• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1105094 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1105094 Chapter3"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Novi Putri Diani, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen. Menurut Arikunto (2006:3) mengatakan bahwa:

Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa metode eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian sebuah perlakuan terhadap suatu subjek penelitian dan menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain atau sama sekali tidak diberikan tindakan.

Desain dalam penelitian ini akan menggunakan Quasi Experimental Design. Menurut Mashuri dan Zainudin (2002:37) menyatakan:

(2)

Design digunakan untuk mengetahui ketepatan dan keefektifan dalam penggunaan modul interaktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Sukmadinata (2007:208) menyatakan:

Suatu desain eksperimen tanpa adanya pengontrolan variable dan penyamaan karakteristik. Kelompok pada penelitian tidak diambil secara acak atau pasangan, juga tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberi tes awal dan tes akhir di samping perlakuan.

Desain eksperimen menurut Sugiyono (2011:112) diuraikan sebagai berikut.

Ο1 X Ο2

Keterangan:

Ο1 = Nilai Pretest (sebelum dilakukan perlakuan)

X = Eksperimen/tindakan (perlakuan)

Ο2 = Nilai Posttest (setelah dilakukan perlakuan)

Kelebihan dari rancangan ini adalah peneliti dapat membandingkan hasil perlakuan yang diberikan, dengan adanya tes awal peneliti bisa membandingkan hasilnya dengan mengobservasi dari nilai tes akhir.

Dalam penelitian ini menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest, karena tidak adanya kelompok pembanding (kelas control) sehingga hanya membandingkan antara hasil pretest dan posttest saja.

B. Operasionalisasi Variabel

(3)

Tabel 2.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Hasil ini, guru akan dapat menentukan cara hasil pre-test yang telah dilakukan sehingga

(4)

C. Populasi dan Sampel Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi sasaran, yaitu populasi yang digunakan untuk menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X yang berjumlah 182 siswa.

Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81) menyatakan:

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penarikan sampel untuk sebuah penelitian, sampel harus mewakili atau refresentatif. Karena dari sampel yang mewakili tersebut dapat diperoleh sebuah data dan informasi kebenaran dari jumlah total populasi.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011:68) purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun syarat–syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu menurut Sugiyono (2011:68), yaitu:

a) Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri–ciri, sifat sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri–ciri pokok populasi.

b) Subjek yang diambil sebagai sampel benar–benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri–ciri yang terdapat pada populasi.

c) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

(5)

pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling karena banyak batasan yang menghalangi peneliti mengambil sampel secara random (acak).

Dengan menggunakan purposive sampling, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI 1 Cimahi yang berjumlah 37 siswa.

D. Prosedur Eksperimen

Penerapan modul interaktif akan dilakukan pada siswa X Akuntansi di SMK PGRI 1 Cimahi. Penelitian ini akan dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Berikut ini kegiatan yang akan dilakukan selama diterapkannya modul interaktif:

Tabel 3.2

Tabel Prosedur Eksperimen Pertemuan

Ke-

Langkah-langkah Kegiatan Jam

(6)

Pertemuan hari ini kepada siswa.

Jam Pelajaran

(7)

Memberikan latihan mandiri.

Guru memberikan latihan mandiri sebagai tugas guna meningkatkan pemahaman materi kepada siswa. Pertemuan

Ke- 3

Langkah-langkah Kegiatan

Pemberian tes akhir (post-test)

Jam Pelajaran 4x45 menit

E. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang ditelitinya. Oleh sebab itu metode yang digunakan harus tepat dan mempunyai dasar yang beralasan, karena baik buruknya suatu penelitian tergantung pada teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Angket

Menurut Arikunto (2006), kuesioner terbuka yaitu angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. Angket terbuka dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran akuntansi dengan menggunakan modul interaktif yang berjumlah dua butir pertanyaan.

2. Tes

(8)

kemampuan siswa sebelum di beri perlakuan (pre-test) dan mengukur kemampuan siswa setelah di beri perlakuan (post-test).

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Sebelum menganalisis data, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian instrument penelitian. Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengujian instrument penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tes (Uji Soal) a. Realibilitas

Realibilitas berhubungan dengan kepercayaan. Menurut Arikunto (2006:154) “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.” Untuk mencari besarnya realibilitas penulis menggunakan rumus varians yaitu mencari varian tiap-tiap item terlebih dahulu kemudian dijumlahkan untuk mencari varians total. Setelah itu dimasukkan ke dalam rumus alpha untuk mencari realibilitasnya. Skala koefisien reliabilitas yaitu antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya atau mendekati 1, maka semakin tinggi juga keajegan atau ketetapannya.

Rumus varians tiap-tiap Item:

� = ∑

2(∑ )2

Keterangan:

� = Varians tiap item soal

∑ 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari tiap item (∑ )2 = Jumlah skor seluruh responden dari tiap item N = Jumlah responden

(9)

� = ∑

2(∑ )2

Keterangan:

= Harga varians total

∑ 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑ )2 = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden

Rumus alpha:

11 = (( 1))( 1−∑�

2

� 2)

Keterangan:

11 = Reliabilitas soal

� = Varians total

k = Banyaknya item butir pertanyaan

∑ �2 = Jumlah varians butir

(Arikunto, 2006) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% pada sampel 30 adalah 0,361. Kriteria dalam uji realibilitas ini adalah jika 11 > maka item instrument dinyatakan reliabel, dan jika 11 ≤ maka item instrument dinyatakan tidak reliabel.

Dalam penelitian ini, pengujian instrumen penelitian dilakukan kepada siswa di luar objek penelitian tetapi dengan tingkat kelas yang setara. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item soal dalam instrumen penelitian reliabel atau tidak. Jika setelah perhitungan diperoleh hasil item instrumen penelitian reliabel dan valid, maka item instrument tersebut dapat digunakan. Untuk menentukan realibilitas soal menggunakan bantuan progam Anates Versi 4.

(10)

nilai reabilitas ( 11) sebesar 0,84 artinya bahwa alat instrument pretest dinyatakan reliabel. Lalu hasil uji realibilitas pada alat instrumen posttest berupa soal uraian yang berjumlah 29 soal dan diolah menggunakan Anates diperoleh nilai reabilitas ( 11) sebesar 0,84 artinya bahwa alat instrumen pada posttest dinyatakan reliabel.

b. Validitas

Alat evaluasi berupa soal yang akan diberikan kepada siswa akan dianggap valid sebagai instrumen pengukur hasil belajar akuntansi apabila instrumen yang telah dikembangkan ini mampu mengukur hasil belajar akuntansi dan mampu mencerminkan keadaan sebenarnya dari hasil belajar akuntansi siswa. Menurut Arikunto (2006:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.”

Dalam penelitian ini rumus yang dipakai adalah rumus koefisien korelasi product Moment dengan angka kasar yaitu Rumus korelasi product moment dengan angka kasar :

= N∑XY−(∑X)(∑Y) {N∑X2(X)2}{NY2(Y)2}

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑ = Hasil skor X dan Y untuk setiap responden

∑ = Skor item

∑ = Skor responden

∑ 2 = Kuadrat skor item

∑ 2 = Kuadrat skor responden N = Jumlah responden

(11)

0,361. Kriteria uji dalam validitas ini adalah jika > maka dinyatakan valid, dan jika ≤ maka dinyatakan tidak valid.

Uji coba instrumen dilakukan pada populasi lain yang sama karakteristiknya dengan populasi penelitian. Untuk itu perhitungan hasil analisis seluruh butir soal instrumen menggunakan bantuan progam Anates. Dapat dilihat data validitas pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

TABEL 3.3

Data Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Item

Soal

Pretest Posttest

(12)

28 0,434 0,361 Valid 0,519 0,361 Valid 29 0,541 0,361 Valid 0,602 0,361 Valid 30 0,594 0,361 Valid

(Sumber: Data diolah)

c. Daya Pembeda

Daya pembeda dari sebutir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang mengetahui jawabannya dengan benar dengan testi yang menjawab salah. Rumus yang digunakan adalah :

D = PA – PB = − Keterangan:

D = Daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.4

Interpretasi Daya Pembeda

(Arikunto, 2006:204) Adapun hasil daya pembeda dari alat instrument sebagai berikut:

TABEL 3.5

Data Hasil Daya Pembeda

D Interpretasi daya pembeda 0,01 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik Sekali (excelent)

(13)

Pretest Posttest

d. Taraf Kesukaran

(14)

tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar (Arikunto, 2006:207). Rumus untuk mencari tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

� =

(Arikunto, 2006) Keterangan:

P = Indeks tingkat kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks yang digunakan pada tingkat kesukaran ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Koefesien Korelasi Kriteria

0.00 – 0.29 Sukar

0.30 – 0.69 Sedang

0.70 – 1.00 Mudah

(Arikunto, 2006)

Adapun hasil daya pembeda dari alat instrument sebagai berikut: TABEL 3.7

Data Hasil Tingkat Kesukaran

Pretest Posttest

Butir Soal TP (%)

Keputusan Butir Soal TP (%)

Keputusan

1 68,75 Sedang 1 56,25 Sedang

2 75,00 Mudah 2 68,75 Sedang

3 68,75 Sedang 3 68,75 Sedang

4 75,00 Mudah 4 56,25 Sedang

5 75,00 Mudah 5 62,50 Sedang

6 68,75 Sedang 6 56,25 Sedang

7 75,00 Mudah 7 50,00 Sedang

(15)

9 37,50 Sedang 9 56,25 Sedang

2. Teknik Pengolahan Data a. Uji Normalitas

Riduwan (2011 : 68) menyebutkan bahwa :

Metode Chi Kuadrat ( �2) digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah terdapat hubungan atau tidak.

Langkah-langkah untuk menghitung Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :

(16)

2) Mencari nilai rentangan ( R ) dengan cara mengurangkan skor terbesar dengan skor terkecil

3) Mencari banyaknya kelas dengan rumus BK = 1 + 3.3 log n 4) Mencari nilai panjang kelas (i)

i =

Membuat tabulasi dengan table penolong seperti dibawah ini:

TABEL 3.8

DISTRIBUSI FREKUENSI SKOR BAKU VARIABEL

No Kelas Interval

F Nilai tengah

() ��

f Xi f ��

5) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus : = ∑

6) Mencari simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

S = .∑

2 ( )2

( −1)

7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :

(a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor- skor kanan kelas interval di tambah 0,5.

(b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

Z = −

(17)

(d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga, dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(e) Mencari frekuensi yang diharapkan ( ) dengan cara mengalihkan luas tiap interval dengan jumlah responden.

TABEL 3.9

FREKUENSI YANG DIHARAPKAN (fe) DARI HASIL PENGAMATAN (fo) UNTUK VARIABEL

No Batas Kelas

Z Luas O - Z

Luas Tiap Kelas Interval

fe Fo

(f) Mencari Chi Kudrat hitung (�2 ) dengan rumus : (�2) = ∑=1( − )2

Keterangan:

�2 = nilai chi-kuadrat

0 = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Kriteria :

�2 > �2 , maka distribusi data tidak normal. �2 ≤ �2 , maka distribusi data normal.

(18)

Rumus yang digunakan Uji-t adalah:

= � 1−� 2

1 1+

1 2

(Sudjana, 2001:162) Dimana:

S = ( 1−1)1

2+(

2−1)22) 1+ 2 − 2

(Sudjana, 2001:162)

s = ∑(� −� )2

(Sudjana, 2001:159) Keterangan:

S = Simpangan baku gabungan

12 = Varians sampel dari populasi pertama yang berukuran 1 22 = Varians sampel dari populasi pertama yang berukuran 2

1 = Banyaknya data posstest 2 = Banyaknya data pretest

Langkah-langkah pengujian hipotesis dalam Pengujian Perbedaan Rata-rata Dua Kelompok Pasangan:

1) Tetapkan �0 dan �1, yaitu:

�0:�1 =�2 , tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar sebelum dan setelah penggunaan modul interaktif.

�1:�1 <�2, terdapat peningkatan hasil belajar setelah penggunaan modul interaktif.

Keterangan: �1 = pretest �2 = posttest

(19)

3) Tentukan daerah kritis, dengan db = n-1

4) Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya dengan

Jika > maka �0 ditolak. Jika ≤ maka �0 diterima.

Jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan menggunakan statistik non parametrik sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah Uji Wilcoxon (Sign Rank Test) Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed rank test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal. Tahap-tahap Uji Wilcoxon (Sign Rank Test) sebagai berikut: 1) Mencari nilai Z

Z = −µ �

2) Mencari

µ

µ= ( +1) 4

3) Mencari

�= +1 (2 +1) 24

Dimana:

σt

= Total varians

N = Banyaknya pasang yang tidak sama nilai. T = Jumlah jenjang/ranking yang kecil.

(20)

1) �0 : tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar sebelum dan setelah penggunaan modul interaktif.

�1 : terdapat peningkatan hasil belajar setelah penggunaan modul interaktif.

2) Taraf nyata α = 5%

3) �0 diterima jika ≤

Referensi

Dokumen terkait

Kardus berventilasi dan keranjang plastik merupakan kemasan yang paling baik dalam menekan susut bobot dan kerusakan buah jeruk selama penyimpanan yang dapat memperpanjang masa

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Sedangkan untuk serat pelepah pisang, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pramono dan Widodo (2012) mengenai uji tarik serat pelepah pisang dengan penambahan NaOH

Rekomendasi WHO untuk mengurangi risiko berat bayi lahir rendah (BBLR), anemia pada ibu hamil dan defisiensi besi adalah dengan suplementasi besi-folat harian sebagai

Walaupun sama-sama melakukan penelitian di bidang Public Relations khususnya Marketing Public Relations dan obyek lokasi sama- sama di hotel, tetapi adanya perbedaan

Cilacap 15030122010749 595 EKO WIDIHARTONO SMP KRISTEN GANDRUNGMANGU Pendidikan Jasmani dan Kesehatan PENJAS.02 MENGULANG KE-1 URAIAN 90 Kab.. Gunung Kidul 15040322010431 369