• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN atas LAPORAN KEUANGAN Untuk periode yang berakhir Tanggal 31 Desember 2020 (audited)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "CATATAN atas LAPORAN KEUANGAN Untuk periode yang berakhir Tanggal 31 Desember 2020 (audited)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

CATATAN atas LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode yang berakhir Tanggal 31 Desember 2020

(audited)

(2)

iii

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Banjarmasin, Desember 2020 Kepala Sekretariat,

T. Dahsya K. Putra, M. AP NIP 19740428 199303 1 004

(3)

ii

Hal

Kata Pengantar i i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii

Daftar Isi ii

Pernyataan Tanggung Jawab iii iv Ringkasan 1

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3

II. Neraca 1 4

III. Laporan Operasional 1

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 2

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 5

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 23

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 34

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 45 E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 52

F. Pengungkapan Penting Lainnya 57

VI. Lampiran dan Daftar

(4)

iii

TELEPON 0511 3360222 FAXIMILE 0511 3362766

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan per 31 Desember 2020 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Banjarmasin, Desember 2020

Kepala Sekretariat,

T. Dahsya K. Putra, M. AP NIP 19740428 199303 1 004

(5)

- 1 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan- LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Realisasi Pendapatan Negara per 31 Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp85.632.713 atau mencapai 0 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp0.

Realisasi Belanja Negara per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp147.629.783.891 atau mencapai 81.69 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp180.722.787.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp29.984.300.282 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp23.426.227.199; Aset Tetap (neto) sebesar Rp6.534.187.458; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp23.885.625.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp289.545.515 dan Rp29.694.754.767.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit- LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp6.261, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp151.917.648.624 sehingga terdapat defisit dari Kegiatan Operasional

(6)

- 2 -

senilai Rp151.917.642.363. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp707.786.397 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp152.625.428.760

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp13.581.929.299 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp152.625.428.760 dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai Rp27.965.416 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp168.766.219.644 sehingga Ekuitas akhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp29.694.754.767

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis akrual.

(7)

- 3 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

SEKRETARIAT BAWASLU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019 (Dalam Rupiah)

TA. 2019

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 85,632,713 - 16,340,544 JUMLAH PENDAPATAN - 85,632,713 - 16,340,544

BELANJA B.2

Belanja Pegawai B.3 9,647,146,000 8,744,108,793 90.64 9,563,734,157 Belanja Barang B.4 168,775,641,000 136,648,907,098 80.96 126,194,145,993 Belanja Modal B.5 2,300,000,000 2,236,768,000 97.25 3,087,247,950 JUMLAH BELANJA 180,722,787,000 147,629,783,891 81.69 138,845,128,100

% thd Angg CATATAN

URAIAN TA. 2020

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(8)

- 4 -

II. NERACA

SEKRETARIAT BAWASLU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NERACA

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

CATATAN TA. 2020 TA. 2019

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1 23,417,616,299 2,656,998,292 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.2 - 3,991,608,000 Persediaan C.3 8,610,900 431,846,359

Jumlah Aset Lancar 23,426,227,199 7,080,452,651

Tanah C.4 27,500,000 - Peralatan dan Mesin C.5 12,387,480,450 9,660,376,950 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.6 8,000,000 8,000,000 Aset Tetap Lainnya C.7 - 736,430,000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.8 (5,888,792,992) (3,928,495,103)

Jumlah Aset Tetap 6,534,187,458 6,476,311,847

ASET LAINNYA

Aset Tidak Berwujud C.9 56,275,000 51,655,000 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.10 (32,389,375) (18,820,625) Jumlah Aset Lainnya 23,885,625 32,834,375 JUMLAH ASET 29,984,300,282 13,589,598,873

Utang kepada Pihak Ketiga C.11 282,783,626 7,669,574 Utang Jangka Pendek Lainnya C.12 6,761,889 - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 289,545,515 7,669,574

