• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN KAMPUNG BANDAR SAKTI (TAHUN ANGGARAN 2008)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN KAMPUNG BANDAR SAKTI (TAHUN ANGGARAN 2008)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG DALAM MENINGKATKAN

PEMBANGUNAN KAMPUNG BANDAR SAKTI (TAHUN ANGGARAN 2008)

Oleh

A G U S S E T I A N A

APBDes/APBK adalah rencana operasional tahunan dari program umum

pemerintahan desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam bentuk angka-angka

rupiah di satu pihak mengandung perkiraan batas tertinggi pengeluaran keuangan

desa/kampung.

Pemerintah Kampung Bandar Sakti menghadapi berbagai masalah dalam

Implementasi Kebijakan Angaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK)

guna meningkatkan pembangunan kampung dalam penyelenggaraan

tugas-tugasnya yaitu masalah pelaksanaan pembangunan kampung yang kurang

maksimal. Di Kampung Bandar Sakti, pembangunan fisik yang ada sangat minim

sebagai akibat keterbatasan pembiayaan. Selain itu juga fasilitas yang digunakan

dalam proses implementasi tersebut kurang memadai.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas

(2)

Bandar Sakti dalam meningkatkan Pembangunan Kampung beserta faktor-faktor

yang mendukung dan menghambat proses implementasinya. Metode yang dipakai

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang mengambarkan dan

menjelaskan tentang Implementasi Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Kampung Bandar Sakti dalam meningkatkan pembangunan Kampung. Jenis data

yang digunakan adalah data primer, meliputi wawancara mendalam untuk

berusaha mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa, proses Impelentasi Kebijakan

Pemerintah Kampung Bandar Sakti dalam meningkatkan pembangunan Kampung

belum terlaksana secara optimal, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

menghambat proses implementasi. Faktor yang menghambat proses implementasi

kebijakan tersebut yaitu, masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh kampung.

Dana yang diberikan untuk pembangunan kampung sangat minim. Serta kurang

memadainya fasilitas sarana dan prasarana. Dan faktor pendukung dalam proses

implementasi tersebut adalah adanya komunikasi yang baik antara perangkat

kampung dengan masyarakat setempat mengenai program-program kebijakan,

adanya sumber daya manusia yang memadai, adanya wewenang dan kesadaran

yang dimiliki oleh perangkat kampung untuk menjalankan tupoksinya

masing-masing serta adanya koordinasi yang baik antara aparatur kampung sebagai

pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan.

(3)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF POLICY OF VILLAGE BUDGET IN IMPROVING BANDAR SAKTI VILLAGE DEVELOPMENT

(BUDGETARY FISCAL YEAR 2008)

By

A G U S S E T I A N A

APBDes/APBK is annual operational plan of village government common

program that clarified and translated in rupiah numbers for one side have estimate

of village monetary expenditure highest limit.

Bandar Sakti Government faces some problems in implementation of Revenue

and Expenditure Budget Policy village (APBK) in order to promote development

in the organization of village duties of village development implementation

problems that do not maximal. In Kampung Bandar Sakti, the existing physical

development is very minimal as a result of funding limitations. In addition,

facilities used in the implementation process is inadequate.

Intention of this research is to give clearly desciption about implementation policy

of Bandar Sakti village budget in improving village development with supporting

(4)

descriptive qualitative method. where will be depicted and explained about

implementation policy of Bandar Sakti village budget in improving village

development. data type used is primary data, covering indepth interview to try

explain problems that happened.

Based on the data analysis, that implementation policy of village budget in

village development have implemented but not yet optimal, this matter is

influenced by some factors that pursuing implementation policy process that is

problem of fund limitation is had by village government. Funds provided for

construction of the village is very minimal. And also less adequate of facilities

tool and infrastructure. And supporting factors in the implementation process is

good communication between the device and the village with the local community

about the policy programs, the existence of adequate human resources, authority

and presence awareness device owned by the village to carry out their respective

tupoksinya and coordination between village officials as policy implementers in

the implementation of policy.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis bahwa prospek pengembangan usaha budidaya udang vannamei di Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe bila ditinjau dari aspek finansial

Berdasarkan masalah yang dikemukakan dan didukung dengan deskripsi teroritis, data penelitian yang ada, serta analisa data yang telah dilakukan, maka dapat diambil

(1) Daur ulang sampah menghasilkan berbagai bahan kerajinan yang bernilai ekonomi, contohnya: kalung, bunga, topeng, tas, dompet dan pigura; (2) Hasil dari

Sedangkan untuk analisis fungsi logistik digunakan jenis data nominal dikotomik dengan membagi data variabel Y (prestasi kerja ke dalam dua jenis yaitu

Jika nilai sensor suhu, kelembaban, dan Ph air pada kondisi dibawah keadaan normal yakni (suhu < 25 C , kelembaban < 60%, ph air < 6) maka sistem akan memperbarui

Memberikan pelayanan pada Ibu Hamil Fotocopy laporan pelayanan ibu hamil, diverifikasi oleh atasan langsung.. Memberikan pelayanan pada

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Karakteristik

Menurut bohlander dan snell (2010 : 4) : msdm adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahaan, membuat pekerjaan, kelompok kerja,