• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisi Kisi Ulumul Quran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kisi Kisi Ulumul Quran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

? | 1

(2)

? | 2 A. Ulumul Qur’an dan Sejarahnya

1. Ulumul Qur’an adalah ilmu yang memberika pembahasan -pembahasan yang berkaitan dengan al- Qur’

2. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan ulumul qur’an

- Pertama muncul pada abad VI H oleh Abu Al-Farjbin Al-Jauzi ( Asy-syuthi – Al-tiqan )

- Az-zarqani muncul pada abad ke V H ( Al-haufi ) - Abu syahbah muncul tahun 425 H (Abad V H)

- Subhi ash- Shalih muncul pada abad ke III H (Ibn al- Marzubah)

B. Al- Qur’an dan Aspek-aspeknya

1. Al- Qur’an yaitu Qaraa atau membaca, secara istilah ialah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang lafdznya mengandung mukjizat membacanya mempunyai nilai ibadah yang di turunkan secara mutawatiir yang di tulis pada mushaf mulai dari al- Fatihah sampai an- Nass

2. Macam-macam

- Asy- Syifa (obat): 10:57 - Al- Huda (petunjuk): 9:33 - Al- Bayan (penerang): 3:18 - Al- Hukm (aturan): 13:37

C. Wahyu

1. Wahyu ialah isyarat cepat secara rahasi yang hanya terwujud kepada Nabi/Rasul (an- Nisa: 163)

2. Macam-macam wahyu: 1. Wahyu syar’i 2. Wahyu matlu 3. Wahyu ghairu syar’i 4. Wahyu ghairu matlu

3. Cara turun wahyu (asy- Syuara: 51)

1. Menambahkan isi al- Quran langsung kehatinya dengan langsung

di hembuskan (Ra’yu ash- Shalih)

2. Menyampaikan wahyu kepada rasul dengan balik tabir yakni suara bisikan lonceng/bel. Saura yang akan menutup pendengaran para sahabat tetapi nabi mendengar suara itu.

3. Melalui perantara malaikat jibril (asy- Syuara 193-194)

4. Hubungan akal dengan wahyu

(3)

? | 3

- Mu’tazilah: paham rasional lebih mengutamakan akal dari wahyu

- Maturidiyah bukhara: wahyu dan akal saling berdampingan - Maturidiyah samarkan: akal lebih tinggi daripada wahyu.

D. Nuzulul Qur’an

1. Pengertian secara harfiah berarti turunnya al-Qur’an sedangkan menurut istilah ialah sebuah peristiwa penting penurunan wahyu Allah SWT kepada nabi muhammad SAW.

2. Proses nuzulul qur’an:

Allah SWT – Lauhul Mahfuz – Bait Al-izza – Nabi Muhammad SAW ( 22 tahun 2 bulan 22 hari)

3. Hikmah

- Menguatkan/menangguhkan hati Rasulullah ( Q.S Al-Hijr : 94 ) - Tantangan dan mukjizat ( Q.S Al-Baqarah : 23-23 )

- Kesesuaian dengan perstiwa-peristiwa dan pentahapan dalam penerapan hukum ( Q.S Al-Isra : 1 )

- Bukti bahwa Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT

4. Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad SWT yaitu awal turunya al-

Qur’an ketika nabi berkhalwat di gua hira

5. Al-Qur’an pada masa khulafa rasyidin yaitu adanya mushaf utsmani

E. Asbabun Nuzul

1. Pengertiaan secara Etimologi yaitu sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu sedangkan Terminologi yaitu kejadian/peristiwa yang melatar belakangi turunnya ayar Al-Qur’an dalam rangka menjawab, menyelesaikan, menjelaskan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.