289,545,515

7,669,574

Ekuitas C.13 29,694,754,767 13,581,929,299

JUMLAH EKUITAS 29,694,754,767 13,581,929,299 29,984,300,282

13,589,598,873 URAIAN

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET

ASET TETAP ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

(9)

- 5 -

III. LAPORAN OPERASIONAL

SEKRETARIAT BAWASLU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan

Uraian Catatan TA. 2020 TA. 2019

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak D.1 6.261 237.730

Jumlah Pendapatan 6.261 237.730

BEBAN

BEBAN OPERASIONAL

Beban Pegawai D.2 8.744.108.793 9.563.734.157

Beban Persediaan D.3 1.389.076.650 69.264.100

Beban Barang dan Jasa D.4 107.851.715.082 79.246.586.335

Beban Pemeliharaan D.5 2.629.161.405 1.395.408.829

Beban Perjalanan Dinas D.6 29.357.667.663 48.244.627.076

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 1.945.919.031 1.666.118.404

Jumlah Beban 151.917.648.624 140.185.738.901 Surplus (Defisit) dari Kegiatan

Operasional (151.917.642.363) (140.185.501.171)

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non

Lancar D.11 (717.531.0001) 2.005.825

Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban

Jangka Panjang D.12 -

- Surplus (Defisit) dari Kegiatan

Non Operasinal Lainnya D.13 9.744.604 15.845.698

Surplus (Defisit) dari Kegiatan

Non Operasional (707.786.397) 17.851.523

Surplus (Defisit) Sebelum Pos

Luar Biasa - -

Pos Luar Biasa

Pendapatan PNBP -

-

Beban Perjalanan Dinas -

-

Beban Persediaan -

-

SURPLUS/DEFISIT – LO (152.625.428.760) (140.167.649.648)

(10)

- 6 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

SEKRETARIAT BAWASLU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN TA. 2020 TA. 2019

EKUITAS AWAL

E.1 13,581,929,299 12,263,713,708

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (152,625,428,760) (140,167,649,648)

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

(27,965,416)

187,500 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

PENYESUAIAN NILAI ASET - - KOREKSI NILAI PERSEDIAAN - - SELISIH REVALUASI ASET TETAP - - KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3 (27,947,608) 187,500

KOREKSI LAIN-LAIN E.4 (17,808) -

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 168,766,219,644 141,485,677,739

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.6 16,112,825,468 1,318,215,591

EKUITAS AKHIR

E.7

29,694,754,767 13,581,929,299

-

-

(11)

7 A. PENJELASAN UMUM

A.1. Dasar Hukum dan Profil Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan

Dasar Hukum dan Profil Entitas

1. Dasar Hukum Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan

Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

Tugas dan wewenang Bawaslu Provinsi adalah:

a. mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi yang meliputi:

1. pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan dan penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

2. pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan pencalonan gubernur;

3. proses penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan calon gubernur;

4. penetapan calon gubernur;

5. pelaksanaan kampanye;

6. pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

7. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu;

8. pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah kerjanya;

9. proses rekapitulasi suara dari seluruh kabupaten/kota yang dilakukan oleh KPU Provinsi;

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(12)

8

10. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan 11. proses penetapan hasil Pemilu Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan pemilihan gubernur;

b. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh Bawaslu Provinsi dan lembaga kearsipan Provinsi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bawaslu dan ANRI;

c. menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu;

d. menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU Provinsi untuk ditindaklanjuti;

e. meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi yang berwenang;

f. menyampaikan laporan kepada Bawaslu sebagai dasar untuk mengeluarkan rekomendasi Bawaslu yang berkaitan dengan adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu oleh Penyelenggara Pemilu di tingkat provinsi;

g. mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Bawaslu tentang pengenaan sanksi kepada anggota KPU Provinsi, sekretaris dan pegawai sekretariat KPU Provinsi yang terbukti melakukan tindakan

(13)

9

yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung;

h. mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu; dan

i. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh undang-undang.

(2) Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bawaslu Provinsi dapat:

a. memberikan rekomendasi kepada KPU untuk menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f; dan

b. memberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan laporan terhadap tindakan yang mengandung unsur tindak pidana Pemilu.

2. Profil Sekretariat Bawaslu Provinsi

Sesuai dengan Perbawaslu Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Sekretariat Badan Pengawas Pemilu Provinsi dikepalai oleh Kepala Sekretariat yang bertanggungjawab kepada Bawaslu Provinsi.

Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi membawahi 2 (dua) Kepala Bagian, yaitu:

a) Kepala Bagian Administrasi

1.1 Kasubbag Perencanaan, Keuangan dan BMN

(14)

10

1.2 Kasubbag SDM dan Umum

b) Kepala Bagian Pengawasan dan Humas

1.1 Kasubbag Pengawasan, Akreditasi Pemantau dan Data Informasi

1.2 Kasubbag Humas dan Hubungan Antar Lembaga c) Kepala Bagian Penanganan Pelanggaran, Penyelesaian

Sengketa Proses Pemilu dan Hukum

1.1 Kasubbag Penanganan Pelanggaran Pemilu 1.2 Kasubbag Sengketa Proses Pemilu dan Hukum

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan per 31 Desember 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

(15)

11 Basis

Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang

(16)

12

digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan- aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan.

Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:

Pendapatan- LRA

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima

(17)

13

pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO (2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

(18)

14

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban;

terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset (5) Aset

A Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

(19)

15

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

 Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

 Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan

(20)

16

penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian Penyisiha

n Lancar Belum dilakukan pelunasan

s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan

pelunasan 100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

(21)

17

 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b. Aset Tetap

 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai

(22)

18

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari

(23)

19

Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:

59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat Musik

Modern) 4 tahun

Piutang Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.

(24)

20

Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

 Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun) Software/Aplikasi Komputer 4

Lisensi 10

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(25)

21 Kewajiban (6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan

(26)

22

lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(27)

23

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI

ANGGARAN

Selama periode berjalan, Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal sebanyak 5 kali.

Hal ini disebabkan oleh:

1. Program penghematan belanja pemerintah dan adanya anggaran untuk kondisi pandemi Covid-19.

2. Masuknya anggaran yang bersumber dari dana hibah ke dalam DIPA APBN

Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja antara lain:

ANGGARAN ANGGARAN

AWAL SETELAH REVISI

(revisi 5) Pendapatan

Pendapatan Jasa - - Pendapatan Lain-lain - - Jumlah Pendapatan - - Belanja

Belanja Pegawai 21,595,377,000 9,647,146,000 Belanja Barang 30,817,953,000 168,775,641,000 Belanja Modal 5,264,017,000 2,300,000,000

Jumlah Belanja 57,677,347,000 180,722,787,000

31 Des 2020 Uraian

Realisasi Pendapatan Rp85.632.713

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp85.632.713 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0. Pendapatan Sekretariat Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan adalah terdiri atas:

(28)

24

(1) Pendapatan Jasa Giro dari rekening hibah Bawaslu Kab.

Hulu Sungai Tengah sebesar Rp90.301, telah disetorkan pada tanggal 12 Februari 2020 dengan NTPN 22F7D8N3DE4KQMMF

(2) Pengembalian belanja barang TAYL (Tahun Anggaran yang Lalu) berdasarkan hasil dari Verifikasi Keuangan Tahun 2019 sebesar Rp66.643.413, dengan rincian sebagai berikut:

a. Bawaslu Kota Banjarbaru Pengembalian Belanja atas

Perjalanan Dinas dengan akun 524111 Rp500.000, Pengembalian Belanja Konsumsi dan snack

peserta pada kegiatan Pelatihan Saksi Parpol dengan akun 521211 Rp6.870.909, dan Pengembalian Belanja Biaya Honor Narasumber akun 522151 sebesar Rp2.500.000. Telah disetorkan ke kas negara pada tanggal 3 Januari 2020 dengan NTPN D12D848VU95EUM58 sebesar Rp9.870.909

b. Bawaslu Kab. Tanah Laut Pengembalian Belanja atas perjalanan Dinas Ke Kecamatan dengan akun 524113 Rp23.760.000 dan Pengembalian Belanja atas Perjalanan Dinas dengan akun 524111 Rp421.904.

Telah disetorkan ke kas Negara pada tanggal 15 Januari 2020 dengan NTPN 0DB3961QTUAIHIUG sebesar Rp24.181.904

c. Bawaslu Kab. Kotabaru Pengembalian Belanja atas

perjalanan Dinas dengan akun 524111 Rp1.590.600 dan Pengembalian Belanja Honor

Narasumber Pelatihan Saksi Parpol di kecamatan dengan akun 522151 Rp31.000.000. Telah disetorkan

(29)

25

ke kas Negara pada tanggal 27 April 2020 dengan NTPN B3A048N3DEATATH sebesar Rp32.590.600

(3) Hasil dari lelang cetakan sisa buku saksi Parpol sebesar Rp18.898.999, telah disetorkan ke Bendahara Penerimaan KPKNL Banjarmasin Tanggal 1 Desember 2020 dengan NTPN DCEC77QLTKFN3S3A

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan dari jasa giro - 90,301 - Pendapatan dari pengembalian

belanja TAYL - 66,643,413 - Pendapatan dari hasil lelang - 18,898,999 - Jumlah - 85,632,713 -

Uraian

TA. 2020

Anggaran Realisasi % Real

Angg.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA. 2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Pendapatan dari jasa giro 90,301 129,621 144 Pendapatan dari penjualan

peralatan dan mesin - 2,585,825 - Pendapatan dari

pengembalian belanja TAYL 66,643,413 13,625,098 20 Pendapatan dari hasil lelang 18,898,999 - - Jumlah 85,632,713 16,340,544 19

Realisasi Belanja Negara

Rp147.629.783.891

B.2 Belanja

Realisasi Belanja instansi per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp147.629.783.891 atau 81.69% dari anggaran belanja sebesar Rp180.722.787.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

(30)

26

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja

Belanja Pegawai 9,647,146,000 8,744,108,793 90.64 Belanja Barang 168,775,641,000 136,648,907,098 80.96 Belanja Modal 2,300,000,000 2,236,768,000 97.25 Jumlah 180,722,787,000 147,629,783,891 81.69

Uraian

31 Desember 2020

Anggaran Realisasi % Real

Angg.

Dibandingkan dengan 31 Desember 2019, Realisasi Belanja per 31 Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 6.33%

dibandingkan realisasi belanja ditahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:

(1) Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota melaksanakan kembali kegiatan tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan agar mencegah penyebaran covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan

(2) Adanya penambahan anggaran terkait dengan penanganan pandemi covid-19

(3) Dilaksanakannya kembali perjalanan dinas terkait dengan kegiatan monitoring dan supervisi pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2020 serta kegiatan operasional Kesekretariatan Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan

Perbandingan Realisasi Belanja TA.2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Belanja Pegawai 8,744,108,793 9,563,734,157 (8.57) Belanja Barang 136,648,907,098 126,194,145,993 8.28 Belanja Modal 2,236,768,000 3,087,247,950 (27.55)

Jumlah 147,629,783,891 138,845,128,100 6.33

(31)

27 Belanja Pegawai

Rp8.744.108.793

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp147.629.783.891 dan Rp9.563.734.157. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 8.57 persen dibandingkan 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan, antara lain:

(1) Kepala Sekretariat dan Pimpinan Bawaslu Provinsi tidak menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai surat Nomor 0197/Bawaslu/SJ/KU.01.00/V/2020 dengan Perihal Kebijakan Pemberian THR TA. 2020 dilingkungan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota

(2) Nominal Tunjangan Hari Raya sesuai dengan surat Nomor 0197/Bawaslu/SJ/KU.01.00/V/2020 dengan Perihal Kebijakan Pemberian THR TA. 2020 dilingkungan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota yang menyebabkan perbedaan nominal pada tahun sebelumnya.

