PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA
DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU
MEMBOLOS
PADA KELAS X SMA NEGERI1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Oleh :
ANNISA MAULIDA YUSTI NIM 1123151006
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING REMAJA
DENGAN MODEL LINGKARAN TERHADAP PERILAKU
MEMBOLOS
PADA KELAS X SMA NEGERI1 LABUHAN DELI TAHUN AJARAN 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh :
ANNISA MAULIDA YUSTI NIM 1123151006
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
ANNISA MAULIDA YUSTI . NIM:1123151006. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos Pada Kelas X Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan . 2016
Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian konseling remaja menggunakan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari 8 orang siswa . instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengetahui perilaku bolos, instrumen diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling remaja . teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji WilXoxon.
Hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilaiᴶ hitung = 18,4, Dengan α=0,05 dan n= 8, maka berdasarkan daftar , ᴶ tabel = 4 . dengan demikian ᴶ hitung>ᴶ tabel ( 18,4 ). Data Pre – test diperoleh rata – rata 115,25 sedangkan setelah pemberian layanan konseling remaja dengan model lingkaran ( post-test ) diperoleh rata-rata 70,8danrata-rata yang didapatsetelahdilakukan pre-test dan post-pre-test yaitu38,57 %. Artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling remaja dengan model lingkaran . perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi layanan konseling remaja sebesar 38,63 % . hal ini menunjukkan ada pengaruh layanan konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku bolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 atau hipotesis diterima .
Kata kunci : Perilaku Membolos, Konseling Remaja, Model Lingkaran
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia
dengan penciptaan yang paling sempurna. Dialah yang melengkapi manusia
dengan akal sehingga manusia berpikir dengan mempunyai hasrat untuk
senantiasa mancari kebenaran, senantiasa berpikir sepanjang rentang
kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat ALLAH SWT atas karunianya penulis dapat
menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul ‘’ Pengaruh Pemberian Layanan
Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos Pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016’’.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dengan menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
Pembimbing Skripsi Ibu Dr.Nur’aini MS yang telah memberikan bimbingan,
motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulis skripsi sampai skripsi
ini selesai dengan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menggucapkan terimah kasih kepada
seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebut namanya satu persatu yang
telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun skripsi ini:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan Yang telah
memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Serta Ibu Dra. Nur’arjani, M.Pd selaku Seketaris Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dr. Nur’aini, MS. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis
selama mengikuti pendidikan di FIP UNIMED sampai menyelesaikan
skripsi.
5. IbuDra. Pastiria Sembiring,M.Pd.,Kons.,Dra.Rahmulyani,M.Pd,Kons.,
dan Prof.Dra.Hj Rosmala Dewi,M.Pd,Kons selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberikan masukan dan mengkoreksi dalam
menyempurnakan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan , yang
telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
pendidikan
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama
dalam usaha surat – menyurat.
8. Terimah kasih kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Muhammad
Yusuf dan Ibu Tercinta Eti Wardayani . melalui merekalah saya
mendapatkan dukungan moril maupun materi. Ayah dan Ibu adalah
inspirasi dan penompanh semangat saya dalam menyelesaikan studi ini
serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat
saya siap dan kuat menghadapi kehidupan ini. Tak lupa buat adik-adik
tersayang Fatus Sobirin Yusti , Chairunnisa Yusti dan Humaidi Hanif
Yusti. Terimah kasih atas doa, semangat dan dukungannyaselama ini
kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik ,
9. Dita Guru Singah, Dian Aulia Putri, Cita Annisa, Nita Indah Sari
Munte , Mukhairani Putri Nst, Tiara Maulia Andikan dan Sarda Safrida
terimah kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan,
memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk
menyelesaikan skripsi.
DAFTAR ISI
d.Faktor Mempengaruhi Perilaku Membolos ... 13
e.Dampak Negatif Perilaku Membolos ...16
. 2.1.2 BimbingandanKonseling... 17
a. PengertianBimbingandanKonseling... 17
b.TujuanBimbingandanKonseling... 20
c. Asas- asasBimbingandanKonseling ... 21
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 4.1 gambaran umum Lokasi Penelitian ...55
4.2 Persiapan Penelitian ...56
4.3 Pelaksanaan Penelitian ...56
4.4 Hasil Uji Instrumen ...57
4.5 Hasil Penelitian ... 60
4.6 Pengujian Hipotesis ...64
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...65
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...68
5.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... ... 70
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilaian pada setiap alternatif jawaban... ... 49
Tabel 3.2 Kisi- kisi angket sebelum uji coba ... ... 50
Tabel 3.3 Nilai tingkat keandalan Alpha Cronbach ... 53
Tabel 4.1 kisi-kisi angket setelah uji coba ... 58
Tabel 4.2 Hasil pre-test ...60
Tabel 4.3 Hasil post-test ...61
Tabel 4.4 Analisis Data pre – test dan post-test ...62
Tabel 4.5 Hasil uji wilcoxon ...65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Angket/ kuesioner sebelum uji coba ... 72
Lampiran 2 :Sebaran Uji Validitas ...75
Lampiran 3 : perhitungan Validitas Angket... 76
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas ...80
Lampiran 5 : Angket Penelitian Setelah Uji Coba ...83
Lampiran 6 : Hasil Pre-test ... 86
Lampiran 7 : Hasil Pro-test ...87
Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Pre-Test ...89
Lampiran 9 : Perhitungan Rata-rata dan standart deviasi pre-test ... 91
Lampiran 10 : Perhitungan Kategori Post-test ...93
Lampiran 11 : perhitungan harga rata-rata dan standart deviasi post-test ...94
Lampiran 12 : Uji Hipotesis ...95
Lampiran 13 : Peruban Perilaku Bolos Siswa ...98
Lampiran 14 : Rencana Pemberian Layanan ...99
Lampiran 15 : Materi ...105
Lampiran 16 : Daftar Hadir Layanan ... 114
Lampiran 17 : Laiseg, Laijapen, dan Lajapan ...117
Lampiran 18 : Dokumentasi Penelitian ...141
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah lembaga formal tempat siswa menimba ilmu dalam
mengembangkan minat dan kemampuannya . untuk mencapai keberhasilan
dimasa depan . pendidikan merupakan hal yang sangat penting . menurut
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diriny untuk memiliki
kekuatan spititual keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat, bangsa dan
agama. Meskipun pendidikan bukan satu-satunya penentu keberhasilan masa
depan, tetapi dengan pendidikan yang baik keberhasilan akan lebih mudah
tercapai. Pendidikan seseorang akan sulit berhasil tanpa dukungan dari lingkungan
yaitu keluarga , masyarakat, sekolah dan kelompok sebaya.
Masa remaja merupakan masa yang penuh problema. Dalam masa remaja ini
tidak sedikit remaja yang mengalami problem yang berbeda-beda seperti : ketidak
percayaan diri, perbedaan pendapat, emosi yang kurang stabil, mudah terpengaruh
teman, kurangnya perhatian orang tua terhadap remaja. Perhatian orang tua
sangatlah penting bagi proses perkembangan remaja dikarenakan orang tua dapat
mengawasi tingkah laku serta sifat dan teman-teman anaknya sehingga ada teman
yang berpengaruh buruk terhadap anak agar dapat dicegah sehingga kejadian yang
tidak diinginkan tidak dapat terjadi. sedangkan remaja sebagai manusia yang
tumbuh dan berkembang terus melakukan interaksi sosial baik antara remaja
2
kepribadian mereka. Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan
sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Remaja
pun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu kelompok
remaja walaupun yang tidak pernah dilakukan demi mendapatkan pengakuan
anggota kelompok.
Dalam pergaulan remaja, kebutuhan untuk dapat diterima bagi setiap individu
merupakan suatu hal yang sangat mutlak sebagai mahluk sosial. Sebab kebutuhan
tersebut termaksud kedalam interaksi sosial. Remaja tidak ada yang tidak
berinteraksi dengan orang lain/sekitar. Komunikasi dengan orang tua setiap hari
itu juga masuk kedalam interaksi sosial. Sehingga individu sangat penting
diterima sebagai mahluk sosial yang mutlak.
Kegiatan belajar mengajar merupakan terjadinya interaksi antara guru dengan
siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan pengajaran (Suryosubroto, 2009 :30). Komponen inti dalam kegiatan
belajar mengajar adalah guru dan peserta didik . proses belajar mengajar dapat
terlaksana apabila kedua komponen tersebut ada. Jika salah satu komponen tidak
hadir maka proses belajar mengajar tersebut tidak akan terjadi. Sehingga proses
ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak dapat dilakukan.
Melihat pandangan diatas dapat diketahui bahwa kehadiran siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar sangatlah penting. Namun, melihat fenomena
dilapangan saat ini menunjukkan hal yang berbeda. Saat ini banyak ditemukan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hadir dalam kegiatan belajar
mengajar. Salah satu contoh bentuk persoalan tersebut adalah perilaku membolos.
3
pada saat jam pelajaran. Sering kali pada saat jam pelajaran melihat terlihat
bermain ditempat sekitar sekolah seperti: kantin, dan tempat diluar sekolah
seperti: rental play station, warnet, tempat nongkrongan.
Membolos merupakan perilaku yang mencerminkan telah melanggar aturan
sekolah. Perilaku membolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi
pelajar melainkan sering terjadi sebab banyak pelajar yang menghilangkan
kebosanan didalam kelas dengan cara seperti itu. Perilaku membolos juga
termasuk dalam kenakalan remaja dikarenakan perilaku tersebut hanya dilakukan
pada saat remaja atau pun menjelang remaja. Ketika seseorang dewasa maka
perbuatan tidak akan terjadi.
Kenakalan remaja adalah Tindak perbuatan sebahagian para remaja yang
bertentangan dengan hukum, agama, Norma-norma masyarakat sehingga
akibatnya dapat merugikan orang lain, menggangu Ketentraman umum dan juga
merusak dirinya sendiri ‘’( Willis 2010:90). Remaja terkadang tidak sadar bahwa
perbuatannya serta tingkah lakunya termaksud kedalam kenakalan remaja. Mereka
sadar apabila perbuatan yang dilakukan ditegur dimuka umum ketika perbuatan
mereka hanya dibiarkan maka mereka menyadari perbuatan yang dilakukan
adalah baik bukan buruk. Disinilah peran lingkungan sekitar baik yang didalam
rumah atau pun diluar sangatlah penting bagi remaja tersebut.
Banyak siswa yang membolos memiliki latar belakang yang berbeda-beda
menurut Kartini Kartono (1985:80) dalam Dorothy Kater MS, menyatakan bahwa
penyebab siswa membolos ada dua, yaitu sebab dalam diri sendiri dan
lingkungan. Dalam diri sendiri yaitu:1) siswa takut akan kegagalan,2) siswa
4
yaitu:1)keluarga tidak memotifasi dan tidak mengetahui pentingnya sekolah,2)
masyarakat beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting.
Kondisi awal tingkat kebiasaan buruk yang terjadi di SMA Negeri 1 Labuhan
Deli pada siswa kelas X tergolong sangat tinggi. Berdasarkan data yang di dapat
dari Guru BK, terdapat 14 siswa kelas X yang bermasalah atau siswa yang
melakukan kebiasaan buruk dalam membolos dan mencontek, siswa – siswa
tersebut antara lain: BAF, DLW, ETT, GIR, IAP, LP, RR, RA, SW, TA, MS, AD,
AK, dan MR.
Perilaku membolos yang dilakukan empat belas siswa tersebut juga telah
membawa dampak terhadap prestasi belajarnya. Menurut guru BK sekolah yang
mendapat laporan dari beberapa guru mata pelajaran dan wali kelas, empat belas
siswa tersebut pada dasarnya mempunyai prestasi belajar yang kurang baik.
Dalam hal ini empat belas siswa tersebut mempunyai prestasi belajar yang berada
dibawah rata-rata. Rendahnya prestasi keenam siswa tersebut terlihat dari
sejumlah nilai hasil ulangan harian yang berada dibawah rata-rata. Rendahnya
prestasi belajar keenam siswa tersebut menurut beberapa guru mata pelajaran
terjadi karena siswa-siswa tersebut tidak menguasai materi pelajaran yang
disampaikan dan juga tidak memiliki catatan lengkap terkait mata pelajaran yang
dipelajarinya. Selain itu sering kali empat belas siswa tidak mengumpulkan tugas
dan mengikuti ulangan.
Setiap orang atau pun remaja pasti memiliki suatu alasan dalam melakukan
sesuatu, begitu juga dengan siswa-siswi SMA Negeri 1 Labuhan Deli melakukan
bolos sekolah , merekamelakukan bolos disekolah dikarenakan tidak menyukai
5
guru, terpengaruh oleh teman , tidak ada niat untuk belajar . oleh sebab itu kta
harus merubah pola pikir remaja tersebut .
Remaja sering sekali melakukan perilaku-perilaku pada saat sedang berada
dilingkungan sekolah mau perilaku yang positif ataupun perilaku negatif tetapi
kebanyakan siswa sering melakukan perilaku membolos dengan alasan yang
berbagai ragam. Konseling remaja dianggap sesuai dengan permasalahan seperti
membolos dikarenakan lebih memahami karakteristik remaja, tipe-tipe remaja,
agar siswa (klien) merasa nyaman dikarenakan memahami karakternya. Dengan
ini remaja dapat mengolongkan teman-temannya kedalam model lingkarang
sehingga klien mengetahui orang-orang yang berperan besar dalam kehidupannya
sehari-hari .apabila orang yang berpengaruh besar mengarah ke hal yang negatif
klien diharapkan dapat merubah perilakunya.
Remaja sering memiliki masalah dalam memahami apa yang mereka pandang
sebagai, apa yang mungkin sesungguhnya adalah, penolakan oleh orang lain.
Sering kali, penolakan dari orang lain, persepsi tentang penolakan, merupakan
konsekuensi dari penetapan batasan orang lain yang penting bagi mereka. Jika
seorang anak muda dapat memahami sifat dari batasan ini, mereka akan lebih
mampu menerima penolakan karena itu terjadi, karena pasti akan terjadi.
Untuk membantu anak mudah memahami konsep batasan, sebuah versi
konsep lingkaran yang telah mengalami perubahan yang diajukan oleh M.P
Champagne dan L.W. Walker – Hirsch (1982) menunjukkan model lingkaran
pada selembar kertas dengan menggunakan spidol. Beberapa lingkaran tersebut ,
yang tersusun berdasarkan ukurannya , mereprensentasikan hal-hal berikut :
6
diterima, lingkaran orang lain, lingkaran diluar orang lain .
Berdasarkan penjelasan diatas maka dengan memberikan layanan konseling
remaja dapat membantu siswa untuk mengatasi masalahnya mengenai perilaku
membolos karena dalam layanan konseling remaja model lingkarang remaja
dikelompok-kelompokkan teman , orang tua , sahabat . sehubung dengan hal ini
maka penulis ingin melakukan penelitian berjudul ‘’ Pengaruh Layanan
Konseling Remaja Dengan Model Lingkaran Terhadap Perilaku Membolos
Pada Kelas X Di SMA Negeri 1 labuhan deli Tahun Ajaran 2015/2016‘’
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti
mengidentifikasi berbagai masalah yang muncul antara lain : masih banyak siswa
yang meninggalkan kelas tanpa seizin guru mata pelajaran, masih banyak siswa
meninggalkan kelas pada mata pelajaran tertentu yang disebabkan jenuh terhadap
mata pelajaran dan tidak menyukai gaya belajar guru dan masih banyak siswa
pengaruh layanan konseling remaja dengan moel lingkaran terhadap perilaku
7
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
konseling remaja dengan model lingkaran terhadap perilaku membolos pada kelas
X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2015/2016 .
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini terdiri dari
manfaat praktis dan konseptual .
1. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi :
a) Bagi Sekolah
Hasil penelitin ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah siswa
yang bermasalah terhadap perilaku membolos sehingga siswa dapat
menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan bisa menjalani proses belajar
secara mudah,efektif membolos dan terkhusus kepada guru bk.
b) Bagi Guru Bidang Studi
Dapat bekerja sama dengan guru bk terhapat perilaku membolos dan
menjadi bahan masukan untuk mengatasi perilaku membolos siswa.
c) Bagi Siswa
Dapat dijadikan masukan untuk bisa berperilaku disiplin dalam
kehidupan sehari-hari serta lebih berhati-hati lagi dalam hal pergaulan
8
2. Manfaat Konseptual
Peneliti ini diharapkan dapat menambah wawasan baru dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya dalam
bidang bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan layanan
78
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Jhitung =
18.4 dengan α = 0,05 dan n = 8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dari data
tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari Jtabel (18,4 > 4). Artinya Hipotesis
diterimah. Data Pre-test diperoleh rata-rata 115,25 sedangkan setelah pemberian
layanan konseling remaja dengan model lingkaran (post-test) diperoleh rata-rata
70,8. Artinya skor rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling remaja
lebih rendah dari pada sebelum mendapat layanan konseling remaja dengan model
lingkaran. Perubahan penurunan interval perilaku bolos siswa setelah diberi
layanan konseling remaja dengan model lingkaran sebesar 38,64 % dan rata-rata
yang didapat setelah dilakukan pre-test dan post-test yaitu 38,57 %. Hal ini
menunjukkan ada pengaruh layanan konseling remaja dengan model lingkaran
terhadap perilaku membolos siswa kelas X SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A
2015/2016 atau hipotesis dapat diterima.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menfasilitasi ruangan
kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya membantu dalam
79
79
2. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa
,diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan
pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan konseling remaja .
Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah
untuk dapat terus berinovasi untuk menciptkan kreasi-kreasi baru dalam
layanan konseling remaja.
3. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar
siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada
DAFTAR
PUSTAKA
Argus, L. 1990 ‘ Metaphor and structure of meaning: The Counselling Client’s Subjective Experience’, Fist International Conference On Counselling Psychology (1988, Porto, Portugal), Candernos de consulta Psycologica:6:5-11.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia
Alwi Hasan . 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Amrul, D. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Corey, Gerald. 2005 . Teori dan Praktek Konseling dan psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.
Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja . Jawa Barat: Penerbit Ghalia Indonesia,Geldard, K dan David, G.2011. Konseli Remaja Pendekatan Proaktif Untuk Anak Muda. Yogyakarta: Penerbit Pusat Pelajar.
Djaali H. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Geldard, D. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Geldard, Kathryn , 2012. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Belaja
Ghufron, M. Nur dan Rini Rismawati. 2011. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta : Arruzz Media
Graciani, W. 2011. Skripsi Perilaku Membolos ( Studi Deskriptip Tentang Perilaku Membolos). Handoko, A. 2013 Skripsi Mengatasi Perilaku
Membolos Melalui Konseling Individual Menggunakan Pendekatan Behavior dengan Teknik Manajemen.
Hurlock,Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Lubis, Namora Lamongga, M.Sc,2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik., Jakarta : Kencana.
Noor, Juliansyah, 2011. Metodologi Penelitian, Jakarta : Kencana.
Prayitno dan Erman,Amti 2009 : Dasar - Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sarlito Wirawan Sarwono. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sarwono, Sartito , W , 2012. Psikologi Remaja ( Edisi Revisi). Jakarta : Rajawali.