2. Fungsi asbabun nuzul dalam memahami Al-Qur’an

- Membantu dan memahami dalam menangkap pesan ayat-ayat

Al-Qur’an

- Mengatasi keraguan ayat yang dianggap umum

- Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an - Mengidentifikasi pelaku penyebab ayat Al-Qur’an turun - Memudahkan untuk menghafal dan memahami Al-Qur’an

3. Klasifikasi asbabun nuzul ayat dan contohnya salah satunya ada di surat al- Baaqarah ayat 223 ketika ada seorang suami mendatangi qubul istrinya dari belakang maka anaknya akan juling. Berita ini di bawa oleh jabir dan turunlah ayat tersebut.

(4)

? | 4

- Sharih (jelas)

- Muhramilah (kemungkinan) 2. Sudut pandang terbilang:

- Asbabun nuzul satu ayat - Variasi ayat untuk satu sebab

F. Nasikh dan Mansukh

1. Pengertian nasakh dan mansukh

- Nasikh: segala sesuatu yang menghilangkan (izarah) mengganti (tabdil) mengubah (tahwil) dan memindahkan (naql) sedangkan menurut istilah raf’u al- Hukm asy- Syar’i bi al- Khitab asy-

Syar’i (menghapuskan hukum syara dengan hukum syara yang lain) - Mansukh: segala sesuatu yang di hilangkan diganti diubah dan di pindahkan sedankan menurut isitilah raf’u al- Hukm bi al- dalil asy- Syar’i (menyempurnakan hukum syara dengan dalil syara yang lain)

2. Contoh naskh: al- Anfal 65-66 3. Hikmah naskh:

1. Menjaga kemaslahatan hamba

2. Merupakan kebaikan dan kemudahan bagi umat 3. Menguji kualitas keimanan

G. Makki dan Madani

1. Pengertian makki dan madani

a. Teori Geografi (Mulahadhotu Makan Annuzul)

Makiyah ialah ayat–ayat yang turun di mekah dan sekitarnya, baik sebelum atau sesudah hijrah. Sedangkan madaniyah ialah ayat–

ayat yang turun di madinah dan sekitarnya. b. Teori Subjektif (Mulahadhotu Mukhothobin)

Makiyah adalah ayat–ayat yang berisi khitab atau panggilan kepada penduduk makkah dengan menggunakan kata-kata “yaa ayyuhan

nassu” dan lain–lain. Sedangkan madaiyah adalah ayat-ayat yang berisi panggilan kepada orang–orang madinah dengan menggunakan kata-kata “yaa ayyuhalladzi naamanu”.

c. Teori Historis (Mulahadhotu Zaman Annuzul)

Makiyah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke madinah, meskipun turunnya ayat diluar kota makkah. Sedangkan madaniyah adalah ayat–ayat

Al-Qur’an yang turun setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke

(5)

? | 5

d. Teori Content Analysis (Mulahadhotu Maa Tadhomananna) Makkiyah adalah ayat-ayat yang berisi cerita–cerita umat dan para nabi atau rasul dahulu. Sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang berisi hukum hudud, faraid, dan sebagainya

2. Perbedaan antara ayat makkiyah dan madaniyah 1. Perbedaan pada konteks kalimat

- Kebanyakan ayat-ayat makiyyah memakai konteks kalimat tegas dan lugas karena kebanyakan objek yang di dakwahi menolak dan berpaling, maka hanya cocok mempergunakan konteks kalimat yang tegas. Baca: Al-Mudatsir, Al-Qamar Sedangkan ayat-ayat madaniyyah kebanyakan mempergunakan konteks kalimat yang lunak karena kebanyakan objek yang di dakwahi menerima dan taat. Baca: Al-Maa’idah.

- Kebanyakan ayat-ayat makiyyah adalah ayat-ayat pendek dan argumentif, karena kebanyakan objek yang di dakwahi mengingkari sehingga konteks ayat mengikuti kondisi yang berlaku Baca: At-Thurr. Sedangkan ayat-ayat madaniyah kebanyakan panjang-panjang serta menjelaskan hukum dengan terang dan menggunakan ushlub yang terang pula. Baca: Al-Baqarah 2. Perbedaan pada materi pembahasan

- Kebanyakan ayat-ayat makiyyah berisikan penetapan tauhid dan aqidah yang benar, khususnya yang berkaitan dengan Tauhid Uluhiyyah dan Iman kepada hari Kebangkitan sedangkan ayat-ayat madsaniyyah kebanyakan berisikan perincian masalah ibadah dan muamalah karena objek yang di dakwahi sudah memiliki Aqidah dan Tauhid yang benar sehingga mereka membutuhkan perincian mengenai Ibadah dan Muamalah.