(3) Nominal Pemberian Penghasilan Ketiga Belas sesuai dengan surat Nomor 0324/Bawaslu/SJ/KU.01.00/ VIII/2020 dengan Perihal Kebijakan Pemberian Penghasilan Ketiga Belas TA.2020 dilingkungan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/ Kota yang menyebabkan penurunan besaran penghasilan ketiga belas dari tahun sebelumnya.

(32)

28

(4) Belanja Pembulatan Gaji PNS merupakan pembulatan dari Gaji Pokok PNS sebesar Rp4.575

Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Belanja Gaji Pokok PNS 403,597,940 243,111,840 66.01

Belanja Pembulatan Gaji PNS 6,195 4,565 35.71

Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 15,923,146 6,094,752 161.26

Belanja Tunj. Anak PNS 3,673,712 907,940 304.62

Belanja Tunj. Struktural PNS 38,085,000 - -

Belanja Tunj. PPh PNS 51,453,950 28,238,100 82.21

Belanja Tunj. Beras PNS 15,425,460 8,980,080 71.77

Belanja Uang Makan PNS 291,057,000 77,709,000 274.55

Belanja Tunj . Umum PNS 18,800,000 18,815,000 (0.08) Belanja Uang Kehormatan Pejabat

Negara 7,402,673,500 8,754,511,400 (15.44)

Belanja Pegawai/Tunj. PPh PNS 503,413,200 425,361,600 18.35

Jumlah Belanja Kotor 8,744,109,103 9,563,734,277 (8.57) Pengembalian Belanja Pegawai 310 120 -

Jumlah Belanja 8,744,108,793 9,563,734,157 (8.57)

(33)

29 Belanja Barang

Rp136.648.907.098

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp136.648.907.098 dan Rp126.194.145.993. Realisasi Belanja Barang mengalami kenaikan sebesar 8.28 persen dibandingkan dengan TA. 2019.

Hal ini disebabkan antara lain :

(1) Belanja Barang Operasional seperti langganan listrik, air, internet dan Sewa yang mengalami Kenaikan dikarenakan telah diaktifkannya kembali Panitia pengawas Kecamatan pada 13 Kabupaten/ Kota.

(2) Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota melaksanakan kembali kegiatan tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan agar mencegah penyebaran covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan

(3) Adanya penambahan anggaran terkait dengan penanganan pandemi covid-19

(4) Dilaksanakannya kembali perjalanan dinas terkait dengan kegiatan monitoring dan supervisi pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2020 serta kegiatan operasional Kesekretariatan Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan

(34)

30

Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember 2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Belanja keperluan perkantoran 60,213,473,643 42,279,360,985 42.42 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat 22,000,000 34,777,000 (36.74) Belanja honor operasional satuan kerja 1,645,760,000 1,376,287,500 19.58 Belanja barang operasional lainnya 2,180,415,000 1,870,139,470 16.59 Belanja barang operasional - Penanganan

Pandemi Covid 19 4,365,969,951 - - Belanja bahan 9,008,072,165 12,502,417,449 (27.95) Belanja honor output kegiatan 7,301,440,000 1,960,602,500 272.41 Belanja barang non operasional lainnya 464,500,000 358,776,000 29.47 Belanja barang non operasional - Penanganan

Pandemi Covid 19 255,051,850 - - Belanja barang persediaan konsumsi 68,443,000 53,392,800 28.19 Belanja barang persediaan - Penanganan

Pandemi Covid 19 1,004,768,000 - - Belanja langganan daya (listrik, telpon dan air) 1,074,502,643 671,721,204 59.96

