• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA

DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU

MEMBOLOS

PADA KELAS X SMA NEGERI1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh :

ANNISA MAULIDA YUSTI NIM 1123151006

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA

DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU

MEMBOLOS

PADA KELAS X SMA NEGERI1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

ANNISA MAULIDA YUSTI NIM 1123151006

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

ABSTRAK

ANNISA MAULIDA YUSTI . NIM:1123151006. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos Pada Kelas X Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan . 2016

Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian konseling remaja menggunakan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 8 orang siswa . instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengetahui perilaku bolos, instrumen diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling remaja . teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji WilXoxon.

Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilaiᴶ hitung = 18,4, Dengan α=0,05 dan n= 8, maka berdasarkan daftar , ᴶ tabel = 4 . dengan demikian ᴶ hitung>ᴶ tabel ( 18,4 ). Data Pre – test diperoleh rata – rata 115,25 sedangkan setelah pemberian layanan konseling remaja dengan model lingkaran ( post-test ) diperoleh rata-rata 70,8danrata-rata yang didapatsetelahdilakukan pre-test dan post-pre-test yaitu38,57 %. Artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling remaja dengan model lingkaran . perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi layanan konseling remaja sebesar 38,63 % . hal ini menunjukkan ada pengaruh layanan konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 atau hipotesis diterima .

Kata kunci : Perilaku Membolos, Konseling Remaja, Model Lingkaran

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia

dengan penciptaan yang paling sempurna. Dialah yang melengkapi manusia

dengan akal sehingga manusia berpikir dengan mempunyai hasrat untuk

senantiasa mancari kebenaran, senantiasa berpikir sepanjang rentang

kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan

masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat ALLAH SWT atas karunianya penulis dapat

menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul ‘’ Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos Pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016’’.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dengan menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja

Pembimbing Skripsi Ibu Dr.Nur’aini MS yang telah memberikan bimbingan,

motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulis skripsi sampai skripsi

ini selesai dengan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menggucapkan terimah kasih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebut namanya satu persatu yang

telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyusun skripsi ini:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.

(13)

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan Yang telah

memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Serta Ibu Dra. Nur’arjani, M.Pd selaku Seketaris Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Nur’aini, MS. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis

selama mengikuti pendidikan di FIP UNIMED sampai menyelesaikan

skripsi.

5. IbuDra. Pastiria Sembiring,M.Pd.,Kons.,Dra.Rahmulyani,M.Pd,Kons.,

dan Prof.Dra.Hj Rosmala Dewi,M.Pd,Kons selaku Dosen Penguji yang

telah banyak memberikan masukan dan mengkoreksi dalam

menyempurnakan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan , yang

telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

pendidikan

(14)

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama

dalam usaha surat – menyurat.

8. Terimah kasih kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Muhammad

Yusuf dan Ibu Tercinta Eti Wardayani . melalui merekalah saya

mendapatkan dukungan moril maupun materi. Ayah dan Ibu adalah

inspirasi dan penompanh semangat saya dalam menyelesaikan studi ini

serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat

saya siap dan kuat menghadapi kehidupan ini. Tak lupa buat adik-adik

tersayang Fatus Sobirin Yusti , Chairunnisa Yusti dan Humaidi Hanif

Yusti. Terimah kasih atas doa, semangat dan dukungannyaselama ini

kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik ,

9. Dita Guru Singah, Dian Aulia Putri, Cita Annisa, Nita Indah Sari

Munte , Mukhairani Putri Nst, Tiara Maulia Andikan dan Sarda Safrida

terimah kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan,

memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

(15)
(16)

DAFTAR ISI

d.Faktor Mempengaruhi Perilaku Membolos ... 13

e.Dampak Negatif Perilaku Membolos ...16

. 2.1.2 BimbingandanKonseling... 17

(17)

a. PengertianBimbingandanKonseling... 17

b.TujuanBimbingandanKonseling... 20

c. Asas- asasBimbingandanKonseling ... 21

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 4.1 gambaran umum Lokasi Penelitian ...55

(18)

4.2 Persiapan Penelitian ...56

4.3 Pelaksanaan Penelitian ...56

4.4 Hasil Uji Instrumen ...57

4.5 Hasil Penelitian ... 60

4.6 Pengujian Hipotesis ...64

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...65

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...68

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... ... 70

(19)
(20)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Penilaian pada setiap alternatif jawaban... ... 49

Tabel 3.2 Kisi- kisi angket sebelum uji coba ... ... 50

Tabel 3.3 Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ... 53

Tabel 4.1 kisi-kisi angket setelah uji coba ... 58

Tabel 4.2 Hasil pre-test ...60

Tabel 4.3 Hasil post-test ...61

Tabel 4.4 Analisis Data pre – test dan post-test ...62

Tabel 4.5 Hasil uji wilcoxon ...65

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket/ kuesioner sebelum uji coba ... 72

Lampiran 2 :Sebaran Uji Validitas ...75

Lampiran 3 : perhitungan Validitas Angket... 76

Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas ...80

Lampiran 5 : Angket Penelitian Setelah Uji Coba ...83

Lampiran 6 : Hasil Pre-test ... 86

Lampiran 7 : Hasil Pro-test ...87

Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Pre-Test ...89

Lampiran 9 : Perhitungan Rata-rata dan standart deviasi pre-test ... 91

Lampiran 10 : Perhitungan Kategori Post-test ...93

Lampiran 11 : perhitungan harga rata-rata dan standart deviasi post-test ...94

Lampiran 12 : Uji Hipotesis ...95

Lampiran 13 : Peruban Perilaku Bolos Siswa ...98

Lampiran 14 : Rencana Pemberian Layanan ...99

Lampiran 15 : Materi ...105

Lampiran 16 : Daftar Hadir Layanan ... 114

Lampiran 17 : Laiseg, Laijapen, dan Lajapan ...117

Lampiran 18 : Dokumentasi Penelitian ...141

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam

mengembangkan minat dan kemampuannya . untuk mencapai keberhasilan

dimasa depan . pendidikan merupakan hal yang sangat penting . menurut

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diriny untuk memiliki

kekuatan spititual keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan

agama. Meskipun pendidikan bukan satu-satunya penentu keberhasilan masa

depan, tetapi dengan pendidikan yang baik keberhasilan akan lebih mudah

tercapai. Pendidikan seseorang akan sulit berhasil tanpa dukungan dari lingkungan

yaitu keluarga , masyarakat, sekolah dan kelompok sebaya.

Masa remaja merupakan masa yang penuh problema. Dalam masa remaja ini

tidak sedikit remaja yang mengalami problem yang berbeda-beda seperti : ketidak

percayaan diri, perbedaan pendapat, emosi yang kurang stabil, mudah terpengaruh

teman, kurangnya perhatian orang tua terhadap remaja. Perhatian orang tua

sangatlah penting bagi proses perkembangan remaja dikarenakan orang tua dapat

mengawasi tingkah laku serta sifat dan teman-teman anaknya sehingga ada teman

yang berpengaruh buruk terhadap anak agar dapat dicegah sehingga kejadian yang

tidak diinginkan tidak dapat terjadi. sedangkan remaja sebagai manusia yang

tumbuh dan berkembang terus melakukan interaksi sosial baik antara remaja

(23)

2

kepribadian mereka. Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan

sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Remaja

pun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu kelompok

remaja walaupun yang tidak pernah dilakukan demi mendapatkan pengakuan

anggota kelompok.

Dalam pergaulan remaja, kebutuhan untuk dapat diterima bagi setiap individu

merupakan suatu hal yang sangat mutlak sebagai mahluk sosial. Sebab kebutuhan

tersebut termaksud kedalam interaksi sosial. Remaja tidak ada yang tidak

berinteraksi dengan orang lain/sekitar. Komunikasi dengan orang tua setiap hari

itu juga masuk kedalam interaksi sosial. Sehingga individu sangat penting

diterima sebagai mahluk sosial yang mutlak.

Kegiatan belajar mengajar merupakan terjadinya interaksi antara guru dengan

siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai

tujuan pengajaran (Suryosubroto, 2009 :30). Komponen inti dalam kegiatan

belajar mengajar adalah guru dan peserta didik . proses belajar mengajar dapat

terlaksana apabila kedua komponen tersebut ada. Jika salah satu komponen tidak

hadir maka proses belajar mengajar tersebut tidak akan terjadi. Sehingga proses

ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak dapat dilakukan.

Melihat pandangan diatas dapat diketahui bahwa kehadiran siswa dalam

proses kegiatan belajar mengajar sangatlah penting. Namun, melihat fenomena

dilapangan saat ini menunjukkan hal yang berbeda. Saat ini banyak ditemukan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hadir dalam kegiatan belajar

mengajar. Salah satu contoh bentuk persoalan tersebut adalah perilaku membolos.

(24)

3

pada saat jam pelajaran. Sering kali pada saat jam pelajaran melihat terlihat

bermain ditempat sekitar sekolah seperti: kantin, dan tempat diluar sekolah

seperti: rental play station, warnet, tempat nongkrongan.

Membolos merupakan perilaku yang mencerminkan telah melanggar aturan

sekolah. Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi

pelajar melainkan sering terjadi sebab banyak pelajar yang menghilangkan

kebosanan didalam kelas dengan cara seperti itu. Perilaku membolos juga

termasuk dalam kenakalan remaja dikarenakan perilaku tersebut hanya dilakukan

pada saat remaja atau pun menjelang remaja. Ketika seseorang dewasa maka

perbuatan tidak akan terjadi.

Kenakalan remaja adalah Tindak perbuatan sebahagian para remaja yang

bertentangan dengan hukum, agama, Norma-norma masyarakat sehingga

akibatnya dapat merugikan orang lain, menggangu Ketentraman umum dan juga

merusak dirinya sendiri ‘’( Willis 2010:90). Remaja terkadang tidak sadar bahwa

perbuatannya serta tingkah lakunya termaksud kedalam kenakalan remaja. Mereka

sadar apabila perbuatan yang dilakukan ditegur dimuka umum ketika perbuatan

mereka hanya dibiarkan maka mereka menyadari perbuatan yang dilakukan

adalah baik bukan buruk. Disinilah peran lingkungan sekitar baik yang didalam

rumah atau pun diluar sangatlah penting bagi remaja tersebut.

Banyak siswa yang membolos memiliki latar belakang yang berbeda-beda

menurut Kartini Kartono (1985:80) dalam Dorothy Kater MS, menyatakan bahwa

penyebab siswa membolos ada dua, yaitu sebab dalam diri sendiri dan

lingkungan. Dalam diri sendiri yaitu:1) siswa takut akan kegagalan,2) siswa

(25)

4

yaitu:1)keluarga tidak memotifasi dan tidak mengetahui pentingnya sekolah,2)

masyarakat beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting.

Kondisi awal tingkat kebiasaan buruk yang terjadi di SMA Negeri 1 Labuhan

Deli pada siswa kelas X tergolong sangat tinggi. Berdasarkan data yang di dapat

dari Guru BK, terdapat 14 siswa kelas X yang bermasalah atau siswa yang

melakukan kebiasaan buruk dalam membolos dan mencontek, siswa – siswa

tersebut antara lain: BAF, DLW, ETT, GIR, IAP, LP, RR, RA, SW, TA, MS, AD,

AK, dan MR.

Perilaku membolos yang dilakukan empat belas siswa tersebut juga telah

membawa dampak terhadap prestasi belajarnya. Menurut guru BK sekolah yang

mendapat laporan dari beberapa guru mata pelajaran dan wali kelas, empat belas

siswa tersebut pada dasarnya mempunyai prestasi belajar yang kurang baik.

Dalam hal ini empat belas siswa tersebut mempunyai prestasi belajar yang berada

dibawah rata-rata. Rendahnya prestasi keenam siswa tersebut terlihat dari

sejumlah nilai hasil ulangan harian yang berada dibawah rata-rata. Rendahnya

prestasi belajar keenam siswa tersebut menurut beberapa guru mata pelajaran

terjadi karena siswa-siswa tersebut tidak menguasai materi pelajaran yang

disampaikan dan juga tidak memiliki catatan lengkap terkait mata pelajaran yang

dipelajarinya. Selain itu sering kali empat belas siswa tidak mengumpulkan tugas

dan mengikuti ulangan.

