PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN
LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN
EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X
TITL SMK NEGERI 2 MEDAN
T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
TRIANI
NIM: 5101131016
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Triani
Dilahirkan pada tanggal 13 April 1991, di Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, dari
pasangan Pardamean Pasaribu, S.Pd dan Nursida Manullang. Penulis pertama kali masuk
pendidikan di SD Alwasliyah pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 4 Percut dan tamat pada tahun 2007.
Setelah tamat dari SMP Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMK
Negeri 2 Medan dan tamat pada tahun 2010. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar
sebagai Mahasiswa di Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik
i ABSTRAK
Triani, NIM 5101131016 “Perbedaan Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran
Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK NEGERI 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik antara siswa yang diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Advance Organizer dengan siswa yang diajar dengan model
Pembelajaran Ekspositori pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti kompetensi Dasar dan Pengukuran Listrik yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak kelas, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan model Pembelajaran
Advance Organizer adalah kelas X LP-1 yang berjumlah 32 siswa serta kelas X LP-2 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan model Pembelajaran Ekspositori) yang berjumlah 32 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 64 siswa.
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran
advance organizer memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 80,62 dan pada kelompok kontrol dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 74,21. Uji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Advance Organizer diperoleh Lhitung sebesar
0,12840 dan Ltabel sebesar 0,1566 karena Lhitung < Ltabel atau 0,12840 < 0,1566, maka data pada kelas Eksperimen pada kategori Normal, Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Ekspositori diperoleh Lhitung
sebesar 0,13865dan Ltabel= 0,1566karena Lhitung< Ltabel atau 0,13865 < 0,1566, maka data pada kelas Kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik diperoleh Fhitung sebesar 1,1836 dan Ftabel 1,75 karena Fhitung < Ftabel atau 1,1836 < 1,75 maka seluruh varians adalah
homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian Homogen. Hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t satu pihak diperoleh thitung>
ttabel (3,945>1,6697) sehingga Ha diterima berarti Hasil Belajar siswa yang
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbedaan
Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran
Advance Organizer dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X
Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A. 2016/2017”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi ini antara lain yaitu :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.
3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Baharuddin, S.T.,M.Pd selaku Ketua Jurusan dan sekaligus Dosen
Pembimbing penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Juaksa Manurung, S.T.,M.Si selaku Dosen Penguji Sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik Penulis.
7. Dr. H.Muhammad Amin, S.T., M.Pd selaku Dosen Penguji skripsi penulis.
iii
9. Kepada yang tercinta dan tersayang kedua orang tua penulis P. Pasaribu, S.Pd
dan N.Br.Manullang yang merupakan sosok terhebat dalam hidup penulis
yang selalu memberikan semangat, doa, nasehat, kasih sayang, dan dukungan
moril maupun materil kepada penulis.
10. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Medan Bapak Sukardi, S.Pd., MM yang
mengizinkan penulis melaksanakan penelitian.
11. Bapak Arta Dinata, M.Pd selaku guru mata pelajaran dasar dan pengukuran
listrik yang membimbing dan mengarahkan penulis selama penelitian.
12. Kepada saudara/i Penulis Kak Ernawati dan bang Robin, Dwi Indah Sari,
Srininta, Senta Ria, Anugerah Immanuel yang telah memberikan doa dan
dukungan kepada penulis.
13. Sahabat penulis Fadli Rahman Marunduri S.Pd, Fahmi Izhari S.Pd, Indra
Maulana S.Pd, Agung Wijaya Pohan S.Pd, Eva Monica Nahulae, S.Pd, Indra
Daulay S.Pd, Nova Yanti Pratiwi, Feri Ardi, Lihardi Dilantara, Rahmat
Chairul dan Febri Hartono yang banyak memberikan ide-ide gila, motivasi,
dukungan kepada penulis, serta terkhusus buat teman spesial Penulis Dian
Tarigan yang banyak memberikan dukungan, doa, semangat, dorongan serta
motivasi kepada penulis.
14. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED,
khususnya teman-teman stambuk 2010 yang selalu setia memberikan
dukungan dan saran-saran dalam penyusunan laporan ini.
15. Teman-teman Naposo Bulung HKBP Percut yang senantiasa memberikan doa
iv
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dalam
penulisan laporan ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Medan, Oktober 2016 Penulis
Triani
v
B. Identifikasi Masalah ... ...7
C. Batasan Masalah ... ...8
D. Rumusan Masalah ... ...8
E. Tujuan Penelitian ... ...9
F. Manfaat Penelitian ... ...10
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KerangkaTeoritis ... ....12
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... ....12
1.1 Hakikat Belajar... ....12
1.2 Hakikat Hasil Belajar ... ....16
1.3 Hakekat Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... ....18
2. Hakekat Model Pembelajaran ... ....19
2.1 Hakekat Model Pembelajaran Advance Organizer ... ....20
2.2 Hakekat Peta Konsep ... ....30
2.3 Hakekat Model Pembelajaran Ekspositori ... ....33
B. Penelitian Yang Relevan ... ....41
C. Kerangka Berfikir... ....43
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ....48
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ....48
1. Populasi ... ....48
2. Sampel Penelitian ... ....48
C. Variabel Penelitian ... ....49
D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... ....49
1. Jenis Penelitian ... ....49
2. Rancangan Penelitian ... ....50
E. Prosedur Penelitian ... ....51
F. Instrumen Penelitian ... ....52
G. Uji Coba Instrumen ... ....55
H. Pengolahan Data... ....59
I. Teknik Analisis Data ... ....60
1. Deskripsi Data ... ....60
2. Uji Persyaratan Analisis ... ....61
a. Uji Normalitas ... ....61
b. Uji Homogenitas ... ....62
c. Pengujian Hipotesis ... ....63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data dan hasil penelitian ... ...67
1. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas eksperimen ... ...67
2. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas kontrol ... ...68
B. Uji persyaratan analisis data ... ...70
1. Uji normalitas ... ...70
2. Uji homogenitas ... ...70
C. Pengujian hipotesis ... ...71
vii BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ... ...74
B. saran ... ...75
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer ... 27
Gambar 2.2. desain singkat penelitian ... 46
Gambar 3.1. skema/alur rancangan penelitian ... 52
Gambar 4.1 histogram hasil belajar DPL kelas eksperimen ... 68
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Sintaks Model PembelajaranAdvance Organizer ... ...26
Tabel 2.2.Perbedaan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... ...41
Tabel 3.1.Rancangan Penelitian ... ...50
Tabel 3.2.Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar DPL ... ...53
Tabel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pottest DPL kelas eksperimen...67
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Postest DPL Kelas Kontrol...69
Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Postest...70
Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Posstest...70
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. silabus dasar dan pengukuran listrik ... ...77
Lampiran 2. RPP Advance Organizer ... ...81
Lampiran 3. RPP Ekspositori ... ...103
Lampiran 4. Peta Konsep Listrik ... ...117
Lampiran 5. Peta Konsep Bahan-Bahan Listrik ... ...118
Lampiran 6. Materi ajar... ...119
Lampiran 7. Instrumen Penelitian ... ...134
Lampiran 8. sebaran data uji coba instrumen penelitian ... ...142
Lampiran 9. perhitungan validitas uji coba instrumen ... ...143
Lampiran 10. perhitungan reabilitas test ... ...144
Lampiran 11. perhitungan indeks kesukaran test ... ...142
Lampiran 12. perhitungan daya pembeda butir test ... ...147
Lampiran 13. Data skor hasil belajar posttest ... ...149
Lampiran 14. Perhitungan harga rata-rata,distribusi frekuensi,standar deviasi dan varians... ...153
Lampiran 15. Uji normalitas data... ...157
Lampiran 16. Uji homogenitas data ... . .160
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa
ini menuntun manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di
berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang
sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka
pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan
memperoleh hasil yang diharapkan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan
sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak
didik dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga
merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang
dilakukan secara sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat
penting untuk dikembangkan sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia
(SDM) di bidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan
bangsa.
Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha
mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
2 sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tingkat menengah sesuai dengan
bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 11 ayat 3 UU Nomor 2 Tahun 1989
tentang pendidikan nasional yang menyebabkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat bekerja pada
bidang tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan siswa yang akan
terjun ke masyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai
kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu.
Komponen yang mempengaruhi kualitas pendidikan diantaranya adalah guru,
siswa, materi belajar, sumber belajar, media, sarana dan prasarana serta proses
pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah juga dapat
dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan budaya dari setiap
diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berhubungan dengan kepercayaan diri
3 sebaya, maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor minat juga memberikan
kontribusi dalam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Di dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Tujuan yang ingin dicapai dari suatu
kegiatan proses belajar mengajar telah dirumuskan dalam Standar Kompetensi
(SD) dan Kompetensi Dasar (KD). Seorang siswa dikatakan berhasil atau tuntas
dalam suatu kegiatan proses belajar apabila dapat mencapai standar ketuntasan
minimal yang di tetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila siswa yang tidak dapat
mencapai standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, maka dapat
dikatakan bermasalah atau mengalami hambatan dalam belajar.
SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu lembaga formal yang memiliki
beberapa bidang keteknikan, salah satunya bidang teknik instalasi tenaga listrik,
dimana para lulusan-lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha
khususnya di bidang teknik instalasi tenaga listrik. Salah satu mata pelajaran
produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif
adalah mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik, dimana materi yang
diajarkan terkait dengan pemaparan dan penjelasan konsep pengukuran besaran
listrik sehingga dibutuhkan pemahaman dan ketelitian yang cukup dalam
memahami materinya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru bidang studi DPL yaitu Bapak Arta Dinata
Sitepu, M.Pd bahwasannya hasil belajar siswa kelas X teknik instalasi tenaga
4 standart rata-rata yaitu 2,65, sedangkan KKM yang telah ditetapkan Depdiknas
adalah 2,85 (B). Untuk memperbaiki nilai hasil belajar siswa sering dilakukan
ujian remedial untuk pencapaian standar nilai kompetensi siswa.
Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah
profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik sekaligus pengajar yang kompeten. Untuk itu, guru harus menguasai
bahan yang diajarkan, terampil mengajarkannya, dan mampu mengatasi berbagai
kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan
guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat model pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik
siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal.
Dari hasil pengamatan penulis yang ditindaklanjuti dengan guru mata
pelajaran dasar dan pengukuran listrik bahwa proses pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih
banyak didominasi guru. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan
kurikulum dan pencapaian tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan
belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga
berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa
tidak lagi sebagai subjek belajar melainkan sebagai objek pembelajaran.
Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan
mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang
5 Rendahnya nilai hasil belajar siswa disebabkan kurang bergairahnya siswa
dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, siswa merasa bosan dan
jenuh pada saat guru mengajar, siswa sering keluar masuk ruangan pada saat jam
pelajaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kegiatan proses belajar
mengajar yang selama ini dilakukan guru yang mengajarkan mata pelajaran dasar
dan pengukuran listrik adalah menggunakan model pembelajaran ekspositori,
dimana kegiatan yang dilakukan berpusat pada guru sementara siswa pasif selama
pembelajaran sehingga menjadikan suasana belajar menjadi monoton. Guru
dijadikan satu-satunya sumber informasi sehingga pada akhirnya tujuan proses
pembelajaran adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan
sesuatu dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Hal
inilah yang dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa yang menyebabkan
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep DPL masih rendah, akibatnya siswa
mengatakan bahwa materi DPL sulit untuk dipahami. Untuk mengatasi masalah
ini, maka guru sebaiknya memperhatikan kembali cara menyajikan suatu materi.
Niken (2010:75), mengatakan “pembelajaran yang menyenangkan merupakan
dambaan dari setiap peserta didik, karena proses belajar mengajar yang
menyenangkan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna
menghasilkan produk belajar yang berkualitas”.
Menyikapi permasalahan di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan
variasi-variasi dalam pembelajaran. Variasi-variasi-variasi dalam pembelajaran yang dimaksud
6 pembelajaran, strategi-strategi pembelajaran dan penggunaan media-media
pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat, minat serta motivasi siswa
dalam mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar
siswa mau belajar dan aktif dalam proses belajar sehingga suasana pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan. Jelas bahwa pencapaian hasil belajar akan lebih maksimal jika siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran, merespon dalam bentuk pertanyaan
ataupun penyampaian gagasan yang memang muncul dari dalam diri siswa
sebagai bentuk respon yang berhubungan aktif dalam menerjemahkan
materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.
Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran
Advance Organizer. Dalam implementasinya, model pembelajaran Advance
Organizer ini juga di bantu dengan peta konsep atau pemetaan konsep. Menurut
Ausubel (dalam buku Bruce Joyce, 2009:281), mengatakan bahwa “model
pembelajaran Advance Organizer adalah model pembelajaran bermakna yang
dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan
bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut
dengan baik”. Hal ini diperkuat oleh Dahar (1989:117), mengatakan bahwa
“Advance Organizer yang mengarahkan kepada siswa ke materi yang akan
mereka pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang
berhubungan yang dapat digunakan dalam memahami pengetahuan baru”.
Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong siswa
7 tersebut ke materi yang baru. Ausubel percaya bahwa struktur kognitif yang ada
dalam diri seseorang merupakan faktor utama yang menentukan apakah materi
baru akan bermanfaat atau tidak dan bagaimana pengetahuan yang baru itu dapat
dikelola dan dipertahankan dengan baik, sehingga proses pembelajaran menjadi
bermakna.
Dalam pelaksanaannya Advance Organizer melakukan tiga kegiatan yaitu
presentasi Advance Organizer, presentasi tugas atau materi pelajaran, dan
memperkuat pengolahan kognitif. Tujuan utama Advance Organizer adalah
memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pengetahuan
yang telah mereka punya. Jadi, Advance Organizer digunakan sebagai konsep
jembatan antara materi baru dengan materi yang sudah dimiliki siswa.
Penerapan model pembelajaran Advance Organizer telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya, seperti Arpita Sri Melina (2012), Herdelina
Pasaribu (2012), Indah Permata Nst (2011) menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajaran setelah diterapkan model pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, dengan demikian
penelitian ini dirumuskan dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan
Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer
dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka
8 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik dibawah standar ketuntasan minimal.
2. Pemilihan teknik pengajaran yang kurang tepat.
3. Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran.
4. Kurang bergairahnya siswa dalam menerima pelajaran.
5. Siswa bersifat pasif pada saat proses belajar mengajar.
6. Hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh siswa belum
optimal atau masih rendah.
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta
keterbatasan penulis dalam kemampuan dan waktu, maka batasan masalah dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X LP-1 sebagai kelas Eksperimen
dan Kelas X LP-2 sebagai kelas kontrol.
2. Materi yang diberikan mengacu pada silabus SMK N 2 medan yaitu pada
pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan kompetensi dasar
mendeskripsikan arus listrik dan arus elektron, dengan model
pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori.
3. Hasil belajar yang akan dinilai ialah pada aspek kognitif.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,
9 1. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik pada siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance
Organizer di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri
2 Medan T.A 2016/2017?
2. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X
teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A
2016/2017?
3. Apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih
tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri
2 Medan T.A 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer di
kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A
2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X
teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A
10 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance
Organizer lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik
instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
(1) Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan model pembelajaran Advance Organizer serta
pengaruhnya terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bandingan
untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang
relevan.
c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif
dan evisien.
(2) Manfaat Praktis
a. Untuk Kepala Sekolah
1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah
11 2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga
pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
khususnya tingkat kejuruan.
b. Untuk Guru
1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer.
2. Sebagai bahan masukan pengembangan bagi penelitian
selanjutnya.
3. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar
dasar dan pengukuran listrik dan membuat suasana menjadi
menyenangkan, interaktif dan proses belajar lebih efektif.
4. Mengungkapkan secara empirik adanya perbedaan model
pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar dasar dan
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer
memiliki nilai rata-rata skor sebesar 80,62 pada mata pelajaran dasar
dan pengukuran listrik.
2. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori memiliki nilai
rata-rata skor sebesar 74,21 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran
listrik.
3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer
lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran
ekspositori. Dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa hasil belajar
dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model
Pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata sebesar
80,62 lebih tinggi dari pada hasil belajar dasar dan pengukuran listrik
dengan menggunakan Model Pembelajaran ekspositori dengan
67 lain, terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan Model
pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori pada
siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara
lain:
1. Agar guru-guru di SMK Negeri 2 Medan menggunakan model
pembelajaran Advance Organizer sebagai salah satu model pembelajaran
dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran
listrik.
2. Guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dapat menyesuaikan
model pembelajaran dengan pelajaran yang diajarkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model Advance Organizer disarankan lebih memperhatikan
dan membimbing siswa agar lebih berani dalam menyampaikan
pendapatnya sehingga terjalin kerjasama aktif antar siswa dengan guru.
4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama
75 DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Penerbit bumi aksara. Jakarta.
Ariani, Niken. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Penerbit Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.
Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Penerbit Gelora Aksara Pratama. Bandung.
Depdikbud. 2013. Modul Dasar Dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Hamid, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit UNIMED. Medan.
Joyce,B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Penerbit CV Arya Duta. Depok.
Nasution, Indah Permata Namora. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan UNIMED, Medan.
Oemar, Hamalik. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Pasaribu, Herdelina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Di Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Pematang Siantar T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.
Plant, Malcolm (2009). Elektronika. Bandung
Sanjaya, W (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana: Jakarta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda karya : Bandung.
76 Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana. Jakarta.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.