PROSPEK PENGEMBANGAN PERIKANAN EKSPOR
TUNA
STUD1 KASUS D l PT DlAN SARI BAHTERA
PROPINSI DKI JAKARTA
S K R I P S I
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Msmperoleh Gelar Sarjana
PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PERIKANAN FAKULTAS PERlKANAN
lNSTlTUT PERTANlAN BOGOR
~ u a u i S k r i p s i :
Prospek Pengemban an Perikanan Ekspor Tuna
Stud1 Kasus dl
P?Dian Sari Bahtera
Propinsi
DICI Jakarta
Nama Mahasiswa :
Hernita R. Saragih
NrP :
C
25.0571
Program Studi :
Sosial Ekonomi Perikanan
Ir. Achmad Fahrudilt
Ir. -
RIWAYAT
HID
W
Hernita R. Saragih. Penulis dilahirkan di Simalungun
pada tanggal 22 Oktober 1970 sebagai anak kedua dari
4 (empat) bersaudara dari pasangan Bapak (Alm.)
M. J. Saragih dan Ibu K. Purba.
Mulai menempuh pendidikan di SDN 1 Siinalungun
pada tahun 1976 dan memasuki SMP GKPS Simalungun
pada tahun 1982 dan lulus tahun 1985.
Keinudian penulis ~nelanjutkan pendidikan di SMA
Katolik Budi Mulia di P. Siantar, Simalungun dan dinyatakan lulus tahun 1988.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melaliii jalur
Penelusuran Minat Dan Keinampuan (PMDK) dan setahun kemudian diterima
sebagai mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan.
Pada tahun 1992 penulis melakukan Praktek Lapangan (PL) di Kodya Tegal, Jawa
Tengah. Pada tahun yang sama penulis melakukan penelitian Masalah Khusus (MK)
di P T Dian Sari Bahtera, Jakarta. Pada tanggal 12 Agustus 1993 dinyatakan lulus
HERNITA R SARAGIH ( C 25. 0571). PROSPEK PENGEMBANGAN P E R I K A N A N EKSPOR T U N A , S T U D 1 K A S U S D I P T D I A N S A R I
B A H T E R A , P R O P I N S I D K I J A K A R T A . D I B A W A H B I M B I N G A N
Ir. SUNATMO SARDONO DAN Ir. ACHMAD FAHRUDIN.
Potensi sumberdaya perikanan laut Indonesia yang
cukup tinggi dan tingkat pemanfaatannya yang masih rendah
menunjukkan bahwa upaya peningkatan pemanfaatan merupakan
sesuatu yang harus dilakukan sehingga kontribusi sub-
sektor perikanan terhadap kesejahteraan masyarakat akan
lebih meningkat.
Peningkatan produksi perikanan laut diarahkan pada
usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan diversifikasi
melalui pengembangan unit penangkapan yang salah satunya
adalah alat tangkap long line,
.
Potensi lestari dansumberdaya tuna cakalang Indonesia yang cukup besar belum
diimbangi oleh tingkat pemanfaatan yang cukup berhasil.
Hal ini memberikan peluang untuk pengembangan perikanan
tuna di Indonesia dengan pengalokasian usaha yang dise-
suaikan dengan kemampuan sumberdaya serta kapasitas pro-
duksi usaha perikanan. Pemanfaatan potensi ini selain
oleh pemerintah, juga diberikan kesempatan bagi perusahaan
Dalam upaya memaksimumkan keuntungan usahanya sebagai
industri perikanan, diperlukan pengelolaan aspek produksi,
pemasaran dan keuangan seefisien mungkin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari
gambaran secara umum aspek produksi dan pemasaran yang
dikelola oleh PT Dian Sari Bahtera (PT DSB) dan menitik-
beratkan aspek finansial secara lebih mendalam. Aspek
produksi akan dipelajari dengan menganalisa teknik produk-
si penangkapan PT Dian Sari Bahtera, perkembangan produksi
pada tahun 1987
-
1991 dan besarnya pangsa pasar PT DSBdalam ekspor tuna Indonesia ke Jepang. Aspek pemasaran
meliputi kegiatan pemasaran PT DSB dan lembaga-lembaga
pemasaran yang terkait. Aspek finansial dipelajari dengan
2 cara yaitu degan analisa rasio keuangan dan analisa
proyek. Analisa rasio keuangan mempelajari pengelolaan
aliran dana dalam memenuhi kewajibannya dan menghasilkan
keuntungan yang maksimum (Likuiditas, Solvabilitas dan
Rentabilitas)
.
