SIG & RS
untuk Inventarisasi Tumbuhan
Minggu 13 : SIG
Lilik Budi Prasetyo
Blogs : http://lbprastdp.staff.ipb.ac.id
Email : lbpras@indo.net.id
lbprastdp@yahoo.com
http;//lbprastdp.staff.ipb.ac.id
lbpras@indo.net.id
PETA :
Penyederhanaan kondisi permukaan bumi dalam bentuk hardprint/data analog.
K
ARTOGRAFI :ilmu yang mempelajari pembuatan peta dengan segala aspek yang berkaitan dengan peta, termasuk teknik penggunaan peta, sistim proyeksi peta, sejarah pembuatan peta, koleksi, pembuatan katalog dan perawatan peta dll.
Teknik pembuatan peta terutama adalah berkaitan dengan pengumpulan, manipulasi/koreksi dan mendesain output peta (Robinson in Fisher dan Linberg, 1989).
PENGERTIAN PETA
•
PENAMPAKANPEM
JENIS BENTUK MODELRIIL/NYATA PENUTUPAN LAHAN BIDANG / POLIGON
RUMAH BIDANG / POLIGON, TITIK
INDUSTRI BIDANG / POLIGON
SUNGAI GARIS
JALAN GARIS
DRAINASE GARIS
JALUR PIPA GARIS
JALUR LISTRIK GARIS
SUMUR BIDANG / TITIK
TIDAK NYATA BATAS RESORT
BATAS ADMINISTRASI GARIS
JENIS TANAH BIDANG
ELEVASI GARIS
KEMIRINGAN LERENG BIDANG
MODEL 2 DIMENSI (PETA) & 3 DIMENSI (MAKET)
(KOMBINASI BENTUK, PATTERN, WARNA & TEXT)
TIPE PETA
• PETA RUPABUMI :
– MODEL/ REPRESENTASI RUPABUMI DALAM DUA DIMENSI.
PETA INI BERISI BERBAGAI KETERANGAN TENTANG BANYAK HAL DARI PERMUKAAN BUMI, BAIK YG TAMPAK RIIL DIPERMUKAAN ATAUPUN YANG TIDAK TAMPAK, MISALNYA :
JALAN, SUNGAI, PENUTUPAN LAHAN, TOPOGRAFI, BATAS ADMINISTRASI, DLL
• PETA TEMATIK :
– MODEL/REPRESENTASI BUMI UNTUK SATU TEMA, MISALNYA :
PETA TANAH
Kec.Cijeruk
Kec. Cicurug Kec. Cidahu
Kec. Kalapanunggal Kec. Parakan Salak Kec. Kabandungan Kec.Leuwiliang Kec.Cibungbulan Kec.Ciampea Kec.Ciomas Kec. Nagrak Kec. Parung Kuda
Kec. Bojong Genteng 676000 676000 680000 680000 684000 684000 688000 688000 692000 692000 696000 696000 700000 700000 9 24 4 00 0 92 44 0 00 9 2 48 00 0 92 48 00 0 9 2 52 00 0 9 2 52 00 0 92 56 00 0 9 2 56 00 0 92 60 00 0 9 2 60 00 0 92 64 0 00 9 26 4 00 0
Andosol Coklat Kekuningan Asosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat Asosiasi Latosol Coklat Kemerahan dan Latosol Coklat Asosiasi Latosol Coklat dan Latosol Coklat Kekuningan
Komplek Regosol Kelabu dan Litosol Latosol Coklat Latosol Coklat Kekuningan Latosol Coklat Kemerahan
Jalan Batas Kecamatan N E W S
1 0 1 2 km
Legenda
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
Apa Bedanya dengan Peta ?
Terminologi Sumber
Geographic Information system Terminologi Amerika
Geographical Information system Terminologi Eropa
Geomatique Terminologi Canada
Georelational Information system Terminologi berdasar pada tekhnologi
Natural Resources Information system
Terminologi berdasar pada disiplin ilmu pengelolaan sumberdaya alam
Geological Information system Terminologi berdasar pada disiplin ilmu
Spatial Information System Terminologi disiplin non-geography
SIG
ATRIBUT
SPASIAL : COVERAGE
Table : Kepadatan penduduk Kab. Bangka (org/km2)
MENTOK JEBUS KOBA
1999 2000
LS
BT
POSISI GEOGRAFI : KOORDINAT
1296 1500 1000
1400 1600 1100
MENTOK JEBUS KOBA
1999
2000
STRUKTUR DATABASE SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
Seperangkat peralatan yang dipergunakan untuk
mengoleksi, menyimpan, membuka, mentransformasi dan
menampilkan
data spasial
dari sebuah kondisi
geografis
yang sebenarnya (real world).
DEFINISI
Metadata
KOMPONEN PENYUSUN S I G
A. HARDWARE
B. SOFTWARE (TERMASUK OPERATING SYSTEM/OS)
OS : DOS, WINDOWS, UNIX,
ARCINFO, ARCVIEW, ERDAS, ERMAPPER, PCI, MAPINFO, TNT-MIPS
KOMPONEN S I G
SOFTWARE OS FORMAT
ARCGIS WINDOWS VECTOR/RASTER
ARCVIEW WINDOWS VECTOR/RASTER
ERDAS WINDOWS VECTOR/RASTER
ERMAPPER WINDOWS VECTOR/RASTER
TNT MIPS WINDOWS VECTOR/RASTER
MAPINFO WINDOWS VECTOR
PCI WINDOWS VECTOR/RASTER
IDRISI WINDOWS RASTER
Vektor & Raster
Point :Vektor : Sebuah titik yg posisinya digambarkan dengan koordinat x & y Raster : Sebuah pixel dengan nilai tertentu
yang letaknya digambarkan dalam posisi Kolom & lajur
Garis :
Vektor : Sekumpulan titik yang saling berhubungan sehingga membentuk garis. Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai
nilai sama dan membentuk garis
Poligon :
Vektor : Sekumpulan titik saling berhubungan membentuk poligon
Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai nilai sama dan membentuk poligon
.jpg, .bmp,
.tif, .img
TAHAPAN PEMBANGUNAN DATA SIG
TAHAPAN PEMBANGUNAN DATA SIG
PENGUMPULAN DATA
SUMBER & JENIS DATA DATA SPASIAL / PETA
BAKOSURTANAL (RUPABUMI, LANDUSE/UNIT)
LEMBAGA PENELITIAN TANAH & AGROKLIMAT (JENIS TANAH, SATUAN LAHAN) KIMPRASWIL (IRIGASI)
DIREKTORAT GEOLOGI (HIDROGEOLOGI) LIPI (VEGETASI)
DEPARTEMEN KEHUTANAN (FUNGSI & PENGGUNAAN HUTAN, PENUTUPAN LAHAN, HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI) OSEANOGRAFI (BATIMETRI)
DATA STATISTIK
BIRO PUSAT STATISTIK (SENSUS PENDUDUK, PERTANIAN) KIMPRASWIL (CURAH HUJAN, DEBIT SUNGAI)
DEPT. KEHUTANAN (HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI, POTENSI KAYU) DEPT. KELAUTAN & PERAIRAN (POTENSI IKAN)
PENGINDERAAN JAUH (DATA CITRA/IMAGE) LAPAN
KIMPRASWIL DEPT. HUT DEPT. LINGKUNGAN HIDUP NASA / TRFIC / BIOTROP / PPLH
•
Digitasi
•
Scan
•
Tranformasi
•
Import
•
Typing
•
Merubah analog menjadi digital dgn
format Vektor
•
Merubah analog menjadi digital dengan
format raster
•
Merubah format data (vektor ke raster dan
sebaliknya)
•
Merubah format data lain kedalam SIG yang
kita gunakan
•
Merubah analog text ke digital text
INPUT DATA SIG
TOPOGRAFI
PERKAMPUNGAN SUNGAI
INPUT DATA PETA RUPA BUMI
TGL X Y
1 AUG 2002
2 AUG 2002
NOAA
LANDSAT
POSISI HOTSPOT
LUAS DAERAH TERBAKAR
INPUT DATA REMOTE SENSING
INTERPRETASI
SPATIAL DATABASE MANAGEMENT
Pengaturan data spasial melalui berbagai
perintah, misalnya
• CLEAN : Menbangun polygon topology • BUILD : Membangun point & Line topology • STORE : menyimpan data
• EDIT : melakukan editing data attribut/coverage • CLIP : memotong data sesuai dengan cakupan area studi • MERGE : menggabung data atribut • APPEND : menambahkan field data attribut • JOIN : menggabungkan field data attribut • DISSOLVE : menggabungkan poligon yang mempunyai klasifikasi yang sama
APLIKASI SIG :
menjawab permasalahan !
SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan :
What is at...?
pertanyaan lokasional: apa yang terdapat pada lokasi tertentu
Where is it...?
pertanyaan kondisional: lokasi apa yang mendukung untuk kondisi atau fenomena tertentu
How has it changed...?
pertanyaan kecenderungan: identifikasi kecenderungan peristiwa yang terjadi
Which data are related...?
pertanyaan hubungan: analisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis
What if...?
pertanyaan berbasiskan model: Bagaimana kalau ?
Komparasi jumlah aplikasi SIG
30 PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN
ASING INVASIF YANG DOMINAN
Austroeupatorium inulifolium
Ageratina riparia
POLA SEBARAN SPASIAL ALANG-ALANG (
Imperata cylindrica
)• Spesies I. cylindrica menyebar pada kondisi daerah yang terbuka di Cagar Alam Kamojang.
• Sebaran jumlah individu berkisar diantara 5 - 15 ind/plot pengamatan atau sekitar 12.500-37.500 ind/ ha.
[image:6.540.38.517.44.653.2]31 Gambar 1 Peta sebaran spasial Imperata cylindrica di CA. Kamojang
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
I. cylindrica
• Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi: y = 9.002 – 0.0359x.
• Nilai Signifikansi pada uji F dan uji t sebesar 0,107 atau lebih besar dari nilai α sebesar 0,05 sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh nyata terhadap sebaran jumlah individu I. cylindrica.
• Sebaran jumlah individu I. cylindrica
diduga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi tutupan lahan, kondisi kemasaman tanah atau kondisi iklim (ISSG 2005, Holm et al. 1993 dalam Collins 2005).
32
POLA SEBARAN SPASIAL KIRINYUH (
Austroeupatorium inulifolium
)• Pola sebaran spasial A. inulifolium menyebar hampir merata pada areal pengamatan di Cagar Alam Kamojang
• Sebaran jumlah individu A. inulifolium di Cagar Alam Kamojang berkisar diantara 20 – 39 individu/plot pengamatan atau sekitar 8000 – 15.600 individu per hektar.
• Sebaran spasial A. inulifolium yang merata menunjukkan bahwa spesies ini memiliki dominansi yang tinggi
[image:6.540.45.255.71.228.2]33 Gambar 2a Peta sebaran spasial A. inulifolium di CA. Kamojang
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
A. inulifolium
• Model persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi:
y = 20.91+0.005x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,043 (lebih kecil dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. inulifolium
34
POLA SEBARAN SPASIAL TEKLAN (
Ageratina riparia
)• Ageratina riparia
memiliki sebaran yang cukup merata
pada plot
pengamatan di
Cagar Alam
Kamojang
• Sebaran jumlah
individu berkisar diantara 8-22 ind.
Per plot
pengamatan atau sekitar 20.000-80.000 ind/ ha
35 Gambar 2b Peta sebaran spasial Ageratina riparia di CA. Kamojang
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
A. riparia
• Model persamaan yang dihasilkan dari
analisis regresi: y = 28.23 – 0.0021x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,633 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga disimpulkan bahwa jarak dari jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. riparia.
• Sebaran jumlah individu A. riparia yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga
disebabkan oleh faktor lain seperti
kemampuan berkembang biak dan
menyebarkan benih yang sangat baik.
POLA SEBARAN SPASIAL SALIARA (
Lantana camara
)• Sebaran jumlah individu L. camara
mengelompok pada daerah tertentu, di Cagar Alam Kamojang terutama pada daerah dengan kondisi lapang yang datar, daerah pinggir jalan atau di sekitar sumur gas.
• Sebaran jumlah individu berkisar diantara 2 - 7 ind/plot pengamatan atau sekitar 800-2.800 ind/ ha
37
Gambar 2c Peta sebaran spasial Lantana camara di CA. Kamojang
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu L. camara
• Model persamaan yang dihasilkan
dari analisis regresi: y = 6.107 – 0.02291x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,222 (lebih besar
dari nilai α 0,05) sehingga
disimpulkan bahwa jarak dari
jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu L. camara.
• Sebaran jumlah individu L.
camara yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekologi (kondisi lingkungan) atau faktor biologi (kemampuan menyebarkan biji).
38
Dr. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc. Dr. Ir. Agus P. Kartono, M.Si. Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA. Ir. Samin Botanri, MP. Ir. Agus Jacob, MS. Beni Okarda, S.Hut.MSc
RESULT : Sago Palm Distribution
Total area : 17 902 hectare
Luhu Village
Sawai Village
Maps Landsat-5 TM & Land system
Environmental variables
Sago habitat distribution prediction Grid Binairy spatial data &
Logistic regression RSTM DEM
Seram Island map Topographic Land cover
map
Coastal line River
distribution
slope Elevation)
Actual Sago palm distribution
Land system
Distenca from coastline Distance from river
Slope Elevation Alluvial &
Swamp
Flow of Research
Logistic Regression Model
Where : P = Probability sago palm occurence
a = intercept
b,c,d,e,f = constamt of regression Elev = Elevation (m asl) Slp = slope
Coast_dist = Distance from coasline Rive_dist = Distance from River Al = Alluvial & swamp
Exp (a + bElev + cSlp + dRd_distJP + Coast_distEriv_distPS + fAl_soil)
1 + (a + bElev + cSlp + dRd_distJP + Coast_distEriv_distPS + fAl_soil
P =
Distance from river
Binary Thematic Maps
Elevation:
Binary Thematic Maps
Sample area
Habitat Suitability Model :
Exp
1 + Exp
P =
(-3.697+(3.385*[Elv])-( 0.640*[Slp])+(0.396*[Cdist)+(0.357* [Rdist])-(0.150* [Al]))
(-3.697+(3.385*[Elv])-( 0.640*[Slp])+(0.396*[Cdist])+(0.357* [Rdist])-(0.150* [Al]))
Where : P = Probability sago palm occurence
a = intercept
b,c,d,e,f = constant of regression Elev = Elevation (m asl) Slp = slope
C_dist = Distance from coastline R_dist = Distance from River Al = Alluvial & swamp
Habitat Prediction
Probability
Producer Accuracy
User Accuracy
Overall Accuracy
0 88.5 83.4