• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Keuangan

Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

Jl. Baruga No. 19 Palu Telp. (0451) 421266, 422066 Web Site: Palukota.bps.go.id Email:bps7271@mailhost.bps.go.id

(2)

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri /Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Badan Pusat Statistik Kota Palu dan Pelaporan Keuangan adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan BPS Kota Palu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Badan Pusat Statistik Kota Palu. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Palu, Januari 2016 Kepala,

Ir. I Nyoman Dwinda, M.Si NIP 196410151994031001

(3)

TAHUN 2015

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu untuk tahun anggaran 2015 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2015, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Badan Pusat Statistik Kota Palu.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akrual , keandalan, dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Peraturan Perundang-undangan lain yang terkait.

Palu, 16 Januari 2015 Kepala,

Ir. I Nyoman Dwinda, M.Si NIP 196410151994031001

(4)

ii

DAFTAR ISI

Hal Kata Pengantar Daftar Isi iii i ii

Pernyataan Tanggung Jawab iii iv Ringkasan 1

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3 II. Neraca

III. Laporan Operasional

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 4

4 5 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 5

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 23

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 28

D. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Operasional 35

E. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 38 XX

F. Pengungkapan Penting Lainnya. 38

(5)

Daftar Tabel iii

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN

Hal

Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013 1 Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 2

Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 17

Tabel 4 : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap 18

Tabel 5 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 19

Tabel 6 : Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2014 dan 2013 19

Tabel 7 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014 20

Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013 21

Tabel 9 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 21

Tabel 10 : Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 22

Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013 22 Tabel 12 : Rincian Aset Lancar per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 23

Tabel 13 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 23

Tabel 14 : Rincian Persediaan 24

Tabel 15 : Rincian Aset Tetap 24

Tabel 16 : Rincian Saldo Tanah 25

Tabel 17 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 27

Tabel 18 : Rincian Aset Lainnya 27

Tabel 19 : Rincian Aset Tak Berwujud 28

Tabel 20 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 29

Tabel 21 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek 29

Tabel 22 : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 30

Tabel 23 : Rincian Ekuitas Dana Lancar 30

Lampiran A1

: Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap

32

Lampiran A2

(6)

Daftar Tabel iv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1 : Laporan Realisasi Anggaran Belanja 30 Juni 2014 34

2 : Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah 30 Juni 2014 40 3 : Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah 30 Jni 2014 41

4 : Laporan Realisasi Pengembalian Belanja 30 Juni 2014 42

5 : Neraca Perbandingan 30 Juni 2014 dan 31-12-2013 44

6 : Neraca Percobaan 30 Juni 2014 46

7 : Laporan Realisasi Anggaran 30 Juni 2014 50

8 : Neraca per 30 Juni 2014 52

9 : Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca per 30 Juni 2014 54 10 : Berita Acara Hasil Opname Phisik (Stock Opname) Persediaan 55

11 : Laporan Intrakomptabel Semester I 2014 56

12 : Laporan Ekstrakomptabel Semester I Tahun 2014 60

13 : Laporan Gabungan Ekstrakomptabel dan Intrakomptabel 2014 61

14 : Laporan Barang Bersejarah Tahun 2014 67

15 : Laporan Aset Tak Berwujud Semester I Tahun 2014 68

16 : Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan Triwulan I Tahun 2014 69

17 : Laporan Kondisi Barang per 30 Juni 2014 70

18 : Laporan Penyusutan Barang Intrakomptabel Semester I 2014 97 19 : Laporan Penyusutan Barang Ekstrakomptabel Semester I 2014 99 20 : Laporan Penyusutan Barang Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel

Semester I 2014

100

21 : Berita Acara Rekonsiliasi bulan juni 2014 102

22 : Lapran Hasil Rekonsiliasi Juni 2014 103

23 : Berita Acara Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara Semester I 2014 120 24 : Berita Acara Rekonsiliasi Internal Data Barang Milik Negara Semester I 126

25 Monitoring UP dan TUP Januari s.d. Juni 2014 131

26 Surat Pernyataan Rekening 132

27 Rekening Koran 134

(7)

Ringkasan Laporan Keuangan - 1 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Laporan Keungan ini meliputi :

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan-LRA dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 220.061,-. atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan-LRA sebesar Rp. 0,-.

Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 4.075.616.706,-. atau mencapai 94,63 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 4.306.710.000,-.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2015.

Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp.4.093.437.755,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 32.133.100,-; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.3.752.347.353,-; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 308.957.302,-

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp.74.277.601,- dan Rp. 4.019.160.154

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 220.061, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp..4.158.702.346,- sehingga

(8)

Ringkasan Laporan Keuangan - 2 -

Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp.0. dan Rp..0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp..0

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp.3.936.666.432. ditambah Defisit-LO sebesar Rp.(4.158.482.285) kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp. 2.809.176 kemudian ditambah dengan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 4.238.478.331 kemudian ditambah dengan Kenaikan Ekuitas sebesar Rp. 82.493.722 sehingga Ekuitan entitas pada tanggal, 31 Desember 2015 adalah senilai Rp.4.019.160.154

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar rincian atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

(9)

Telepon 0451 421066, Faximile 0451 421266

iii

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Lapor an Keuangan T ahun Anggar an 2015 sebagaimana ter lampir , adalah merupakan tanggung jawab kami.

Lapor an Keuangan ter sebut telah disusun ber dasar kan sistem pengendalian inter n yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran d an posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Palu, Januari 2016 Kepala,

Ir. I Nyoman Dwinda, M.Si NIP 19641015 199103 1 001

(10)

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu Tahun 2015

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 3

-I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

(Dalam Rupiah)

TA 2014 ANGGARAN REALISASI REALISASI PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1. - 220.061 0,00 1.444.000 Jum Pendapatan - 220.061 0,00 1.444.000 BELANJA B.2. Belanja Operasional 1. Belanja Pegawai B.3 2.197.838.000 2.183.391.299 99,34 1.765.098.909 2. Belanja Barang B.4 1.964.372.000 1.747.765.600 88,97 1.004.470.100 3. Belanja Modal B.5 144.500.000 144.445.000 99,96 123.453.000 JUMLAH BELANJA 4.306.710.000 4.075.601.899 94,63 2.893.022.009 % thd Anng CATATAN URAIAN TA 2015

(11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 4

-II. NERACA

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

( dalam Rp) Uraian Catatan 31 Desem ber 2015 31 Desem ber 2014

ASET

ASET LANCAR

Belanja Dibayar di Muka

C.1 C.2 0 9.420.600 0 0 Persediaan C. 2 22.712.500 9.496.000

Jum lah Aset Lancar 32.133.100 9.496.000

ASET TETAP

Tanah C.3 1.410.000.000 1.410.000.000

Peralatan dan Mesin C.4 1.217.402.339 1.146.629.551

Gedung dan Bangunan C.5 1.906.913.000 1.821.968.000

Jalan Irigasi dan Jaringan C.6 23.500.000 23.500.000

Aset Tetap Lainnya C.7 21.248.945 18.439.769

Akumulasi Penyusutan C.8 (826.716.931) (660.912.704)

Jum lah Aset Tetap 3.752.347.353 3.672.281.236

ASET LAINNYA C.4

Aset Tak Berw ujud C.4.1 90.667.302 90.667.302

Aset Lain-lain C.4.2 357.829.511 319.394.370

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.3 (139.539.511) (100.552.017)

Jum lah Aset Lainnya 308.957.302 309.509.655

JUMLAH ASET 4.093.437.755 3.991.286.891

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5

Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 74.277.601 54.620.459

Uang Muka dari KPPN C.5.2 0 0

Jum lah Kewajiban Jangka Pendek 74.277.601 54.620.459

JUMLAH KEWAJIBAN 74.277.601 54.620.459 EKUITAS EKUITAS C.6 Ekuitas C.6.1 4.019.160.154 3.936.666.432 JUMLAH EKUITAS 4.019.160.154 3.936.666.432

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4.093.437.755 3.991.286.891

(12)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 5

-III. LAPORAN OPERASIONAL

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU

LAPORAN OPERASIONAL

PER 31 DESEDMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

( dalam Rp) Uraian Catatan 31 Desem ber 2015 31 Desem ber 2014

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN D1

Pendapatan Negara Bukan Pajak 220.000 0

Jum lah Pendapatan 220.000 0

BEBAN Beban Pegaw ai D.2 2.202.735.607 0 Beban Persediaan D.3 160.094.792 0 Beban Jasa D.4 966.583.234 0 Beban Pemeliharaan D.5 73.614.000 0

Beban Perjalanan Dinas D.6 517.459.000 0

Beban Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat D.7 33.423.992 0

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 204.791.721 0

Jum lah Beban 4.158.702.346 0

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (4.158.482.285) 0

SURPLUS/ (DEFISIT)-LO (4.158.482.285) 0

(13)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 6

-IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014

( dalam Rp) Uraian Catatan 31 Desem ber 2015 31 Desem ber 2014

EKUITAS AWAL E.1 3.936.666.432 0

SURPLUS/DEFISIT – LO PENYUSUTAN NILAI TAHUN BERJALAN

Penyusutan Nilai Aset

E.2 E.3 E.4 (4.158.482.285) (311.500) (311.500) 0 0 0

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.5 2.809.176 0

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 4.238.478.331 0

KENAIKAN/PEENURUNA N EKUITAS 82.493.722 0

(14)

Catatan atas Laporan Keuangan - 7 - A. PENJELASAN UMUM

Profil dan Kebijakan Teknis Etintas

A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2015-2019 dan Pembangunan Jangka Menengah (PJM) 2015-2019, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Palu dalam menetapkan rencana strategis tahun 2015-2019 mengacu Renstra BPS Pusat 2015-2019

2.1. Visi BPS Kota Palu

Visi BPS Kota Palu adalah “Pelopor Data Statistik Terpercaya

untuk Semua

2.2. Misi BPS Kota Palu

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kota Palu yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, dirumuskan sebagai berikut:

a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional; b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan

melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan

c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.

2.3. Tujuan BPS Kota Palu

Tujuan I: Peningkatan kualitas data statistik;

Tujuan II: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; Tujuan III: Peningkatan birokrasi yang akuntabel.

(15)

Catatan atas Laporan Keuangan - 8 - Dalam rangka mengantisipasi lingkungan strategis yang berkembang, BPS Kota Palu berperan aktif dalam pembangunan statistik yang dilakukan melalui reformasi birokrasi dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics). Empat pilar reformasi birokrasi dilakukan BPS RI dalam tempo 2015-2019, meliputi: (i). Peningkatan kualitas data; (ii). Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia; (iii). Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sarana kerja; dan (iv). Penguatan kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan pengguna data.

Guna memudahkan penilaian pencapaian kinerja, beberapa indikator dan target ditetapkan untuk setiap tujuan secara spesifik. Secara spesifik indikator dan target dari tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

Misi

Terwujudnya Visi yang dikemukakan di atas merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh jajaran BPS Kota Palu, sebagai penjabaran dari Visi tersebut maka ditetapkan Misi BPS Kota Palu sbb :

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien dengan Penataan kelembagaan, dan career planning didalam seluruh unsur kekuatan BPS termasuk BPS Provinsi maupun Kabupaten/ Kota.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan professional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia dengan Pengembangan Kualitas SDM, melalui STIS dan Diklat baik dari BPS maupun dari instansi daerah yang menyelenggarakan.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam

(16)

Catatan atas Laporan Keuangan - 9 - setiap penyelenggaraan statistik dengan Penguatan NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria)

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak dengan Penguatan Semua (Sistem Rujukan Statistik), Updating website serta melakukan press release secara kontinyu mengenai data statistik.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

Tujuan

Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas serta pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang andal, efektif, dan efisien.

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Statistik

1. Mengacu pada Renstra BPS RI, prioritas pembangunan jangka menengah di bidang data dan informasi statistik adalah peningkatan kualitas statistik nasional, Kualitas data diukur dalam enam dimensi, yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren/coherence yang berarti konsisten antar sector dan antarperiode dan spasial, serta mudah diiterpretasi/interpretability.

2. Untuk mewujudkan sasaran tersebut dirumuskan tiga langkah; (1) peningkatan kualitas data, (2) peningkatan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (3) peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan.

3. Statistik bermutu tinggi dan dapat diandalkan yang dihasilkan secara tepat waktu merupakan bagian esensial dalam proses perumusan suatu kebijakan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kualitas data dan informasi statistik ekonomi, meningkatnya kualitas data dan informasi statistik kesejahteraan rakyat, meningkatnya manajemen survey, meningkatnya

(17)

Catatan atas Laporan Keuangan - 10 - metodologi survey, meningkatnya dan berkembangnya analisis statistik, meningkatnya hubungan dengan pengguna data meningkatnya efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik, serta meningkatnya penetapan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Peningkatan kualitas data dan informasi statistik selama ini baru berfokus kepada perbaikan metodologi dan teknis statistik. Saat ini perbaikan yang dilakukan diharapkan mulai menyentuh seluruh aspek seperti penelaahan kembali proses ketatalaksanaan (business process review), pengembangan kapasitas TIK, dan peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM serta penataan kelembagaan.

5. Keberhasilan upaya peningkatan kualitas data dan informasi statistik ini tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK Statistik.

6. Keberhasilan peningkatan kualitas data dan informasi statistik juga sangat memerlukan dukungan dan peranan dari SDM. Hal ini menunjukkan meningkatnya kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah.

7. Pembangunan kapasitas dan penyediaan data dan informasi statistik nasional direncanakan akan dilakukan melalui sebuah program teknis kestatistikan, yaitu program penyediaan dan pelayanan Informasi Statistik. Program ini akan menjadi sebuah rencana kerja instansi penyedia data dan informasi statistik, baik di pusat maupun daerah.

Strategi dan Arah Kebijakan BPS Kota Palu

1. Dalam rangka peningkatan kualitas data selama lima tahun ke depan BPS Kota Palu perlu mengupayakan reformasi dan perubahan terhadap pembangunan statistik di daerah secara menyeluruh. Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan

(18)

Catatan atas Laporan Keuangan - 11 - meningkatkan kualitas penyajian perlu dilakukan pembenahan-pembenahan, antara lain pemanfaatan TIK dan meningkatkan kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data ini, pada gilirannya akan dicerminkan oleh berkurangnya timelines penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian, serta memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data.

2. BPS Kota Palu sebagai perpanjangan tangan BPS RI di daerah mempunyai peranan yang penting dalam rangka meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan di daerah perlu diberikan jaminan kualitas, proses pengolahan dan penyajian data yang handal diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas untuk menjawab peningkatan permintaan terhadap data dan informasi statistik dalam mendukung penyelenggaraan otonomi daerah.

3. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data yang berkualitas, pemanfaatan TIK, dan peningkatan kapasitas SDM di BPS Kota Palu perlu dilakukan. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka BPS Kota Palu menetapkan strategi dan arah kebijakan yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaran-sasaran proses.

4. Strategi dan arah kebijakan BPS Kota Palu antara lain dengan program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik antara lain kegiatan Sensus Penduduk 2010, Sensus Pertanian 2013, Susenas, Sakernas, dan sebagainya yang telah terjadwal dan terencana dengan jelas.

5. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara seperti revitalisasi gedung , pengadaan dan penggantian kenda-raan operasional roda dua untuk eselon IV dan KSK.

6. Dengan meningkatkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarsisasi kegiatan statistik di Kota Palu serta mewujudkan system Statistik Nasional sehingga dapat mengurangi penyediaan data yang tumpang tindih.

(19)

Catatan atas Laporan Keuangan - 12 - 7. Meningkatkan kemampuan petugas dalam upaya pendekatan

terhadap responden sehingga diperoleh informasi yang benar. Meningkatkan kerjasama dan dukungan pemerintah daerah sehingga hasil survey dapat dimanfaatkan secara memadai oleh pemerintah daerah.

8. Meningkatkan titik jaringan komunikasi data sehingga hasil pencacahan akan dikirim melalui jaringan dan langsung diolah di kantor provinsi ataupun kantor pusat secara online sehingga terbentuk kondisi data statistik yang selalu update.

Pendek atan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik Kota Palu. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Ak untansi

A.3. Basis Akuntansi

Badan Pusat Statistik Kota Palu menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisisa Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang

(20)

Catatan atas Laporan Keuangan - 13 - Dasar

penguk uran

Kebijak an Ak untansi

mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Skuntansi Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan Pusat Statistik Kota Palu dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pusat

(21)

Catatan atas Laporan Keuangan - 14 - Statistik Kota Palu. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dilingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting dilakukan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Palu adalah sebagai berikut :

Pendapatan LRA

(1) Pendapatan-LRA

 Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.

 Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan-LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/ atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan LO pada Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Jasa Pelatihan diskui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.

(22)

Catatan atas Laporan Keuangan - 15 - antara lain periode waktu sewa.

c. Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang disamakan. d. Kementrian Negara/Lembaga agar menyesuaikan

pengakuan Pendapatan-LO sesuai karakteristik pendapatan masing-masing entitas

e. Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggujawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitan, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

(23)

Catatan atas Laporan Keuangan - 16 - konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjunya klasifikasi berdaasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset

Aset Lancar

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

a). Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukup tetap.

b). Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diatur dengan andal.

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.

(24)

Catatan atas Laporan Keuangan - 17 - Aset Tetap

Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut :

Kualitas Piutang

Uraian Penyisih

an Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan

pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal

Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan :

 Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

 Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

b. Aset Tetap

 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh Pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

(25)

Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -

 Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut;

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp.300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya

sama dengan atau lebih dari Rp.10.000.000,-(Sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

d. jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi

perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena ruasak, ketingga lan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada pos Aset Lainnya.

 Aset Tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan Aset Tetap

c.Penyusutan Aset Tetap.

 Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

(26)

Catatan atas Laporan Keuangan - 19 -

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap : a. Tanah

b. Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusat berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut : Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Alat Tetap Lainnya (Alat Musik

(27)

Catatan atas Laporan Keuangan - 20 - Piutang

Jangk a Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (Kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunannya.

 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber

(28)

Catatan atas Laporan Keuangan - 21 - daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas Implementasi Ak untansi Pemerintah Berbasis Ak rual Pertama Kali (7) Ekuitas

Ekuitas dana merupakan selisih antara aset dan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada bebera hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31

(29)

Catatan atas Laporan Keuangan - 22 - Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

(30)

Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi Pendapatan

Rp.220.061 Selama periode berjalan, Badan Pusat Statistik Kota Palu telah mengadakan

revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut :

Pendapatan - -Pendapatan Jasa - -Pendapatan Lain-lain - -Jumlah Pendapatan - -Belanja Belanja Pegawai 2.034.710.000 2.197.838.000 Belanja Barang 1.140.030.000 1.964.372.000 Belanja Modal 144.500.000 144.500.000 Uraian Tahun 2015

Anggaran Awal Anggaran Setelah

Revisi

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan Negara untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 220.061,-. atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 0,-.

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 220.061

-Jumlah - 220.061

-Uraian

Tahun 2015

Anggaran Realisasi % Real

Angg.

Realisasi Pendapatan untuk periode TA 2015 di bandingkan dengan TA 2014 terjadi penurunan sebesar -84,76 persen. Hal ini disebabkan kurangnya peminat untuk membeli Buku Publikasi, tetapi memilih mengcopy bagian-bagian tertentu dengan flesdish

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014

URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014

NAIK (TURUN)

% 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 220.061 1.444.000 -84,76 2. Pendapatan Lain-lain -

-Jumlah Pendapatan 220.061 1.444.000 -84,76

(31)

Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -

Realisasi Belanja Negara Rp. 4.075.616.706

B.2. Belanja

Realisasi belanja Badan Pusat Statistik Kota Palu pada TA 2015 adalah sebesar Rp. 4.075.616.706,- atau 94,63 persen dari anggaran senilai Rp.4.306.710.000. Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2015 tersaji sebagai berikut :

Rincian Estimasi Realisasi Belanja TA 2015

URAIAN ANGGARAN REALISASI %

Belanja Pegawai 2.197.838.000 2.183.406.106 99,34 Belanja Barang 1.964.372.000 1.747.765.600 88,97

Belanja Modal 144.500.000 144.445.000 99,96

Total Belanja Kotor 4.306.710.000 4.075.616.706 94,63

Pengembalian Belanja (14.807) 0

Belanja Netto 4.306.710.000 4.075.601.899 94,63

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 ANGGARAN REALISASI

(32)

Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -

Dibanding dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 20,51 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain :

1. Meningkatnya kebutuhan belanja barang sebagai akibat dari Implementasi akuntansi berbasis akrual

2. Belanja Modal menurun akibat dari kebutuhan sudah sebagian besar ter realisasi.

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 NAIK (TURUN) %

Belanja Pegawai 2.183.406.106 1.765.098.909 23,70 Belanja Barang 1.747.765.600 1.004.470.100 74,00 Belanja Modal 144.445.000 612.358.000 (76,41) Jumlah Belanja 4.075.616.706 3.381.927.009 20,51 Belanja Pegawai Rp. 2.183.406.106 B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 2.183.406.106,-. dan Rp. 1.765.098.909.atau terjadi kenaikan sebesar 23,70 %. Kenaikan ini disebabkan oleh antara lain :

1. Adanya kenaikan gaji dan tunjangan pegawai 2. Adanya penambahan pegawai baru

3. Kenaikan honor dalam rangka implementasi akuntansi berbasis akrual..

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A.

2014

Naik (Turun) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2.152.656.106 1.776.588.402 21,17 Belanja Gaji dan Tunjangan Non

PNS

Belanja Honorarium

Belanja Lembur 30.750.000

Belanja Vakasi

Jumlah Belanja Kotor 2.183.406.106 1.776.588.402 22,90

Pengembalian Belanja Pegawai (14.807) (11.489.493)

-Jumlah Belanja Bersih 2.183.391.299 1.765.098.909 23,70

Belanja Barang Rp. 1.747.765.600

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 1.747.765.600,-. dan Rp. 1.004.470.100,-.

(33)

Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -

Realisasi Belanja Barang TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain:

Adanya kenaikan belanja dalam rangka implementasi akuntansi berbasis akrual.

.

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A 2015 REALISASI T.A 2014 Naik (Turun) %

Belanja Barang Operasional 145.667.400 159.043.600 (8,41) Belanja Barang Non Operasional 743.808.600 237.054.000 213,77 Belanja Jasa 86.215.000 56.182.500 53,46 Belanja Pemeliharaan 114.449.000 187.770.000 (39,05) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 517.459.000 364.420.000 42,00 Belanja Barang Persediaan 140.166.600

Jumlah Belanja Kotor 1.747.765.600 1.004.470.100 74,00

Pengembalian Belanja - - -Jumlah Belanja Bersih 1.747.765.600 1.004.470.100 74,00

Belanja Modal SebesarRp.1444.445

Belanja Modal Tanah Rp. 0

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 144.445.000,- dan Rp. 612.358.000,- Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi belanja modal pada TA 2015 mengalami penurunan sebesar 76,41 % dibanding TA 2014 disebabkan oleh sebagian besar kebutuhan sudah terpenuhi sehingga mengakibatkan belanja modal di tahun 2015 menurun.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A.

2015

REALISASI T.A.

2014 Naik (Turun) %

Belanja Modal Tanah 0 0 0,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 59.500.000 123.453.000 -51,80 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 84.945.000 488.905.000 -82,63 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0,00

Belanja Modal Lainnya 0 0 0,00

Jumlah Belanja Kotor 144.445.000 612.358.000 -76,41

Pengembalian 0 0 0,00

Jumlah Belanja 144.445.000 612.358.000 -76,41

B.5.1. Belanja Modal Tanah

Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,-. dan Rp. 0,-.

(34)

Catatan atas Laporan Keuangan - 27 - Belanja Modal

Peralatan dan Mesin Rp. 59.500.000

B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing Rp. 59.500.000,- dan Rp. 123.453.000,-

Realisasi Belanja Modal TA 2015 mengalami penurunan sebesar 51,80 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain tidak ada penambahan perangkat komputer dan fasilitas pendukungnya.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 (Turun) %Naik

Belanja Modal Pengadaan Viwer 8.000.000 Belanja Modal Pengadaan Layar Viwer 1.500.000 Belanja Pengadaan Lemari 40.000.000

Belanja Modal Pengadaan Tiang Bendera 10.000.000 123.453.000 -91,90 Jumlah Belanja Kotor 59.500.000 123.453.000 -51,80

Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00

Jumlah Belanja Bersih 59.500.000 123.453.000 -51,80

Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp.84.945.000

B.7 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 84.945.000,- dan Rp. 488.905.000,-

Realisasi Belanja Modal TA 2015 mengalami penurunan sebesar 82,63 persen dibanding realisasi belanja modal gedung dan bangunan TA 2014. Hal ini disebabkan tidak ada penamabahan gedung baru.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 (Turun) %Naik

Belanja Modal Pengadaan Kaca Reflektif 25.000.000 488.905.000 -94,89 Belanja Modal Pembuat Logo Kantor 20.000.000

Belanja Modal Pemasangan Paving Blok 39.945.000

Jumlah Belanja Kotor 84.945.000 488.905.000 -82,63

Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00

Jumlah Belanja Bersih 84.945.000 488.905.000 -82,63

(35)

Catatan atas Laporan Keuangan - 28 - C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp.0

Belanja Dibayar di Muka Rp.9.420.600,-

Persediaan Rp.22.712.500,-

C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Nilai Uang di Kas Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp.0. Uang di kas bendahara pengeluaran per 31 Desember 2015 terdiri dari Kuitansi Rp.0

Rincian Uang di Kas Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berik ut :

No. Jenis 31-Des-15 31 Des. 2014

1 Rekening Bank Rp - Rp -2 Uang Tunai Rp - Rp -3 Kuitansi Rp - Rp

-C.2. Beban Dibayar di Muka

Saldo Beban Dibayar di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 masing masing adalah sebesar Rp. 9.420.600,- dan Rp. 0,- Beban dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut :

Rincian Belanja Dibayar di Muka

1 Sewa Baliho SE2016 Rp 9.000.000 Rp -2 Langganan Listrik Rp 420.600

Jumlah Rp 9.420.600 Rp

-C.3. Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp. 22.712.500,-. dan Rp. 18.505.600,-.

Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Des. 2014 adalah sebagai beriku :

(36)

Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -

No Persediaan T.A 2015 T.A 2014

1 Barang Konsumsi 22.055.500 2.032.000 2 Barang untuk pemeliharaan 657.000 350.500 3

Aset tetap lainnya untuk

diserahkan kepada - 15.924.100 4 Persediaan lainnya - -5 Bahan Baku - 200.000 22.712.500 18.506.600 Jumlah

Semua jenis persediaan per 31 Desember 2015 berada dalam kondisi baik.

Tanah Rp. 1.410.000.000

C.3. Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Badan Pusat Statistik Kota Palu per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 1.410.000.000 dan Rp.1.410.000.000 ,-. Tidak ada mutasi penambahan atau pengurangan.

Saldo per 31 Desember 2014 Rp 1.410.000.000

Mutasi tambah:

Pembelian Rp Mutasi kurang:

Penyitaan Pengadilan Rp

-Saldo per 31 Desember 2015 Rp 1.410.000.000

Peralatan dan Mesin Rp 1.217.402.339

C.4. Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 1.217.402.339,-. dan Rp. 1.059.286.171,-.

Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

Saldo per 31 Desember 2014 Rp 1.059.286.171

Mutasi tambah:

Transfer Masuk Rp 137.051.309

Pembelian Rp 59.500.000

Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap Rp Mutasi kurang: Rp 38.435.141 Koreksi pencatatan nilai/kuantitas Rp

-Saldo per 31 Desember 2015 Rp 1.217.402.339

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Rp

(37)

Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:

1. Penambahan berupa transfer berupa 2 unit Printer senilai Rp. 11.090.000,

2. Penambahan berupa 9 buah lemari kayu senilai Rp. 40.000.000,-3. Penambahan berupa 1 buah Viwer senlai Rp.

8.000.000,-4. Penambahan berupa 1 buah Layar Viwer senilai Rp. 1.500.000,-5. Penambahan berupa 1 buah Tiang Bendera senilai Rp. 10.000.000,-6. Penambahan berupa transfer 3 unit Sepeda motor Rp. 52.560.000 7. Penambahan berupa transfer UPS Rp.

2.628.758,-8. Penambahan berupa transfer 1 unit PC Workstation Rp. 42.628.758,-8.306.223,- 48.306.223,-9. Penambahan berupa transfer 2 unit PC Unit Rp.

22.466.328,-10. Pengurangan melalui penghentian peralatan dan mesin dari pengguna-annya sebesar Rp. 38.435.141,- dan diklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain. Peralatan dan mesin tersebut berupa :

No. Sub Kelompok Harga Perolehan

1 Sepeda Motor Rp 28.450.000 2 Lap Top Rp 9.985.141 Jumlah Rp 38.435.141

Gedung dan Bangunan Rp. 1.906.913.000

C.5. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 1.906.913.000,-. dan Rp. 1.821.968.000,-.

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2014 1.821.968.000

Mutasi tambah:

Pembangunan Gedung Kantor 84.945.000 Mutasi kurang:

Saldo per 30 Juni 2015 1.906.913.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2015

Nilai Buku per 30 Juni 2015 1.906.913.000

Transaksi penambahan dan pengurangan gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan dari belanja modal gedung dan bangunan senilai Rp. 84.945.000,-.

(38)

Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 23.500.000

C.6 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 23.500.000,-. dan Rp. 23.500.000,-. Saldo tersebut terdiri dari Instalasi Jaringan Komunikasi.

Saldo per 31 Desember 2014 23.500.000

Mutasi tambah:

Pembangunan Gedung Kantor Mutasi kurang:

Saldo per 31 Desember 2015 23.500.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015

Nilai Buku per 31 Desember 2015 23.500.000

Tidak ada perubahan saldo tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014. Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan jaringan disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap Lainnya Rp. 21.248.945

C.7 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 21.248.945,-. dan Rp. 18.439.769,-.

Mutasi tambah Aset Tetap Lainnya pada tahun 2015 tidak ada

Saldo per 31 Desember 2014 18.439.769

Mutasi tambah:

Perolehan lainnya 2.809.176

Mutasi kurang:

Saldo per 31 Desember 2015 21.248.945

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015

Nilai Buku per 31 Desember 2015 21.248.945

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

C.8. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Rp. 966.256.442)

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah masing-masing Rp. (966.256.442),-. dan Rp. (660.912.704),-.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

(39)

Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

Rincian Ak umulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan IQ'Buku

1 Peralatan dan Mesin Rp 1.217.402.339 Rp 753.674.762 Rp 463.727.577 2 Gedung dan Bangunan Rp 1.906.913.000 Rp 70.944.251 Rp 1.835.968.749 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 23.500.000 Rp 2.097.918 Rp 21.402.082 4 Aset Tetap Lainnya Rp 18.439.769 Rp - Rp 18.439.769 5

Aset Tetap yang tidak

digunakan lagi Rp 139.539.511 Rp 139.539.511 Rp

-3.305.794.619

Rp Rp 966.256.442 Rp 2.339.538.177

Akumulasi Penyusutan

Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporang Keuangan ini.

Aset Tak Berwijud Rp. 90.667.302

C.9. Aset Tak Berwujud

Nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 90.667.302,-. dan Rp. 90.667.302,-.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak mempunyai wujud fisik.

Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

No. Uraian Nilai

1 Software komputer Rp 90,667,302 90,667,302 Rp Jumlah Aset Lain-Lain Rp. 357.829.511 C.10. Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah Rp. 357.829.511, dan Rp. 319.394.370,-.

Aset Lain-lain Badan Pusat Statistik Kota Palu merupakan barang milik negara (BMN) yang dihentikan penggunaannya dan dalam proses pengusulan penghapusan dari BMN.

(40)

Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -

Saldo per 31 Desember 2014 Rp 357.829.511

Mutasi tambah: Rp

-Mutasi kurang:

- Transaksi Normalisasi BMN Rp

-Saldo per 30 Juni 2015 Rp 357.829.511

Akumulasi Penyusutan Rp

-Nilai Buku per 30 Juni 2015 Rp 357.829.511

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.

umulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp.(139.539.511)

C.11. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 adalah masing-masing Rp. (139.539.511),-. dan Rp. (100.552.017),-.

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 . Rincian akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut :

Rincian Ak umulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1 Aset Tak Berwujud Rp 90.667.302 Rp - Rp 90.667.302 2 Aset Lain-lain Rp 357.829.511 Rp (139.480.711) Rp 497.310.222

448.496.813

Rp Rp (139.480.711) Rp 587.977.524 Akumulasi Penyusutan

Uang Muka dari KPPN

Rp. 0 C.12 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 tersaji sebesar Rp. 0,-. dan Rp. 0,-. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Rincian Uang Muka dari KPPN adalah sebagai berikut :

No. Uraian Tahun 2015

(41)

-Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -

Utang kepada Pihak Ketiga Rp. 74.277.601

C.13 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 74.277.601,-. dan Rp. 54.620.459,-. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Lingkup Badan Pusat Statistik Kota Palu per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah

1 Belanja Pegawai yang belum dibayarkan Rp 72.742.579 2 Belanja Barang yang belum dibayarkan Rp 1.535.022

Jumlah Rp 74.277.601

Beban yang masih harus dibayar

Rp.74.277.601

C.14. Beban yang Masih Harus Dibayar

Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp.74.277.601 dan Rp. 58.607.515, merupakan kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan keuangan belum diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut :

Perbandingan Rincian Beban yang Masih Harus Dibayar TA 2015 dan TA 2014

No. Uraian Tahun 2015 Tahun 2014

1 Belanja Pegawai yang masih harus dibayar Rp 72.742.579 Rp 56.832.873 2 Belanja Barang yang masih harus dibayar Rp 1.535.022 Rp 1.774.642

Jumlah Rp 74.277.601 Rp 58.607.515

Ekuitas Rp. 4.019.160.154

C.15 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2015 dan Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 4.019.160.154,- dan Rp. 3.981.790.891,- Ekuitas adalah

merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(42)

Catatan atas Laporan Keuangan - 35 - Pendapatan PNBP Rp. 220.061 Beban Pegawai Rp.2.202.735.607 Beban Persediaan Rp.160.094.792

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhira pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.220.061,- dan Rp. 0,-

URAIAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN)

Pendapatan Lainnya Rp 220.061

Jumlah Rp 220.061

Pendapatan Laiinya merupakan pendapatan-LO yang diperoleh dari penjualan Publikasi.

D.2. Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai untuk Tahun 2015 dan Tahun 2014 adalah masing-masing sebesar Rp. 2.202.735.607,- dan Rp. 0,- Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 Naik (TURUN)

Beban Gaji Rp 897.237.649 Beban Tunjangan-Tunjangan Rp 1.274.747.958 Beban Honorarium dan Vakasi

Beban Lembur Rp 30.750.000

Jumlah Rp 2.202.735.607

D.3. Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp.160.094.792 dan Rp. 0. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Truk tangki akan bergerak menuju ke truk in 2 untuk mengisi pesawat karena pada jalur truk in 2 untuk daerah parkiran yang tidak terdapat nozzel pada terminal 1,

Hasil sintesis HAp menggunakan sumber kalsium dari cangkang telur ayam ras menggunakan metode hidrotermal menghasilkan fase HAp yang dominan dari variasi suhu

Secara umum proses analisis tekanan tulisan tangan menggunakan Support Vector Machine (SVM) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1

Ruang lingkup dan keterbatasan Penelitian ini yaitu pada upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kontrol diri siswa dari pengaruh negatif di SMP Raden

Melihat transaksi menggunakan layanan Branchlees banking masih terbilang relatif baru di BRI Syariah maka hal yang menarik untuk diteliti adalah sejauh mana

antena/Driving Point Impedance didefinisikan sebagai “Impedansi yang muncul diakibatkan oleh antena dan diukur pada terminal

berbunyi “Barang siapa untuk mendapatkan, melangsungkan atau memperluas debit perdagangan atau perusahaan kepunyaan sendiri atau orang lain, melakukan perbuatan curang

NOUPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUUAN SASARAN TARGET PENANGGUNG KE!UTUHAN MITRA "AKTU KE!UTUHAN INDIKATOR SUM!ER..