Setiap orang atau pun remaja pasti memiliki suatu alasan dalam melakukan

sesuatu, begitu juga dengan siswa-siswi SMA Negeri 1 Labuhan Deli melakukan

bolos sekolah , merekamelakukan bolos disekolah dikarenakan tidak menyukai

(26)

5

guru, terpengaruh oleh teman , tidak ada niat untuk belajar . oleh sebab itu kta

harus merubah pola pikir remaja tersebut .

Remaja sering sekali melakukan perilaku-perilaku pada saat sedang berada

dilingkungan sekolah mau perilaku yang positif ataupun perilaku negatif tetapi

kebanyakan siswa sering melakukan perilaku membolos dengan alasan yang

berbagai ragam. Konseling remaja dianggap sesuai dengan permasalahan seperti

membolos dikarenakan lebih memahami karakteristik remaja, tipe-tipe remaja,

agar siswa (klien) merasa nyaman dikarenakan memahami karakternya. Dengan

ini remaja dapat mengolongkan teman-temannya kedalam model lingkarang

sehingga klien mengetahui orang-orang yang berperan besar dalam kehidupannya

sehari-hari .apabila orang yang berpengaruh besar mengarah ke hal yang negatif

klien diharapkan dapat merubah perilakunya.

Remaja sering memiliki masalah dalam memahami apa yang mereka pandang

sebagai, apa yang mungkin sesungguhnya adalah, penolakan oleh orang lain.

Sering kali, penolakan dari orang lain, persepsi tentang penolakan, merupakan

konsekuensi dari penetapan batasan orang lain yang penting bagi mereka. Jika

seorang anak muda dapat memahami sifat dari batasan ini, mereka akan lebih

mampu menerima penolakan karena itu terjadi, karena pasti akan terjadi.

Untuk membantu anak mudah memahami konsep batasan, sebuah versi

konsep lingkaran yang telah mengalami perubahan yang diajukan oleh M.P

Champagne dan L.W. Walker – Hirsch (1982) menunjukkan model lingkaran

pada selembar kertas dengan menggunakan spidol. Beberapa lingkaran tersebut ,

yang tersusun berdasarkan ukurannya , mereprensentasikan hal-hal berikut :

(27)

6

diterima, lingkaran orang lain, lingkaran diluar orang lain .

Berdasarkan penjelasan diatas maka dengan memberikan layanan konseling

remaja dapat membantu siswa untuk mengatasi masalahnya mengenai perilaku

membolos karena dalam layanan konseling remaja model lingkarang remaja

dikelompok-kelompokkan teman , orang tua , sahabat . sehubung dengan hal ini

maka penulis ingin melakukan penelitian berjudul ‘’ Pengaruh Layanan

Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos

Pada Kelas X Di SMA Negeri 1 labuhan deli Tahun Ajaran 2015/2016‘’

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti

mengidentifikasi berbagai masalah yang muncul antara lain : masih banyak siswa

yang meninggalkan kelas tanpa seizin guru mata pelajaran, masih banyak siswa

meninggalkan kelas pada mata pelajaran tertentu yang disebabkan jenuh terhadap

mata pelajaran dan tidak menyukai gaya belajar guru dan masih banyak siswa

pengaruh layanan konseling remaja dengan moel lingkaran terhadap perilaku

(28)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian

konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas

X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 .

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini terdiri dari

manfaat praktis dan konseptual .

1. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi :

a) Bagi Sekolah

Hasil penelitin ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah siswa

yang bermasalah terhadap perilaku membolos sehingga siswa dapat

menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa menjalani proses belajar

secara mudah,efektif membolos dan terkhusus kepada guru bk.

b) Bagi Guru Bidang Studi

Dapat bekerja sama dengan guru bk terhapat perilaku membolos dan

menjadi bahan masukan untuk mengatasi perilaku membolos siswa.

c) Bagi Siswa

Dapat dijadikan masukan untuk bisa berperilaku disiplin dalam

kehidupan sehari-hari serta lebih berhati-hati lagi dalam hal pergaulan

(29)

8

2. Manfaat Konseptual

Peneliti ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya dalam

bidang bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan layanan

(30)

78

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =

18.4 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dari data

tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari Jtabel (18,4 > 4). Artinya Hipotesis

diterimah. Data Pre-test diperoleh rata-rata 115,25 sedangkan setelah pemberian

layanan konseling remaja dengan model lingkaran (post-test) diperoleh rata-rata

70,8. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling remaja

lebih rendah dari pada sebelum mendapat layanan konseling remaja dengan model

lingkaran. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi

layanan konseling remaja dengan model lingkaran sebesar 38,64 % dan rata-rata

yang didapat setelah dilakukan pre-test dan post-test yaitu 38,57 %. Hal ini

menunjukkan ada pengaruh layanan konseling remaja dengan model lingkaran

terhadap perilaku membolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A

2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menfasilitasi ruangan

kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya membantu dalam

(31)

79

79

2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa

,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan

pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan konseling remaja .

Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah

untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam

layanan konseling remaja.

3. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar

siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada

(32)

DAFTAR

PUSTAKA

Argus, L. 1990 ‘ Metaphor and structure of meaning: The Counselling Client’s Subjective Experience’, Fist International Conference On Counselling Psychology (1988, Porto, Portugal), Candernos de consulta Psycologica:6:5-11.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia

Alwi Hasan . 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Amrul, D. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Corey, Gerald. 2005 . Teori dan Praktek Konseling dan psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.

Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja . Jawa Barat: Penerbit Ghalia Indonesia,Geldard, K dan David, G.2011. Konseli Remaja Pendekatan Proaktif Untuk Anak Muda. Yogyakarta: Penerbit Pusat Pelajar.

Djaali H. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Geldard, D. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Geldard, Kathryn , 2012. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Belaja

Ghufron, M. Nur dan Rini Rismawati. 2011. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta : Arruzz Media

Graciani, W. 2011. Skripsi Perilaku Membolos ( Studi Deskriptip Tentang Perilaku Membolos). Handoko, A. 2013 Skripsi Mengatasi Perilaku

Membolos Melalui Konseling Individual Menggunakan Pendekatan Behavior dengan Teknik Manajemen.

Hurlock,Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Lubis, Namora Lamongga, M.Sc,2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik., Jakarta : Kencana.

(33)

Noor, Juliansyah, 2011. Metodologi Penelitian, Jakarta : Kencana.

Prayitno dan Erman,Amti 2009 : Dasar - Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sarlito Wirawan Sarwono. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sarwono, Sartito , W , 2012. Psikologi Remaja ( Edisi Revisi). Jakarta : Rajawali.

Gambar

Tabel 3.1 Penilaian pada setiap alternatif jawaban..... ..................... 49

Referensi

Dokumen terkait

Judul tugas akhir : Desain Website E-Commerce pada UMKM dengan Menggunakan Metode Benchmarking (Studi Kasus E-Commerce Fashion ).. Dengan ini saya menyatakan bahwa

Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak n- heksan kulit batang jaloh terhadap morfologi vili usus (duodenum, yeyunum, dan ileum) dalam hubungannya

Badan pengelola RSUD Dr. Raden Soedjati Kabupaten Grobogan yang semula bernama RSUD purwodadi berasal dari rumah sakit zending yang didirikan sekitar tahun 1924 sampai

Kelemahan aplikasi pengembangan informasi komposisi kimia pakan hasil analisa proksimat ini yaitu pada tampilan sub menu komposisi dan sub menu standar deviasi tidak

yang mempengaruhi prestasi belajar bahasa Indonesia dari dalam diri siswa. Minat baca merupakan hal yang sangat penting bagi siswa Sekolah. Dasar. Oleh sebab itu perlu

SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SWASTA TELADAN JENJANG AKREDITASI : A.. JALAN SINGOSARI

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan kompos jerami padi dalam meningkatkan kualitas tanah dan produksi padi; dan (2) kemampuan biofilter dalam memperbaiki