• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Korupsi Bagi Kehidupan Sosial Mas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Korupsi Bagi Kehidupan Sosial Mas"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Korupsi Bagi Kehidupan Sosial Masyarakat

Korupsi merupakan permasalahan yang besar bagi bangsa yang besar sepertiIndonesia ini. Dimana tindakan korupsi tersebut tentu telah banyak merugikan bagi bangsa Indonesia. Perilaku seseorang yang korupsi itu bagaikan pencuri yang mencuri hak orang lain atau bisa disebut sebagai mencuri di era modern. Faktanya di Negara Indonesia korupsi banyak terjadi dan diketahui berasal dari pemerintah itu sendiri, baik dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dan juga para penegak hukum yang tadinya bertugas menindak tindakan kejahatan seperti korupsi ini, akan tetapi tidak sedikit pula para penegak hukum yang terlibat tindakan korupsi

Oleh karena itu begitu banyaknya orang atau oknum yang melakukan tindakan korupsi sehingga itulah yang menjadi kendala betapa susahnya Negara ini memberantas korupsi di negeri Indonesia. Kenapa demikian ? karena yang menegakan keadilan dan hukum aja bisa atau ikut juga terjangkit virus tindakan korupsi yang menyebabkan siapa lagi yang harus memberantas korupsi kecuali hanya diri sendiri dan tentu Allah SWT yang akan memberi hukuman nanti di akhirat nanti. Dimana hukum Allah itu tidak bisa

dijual-beli dan dilanggar.

Seharusnya kita itu harus sadari dan wajb ketahui bahwa dampak tindakan korupsi itu mempunyai dampak yang kronis ( dampak yang akan berpengaruh ke seluruh lapisan ). Dampak yang akan dirasakan diri sendiri sebagai pelaku korupsi, dirasakan juga oleh orang lain, dan lebih-lebih akan lebih dirasakan oleh bangsa dan Negara Indonesia.

(2)

Sudah banyak Undang-Undang dan lembaga baru yang dibuat dan dibentuk, namun kenapa perjalanan pemerintahan untuk keluar dari jeratan bencana bernama korupsi

masih panjang dan sulit.

Itulah yang menjadi topik berita sekaligus bahan perbincangan masyarakat akhir-akhir ini. Boleh dikata genderang perang melawan kejahatan korupsi yang dikumandangkan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono telah mengandangkan para tersangka

korupsi .

Para tersangkanya hanyalah merupakan gambaran dari ‘puncakgunung es’ betapa akutnya masalah korupsi menggerogoti negara kita. Permasalahan korupsi tidak hanya sekadar memindahkan uang dari laci ke saku penyelenggara negara, tetapi korupsi

dilakukan secara sistemik dan terencana.

Fakta bahwa korupsi sudah sedemikian sistemik dan kian terstruktur tidak terbantahkan lagi. Mulai soal pengurusan akta kelahiran hingga pengurusan tanah kuburan, dari sektor yang berkaitan dengan kesehatan hingga masalah pendidikan. Mulai pedagang kaki lima hingga promosi jabatan untuk menduduki posisi tertentu di pemerintahan.

Sulit untuk mengingkari, korupsi sudah bersifat endemik, bekerja secara sistematis, menggerogoti birokrasi kekuasaan dan menghancurkan kepercayaan publik pada

pemerintahan di Indonesia.

Ada cukup banyak fakta, laporan, pernyataan, hasil riset dan statistik serta penilaian dari berbagai pihak yang dapat digunakan untuk mendukung pernyataan di atas. Pendeknya, kita begitu pandai memperlihatkan berbagai soal menyangkut masalah korupsi, namun sedikit hasil yang menunjukkan para pelaku korupsi diproses sesuai hukum dan

mendapatkan hukuman setimpal.

Dalam perspektif ekonomi, ada beberapa dampak korupsi yang bisa diajukan, antara lain terjadinya inefisiensi hingga menyebabkan biaya tinggi ekonomi yang pada akhirnya dibebankan ke konsumen. Terjadinya eksploitasi dan ketidakadilan distribusi pada sumber daya dan dana pembangunan, karena hanya elite kekuasaan dan pemilik modal

yang bisa mengaksesnya.

Terjadinya inefektivitas dan inifisiensi pada birokrasi pemerintahan, karena insentif menyebabkan watak birokrasi pemerintahan tidak efektif. Terjadi penurunan investasi modal, sehingga pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi

pemasukan negara.

(3)

korupsinya tinggi. Korupsi menyebabkan ketidakpastian berusaha.

Dampak langsung dari uraian di atas, pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi dan angka kemiskinan makin meningkat yang dapat berpengaruh luas pada stabilitas suatu negara.

