• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

CHANDRA ADITIA SITORUS

NIM. 5103121011

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Chandra Aditia Sitorus : ‘’Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan Tahun Ajaran 2016/2017’’. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada kompetensi mengenal besaran vector, sistem satuan dan hukum newton. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, yang berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan postes dan lembar pengamatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh persentase aktifitas belajar siswa sebesar 71,87% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 74,06 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar diperoleh persentase aktivitas belajar siswa sebesar 84,37% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 82,40 dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 90,62%. Dikarenakan kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar mengenal besaran vektor,sistem satuan dan hukum newton.

(5)

ii ABSTRACT

Chandra Aditia Sitorus: The application of Quantum Teaching Learning Model to

Improve Learning Outcomes Knowledge Base Mechanical Engineering Students of Class X Machinery Engineering Program Academic Year 2016/2017. Thesis,

Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The problem in this research is the low learning outcomes in the competence to know the magnitude vector, unit system and Newton's laws. The purpose of this study is to improve learning outcomes Basic knowledge of Mechanical Engineering Using Quantum Learning Model of Teaching In Class X Machinery Engineering Program SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. The research was conducted in classes X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, totaling 32 students. This research is a classroom action research (Classroom Action Research) using model Quantum Teaching. The object of this study is the teaching and learning process in the material Basic knowledge of Mechanical Engineering. Data collection techniques using postes and student observation sheet. The results showed that increased student learning outcomes. Based on the analysis of learning outcomes cycle I obtained the percentage of students learning activities amounted to 71.87% and the average value of student learning outcomes at 74.06 with the percentage of completeness of student learning outcomes in classical 56.25%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, from learning test results obtained by percentage of students learning activities amounted to 84.37% and the average value of student learning outcomes at 82.40 with the thoroughness of the results of student learning classical at about 90, 62%. Due class have improved learning outcomes and has otherwise completed in the classical style, it can be concluded that Quantum Teaching learning model can improve the results of class X student to the basic competence to know a vector quantity, unit system and Newton's laws.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih

dan karunia-Nya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan

dalam penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan dukungan serta semangat

dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis jugamengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Unimed Medan.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, S.T. M.T. Ph.D, selaku Ketua Program Studi

(7)

iv

6. Bapak Drs. Muslim, ST, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan

memberi dorongan motivasi sampai skripsi ini terwujud.

7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin dan Fakultas Teknik..

8. Bapak SUKARDI, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2

Medan.

9. Ibu Nurmiaty Silalahi, S.Pd selaku guru pendamping didalam

melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Medan

10.Kepada rekan-rekan PPLT SMK GKPS 2 Pematangsiantar Tahun 2013,

terima kasih atas dukungan semangatnya.

11.Kepada Sahabat Saya Rocky J Simangunsong dan Rido M Simbolon di

Jurusan Teknik Mesin,terimakasih untuk telah bersama sama sampai detik

ini, terimakasih juga telah memberikan dukungannya untuk saya sehingga

skripsi ini dapat terbentuk.

12.Ucapan ini terkhusus saya berikan kepada Ibu saya tercinta Marianna

Purba yang sudah berjuang seorang diri beberapa Tahun ini untuk

memberikan dukungan baik dukungan moril maupun materil.

13.Kepada Kakak saya Sari Julianti Sitorus, Afrina Dewi Sitorus, Kepada

abang saya Eko Sahputra Sitorus, dan Kepada adik saya Dikki Febrian

Sitorus saya ucapkan terimakasih yang sebesa besar atas semangat dan

dukungan yang sudah kalian berikan disaat semangat saya sudah mulai

(8)

v

14.Kepada abanganda terkasih Maju Sahputra Simanjuntak, Frianto Sinaga,

Sahala Sinaga, Agus Hutapea, Franky Nainggolan beserta seluruh abang

abang stambuk yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Terimakasih juga pada Doli Simanjuntak yang katanya orang paling manis

sekota Tebing Tinggi sudah rela begadang demi membantu saya

mengerjakan semua ini. Terimakasih untuk semua waktu yang kalian

berikan untuk tetap mendukung dan mengarahkan saya hingga akhirnya

skripsi ini tercipta.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(9)
(10)

vii

F. Teknik Pegumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 34

(11)

viii

4. Analisi Peningkatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 48

B. Pembahasan... 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM ... 5

Tabel 2 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 20

Tabel 3 Kelebihan Dan Kelemahan Quantum Teaching... 21

Tabel 4 Implementasi Siklus ... 31

Tabel 5 Kisi Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru... 34

Tabel 6 Kisi Kisi Penilaian Observasi Siswa Saat Pelajaran Berlangsung ... 35

Tabel 7 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus I ... 42

Tabel 8 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus II ... 46

Tabel 9 Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 49

Tabel 10 Perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 50

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009;16 ... 28

Gambar 2 Grafik Hasil Tes Awal... 40

Gambar 3 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus I ... 43

Gambar 4 Grafik Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43

Gambar 5 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus II ... 47

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

Lampiran 2 RPP Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siklus I Dan Siklus II

Lampiran 3 Materi Ajar

Lampiran 4 Soal Pretest

Lampiran 5 Soal Post Test Siklus I Dan Soal Post Test Siklus II

Lampiran 6 Penilaian Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Dan Siklus II

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada

kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan

paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa

dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan

masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap

sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas

pendidikan.

Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh

pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat

dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan

diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi

umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat

sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang

(16)

2

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk

menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena

nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,

ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan

IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan

kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui

pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam

membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan

kerja.

Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang

(17)

3

dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan

dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang

diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan

saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan

sikap dan kepribadiannya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata

pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,

adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran

produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan

pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia

industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga

pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan

meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)

kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian

Teknik Permesinan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan

(18)

4

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional

dalam lingkup keahlian Teknik Permesinan.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri dalam lingkup Teknik Permesinan.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang

dalam lingkup Teknik Permesinan.

4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan

bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang

berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia

industri.

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk

menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan

materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya

dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Pengetahuan Dasar Teknik Mesin adalah salah satu mata pelajaran

produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan

dasar-dasar mesin.

Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru

(19)

5

Teknik Permesinan untuk mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

diperoleh nilai siswa masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan

oleh Kemendikbud, untuk mata diklat produktif yaitu 75 dan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa berdasarkan data sebagai berikut.

Tabel 1. Daftar Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM

Tahun Pelajaran Persentase Kelulusan Siswa

2013/2014 44,45%

2014/2015 39,58%

2015/2016 35,42%

Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X diatas, nilai dibawah 75

pada Tahun Ajaran 2013/2014 (44,45%), T.A 2014/2015 (39,58%) dan T.A

2015/2016 (35,42%), tidak tuntas dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) sesuai ketentuan nilai produktif dari Kemendikbud. Dari

wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang

dilakukan adalah pembelajaran yang masih terpusat kepada guru saja, sehingga

siswa tidak dapat sepenuhnya mengoptimalkan kemampuan dan tingkat kreatifitas

individu maupun kelompok, sehingga hasil belajar yang didapat oleh siswa tidak

optimal dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran

yang menciptakan suasana belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur

yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di

dalam kelas. Interaksi-intraksi yang tercipta di kelas ini merupakan unsur-unsur

(20)

6

hubungan dinamis dalam lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan

landasan dan kerangka untuk belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching

memiliki kerangka belajar yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

Ulangi, Rayakan. Model pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana

kelas yang menyenangkan yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat

pengajaran lebih melekat dan belajar optimis.

Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk

melaksanakan penelitian, yaitu Penerapan Model Pembelajaran Quantum

Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan

masalah yaitu:

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru?

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya

memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada

dunia nyata ?

3. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik

Mesin masih rendah?

4. Pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton dan

(21)

7

C. Pembatasan Masalah.

Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang

tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,

untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencegah salah

penafsiran masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar

Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik

Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatakan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X

Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017 ?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Meningkatakan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X

(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam

meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK

Negeri 2 Medan.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik peserta didik.

(23)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk

Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa

Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A

2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I

ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25% dengan nilai terendah 60

dan nilai tertinggi 90 serta nilai rata-rata kelas 74,06; b) Pada siklus II Ketuntasan

belajar siswa secara klasikal sebesar 90,62% dengan nilai terendah 70 dan nilai

tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,40

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa,

semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan

semakin lebih baik. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk

membuat variasi belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching yang membuat siswa dan guru

(24)

54

2. Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model

pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan

kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu

model pembelajaran Quantum Teaching dapat menjadi sarana bagi

(25)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arends. (1997). Model Pembelajaran Kooperatif Learning. [online] http://www.idunbiu.com/2009/05.html . [27 Januari 2010]

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsiimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Aqib, (2010). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: INSAN CENDEKIA

DePorter, B. (2010). Quantum Teachning. Bandung: KAIFA

DePorter, B. (2000). Quantum Teaching/Learning. Bandung: KAIFA

Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1992). Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon

Kardi dan Nur. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press

Miftahul. (2010). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press

Nurulwati. (2000). Model-model Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana,Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, (2008)

(26)

56

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Gambar

Tabel 1 Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM  ...        5
Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009;16  ....................      28

Referensi

Dokumen terkait

Analisis statistik yang digunakan adalah metode Kruskal Wallis yang menyatakan bahwa pelilinan terhadap perubahan total organoleptik pada buah sawo selama

Hasil sidik ragam profil darah ayam petelur pada penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun marigold, 5% tepung bunga marigold, serta campuran

USING FOUR SQUARE WRITING METHOD (A Classroom Action Research at the Eleventh Grade Students of SMAN 1 Ngemplak Boyolali in The Academic Year of 2012/2013)5. A Thesis,

Family and Social Policy of the Republic of Turkey, hereinafter referred to as.

Rasio keuntungan-biaya terbesar pada saluran empat diperoleh pedagang pengecer sebesar 25,60, yaitu dengan biaya sebesar Rp25,60/Kg maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp

kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.. persamaan dan identitas

Kegiatan penyaluran dana atau pemberian kredit diperlukan suatu analisis yang baik dan seksama terhadap semua aspek perkreditan yang dapat menunjang proses pemberian

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai ( pandgever ) dan penerima gadai ( pandnemer ) yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan