• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ba AANWIJING pipa DIA500

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. ba AANWIJING pipa DIA500"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PANITIA PELELANGAN UM UM BIDANG KONSTRUKSI

DINAS PEKERJAAN UM UM KOTA JAM BI

TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Nomor : 01.2/IV/CK/PAN-PU/JBI/2012

KEGIATAN : Pengembangan Distribusi Air Minum (APBD)

PEKERJAAN : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HPDE DIA 500, IPA Broni Simp. Ex Hotel Telanaipura ke Jln M. Kukuh (Booster M. Kukuh) lanjutan LOKASI : Kota Jambi

NILAI HPS : Rp. 2.099.419.000,-

Pada hari ini Jum’at tanggal sepuluh bulan Agustus tahun dua ribu dua belas dimulai pukul 13.30 Wib s/d selesai, bertempat di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi, Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi Dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi Tahun Anggaran 2012, dan Penyedia Jasa (daftar hadir terlampir), telah mengadakan acara penjelasan pekerjaan pada Paket Pekerjaan tersebut diatas.

Penjelasan umum, administrasi/tata cara pelelangan dan spesifikasi teknis serta gambar diberikan oleh Panitia Pelelangan Umum Pengadaan Barang dan Jasa.

Dengan pokok-pokok penjelasan/perubahan/penambahan pada Dokumen Pelelangan Pengadaan Jasa Konstruksi sebagaimana tertuang dibawah ini yaitu :

1. Pada BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

Semula berbunyi :

Pasal 15 D okumen Penaw aran Dokumen Penaw aran, meliputi:

a. surat penaw aran yang didalamnya mencantumkan ;

1) tanggal;

2) masa berlaku penaw aran; 3) harga penaw aran;

4) jangka w aktu pelaksanaan pekerjaan; dan 5) tanda tangan:

a) direktur utama/ pimpinan perusahaan; b) penerima kuasa dari direktur

utama/ pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya; c) kepala cabang perusahaan yang

diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; d) pejabat yang menurut perjanjian kerja

sama berhak mew akili perusahaan yang bekerja sama; atau

b. Jaminan Penaw aran asli; c. Dukungan Bank asli; d. daftar kuantitas dan harga;

e. surat kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

f. surat perjanjian kemitraan/ kerja sama operasi (apabila ada);

g. dokumen penaw aran teknis: 1) metode pelaksanaan; 2) jadw al w aktu pelaksanaan;

3) Surat Dukungan dari

(2)

produk pipa, bermaterai rp. 6000,-

4) Surat Penunjukan sebagai Distributor/ Agen Resmi dari Produsen pipa, (apabila surat dukungan tersebut dibuat oleh Distributor/ Agen Resmi) 5) Spesifikasi Teknis (dilampiri dengan

brosur/ gambar pipa);

6) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;

7) daftar personil inti;

8) bagian pekerjaan yang akan

disubkontrakkan (bila ada); h. dokumen isian kualifikasi; dan i. dokumen lain yang dipersyaratkan.

1) daftar analisa teknis satuan pekerjaan 2) daftar analisa harga satuan pekerjaan

3) daftar harga bahan, upah dan peralatan

Diubah Menjadi :

Pasal 15 D okumen Penaw aran Dokumen Penaw aran, meliputi:

a. surat penaw aran yang didalamnya mencantumkan ;

1) tanggal;

2) masa berlaku penaw aran; 3) harga penaw aran;

4) jangka w aktu pelaksanaan pekerjaan; dan 5) tanda tangan:

a) direktur utama/ pimpinan perusahaan; b) penerima kuasa dari direktur

utama/ pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya; c) kepala cabang perusahaan yang

diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; d) pejabat yang menurut perjanjian kerja

sama berhak mew akili perusahaan yang bekerja sama; atau

b. Jaminan Penaw aran asli; c. Dukungan Bank asli; d. daftar kuantitas dan harga;

e. surat kuasa dari direktur utama/ pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);

f. surat perjanjian kemitraan/ kerja sama operasi (apabila ada);

g. dokumen penaw aran teknis: 1) metode pelaksanaan; 2) jadw al w aktu pelaksanaan;

3) Surat D ukungan dari

Produsen/ D istributor/ Agen Resmi dari produk pipa, bermaterai rp. 6000,- . isi dari

surat dukungan harus memuat

sekurang-kurangnya : - garansi purna jual

- jaminan ketersediaan barang - jaminan kualitas

(3)

barang-barang/ pekerjaan yang diserahkan secara keseluruhan dalam keadaan baik

- pernyataan kesediaan untuk ditinjau 4) Surat Penunjukan sebagai Distributor/ Agen Resmi dari Produsen pipa, (apabila surat dukungan tersebut dibuat oleh Distributor/ Agen Resmi) 5) Spesifikasi Teknis (dilampiri dengan

brosur/ gambar pipa);

6) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;

7) daftar personil inti;

8) bagian pekerjaan yang akan

disubkontrakkan (bila ada); h. dokumen isian kualifikasi; dan i. dokumen lain yang dipersyaratkan.

1) daftar analisa teknis satuan pekerjaan 2) daftar analisa harga satuan pekerjaan

3) daftar harga bahan, upah dan peralatan

2. Pada BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

Semula berbunyi :

A. Lingkup Pekerjaan 1.

2.

3

4.

Panitia Pengadaan : Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas

PU Kota Jambi Tahun

Anggaran 2012

Alamat Panitia Pengadaan: Jl. H, Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi

W ebsite : http:/ / lpse.jambikota.go.id

Nama paket pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HPDE DIA 500, IPA Broni Simp. Ex Hotel Telanaipura ke Jln M. Kukuh (Booster M. Kukuh) lanjutan

Lokasi : Kota Jambi

5. Jangka w aktu penyelesaian pekerjaan 100 (seratus) hari kalender.

B. Sumber D ana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

C. Pendayagunaan Produksi D alam N egeri

Preferensi harga tidak diberikan terhadap penaw aran peserta

D . Pemberian Penjelasan D okumen Pengadaan dan Peninjauan Lapangan

1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 10 Agustus 2012 Pukul : 13.30 w ib s/ d selesai Tempat : Kantor Dinas PU Kota Jambi

(4)

2. Pengambilan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Beserta

Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasi keahlian/ jenis keterampilan :

No Pendidikan Jabatan dalam

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas/ Output

7 Peralatan tukang lengkap

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan : tidak ada

Uji mutu/ teknis/ fungsi diperlukan untuk : tidak ada

F. M ata Uang Penaw aran dan Cara Pembayaran

1.

2.

Mata uang yang digunakan adalah Rupiah

Pembayaran dilakukan dengan cara Angsuran/ Termin didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang sesungguhnya telah dilaksanakan

G. M asa Berlakunya Penaw aran

Masa berlaku penaw aran selama 45 hari kalender sejak batas akhir w aktu pemasukan penaw aran

Besarnya Jaminan Penaw aran adalah : RP, 41.988.380,-

Masa berlakunya jaminan penaw aran selama 60 hari kalender

(5)

4 Tujuan jaminan penaw aran dan surat penaw aran : Kepada Yth,

Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

I. Penyampaian D okumen Penaw aran

Tanggal : 13 s/ d 16 Agustus 2012

Pukul : 09.00 s.d. 13.00 w ib (kecuali hari terakhir pemasukan penaw aran)

Tempat : Kantor Dinas PU Kota Jambi

Jl. H. Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi

J. Batas Akhir W aktu Penyampaian Penaw aran

Hari : Kamis

Tanggal : 16 Agustus 2012 Pukul : 13.00 w ib kotak ditutup

K. Pembukaan Penaw aran

Pembukaan penaw aran :

Tempat : Kantor Dinas PU Kota Jambi

Jl. H. Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi Hari : Kamis

Tanggal : 16 Agustus 2012 Pukul : 13.10 w ib kotak dibuka

L. M etode Evaluasi dan Jenis Kontrak

Metode evaluasi menggunakan sistem gugur dengan jenis kontrak harga satuan

M . Sanggahan, Sanggahan Banding D an Pengaduan

1.

2.

3.

4.

Sanggahan ditujukan kepada Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

Tembusan sanggahan ditujukan kepada: a. PA/ KPA Dinas PU Kota Jambi b. APIP Inspektorat Kota Jambi

Sanggahan Banding ditujukan kepada W alikota Jambi

Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada: a. PA/ KPA Dinas PU Kota Jambi

b. Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

c. APIP Inspektorat Kota Jambi

N . Jaminan Sanggahan Banding

1.

2.

Besarnya jaminan sanggahan banding : Rp. 4.198.838,-

Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

O . Jaminan Pelaksanaan

1.

2.

Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 100 hari kalender sejak penandatanganan kontrak.

(6)

Diubah Menjadi :

A. Lingkup Pekerjaan 1.

2.

3

4.

Panitia Pengadaan : Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas

PU Kota Jambi Tahun

Nama paket pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HPDE DIA 500,

Preferensi harga tidak diberikan terhadap penaw aran peserta

D . Pemberian

1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 10 Agustus 2012 Pukul : 13.30 w ib s/ d selesai Tempat : Kantor Dinas PU Kota Jambi

Jl. H. Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi 2. Pengambilan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Beserta

lampirannya dilaksanakan pada:

1. Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasi keahlian/ jenis keterampilan :

(7)

2

3.

4.

4 SMU sederajat Administrasi 3 th Ijazah 5 SMU sederajat Logistik 3 th Ijazah

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas/ Output

7 Peralatan tukang lengkap

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan : tidak ada

Uji mutu/ teknis/ fungsi diperlukan untuk : tidak ada

F. M ata Uang Penaw aran dan Cara Pembayaran

1.

2.

Mata uang yang digunakan adalah Rupiah

Pembayaran dilakukan dengan cara Angsuran/ Termin didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang sesungguhnya telah dilaksanakan

G. M asa Berlakunya Penaw aran

Masa berlaku penaw aran selama 45 hari kalender sejak batas akhir w aktu pemasukan penaw aran

Besarnya Jaminan Penaw aran adalah : RP, 41.988.380,-

Masa berlakunya jaminan penaw aran selama 60 hari kalender

Jaminan Penaw aran dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

Tujuan jaminan penaw aran dan surat penaw aran : Kepada Yth,

Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012 I. Penyampaian

(8)

M . Sanggahan,

Sanggahan ditujukan kepada Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

Tembusan sanggahan ditujukan kepada: c. PA/ KPA Dinas PU Kota Jambi d. APIP Inspektorat Kota Jambi

Sanggahan Banding ditujukan kepada W alikota Jambi

Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada: d. PA/ KPA Dinas PU Kota Jambi

e. Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

f. APIP Inspektorat Kota Jambi

N . Jaminan Sanggahan Banding

1.

2.

Besarnya jaminan sanggahan banding: Rp. 4.198.838,-

Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

3. Pada BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Semula berbunyi :

A. Lingkup Kualifikasi Panitia Pengadaan : Panitia Pelelangan Umum Bidang Konstruksi pada Dinas PU Kota Jambi Tahun Anggaran 2012

Alamat Panitia Pengadaan: Jl. H, Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi W ebsite : http:/ / lpse.jambikota.go.id

Nama paket pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HPDE DIA 500, IPA Broni Simp. Ex Hotel Telanaipura ke Jln M. Kukuh (Booster M. Kukuh) lanjutan

Lokasi : Kota Jambi

B. Persyaratan Kualifikasi

1. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi, Bidang Tata Lingkungan Surat Sertifikat Badan Usaha dengan Bidang Tata Lingkungan Sub Bidang Perpipaan air bersih/ limbah termasuk peraw atannya (kode 25003), Tanda Daftar Perusahaan, Surat Izin Tempat Usaha dan akta pendirian perusahaan termasuk perubahannya dan masih berlaku

2. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan dibuktikan dengan pengalaman pekerjaan

3. memiliki Tenaga Ahli/ teknis dengan kualifikasi keahlian/ keterampilan

(9)

2 SMU sederajat Pelaksana 3 th SKT pemerintah/ sw asta sebesar Rp. 209.941.900,-

5. memiliki kemampuan untuk menyediakan

fasilitas/ peralatan/ perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu :

No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas/ Output

7 Peralatan tukang lengkap

Alamat Panitia Pengadaan: Jl. H, Zainir Haviz No. 04 Kota Baru Jambi W ebsite : http:/ / lpse.jambikota.go.id

Nama paket pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HPDE DIA 500, IPA Broni Simp. Ex Hotel Telanaipura ke Jln M. Kukuh (Booster M. Kukuh) lanjutan

Lokasi : Kota Jambi

B. Persyaratan Kualifikasi

6. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi, Bidang Tata Lingkungan Surat Sertifikat Badan Usaha dengan Bidang Tata Lingkungan Sub Bidang Perpipaan air bersih/ limbah termasuk peraw atannya (kode 25003), Tanda Daftar Perusahaan, Surat Izin Tempat Usaha dan akta pendirian perusahaan termasuk perubahannya dan masih berlaku

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan dibuktikan dengan pengalaman pekerjaan

8. memiliki Tenaga Ahli/ teknis dengan kualifikasi keahlian/ keterampilan

(10)

9. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/ sw asta sebesar Rp. 209.941.900,-

10.memiliki kemampuan untuk menyediakan

fasilitas/ peralatan/ perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu :

No Jenis Peralatan Jumlah Kapasitas/ Output saat ini

Merk / Type

Bukti kepemil

ikan

1 Theodolith 1

2 Pompa Air 1

3 Truck 1

4 Gergaji Pipa 3

5 Kunci lantai 3

6 Stamper 1

7 Peralatan tukang lengkap

4. Pada BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS

Semula berbunyi :

Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi

Kegiatan : Pengembangan Distribusi Air Minum

Pekerjaan : Pengadaan dan Pemasangan Pipa Trasmisi HDPE 500, IPA Broni Ke Jln. M. Kukuh (Boster M. Kukuh) Lanjutan

Tahun Anggaran : 2012

1. TRAN SPO RTASI D AN PEN YIM PAN AN M ATRIAL

a.Semua pipa, fitting, accessories dan bahan lain harus ditangani hanya dengan peralatan yang sesuai untuk menghindari kerusakan.

b.Selama transportasi, penyimpanan dan pemasangan semua pipa harus ditempatkan di atas tumpuan yang cukup untuk mencegah atau menghindari kerusakan pada pelapisan dalam dan lapisan cat.

c.Pipa dan fitting-fitting harus disimpan terangkat dari permukaan tanah diletakkan di atas penopang dan harus disangga, diberi bantalan dan dipasak. Bila pipa dan lain sebagainya tidak boleh diangkat mempergunakan rantai atau tambang akan tetapi harus dengan jalan (sling) lebar yang melingkar pipa-pipa atau alat penyambung.

d.Coupling dan Joints dan benda-benda lain yang sama disimpan dalam keadaan kering, terangkat dari permukaan tanah gudang atau ruang tertutup. Gudang harus dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan masuknya pipa dan pengecekkannya dengan membedakan tumpukan penerimaan atau disimpan secara terpisah dan diberi tanda yang jelas.

e.Apabila barang disimpan mempunyai batas w aktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang khusus, metode penyimpanan harus disetujui oleh Pejabat berw enang dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Penutup ujung-ujung pipa atau pengaman lainnya tidak boleh dibuka sampai pipa-pipa dan fitting -fitting tersebut dipasang di lapangan.

