PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM
TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI :
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
CHANDRA ADITIA SITORUS
NIM. 5103121011
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Chandra Aditia Sitorus : ‘’Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan Tahun Ajaran 2016/2017’’. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada kompetensi mengenal besaran vector, sistem satuan dan hukum newton. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, yang berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan postes dan lembar pengamatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh persentase aktifitas belajar siswa sebesar 71,87% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 74,06 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar diperoleh persentase aktivitas belajar siswa sebesar 84,37% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 82,40 dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 90,62%. Dikarenakan kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar mengenal besaran vektor,sistem satuan dan hukum newton.
ii ABSTRACT
Chandra Aditia Sitorus: The application of Quantum Teaching Learning Model to
Improve Learning Outcomes Knowledge Base Mechanical Engineering Students of Class X Machinery Engineering Program Academic Year 2016/2017. Thesis,
Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.
The problem in this research is the low learning outcomes in the competence to know the magnitude vector, unit system and Newton's laws. The purpose of this study is to improve learning outcomes Basic knowledge of Mechanical Engineering Using Quantum Learning Model of Teaching In Class X Machinery Engineering Program SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. The research was conducted in classes X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, totaling 32 students. This research is a classroom action research (Classroom Action Research) using model Quantum Teaching. The object of this study is the teaching and learning process in the material Basic knowledge of Mechanical Engineering. Data collection techniques using postes and student observation sheet. The results showed that increased student learning outcomes. Based on the analysis of learning outcomes cycle I obtained the percentage of students learning activities amounted to 71.87% and the average value of student learning outcomes at 74.06 with the percentage of completeness of student learning outcomes in classical 56.25%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, from learning test results obtained by percentage of students learning activities amounted to 84.37% and the average value of student learning outcomes at 82.40 with the thoroughness of the results of student learning classical at about 90, 62%. Due class have improved learning outcomes and has otherwise completed in the classical style, it can be concluded that Quantum Teaching learning model can improve the results of class X student to the basic competence to know a vector quantity, unit system and Newton's laws.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih
dan karunia-Nya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan
dalam penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan dukungan serta semangat
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis jugamengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Unimed Medan.
5. Bapak Janter P. Simanjuntak, S.T. M.T. Ph.D, selaku Ketua Program Studi
iv
6. Bapak Drs. Muslim, ST, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan
memberi dorongan motivasi sampai skripsi ini terwujud.
7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin dan Fakultas Teknik..
8. Bapak SUKARDI, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Medan.
9. Ibu Nurmiaty Silalahi, S.Pd selaku guru pendamping didalam
melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Medan
10.Kepada rekan-rekan PPLT SMK GKPS 2 Pematangsiantar Tahun 2013,
terima kasih atas dukungan semangatnya.
11.Kepada Sahabat Saya Rocky J Simangunsong dan Rido M Simbolon di
Jurusan Teknik Mesin,terimakasih untuk telah bersama sama sampai detik
ini, terimakasih juga telah memberikan dukungannya untuk saya sehingga
skripsi ini dapat terbentuk.
12.Ucapan ini terkhusus saya berikan kepada Ibu saya tercinta Marianna
Purba yang sudah berjuang seorang diri beberapa Tahun ini untuk
memberikan dukungan baik dukungan moril maupun materil.
13.Kepada Kakak saya Sari Julianti Sitorus, Afrina Dewi Sitorus, Kepada
abang saya Eko Sahputra Sitorus, dan Kepada adik saya Dikki Febrian
Sitorus saya ucapkan terimakasih yang sebesa besar atas semangat dan
dukungan yang sudah kalian berikan disaat semangat saya sudah mulai
v
14.Kepada abanganda terkasih Maju Sahputra Simanjuntak, Frianto Sinaga,
Sahala Sinaga, Agus Hutapea, Franky Nainggolan beserta seluruh abang
abang stambuk yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih juga pada Doli Simanjuntak yang katanya orang paling manis
sekota Tebing Tinggi sudah rela begadang demi membantu saya
mengerjakan semua ini. Terimakasih untuk semua waktu yang kalian
berikan untuk tetap mendukung dan mengarahkan saya hingga akhirnya
skripsi ini tercipta.
Medan, Agustus 2016
Penulis
vii
F. Teknik Pegumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 34
viii
4. Analisi Peningkatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 48
B. Pembahasan... 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM ... 5
Tabel 2 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 20
Tabel 3 Kelebihan Dan Kelemahan Quantum Teaching... 21
Tabel 4 Implementasi Siklus ... 31
Tabel 5 Kisi Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru... 34
Tabel 6 Kisi Kisi Penilaian Observasi Siswa Saat Pelajaran Berlangsung ... 35
Tabel 7 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus I ... 42
Tabel 8 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus II ... 46
Tabel 9 Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 49
Tabel 10 Perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 50
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009;16 ... 28
Gambar 2 Grafik Hasil Tes Awal... 40
Gambar 3 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus I ... 43
Gambar 4 Grafik Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43
Gambar 5 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus II ... 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
Lampiran 2 RPP Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siklus I Dan Siklus II
Lampiran 3 Materi Ajar
Lampiran 4 Soal Pretest
Lampiran 5 Soal Post Test Siklus I Dan Soal Post Test Siklus II
Lampiran 6 Penilaian Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Dan Siklus II
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada
kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan
paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa
dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan
masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap
sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas
pendidikan.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh
pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan
komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat
dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan
diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat
sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang
2
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk
menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena
nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,
ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan
IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan
kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20
tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam
membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan
kerja.
Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang
3
dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan
dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang
diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan
saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan
sikap dan kepribadiannya.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata
pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,
adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran
produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan
pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia
industri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan
meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)
kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian
Teknik Permesinan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan
4
1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional
dalam lingkup keahlian Teknik Permesinan.
2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup Teknik Permesinan.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang
dalam lingkup Teknik Permesinan.
4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan
bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang
berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia
industri.
Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk
menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan
materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya
dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Pengetahuan Dasar Teknik Mesin adalah salah satu mata pelajaran
produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan
dasar-dasar mesin.
Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru
5
Teknik Permesinan untuk mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
diperoleh nilai siswa masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan
oleh Kemendikbud, untuk mata diklat produktif yaitu 75 dan nilai rata-rata yang
diperoleh siswa berdasarkan data sebagai berikut.
Tabel 1. Daftar Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM
Tahun Pelajaran Persentase Kelulusan Siswa
2013/2014 44,45%
2014/2015 39,58%
2015/2016 35,42%
Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X diatas, nilai dibawah 75
pada Tahun Ajaran 2013/2014 (44,45%), T.A 2014/2015 (39,58%) dan T.A
2015/2016 (35,42%), tidak tuntas dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) sesuai ketentuan nilai produktif dari Kemendikbud. Dari
wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang
dilakukan adalah pembelajaran yang masih terpusat kepada guru saja, sehingga
siswa tidak dapat sepenuhnya mengoptimalkan kemampuan dan tingkat kreatifitas
individu maupun kelompok, sehingga hasil belajar yang didapat oleh siswa tidak
optimal dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran
yang menciptakan suasana belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur
yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di
dalam kelas. Interaksi-intraksi yang tercipta di kelas ini merupakan unsur-unsur
6
hubungan dinamis dalam lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan
landasan dan kerangka untuk belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching
memiliki kerangka belajar yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,
Ulangi, Rayakan. Model pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana
kelas yang menyenangkan yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat
pengajaran lebih melekat dan belajar optimis.
Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk
melaksanakan penelitian, yaitu Penerapan Model Pembelajaran Quantum
Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan
masalah yaitu:
1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru?
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya
memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada
dunia nyata ?
3. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik
Mesin masih rendah?
4. Pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton dan
7
C. Pembatasan Masalah.
Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang
tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,
untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencegah salah
penafsiran masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar
Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatakan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X
Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017 ?.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Meningkatakan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam
meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK
Negeri 2 Medan.
2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk
Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa
Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A
2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25% dengan nilai terendah 60
dan nilai tertinggi 90 serta nilai rata-rata kelas 74,06; b) Pada siklus II Ketuntasan
belajar siswa secara klasikal sebesar 90,62% dengan nilai terendah 70 dan nilai
tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,40
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa,
semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan
semakin lebih baik. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk
membuat variasi belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Teaching yang membuat siswa dan guru
54
2. Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model
pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan
kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu
model pembelajaran Quantum Teaching dapat menjadi sarana bagi
55
DAFTAR PUSTAKA
Arends. (1997). Model Pembelajaran Kooperatif Learning. [online] http://www.idunbiu.com/2009/05.html . [27 Januari 2010]
Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsiimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara
Aqib, (2010). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: INSAN CENDEKIA
DePorter, B. (2010). Quantum Teachning. Bandung: KAIFA
DePorter, B. (2000). Quantum Teaching/Learning. Bandung: KAIFA
Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.
Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1992). Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon
Kardi dan Nur. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press
Miftahul. (2010). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press
Nurulwati. (2000). Model-model Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana,Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, (2008)
56
Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.