- Ayat-ayat madaniyyah menjelaskan secara rinci tentang jihad beserta hukum-hukumnya dan kaum munafik beserta segala permasalahannya karena kondisi memang menuntut demikian. Hal

itu timbul ketika disyari’atkannya Jihad dan timbulnya

kemunafikan. Berbeda halnya dengan surat makiyyah

H. Fawatihus Suwar

1. Pegertian fawatihus suwar ialah ilmu yang mengkaji pembukaan berupa kata, huruf atau kalimat dalam al- Qur’an dengan

memerhatikan kaidah tekstual dan kaidah kontekstual. 2. Macam-macam fawatihus suwar

(6)

? | 6

2. Al- Muqaththa’ati (terputus-putus), Qaaf, as- Sajdah, al- Ahqaf dll

3. An- Nida (panggilan), al- Mudatstsir, ath- Thalaq, an- Nisa dll 4. Khabr (berita), at- Taubah, an- Nur, al- Qadr dll

5. Qasam (Sumpah), ash- Shaafat, an- Nazi’at, asy- Syams dll 6. Syarthi (Syarat), at- Takwir, al- Insyiqaq, al- Waqi’ah dll 7. Amr (perintah), al- kafirun, an- Naas, al- Falaq dll

8. Istifham (pertanyaan), al- Ms’un, al- Ghasyiyah, al- Insyirah dll 9. Do’a (permohonan), al- Humazah, al- Lahab, al- Muthaffifin 10. Ta’lili (alasan), al- Quraisy

3. Pendapat ulama tentang huruf fawatihus suwar yaitu bahwa huruf-huruf fawatihus suwar iu secara umu bersifat azalli, maka banyak ulama yang tidak berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap makna-makna huruf tersebut.

I. Muhkam dan Mutasyabih

1. Muhkam yaitu ayat yang maknanya sudah jelas (misal: al- Baqarah 83) sedangkan mutasyabih yaitu ayat yang makna-maknanya masih samar (misal: taha: 5)

2. sebab-sebab terjadinya tasyabuh dalam Al-Qur’an - ayat muhkam di tafsir

- ayat mutasyabih di takwil - huruf fawatihus suwar di tafwid

3. pandangan dan sikap ulama tentang ayat-ayat mutasyabihat

- mazhab salafi: tafwid ilahiah (golongan yang mempercayi. Mengimani dan meyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT) - mazhab khalaf: golongan para ulama yang berpendapat perlunya

pentakwilan ayat-ayat mutasyabihat yang menyangkut sifat-sifat Allah sehingga melahirkan arti yang sesuai dengan keluhuran Allah SWT

4. hikmah keberadaan ayat mutasyabihat dalam al- Qur’an: - memperlihatkan kelemahan akal manusia

- teguran bagi orang-orang yang mengotak-atik ayat mutasyabihat - memberikan pemahaman abstrak ilahiah kepada manusia melalui

pengalaman indrawi yang biasanya disaksikan.

(7)

? | 7

1. Pengertian munasabah yaitu keserupaan secara istilah yaitu suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan di balik susunan atau urutan bagian-bagian al- Qur’an baik ayat dengan ayat atau surat dengan surat.

