• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Tanaman Ornamental (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp.) dalam Menurunkan Jumlah Mikroba Udara dalam Ruangan Kelas Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Tanaman Ornamental (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp.) dalam Menurunkan Jumlah Mikroba Udara dalam Ruangan Kelas Sekolah Dasar"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

POTENSI TANAMAN ORNAMENTAL (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp.,

dan Spathiphyllum sp.) DALAM MENURUNKAN JUMLAH MIKROBA

UDARA DALAM RUANGAN KELAS SEKOLAH DASAR

ABSTRAK

Bioaerosol adalah partikel debu yang terdiri atas bakteri dan jamur beserta spora lainnya yang mampu bertahan hidup dalam ruangan ketika tingkat suhu dan kelembaban yang memadai. Keberadaannya diruangan dalam batas tertentu tidak berbahaya, namun sewaktu-waktu dapat mengganggu kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman ornamental Aglaonema sp.,

Dieffenbanchia sp. dan Spathiphyllum sp. dalam mengurangi jumlah koloni

bakteri dan jamur dalam ruangan. Isolasi mikrob bioaerosol dilakukan dengan metode air sampling dengan tiga kali ulangan sebelum dan setelah tiga jenis tanaman diletakkan pada tiga ruangan kelas yang berbeda. Tanaman Aglaonema sp. memiliki potensi paling efektif dalam menurunkan jumlah bakteri aerosol dari minggu pertama hingga minggu ke tiga, sedangkan untuk koloni jamur tidak menunjukkan adanya penurunan. Jumlah koloni bioaerosol pada control dalam ruangan masih sesuai dengan baku mutu keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2002. Jenis bakteri yang ditemukan seperti Streptococcus, Staphylococcus,

Bacillus, Pseudomonas dan Shigella, sedangkan jenis jamur yang ditemukan

seperti Aspergillus, Penicillium, dan Neurospora. Beberapa spesies dari genus yang ditemukan berpotensi patogen.

Kata kunci: Bioaerosol, Ruangkelas, Aglaonema sp., Spathiphyllum sp., Dieffenbanchia sp.

(2)

vi

POTENCY OF ORNAMENTAL PLANT (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp.,

and Spathiphyllum sp.) TO DECREASE BIOAEROSOL NUMBERS IN

ELEMENTARY SCHOOL CLASS ROOM

ABSTRACT

Bioaerosol is dust particles consisting of bacteria and other fungi with spores that are in the room when the temperature and humidity level are adequate. Its presence in the room are generally harmless, but some time causes disease. This research was aims to determine the effect of ornamental plant Aglaonema sp.,

Dieffenbachia sp., and Spathiphyllum sp. on amount of bacteria and fungi in the

class room. Bioaerosol isolation was performed according to the method of air sampling with three repetition before and after the plant placed on three classrooms. Plants Aglaonema sp. potentially the most effective in reducing the number of bacteria aerosols from the first week to the third week, whereas for fungal colonies do not show a reduction. The number of bioaerosol were found still in accordance with three quality standarts of Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Bacteria found in this study were Streptococcus, Staphylococcus,

Bacillus, Pseudomonas and Shigella, while from fungi were Aspergillus, Penicillium, dan Neurospora. Some species of the genus are found potentially

pathogenic.

Key words : Bioaerosol, Class rooms, Aglaonema sp., Spathiphyllum sp.,

Dieffenbanchia sp.

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan pencernaan memainkan peran penting, karena penguraian nitrat menjadi nitrit dalam lambung dapat semakin meningkat dikarenakan oleh bakteri yang tumbuh pada pH

Sebagai contoh, dalam belajar biasanya melihat dari buku atau papan tulis tapi sekarang dengan adanya komputer maka kita dapat menggunakannya sebagai salah satu alternatif didalam

[r]

Aplikasi web berita ini dibangun dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman buatan Microsoft yaitu Active Server Pages (ASP). Script utama aplikasi ini menggunakan varian

Bahan yang umumnya disebut humus meliputi asam humat merupakan bahan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti –COOH, -OH fenolat maupun

teori-teori di ilmu psikologi yang akan digunakan untuk menjelaskan perilaku individual-individual atau grup-grup dalam hubungannya dengan pengembangan dan

Dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Kurikulum: Teori & Praktik (2011), Idi memaparkan mengenai beberapa model pengembangan kurikulum, diantaranya: 1) model Ralp Tyler;

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa angket Keterlaksanaan Penilaian Berbasis Kelas pada Mata Pelajaran IPA Fisika kelas VII di SMPN Kota