Dalam konteks sosial, dampak korupsi menimbulkan problem yang besar. Ketiadaan pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan menyebabkan masyarakat rentan terhadap berbagai penyakit dan rendah kompetensinya.

Masyarakat juga menjadi kian permisif pada tindak korupsi. Korupsi dianggap sebagai suatu kelaziman dan bahkan menjadi pelumas bagi proses ekonomi dan politik.

Sikap dan perilaku kolusif dan koruptif itu pada akhirnya akan meniadakan etos kompetisi secara sehat. Memperkuat anggapan bahwa siapa yang berkuasa dan mempunyai uang bisa mengatur segalanya, kesenjangan antarkelompok sosial kian

melebar sehingga menciptakan kerawanan sosial.

Dalam konteks politik, terjadi distorsi kepentingan pada lembaga politik tempat proses legislasi berlangsung. Karena wakil rakyat yang dipilih melalui proses pemilu yang tidak sepenuhnya jujur, adil dan sikap koruptif menjadi bagian tak terpisahkan di dalamnya. Karena itu, elite dan lembaga politik punya kecenderungan mengabaikan aspirasi rakyat

dan konstituennya.

Dalam konteks itu, menarik untuk memperhatikan sinyalemen yang diajukan ICW bahwa kini tengah terjadi korupsi oligarki ke korupsi multipartai.

Fakta tersebut membuat lembaga legislatif menjadi tidak kredibel dan rakyat menjadi distrust. Karena itu, tidaklah mengherankan bila banyak kasus yang sulit dibantah, di mana pada berbagai pemilihan kepala daerah ada dugaan terjadinya politik uang.

Berbagai kasus di atas menunjukkan beberapa hal lain yang selalu menyertai isu korupsi, yaitu adanya proses ‘tarik-menarik’ kepentingan antara elite partai di pusat dan

di daerah.

(4)

Lembaga peradilan terus menerus mendapat tekanan dan cemoohan dari publik, karena justru membebaskan para koruptor, memberi peluang untuk tidak diperiksa hanya dengan alasan kesehatan, diperiksa di pengadilan tanpa hadirnya terdakwa atau in absentia. Pendeknya, hukum dituding menjadi diskriminatif dan keadilan potensial untuk

dapat ‘diperjual-belikan’.

Ketidakmampuan akan proses penegakan hukum juga berdampak langsung pada peningkatan kecemasan masyarakat dan peningkatan angka kriminalitas. Nyawa manusia menjadi kian ‘murah’ saja, karena hanya dengan ratusan ribu saja, orang rela

melakukan tindak kriminal untuk membunuh orang lain.

Akibat yang paling mengkhawatirkan, setiap masalah atau pertikaian yang muncul diselesaikan dengan kekerasan sehingga kerusuhan terjadi di mana-mana. Hukum tidak lagi bersifat responsif, tetapi menjadi instrumen untuk memperluas kewenangan kekuasaan memeras rakyat atas nama peraturan daerah dan melegalisasi kesewenangan. Hukum dimaknai bekerja secara prosedural tetapi kehilangan makna

substantif dan spiritualitasnya.

Begitu luasnya dampak korupsi dikarenakan terjadi pembiaran terhadap kejahatan korupsi dan tidak pernah ada usaha yang serius dari pemerintah untuk memberantas korupsi.

Selain itu, perlu kesadaran rakyat tentang akibat dari korupsi, menyengsarakan dan merugikan banyak orang, bukan hanya sekarang, tetapi anak cucu juga kebagian sengsaranya.

Referensi

Dokumen terkait

1>3. $emeliharaan Ikan Bawal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit pengolahan beras pratanak telah beroperasi pada kapasitas 200 kg/batch dan menghasilkan produk beras pratanak dengan kualitas yang lebih baik

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan antara lain: Gross Profit Margin (X1) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba (Y), Net Profit Margin (X 2 )

Lagipula pada periode 1 tahun sebelum pemeriksaan (CITS mini ) telah menunjukkan perbedaan yang meningkat dibandingkan dengan periode 2 tahun sebelum pemeriksaan

 Melalui pengamatan PPT dan video yang diberikan guru melalui google classroom, peserta didik dapat mengklasifikasikan fungsi sosial, struktur, dan unsur kebahasaan teks

Dalam Undang-Undang Keluarga Islam disebutkan bahwa ada kemungkinan harta yang diperoleh sebelum perkawinan juga akan didefinisikan sebagai harta bersama dengan syarat

Why exactly, he couldn’t say, except that maybe he didn’t want outsiders privy to pack business which didn’t seem right because Ash didn’t feel like an outsider.. Phoenix had

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui bahwa pembelajaran melalui permainan kartu kuartet dapat meningkatkan perhatian siswa, (2) mengetahui bahwa