• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN

LISTRIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

ADVANCE ORGANIZER DENGAN PEMBELAJARAN

EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X

TITL SMK NEGERI 2 MEDAN

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRIANI

NIM: 5101131016

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Triani

Dilahirkan pada tanggal 13 April 1991, di Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang, Sumatera Utara. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, dari

pasangan Pardamean Pasaribu, S.Pd dan Nursida Manullang. Penulis pertama kali masuk

pendidikan di SD Alwasliyah pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 4 Percut dan tamat pada tahun 2007.

Setelah tamat dari SMP Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMK

Negeri 2 Medan dan tamat pada tahun 2010. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar

sebagai Mahasiswa di Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik

(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Triani, NIM 5101131016 “Perbedaan Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran

Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK NEGERI 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik antara siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Advance Organizer dengan siswa yang diajar dengan model

Pembelajaran Ekspositori pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti kompetensi Dasar dan Pengukuran Listrik yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak kelas, yaitu kelas eksperimen (kelas yang menerapkan model Pembelajaran

Advance Organizer adalah kelas X LP-1 yang berjumlah 32 siswa serta kelas X LP-2 menjadi kelas kontrol (kelas yang menerapkan model Pembelajaran Ekspositori) yang berjumlah 32 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 64 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran

advance organizer memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 80,62 dan pada kelompok kontrol dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 74,21. Uji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Advance Organizer diperoleh Lhitung sebesar

0,12840 dan Ltabel sebesar 0,1566 karena Lhitung < Ltabel atau 0,12840 < 0,1566, maka data pada kelas Eksperimen pada kategori Normal, Uji normalitas Dasar dan Pengukuran Listrik dengan model Pembelajaran Ekspositori diperoleh Lhitung

sebesar 0,13865dan Ltabel= 0,1566karena Lhitung< Ltabel atau 0,13865 < 0,1566, maka data pada kelas Kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik diperoleh Fhitung sebesar 1,1836 dan Ftabel 1,75 karena Fhitung < Ftabel atau 1,1836 < 1,75 maka seluruh varians adalah

homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian Homogen. Hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t satu pihak diperoleh thitung>

ttabel (3,945>1,6697) sehingga Ha diterima berarti Hasil Belajar siswa yang

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Perbedaan

Hasil Belajar Dasar dan Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran

Advance Organizer dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A. 2016/2017”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini antara lain yaitu :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Baharuddin, S.T.,M.Pd selaku Ketua Jurusan dan sekaligus Dosen

Pembimbing penulis di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Juaksa Manurung, S.T.,M.Si selaku Dosen Penguji Sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik Penulis.

7. Dr. H.Muhammad Amin, S.T., M.Pd selaku Dosen Penguji skripsi penulis.

(8)

iii

9. Kepada yang tercinta dan tersayang kedua orang tua penulis P. Pasaribu, S.Pd

dan N.Br.Manullang yang merupakan sosok terhebat dalam hidup penulis

yang selalu memberikan semangat, doa, nasehat, kasih sayang, dan dukungan

moril maupun materil kepada penulis.

10. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Medan Bapak Sukardi, S.Pd., MM yang

mengizinkan penulis melaksanakan penelitian.

11. Bapak Arta Dinata, M.Pd selaku guru mata pelajaran dasar dan pengukuran

listrik yang membimbing dan mengarahkan penulis selama penelitian.

12. Kepada saudara/i Penulis Kak Ernawati dan bang Robin, Dwi Indah Sari,

Srininta, Senta Ria, Anugerah Immanuel yang telah memberikan doa dan

dukungan kepada penulis.

13. Sahabat penulis Fadli Rahman Marunduri S.Pd, Fahmi Izhari S.Pd, Indra

Maulana S.Pd, Agung Wijaya Pohan S.Pd, Eva Monica Nahulae, S.Pd, Indra

Daulay S.Pd, Nova Yanti Pratiwi, Feri Ardi, Lihardi Dilantara, Rahmat

Chairul dan Febri Hartono yang banyak memberikan ide-ide gila, motivasi,

dukungan kepada penulis, serta terkhusus buat teman spesial Penulis Dian

Tarigan yang banyak memberikan dukungan, doa, semangat, dorongan serta

motivasi kepada penulis.

14. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED,

khususnya teman-teman stambuk 2010 yang selalu setia memberikan

dukungan dan saran-saran dalam penyusunan laporan ini.

15. Teman-teman Naposo Bulung HKBP Percut yang senantiasa memberikan doa

(9)

iv

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dalam

penulisan laporan ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2016 Penulis

Triani

(10)

v

B. Identifikasi Masalah ... ...7

C. Batasan Masalah ... ...8

D. Rumusan Masalah ... ...8

E. Tujuan Penelitian ... ...9

F. Manfaat Penelitian ... ...10

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KerangkaTeoritis ... ....12

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... ....12

1.1 Hakikat Belajar... ....12

1.2 Hakikat Hasil Belajar ... ....16

1.3 Hakekat Hasil Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... ....18

2. Hakekat Model Pembelajaran ... ....19

2.1 Hakekat Model Pembelajaran Advance Organizer ... ....20

2.2 Hakekat Peta Konsep ... ....30

2.3 Hakekat Model Pembelajaran Ekspositori ... ....33

B. Penelitian Yang Relevan ... ....41

C. Kerangka Berfikir... ....43

(11)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ....48

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ....48

1. Populasi ... ....48

2. Sampel Penelitian ... ....48

C. Variabel Penelitian ... ....49

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... ....49

1. Jenis Penelitian ... ....49

2. Rancangan Penelitian ... ....50

E. Prosedur Penelitian ... ....51

F. Instrumen Penelitian ... ....52

G. Uji Coba Instrumen ... ....55

H. Pengolahan Data... ....59

I. Teknik Analisis Data ... ....60

1. Deskripsi Data ... ....60

2. Uji Persyaratan Analisis ... ....61

a. Uji Normalitas ... ....61

b. Uji Homogenitas ... ....62

c. Pengujian Hipotesis ... ....63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data dan hasil penelitian ... ...67

1. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas eksperimen ... ...67

2. Hasil tes kemampuan akhir (posttest) kelas kontrol ... ...68

B. Uji persyaratan analisis data ... ...70

1. Uji normalitas ... ...70

2. Uji homogenitas ... ...70

C. Pengujian hipotesis ... ...71

(12)

vii BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... ...74

B. saran ... ...75

(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer ... 27

Gambar 2.2. desain singkat penelitian ... 46

Gambar 3.1. skema/alur rancangan penelitian ... 52

Gambar 4.1 histogram hasil belajar DPL kelas eksperimen ... 68

(14)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Sintaks Model PembelajaranAdvance Organizer ... ...26

Tabel 2.2.Perbedaan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... ...41

Tabel 3.1.Rancangan Penelitian ... ...50

Tabel 3.2.Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar DPL ... ...53

Tabel 4.1 distribusi frekuensi hasil belajar pottest DPL kelas eksperimen...67

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Postest DPL Kelas Kontrol...69

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Postest...70

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Posstest...70

(15)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. silabus dasar dan pengukuran listrik ... ...77

Lampiran 2. RPP Advance Organizer ... ...81

Lampiran 3. RPP Ekspositori ... ...103

Lampiran 4. Peta Konsep Listrik ... ...117

Lampiran 5. Peta Konsep Bahan-Bahan Listrik ... ...118

Lampiran 6. Materi ajar... ...119

Lampiran 7. Instrumen Penelitian ... ...134

Lampiran 8. sebaran data uji coba instrumen penelitian ... ...142

Lampiran 9. perhitungan validitas uji coba instrumen ... ...143

Lampiran 10. perhitungan reabilitas test ... ...144

Lampiran 11. perhitungan indeks kesukaran test ... ...142

Lampiran 12. perhitungan daya pembeda butir test ... ...147

Lampiran 13. Data skor hasil belajar posttest ... ...149

Lampiran 14. Perhitungan harga rata-rata,distribusi frekuensi,standar deviasi dan varians... ...153

Lampiran 15. Uji normalitas data... ...157

Lampiran 16. Uji homogenitas data ... . .160

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

ini menuntun manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang

sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka

pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan

memperoleh hasil yang diharapkan.

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja (terkontrol, terencana dengan

sadar dan secara sistematis) diberikan kepada anak didik oleh pendidik agar anak

didik dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu. Pendidikan juga

merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

dilakukan secara sadar dan tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat

penting untuk dikembangkan sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia

(SDM) di bidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan

bangsa.

Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha

mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

(17)

2 sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tingkat menengah sesuai dengan

bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 11 ayat 3 UU Nomor 2 Tahun 1989

tentang pendidikan nasional yang menyebabkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk dapat bekerja pada

bidang tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan siswa yang akan

terjun ke masyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai

kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu.

Komponen yang mempengaruhi kualitas pendidikan diantaranya adalah guru,

siswa, materi belajar, sumber belajar, media, sarana dan prasarana serta proses

pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah juga dapat

dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan budaya dari setiap

diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berhubungan dengan kepercayaan diri

(18)

3 sebaya, maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor minat juga memberikan

kontribusi dalam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Di dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai

dengan apa yang telah direncanakan. Tujuan yang ingin dicapai dari suatu

kegiatan proses belajar mengajar telah dirumuskan dalam Standar Kompetensi

(SD) dan Kompetensi Dasar (KD). Seorang siswa dikatakan berhasil atau tuntas

dalam suatu kegiatan proses belajar apabila dapat mencapai standar ketuntasan

minimal yang di tetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila siswa yang tidak dapat

mencapai standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, maka dapat

dikatakan bermasalah atau mengalami hambatan dalam belajar.

SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu lembaga formal yang memiliki

beberapa bidang keteknikan, salah satunya bidang teknik instalasi tenaga listrik,

dimana para lulusan-lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha

khususnya di bidang teknik instalasi tenaga listrik. Salah satu mata pelajaran

produktif yang mendukung tercapainya mutu lulusan yang terampil dan kreatif

adalah mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik, dimana materi yang

diajarkan terkait dengan pemaparan dan penjelasan konsep pengukuran besaran

listrik sehingga dibutuhkan pemahaman dan ketelitian yang cukup dalam

memahami materinya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Medan dengan

mewawancarai salah seorang guru bidang studi DPL yaitu Bapak Arta Dinata

Sitepu, M.Pd bahwasannya hasil belajar siswa kelas X teknik instalasi tenaga

(19)

4 standart rata-rata yaitu 2,65, sedangkan KKM yang telah ditetapkan Depdiknas

adalah 2,85 (B). Untuk memperbaiki nilai hasil belajar siswa sering dilakukan

ujian remedial untuk pencapaian standar nilai kompetensi siswa.

Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah

profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai

pendidik sekaligus pengajar yang kompeten. Untuk itu, guru harus menguasai

bahan yang diajarkan, terampil mengajarkannya, dan mampu mengatasi berbagai

kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan

guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat model pembelajaran

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik

siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal.

Dari hasil pengamatan penulis yang ditindaklanjuti dengan guru mata

pelajaran dasar dan pengukuran listrik bahwa proses pembelajaran yang

dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih

banyak didominasi guru. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan

kurikulum dan pencapaian tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan

belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga

berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa

tidak lagi sebagai subjek belajar melainkan sebagai objek pembelajaran.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan

mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang

(20)

5 Rendahnya nilai hasil belajar siswa disebabkan kurang bergairahnya siswa

dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, siswa merasa bosan dan

jenuh pada saat guru mengajar, siswa sering keluar masuk ruangan pada saat jam

pelajaran. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kegiatan proses belajar

mengajar yang selama ini dilakukan guru yang mengajarkan mata pelajaran dasar

dan pengukuran listrik adalah menggunakan model pembelajaran ekspositori,

dimana kegiatan yang dilakukan berpusat pada guru sementara siswa pasif selama

pembelajaran sehingga menjadikan suasana belajar menjadi monoton. Guru

dijadikan satu-satunya sumber informasi sehingga pada akhirnya tujuan proses

pembelajaran adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan

sesuatu dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Hal

inilah yang dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa yang menyebabkan

pemahaman siswa terhadap konsep-konsep DPL masih rendah, akibatnya siswa

mengatakan bahwa materi DPL sulit untuk dipahami. Untuk mengatasi masalah

ini, maka guru sebaiknya memperhatikan kembali cara menyajikan suatu materi.

Niken (2010:75), mengatakan “pembelajaran yang menyenangkan merupakan

dambaan dari setiap peserta didik, karena proses belajar mengajar yang

menyenangkan bisa meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna

menghasilkan produk belajar yang berkualitas”.

Menyikapi permasalahan di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh

guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan

variasi-variasi dalam pembelajaran. Variasi-variasi-variasi dalam pembelajaran yang dimaksud

(21)

6 pembelajaran, strategi-strategi pembelajaran dan penggunaan media-media

pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat, minat serta motivasi siswa

dalam mengembangkan kreativitas serta sikap inovatif dari pendidiknya agar

siswa mau belajar dan aktif dalam proses belajar sehingga suasana pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan dan siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan. Jelas bahwa pencapaian hasil belajar akan lebih maksimal jika siswa

lebih aktif dalam proses pembelajaran, merespon dalam bentuk pertanyaan

ataupun penyampaian gagasan yang memang muncul dari dalam diri siswa

sebagai bentuk respon yang berhubungan aktif dalam menerjemahkan

materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.

Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran

Advance Organizer. Dalam implementasinya, model pembelajaran Advance

Organizer ini juga di bantu dengan peta konsep atau pemetaan konsep. Menurut

Ausubel (dalam buku Bruce Joyce, 2009:281), mengatakan bahwa “model

pembelajaran Advance Organizer adalah model pembelajaran bermakna yang

dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan

bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut

dengan baik”. Hal ini diperkuat oleh Dahar (1989:117), mengatakan bahwa

Advance Organizer yang mengarahkan kepada siswa ke materi yang akan

mereka pelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang

berhubungan yang dapat digunakan dalam memahami pengetahuan baru”.

Advance Organizer merupakan strategi kognitif yang mampu menolong siswa

(22)

7 tersebut ke materi yang baru. Ausubel percaya bahwa struktur kognitif yang ada

dalam diri seseorang merupakan faktor utama yang menentukan apakah materi

baru akan bermanfaat atau tidak dan bagaimana pengetahuan yang baru itu dapat

dikelola dan dipertahankan dengan baik, sehingga proses pembelajaran menjadi

bermakna.

Dalam pelaksanaannya Advance Organizer melakukan tiga kegiatan yaitu

presentasi Advance Organizer, presentasi tugas atau materi pelajaran, dan

memperkuat pengolahan kognitif. Tujuan utama Advance Organizer adalah

memberi siswa informasi yang mereka butuhkan untuk mempelajari pengetahuan

yang telah mereka punya. Jadi, Advance Organizer digunakan sebagai konsep

jembatan antara materi baru dengan materi yang sudah dimiliki siswa.

Penerapan model pembelajaran Advance Organizer telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya, seperti Arpita Sri Melina (2012), Herdelina

Pasaribu (2012), Indah Permata Nst (2011) menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajaran setelah diterapkan model pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, dengan demikian

penelitian ini dirumuskan dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Dasar dan

Pengukuran Listrik Menggunakan Model Pembelajaran Advance Organizer

dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Teknik Instalasi

Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka

(23)

8 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar dan

Pengukuran Listrik dibawah standar ketuntasan minimal.

2. Pemilihan teknik pengajaran yang kurang tepat.

3. Penyampaian materi yang monoton dalam pembelajaran.

4. Kurang bergairahnya siswa dalam menerima pelajaran.

5. Siswa bersifat pasif pada saat proses belajar mengajar.

6. Hasil belajar dasar dan pengukuran listrik yang diperoleh siswa belum

optimal atau masih rendah.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta

keterbatasan penulis dalam kemampuan dan waktu, maka batasan masalah dalam

penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X LP-1 sebagai kelas Eksperimen

dan Kelas X LP-2 sebagai kelas kontrol.

2. Materi yang diberikan mengacu pada silabus SMK N 2 medan yaitu pada

pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik dengan kompetensi dasar

mendeskripsikan arus listrik dan arus elektron, dengan model

pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori.

3. Hasil belajar yang akan dinilai ialah pada aspek kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,

(24)

9 1. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik pada siswa

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance

Organizer di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri

2 Medan T.A 2016/2017?

2. Bagaimanakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X

teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A

2016/2017?

3. Apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih

tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

ekspositori di kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri

2 Medan T.A 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer di

kelas X teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A

2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar dasar dan pengukuran listrik siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X

teknik instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A

(25)

10 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar dasar dan pengukuran listrik

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance

Organizer lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelas X teknik

instalasi tenaga listrik (TITL) SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

(1) Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang

berkaitan dengan model pembelajaran Advance Organizer serta

pengaruhnya terhadap hasil belajar dasar dan pengukuran listrik.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bandingan

untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang

relevan.

c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif

dan evisien.

(2) Manfaat Praktis

a. Untuk Kepala Sekolah

1. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan

untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah

(26)

11 2. Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga

pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

khususnya tingkat kejuruan.

b. Untuk Guru

1. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer.

2. Sebagai bahan masukan pengembangan bagi penelitian

selanjutnya.

3. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar

dasar dan pengukuran listrik dan membuat suasana menjadi

menyenangkan, interaktif dan proses belajar lebih efektif.

4. Mengungkapkan secara empirik adanya perbedaan model

pembelajaran Advance Organizer terhadap hasil belajar dasar dan

(27)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer

memiliki nilai rata-rata skor sebesar 80,62 pada mata pelajaran dasar

dan pengukuran listrik.

2. Hasil belajar siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori memiliki nilai

rata-rata skor sebesar 74,21 pada mata pelajaran dasar dan pengukuran

listrik.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar dan Pengukuran Listrik siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer

lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran

ekspositori. Dari hasil analisa uji hipotesis terbukti bahwa hasil belajar

dasar dan pengukuran listrik dengan menggunakan Model

Pembelajaran Advance Organizer diperoleh nilai rata-rata sebesar

80,62 lebih tinggi dari pada hasil belajar dasar dan pengukuran listrik

dengan menggunakan Model Pembelajaran ekspositori dengan

(28)

67 lain, terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan Model

pembelajaran Advance Organizer dan pembelajaran ekspositori pada

siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka

penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara

lain:

1. Agar guru-guru di SMK Negeri 2 Medan menggunakan model

pembelajaran Advance Organizer sebagai salah satu model pembelajaran

dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar dasar dan pengukuran

listrik.

2. Guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik dapat menyesuaikan

model pembelajaran dengan pelajaran yang diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model Advance Organizer disarankan lebih memperhatikan

dan membimbing siswa agar lebih berani dalam menyampaikan

pendapatnya sehingga terjalin kerjasama aktif antar siswa dengan guru.

4. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama

(29)

75 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Penerbit bumi aksara. Jakarta.

Ariani, Niken. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Penerbit Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Penerbit Gelora Aksara Pratama. Bandung.

Depdikbud. 2013. Modul Dasar Dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Dimyati dan Mujiono. (2009). Belajar dan pembelajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Hamid, Abdul. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit UNIMED. Medan.

Joyce,B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Penerbit CV Arya Duta. Depok.

Nasution, Indah Permata Namora. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di Kelas VII SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan UNIMED, Medan.

Oemar, Hamalik. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Pasaribu, Herdelina. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Di Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 5 Pematang Siantar T.P 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Plant, Malcolm (2009). Elektronika. Bandung

Sanjaya, W (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana: Jakarta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.Jakarta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosda karya : Bandung.

(30)

76 Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan, UNIMED, Medan.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana. Jakarta.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, if the irrigation water in rice cultivation containing vinasse, then of course the rice crop will provide growth response varies according to the characteristics

Universitas Nusa Cendana (Undana) sebagai bagian integral dari masyarakat NTT berusaha membantu meningkatkan pengembangan peralatan teknologi tepat guna untuk

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Dani Hernawan 2014 Universitas

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

(3) ada tidaknya perbedaan pengaruh model berbasis proyek dan model direct instruction yang ditinjau dari peningkatan minat dan hasil belajar fisika aspek kognitif peserta

Pada hari ini Jum’at Tanggal Lima Belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Empat Belas (15-08-2014), berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemilihan Langsung Nomor

• BESIDE THAT, ALSO STUDYING PROJECT RESOURCES AND RELATED ASPECTS,DUE TO THEIR ROLES IN ESTIMATING THE. COST OF

• Persyaratan ruang sehat (indikator: siang hari tidak butuh lampu dan AC, ruang terang, tidak lembab dan pengab, tidak silau). • - pengaruh bukaan ruang • -