Analisa proyek digunakan untuk memperkirakan manfaat dan
biaya usaha dalam memperbaiki pemilihan investasi guna
mempelajari prospek pengembangan usaha ekspor yang dilaku-
kan oleh PT DSB. Metode analisa proyek yang digunakan
adalah Metode Net Present Value (NPV), Net B / C dan
Internal Rate of Return (IRR).
dan beku k e Jepang. Penelitian dimulai pada bulan
Nopember 1992 hingga Desember 1992. Metode penelitian
adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi
data primer dan sekunder yang diperoleh dari hasil
wawancara dan pengamatan langsung dengan personel PT DSB
dan dari lembaga-lembaga serta literatur yang
mendukungnya. Analisa data yang digunakan adalah analisa
deskriptif terhadap market share (pangsa pasar), aspek
teknis penangkapan dan aspek pemasaran dan analisa rasio
keuangan serta analisa proyek. Untuk analisa rasio
c
keuangan digunakan rasio keuangan likuiditas, solvabilitas
dan rentabilitas. Sedangkan untuk analisa proyek
digunakan Metode Net Present Value (NPV), Net B/C dan
Internal of Return (IRR).
Hasil analisa deskriptif terhadap aspek produksi me-
nunjukkan bahwa PT DSB mengalami penurunan produksi tuna
beku yang cukup drastis, yang menyebabkan penjualan dan
laba usaha berkurang. Hal ini disebabkan oleh tingginya
biaya produksi dan kurangnya modal.
Sedangkan pengawasan dan perencanaan produksi serta
penanganan hasil tangkapan yang dilakukan PT DSB tidak
menghadapi masalah yang cukup berarti yang didukung oleh
keterampilan staf, teknisi Jepang serta para ABK yang
bekerja di PT DSB. Dalam aspek pemasaran diketahui pula
selama tahun 1987
-
1991, harga rata-rata ekspor tunasegar (berkisar antara 6,23 US
-
6 , 7 0 US per kg) dan tunabeku PT DSB (berkisar antara 1,14 US
-
1,39 U S per kg) cenderung meningkat dan lebih tinggi daripada harga rata-rata tuna segar (berkisar antara 2 , 5 2 US
-
4,48 US per kg)dan tuna beku Indonesia (berkisar antara 0,98 US
-
1,76 USper kg). Tetapi market share (pangsa pasar) tuna beku PT
DSB selama periode tersebut cenderung menurun (7,97 %
pada tahun 1989 menjadi 1,61 % pada tahun 1991)
,
kecualituna segar (0,51 % pacia tahun 1989 meningkat menjadi 0,71%
pada tahun 1991). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan
Jepang terhadap tuna segar Indonesia cenderung meningkat.
Hasil analisa rasio keuangan likuiditas menunjukkan
bahwa PT DSB semakin likuid selama periode tahun 1987-1991
(baik rasio lancar maupun rasio cepat). Hal ini ditunjuk-
kan oleh rata-rata angka kedua rasio tersebut yang lebih
besar dari 100%. Analisa rasio solvabilitas menunjukkan
bahwa PT DSB selama periode tersebut berada dalam keadaan
ilsolvabel, yang ditunjukkan oleh kecilnya angka rasio
modal sendiri dengan aktiva (berkisar antara 26 %
-
37 %),rasio modal sendiri dengan aktiva tetap (berkisar antara
28 %
-
44 % ) , rasio hutang dengan modal sendiri (berkisarantara 107 %
-
255 % ) dan rasio hutang denqan aktiva(berkisar antara 40 %
-
67 8 ) . Hal ini menunjukkan pulabahwa PT DSB lebih banyak memperoleh dananya dari hasil
pinjaman untuk membelanjai aktiva. Hasil analisa renta-
bilitas menunjukkan bahwa selama periode tersebut kemam-
sangat rendah dan berfluktuasi (berkisar antara 0,5 kali
sampai 1,2 kali). Tingginya biaya operasi menyebabkan
operating ratio yang cukup tinggi (berkisar antara 91 %
-
99 % ) , net profit margin (berkisar antara 0,7 % - 5,7 % )
serta ROI yang rendah (berkisar antara 0,5 kali
-
6,2kali)
.
Hasil perbandingan relatif antara rasio keuangan PT
DSB dengan rasio rata-rata industri selama periode yang
sama menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT DSB r e l a t i f
l e b i h b a i k , kecuali pada kondisi Net Profit Margin
(1988
-
1991) dan ROI (1990-
1991) PT DSB yang lebihrendah. Namun keadaan ini tidak dapat dipahami sebagai
hasil perbandingan yang memuaskan, karena hanya dapat
memberikan gambaran secara umum.
Hasil analisa proyek menunjukkan bahwa usaha ekspor
tuna PT DSB layak untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai NPV yang lebih besar dari 0 (Rp 3.735.168.810),
Net B/C lebih besar dari 1 (18,29) dan IRR yang lebih
besar dari tingkat discount factor proyek (diatas 50 % ) .
Hasil analisa menunjukkan bahwa pada tingkat produksi
sebesar 578.770 kg dengan nilai Rp 2.892.097.309 merupakan
titik tercapainya kondisi Break Even Point (BEP) pada
tahun 1991.
Perkiraan lamanya jangka waktu pengembalian investasi
KATA PENGANTAR
Terpujilah Allah Bapa yang penuh belas kasihan dan
sumber segala penghiburan, sehingga penulis dapat menyele-
saikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memper-
oleh gelar sarjana pada Program Studi Sosial Ekonomi
Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis telah memilih judul "Prospek Pengembangan Peri-
kanan Ekspor Tuna, Studi Kasus di PT Dian Sari Bahtera,
Propinsi DKI Jakarta.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Ir. Sunatmo Sardono dan Bapak Ir. Achmad
Fahrudin sebagai Komisi Pembimbing
2. Bapak Daya Zakir MA, selaku Direktur PT Dian Sari
Bahtera dan seluruh staflkaryawan PT DSB khusus buat
Kak Lucy Dakota, yang telah memberikan informasi dan
kemudahan-kemudahan lainnya
3. Mamak, Ida, Ammen dan Denny, yang selalu mendoakan
dan mencurahkan kasih yang tulus serta semangat
4. Bang Togu yang selalu setia memberi semangat, kasih
yang tulus dan bantuan
5. Bapak Drs. Cosmas Batubara dan Bapak Nelson Eddy yang
selalu memberi semangat dan bantuan
6. Kel. Gandhi dan Kel. Eddy serta Kel. Rita yang telah
memberi semangat dan doa
PROSPEK PENGEMBANGAN PERIKANAN EKSPOR
TUNA
STUD1 KASUS D l PT DlAN SARI BAHTERA
PROPINSI DKI JAKARTA
S K R I P S I
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Msmperoleh Gelar Sarjana
PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PERIKANAN FAKULTAS PERlKANAN
lNSTlTUT PERTANlAN BOGOR
~ u a u i S k r i p s i :
Prospek Pengemban an Perikanan Ekspor Tuna
Stud1 Kasus dl
P?Dian Sari Bahtera
Propinsi
DICI Jakarta
Nama Mahasiswa :
Hernita R. Saragih
NrP :
C
25.0571
Program Studi :
Sosial Ekonomi Perikanan
Ir. Achmad Fahrudilt
Ir. -
RIWAYAT
HID
W
Hernita R. Saragih. Penulis dilahirkan di Simalungun
pada tanggal 22 Oktober 1970 sebagai anak kedua dari
4 (empat) bersaudara dari pasangan Bapak (Alm.)
M. J. Saragih dan Ibu K. Purba.
Mulai menempuh pendidikan di SDN 1 Siinalungun
pada tahun 1976 dan memasuki SMP GKPS Simalungun
pada tahun 1982 dan lulus tahun 1985.
Keinudian penulis ~nelanjutkan pendidikan di SMA
Katolik Budi Mulia di P. Siantar, Simalungun dan dinyatakan lulus tahun 1988.
Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melaliii jalur
Penelusuran Minat Dan Keinampuan (PMDK) dan setahun kemudian diterima
sebagai mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan.
Pada tahun 1992 penulis melakukan Praktek Lapangan (PL) di Kodya Tegal, Jawa
Tengah. Pada tahun yang sama penulis melakukan penelitian Masalah Khusus (MK)
di P T Dian Sari Bahtera, Jakarta. Pada tanggal 12 Agustus 1993 dinyatakan lulus
HERNITA R SARAGIH ( C 25. 0571). PROSPEK PENGEMBANGAN P E R I K A N A N EKSPOR T U N A , S T U D 1 K A S U S D I P T D I A N S A R I
B A H T E R A , P R O P I N S I D K I J A K A R T A . D I B A W A H B I M B I N G A N
Ir. SUNATMO SARDONO DAN Ir. ACHMAD FAHRUDIN.
Potensi sumberdaya perikanan laut Indonesia yang
cukup tinggi dan tingkat pemanfaatannya yang masih rendah
menunjukkan bahwa upaya peningkatan pemanfaatan merupakan
sesuatu yang harus dilakukan sehingga kontribusi sub-
sektor perikanan terhadap kesejahteraan masyarakat akan
lebih meningkat.
Peningkatan produksi perikanan laut diarahkan pada
usaha ekstensifikasi, intensifikasi dan diversifikasi
melalui pengembangan unit penangkapan yang salah satunya
adalah alat tangkap long line,
.
Potensi lestari dansumberdaya tuna cakalang Indonesia yang cukup besar belum
diimbangi oleh tingkat pemanfaatan yang cukup berhasil.
Hal ini memberikan peluang untuk pengembangan perikanan
tuna di Indonesia dengan pengalokasian usaha yang dise-
suaikan dengan kemampuan sumberdaya serta kapasitas pro-
duksi usaha perikanan. Pemanfaatan potensi ini selain
oleh pemerintah, juga diberikan kesempatan bagi perusahaan
Dalam upaya memaksimumkan keuntungan usahanya sebagai
industri perikanan, diperlukan pengelolaan aspek produksi,
pemasaran dan keuangan seefisien mungkin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari
gambaran secara umum aspek produksi dan pemasaran yang
dikelola oleh PT Dian Sari Bahtera (PT DSB) dan menitik-
beratkan aspek finansial secara lebih mendalam. Aspek
produksi akan dipelajari dengan menganalisa teknik produk-
si penangkapan PT Dian Sari Bahtera, perkembangan produksi
pada tahun 1987
-
1991 dan besarnya pangsa pasar PT DSBdalam ekspor tuna Indonesia ke Jepang. Aspek pemasaran
meliputi kegiatan pemasaran PT DSB dan lembaga-lembaga
pemasaran yang terkait. Aspek finansial dipelajari dengan
2 cara yaitu degan analisa rasio keuangan dan analisa
proyek. Analisa rasio keuangan mempelajari pengelolaan
aliran dana dalam memenuhi kewajibannya dan menghasilkan
keuntungan yang maksimum (Likuiditas, Solvabilitas dan
Rentabilitas)
.
Analisa proyek digunakan untuk memperkirakan manfaat dan
biaya usaha dalam memperbaiki pemilihan investasi guna
mempelajari prospek pengembangan usaha ekspor yang dilaku-
kan oleh PT DSB. Metode analisa proyek yang digunakan
adalah Metode Net Present Value (NPV), Net B / C dan
Internal Rate of Return (IRR).
dan beku k e Jepang. Penelitian dimulai pada bulan
Nopember 1992 hingga Desember 1992. Metode penelitian
adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi
data primer dan sekunder yang diperoleh dari hasil
wawancara dan pengamatan langsung dengan personel PT DSB
dan dari lembaga-lembaga serta literatur yang
mendukungnya. Analisa data yang digunakan adalah analisa
deskriptif terhadap market share (pangsa pasar), aspek
teknis penangkapan dan aspek pemasaran dan analisa rasio
keuangan serta analisa proyek. Untuk analisa rasio
c
keuangan digunakan rasio keuangan likuiditas, solvabilitas
dan rentabilitas. Sedangkan untuk analisa proyek
digunakan Metode Net Present Value (NPV), Net B/C dan
Internal of Return (IRR).
Hasil analisa deskriptif terhadap aspek produksi me-
nunjukkan bahwa PT DSB mengalami penurunan produksi tuna
beku yang cukup drastis, yang menyebabkan penjualan dan
laba usaha berkurang. Hal ini disebabkan oleh tingginya
biaya produksi dan kurangnya modal.
Sedangkan pengawasan dan perencanaan produksi serta
penanganan hasil tangkapan yang dilakukan PT DSB tidak
menghadapi masalah yang cukup berarti yang didukung oleh
keterampilan staf, teknisi Jepang serta para ABK yang
bekerja di PT DSB. Dalam aspek pemasaran diketahui pula
selama tahun 1987
-
1991, harga rata-rata ekspor tunasegar (berkisar antara 6,23 US
-
6 , 7 0 US per kg) dan tunabeku PT DSB (berkisar antara 1,14 US
-
1,39 U S per kg) cenderung meningkat dan lebih tinggi daripada harga rata-rata tuna segar (berkisar antara 2 , 5 2 US
-
4,48 US per kg)dan tuna beku Indonesia (berkisar antara 0,98 US
-
1,76 USper kg). Tetapi market share (pangsa pasar) tuna beku PT
DSB selama periode tersebut cenderung menurun (7,97 %
pada tahun 1989 menjadi 1,61 % pada tahun 1991)
,
kecualituna segar (0,51 % pacia tahun 1989 meningkat menjadi 0,71%
pada tahun 1991). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan
Jepang terhadap tuna segar Indonesia cenderung meningkat.
Hasil analisa rasio keuangan likuiditas menunjukkan
bahwa PT DSB semakin likuid selama periode tahun 1987-1991
(baik rasio lancar maupun rasio cepat). Hal ini ditunjuk-
kan oleh rata-rata angka kedua rasio tersebut yang lebih
besar dari 100%. Analisa rasio solvabilitas menunjukkan
bahwa PT DSB selama periode tersebut berada dalam keadaan
ilsolvabel, yang ditunjukkan oleh kecilnya angka rasio
modal sendiri dengan aktiva (berkisar antara 26 %
-
37 %),rasio modal sendiri dengan aktiva tetap (berkisar antara
28 %
-
44 % ) , rasio hutang dengan modal sendiri (berkisarantara 107 %
-
255 % ) dan rasio hutang denqan aktiva(berkisar antara 40 %
-
67 8 ) . Hal ini menunjukkan pulabahwa PT DSB lebih banyak memperoleh dananya dari hasil
pinjaman untuk membelanjai aktiva. Hasil analisa renta-
bilitas menunjukkan bahwa selama periode tersebut kemam-
sangat rendah dan berfluktuasi (berkisar antara 0,5 kali
sampai 1,2 kali). Tingginya biaya operasi menyebabkan
operating ratio yang cukup tinggi (berkisar antara 91 %
-
99 % ) , net profit margin (berkisar antara 0,7 % - 5,7 % )
serta ROI yang rendah (berkisar antara 0,5 kali
-
6,2kali)
.
Hasil perbandingan relatif antara rasio keuangan PT
DSB dengan rasio rata-rata industri selama periode yang
sama menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT DSB r e l a t i f
l e b i h b a i k , kecuali pada kondisi Net Profit Margin
(1988
-
1991) dan ROI (1990-
1991) PT DSB yang lebihrendah. Namun keadaan ini tidak dapat dipahami sebagai
hasil perbandingan yang memuaskan, karena hanya dapat
memberikan gambaran secara umum.
Hasil analisa proyek menunjukkan bahwa usaha ekspor
tuna PT DSB layak untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai NPV yang lebih besar dari 0 (Rp 3.735.168.810),
Net B/C lebih besar dari 1 (18,29) dan IRR yang lebih
besar dari tingkat discount factor proyek (diatas 50 % ) .
Hasil analisa menunjukkan bahwa pada tingkat produksi
sebesar 578.770 kg dengan nilai Rp 2.892.097.309 merupakan
titik tercapainya kondisi Break Even Point (BEP) pada
tahun 1991.
Perkiraan lamanya jangka waktu pengembalian investasi
KATA PENGANTAR
Terpujilah Allah Bapa yang penuh belas kasihan dan
sumber segala penghiburan, sehingga penulis dapat menyele-
saikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memper-
oleh gelar sarjana pada Program Studi Sosial Ekonomi
Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis telah memilih judul "Prospek Pengembangan Peri-
kanan Ekspor Tuna, Studi Kasus di PT Dian Sari Bahtera,
Propinsi DKI Jakarta.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Ir. Sunatmo Sardono dan Bapak Ir. Achmad
Fahrudin sebagai Komisi Pembimbing
2. Bapak Daya Zakir MA, selaku Direktur PT Dian Sari
Bahtera dan seluruh staflkaryawan PT DSB khusus buat
Kak Lucy Dakota, yang telah memberikan informasi dan
kemudahan-kemudahan lainnya
3. Mamak, Ida, Ammen dan Denny, yang selalu mendoakan
dan mencurahkan kasih yang tulus serta semangat
4. Bang Togu yang selalu setia memberi semangat, kasih
yang tulus dan bantuan
5. Bapak Drs. Cosmas Batubara dan Bapak Nelson Eddy yang
selalu memberi semangat dan bantuan
6. Kel. Gandhi dan Kel. Eddy serta Kel. Rita yang telah
memberi semangat dan doa