2. Macam-macam munasabah

1. Munasabah antara ayat dengan surat sebelumnya 2. Munasabah antara nama surat dan tujuan turunnya 3. Munasabah antara bagian suatu ayat

4. Munasabah antara ayat yang letaknya berdampingan

5. Munasabah antara suatu bagian kelompok ayat dengan kelompok ayat di sampingnya

6. Munasabah antara Fashilah (Pemisah) dan isi ayat

7. Munasabah antara awal surat dengan akhir surat yang sama 8. Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal surat

berikutnya

3. Kegunaan ilmu munasabah

1. Membantu dalam menafsirkan al- Qur’an

2. Mengetahui hubungan antara bagian-bagian al- Qur’an 3. Mengetahui mutu dan tingkat ke-balaghah-an al- Qur’an

K. I’jatul Qur’an

1. I’jatul Qur’an yaitu suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi

melalui seseorang yang mengaku nabi sebagai bukti kenabiannya yang di tantangkan kepada yang ragu untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa tetapi mereka tidak dapat melayani tantangan itu.

2. Unsur-unsur yang terdapat pada mukjizat: 1. Hal atau peristiwa yang luar biasa 2. Terjadi atau dilakukan oleh seorang nabi

3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian 4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani 3. Macam-macam i’jazil Qur’an

1. Gaya bahasa

2. Susunan kalimat (QS Maryam: 4) 3. Hukum ilahi yang sempurna

4. Ketelitian redaksinya (al- Hayah & al- Maut sebanyak 145x) 5. Berita tentang hall-hal yang ghaib (QS Yunus: 92)

6. Isyarat-isyarat ilmiah (QS Yunus: 5, al- An’am: 25)

(8)

? | 8

1. Pengertian amtsalil qur’an yaitu perumpamaan atau penyamaan

keadaan suatu hal dengan hal yang lain. 2. Macam-macam amtsalil qur’an

1. Al- amtsal al- Musahrrahah (perumpamaan yang jelas) misal: al- Baqarah: 261

2. Al- amtsal al- Kaaminah (perumpamaan yang tidak jelas) misal: al- Furqan: 67

3. Al- amtsal al- Mursalah (perumpamaan yang bebas tanpa ada adat tasybih) misal: Yusuf: 51

3. faedah amtsalil qur’an

1. menampakan sesuatu yang abstrak (al- Baqarah: 264)

2. menyingkap makna yang sebenarnya dan menampilkan hal yang gaib dalam suatu yang tampak. (al- Baqarah: 275)

3. menghimpun arti-arti yang indah dan ungkapan yang singkat 4. mendorong orang untuk beramal (al- Baqarah: 261)

5. menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak di senangi jiwa (al- Hujurat: 12)

6. untuk memuji sesuatu yang di contohkan (al- Fath: 29)

7. untuk mencela terhadap hal yang di anggap buruk (al- A’raf: 176) 4. Tujuan amtsalil qur’an sebagai teladan dan bahan renungan sehingga

manusia terbimbing menuju jalan yang benar demi meraih kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

M. Ilmu Qira’ah

1. Pengertian Qira’ah yaitu ilmu yang mempelajari cara pelafalan di dalam al- Qur’an

2. Macam-qira’ah Al-Qur’an a. Dari segi kuantitas

- Qira’ah sab’ah (qira’ah tujuh)

- Qira’ah ‘asyrah (qira’ah sepuluh)

- Qira’ah ‘arba’at asyrah (qira’ah empat belas)

b. Dari segi kualitas - Qira’ah Mutawatir - Qira’ah masyhur

- Qira’ah ahad

- Qira’ah syadz (menyimpang)

- Qira’ah maudhu’ (palsu) seperti: Qiraat al- Khazzani - Qira’ah yang menyerupai hadits mudraj

(9)

? | 9

- Ibn al- Jazari: ilmu yang menyangkut cara-cara pengucapan kata-kata al- Qur’an dan perbedaan-bedaannya dengan cara menisbatkan kepada penukilnya

- Al- Qashalani: suatu ilmu yang mempelajari hal-hal yang disepakati atau diperselisihkan ulama yang menyangkut persoalan

lughat, hadzaf, i’rab, itsbat, fashl, dan washl yang semuanya

diperoleh secara periwayatan

- Ash- Shabuni: suatu madzhab cara pelafalan al- Qur’an yang di anut oleh salah seorang imam berdasarkan sanad-sanad yang bersambung kepada Rasulullah SAW

4. Manfaat mempelajari Qira’ah:

- Dapat menguatkan ketentuan-ketentuan hukum yang telah disepakati para ulama

- Dapat mentajrih hukum yang diperselisihkan para ulama - Dapat menggabungkan dua ketentuan hukum yang berbeda - Dapat memberikan penjelasan terhadap suatu kata di dalam al-

Qur’an yang mungkin sulit di pahami maknanya. N. Tafsir Al- Qur’an

1. Pengertian ta’wil, tafsir dan tarjamah

- Tafsir, ialah ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafadz-lafadz Al-Qur’an, tentang petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan makna-makna yang dimungkinkan baginya ketika tersusun serta hal-hal lain yang melengkapinya.

- Takwil, ialah suatu usaha untuk memahami lafadz-lafadz (ayat-ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari lafadz tersebut.

- Terjemah, ialah memindahkan Al-qur’an kebahasa lain yang bukan bahasa arab dan mencetak terjemah ini kedalam beberapa naskah agar dibaca oleh orang yang tidak mengerti bahasa arab sehingga ia dapat memahami kitab allah SWT dengan perantaraan terjemahan ini.

2. Urgensi ilmu tafsir

(10)

? | 10

3. Syarat-syart mufassir

1. Shaihnya aqidah si mufassir 2. Menguasai Bahasa Arab

a. Ilmu nahwu b. Ilmu sharaf c. Istiqaq d. Ilmu balaghah 3. Menguasai ilmu ushl fiqh 4. Menguasai ilmu ushuluddin 5. Menguasai ulumul qur’an

6. Mengetahui hadits-hadits Nabi yang berisi tafsir terhadap ayat al- Qur’an

7. Mengetahui tafsir sahabat 4. Metode-metode tafsir Al-Qur’an

1. Metode At-Tahlili 2. Metode Al-Ijmali 3. Metode Al-Muqaran 4. Metode Maudu’i

5. Mazhab-mazhab dalam tafsir Al-Qur’an 1. Madzhab Tafsir bi al- Riwayah 2. Madzhab Tafsir bi ad- Dirayyah 3. Madzhab Tafsir bi al- Isyarah

6. Kitab-kitab tafsir dan corak pendekatannya 1. Kitab-Kitab:

a. Tafsir al- Jalalain (Al-hafidz Al mahali dan hafidz As suyuthi)

b. Tafsir al- Maraghi (Syaikh Ahmad Al-Maraghi) c. Tafsir Ibnu Katsir

2. Corak Pendekatan:

a. Tafsir Fiqhy (corak hokum) b. Tafsir falsafi(corak filsafat) c. Tafsir ilmi (corak ilmiah)

d. Tafsir tarbawy (corak pendidikan) e. Tafsir akhlaqy (corak akhlak) f. Tafsir I’tiqadi (corak teologis)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem lebih lanjut adalah kombinasi algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan algoritma Enhanced

tahunan, selebaran berita, surat pembaca (di surat kabar, majalah) dan karangan di surat kabar. 27 Dengan dokumentasi, peneliti mencatat tentang sejarah Pondok

Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai partisipasi keluarga akan layanan pendidikan ATD dengan latar belakang

pesan yang muncul melalui lirik dalam jingle harus sesuai dengan unique. selling proposition produk yang

Lirik jingle iklan Ale-Ale versi Juara Duo Maia adalah sebagai berikut :. Rasanya

Kalo bisa diterima dengan mudah itu menurutku hal lain, iu masalah pilihan karaya sih… tapi, kemudin muncul karakterisasi dari musik musik tertentu dan kemudian itu

Berkat Rahmat Tuhan yang Maha Esa, peneliti telah dapat menyelesiakan penyusunan skrpsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana lengkap pada

SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan