ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN 2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
Oleh
NUZILAL
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada senam ketangkasan siswa kelas V (lima) di SD negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung tahun pelajaran 2012 / 2013 melaluai model pembelajaran kelompok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sabjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari 20 siswa putra dan 17 siswa putri.
Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan menggunakan insrtumen penelitian tes keterampilan gerak rollkip pada senam lantai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama diberikan tidakan berupa kegiatan-kegiatan kelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, di siklus pertama dari 37 siswa diperoleh ketuntasan belajar 11 siswa atau sebesar 29,73 % dan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 26 siswa atau sebesar 70,27 %,ini berarti tidakan pada siklus pertama ini belum efektip.
Pada siklus kedua diberikan tindakan berupa kegiatan berkelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, keseimbangan, serta kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak ahiran pada rollkip diperoleh ketuntasan belajar 30 siswa atau sebesar 81,08 % sedangkan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 7 siswa atau sebesar 18,91 % dengan demikian hasil perhitungan telah meningkat lebih dari 50 % itu berarti tindakan telah efektip.
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARANKELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh
NUZILAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 2 BULIT KEMILING PERMAI
BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa :NUZILAL
No Pokok Mahasisa : 1013068039
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Herman Tarigan, M.Pd.
Penguji :Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes.
2. Dekan Fakultas Kegurua dan Ilmu Pendidikan
Drs. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
Nip. 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian :28 Juni 2012
Bahwa saya yang bertandatangan dibawaah ini :
Nama :N U Z I L A L
NPM : 1013068039
Tempat,Tanggal Lahir: Lampung Barat 03 September 1978
Alamat : Perum BKP Blok Z No 202 Kemiling Bandar Lampung
Upaya Meningkatkan
Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model Pembelajaran Kelompok Pada Siswa
Kelas V SDN 2 BKP Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012
Adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada
tanggal 03 Januari s/d 05 Maret 2012. Skripsi ini hasil karya sendiri.
Demikian pernyataan ini penulis membuat dengan sebenarnya dan apabila
ternyata tidak benar saya bersedia menerima sangsi dan dituntut sesuai ketentuan
yang berlaku.
Bandar lampung, Juni, 2012
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nuzilal dilahirkan di Desa Muara Jaya Lampung Barat pada
tanggal 03 september 1978. Merupakan putra pertama dari berpasangan Bapak
Abu Nizar dan Ibu Aisyah, dari lima bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: Sekolah Dasar SDN 2
Muara Jaya, Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, diselesaikan tahun 1991.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Labuhan Ratu Bandar
Lampung. Diselesaikan Tahun 1994.
Dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiah 2 Labuahan Ratu Bandar
Lampung, Diselesaikan tahun 1997.
Pada tahun 1998 penulis diterima sebagai mahasiswa diploma 2 Program Studi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Lampung Dan diselesaikan pada tahun 2001.
Dengan ilmu Hidup Akan Menjadi Mudah
Dengan Iman Hidup Akan Menjadi Terarah
ilmu yang dilandasi dengan iman
itulah ilmu yang sebenarnya
Wr.Wb.
Allham dulillahirobbilalamin. Penulis panjatkan puji sukur ke-Hadirat Allah SWT
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena berkat Rahmat dan Ridonya
Skripsi ini dapat di selesaikan.
Model Pembelajaran Kelompok Kelas V SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011- satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs.Baharudin, M.Pd. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs.Wiyono, M.Pd. selaku ketua Program Studi SI Pendidikan
Jasmaani dan Kesehatan.
4. Bapak Drs.Herman Tarigan, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing , Yang
selalu membantu memberikan pengarahan, bimbingan, saran,dan
pengertiannya dalam penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Sebagai Dosen penguji pada ujian
skripsi. Terimakasih atas pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan
dan penyelesaia skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan illmu dan pengetahuan
semasa penulis pelaksanakan studi di Unila.
7. Bapak dan ibu stap Tata Usaha Universitas Lampung yang telah bekerja
8. Ibu Hj. Siti Ikhwati A.Ma. selaku kepala sekolah SDN 2 Bukit Kemiling
Permai, Bapak Ibu dewan guru serta Murid kelas V (lima).
9. Rekan mahasiswa penjas angkatan 2010 semuanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jawuh dari kesempurnaan
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermaafaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu
Bandar Lampung, Juni, 2012 Penulis
N U Z I L A L
PERSEMBAHAN
Sebagai wujud ungkapan rasa cinta kasih dan sayang serta bakti yang tulus
Bapak dan Ibuku yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang,
menjadikan hidupku ini lebih berarti kini dan nanti.
Istriku tercinta Ravita yang selalu setia mendampingiku, serta kedua putriku
tersayang yang selalu menghiburku di setiap
waktu.
Bapak /Ibu dosen yang telah meluangkan waktu untuk memberikan Ilmu
pengetahuan kepadaku serta rekan-rekan mahasiswa penjaskes SI Guru dalam
Jabatan angkaatan 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
x
xii
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengerti 8
B. Tujuan 9
C. Fungsi 10
D. Per 12
E. Ruang Lingkup 13
F. 15
G. 15
H. Macam-macam Senam 16
I. .. 19
J. 21
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. 22
B. 23
C. 24
D. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 25
E. 25
F. Tehnik 30
G. .. 33
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
A. Hasi 35
B. Pembaha 39
C. U 43
V. KESIMPULAN dan SARAN
A. K 45
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN .. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Posisi kaki, kepala, tangan dan tengkuk saat melakukan
2. Gerakan pelaksanaan kiip/melecutkan kedu 20
3. Gera .. 21
4. 24
5. Guru memberikan tugas pada murid-murid berlatih melakukan
gerakan sesuai dengan kelomp 27
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Format Penilaian Gerak Rollkip 30
2. Deskkipsi Nilai Pembelajaran Rollkip Melaluai Pendekatan
Pembelajaran Kelompok di Setiap S 36
3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip Siklus 1 37
4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip S 38
6. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes awal gerak rollkip 40
7. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 1 41
8. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Langkah-Langkah Perhitungan Hasil 49
2. Hasil Tes Awal Keterampilan Gerak Ro 52
3. Hasil Tes Ahir Siklus 1 Keterampilan Gera 53
4. Hasil Tes Ahir Siklus 2 Keterampilan Gerak Rollkip 54
6. 59
7. 60
8. . 61
9. Surat Keterangan 62
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN 2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
Oleh
NUZILAL
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran rollkip pada senam ketangkasan siswa kelas V (lima) di SD negeri 2 bukit kemiling permai Bandar Lampung tahun pelajaran 2012 / 2013 melaluai model pembelajaran kelompok.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sabjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 37 orang yang terdiri dari 20 siswa putra dan 17 siswa putri.
Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan menggunakan insrtumen penelitian tes keterampilan gerak rollkip pada senam lantai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama diberikan tidakan berupa kegiatan-kegiatan kelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, di siklus pertama dari 37 siswa diperoleh ketuntasan belajar 11 siswa atau sebesar 29,73 % dan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 26 siswa atau sebesar 70,27 %,ini berarti tidakan pada siklus pertama ini belum efektip.
Pada siklus kedua diberikan tindakan berupa kegiatan berkelompok yang dapat menghasilkan keterampilan belajar rollkip, keseimbangan, serta kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak ahiran pada rollkip diperoleh ketuntasan belajar 30 siswa atau sebesar 81,08 % sedangkan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan belajar 7 siswa atau sebesar 18,91 % dengan demikian hasil perhitungan telah meningkat lebih dari 50 % itu berarti tindakan telah efektip.
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARANKELOMPOK PADA
SISWA KELAS V SDN2 BUKIT KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh
NUZILAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Posisi kaki, kepala, tangan dan tengkuk saat melakukan
awalan
2.
3. Gera .. 21
4. 24
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. 8
III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
B.
C.
E.
F.
G.
IV. HASIL dan PEMBAHASAN
A.
B.
C.
V. KESIMPULAN dan SARAN
B.
46
7
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SD.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pendekatan pembinaan pola gerak dominan.
Fajri,Em Zul dan Senja Ratu Aprilia. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Hakim, Lukman. (2009). Perencanaan Pembelajaran.CV Wacana Prima Bandung.
Harjodi Puro dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan KelasDirektorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.
Ibrahim, Rusli. (2002).Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ( SD ). Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Imam Hidayat dalam Agus Mahendra. (2002). Pembelajaran Senam di sekolah Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan. Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Jhon Eliot dalam Depdiknas. (2004). Penelitian Tindakan Kelas Direktorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah.
Joko Supriyanto. (2008). Gembira BerolahragaTiga Serangkai.
Johan dan Mery Jean Treatta. (2008).Dasar- Dasar SenamPenerbit Angkasa Bandung.
Mahendra, Agus. 2002. Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar, Sebuah Pendekatan Pembinaan Pola Gerak Dominan Depdiknas Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta.
Muhammad Asrori (2009)Penelitian Tindakan kelas. Bandung: CV Wacana Prima
Standar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003). Pendidikan Jasmani Olahraga dan KesehatanPenerbit Erlangga.
Suherman, Adang. (2002).Evaluasi Pendidikan Jasmani, Asesmen alternative terhadap kemajuan belajar siswa sekolah dasar. Depdiknas Dirjen
Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.
Setiadi Yudi dan Erwin Z. (2011). Gembira Berolahraga. CV Ganesa Exsak Bandung.
Tamat Tisnowati dan Mirman Moekarto. (2000). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Universitas Terbuka. SMA Negeri 3 Metro T.A. 2009
Tarigan, Herman. (2009).Efektivitas Model Pembelajaran Passing Ball Terhadap Kecakapan Pengembalian Smesh Bulutangkis Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Metro.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unila.
Universitas Lampung. (2007).Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Format Penilaian Gerak Rollkip 30
2. Deskkipsi Nilai Pembelajaran Rollkip Melaluai Pendekatan
36
3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip Siklus 1 37
4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Rollkip S 38
5. Hasil Ketuntasan Pembelajaran Rollkip disetiap Siklus 39
6. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes awal gerak rollkip 40
7. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
tes ahir gerak rollkip siklus 1 41
8. Rekapitulasi Refleksi Jumlah Siswa yag mendapat nilai 1-4 pada
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN GERAK ROLLKIP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 2 BULIT KEMILING PERMAI
BANDAR LAMPUNG
Nama Mahasiswa :NUZILAL
No Pokok Mahasisa : 1013068039
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs. Herman Tarigan, M.Pd.
Penguji :Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes.
2. Dekan Fakultas Kegurua dan Ilmu Pendidikan
Drs. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
Nip. 19600315 198503 1 003
I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas(class room action research)/PTK. PTK adalah suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas tindakan didalamnya.
Seluruh prosesnya mencakup telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara
evaluasi diri dari perkembangan profesional john Eliot dalam Depdiknas
(2004).
PTK adalah bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pertisipan (guru,
siswa atu kepala sekolah) dalam situasi- situasi sosial untuk memperbaiki
rasionalitas dan kabenaran (a) praktik-praktek sosial atau pendidikan yang
yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktek- praktek ini (c)
situasi- situasi (dan lembaga- lembaga) tempat praktek tersebut dilaksanakan
Harjodipuro dalam Depdiknas (2004).
Didalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat digunakan pada sekala makro
ataupun mikro. dalam skala mikro misalnya dilakukan didalam kelas pada
waktu berlangsungnya kegiatan pembelajaran. dalam penelitian tindak kelas ini
orientasi kemudian, rencana, diteruskan dengan tindakan, observasi, dan
refleksi. Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan baru untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut;
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
perkembangan-perkembangan yang lebih baik
3. Dilakukan melalui putaran-putaran bersepiral.
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis merencanakan pelaksanaan dilakukan dalam dua
siklus dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda-beda dalam setiap
proses pelaksanaanya, adapun tahapan-tahapan pelaksanaan tiap siklus adalah;
a. Tahap Perencanaan
Bagian ini berisikan perlakuan yang akan diberikan pada siswa sesuai
dengan yang tertulis pada rencana tindakan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan akan menguraikan apakah hal yang direncanakan dapat
direalisasikan secara penuh, jika tidak, perlu dilihat polanya dalam periode
berikutnya.
c. Tahap Pengamatan (Obsevasi)
Bagian ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrument,
yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah hasil-hasil pekerjaan siswa
yang otentik.
Refleksi berisikan penjelasan tentang tingkat keberhasilan atau kegagalan
yang dihasilkan setelah selang waktu tertentu.
Gambar 4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Muhajir dalam Herman Tarigan (2009).
Keterangan gambar;
A = Perencanaan, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan prilaku dan
sikap yang diinginkan.
B = Tindakan, melaksanakan apa yang telah menjadi rencana sebagai
upaya perbaikan, peningkatan perubahan yang diinginkan.
C = Observasi, mengamati atas hasil yang diteliti.
D = Refleksi, mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari
Penelitian.
C. Subjek Penelitian
Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagai sumber data,
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini subjek penelitian yang akan
digunakan adalah siswa-siswi SDN 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung
kelas V berjumlah 37 siswa.
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Perum
BKP Blok L Kec, Kemiling Bandar Lampung
2. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan mulai dari tanggal 03 januari sampai dengan 03 maret 2012
setiap jam pelajaran penjaskes, hari senin dan hari sabtu.
E. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Model Sistem
a) Penelitian Putaran Pertama
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
1. Melakukan gerakan roll kedepan
2. Melakukan gerakan kayang
3. Melakukan berdiri dengan tangan /hand stand
4. Melakukan gerakan jalan kepiting
5. Melakukan gerakan kip.
Masing-masing melakukan gerakan berdasarkan kelompoknya, setiap
kelompok melakukan gerakan selama 10 menit, setelah 10 menit pertama
selesai masing-masing kelompok bertukar melakukan gerakan.
Gambar 5. Guru Memberi Tugas Pada Murid-Murid Berlatih
Melakukan Gerakan Sesuai Dengan Kelompoknya. Adopsi dari Metode Pembelajaran Evektif, Dra.Sumiati. CV Wahana Prima Bandung
Keterangan gambar:
a. Guru memberi tugas pada murid- murid untuk berlatih
melakukan gerakan sesuai dengan kelompoknya.
b. Setelah 10 menit guru meroling kegiatan apa yang dikerjakan
kelompok A dikerjakan kelompok B, dan apa yang di kerjakan
kelompok B dikerjakan kelolompok C, dan apa yang dikerjakan
kelompok C dikerjakan kelompok D, dan apa yang dikerjakan
kelompok D dikerjakan kelompok E.begitu seterusnya sehingga
waktu 50 menit cukup untuk setiap kelompok melakukan
semua gerakan.
b) Penelitian Putaran Kedua
Jika hasil penelitian putaran pertama menunjukkan peningkaan hasil
belajar siswa, maka putaran kedua guru akan membagi siswa menjadi
tiga kelompok, yaitu kelompok A,B dan C.
Kelompo A melakukan gerakan kayang.
Kelompok B melakukan gerakan neck kiip.
Kelompok C melakukan guling depan dengan diganjal bantal.
Masing-masing kelompok di berikan waktu 20 menit untuk melakukan
gerakan, setelah 20 menit kemudian diroling apa yang dikerjakan Kel D
Jalan kepiting
kelompok A dikerjakan oleh kelompok B dan yang dikerjakan
kelompok B dikerjakan oleh kelompok C. Begitu seterusnya seterusnya
sehingga masing-masing kelompok mendapat gilirannya.
Gambar 6. Guru Memberi Tugas Pada Murid-Murid Berlatih Melakukan Gerakan Sesuai Dengan Kelompoknya. Adopsi Dari Metode Pembelajaran Evektif, Dra.Sumiati. CV Wahana Prima Bandung.
Keterangan Gambar:
a. Guru memberi tugas pada murid- murid untuk berlatih melakukan
gerakan sesuai dengan kelompoknya.
b. Setelah 20 menit guru meroling kegiatan apa yang dikerjakan
kelompok A dikerjakan kelompok B, dan apa yang di kerjakan
kelompok B dikerjakan kelolompok C, dan apa yang dikerjakan
kelompok C. seterusnya sehingga waktu 60 menit cukup untuk setiap
kelompok melakukan semua gerakan.
2. Implementasi di Kelas
Pelaksanaan tes awal (Pre test), tes siklus pertama, tes siklus kedua,
dilakukan oleh guru peneliti, kaji tindak ini dilaksanakan dengan 12 kali
tatap muka.
Siklus Pertama (4 x pertemuan)
1. Rencana;
a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran.
Alatnya yaitu; gambar-gambar tentang rangkaian gerakan rollkip,
matras, ruang yang akan digunakan dan insrumen yang akan
digunakan untuk melakukan penilaian.
b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama dan
sebagai pendahuluan siswa melakukan aktifitas/ kegiatan yang
kegiatan yang bersifat lomba, dan ahirnya kegiatan yang bersifat
menantang fisik anak, seperti kekuatan, kelentukan atau daya tahan.
ketika anak melakukan pemanasan yang menarik, kita tentu dapat
menduga bahwa secara fisik dan mental anak siap untuk mengikuti
pelajaran. Aktifitas bermain sebagai pengganti gerakan pemanasan.
2. Tindakan;
a. Guru menjelaskan tata cara dan urutan gerak dalam melakukan guling
kedepan,hand stand, kiip, jalan kepiting, kemudian guru memberikan
contoh cara melakukan gerakan berdasarkan kelompok
b. Siswa diberi tugas gerak untuk berlatih gerakan sesuai dengan
kelompok nya masing-masing secara berurut dan teratur sesuai
barisanya.
c. Siswa melakukan gerakan apa yang di berikan sesuai dengan instuksi
dari guru.
3. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi dan
penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disusun,
diberikan waktu pengulangan dievaluasi hasil pada siklus pertama.
4. Refleksi
refleksi dapat dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi.
Siklus Kedua (4 x pertemuan)
Melihat dari hasil siklus pertama.
1. Rencana
a. Mempersiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran
dan instrument yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.
b. Mempersiapkan Siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua
pemanasan.
2. Tindakan
a. Guru meroling gerakan yang akan dilakukan siswa berdasarkan
kelompoknya.
b. Siswa melakukan gerakan yang di berikan guru berdasarkan
3. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi,
penilaian dan dievaluasi hasil pada siklus kedua.
4. Refleksi
Hasil observasi dapat disimpulkan, setalah pelaksanaan dan observasi.
F. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes dan pengamatan (observasi dan penilaian) di lapangan
untuk mengumpulkan informasi atau mengevaluasi hasil dari masing- masing
siklus, data dikumpulkan melalui lembaran tes rollkip.
Tabel 1. Format Penlaian Gerak Rollkip
No Komponen Diskripsi
Skor
Jumlah
1 2 3 4
1. Awalan: Berdiri pada matras dalam sikap siap pandangan tertuju di matras;
a. Sikap setengah jongkok kedua
tangan menempel di mataras
pandangan lurus kebelakang.
b. Posisi tangan berbentuk segi
tiga sama sisi antara telapak
tangan dan kepala.
matras antara kedua telapak
tangan dagu menempel didada.
2. Tahap Pelaksanaan
: a. Tolakkan kedua tangan dengan
kuat di matras dan kaki lurus ke
atas
b. Lecutan kaki kedepan tubuh
bagian atas terangkat.
c. Posisi tubuh di udara setelah
menolakkan tangan dan
melecutkan kaki.
3. Gerak Ahiran
Posisi tubuh setelah melecutkan
mendarat dengan kedua kaki
seimbang posisi jongkok kemudian
berdiri seperti sikap awal.
Untuk menetapkan skala penilaian dari intsrumen ini dibuatlah rentang nilai
atau skor dari angka 1 sampai dengan angka 4, dengan keterangan angka 1
menunjukkan nilai kurang sekali (KS), angka 2 menunjukan nilai kurang (K),
angka 3 menunjukan nilai baik (B), dan angka 4 menunjukan nilai baik sekali
(BS).
Adapun penilaian komponen kemampuan gerak rollkip adalah :
Nilai 4 : Apabila dari sikap awal mulai dari berdiri setengan jongkok
meletakkan kedua tapak tangan di matras dagu merapat kedada.
Nilai 3 : Apabila dari sikap awal mulai berdiri setengah jongkok
Meletakkan kedua tapak tangan di matras dagu tidak merapat ke
Dada.
Nilai 2 : Apabila dari sikap awal berdiri setengah jongkok kedua tapak
tangan terlalu melebar
Nilai 1 : apabila dari sikap awal berdiri setengah jongkok kedua tapak
tangan terlalu lebar dan pandangan nya kedepan.
2. Komponen pelaksanaan
Nilai 4 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas posisi tubuh kayang di udara.
Nilai 3 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas posisi kaki lurus.
Nilai 2 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala tidak ter angkat.
Nilai 1 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut lurus bagian tubuh dari pinggang ke
kepala tidak terangkat.
3. Komponen posisi ahiran
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas sehingga mendarat dengan kedua kaki
dalam posisi jongkok kemudian berdiri tegak.
Nilai 3 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas . sehingga mendarat dengan kedua kaki
dalam posisi jongkok kedua tangan menyentuh matras di belakang.
Nilai 2 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala terangkat keatas, mendarat tidak dengan dua kaki.
Nilai 1 : Apabila tengkuk menempel kematras dengan tolakan kedua tangan
Sehingga kedua kaki melecut bagian tubuh dari punggung
kekepala tidak terangkat keatas, mendarat tidak dengan dua kaki.
G. Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui tindakan dan observasi di setiap siklus
selanjutnya data dianalisis, untuk melihat kualitas hasil tindakan di setiap
siklus digunakan rumus yang dikemukakan Subagio dalam Surisman, (1997)
%
P : Persentase keberhasilan
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
Untuk melihat keefektipan hasil tindakan pada PTK ini digunakan perhitungan
yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates, dalam Surisman (1997) dengan
rumus sebagai berikut;
Hasil Pembelajaran
Keterangan :
E = Efektifitas hasil pembelajaran
Xn = Rerata nilai akhir siklus ke tiga
Xi = Rerata tes awal/ tes sebelum tindakan
Bila hasil perhitungan meningkat 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan
Moto
Dengan ilmu Hidup Akan Menjadi Mudah
Dengan Iman Hidup Akan Menjadi Terarah
ilmu yang dilandasi dengan iman
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak, gerakan gerakan senam sangat sesuai
untuk mengisi program pendidikan jasmani, gerakannya merangsang
perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan
otot dari seluruh bagian tubuh, di samping itu, senam juga senam juga
berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar sebagai landasan
penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.
Senam yang di kenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang
olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gimnastics,
atau bahasa Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya
merupakan serapan dari bahasa Yunani Gymnos yang berarti telanjang.
Senam adalah latihan jasmani/olahraga yang bentuk gerakannya di pilih dan
di susun secara sistematis berdasarkan prinsip tertentu . Tisnowati Tamat dan
Moekarto Mirman (2000). Hal ini biasa terjadi karena pada waktu itu
teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang sehingga belum
memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak
pemakainya.Lalu apa pengertian senam?. Imam hidayat dalam Agus
tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan kertampilan dan menanamkan nilai- nilai mental
spiritual.
Senam kependidikan adalah istilah yang diterapkan pada kegiatan
pembelajaran senam yang ada di sekolah, sasaran utamanya diarahkan untuk
mencapai tujuan- tujuan pendidikan. Tujuanya adalah merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan- kegiatan yang
bertemakan senam. dalam senam kependidikan anak belajar pada
tingkatannya masing- masing, untuk mengembangkan pengertian dan
ketrampilan dalam menerapkan konsep- konsep gerak, senam di sekolah
adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan komponen
fisik dan kemampuan gerak, lewat berbagai kegiatanya anak yang terlibat
senam, akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatanya, powernya
kelentukan, koordinasi, kelincahan serta keseimbanganya, apalagi jika
ditekankan juga kegiatan yang menuntut kerja sistem jantung dan paru
(cardio- vascular system). Program senam akan menyumbang bagi
perkembangan fisik yang seimbang.
Persoalan yang kita hadapi yaitu bagaimana rollkip dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan? Jenis rollkip apakah yang
dianggap paling cocok untuk memperoleh manfaat sebanyak mungkin,
bagaimana caranya agar kesemua itu dapat dicapai, dalam situasi pendidikan
Pembelajaran rollkip di sekolah ( SDN 2 Bukit Kemiling Permai ) berbeda
sifatnya dengan pelatihan rollkip yang ada di klub- klub senam. Dalam
pelajaran rollkip kependidikan di sekolah, anak akan hadir diruangan senam,
bukan karena mereka ingin ada disana, melainkan mereka harus ada disana.
Untuk mengikuti pembelajaran rollkip yang memang sudah ada
kurikulumnya.
Salah satu isu yang paling santer dalam pembelajaran rollkip di sekolah yaitu
bagaimana siswa dapat mengikuti pelajaran. Kenyataan menunjukan, dalam
banyak situasi pembelajaran rollkip, banyak sekali siswa yang tampaknya
tidak tertarik untuk betul- betul menguasai ketrampilan rollkip, berdasarkan
pengalaman, hampir semua murid putri di SDN 2 Bukit Kemiling Permai
takut untuk mengikuti pelajaran rollkip Sebenarnya, persoalan anak takut
dalam mengikuti pelajaran rollkip, bukan masalah baru. Hal itu terjadi bukan
hanya di SDN 2 Bukit Kemiling Permai atau sekolah- sekolah di Indonesia
yang peralatanya memang minim.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas dan agar siswa dapat mengikuti
pembelajaran rollkip penulis memiliki suatu gagasan dalam pelaksanaan
pembelajaran rollkip yang ada di SDN 2 Bukit Kemiling Permai. dengan
model berkelompok,yaitu kelompok A melakukan kayang, kelompok B
melakukan hand stand, kelompok C melakukan roll kedepan, kelompok D
melakuan jalan kepiting dan kelompok E melakukan neck kiip.kesemuanya
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Pembelajaran rollkip di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar
lampung, kurang berhasil.
2. Unsur-unsur kebugaran jasmani terutama unsur gerak yang mendukung
terlaksananya rollkip masih kurang.
3. Rasa takut pada diri siswa SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai untuk
melakukan gerakan rollkip.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang, identifikasi
masalah dan permasalahan, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut; Apakah ada peningkatan hasil pembelajaran rollkip dengan
menggunakan model kelompok pada siswa kelas V SDN 2 Bukit Kemiling
Permai bandar lampung.
D. Tujuan Penelitian
Umum;
Untuk mengetahuai adakah peningkatan pembelajaran rollkip dengan
menggunakan model kelompok pada siswa kelas V SDN 2 Bukit Kemiling
Permai Bandar Lampung
1. Untuk membatu siswa dalam mengembangkan komponen fisik dan
kemampuan gerak melalui kegiatan pembelajaran rollkip
2. Menghilangkan kesan bahwa mengajarkan rollkip itu sulit,dan
memerlukan peralatan yang mahal, dan menakutkan bagi siswa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah ;
1. Manfaat bagi siswa;
a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan
rollkip
b. Dapat menjadi model pembelajaran bagi siswa untuk mengikuti
pembelajaran rollkip
c. Dapat meningkatkan sikap kerja sama dalam proses pembelajaran.
d. Dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.
e. Dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar pada pembelajan rollkip
2. Manfaat bagi guru;
a. Dapat meningkatkan ketepatan dalam memilih pendekatan
pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Dapat meningkatkan keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran.
d. Dapat mendorong untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran.
3. Manfaat bagi pembaca
a. Dapat digunakan sebagai acuan awal bagi penelitian selanjutnya.
F. Penjelasan Judul
1. Meningkatkan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia meningkatkan dapat di artikan
sebagai usaha untuk menaikan, mengangkat atau mempertinggi suatu
hasil. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2007)
2. Pembelajaran
Pembelajaran sudah dikenal luas dalam masyarakat terlebih setelah di
tuangkannya dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam pasal I butir 20 Pembelajaran diartikan
3. Rollkip
Rollkip adalah gerakan melentingkan badan ke depan dengan lemparan
kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Yudi Setiadi dan Erwin Z (2011).
4. Model
Model merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru yang dimulai
dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
diakhiri dengan penilaian hasil belajar berdasarkan suatu konsep tertentu.
Pendekatan mencakup strategi,metode dan teknik pembelajaran. Lukman
Hakim (2009 :43).
5. Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran kelompok adalah serangkaian gerak yang dilakukan
masing-masing kelompok teroganisir sehingga menghasilkan suatu rangkaian
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan dibawaah ini :
Nama :N U Z I L A L
NPM : 1013068039
Tempat,Tanggal Lahir: Lampung Barat 03 September 1978
Alamat : Perum BKP Blok Z No 202 Kemiling Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa Upaya Meningkatkan
Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model Pembelajaran Kelompok Pada Siswa
Kelas V SDN 2 BKP Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012
Adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada
tanggal 03 Januari s/d 05 Maret 2012. Skripsi ini hasil karya sendiri.
Demikian pernyataan ini penulis membuat dengan sebenarnya dan apabila
ternyata tidak benar saya bersedia menerima sangsi dan dituntut sesuai ketentuan
yang berlaku.
Bandar lampung, Juni, 2012
PERSEMBAHAN
Sebagai wujud ungkapan rasa cinta kasih dan sayang serta bakti yang tulus
kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
Bapak dan Ibuku yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang,
keberhasilanku sehingga
menjadikan hidupku ini lebih berarti kini dan nanti.
Istriku tercinta Ravita yang selalu setia mendampingiku, serta kedua putriku
waktu.
Bapak /Ibu dosen yang telah meluangkan waktu untuk memberikan Ilmu
pengetahuan kepadaku serta rekan-rekan mahasiswa penjaskes SI Guru dalam
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nuzilal dilahirkan di Desa Muara Jaya Lampung Barat pada
tanggal 03 september 1978. Merupakan putra pertama dari berpasangan Bapak
Abu Nizar dan Ibu Aisyah, dari lima bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain: Sekolah Dasar SDN 2
Muara Jaya, Kecamatan Sumber Jaya Lampung Barat, diselesaikan tahun 1991.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 3 Labuhan Ratu Bandar
Lampung. Diselesaikan Tahun 1994.
Dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiah 2 Labuahan Ratu Bandar
Lampung, Diselesaikan tahun 1997.
Pada tahun 1998 penulis diterima sebagai mahasiswa diploma 2 Program Studi
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
SANWACANA
Allham dulillahirobbilalamin. Penulis panjatkan puji sukur ke-Hadirat Allah SWT Yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena berkat Rahmat dan Ridonya Skripsi ini dapat
di selesaikan.
Meningkatkan Pembelajaran Gerak Rollkip Dengan Model
Pembelajaran Kelompok Kelas V SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2011- satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs.Baharudin, M.Pd. selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs.Wiyono, M.Pd. selaku ketua Program Studi SI Pendidikan Jasmaani dan
Kesehatan.
4. Bapak Drs.Herman Tarigan, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing , Yang selalu
membantu memberikan pengarahan, bimbingan, saran,dan pengertiannya dalam
penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan.
5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. Sebagai Dosen penguji pada ujian skripsi.
Terimakasih atas pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan dan penyelesaia
6. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan illmu dan pengetahuan semasa penulis
pelaksanakan studi di Unila.
7. Bapak dan ibu stap Tata Usaha Universitas Lampung yang telah bekerja sama dengan
pelayanan nya sehingga terselesainya skrisi ini.
8. Ibu Hj. Siti Ikhwati A.Ma. selaku kepala sekolah SDN 2 Bukit Kemiling Permai,
Bapak Ibu dewan guru serta Murid kelas V (lima).
9. Rekan mahasiswa penjas angkatan 2010 semuanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jawuh dari kesempurnaan akan tetapi
sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermaafaat bagi kita
semua. Amin.
Bandar Lampung, Juni, 2012 Penulis
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani yang direncanakan secara sistematik, terencana dan terarah yang
bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,
neuromoscular, perceptual, kognitif dan emosional dalam kerangka sistem
pendidikan nasional. Depdiknas (2003).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan
yang mampu mengenbangkan anak individu secara utuh dalam arti mencakup
aspek- aspek jasmaniah (intlektual, emosional, moral, sosial) dan rohani
(spiritual) yang dalam proses pembelajaranya mengutamakan aktifitas
jasmani dan pembiasaan pola hidup sehat.
Sesuai dengan paradigma pendidikan jasmani yang lebih menekankan pada
penembangan individu secara menyeluruh, dalam arti pengembangan
ketrampilan intlektual, sosial, moral dan spiritual. Pengembangan fisik dan
kesegaran jasmani melalui aktifitas jasmani yang terselektif, terprogram dan
terarah. Atas dasr tersebut maka pendidikan jasmani disekolah tidak
diarahkan untuk mahir menguasai cabang olahraga, namun lebih
mengutamakan proses perkembangan motorik siswa sebagai peserta didik.
Pada ahirnya nanti, siswa diharapkan dapat menyenangi kegiatan- kegiatan
masa yang akan datang. Pendidikan jasmani dilaksanakan di sekolah oleh
karena itu guru pendidikan pada umumnya melalui kegiatan jasmani yang
berupa permainan, senam, atletik, renang atau bela diri. DalamIntrnational
Charter of Phisical Education and Sport dariUNESCO disebutkan bahwa
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai
peorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar
dan sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh
peningkaan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan,
dan membentuk watak.
B. Tujuan Pendidikan Jasmani
Adapun tujuan pendidikan jasmani menurut stsndar kompetensi penjas
Departeman Pendidikan Nasional (2003) adalah sebagai berikut;
1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai
dalam pendidikan jasmani.
2. Mengembangkan landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai,
sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan
agama.
3. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui pelaksanaan
tugas-tugas ajar pendidikan jasmani.
4. Mengembangkan sikap disiplin, jujur, sportif, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani,
permainan dan olahraga.
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam
uji diri / senam, aktifitas ritmik, akuatik/ aktifitas air, dan pendidika luar
kelas.
6. Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga.
7. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan
orang lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga sebagai
informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktifitas jasmani yang bersifat
kreatif.
C. Fungsi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani dan kesehatan ialah mata pelajaran yang merupakan
bagian dari pendidikan keshatan mengutamakan aktifitas jasmani dan
kebiasaan hidup sehat menuju kepada pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang
Setandar Kompetensi Pendidikan Jasmani (2003).
1. Fungsi aspek organik
a. kerjasama,percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani,
mampu memenuhi tuntutan lingkunganya secara memedai serta
memiliki landasan untuk mengembangkan keterampilan.
b. Meningkatkan fleksibelitas, yaitu ; rentang gerak dalam persendian
yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efesien dan
2. Fungsi Aspek Neuromuskuler
a. Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
b. Mengembangkan ketrampilan gerak dasar ( lokomotor, nonlokomotor
dan manipulatif )
c. Mengembangkan faktor- faktor gerak seperti :ketepatan irama, rasa
gerak, power, waktu reaksi dan kelincahan.
d. Mengembangkan ketrampilan olahraga seperti : sepak bola, softball,
bola basket, kasti, rounders, atletik, bela diri dan lain sebagainya.
3. Fungsi Aspek Perseptual
a. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.
b. Mengembangkan hubungan- hubungan yang berkaitan dengan tempat
atau ruang.
c. Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan
mengkoordinasi pandangan dengan ketrampilan gerak yang melibatkan
tangan, tubuh atau kaki.
d. Mengembangkan keseimbangan tubuh ( kemampuan mempertahankan
keseimbangan statis dan dinamis )
e. Mengembangkan lateralitas yaitu; kemampuan membedakan sisi
kanan dan sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri
tubuhnya sendiri.
a. Mengembangkan kemampuan menemukan sesuatu, memahami,
memperoleh pengetahuan dan mengambil keputusan.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang peraturan permainan, keselamatan
dan etika.
c. Mengembangkan kemampuan taktik dan strategi dalam aktifitas yang
terorganisasi
d. Meningkatkan pengetahuan bagai mana fungsi tubuh dan hubunganya
dengan aktifitas jasmani.
5. Fungsi Aspek Sosial dan Emosional
a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada.
b. Belajar berkomunikasi dengan orang lain.
c. Mengembangkan sikap kepribadian , nilai agar dapat berfungsi
sebagai anggota masyarakat.
d. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
e. Mengembangkan respon positif terhadap aktivitas jasmani.
f. Melepaskan ketegangan melalui aktivitas jasmani yang tepat.
g. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kretifitas.
h. Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di masyarakat.
D. Peran Pendidikan Jasmani di Sekolah
Didalam intensifikasi penyelenggeraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan
jasmani adalah sangat penting, yakni memberikan kesempatan pada siswa
untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas
diarahkan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
E. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani tertera dalam
Standar kompetensi Pendidikan jasmani Dinas Pendidikan Nasional (2003)
untuk jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan Olahraga
Permainan dan oalahraga berisi tentang berbagai permainan dan olahraga
baik tersetruktur maupun tidak yang dilakukan secara perseorangan,
berpasangan maupun beregu. Dalam aktifitas ini termasuk juga
pengembangan aspek pengetahuan/ konsep yang relefan serta sistem nilai
yang terkandung didalamnya seperti : kerjasama, sportifitas, jujur, berfikir
kritis dan patuh pada peraturan yang berlaku.
2. Aktifitas Pengembangan
Aktifitas pengembangan berisi tentang kegiatan yang berfungsi untuk
membentuk postur tubuh yang ideal dan pengembangan kebugaran
jasmani seperti : kekuatan daya tahan, keseimbangan dan kelenturan
tubuh. Latihan yang dilakukan misalnya : pull-up, sit-up, back-up,
push-up, squat-jump dan lain-lain. Dalam aktifitas ini termasuk juga
pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relefan serta nilai- nilai
yang terkandung didalamnya.
Aktifitas ini berisi tentang kegiatan yang berhubungan dengan ketangkasan
seperti senam lantai, senam alat, dan aktifitas fisik lainya yang bertujuan
untuk meningkatkan ketrampilan gerak. Disamping melatih keberanian,
kapasitas diri, pengembangan aspek pengetahuan konsep yang relevan
serta nilai- nilai yangterkandung didalamnya.
2. Aktivitas Ritmik
Aktifitas ritmik adalah pengembangan ketrampilan irama gerak dan seni
gerak berirama serta pengembangan aspek pengetahuan konsep yang
relevan serta nilai nilai yang terkandung didalamnya.
3. Akuatik (Aktivitas Air)
akuatik berisi rentang kegiatan diair seperti : permainan air, gaya- gaya
renag, dan keselamatan diair, serta pengembangan aspek pengetahuan
kensep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung didalamnya.
4. Pendidikan Luar Kelas
aktivitas luar kelas berisi tentang aktifitas luar sekolah/ kelas dan sialam
bebas lainya, seperti bermain dilingkungan sekolah, taman perkampungan,
berkemah, dan kegiatan yang bersifat petualangan, serta pengembangan
aspek pengetahuan/ konsep yang relevan serta nilai- nilai yang terkandung
didalamnya.
F. Proses Belajar Mengajar
pembelajaran ialah kegiatan yang saling berhubungan antara siswa, guru dan
lingkungan.
Sekolah juga merupakan bagian dari masyarakat dan merupakan bagian dari
Pendidikan pada unumnya sehingga tidak terlepas dari tiga pusat pedidikan
Yaitu; orang tua, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu secara alami anak didik juga menjadi aktif karena adanya
motivasi dan didukung oleh bermacam-macam kebutuhan. Anak didik
dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang,
dan tugas guru (pendidik) adalah membimbing dan menyediakan dan
mengkondisikan agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan
potensinya. dan juga dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.
G. Pengertian Senam
hasil serapan dari kata
kuno memang dilakukan dengan tubuh telanjang atau setengah telanjang.
Maksudya supaya gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga gerakan
menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di jaman Yunani kuno disebut
Gymnasium.
Pater H. Waner dalam Agus Mahendra (2002) mengatakan senam
dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai,atau pada alat
yang dirancang untuk meningkatkan daya ahan, kekuatan, kelentukan,
Senam merupakan aktifitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan
Pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan- gerakan senam sangat sesuai
untuk mendapat penekanan didalam program pendidikan jasmani, terutama
karena tuntutan fisik yang harapkan seperti kekuatan dan daya tahan otot dari
seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga besar sumbanganya pada
perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik
cabang olahraga yang alin, terutama dalam hal bagaimana mengontrol siskap
dan gerak secara efektif dan efesien.
H. Macam-macam Senam
Menurut FIG (Federation Internationale De Gymnastique), senam dibagi
menjadi 6 macam katagori yaitu : Senam Artistik, Senam Rimik, Senam
Akrobatik, Senam Aerobik Sport, senam Trampolin dan Senam Umum
(General Gymnastic).
1. Senam Artistik
Senam Artistik dalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan
akrobatik untuk mendapatkan afek- afek artistic dari gerakan- gerakan
yang dilakukan pada alat- alat sebagai berikut :
a. Artistik Putra;
Alat- alat yang digunakan antara lain sebagai berikut :
1. Lantai (Floor Exercise)
2. Kuda- kuda pelana (Pommel Horse)
3. Gelang- gelang (Rings)
5. Palang sejajar (Pararel Horse)
6. Palang tunggal (Horizontal Horse)
b. Artistik Putri
1. Kuda- kuda lompat (Voultyng Horse)
2. Palang bertingkat (Uneven Bars)
3. Balok keseimbangan (Balance Bean)
4. Lantai (Floor Exercise)
2. Senam Ritmik Sportif
Senam ritmik sportif adalah senam yang dikembangkan dari senam
irama, sehingga dapat dipertandingkan. komposisi gerak yang
diantarkan melalui tuntunan irama musik, yang menghasikkan
gerak-gerak tubuh dan alat yang indah menjadi ciri dari senam ritmik sportif.
alat yang digunakan antara lain;
a. Bola ( Ball )
b. Pita ( Ribbon )
c. Tali ( Rope )
d. Simpai ( Hoop )
e. Gada ( Clubs )
3. Senam Akrobatik
Senam akrobatik adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan
tumbling, sehingga latihanya banyak mengandung salto dan putaran,
Misalnya, mendarat diatas tangan atau bahu pasanganya. Senam
akrobatik dapat dilakukan secara tunggal atau berpasangan. Senam ini
bersama senam trampolin dan sport aerobics baru masuk kedalam
jajaran organisasi senam di bawah FIG pada tahun 1996.
4. Senam Aerobik Sport
Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik,
agar dapat dipertandingkan. gerakan- gerakanya berupa tiruan atau
kalastenik tertentu yang digabungkan dengan gerakan- gerakan
akrobatik yang sulit. kategori yang dipertandingkan yaitu;
a. Single putra
b. Single putri
c. Pasangan campuran
d. Trio.
5. Senam Trampolin
Senam trampolin merupakan pengembangan dari suatu bentuk latihan
yang dilakukan diatas trampoline. trampolin adalah sejenis alat pantul
yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi segi
empat, sehingga memiliki daya pantul yang besar. Pada mulanya,
penggunaan trampolin ini hanya untuk membantu penguasaan
ketrampilan akrobatik untuk senam artistik atau peloncat indah. Namun
karena gerakanya menarik, ahirnya dikembangkan menjadi nomor
6. Senam Umum ( General Gymnastics )
Senam umum adalah segala jenis senam diluar kelima jenis senam
diatas. Seperti;
a. Senam aerobik
b. Senam pagi
c. Senam kesegaran jasmani
d. Senam wanita dan senam hamil.
I. Pembelajaran Rollkip
Guling lenting (rollkip) adalah suatu gerakan melentingkan badan kedepan
atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan
tesebut dimulai dari sikap setengah guling kebelakang atau setengah guling
kedepan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Gerak melecutkan kedua kaki kedepan atas setelah pundak menempel pada
matras.
Cara melakukan guling lenting (rollkip) adalah;
a. Melakukan Awalan
Posisi awal berdiri menghadap matras kemudian jongkok dan kedua
tangan menempel di matras, dagu menempel didada,dan tempelkan
Gambar 1. Posisi Kaki,Kepala,Tangan dan Tengkuk Saat Melakukan Awalan. Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
b. Gerakan Pelaksan
Secara perlahan-lahan tempelkan tengkuk (pagkal leher) pada matras
disertai dengan gerakan merebahkan badan kedepan, dan tolakkan
kedua tangan dengan melecutkan kedua kaki lurus keatas.
Gambar 2. Gerakan Pelaksanaan Kip/Melecutkan Kedua Kaki Keatas.
Joko Suprianto, Gembira Berolah raga (2008)
c. Melakukan Gerakan Ahiran
Setelah melecutkan kaki lurus keatas mendarat dengan kedua kaki
dalam posisi jongkok kemudian berdiri.
Gambar 3. Gerakan Ahiran Rollkip.
J. Hipotesis
Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan
ilmiah karena merupakan petunjuk kearah proses penelitian untuk
menjelaskan permasalahan yang harus di cari pemecahannya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah; Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kelompok Maka Pembelajaran Rollkip Pada Siswa
Kelas V di SD Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung Akan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh dalam
penelitian, maka sebagai penutup dari pembahasan dan permasalahan dalam
penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan
hasil pembelajaran rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling
permai Bandar Lampung.
2. Dengan latihan guling kedepan dapat meningkatkan sikap awal pada gerak
rollkip pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar
Lampung.
3. Dengan melakukan latihan kayang dapat meningkatkan kekuatan otot dan
kelentukan tubuh pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai
Bandar Lampung.
4. Dengan latihan bermain gerobak dorong dapat meningkatkan kekuatan
otot lengan pada siswa-siswi di SD Negeri 2 bukit kemiling permai Bandar
Lampung. .
5. Dengan menggunakan pendekatan yang tepat pada proses suatu
pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran tersebut.
1. Untuk siswa perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran
senam ketangkasan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu
latihan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil
yang memuaskan.
2. Kepada guru penjaskes diharapkan dapat memanfaatkan dan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan, pertumbuhan, dan perkembangan siswa-siswi anak
didiknya.
3. Bagi mahasiswa Program Studi Penjaskes Universitas lampung, dalam
upaya mengembangkan penetahuan dan kemampuan olahraga khususnya
yang berkaitan dengan proses pembelajaran, maka hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam proses