(11)

2. KETEN TUAN UM UM

a)Spesifikasi Teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia secara padat tenaga kerja dan menggunakan peralatan.

b) Kualitas dari h asil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan/ atau ketentuan dan persyaratan yang berlaku yang tertera di dalam kontrak.

c)Penyedia Jasa harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi atau mengganggu pekerjaan Mekanikal. d) Penyedia barang harus melindungi pengguna barang dari tuntutan atas hak patent,

lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang yang digunakan atau disediakan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.

e) Jumlah pipa yang akan dibeli adalah seperti tersebut dalam Bill Of Quantitty terlampir.

f)Seluruh barang-barang harus dalam keadaan baik original 100 % (seratus persent) baru. g) Harus disebut merek dan pabrik yang membuat.

h) Harus ada penjelasan spesifikasi teknis mengenai barang yang ditaw arkan secara lengkap seperti jenis, class, tebal, brosur dan lain-lain.

i)Harus jelas standar yang dipakai dan harus sesuai dengan yang diminta.

j)Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditaw arkan dan brosur yang mengajukan penaw aran.

k)Harus dilampirkan surat kuasa/ keterangan dari pabrik kepada perusahaan yang mengajukan penaw aran.

l)Harus melampirkan surat jaminan pabrik mengenai kualitas barang yang ditaw arkan sesuai persyaratan teknis.

m) Penyedia Jasa harus memeriksa dengan teliti agar peralatan, pipa, accessories dan lain-lain dapat dipasang pada tempat yang telah disediakan.

n) Penyedia Jasa sebelumnya harus mengajukan contoh bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Cara pelaksanaan pengerjaan harus dilakukan dengan cara yang w ajar dan terbaik, dan bahw a instalasi yang diserahkan adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan-peralatan yang sew ajarnya disediakan.

o) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan, alat-alat pengukur, alat-alat pengatur, dan alat-alat pengaman tambahan yang diw ajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.

p) Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa,

fitting , katup, dan fixtures secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas

w alaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik, namun apabila untuk berfungsinya sistem maka harus disediakan dan dipasang oleh Penyedia Jasa dengan baik dan sesuai dengan pelaksanaan yang w ajar dan berlaku untuk pekerjaan plumbing pada umumnya

3. PERSYARATAN TEKN IS

a) Pipa Polyethylene (PE) harus stándar ISO/ SNI dengan jenis PE 100 tekanan kerja minimal 8 Bar (PN. 8)

b) RAW Material ( Bahan Baku ) Pipa PE 100 harus sesuai dengan stándar Bodycote Polymer harus memiliki sertifikasi Bodycote Polymer tersebut.

c) Accesories pipa standart ISO dan SNI.

d) Penyambungan sesama Pipa dan accesories jenis Polyethylene (PE) memakai sambungan alat butt fusion, sedangkan dengan pipa jenis lain menggunakan giboult joint atau mekanikal joint.

e) Pada setiap ujung pipa harus jelas kelihatan merk dan class pipa

f)Pipa –pipa yang sudah dikirim apabila perlu akan dites dilaboratorium pihak ketiga untuk mengetahui apakah sudah memenuhi spesifikasi yang diisyaratkan dan biaya pengetesan tersebut adalah menjadi beban pihak supplier.

4. PERSYARATAN TEKN IS KHUSU S PEM ASAN GAN PIPA

(12)

gambar pelaksanaan. Tinggi Peil pada setiap unit pekerjaan yang memerlukan bow plang ditentukan terhadap tinggi peil setempat yang disetujui oleh Pejabat yang berw enang.

b) Pembersihan tempat pekerjaan.

Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak pemborong harus membersihkan medan dari segala macam tumbuh -tumbuhan dan lain-lain rintangan yang terdapat disekitar daerah tersebut siap untuk penggalian tanah.

c) Galian Tanah.

a. Galian Tanah dilaksanakan untuk :

 Semua pemasangan pipa dan accessories dan bangunan pelengkap

termasuk dalam pekerjaan.

 Semua bagian-bagian bangunan yang masuk dalam tanah.

b. Maksimum dalam, lebar tempat galian untuk pemasangan pipa berikut peralatannya, begitu pula bangunan-bangunan yang nyata-nyata termasuk didalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar pelaksanaan (gambar situasi, profil memanjang/ melintang (jika ada) dan potongan atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratannya yang bersangkutan (khusus untuk dalamnya galian). Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai kemuka jalan/ tanah asal dibaw ah pipa. Galian dinyatakan selesai setelah diperiksa / disetujui oleh Pejabat yang diberi w ew enang..

c. Apabila ternyata dalam pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran – kelongsoran yang mengganggu harus diadakan konstruksi penguat ( dari turap kayu atau lainnya ) agar terjamin efisiens dan menjadi tanggung jaw ab pemborong.

d. Apabila juga ternyata bahw a didalam penggalian dijumpai air yang mengganggu pekerjaan maka pemborong harus mempunyai pompa untuk pengeringan dan biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan pengeringan tersebut berikut pompa/ peralatannya adalah tanggungan pemborong.

e. Pengamanan dan kelancaran lalulintas kendaraan dan pejalan kaki akibat ada pekerjaan galian dan pemasangan pipa dan peralatannya harus tetap terjamin yaitu : dengan mengadakan pemasangan rambu-rambu lalu lintas yang jelas dan merupakan tanggung jaw ab pemborong baik w aktu siang hari maupun malam hari ( dilengkapi dengan lampu-lampu merah ). Biaya yang dikeluarkan untuk ini adalah tanggung jaw ab pemborong.

f. Penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus dilakukan serentak dengan teliti diikuti pelaksanaan pemasangan pipa dan perlengkapannya dan harus diikuti pula dengan penimbunan/ pengurugan kembali dengan segera setiap hari verja pemasangan pipa.

d) Urugan Tanah.

a. Urugan tanah untuk tiap – tiap pekerjaan harus diadakan lapis demi lapis yang tiap-tiap lapis dipadatkan dan harus bersih dari kotoran-kotoran organik dan lain sebagainya, urugan yang dilaksanakan dengan sembarangan yang berakibat tanah amblas lagi, harus diulangi segera setelah perintah pertama dari Pejabat berw enang dan bila diperlukan urugan berkali-kali sampai rata dengan tinggi tanah semula sesuai petunjuk Pejabat berw enang.

b. Sisa-sisa tanah/ material bekas galian setelah pengurugan selesai harus diangkut dibuang jauh-jauh sehingga bersih/ rapi adalah tanggung jaw ab pemborong.

c. Pada w aktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan pipa agar betul-betul lurus pada peil yang dan dasar pipa harus letak rata, tidak ada batu-batu ( puing -puing atau benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.

d. Pada w aktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering tidak boleh ada air sama sekali dan dalamnya pipa harus diperiksa kembali dalam keadaan kering.

e. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pejabat berw enang untuk selanjutnya apabila telah diterima/ memenuhi syarat akan dibuat berita acara.

1. Pada prinsipnya pengetesan jalur perpipaan PE dilakukan dengan tekanan maksimal 150 % tekanan kerja dan apabila selama 4 (empat) jam tekanan tidak berubah/ turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima dinyatakan dengan berita acara.

(13)

3. Cara-cara untuk pengetesan pipa ini akan diberi petunjuk oleh Pejabat berw enang. Apabila tidak berhasil, pemborong harus mencari sebab-sebabnya kemudian memperbaikinya kalau perlu diadakan pembongkaran-pembongkaran.

5. GAM BAR-GAM BAR

1. Gambar Kontrak (Gambar Rencana)

Gambar-gambar yang terdapat dalam kontrak seperti terlampir dalam dokumen pengadaan. Penyedia jasa harus menggunakan gambar-gambar rencana sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar kerja.

2. Gambar Kerja

Gambar-gambar kerja disiapkan oleh Penyedia Jasa dan disetujui serta ditandatangani oleh pengaw as lapangan dan atau direksi sebelum pekerjaan dimulai, termasuk perubahannya. Gambar-gambar tersebut dibuat secara menyeluruh dengan memperlihatkan denah, tampak, potongan dan detail dari semua pekerjaan beserta dimensi-dimensi seperti ukuran dan jarak di lapangan. Gambar-gambar kerja harus disediakan 1 (satu) set lengkap pada kertas ukuran A3.

3. Gambar Purna Bangun (As Built D raw ing)

Setelah masa pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat 1 (satu) set lengkap dalam ukuran kertas A3 berupa gambar-gambar yang dibuat berdasarkan hasil akhir dari tiap-tiap pekerjaan. As Built Draw ing (ABD) harus memperlihatkan semua perubahan dari tiap-tiap pekerjaan sesuai kontrak dan dibuat secara menyeluruh.

ABD harus diperiksa, disetujui dan ditandatangani oleh Pengaw as Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen, yang kemudian diserahkan pada Pengguna Jasa dalam bentuk print out sebanyak 3 (tiga) eksemplar dan soft copy dalam format .dw g.

6. REN CAN A M UTU KO NTRAK

a. Rencana Mutu Kontrak (RMK) merupakan pengendalian suatu kegiatan pekerjaan di lapangan dengan mengikuti suatu proses yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jaw ab guna mencapai produk pekerjaan yang memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

b. Untuk mew ujudkan kualitas/ mutu pekerjaan yang baik, sesuai Keppres Nomor: 80 Tahun 2003 tentang rencana mutu, sesudah kontrak ditandatangani, Penyedia Jasa harus membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) dalam bentuk buku dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

c. RMK digunakan sebagai buku pedoman pelaksanaan pekerjaan yang berisi proses yang harus dilaksanakan di lapangan sebelum memulai pekerjaan sampai pekerjaan diserahkan kepada pihak Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Untuk menunjang pelaksanaan RMK dilapangan, Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan, tenaga kerja yang cerdas, terampil, dan jujur, serta semua prasarana pendukung lainnya yang memadai sesuai kebutuhan pekerjaan tersebut.

e. Apabila Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan bersama dan jika produk dari pelaksanaan pekerjaan dimaksud tidak sesuai spesifikasi, maka hasil pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali.

f. Untuk pekerjaan yang ditetapkan harus memulai pengujian laboratorium terlebih dahulu, dan pedoman pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti hasil rekomendasi dari bahan pengujian laboratorium.

7. M O BILISASI D AN D EM O BILISASI SERTA FASILITAS LAPAN GAN

Penyedia Jasa diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan tiap tahap dari pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Kerusakan pada alat-alat sebelum digunakan yang akan mengganggu pelaksanaan kerja harus segera diperbaiki atau diganti. Penyedia Jasa w ajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada w aktunya.

(14)

a. Mobilisasi dan demobilisasi harus dipersiapkan dan dilaksanakan tepat w aktu oleh Penyedia Jasa seperti kebutuhan personil dan peralatan.

b. Penyedia Jasa harus menyediakan barak kerja, bangunan dan fasilitas lainnya di lapangan serta biaya operasi yang harus dikeluarkan secara insidentil atau untuk pembayaran persiapan lainnya.

c. Penyedia Jasa harus menyiapkan surat jalan bagi personil yang akan bekerja serta dilaporkan dan disetujui oleh Pengaw as Lapangan dan atau Direksi.

d. Penyedia Jasa bersama Pengaw as Lapangan w ajib melapor kepada camat dan lurah setempat.

e. Apabila pekerjaan-pekerjaan dalam kontrak sudah diselesaikan, Penyedia Jasa harus memindahkan dari lapangan semua fasilitas, peralatan dan perlengkapan yang bukan merupakan bagian dari pekerjaan permanen.

f. Lapangan harus bersih dari bahan-bahan yang tidak digunakan lagi dan bangunan-bangunan sementara harus dibongkar seluruhnya sesuai dengan petunjuk Pengaw as Lapangan dan/ atau Direksi.

6. PEN JELASAN RKS D AN GAM BAR

1. Kontraktor w ajib meneliti semua gambar dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanw ijzing).

2. Bila Gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syara-syarat ( RKS ), maka yang mengikat/ berlaku adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku.

3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimmbulkan keraguan-keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, Kontraktor w ajib menanyakan kepada konsultan pengaw as dan kontraktor mengikuti keputusannya.

7. PERSIAPAN D I LAPAN GAN

1. Kontraktor harus membuat Barak Kerja dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai semen,dinding papan/ triplek, atap triplek/ seng. 2. Perlengkapan Direksi keet :

a. Satu Papan Tulis

b. Papan untuk menempelkan gambar c. Buku Tamu, Buku Direksikeet/ Pengaw as d. Dan hal lain yang dianggap perlu

3. Kontraktor harus membuat barak kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan oleh Konsultan Pengaw as.

4. Direksi keet/ Barak Kerja dan Perlengkapan di atas setelah pekerjaan selesai, pemanfaatan akan ditentukan Kepala Pemimpin Kegiatan.

8. JAD W AL PELAKSAN AAN

1. Sebelum mulai pekerjaan nyata dilapangan pekerjaan, Kontraktor w ajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-chart dan S curve bahan/ tenaga. 2. Rencana Kerja tersebut sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari konsultan

pengaw as, paling lambat dalam w aktu 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah Surat Keputusan Penunjukan (SKP ) diterima Kontraktor.

3. Kontraktor w ajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada Konsultan Pengaw as, Satu salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding di Direksikeet di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan ( prestasi kerja ).

4. Konsultan Pengaw as akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

(15)

1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor w ajib menunjukan seorang kuasa di lapangan pekerjaan, Kontraktor w ajib menunjukan seorang kuasa kontraktor atau biasa disebut pelaksana yang ahli untuk memimpin pelaksanaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor.

2. Dengan adanya pelaksana, tidak berarti bahw a kontraktor lepas tanggung jaw ab sebagian maupun keseluruhan terhadap kew ajibannya.

3. Kontraktor w ajib memberitahukan secara tertulis kepada Tim Pengelola Proyek dan Konsultan pengaw as, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Proyek dan Konsultan Pengaw as, Nama dan Jabatan pelaksana secara tertulis untuk mengganti pelaksana. dalam w aktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, kontraktor harus sudah menunjuk pelaksana baru atau kontraktor sendiri (penanggung jaw ab/ direksi perusahaan ) yang akan memimpin pelaksanaan.

10. TEM PAT TIN GGAL (D O M ISILI) KO N TRAKTO R D AN PELAKSAN A

1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal mendesak, Kontraktor dan Pelaksana w ajib memberitahukan secara tertulis, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi kepada Tim Pengelola Kegiatan dan Konsultan Pengaw as. 2. Alamat Kontraktor dan Pelaksana diharapkan tidak sering berubah – ubah selama pekerjaan,

Bila terjadi perubahan alamat, Kontraktor dan Pelaksana w ajib memberitahukan secara tertulis.

11. PEN JAGA KEAM ANAN LAPAN GAN PEKERJAAN

1. Kontraktor diw ajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Kegiatan, konsultan pengaw as dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan.

2. Untuk maksud-maksud tersebut Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari kayu atau bahan lain yang biayanya menjadi tanggungan Kontraktor.

3. Bila terjadi Kehilangan bahan—bahan bangunan yang telah disetujui Konsultan Pengaw as, baik yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung jaw ab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

4. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jaw ab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiw a, Untuk itu kontraktor diw ajibkan menyediakan alat—alat pemadam kebakaran yang siap pakai .

12. JAM IN AN DAN KESELAM ATAN KERJA

1. Kontraktor diw ajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( PPA ) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.

2. Kontraktor w ajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang ada dibaw ah kekuasaan Kontraktor.

3. Kontraktor w ajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan W C yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja, kecuali ada dilokasi, harus seizin Pemilik Kegiatan.

4. Kontraktor w ajib memberikan jaminan social dan keselamatan kerja dalam bentuk ASTEK kepada seluruh pekerja, sesuai dengan Surat Keputusan bersama antara Menteri Pekerjaan Umum dengan Menteri Tenaga Kerja No. KEP. 07/ Men/ 1987 tanggal 27 Januari 1984. Jumlah ASTEK yang harus disetor Kontraktor akan ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

13. ALAT-ALAT PELAKSAN A

1. Semua alat-alat untuk pelaksana pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dan dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain :

(16)

c. Mobil Pick Up

d. Alat-alat pertukangan

e. Alat-alat berat sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan apabila diperlukan.

14. SITUASI DAN UKURAN 1. Situasi

a. Kontraktor w ajib meneliti situasi, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penaw arannya.

b. Kelalaian atau kekurangan telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan Claim/ Tuntutan.

2. Ukuran

a. Ukuran sesuai yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm (centimeter) atau m ( meter), ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam millimeter (mm).

b. Duga Elevasi (permukaan atas baw ah) ditentukan sesuai dengan ketentuan gambar siteplan atau gambar detail.

c. Jika diperlukan, dibaw ah pengaw asan Konsultan Pengaw as, Kontraktor diw ajibkan membuat satu titik duga diatas tanah dengan tiang kayu kelas 1, titik duga dijaga kedudukannya serta tak terganggu selama pekerjaan berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengaw as.

15. SYARAT-SYARAT CARA PEM ERIKSAAN BAHAN

1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat ( RKS ).

2. Konsultan Pengaw as berw enang menanyakan asal bahan dan Kontraktor w ajib memberitahukan.

3. Semua bahan yang akan digunakan harus diperiksakan dulu kepada Konsultan Pengaw as untuk mendapatkan persetujuan.

4. Bahan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan pekerjaan, jika ditolak oleh konsultan pengaw as, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam w aktu 2 x 24 jam terhitung dalam jam penolakan.

5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Kontraktor tetapi ternyata ditolak Konsultan Pengaw as, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam w aktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengaw as.

6. Apabila Konsultan Pengaw as merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Konsultan Pengaw as berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-bahan (Laboratorium ) yang terdekat untuk diteliti.

7. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktor, apapun hasil penelitian bahan tersebut.

16. PEM ERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengaw as, Kontraktor diw ajibkan memintakan persetujuan kepada Konsultan Pengaw as, apabila Konsultan Pengaw as telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.

2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam w aktu 2 x 24 jam, (dihitung dari jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur/ hari raya), tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengaw as, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Pengaw as. Hal ini dikecualikan bila Konsultan Pengaw as minta perpanjangan w aktu.

3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengaw as berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki, Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Kontraktor.

17. PEKERJAAN PEN D AHULUAN

(17)

2. Pembersihan lokasi yaitu pembersihan semua semak – semak dan rumput yang ada dikupas dan dibuang hal ini bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pekerjaan dan tempat penumpukan matrial.

3. Mobiliasi alat Bantu, misalnya alat – alat berat (mesin gilas) dan lain – lain guna pelaksanan proyek disediakan oleh Kontraktor Pelaksana.

4. Kontraktor Pelaksana dapat menyew a barak – barak kerja disekitar lokasi proyek sebagai kantor, direksi lapangan atau membuat barak – barak kerja sendiri.

5. Kontraktor Pelaksana w ajib mebuat dan memasang papan nama proyek satu unit yang dipasang dipangkal ruas jalan, ukuran papan nama proyek disesuaikan dengan kebutuhan.

18. PEKERJAAN BETO N

Lingkup Pekerjaan yaitu Meliputi pekerjaan Trass Block yang ditunjuk sesuai dengan bestek / gambar kerja dengan adukan 1 : 2 : 3.

19. PERSYARATAN PEKERJAAN BETO N I. M ATERIAL

1. Semen

a. Semen portland yang dipakai harus dari jenis I menurut Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI-8) atau Britis Standard No. 12 1965. Semen harus sampai ditempat kerja dalam kondisi baik serta dalam kantong -kantong semen asli dari pabrik artinya tidak ada yang mengeras dan berat per zak sama.

b. Merk PC dianjurkan Produk dalam negeri satu macam dan dengan persetujuan Konsultan Pengaw as. Jika terpaksa menggunakan semen dengan merek berbeda, maka penggunaannya harus diatur menurut jenis satuan pekerjaan, artinya dalam satu satuan pekerjaan tidak digunakan semen dengan merek yang berbeda, pengaturannya mengikuti petunjk tim MK / pengaw as .

c. Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air, berventilasi baik, diatas lantai setinggi 30 cm. Kantong -kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari sepuluh lapis.

d. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap pengiriman dan penggunaan harus sesuai dengan urutan pengiriman.

2. Agregat Kasar (kerikil atau batu pecah)

Agregat yang digunakan adalah agregat alami atau buatan yang memenui syarat menurut PBI 1971 (NI-2). pasal 3.3, 3.4 dan 3.5 atau SNI’ atau Peraturan Beton 1989. Agregat harus memenuhi syarat :

a. Tidak mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulang terhadap karat. pasir laut tidak dapat digunakan

b. Bersih dari kotoran yang dapat menghalangi ikatan dengan semen, jika agregat yang datang ternyata kotor, maka sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu. c. Jika pasir dan krikil yang akan dipakai ternyata terlalu kering, maka sebelum

digunakan harus dibasahi dengan siraman air sehingga mencapai kondisi SSD (saturated surface dry)

a. Agregat dapat dipakai agregat alami atau buatan berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batudengan spesifikasi sesuai menurut ASTM C – 33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5cm.

b. Agregat kasar terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus , bila ada butir yang pipih maka jumlahnya tidak boleh melebihi 20% dari Value dan tidak boleh mengalami pembubukan sehingga melabihi 50,5 kehilangan berat menurut tes mesin los angeles.

c. Bahan harus bersih dari zat-zat organic, zat- zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karat.

3. Agregat Halus

a. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu dan harus bersih dari bahan organic, Lumpur, zat-zat alkali adan tidak mengandung lebih dari 150% substansi-substansi yang merusak beton.

b. Pasir yang digunakan harus berbutir kasar, sedangkan ukuran kerikil mengikuti persyaratan dalam PBI (Peraturan Beton Indonesia).

(18)

Saringan Ukuran % Lew at Saringan garam serta zat-zat yan g dapat merusak beton atau baja tulangan, dalam hal ini sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum.

b. Untuk adukan dan pemeliharan beton, air yang dipakai harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan organik yang dapat mengurangi mutu beton. air tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai adukan beton.

c. Penggunaan air untuk kerja harus mendapat persetuuan MK / pengaw as.

d. Bila akan digunakan air kerja yang bukan air minum dan mutunya meragukan, maka MK atau pengaw as dapat minta kepada pelaksana untuk mengadakan penyelidikan tersebut atas tanggungan pelaksana.

5. Bekisting ( Acuan )

Dapat menggunakan kayu kelas II, multipeks dengan tebal minimal 9 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam PBI NI – 2. 1971.

a. Syarat utama untuk Bekisting adalah :

1. Kuat menahan beban adukan tanpa menunjukan perubahan bentuk (mengelembung/ meteng). Tahan terhadap perbedaan cuaca yang dapat mengakibatkan perubahan bentuknya (melendut / melungkung).

2. Harus diusahakan tidak terlalu banyak meloloskan air campuran (Air Semen), yang dapat merusak kualitas beton.

3. Mempunyai bentuk yang rata/ halus.

4. Sambungan didempul skualitas Isamu (Dempul Plastik). 5. Bagian dalam bekisting dilapisi dengan ”solar”.

b. Semua bekisting yang digunakan untuk acuan adukan beton pada pekerjaan ini diatur sebagai berikut:

1. Untuk kolom praktis, ring praktis, sloof praktis dan balok lantai, menggunakan multiplek 9 mm.

2. Untuk semua struktur beton kolom, konsol, balok latei dan plat lantai menggunakan bekisting multiplek tebal 9 mm dengan rangka kayu minimal kelas kuat II atau kelas kuat III ditunjukan dengan hitungan kekuatan.

c. Bekisting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh, untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari bahan beton seperti bahan gambar struktur. d. Bekisting yang telah digunakan, dapat digunakan kembali dengan ijin MK

/ pengaw as.

II. M ACAM PEKERJAAN

Campuran/ adukan beton dengan perbandingan volume antara PC (Portland Cement) : ps (pasir) : Kr (kerikil), untuk pekejaan dibaw ah ini :

a.

Campuran 1pc:3ps:5kr, digunakan untuk beton tak bertulang, misal lantai kerja, rabat

beton Tanpa Tulangan dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Krl seperti yang dinyatakan dalam gambar kerja.

b.

Untuk beton bagian Pondasi sloof, balok Skoor menggunakan campuran 1pc:2ps:3kr.

Untuk semua struktur beton betulang, kecuali yang disebut dalam ayat a dan b diatas, kontraktor harus melakukan mix design dan trial mix untuk mencapai kuat tekan beton mutu f’c = 25 MPa

c.

Hasil uji beton harus dibuktikan dengan uji tekan silinder beton di laboratorium bahan

konstruksi.

d.

Ukuran silinder beton: Uji adalah diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

e.

Pekerjaan beton yang harus dilaksanakan adalah Rabat beton bertulang diatas tanah

urug dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl seperti yang dinyatakan dalam gambar kerja.

(19)

a. Pelaksanaan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengaw asi jumlah takaran dari masing -masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan dari pengaw as.

b. Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari meterial-material harus dengan persetujuan pengaw as dan seluruh operasi harus dikontrol dan diaw asi terus menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung jaw ab.

c. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Batch Mixer Pertable Continous Mixer), mesin pengaduk harus betul - betul kosong sebelum digunakan. d. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5 menit setelah

semua bahan ada didalam mixer.

e. Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus dituang dahulu selanjutnya ditambahkan sedikit demi sedikit selama pengadukan.

f. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapat konsistensi beton yang dikehendaki.

g. Pelaksana boleh menempatkan satu “mixing plant”atau memperoleh beton dari satu “Ready Mixed Plant” asal dapat membuktikan bahw a mutu beton tersebut sesuai dengan semua ketentuan dalam persyaratan ini.

h. Pelaksanaan harus menyerahkan spesifikasi beton ready mixed yang akan digunakan sesuai dengan mutu beton yang diinginkan sebelum memulai pekerjaan.

A. Bekisting/ acuan

Bekisting harus dibuat berdasarkan dimensi yang tertera dalam gambar rencana, karena ukuran/ dimensi yang tertera adalah ukuran cetak beton.

a. Sambungan bekisting harus dibuat benar-benar rapat sehingga air adukan beton tidak banyak keluar.

b. Pemasangan bekisting harus benar-benar rata, selalu diperiksa horisontal dan vertikalnya, untuk mencegah/ mengurangi lendutan beton setelah dibekisting dibongkar, pemasangan bekisting dapat dinaikan 1-2 cm.

c. Pemasangan bekisting dilaksanakan setelah steiger/ perancah scaffolding terpasang dengan baik dengan ijin MK/ pengaw as.

d. Rangka/ penguat bekisting harus dipasang sedemikan rupa sehingga dapat menjamin kokohnya bekisting.

e. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari semua kotoran maupun sepih kayu.

f. Untuk mempermudah dan mengurangi kerusakan pembongkaran bekisting, bagian dalam bekisting harus dilapisi dengan ”solar”.

g. Pembongkaran bekisting untuk mencegah lendutan yang cukup besar, pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur beton 14 hari. Tidak boleh dilakukan sebelum tercapainya pengerasan beton dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati tidak boleh merusak beton yang sudah mrngeras,dengan terlebih dulu mendapat persetujuan tim manajemen konstruksi/ pengaw as.

IV. PERSIAPAN PEN GECO RAN

a. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan setelah pemasangan tulangan serta kelengkapannya telah diperiksa dan dianggap benar oleh Tim MK/ Pengaw as.

b. Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dari kotoran-kotoran dan bagian beton lepas, Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk listrik, plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain)

c. Sebelum pengecoran dilaksanakan, MK/ Pengaw as harus mengadakan pelaksanaan tentang urutan kerja pekerjaan bekisting, pembesian, pekerjaan sparing M&E terlebih dahulu sebelum memberikan ijin pengecoran di lapangan (misalnya : saklar, stop kontak, pengatur ceiling fan, speaker pada kolom dan ceiling fan, speaker di plafon plat beton).

d. Perbandingan campuran beton harus dilaksanakan sesuai dengan hasil trial mixes yang telah dilakukan

e. Jika digunakan bahan tambahan pengeras beton, pencampurannya harus mengikuti petunjuk teknis dari pabrik yang bersangkutan, dengan ketentuan bahw a begisting/ acuan baru boleh dibongkar setelah ada hasil uji laboratorium yang menyebutkan bahw a kuat tekan beton pada umur yang dikehendaki lebih besar atau sama dengan kuat tekan beton yang disyaratkan.

(20)

g. Sambungan diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal maupun vertikal terutama untuk permukaan beton yang tidak di finish (exposed concrete)

h. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan penunjang sepertiu yang dibutuhkan tanpa adanya overstress atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani, struktur dari tiang penyangga harus kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada diatasnya selam masa pelaksanaan.

i. Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letak kekuatnnya dan tidak terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituangi permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran diberi form oil untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan, pelaksananya harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.

j. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengaw as, atau jika umur beton telah melampaui w aktu sebagai berikut :

1. Bagian sisi balok 48 jam

2. Balok tanpa beban konstruksi 7 hari 3. Balok dengan beban konstruksi 21 hari 4. Pelat Lantai/ Atap/ Tangga 21 hari

k. Dengan persetujuan pengaw as, cetakan dapat dibongkar lebih aw al apabila hasil pengujian dari benda uji yang mempinyai kondisi sama dengan beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari.

l. Segala izin yang diberikan oleh pengaw as, tidak mengurangi atau membebaskan tanggung jaw ab pelaksana terhadap kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan.

m. Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, pelaksana w ajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.

n. Permukaan beton harus bersih dari sisa-sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian konstruksi yang terpancang dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan sebelum pengurugan dilakukan.

V. PEN GAN GKUTAN D AN PENGECO RAN

1. W aktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga w aktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi perbedaan pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. 2. Apabila w aktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi w aktu yang

ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan persetujuan pengaw as.

3. Pelaksana harus memberitahukan pengaw as selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.

4. Pengadukan, pengangkutan,pengecoran,pemadatan dan peraw atan beton harus mengikuti ketentuan yang tertera dalam peraturan beton yang berlaku. Untuk peraw atan keras (curing) beton dilakukan sebagai berikut:

a. Plat lantai dan balok dilakukan penggenangan air 12 jam setelah pengecoran selama kurang lebih 7 hari, selanjutnya dilakukan pembasahan secara rutin selama sekitar 1 minggu.

b. Pada kolom dilakukan cara menutup kolom tersebut dengan karung goni sepanjang kolom dan membasahinya secara rutin selama sekitar 1 minggu. 5. Adukan beton tidak boleh dituang, bila w aktu sejak dicampurnya air pada semen dan

agregat telah melampaui 1,5 jam dan w aktu ini dapat berkurang, bila pengaw as menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.

6. Kontraktor pelaksana harus menyediakan mesin pengaduk adukan beton (mollen) dalam jumlah yang cukup, demikian juga mesin penggetar adukan (vibrator) dan “jojohan” dari batang besi. Mesin pengaduk yang akan digunakan harus dalam kondisi siap pakai, agar tidak terjadi hambatan saat pengadukan. Tempat pengadukan benar-benar bersih/ bebas terutama dari minyak dan karat.

7. Pelaksana w ajib mempersiapkan tenaga ahli (mekanik) & tenaga kerja dengan pengalaman yang cukup memadai untuk pekerjaan pengecoran terutama operator

vibrator.

(21)

9. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami initial set atau yang telah mengeras dalam batas dimana yang baru dituang.

10. Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah.

11. Bila pengecoran beton berhenti sementara sedang beton sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk maka bagian tersebut harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitance) dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat, segera setelah penghentian pengecoran, adukan yang lekat pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

12. Semua pengecoran harus dilakukan pada siang hari, apabila suatu pekew rjaan tidak dapat diselesaikan pada siang hari maka sebaiknya tidak dilaksnakan.

VI. PEM AD ATAN BETO N

1. Pelaksana bertanggung jaw ab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan dan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang padat tanpa perlu penggetaran secara berlebihan.

2. Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan Mechanical Vibrator dan dioperasikan oleh orang yang berpengalaman.

3. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetaran yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik, alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan, terutama pad tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras.

VII. BEN D A-BEN D A YAN G TERTAN AM D ALAM BETO N

1. Semua Angker, baut, Pipa dan benda – benda lain yang diperlukan ditanam dalam beton harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum pengecoran.

2. Benda-benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan kotoran – kotoran lain pada saat mengecor.

VIII. PEN YELESAIAN BETO N

1. Semua permukaan jadi hasil pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada bagian-bagian yang keropos, melendut atau bagian-bagian-bagian-bagian yang membekas pada permukaan,ujung-ujung atau sudut-sudut harus berbentuk penuh dan tajam.

2. Bagian-bagian yang rapuh, kasar, berlubangdan tidak memenuhi syarat harusa segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya kembali dengan adukan beton yang sesuai baik kekuatan maupun w arnanya untuk kemudian diratakan, bila diperlukan dihaluskan menggunakan ampelas, Caborandum atau gerinda.

3. Permukaan lantai beton harus mempunyai bentuk jadi yang rata, toleransi kerataan pada lantai tidak lebih 1cm pada jarak 10m, tidak dibenarkan untuk menabur semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air.

20. PEKERJAAN PEM BERSIHAN

1. Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kontraktor harus meneliti semua bagian

pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jaw ab.

2. Pada w aktu penyerahan pertama pekerjaan, ruangan harus sudah selesai dibersihkan dari

segala kotoran – kotoran lainnya.

3. Halaman dalam dan luar bagunan harus diberihkan dari segala macam sampah, kotoran

bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya.

4. Kontraktor harus mempunyai tanggung jaw ab untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik – baiknya sehingga memerlukan pekerjaan perbaikan.

5. Setelah penyerahan kedua, semua barang dan peralatan yang menjadi hak atau milik

(22)

21. PEKERJAAN O PNAM E

Pekerjaan ini dilakukan untuk mengecek hasil pekerjaan Kontraktor kemudiaan dilakukan penyesuaian antara rencana dengan hasil pekerjaan dilapangan.

Pekerjaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran hasil pekerjaan meliputi lebar, panjang dan ketebalan beton serta mutu beton. Untuk menjamin diperolehnya hasil yang

maksimal maka diperlukan kerjasama yang baik antara Kontraktor, Pengaw as Lapangan dan Direksi Pekerjaan.

22. PEKERJAAN D O KUM EN TASI D AN PELAPO RAN

1. Selama Pelaksanaan pekerjaan Kontraktor w ajib membuat dokumentasi dimulai dari aw al pekerjaan ( 0 % ) sampai dengan akhir pekerjaan ( 100 % ).

2. Kontraktor w ajib membuat laporan pekerjaan, yang diperiksa oleh pengaw as dan diketahui Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPTK).

3. Guna melengkapi data – data laporan, kepada kontraktor diw ajibkan membuat photo – photo atas kemajuan pekerjaan mulai dari pelaksanaan pertama serta tiap – tiap bagian pekerjaan hingga proyek selesai dilaksanakan.

4. Seluruh hasil photo tersebut dicetak dalam rangkap 3 ( tiga ) disusundalam album secara sistematis atau berurutan bersama laporan harian, mingguan, bulanan, keadaan cuaca maupun laporan – laporan lainnya dan data – data tersebut diserahkan kepada konsultan pengaw as dan pemimpin bagian proyek untuk dokumentasi.

23. HAL – HAL LAIN / PERATURAN PEN UTUP

1. Kontraktor diw ajibkan untuk membuat 1 ( satu ) buah papan nama Kegiatan yang ukuran dan isinya akan diberitahukan kemudian.

2. Hal – hal lain mengenai perubahan untuk konstruksi, dapat diselesaikan antara kontraktor dengan pengaw as dan pemimpin bagian proyek, dengan cara tidak menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang berlaku.

3. Mengenai segala perizinan sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan merupakan beban kontraktor.

4. Semua syarat – syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat ini, termasuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan adalah syah dan mengikat.

24. PEN UTUP

Spesifikasi teknis ini dipergunakan sesuai dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

Diubah Menjadi :

Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kota Jambi

Kegiatan : Pengembangan Distribusi Air Minum

(23)

Tahun Anggaran : 2012

1. TRAN SPO RTASI D AN PEN YIM PAN AN M ATRIAL

a. Semua pipa, fitting, accessories dan bahan lain harus ditangani hanya dengan peralatan yang sesuai untuk menghindari kerusakan.

b. Selama transportasi, penyimpanan dan pemasangan semua pipa harus ditempatkan di atas tumpuan yang cukup untuk mencegah atau menghindari kerusakan pada pelapisan dalam dan lapisan cat.

c. Pipa dan fitting -fitting harus disimpan terangkat dari permukaan tanah diletakkan di atas penopang dan harus disangga, diberi bantalan dan dipasak. Bila pipa dan lain sebagainya tidak boleh diangkat mempergunakan rantai atau tambang akan tetapi harus dengan jalan (sling) lebar yang melingkar pipa-pipa atau alat penyambung. d. Coupling dan Joints dan benda-benda lain yang sama disimpan dalam keadaan kering,

terangkat dari permukaan tanah gudang atau ruang tertutup. Gudang harus dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan masuknya pipa dan pengecekkannya dengan membedakan tumpukan penerimaan atau disimpan secara terpisah dan diberi tanda yang jelas.

e. Apabila barang disimpan mempunyai batas w aktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang khusus, metode penyimpanan harus disetujui oleh Pejabat berw enang dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Penutup ujung-ujung pipa atau pengaman lainnya tidak boleh dibuka sampai pipa-pipa dan fitting -fitting tersebut dipasang di lapangan.

f. Kehilangan atau kerusakan material-material merupakan tanggung jaw ab Kontraktor dan harus segera dilaporkan secara tertulis kepada Pejabat berw enang dengan segala uraian- uraian yang diperlukan

2. KETEN TUAN UM UM

a) Spesifikasi Teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia secara padat tenaga kerja dan menggunakan peralatan.

b) Kualitas dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan/ atau ketentuan dan persyaratan yang berlaku yang tertera di dalam kontrak.

c) Penyedia Jasa harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi atau mengganggu pekerjaan Mekanikal. d) Penyedia barang harus melindungi pengguna barang dari tuntutan atas hak patent,

lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang yang digunakan atau disediakan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.

e) Jumlah pipa yang akan dibeli adalah seperti tersebut dalam Bill Of Quantitty terlampir. f) Seluruh barang-barang harus dalam keadaan baik original 100 % (seratus persent) baru. g) Harus disebut merek dan pabrik yang membuat.

h) Harus ada penjelasan spesifikasi teknis mengenai barang yang ditaw arkan secara lengkap seperti jenis, class, tebal, brosur dan lain-lain.

i) Harus jelas standar yang dipakai dan harus sesuai dengan yang diminta.

j) Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditaw arkan dan brosur yang mengajukan penaw aran.

k) Harus dilampirkan surat kuasa/ keterangan dari pabrik kepada perusahaan yang mengajukan penaw aran.

l) Harus melampirkan surat jaminan pabrik mengenai kualitas barang yang ditaw arkan sesuai persyaratan teknis.

m) Penyedia Jasa harus memeriksa dengan teliti agar peralatan, pipa, accessories dan lain-lain dapat dipasang pada tempat yang telah disediakan.

(24)

dapat bekerja dengan baik, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan-peralatan yang sew ajarnya disediakan.

o) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan, alat-alat pengukur, alat-alat pengatur, dan alat-alat pengaman tambahan yang diw ajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.

p) Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa,

fitting , katup, dan fixtures secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas

w alaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik, namun apabila untuk berfungsinya sistem maka harus disediakan dan dipasang oleh Penyedia Jasa dengan baik dan sesuai dengan pelaksanaan yang w ajar dan berlaku untuk pekerjaan plumbing pada umumnya

3. PERSYARATAN TEKN IS

a) Pipa Polyethylene (PE) harus stándar ISO/ SNI dengan jenis PE 100 tekanan kerja minimal

10 Bar (PN . 10)

b) RAW Material ( Bahan Baku ) Pipa PE 100 harus sesuai dengan stándar Bodycote Polymer harus memiliki sertifikasi Bodycote Polymer tersebut.

c) Accesories pipa standart ISO dan SNI.

d) Penyambungan sesama Pipa dan accesories jenis Polyethylene (PE) memakai sambungan alat butt fusion, sedangkan dengan pipa jenis lain menggunakan giboult joint atau mekanikal joint.

e) Pada setiap ujung pipa harus jelas kelihatan merk dan class pipa

f) Pipa –pipa yang sudah dikirim apabila perlu akan dites dilaboratorium pihak ketiga untuk mengetahui apakah sudah memenuhi spesifikasi yang diisyaratkan dan biaya pengetesan tersebut adalah menjadi beban pihak supplier.

4. PERSYARATAN TEKN IS KHUSU S PEM ASAN GAN PIPA

a) Ukuran-ukuran pokok dan pembagian-pembagian seluruhnya telah dinyatakan dalam gambar pelaksanaan. Tinggi Peil pada setiap unit pekerjaan yang memerlukan bow plang ditentukan terhadap tinggi peil setempat yang disetujui oleh Pejabat yang berw enang.

b) Pembersihan tempat pekerjaan.

Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak pemborong harus membersihkan medan dari segala macam tumbuh -tumbuhan dan lain-lain rintangan yang terdapat disekitar daerah tersebut siap untuk penggalian tanah.

c) Galian Tanah.

a. Galian Tanah dilaksanakan untuk :

 Semua pemasangan pipa dan accessories dan bangunan pelengkap termasuk dalam pekerjaan.

 Semua bagian-bagian bangunan yang masuk dalam tanah.

b. Maksimum dalam, lebar tempat galian untuk pemasangan pipa berikut peralatannya, begitu pula bangunan-bangunan yang nyata-nyata termasuk didalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar pelaksanaan (gambar situasi, profil memanjang/ melintang (jika ada) dan potongan atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratannya yang bersangkutan (khusus untuk dalamnya galian). Patokan/ pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai kemuka jalan/ tanah asal dibaw ah pipa. Galian dinyatakan selesai setelah diperiksa / disetujui oleh Pejabat yang diberi w ew enang..

c. Apabila ternyata dalam pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran – kelongsoran yang mengganggu harus diadakan konstruksi penguat ( dari turap kayu atau lainnya ) agar terjamin efisiens dan menjadi tanggung jaw ab pemborong.

d. Apabila juga ternyata bahw a didalam penggalian dijumpai air yang mengganggu pekerjaan maka pemborong harus mempunyai pompa untuk pengeringan dan biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan pengeringan tersebut berikut pompa/ peralatannya adalah tanggungan pemborong.

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 62/Permenhut‐II/2007 ditetapkan bahwa kawasan taman nasional sekurang‐kurangnya terdiri dari zona inti, zona rimba

Setiap aset dapat diperoleh dengan cara pengadaan baru, proses penggantian karena aset lama rusak dan mutasi dari distrik lain.Untuk beberapa kasus sering ditemukan aset yang

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali (recorder point). Order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok. Order pembelian yang telah dipenuhi

a. Apabial diriwayatkan oleh seorang perawi maka disebut hadis gharib.. Jika diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih namun tidak sampai pada derajat mutawatir maka termasuk

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu untuk tahun anggaran 2015 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2015, Laporan Realisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g> kemampuan memahami pada kelas eksperimen sebesar 0,70 dengan kategori tinggi sedangkan

Aturan-aturan telah menjadi landasan bagi KJRI Davao City dalam mengeluarkan kebijakan dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat keturunan Indonesia di