuah organisasi tidak terlebas masalah

pendanaan, karena itu merupakan faktor utama untuk berjalanya

kegiatan-kegiatan. Saat ini BKPMTNF memperoleh dana dari dua sumber yaitu:

a. Pengurus dan anggota

Selama ini untuk membiayai kegiatan dan acara BKPMTNF diperoleh

dari hasil iuran para pengurus dan anggota yang tidak ditentukan besar

kecilnya

6

(48)

b. Donatur yang tidak terikat

Danatur ini hanya dilakukan untuk mengadakan acara yang

membutuhkan biaya yang sangat besar.

Untuk mengatasinya adalah BKPMTNF harus mencari sebuah donatur

tetap untuk menunjang kelancaran kegiatan. Dan membuka usaha dalam

bentuk koprasi yang dimiliki dan dikelola oleh BKPMTNF, yang hasilnya

(49)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Bentuk-bentuk Penyalahgunaan Narkoba yang Terjadi di Kelurahan Pasirputih Kecamatan Sawangan Kota Depok

Akhir-akhir ini tingkat penyalahgunaan narkoba/naza di Indonesia

sudah sangat memprihatinkan, karena dalam kenyataannya para pemakai lebih

banyak dilakukan oleh para remaja dan kaum muda mudi yang merupakan

penerus pembangunan serta cita-cita bangsa dan agama, yang lebih

memprihatinkan lagi diketahui penyalahgunaan narkoba sudah merambah

kepada kalangan usia anak-anak sekolah SD dan SLTP. Pecandu narkoba

tersebut tidak terhambat oleh krisis ekonomi yang menerpa bangsa ini, bahkan

seakan-akan terjadinya gejala sosial-ekonomi serta situasi politik akhir-akhir

ini semakin merangsang penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Dengan

demikian bahaya yang ditimbulkan tidak hanya bagi si pemakai tapi pada

gilirannya akan menjadi ancaman keamanan dan stabilitas kehidupan

berbangsa dan bernegara, bahkan akan menjadi ancaman kehancuran bangsa

kita kelak. Oleh karena itu, sekecil apapun penyalahgunaan narkoba harus

tetap kita waspadai dan berupaya untuk mencegahnya. Mengingat masalah

narkoba sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan kehidupan umat

manusia, dimana peredarannya sudah meluas sampai kepelosok-pelosok desa.

Jika dikaji secara sekasama tidak terhitung jumlah korban penyalahgunaan

narkoba baik dari pejabat, artis sa

Gambar

GAMBARAN UMUM BADAN KOMUNIKASI PEMUDA MAJLIS TA’LIM
Tabel  Jumlah Kasus Narkoba di Kota Depok

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian pembiayaan secara umum adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

1. Triangulasi metode, misalnya dengan melakukan observasi sebagai bahan untuk menguji hasil wawancara. Triangulasi penelitian, yaitu melakukan triangulasi hasil

Karena itu, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan merancang suatu dokumentasi melalui media audio visual, dengan tujuan mendokumentasikan nilai-nilai

Pada kenyataannya, gangguan fungsi hepar yang ditandai dengan peningkatan enzim transaminase dapat terjadi akibat berbagai penyebab, yaitu efek samping obat yang bersifat

dan dengan degree of numerator (dfn / df 1 ) = 2 (k-1 = 3-1) maka diperoleh F-tabel sebesar 2.99, sedangkan dari hasil regresi diperoleh F statistik sebesar 7.911

mengkombinasikan variabel persepsi kualitas dengan variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini, karena variabel persepsi kualitas adalah variabel dominan

dalam Keharmonisan Keluarga di Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Kata Kunci: Peran, Bimbingan Pranikah, Keharmonisan Keluarga. Tesis ini merupakan penelitian tentang

Berbeda halnya dengan perairan Bangka yang merupakan perairan terbuka, Teluk Kelabat sebagai perairan semi-tertutup akan dominan menyebarkan TSS ke arah TKD akibat