Belanja jasa konsultan 20,250,000 - -

Belanja sewa 12,804,254,650 9,897,452,000 29.37

Belanja jasa profesi dan lainnya 2,442,653,800 5,567,139,000 (56.12)

Belanja jasa - Penanganan Pandemi Covid 19 1,881,578,500 - -

Belanja pemeliharaan 2,622,750,405 1,394,505,729 88.08

Belanja perjalanan dinas 29,279,773,491 48,269,838,515 (39.34) Jumlah Belanja Kotor 136,655,657,098 126,236,410,152 8.25

Pengembalian Belanja 6,750,000 42,264,159 (84.03) Jumlah Belanja 136,648,907,098 126,194,145,993 8.28

B.4.1 Belanja barang (Rupiah Murni)

Realisasi belanja barang (Rupiah Murni) per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp40.861.833.357 dan Rp138.615.438.783. Perbandingan realisasi belanja

(35)

31

barang per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Belanja pegawai 8,744,108,793 9,563,734,157 (8.57)

Belanja barang 29,880,956,564 125,964,456,676 (76.28)

Belanja modal 2,236,768,000 3,087,247,950 (27.55)

Jumlah Belanja 40,861,833,357 138,615,438,783 (112)

B.4.2 Belanja barang (Hibah)

Realisasi belanja barang (Hibah) per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp107.767.950.534 dan Rp229.689.317. Perbandingan realisasi belanja barang per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

URAIAN TA. 2020 TA. 2019 %

Belanja barang 107,767,950,534 229,689,317 0.21

Jumlah Belanja 107,767,950,534 229,689,317 0

Belanja Modal Rp2.236.768.000

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2.236.768.000 dan Rp3.087.247.950. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi belanja modal pada TA 2020 mengalami penurunan 1.38 persen dibanding dengan 2019. Hal ini disebabkan karena pengadaan yang ada di Tahun 2020 lebih sedikit dibandingkan dengan pengadaan di Tahun 2019

(36)

32

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA. 2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019

NAIK (TURUN)

% Peralatan dan Mesin 2,236,768,000 3,087,247,950 1.38

Jumlah Belanja 2,236,768,000 3,087,247,950 1.38

Adapun rincian belanja modal Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan antara lain:

(1) 26 buah lemari besi dengan jumlah total sebesar Rp66.552.000

(2) 26 buah Filling cabinet dengan jumlah total sebesar Rp61.768.000

(3) 13 buah CCTV dengan jumlah total sebesar Rp61.750.000 (4) 13 buah alat penghancur kertas dengan jumlah total

sebesar Rp54.600.000

(5) 49 buah meja kerja kayu dengan jumlah total sebesar Rp167.379.000

(6) 13 buah kursi besi/metal dengan jumlah total sebesar Rp27.820.000

(7) 17 buah sice dengan jumlah total sebesar Rp148.275.000 (8) 36 buah kursi fiber glas/plastik dengan jumlah sebesar

Rp61.184.000

(9) 35 buah AC Split dengan jumlah total sebesar Rp259.450.000

(10) 2 buah Portable air conditioner (alat pendingin) dengan jumlah total sebesar Rp60.000.000

(11) 2 buah televisi dengan jumlah total sebesar Rp15.870.000

(37)

33

(12) 13 buah voice recorder dengan jumlah total sebesar Rp16.250.000

(13) 13 buah camera digital dengan jumlah total sebesar Rp183.300.000

(14) 14 buah genset dengan jumlah total sebesar Rp250.550.000

(15) 2 PC buah PC unit dengan jumlah total sebesar Rp15.900.000

(16) 26 buah laptop dengan jumlah total sebesar Rp312.000.000

(17) 26 buah printer (peralatan personal komputer dengan jumlah total sebesar Rp123.500.000

(18) 13 buah scanner dengan jumlah total sebesar Rp325.000.000

(19) Pengembangan website dengan nominal sebesar Rp4.620.000

(20) 14 buah clinical thermometer (alat/kedokteran umum) untuk Penanganan Pandemi Covid 19 dengan jumlah total sebesar Rp21.000.000

(38)

34

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas Lainnya dan Setara Kas Rp23.417.616.299

C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp23.417.616.299 dan Rp2.656.998.292.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan.

Kas Lainnya dan Setara Kas terdiri dari sisa dana hibah per 31 Desember 2020 sebesar Rp23.405.848.149, dengan rincian sebagai berikut:

a. Bawaslu Provinsi Kalsel Rp9.449.772.639 b. Bawaslu Kota Banjarmasin Rp1.953.312.272 c. Bawaslu Kota Banjarbaru Rp1.158.801.046 d. Bawaslu Kab. Banjar Rp3.163.844.137

e. Bawaslu Kab. Hulu Sungai Tengah Rp2.707.937.388 f. Bawaslu Kab. Balangan Rp1.010.660.592

g. Bawaslu Kab. Tanah Bumbu Rp931.296.468 h. Bawaslu Kab. Kotabaru Rp3.030.223.607

C.1.1 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp11.768.150 yang terdiri dari:

(1) Jasa Giro Bawaslu Kab. Tapin sebesar Rp6.261

(39)

35

(2) Pajak Bawaslu Kab. Banjar yang masih belum disetor sebesar Rp6.761.889 (pajak tersebut telah disetorkan pada tanggal 4 Januari 2021)

(3) Kelebihan setor sisa dana hibah Bawaslu Kab. Tanah Bumbu sebesar Rp5.000.000 (kelebihan dana tersebut sudah ditarik pada tanggal 4 Januari 2021)

Belanja Dibayar Dimuka sebesar Rp0

C.2 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)

Belanja Dibayar Dimuka pada 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp3.991.608.000. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:

Rincian Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) TA 2020 dan 2019

URAIAN TA. 2020 TA. 2019

Pembayaran Sewa Kendaraan Roda 4 - 3,991,608,000 Jumlah - 3,991,608,000

Belanja dibayar dimuka sebesar Rp3.991.608.000 terdiri atas:

(1) Sewa kendaraan operasional 13 kab/kota selama 20 bulan dari bulan Januari 2019 s.d 20 Juli 2020 dengan nominal sebesar Rp2.626.000.000

(2) Sewa kendaraan operasional 13 kab/kota selama 4 bulan dari bulan Agustus s.d Nov 2020 dengan nominal sebesar Rp710.400.000

(40)

36 Persediaan

Rp8.610.900

(3) Sewa kendaraan operasional 13 kab/kota selama 4 bulan dari bulan Agustus s.d Nov 2020 dengan nominal sebesar Rp655.200.000

C.3 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019 masing- masing adalah sebesar Rp8.610.900 dan Rp431.846.359.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Mutasi nilai Persediaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2019 Rp 431.846.359 Mutasi tambah:

Pembelian Rp 1.073.211.000

Hibah (Masuk) Rp 160.505.000

Pendapatan Penyesuaian Nilai

Persediaan Rp 285.424.850

Mutasi kurang:

Pemakaian Rp 1.390.202.650

Beban Penyesuaian Nilai

Persediaan Rp 121.074.100

Barang Usang Rp 431.099.559

Saldo per 31 Desember 2020 Rp 8.610.900

Persediaan sebesar Rp8.610.900 terdiri dari:

a. Barang Konsumsi sebesar Rp8.030.900

b. Bahan untuk pemeliharaan sebesar Rp580.000

(41)

37 Tanah sebesar

Rp27.500.000

C.4. Tanah

Saldo aset tetap berupa Tanah per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp27.500.000 dan Rp 0.

Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Saldo Nilai Perolehan per 01 Januari 2020 -

Mutasi tambah:

Hibah (Masuk) 27,500,000

Mutasi kurang: -

Saldo per 31 Desember 2020 27,500,000

Akumulasi penyusutan s.d 31 Desember 2020 - Nilai Buku per 31 Desember 2020 27,500,000

Penjelasan Mutasi tambah sebesar Rp27.500.000 merupakan hibah masuk dari Pemerintah Daerah Kab.

Barito Kuala kepada Bawaslu Kab. Barito Kuala seluas 5.000 M2 yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Komplek Perkantoran (Samping Kanan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kab. Barito Kuala), yang akan digunakan untuk pembangunan Gedung Kantor Bawaslu Kab. Barito Kuala sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Hibah No. 028/

/SETDA/2020 Tanggal 02 September 2020, Register Nomor 2CE2YVKA.

Peralatan dan Mesin

Rp12.387.480.450

C.5 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp12.387.480.450 dan Rp9.660.376.950.

Perbandingan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019

(42)

38

URAIAN TA. 2020 TA. 2019

NAIK (TURUN)

% Peralatan dan Mesin 12,387,480,450 9,660,376,950 77.98

Jumlah Belanja 12,387,480,450 9,660,376,950 77.98

Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo per 01 Januari 2020 9,660,376,950

Mutasi tambah:

Pembelian 2,236,768,000

Hibah Barang TAYL 285,105,500

Perolehan lainnya 205,230,000

Koreksi tambah -

Mutasi kurang: -

Penghentian dari penggunaan -

Saldo per 31 Desember 2020 12,387,480,450

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (4,865,524,442)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 7,521,956,008

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin berupa:

(1) 26 buah lemari besi dengan jumlah total sebesar Rp66.552.000

(2) 26 buah Filling cabinet dengan jumlah total sebesar Rp61.768.000

(3) 13 buah CCTV dengan jumlah total sebesar Rp61.750.000

(4) 13 buah alat penghancur kertas dengan jumlah total sebesar Rp54.600.000

(5) 49 buah meja kerja kayu dengan jumlah total sebesar Rp167.379.000

(6) 13 buah kursi besi/metal dengan jumlah total sebesar Rp27.820.000

(43)

39

(7) 17 buah sice dengan jumlah total sebesar Rp148.275.000

(8) 36 buah kursi fiber glas/plastik dengan jumlah sebesar Rp61.184.000

(9) 35 buah AC Split dengan jumlah total sebesar Rp259.450.000

(10) 2 buah Portable air conditioner (alat pendingin) dengan jumlah total sebesar Rp60.000.000

(11) 2 buah televisi dengan jumlah total sebesar Rp15.870.000

(12) 13 buah voice recorder dengan jumlah total sebesar Rp16.250.000

(13) 13 buah camera digital dengan jumlah total sebesar Rp183.300.000

(14) 14 buah genset dengan jumlah total sebesar Rp250.550.000

(15) 14 buah clinical thermometer (alat/kedokteran umum) dengan jumlah total sebesar Rp21.000.000 (16) 2 PC buah PC unit dengan jumlah total sebesar

Rp15.900.000

(17) 26 buah laptop dengan jumlah total sebesar Rp312.000.000

(18) 26 buah printer (peralatan personal komputer dengan jumlah total sebesar Rp123.500.000

(19) 13 buah scanner dengan jumlah total sebesar Rp325.000.000

(20) Pengembangan website dengan nominal sebesar Rp4.620.000

Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu yang diberikan oleh Pemda Kab. Tanah Bumbu kepada Bawaslu Kabupaten Tanah

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Sidrap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan

Hasil Interpretasi terhadap teks hadis liwa dan rayah dengan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur menjelaskan bahwa teks yang menjadi simbol dalam bendera

Benda koleksi dalam Museum tertata dengan rapi dan menarik P3 Benda koleksi dalam Museum memberikan pesan pendidikan bagi pengunjung P4 Benda koleksi dalam Museum

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan Ada pengaruh yang signifikan anatara kepuasan kerja dengan OCB Pada karyawan Rumah

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Metro yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Tanggamus yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kendal yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Masamba yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas