R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memahami satu obyek
dalam suatu kegiatan penelitian. Menurut Sukmadinata (2009: 52) metodologi
penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,
pertanyaan-pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam
kajian penelitian ini ialah metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan didasari
oleh keingin untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari penelitian ini, karena
penelitian kualitatif mampu menangkap gejala-gejala yang menyertai suatu
masalah dengan rinci dan apa adanya serta dapat ditelaah satu per satu.
Diharapkan permasalahan yang terjadi, secara empirik dapat dikupas lebih dalam,
menyeluruh dan sistematis serta menggunakan instrumen manusia (human
instrument), yaitu peneliti sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata
(2009: 60) penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Data kualitatif diambil dari keadaan yang sebenarnya di lapangan,
kemudian data hasil dari lapangan akan dianalisis oleh peneliti dan dijabarkan
dalam bentuk narasi. Tahapan kerja metode kualitatif terdiri dari sekumpulan
langkah kerja yang sistematis untuk dapat memperoleh informasi dan data lainnya
guna menjawab pertanyaan penelitian yangh telah diuraikan pada Bab I.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Pemahaman
guru tentang kurikulum dan pembelajaran dalam mengembangkan konsep
matematis di SD; Pemahaman guru tentang implementasi kurikulum dan
pembelajaran dalam mengembangkan konsep matematis di sekolah; faktor-faktor
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Fokus penelitian pada latar belakang masalah menggambarkan ciri-ciri data
yang bersifat kontekstual, di dalamnya terdapat proses dan kenyataan yang terjadi
di lapangan, sehingga pada penelitian ini digunakan jenis penelitian berupa studi
kasus. Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif
dan kuantitatif. Data dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dengan
mengamati responden di lapangan. Instrumen yang digunakan mesti bersifat
adaptif terhadap data yang dikumpulkan. Berdasarkan karakteristik penelitian ini,
maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah kombinasi kualitatif dan
kuantitatif yang diadopsi dari pendapat Creswell (2011). Metode pengumpulan
data yang diadopsi dari pendapat Creswell adalah triangulation design dengan
model convergence seperti yang digambarkan di bawah ini:
Bagan 3.1. Desain Pengolahan Data dari Creswell
Creswell and Plano Clark (2011: 62) mengatakan bahwa “the design is used when
a researcher wants to directly compare and contrast quantitative statistical result
with qualitative findings or to validate or expand quantitative results with qualitative data”. Adapun alasan penggunaan model kombinasi kuantitatif dan kualitatif dalam pengolahan data penelitian yang dikumpulkan karena
pelaksanaan pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara terintegrasi, begitu juga pengolahan datanya sehingga data kuantitatif yang
didapat dari lapangan secara langsung dapat dicek, dibandingkan dan menguatkan
data yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan dan wawancara. Sehingga
kegiatan pengecekan yang dilakukan dapat dijadikan suatu tahapan pembanding
data kuantitatif dan kualitatif agar mendapatkan data yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, tahapan analisa
data dianggap tuntas, dan hasilnya diharapkan tidak meragukan.
Data kualitatif dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah pada kondisi lingkungan
secara alami, apa adanya (natural) seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan
Guba (1985: 189): We suggest that inquiry must be carried out in natural setting
because phenomena of study, whatever they may be, take their meaning as much
from their contexts as they do from themselves....No phenomenon can be
understood out of relationship to the time and context that spawned, harbored,
and supported it. Lebih lanjut Bogdan & Taylor (1992: 18) menegaskan bahwa
metode kualitatif dapat menggambarkan sifat dari data penelitian secara realistik
sesuai dengan pemahaman dan pemikiran nara sumber.
Pendekatan kualitatif merupakan paradigma adanya fleksibilitas, mudah
diadaptasikan dengan realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Artinya
bahwa perubahan desain penelitian terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
dalam penelitian tersebut.
Selanjutnya, data kualitatif yang telah dikumpulkan akan dibandingkan
dengan data yang dikumpulkan secara kuantitatif (pengumpulan data
menggunakan angket untuk guru dan peserta didik) dan akan diolah dengan
menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Atas dasar
pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alur penelitian dengan pendekatan kualitatif
dilaksanakan dalam lingkungan yang alami, dimana konteks berpengaruh dalam
memberi arti/makna terhadap kejadian yang ada di lapangan tanpa adanya suatu
rekayasa. Dalam hal ini, dituntut human instrument atau peneliti berlaku sebagai
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan dimasukinya. Human instrument dibangun atas dasar pengetahuan dan
menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian.
Data dan interpretasi data dilakukan secara berkelanjutan dan
didokumentasikan oleh peneliti. Pendekatan kualitatif merupakan tahap pertama
yang dilakukan untuk mendapatkan data agar tujuan penelitian tercapai. Menurut
Creswell (2008: 213) bahwa dalam penelitian kualitatif “we systematically identify
our participants and sites through random sampling; identify our participants and
sites based on places and people that can help us understand our central
phenomenon”. Selanjutnya menurut Borg and Gall (2003: 10) bahwa “qualitative
research is grounded on postpositivism thought”, bahwa penelitian kualitatif
berpijak pada pemikiran postpositivisme. Berdasarkan suatu pemikiran bahwa
penelitian ini didasarkan pada asumsi mengenai gambaran lingkungan sosial
terbangun sebagai interpretasi individual dan interpretasi ini mempunyai
situasional.
Bersamaan dengan pengambilan data kualitatif, peneliti juga melakukan
pengambilan data secara kuantitatif dengan menggunakan angket. Teknik
penarikan sampel menggunakan purposive random sampling. Teknik penarikan
sampel purposive random sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
lebih diarahkan untuk melihat kinerja guru dalam mengembangkan kurikulum dan
pembelajaran matematika untuk membentuk pemahaman konsep matematis pada
peserta didik. Seperti yang ditegaskan oleh Sukmadinata (2009: 254) dalam buku
Metode Penelitian Pendidikan bahwa “….. ada beberapa cara pengambilan sampel
yang biasa dilakukan seperti pengambilan sampel berdasarkan tujuan.
Pengambilan sampel berdasarkan tujuan disebut purposive sampling”. Data yang
didapat, diolah menggunakan statistik deskriptif dan diinterpretasikan.
Selanjutnya, dibandingkan dengan data yang dikumpulkan secara kualitatif. Untuk
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2. Alur Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di Sekolah Dasar yang berada di DKI Jakarta dengan
kriteria 4 SD yang berada di wilayah DKI Jakarta yang memiliki beberapa
kesamaan. Sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah sekolah yang sesuai
dengan tujuan penelitian ini, yaitu sekolah yang memiliki kriteria sebagai berikut,
sekolah negeri yang tidak berlabel, memiliki kelas yang pararel. Kemudian dari
sejumlah sekolah itu ditentukan sekolah yang akan dijadikan sampel dengan cara
Analisa Data
StudiLiteratur:
- Teori
- Hasil penelitian terdahulu
Studi Lapangan:
- PBM
- Kondisi Peserta didik - Kondisi Guru - Sarana, alat, media - Sumber belajar - Lingkungan sekolah
Masalah penelitian
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Instrumen
Pertimbangan & uji coba
Qua l- Observasi Quan - Angket
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
acak (simple random sampling) dari 5 wilayah. Sistem secara acak
memungkinkan semua SD yang berada di DKI mendapat kesempatan yang sama
untuk dijadikan tempat penelitian, setiap wilayah diwakili oleh satu sekolah.
Adapun hasil kocokan sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah
SDN. Cakung 06 Pagi Jakarta Timur, SDN Cempakah Putih Barat 16 Pagi Jakarta
Pusat, SDN Guntur 01 Pagi, Jakarta Selatan dan SDN Kelapa Gading Timur 03
Pagi Jakarta Utara.
Waktu pelaksanaan penelitian pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013.
Adapun waktu pengambilan data dimulai dari akhir bulan April sampai dengan
akhir bulan Juni 2013.
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah guru, kepala sekolah,
teman sejawat dan peserta didik SD kelas tinggi (kelas 4 dan 5) dari 4 SD yang
berada di wilayah DKI Jakarta. Sumber data pada penelitian kualitatif adalah guru
(baik guru kelas maupun bidang studi) yang mengajar di kelas 4 dan 5 SD.
Sedangkan kelas 6 pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 mulai bulan April
tidak dapat digunakan untuk penelitian karena sedang menghadapi ujian akhir.
Diambilnya responden (guru) pada kelas tinggi dengan alasan bahwa di SD kelas
tinggi selain memberlakukan guru kelas juga menggunakan sistem guru bidang
studi. Sehingga lebih mudah untuk mengamati guru yang menjadi fokus
penelitian.
Sumber data untuk penelitian kuantitatif adalah guru SD yang juga
mengajar kelas 4 dan 5 setiap sekolah diwakili oleh 2 orang guru kelas 4 dan 5
sehingga dari 4 wilayah penelitian terdapat 16 orang responden. Sedangkan untuk
peserta didik diwakili oleh 30 orang peserta didik (15 orang peserta didik kelas 4
dan 15 orang peserta didik kelas 5) dari masing-masing sekolah sehingga jumlah
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Teknik Pengumpulan Data
Untuk data kualitatif, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri.
Peneliti langsung terjun ke lapangan agar dapat memahami kenyataan yang terjadi
di lapangan sesuai dengan konteksnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah (1) observasi, (2) wawancara dan (3) mengumpulkan dokumen yang
dimiliki guru (silabus, rencana pembelajaran, media, bahan ajar, sumber belajar,
alat evaluasi dan nilai hasil belajar peserta didik), untuk jelasnya dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Pengamatan
Penelitian ini menggunakan pengamatan terbuka. Menurut Moleong (2010:
176), pengamatan secara terbuka dilakukan dengan diketahui oleh subyek
penelitian, sebaliknya para subyek penelitian dengan sukarela memberi
kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi, dan
mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati peristiwa yang dilakukan
oleh mereka. Pengamatan dilakukan untuk mendeskripsikan seluruh kegiatan guru
dan peserta didik pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Pengamatan
dilakukan guna memperoleh data secara empirik dengan proses mengamati dan
mencatat semua fenomena yang nampak selama kegiatan pembelajaran
dilaksanakan, seperti yang ditegaskan oleh Creswell (2008: 221) sebagai berikut
“Observation is the process of gathering open-ended, firsthand information by observing people and place at a research site, as a form of data collection”
Proses penelitian dilaksanakan dengan menggunakan beberapa alat bantu,
yaitu alat perekam gambar dan perekam suara. Alat perekam gambar untuk
merekam tahapan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan melihat
respon peserta didik pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Pengamatan
pada penelitian ini diawali dari pengamatan lokasi sekolah untuk mendapatkan
gambaran mengenai bagaimana situasi dan proses pembelajaran yang dilakukan
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya, serta peserta didik secara
individu.
Selanjutnya, pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran
dilaksanakan di dalam kelas. Peneliti mengamati guru dan respon peserta didik
secara keseluruhan dari awal proses pembelajaran dimulai sampai selesai, untuk
mendapatkan data tentang bagaimana guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai bersama peserta didik, mengkondisikan peserta didik untuk siap
belajar, menjelaskan materi yang harus diajarkan, penggunaan media/alat bantu
dalam menjelaskan materi pelajaran, memberikan latihan baik secara individu
maupun kelompok, mengadakan remedial sampai dengan evaluasi hasil belajar
serta untuk memperoleh informasi lain yang dibutuhkan peneliti.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanya
kepada nara sumber atau subyek penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian. Menurut Esterber dalam Sugiyono (2010: 317), wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dimaksudkan untuk
memperoleh hasil yang lengkap dan mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur
dilakukan kepada guru (subyek penelitian) dengan menggunakan pedoman
wawancara dan lembar pertanyaan sebagai instrumen pengumpul data.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun secara teratur, dan rinci sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi dalam pembicaraan peneliti dengan
subyek penelitian.
Wawancara dilakukan secara langsung kepada subyek penelitian, kepala
sekolah, dan teman sejawat yang menjadi responden pada penelitian ini. Dimana
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepada pedoman wawancara yang telah disusun guna mendapat data yang
dibutuhkan oleh peneliti. Seperti Creswell (2008: 222) menegaskan bahwa “the
interviews is unstructured text data obtained from transcribing audiotapes of
interviews or by transcribing open-ended responses to questions on questionnairies, public and private records available to the researchers”.
Adapun nara sumber pada penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, teman
sejawat, berikut ini langkah-langkah wawancara yang dilakukan:
1) Wawancara dengan subyek penelitian
Wawancara dengan subyek penelitian dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran selesai dilaksanakan. Wawancara ini merupakan wawancara awal
terstruktur, dimana peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
desain kurikulum dan pembelajaran yang dirancang guru untuk digunakan dalam
pembelajaran pemahaman konsep matematis, implementasi kurikulum dan
pembelajaran yang telah dirancang guru dan faktor-faktor yang menghambat serta
mendukung proses pembelajaran matematika di sekolah.
2) Kepala Sekolah
Pada tahapan ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai
peran kepala sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, implementasi
kurikulum dan pembelajaran pemahaman konsep matematis, faktor-faktor yang
mendukung dan menghambat proses pembelajaran matematika khususnya
mengembangkan pemahaman konsep matematis di sekolah.
3) Teman Sejawat lainnya
Pada tahapan ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru
(teman sejawat) mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada
umumnya di sekolah, persiapan kurikulum dan pembelajaran (silabus dan RPP)
yang dirancang guru di sekolah, pelaksanaan latihan, remedial dan evaluasi hasil
faktor-R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
faktor pendukung dan penghambat lainnya terhadap pelaksanaan pembelajaran
matematika di sekolah.
c. Dokumentasi
Sukmadinata (2009: 221) Studi dokumenter (documentary study) merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan studi dokumenter untuk mendukung hasil penelitian, karena
melalui dokumentasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sumber data yang
digunakan sebagai bahan analisa. Data tersebut dapat berupa data tertulis baik
yang bersifat akademis maupun administratif yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Hal yang sama ditegaskan oleh Creswell (2008: 230)
bahwa “documents consists of public and private records that qualitative researchers obtain about a site or participants in a study, and they can include
newspapaer, minutes of meetings, personal journals and letters. These sources
provide valuable information in helping researchers understand central phenomenon in qualitative studies”.
Dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data akan lebih difokuskan
pada dokumen kurikulum yang dirancang oleh guru di sekolah berupa silabus dan
Rencana Program Pembelajaran (RPP).
d. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden
baik secara langsung atau tidak langsung. (Arikunto 2006: 152). Pada penelitian
ini pengumpulan data untuk teman sejawat lainnya dan peserta didik
menggunakan angket, yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan
kurikulum dan pembelajaran yang dirancang guru di sekolah khususnya mengenai
mengembangkan pemahaman konsep matematis, implementasi kurikulum dan
pembelajaran yang telah dirancang guru serta faktor-faktor yang menghambat dan
mendukung pelaksanaan implementasi pembelajaran pemahaman konsep
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah dalam pokok permasalahan yang perlu didefinisikan secara
operasional sebagai berikut:
1. Pengertian Kurikulum Matematika
Kurikulum adalah suatu produk dokumentasi yang berisi perencanaan,
pengembangan dan konstruksi kurikulum. Dokumentasi ini berisi bahan yang
akan diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. Dalam kurikulum
terdapat perencanaan pembelajaran yang isinya adalah pengalaman belajar
yang akan didapat peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam arti bahwa kurikulum harus merupakan suatu perencanaan pengalaman
belajar peserta didik yang sungguh-sungguh dilakukan agar tujuan
pembelajaran tercapai. Pada kurikulum terdapat empat komponen utama
pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode (dalam proses) dan evaluasi yang
saling terkait. Kurikulum merupakan syarat mutlak yang mesti dipahami guru
agar pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Kurikulum matematika adalah
suatu pedoman atau rancangan perencanaan pengalaman belajar peserta didik
tentang matematika (materi). Materi matematika disini dibatasi mengenai
matematika untuk peserta didik tingkat SD.
2. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu proses kegiatan pembelajaran yang
mempersiapkan peserta didik agar dapat memahami konsep matematika serta
menggunakan matematika secara tepat dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan dengan mengkaji dan bertindak atas dasar pemikiran secara nalar
ilmiah yaitu logis, rasional, analitis, kritis, sistematik, cermat, obyektif, kreatif
dan inovatif.
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu proses mengerti dan mengkonkritkan suatu masalah yang abstrak agar
mudah dipahami, dengan menggunakan kemampuan berpikir nalar ilmiah
yaitu logis, rasional, analitis, kritis, sistematis dan kreatif secara runtut dan
beralur yang disebut terstruktur dan dapat diterima oleh nalar manusia.
F. Instrumen Penelitian
Langkah-langkah di dalam mengembangkan instrumen, diawali dengan
penyusunan definisi operasional. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun
kisi-kisi penelitian dan penetapan jenis instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan landasan teori yang akan digunakan untuk
menyusun aspek-aspek dan indikator dalam penelitian. Agar terdapat kejelasan
dan kesesuai data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi Instrumen Penelitian, disusun agar peneliti memiliki pemahaman
bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan
yang dapat menggambarkan variabel penelitian dengan indikator sebagai
petunjuk data yan dikumpulkan. Kisi-Kisi Instrumen dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a) Data kualitatif
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Aspek Indikator
1. Guru membuat perencanaan pembelajaran sebelum
melakukan KBM.
2. Tujuan pembelajaran yang dimunculkan sesuai dengan
pokok bahasan.
3. Komponen inti (tujuan, materi, metode dan evaluasi)
tertuang pada RK secara jelas,
4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
5.Sebelum pelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai
kepada siswa.
6.Guru melakukan apersepsi, mengkaitkan materi yang lalu
dengan materi yang akan dipelajari.
7. Sebelum pelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai
kepada siswa.
8. Guru melakukan apersepsi, mengkaitkan materi yang lalu
dengan materi yang akan dipelajari.
9.. Guru menjelaskan materi bahasan dengan rinci, tahap
demi tahap dengan jelas, sesuai dengan karakteristik
siswa.
10. Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
dengan baik.
11.Guru mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan.
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik
siswa.
14. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut.
15. Guru terlihat menguasai kelas.
16. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
17. Guru menggunakan media secara efesien dan efektif.
18. Dengan media guru menyampaikan pesan secara menarik.
19. Dalam menjelaskan pokok bahasan guru melibatkan siswa
secara merata.
20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
21..Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
bahkan menjelaskan hasil pekerjaannya dalam
menyelesaikan jawaban.
22.Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam
pembelajaran.
23. Dalam pembelajaran guru memberikan motivasi kepada
siswa untuk dapat belajar mandiri.
24. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat
mencoba cara lain dalam menyelesaikan soal latihan.
25. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil kerjanya baik secara individu
maupun kelompok.
26. Dalam pembelajaran guru memberikan penguatan kepada
siswa untuk hal-hal penting yang harus dikuasai.
27. Pada akhir pelajaran guru melibatkan siswa membuat
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28. Pada akhir pelajaran guru memberikan evaluasi kepada
siswa baik secara lisan maupun tertulis.
Kisi-Kisi Wawancara Aktivitas Guru
dalam Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar
No. Aspek Indikator Keterangan
SS S KS TS
1. Latar belakang
Pendidikan
dan
Pengalaman
mengajar
Latar Belakang
Pendidikan
Pengalaman mengajar
Berapa lama mengajar di
kelas IV/V
Pelatihan pemahaman
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pemahaman
guru tentang
pengembangan
konsep
Matematika di
SD
Pemahaman guru tentang
tujuan pembelajaran
matematika di SD
Pemahaman guru tentang
pengembangan konsep
matematis di SD
Pengaruh penempatan
jadwal pelajaran terhadap
pembelajaran matematika
Pengaruh lingkungan
sekolah terhadap
keberhadsilan proses
pembelajaran
Usaha kepala sekolah
terhadap peningkatan
pembelajaran
pemahaman konsep
matematis
Bagaiman cara guru
mengatasi kekurangan
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
S = Sesuai
KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
Kisi-Kisi Wawancara Kepala Sekolah
dalam Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar pemahaman konsep
matematis di sekolah
No. Aspek Indikator Keterangan
SS S KS TS
1.
Latar belakang
Pendidikan,
Pengalaman
kerja dan
Tupoksis
Kepala
Sekolah
Latar Belakang
Pendidikan
Pengalaman menjabat
kepala sekolah
Pemahaman dan
pelaksanaan tupoksi
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Pemahaman tentang
tujuan pembelajaran
matematika di SD
Pemahaman tentang
pengembangan konsep
Pengaruh lingkungan
sekolah terhadap
hasil belajar pemahaman
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
b) Data Kuantitatif
Kisi-Kisi Angket untuk Guru
Tentang Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar
No. Aspek Indikator
Keterangan
SS S KS TS
1. Aktualisasi diri
Memahami tujuan
melakukan proses
pembelajaran
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap siswa atas
proses pembelajaran
yang dilakukan
Memahami tugas dan
tanggungjawab sebagai
guru
Memahami pentingnya
mata pelajaran
matematika bagi siswa
SD
2. Mengembangkan perencanaan
pembelajaran
Memahami kurikulum
dan silabus mata
pelajaran matematika
Membuat perencanaan
pembelajaran
Mengembangkan
indikator ketercapaian
hasil belajar
Mengembangkan
materi sesuai dengan
indikator yang dicapai
Mengembangkan
strategi pembelajaran
Mengembangkan alat
evaluasi
Menerima dan
menerapkan
pembaharuan pada
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Implementasi pengajaran
Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Menjelaskan secara
umum materi yang
akan dipelajari
Melakukan apersepsi
Menjelaskan materi
pelajaran sesuai dengan
indikator
Penjelasan materi
pelajaran diawali
dengan konsep dan
diberikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
Menggunakan
media/alat bantu
mengajar
Memberi kesempatan
pada siswa untuk
bertanya dan
mengemukakan
pendapat
Menanyakan
pemahaman siswa
terhadap materi yang
diajarkan
Membuat kesimpulan
bersama siswa terhadap
materi yang diajarkan
Mengulang dan
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap konsep yang
dianggap esensial
Memberikan tugas dan
latihan kepada siswa
Membahas tugas dan
latihan bersama siswa
4. Sarana/fasilitas/Lingkungan
Kelengkapan fasilitas
kelas menunjang
keberhasilan belajar
Ketersediaan media di
sekolah
Iklim sekolah yang
kondusif
Lingkungan sekolah
yang kondusif
Kisi-Kisi Angket untuk Siswa
Tentang Pembelajaran Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar
No. Aspek Indikator Keterangan
SS S KS TS
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pendapat
siswa tentang
bersekolah
menyenangkan
Belajar di sekolah perlu
Pelajaran yang paling
menyenangkan
Pelajaran yang paling
tidak menyenangkan
Lamanya belajar di
rumah
Pekerjaan rumah yang
menjadi beban
Pendapat siswa tentang
guru di kelas
2. Pendapat
siswa tentang
pelajaran
Matematika
Mengapa siswa
menyenangi pelajaran
matemaatika
Apa yang tidak disukai
dari mata pelajaran
matematika
Bagaimana guru harus
menjelaskan pelajaran
matematika
Latihan mengerjakan soal
matemaatika
Apakah siswa memahami
kegunaan belajar
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
S = Sesuai
KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
3. Penetapan instrumen penelitian
Selanjutnya, agar dalam pengambilan data lapangan peneliti mempunyai
pedoman yang jelas, maka peneliti menetapkan instrumen penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: a) Observasi/pengamatan; b) Wawancara; c) Dokumentasi; dan d)
Angket.
Instrumen untuk menggali pemahamanan guru tentang kurikulum dan
pembelajaran pemahaman konsep matematis, implementasi pembelajaran
matematika serta instrumen untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang
pembelajaran pemahaman konsep matematis, proses implementasi pembelajaran
matematika di sekolah dilakukan dengan menggunakan angket. Instrumen
penelitian berupa angket ini diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas menurut
Sugiyono (2011: 168) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah. Sedangkan suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2005: 136). Uji Reliabilitas adalah
tingkat konsistensi, keajegan, kestabilan dari instrumen untuk digunakan
berulang-ulang sebagai alat ukur. Suatu instrumen dapat dipercaya (reliable) jika
mempunyai ketepatan atau keajegan (Arikunto, 2005: 154). Uji validitas dan
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebab jenis
data penelitian adalah data nominal. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjukkan nilai r sebesar 0,96 yang menunjukkan bahwa tingkat
keterandalannya termasuk tinggi, sedang untuk kinerja pelaksanaan pembelajaran
pengembangan pemahaman konsep matematis didapat hasil uji coba menunjukkan
nilai r sebesar 0,83 (data terlampir) penghitungan menggunakan bantuan SPSS.
Selanjutnya, instrumen observasi, wawancara maupun angket dilakukan uji
validitas konstruk. Uji validitas konstruk menggunakan cara konsultasi dan
meminta pendapat ahli (expert judgement) untuk melihat aspek-aspek yang
hendak diukur berlandaskan teori yang ada. Detail tentang instrumen dapat dilihat
pada lampiran.
G. Teknik Analisis Data
Data penelitian yang diperoleh dianalisis sejak awal dengan pertimbangan
bahwa data akan terus berkembang. Analisis data penelitian sejak awal dilakukan
dengan tujuan apabila data yang diperoleh masih belum memadai, maka dapat
segera dilengkapi. Menurut Miles & Huberman (1984: 21-23), analisis data
dilakukan dengan tahapan 1) mereduksi data, b) display data, (c) menyimpulkan
dan verifikasi. Aktivitas analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti data hasil penelitian dipilih yang penting dan
dibuatkan kategorinya. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan data menjadi
beberapa kategori yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, sehingga
memfokuskan pada hal-hal yang penting saja, dan membuang yang tidak perlu.
Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta
mencarinya kembali jika diperlukan. Pada reduksi data hasil penelitian ini dipilih
yang penting dan dibuat kategorinya. Pada penelitian ini, peneliti
mengkategorikan data menjadi beberapa kategori, yaitu data hasil pengamatan,
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penyajian Data (Data Display)
Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun
menurut Miles dan Huberman yang paling sering digunakan untuk penyajian data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
penyajian data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang
terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Verifikasi (Verification)
Verifikasi adalah kesimpulan awal yang dikemukakan dan masih bersifat
sementara, kesimpulan ini akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat serta mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek
yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas.
Pada penelitian ini untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian
berupa temuan penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan
pengukuran dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplanasikan peristiwa
dalam setting kajian dimana peneliti memperhatikan hubungan antara keterangan
dengan data yang terkumpul.
Sedangkan data kuantitatif (angket) akan dihitung dengan menggunakan
statistik deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase. Selanjutnya hasil data
kualitatif dibandingkan dengan hasil data kuantitatif. Tahap akhir data kualitatif
dan kuantitatif yang telah dianalisis diinterprestasikan. Rumus analisis deskriptif
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P = persentase (%)
∑fx = jumlah frekwensi jawaban peserta
n = jumlah sampel penelitian
H. Uji Keabsahan Temuan Penelitian
Dasar uji keabsahan penelitian adalah jawaban atas pertanyaan bagaimana
peneliti dapat meyakinkan audiens bahwa temuan penelitian memiliki nilai dan
kegunaan. Teknik yang dilakukan pada uji keabsahan ini adalah: argumen apa
yang dikemukakan oleh peneliti, kriteria apa yang digunakan dalam penelitian,
pertanyaan apa yang akan dijawab melalui penelitian tersebut.
Informasi yang diperoleh ini digunakan untuk menyusun laporan penelitian.
Kajian secara keseluruhan dibatasi oleh masalah penelitian. Pada akhirnya
keabsahan hasil penelitian diuji melalui reliabilitas, validitas internal dan
eksternal, serta obyektivitas, yang di dalam penelitian kualitatif digunakan istilah
credibility, transferability, dependability, confirmability.
Kredibilitas (credibility), menurut Syamsuddin (2006: 91) bahwa kriteria
untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan.
Upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah melakukan pembenahan
data dan informasi dari setiap responden untuk menemukan keabsahan dan
melakukan studi kritis terhadap data dan informasi yang diperoleh di lapangan.
Upaya menganalisis data dan informasi berkenaan dengan kemampuan peneliti
dalam menginterpretasikan data sebagai hasil dari lapangan. Kepercayaan
terhadap data dan informasi yang tersedia dalam pembahasan ini tidak bersifat
mutlak dan absolut kebenarannya, melainkan hasil kajian dan analisis dari
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara kritis dan bagi responden sebagai informasi. Agar hasil penelitian memiliki
kredibilitas yang baik, maka terdapat empat teknik yang diajukan yaitu:
a) Perpanjangan kehadiran peneliti
b) Pengamatan terus menerus
c) Triangulasi
d) Member Check
Dengan demikian, pendekatan kredibilitas bertujuan untuk mengukur
kebenaran data yang dikumpulkan, yang disebut juga dalam penelitian kualitatif
dengan istilah validitas internal. Artinya, kredibilitas dalam penelitian ini
menggambarkan kecocokan atau kesesuaian konsep penelitian dengan konsep
yang ada pada responden atau nara sumber.
Kredibilitas mempersoalkan seberapa jauh kebenaran data hasil penelitian
dapat dipercaya. Untuk memenuhi kriteria ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengadakan pengamatan berkelanjutan
dengan pengamatan yang berkesinambungan/terus menerus, peneliti dapat
memperhatikan sesuatu secara lebih cermat, rinci dan mendalam. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara berkesinambungan
dalam rentang waktu kurang dari 5 bulan pada tempat dan obyek
penelitian, sehingga peneliti dapat memberikan deskripsi secara rinci
terhadap aspek-aspek yang diamati.
b. Mengadakan Triangulasi
Tujuan melakukan triangulasi adalah untuk mencocokan kebenaran data
dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lainnya.
Menurut Creswell (2003: 196) bahwa “triangulate different data sources
of information by examining evidence from the sources and using it to
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan triangulasi dengan cara; 1) membandingkan informasi/data
yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara; 2)
membandingkan informasi/data yang diperoleh dari nara sumber yaitu
kepala sekolah dan guru; 3) membandingkan informasi/data yang
diperoleh dari guru dan kepala sekolah; 4) Membandingkan
informasi/data dari guru dengan sesama teman sejawat/guru dan 5)
membandingkan data dari guru dengan peserta didik. Upaya peneliti
dalam melakukan cross cek data pada konsep triangulasi adalah dengan
melakukan perbandingan berbagai informasi/data lapangan kepada
responden lain dengan data dan permasalahan yang sama. Kegiatan
membandingkan data informasi tetap memperhatikan etika dan norma
dalam kaidah penelitian.
c. Mengadakan Member Check
Tujuan melakukan member check adalah untuk mengkonfirmasikan data
penelitian agar informasi yang diperoleh dalam penelitian sesuai dengan
yang dimaksud oleh informan. Rumusan tersebut dikuatkan oleh pendapat
Creswell (2003: 196) bahwa: “use member-checking to determine the
accuracy of the qualitative findings through taking the final report or
specific descriptions or themes to participant and tedermining whether these participant feel that they are accurate”.
Pada konteks kegiatan member check, peneliti melakukan kegiatan untuk
memperoleh keyakinan terhadap kebenaran informasi/data yang bersumber dari
responden penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan member check
terhadap informasi data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala
sekolah dan guru/teman sejawat.
Transferabilitas, adalah validitasi eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti
ingin mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat digunakan pada obyek lain.
Pernyataan di atas dikuatkan oleh Syamsuddin (2006: 92) yang menegaskan
R. Sri Martini Meilanie, 2014
Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilakukan dalam konteks atau setting tertentu dapat ditransfer ke subyek lain
yang memiliki tipologi yang sama”.
Berdasarkan penegasan dari Syamsuddin di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengaplikasian hasil penelitian tergantung pada variabel yang diujikan dalam
penelitian tertentu. Dalam hal ini, peneliti hanya dapat melihat transferabilitas
sebagai suatu kemungkinan, transfer aplikasinya tergantung pada yang
berkompeten dalam melaksanakan analisis data penelitian.
Dependabilitas, adalah konsistensi suatu penelitian. Dependabilitas dalam
penelitian ini dapat diulangi atau diprediksikan dengan menemukan hasil yang
sama. Dependabilitas dan konfirmabilitas berkaitan dengan masalah kebenaran
penelitian kualitatif yang ditujukan dengan dilakukannya proses audit trail.
Maksudnya adalah pemeriksaan terhadap ketelitian sehingga dapat menghasilkan
suatu keyakinan terhadap hasil penelitian yang ada.
Konfirmabilitas, adalah keobyektivitasan data yang diperoleh peneliti sangat
tergantung kepada peneliti itu sendiri. Bagaimana peneliti menginterpretasikan
data lapangan secara tepat dan bermakna. Caranya, peneliti harus dapat
menyajikan data sesuai dengan kebutuhan dalam merumuskan pertanyaan dan
desain penelitian. Interpretasi data tidak dipengaruhi subyektivitas dan tekanan
dari manapun, tetapi peneliti berupaya menggunakan dan menerapkan