• Tidak ada hasil yang ditemukan

D PK 0908649 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D PK 0908649 Chapter3"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memahami satu obyek

dalam suatu kegiatan penelitian. Menurut Sukmadinata (2009: 52) metodologi

penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang

didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

pertanyaan-pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam

kajian penelitian ini ialah metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan didasari

oleh keingin untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari penelitian ini, karena

penelitian kualitatif mampu menangkap gejala-gejala yang menyertai suatu

masalah dengan rinci dan apa adanya serta dapat ditelaah satu per satu.

Diharapkan permasalahan yang terjadi, secara empirik dapat dikupas lebih dalam,

menyeluruh dan sistematis serta menggunakan instrumen manusia (human

instrument), yaitu peneliti sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata

(2009: 60) penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok. Data kualitatif diambil dari keadaan yang sebenarnya di lapangan,

kemudian data hasil dari lapangan akan dianalisis oleh peneliti dan dijabarkan

dalam bentuk narasi. Tahapan kerja metode kualitatif terdiri dari sekumpulan

langkah kerja yang sistematis untuk dapat memperoleh informasi dan data lainnya

guna menjawab pertanyaan penelitian yangh telah diuraikan pada Bab I.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Pemahaman

guru tentang kurikulum dan pembelajaran dalam mengembangkan konsep

matematis di SD; Pemahaman guru tentang implementasi kurikulum dan

pembelajaran dalam mengembangkan konsep matematis di sekolah; faktor-faktor

(2)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Fokus penelitian pada latar belakang masalah menggambarkan ciri-ciri data

yang bersifat kontekstual, di dalamnya terdapat proses dan kenyataan yang terjadi

di lapangan, sehingga pada penelitian ini digunakan jenis penelitian berupa studi

kasus. Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif

dan kuantitatif. Data dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dengan

mengamati responden di lapangan. Instrumen yang digunakan mesti bersifat

adaptif terhadap data yang dikumpulkan. Berdasarkan karakteristik penelitian ini,

maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah kombinasi kualitatif dan

kuantitatif yang diadopsi dari pendapat Creswell (2011). Metode pengumpulan

data yang diadopsi dari pendapat Creswell adalah triangulation design dengan

model convergence seperti yang digambarkan di bawah ini:

Bagan 3.1. Desain Pengolahan Data dari Creswell

Creswell and Plano Clark (2011: 62) mengatakan bahwa “the design is used when

a researcher wants to directly compare and contrast quantitative statistical result

with qualitative findings or to validate or expand quantitative results with qualitative data”. Adapun alasan penggunaan model kombinasi kuantitatif dan kualitatif dalam pengolahan data penelitian yang dikumpulkan karena

pelaksanaan pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan

(3)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara terintegrasi, begitu juga pengolahan datanya sehingga data kuantitatif yang

didapat dari lapangan secara langsung dapat dicek, dibandingkan dan menguatkan

data yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan dan wawancara. Sehingga

kegiatan pengecekan yang dilakukan dapat dijadikan suatu tahapan pembanding

data kuantitatif dan kualitatif agar mendapatkan data yang sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, tahapan analisa

data dianggap tuntas, dan hasilnya diharapkan tidak meragukan.

Data kualitatif dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara terhadap

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah pada kondisi lingkungan

secara alami, apa adanya (natural) seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan

Guba (1985: 189): We suggest that inquiry must be carried out in natural setting

because phenomena of study, whatever they may be, take their meaning as much

from their contexts as they do from themselves....No phenomenon can be

understood out of relationship to the time and context that spawned, harbored,

and supported it. Lebih lanjut Bogdan & Taylor (1992: 18) menegaskan bahwa

metode kualitatif dapat menggambarkan sifat dari data penelitian secara realistik

sesuai dengan pemahaman dan pemikiran nara sumber.

Pendekatan kualitatif merupakan paradigma adanya fleksibilitas, mudah

diadaptasikan dengan realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Artinya

bahwa perubahan desain penelitian terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan

dalam penelitian tersebut.

Selanjutnya, data kualitatif yang telah dikumpulkan akan dibandingkan

dengan data yang dikumpulkan secara kuantitatif (pengumpulan data

menggunakan angket untuk guru dan peserta didik) dan akan diolah dengan

menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Atas dasar

pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, alur penelitian dengan pendekatan kualitatif

dilaksanakan dalam lingkungan yang alami, dimana konteks berpengaruh dalam

memberi arti/makna terhadap kejadian yang ada di lapangan tanpa adanya suatu

rekayasa. Dalam hal ini, dituntut human instrument atau peneliti berlaku sebagai

(4)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dimasukinya. Human instrument dibangun atas dasar pengetahuan dan

menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian.

Data dan interpretasi data dilakukan secara berkelanjutan dan

didokumentasikan oleh peneliti. Pendekatan kualitatif merupakan tahap pertama

yang dilakukan untuk mendapatkan data agar tujuan penelitian tercapai. Menurut

Creswell (2008: 213) bahwa dalam penelitian kualitatif “we systematically identify

our participants and sites through random sampling; identify our participants and

sites based on places and people that can help us understand our central

phenomenon”. Selanjutnya menurut Borg and Gall (2003: 10) bahwa “qualitative

research is grounded on postpositivism thought”, bahwa penelitian kualitatif

berpijak pada pemikiran postpositivisme. Berdasarkan suatu pemikiran bahwa

penelitian ini didasarkan pada asumsi mengenai gambaran lingkungan sosial

terbangun sebagai interpretasi individual dan interpretasi ini mempunyai

situasional.

Bersamaan dengan pengambilan data kualitatif, peneliti juga melakukan

pengambilan data secara kuantitatif dengan menggunakan angket. Teknik

penarikan sampel menggunakan purposive random sampling. Teknik penarikan

sampel purposive random sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian yang

lebih diarahkan untuk melihat kinerja guru dalam mengembangkan kurikulum dan

pembelajaran matematika untuk membentuk pemahaman konsep matematis pada

peserta didik. Seperti yang ditegaskan oleh Sukmadinata (2009: 254) dalam buku

Metode Penelitian Pendidikan bahwa “….. ada beberapa cara pengambilan sampel

yang biasa dilakukan seperti pengambilan sampel berdasarkan tujuan.

Pengambilan sampel berdasarkan tujuan disebut purposive sampling”. Data yang

didapat, diolah menggunakan statistik deskriptif dan diinterpretasikan.

Selanjutnya, dibandingkan dengan data yang dikumpulkan secara kualitatif. Untuk

(5)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2. Alur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Sekolah Dasar yang berada di DKI Jakarta dengan

kriteria 4 SD yang berada di wilayah DKI Jakarta yang memiliki beberapa

kesamaan. Sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah sekolah yang sesuai

dengan tujuan penelitian ini, yaitu sekolah yang memiliki kriteria sebagai berikut,

sekolah negeri yang tidak berlabel, memiliki kelas yang pararel. Kemudian dari

sejumlah sekolah itu ditentukan sekolah yang akan dijadikan sampel dengan cara

Analisa Data

StudiLiteratur:

- Teori

- Hasil penelitian terdahulu

Studi Lapangan:

- PBM

- Kondisi Peserta didik - Kondisi Guru - Sarana, alat, media - Sumber belajar - Lingkungan sekolah

Masalah penelitian

Persiapan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Pembuatan Instrumen

Pertimbangan & uji coba

Qua l- Observasi Quan - Angket

(6)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

acak (simple random sampling) dari 5 wilayah. Sistem secara acak

memungkinkan semua SD yang berada di DKI mendapat kesempatan yang sama

untuk dijadikan tempat penelitian, setiap wilayah diwakili oleh satu sekolah.

Adapun hasil kocokan sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah

SDN. Cakung 06 Pagi Jakarta Timur, SDN Cempakah Putih Barat 16 Pagi Jakarta

Pusat, SDN Guntur 01 Pagi, Jakarta Selatan dan SDN Kelapa Gading Timur 03

Pagi Jakarta Utara.

Waktu pelaksanaan penelitian pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013.

Adapun waktu pengambilan data dimulai dari akhir bulan April sampai dengan

akhir bulan Juni 2013.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah guru, kepala sekolah,

teman sejawat dan peserta didik SD kelas tinggi (kelas 4 dan 5) dari 4 SD yang

berada di wilayah DKI Jakarta. Sumber data pada penelitian kualitatif adalah guru

(baik guru kelas maupun bidang studi) yang mengajar di kelas 4 dan 5 SD.

Sedangkan kelas 6 pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 mulai bulan April

tidak dapat digunakan untuk penelitian karena sedang menghadapi ujian akhir.

Diambilnya responden (guru) pada kelas tinggi dengan alasan bahwa di SD kelas

tinggi selain memberlakukan guru kelas juga menggunakan sistem guru bidang

studi. Sehingga lebih mudah untuk mengamati guru yang menjadi fokus

penelitian.

Sumber data untuk penelitian kuantitatif adalah guru SD yang juga

mengajar kelas 4 dan 5 setiap sekolah diwakili oleh 2 orang guru kelas 4 dan 5

sehingga dari 4 wilayah penelitian terdapat 16 orang responden. Sedangkan untuk

peserta didik diwakili oleh 30 orang peserta didik (15 orang peserta didik kelas 4

dan 15 orang peserta didik kelas 5) dari masing-masing sekolah sehingga jumlah

(7)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Teknik Pengumpulan Data

Untuk data kualitatif, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri.

Peneliti langsung terjun ke lapangan agar dapat memahami kenyataan yang terjadi

di lapangan sesuai dengan konteksnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah (1) observasi, (2) wawancara dan (3) mengumpulkan dokumen yang

dimiliki guru (silabus, rencana pembelajaran, media, bahan ajar, sumber belajar,

alat evaluasi dan nilai hasil belajar peserta didik), untuk jelasnya dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Pengamatan

Penelitian ini menggunakan pengamatan terbuka. Menurut Moleong (2010:

176), pengamatan secara terbuka dilakukan dengan diketahui oleh subyek

penelitian, sebaliknya para subyek penelitian dengan sukarela memberi

kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi, dan

mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati peristiwa yang dilakukan

oleh mereka. Pengamatan dilakukan untuk mendeskripsikan seluruh kegiatan guru

dan peserta didik pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Pengamatan

dilakukan guna memperoleh data secara empirik dengan proses mengamati dan

mencatat semua fenomena yang nampak selama kegiatan pembelajaran

dilaksanakan, seperti yang ditegaskan oleh Creswell (2008: 221) sebagai berikut

Observation is the process of gathering open-ended, firsthand information by observing people and place at a research site, as a form of data collection

Proses penelitian dilaksanakan dengan menggunakan beberapa alat bantu,

yaitu alat perekam gambar dan perekam suara. Alat perekam gambar untuk

merekam tahapan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan melihat

respon peserta didik pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Pengamatan

pada penelitian ini diawali dari pengamatan lokasi sekolah untuk mendapatkan

gambaran mengenai bagaimana situasi dan proses pembelajaran yang dilakukan

(8)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya, serta peserta didik secara

individu.

Selanjutnya, pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran

dilaksanakan di dalam kelas. Peneliti mengamati guru dan respon peserta didik

secara keseluruhan dari awal proses pembelajaran dimulai sampai selesai, untuk

mendapatkan data tentang bagaimana guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai bersama peserta didik, mengkondisikan peserta didik untuk siap

belajar, menjelaskan materi yang harus diajarkan, penggunaan media/alat bantu

dalam menjelaskan materi pelajaran, memberikan latihan baik secara individu

maupun kelompok, mengadakan remedial sampai dengan evaluasi hasil belajar

serta untuk memperoleh informasi lain yang dibutuhkan peneliti.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanya

kepada nara sumber atau subyek penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian. Menurut Esterber dalam Sugiyono (2010: 317), wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dimaksudkan untuk

memperoleh hasil yang lengkap dan mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur

dilakukan kepada guru (subyek penelitian) dengan menggunakan pedoman

wawancara dan lembar pertanyaan sebagai instrumen pengumpul data.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun secara teratur, dan rinci sesuai

dengan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur

disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi dalam pembicaraan peneliti dengan

subyek penelitian.

Wawancara dilakukan secara langsung kepada subyek penelitian, kepala

sekolah, dan teman sejawat yang menjadi responden pada penelitian ini. Dimana

(9)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada pedoman wawancara yang telah disusun guna mendapat data yang

dibutuhkan oleh peneliti. Seperti Creswell (2008: 222) menegaskan bahwa “the

interviews is unstructured text data obtained from transcribing audiotapes of

interviews or by transcribing open-ended responses to questions on questionnairies, public and private records available to the researchers”.

Adapun nara sumber pada penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, teman

sejawat, berikut ini langkah-langkah wawancara yang dilakukan:

1) Wawancara dengan subyek penelitian

Wawancara dengan subyek penelitian dilakukan setelah kegiatan

pembelajaran selesai dilaksanakan. Wawancara ini merupakan wawancara awal

terstruktur, dimana peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan

desain kurikulum dan pembelajaran yang dirancang guru untuk digunakan dalam

pembelajaran pemahaman konsep matematis, implementasi kurikulum dan

pembelajaran yang telah dirancang guru dan faktor-faktor yang menghambat serta

mendukung proses pembelajaran matematika di sekolah.

2) Kepala Sekolah

Pada tahapan ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai

peran kepala sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, implementasi

kurikulum dan pembelajaran pemahaman konsep matematis, faktor-faktor yang

mendukung dan menghambat proses pembelajaran matematika khususnya

mengembangkan pemahaman konsep matematis di sekolah.

3) Teman Sejawat lainnya

Pada tahapan ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru

(teman sejawat) mengenai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada

umumnya di sekolah, persiapan kurikulum dan pembelajaran (silabus dan RPP)

yang dirancang guru di sekolah, pelaksanaan latihan, remedial dan evaluasi hasil

(10)

faktor-R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor pendukung dan penghambat lainnya terhadap pelaksanaan pembelajaran

matematika di sekolah.

c. Dokumentasi

Sukmadinata (2009: 221) Studi dokumenter (documentary study) merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Oleh karena itu,

peneliti menggunakan studi dokumenter untuk mendukung hasil penelitian, karena

melalui dokumentasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sumber data yang

digunakan sebagai bahan analisa. Data tersebut dapat berupa data tertulis baik

yang bersifat akademis maupun administratif yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Hal yang sama ditegaskan oleh Creswell (2008: 230)

bahwa “documents consists of public and private records that qualitative researchers obtain about a site or participants in a study, and they can include

newspapaer, minutes of meetings, personal journals and letters. These sources

provide valuable information in helping researchers understand central phenomenon in qualitative studies”.

Dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data akan lebih difokuskan

pada dokumen kurikulum yang dirancang oleh guru di sekolah berupa silabus dan

Rencana Program Pembelajaran (RPP).

d. Angket

Angket merupakan daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden

baik secara langsung atau tidak langsung. (Arikunto 2006: 152). Pada penelitian

ini pengumpulan data untuk teman sejawat lainnya dan peserta didik

menggunakan angket, yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan

kurikulum dan pembelajaran yang dirancang guru di sekolah khususnya mengenai

mengembangkan pemahaman konsep matematis, implementasi kurikulum dan

pembelajaran yang telah dirancang guru serta faktor-faktor yang menghambat dan

mendukung pelaksanaan implementasi pembelajaran pemahaman konsep

(11)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah dalam pokok permasalahan yang perlu didefinisikan secara

operasional sebagai berikut:

1. Pengertian Kurikulum Matematika

Kurikulum adalah suatu produk dokumentasi yang berisi perencanaan,

pengembangan dan konstruksi kurikulum. Dokumentasi ini berisi bahan yang

akan diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. Dalam kurikulum

terdapat perencanaan pembelajaran yang isinya adalah pengalaman belajar

yang akan didapat peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam arti bahwa kurikulum harus merupakan suatu perencanaan pengalaman

belajar peserta didik yang sungguh-sungguh dilakukan agar tujuan

pembelajaran tercapai. Pada kurikulum terdapat empat komponen utama

pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode (dalam proses) dan evaluasi yang

saling terkait. Kurikulum merupakan syarat mutlak yang mesti dipahami guru

agar pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Kurikulum matematika adalah

suatu pedoman atau rancangan perencanaan pengalaman belajar peserta didik

tentang matematika (materi). Materi matematika disini dibatasi mengenai

matematika untuk peserta didik tingkat SD.

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah suatu proses kegiatan pembelajaran yang

mempersiapkan peserta didik agar dapat memahami konsep matematika serta

menggunakan matematika secara tepat dalam mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan dengan mengkaji dan bertindak atas dasar pemikiran secara nalar

ilmiah yaitu logis, rasional, analitis, kritis, sistematik, cermat, obyektif, kreatif

dan inovatif.

(12)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu proses mengerti dan mengkonkritkan suatu masalah yang abstrak agar

mudah dipahami, dengan menggunakan kemampuan berpikir nalar ilmiah

yaitu logis, rasional, analitis, kritis, sistematis dan kreatif secara runtut dan

beralur yang disebut terstruktur dan dapat diterima oleh nalar manusia.

F. Instrumen Penelitian

Langkah-langkah di dalam mengembangkan instrumen, diawali dengan

penyusunan definisi operasional. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun

kisi-kisi penelitian dan penetapan jenis instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian ini. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan landasan teori yang akan digunakan untuk

menyusun aspek-aspek dan indikator dalam penelitian. Agar terdapat kejelasan

dan kesesuai data yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Penyusunan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Instrumen Penelitian, disusun agar peneliti memiliki pemahaman

bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan

yang dapat menggambarkan variabel penelitian dengan indikator sebagai

petunjuk data yan dikumpulkan. Kisi-Kisi Instrumen dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a) Data kualitatif

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru

(13)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Indikator

1. Guru membuat perencanaan pembelajaran sebelum

melakukan KBM.

2. Tujuan pembelajaran yang dimunculkan sesuai dengan

pokok bahasan.

3. Komponen inti (tujuan, materi, metode dan evaluasi)

tertuang pada RK secara jelas,

4. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar

5.Sebelum pelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai

kepada siswa.

6.Guru melakukan apersepsi, mengkaitkan materi yang lalu

dengan materi yang akan dipelajari.

7. Sebelum pelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pokok bahasan yang akan dicapai

kepada siswa.

8. Guru melakukan apersepsi, mengkaitkan materi yang lalu

dengan materi yang akan dipelajari.

9.. Guru menjelaskan materi bahasan dengan rinci, tahap

demi tahap dengan jelas, sesuai dengan karakteristik

siswa.

10. Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

dengan baik.

11.Guru mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan.

(14)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik

siswa.

14. Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut.

15. Guru terlihat menguasai kelas.

16. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan.

17. Guru menggunakan media secara efesien dan efektif.

18. Dengan media guru menyampaikan pesan secara menarik.

19. Dalam menjelaskan pokok bahasan guru melibatkan siswa

secara merata.

20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.

21..Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

bahkan menjelaskan hasil pekerjaannya dalam

menyelesaikan jawaban.

22.Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam

pembelajaran.

23. Dalam pembelajaran guru memberikan motivasi kepada

siswa untuk dapat belajar mandiri.

24. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat

mencoba cara lain dalam menyelesaikan soal latihan.

25. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil kerjanya baik secara individu

maupun kelompok.

26. Dalam pembelajaran guru memberikan penguatan kepada

siswa untuk hal-hal penting yang harus dikuasai.

27. Pada akhir pelajaran guru melibatkan siswa membuat

(15)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28. Pada akhir pelajaran guru memberikan evaluasi kepada

siswa baik secara lisan maupun tertulis.

Kisi-Kisi Wawancara Aktivitas Guru

dalam Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar

No. Aspek Indikator Keterangan

SS S KS TS

1. Latar belakang

Pendidikan

dan

Pengalaman

mengajar

 Latar Belakang

Pendidikan

 Pengalaman mengajar

 Berapa lama mengajar di

kelas IV/V

 Pelatihan pemahaman

(16)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemahaman

guru tentang

pengembangan

konsep

Matematika di

SD

 Pemahaman guru tentang

tujuan pembelajaran

matematika di SD

 Pemahaman guru tentang

pengembangan konsep

matematis di SD

 Pengaruh penempatan

jadwal pelajaran terhadap

pembelajaran matematika

 Pengaruh lingkungan

sekolah terhadap

keberhadsilan proses

pembelajaran

 Usaha kepala sekolah

terhadap peningkatan

pembelajaran

pemahaman konsep

matematis

 Bagaiman cara guru

mengatasi kekurangan

(17)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai

TS = Tidak Sesuai

Kisi-Kisi Wawancara Kepala Sekolah

dalam Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar pemahaman konsep

matematis di sekolah

No. Aspek Indikator Keterangan

SS S KS TS

1.

Latar belakang

Pendidikan,

Pengalaman

kerja dan

Tupoksis

Kepala

Sekolah

 Latar Belakang

Pendidikan

 Pengalaman menjabat

kepala sekolah

 Pemahaman dan

pelaksanaan tupoksi

(18)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Pemahaman tentang

tujuan pembelajaran

matematika di SD

 Pemahaman tentang

pengembangan konsep

 Pengaruh lingkungan

sekolah terhadap

hasil belajar pemahaman

(19)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  KS = Kurang Sesuai

TS = Tidak Sesuai

b) Data Kuantitatif

Kisi-Kisi Angket untuk Guru

Tentang Pengembangan Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar

No. Aspek Indikator

Keterangan

SS S KS TS

1. Aktualisasi diri

 Memahami tujuan

melakukan proses

pembelajaran

(20)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap siswa atas

proses pembelajaran

yang dilakukan

 Memahami tugas dan

tanggungjawab sebagai

guru

 Memahami pentingnya

mata pelajaran

matematika bagi siswa

SD

2. Mengembangkan perencanaan

pembelajaran

 Memahami kurikulum

dan silabus mata

pelajaran matematika

 Membuat perencanaan

pembelajaran

 Mengembangkan

indikator ketercapaian

hasil belajar

 Mengembangkan

materi sesuai dengan

indikator yang dicapai

 Mengembangkan

strategi pembelajaran

 Mengembangkan alat

evaluasi

 Menerima dan

menerapkan

pembaharuan pada

(21)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Implementasi pengajaran

 Menjelaskan tujuan

pembelajaran

 Menjelaskan secara

umum materi yang

akan dipelajari

 Melakukan apersepsi

 Menjelaskan materi

pelajaran sesuai dengan

indikator

 Penjelasan materi

pelajaran diawali

dengan konsep dan

diberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari

 Menggunakan

media/alat bantu

mengajar

 Memberi kesempatan

pada siswa untuk

bertanya dan

mengemukakan

pendapat

 Menanyakan

pemahaman siswa

terhadap materi yang

diajarkan

 Membuat kesimpulan

bersama siswa terhadap

materi yang diajarkan

 Mengulang dan

(22)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap konsep yang

dianggap esensial

 Memberikan tugas dan

latihan kepada siswa

 Membahas tugas dan

latihan bersama siswa

4. Sarana/fasilitas/Lingkungan

 Kelengkapan fasilitas

kelas menunjang

keberhasilan belajar

 Ketersediaan media di

sekolah

 Iklim sekolah yang

kondusif

 Lingkungan sekolah

yang kondusif

Kisi-Kisi Angket untuk Siswa

Tentang Pembelajaran Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar

No. Aspek Indikator Keterangan

SS S KS TS

(23)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pendapat

siswa tentang

bersekolah

menyenangkan

 Belajar di sekolah perlu

 Pelajaran yang paling

menyenangkan

 Pelajaran yang paling

tidak menyenangkan

 Lamanya belajar di

rumah

 Pekerjaan rumah yang

menjadi beban

 Pendapat siswa tentang

guru di kelas

2. Pendapat

siswa tentang

pelajaran

Matematika

 Mengapa siswa

menyenangi pelajaran

matemaatika

 Apa yang tidak disukai

dari mata pelajaran

matematika

 Bagaimana guru harus

menjelaskan pelajaran

matematika

 Latihan mengerjakan soal

matemaatika

 Apakah siswa memahami

kegunaan belajar

(24)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

S = Sesuai

KS = Kurang Sesuai

TS = Tidak Sesuai

3. Penetapan instrumen penelitian

Selanjutnya, agar dalam pengambilan data lapangan peneliti mempunyai

pedoman yang jelas, maka peneliti menetapkan instrumen penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: a) Observasi/pengamatan; b) Wawancara; c) Dokumentasi; dan d)

Angket.

Instrumen untuk menggali pemahamanan guru tentang kurikulum dan

pembelajaran pemahaman konsep matematis, implementasi pembelajaran

matematika serta instrumen untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang

pembelajaran pemahaman konsep matematis, proses implementasi pembelajaran

matematika di sekolah dilakukan dengan menggunakan angket. Instrumen

penelitian berupa angket ini diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas menurut

Sugiyono (2011: 168) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Sedangkan suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2005: 136). Uji Reliabilitas adalah

tingkat konsistensi, keajegan, kestabilan dari instrumen untuk digunakan

berulang-ulang sebagai alat ukur. Suatu instrumen dapat dipercaya (reliable) jika

mempunyai ketepatan atau keajegan (Arikunto, 2005: 154). Uji validitas dan

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebab jenis

data penelitian adalah data nominal. Uji validitas dan reliabilitas instrumen

(25)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan nilai r sebesar 0,96 yang menunjukkan bahwa tingkat

keterandalannya termasuk tinggi, sedang untuk kinerja pelaksanaan pembelajaran

pengembangan pemahaman konsep matematis didapat hasil uji coba menunjukkan

nilai r sebesar 0,83 (data terlampir) penghitungan menggunakan bantuan SPSS.

Selanjutnya, instrumen observasi, wawancara maupun angket dilakukan uji

validitas konstruk. Uji validitas konstruk menggunakan cara konsultasi dan

meminta pendapat ahli (expert judgement) untuk melihat aspek-aspek yang

hendak diukur berlandaskan teori yang ada. Detail tentang instrumen dapat dilihat

pada lampiran.

G. Teknik Analisis Data

Data penelitian yang diperoleh dianalisis sejak awal dengan pertimbangan

bahwa data akan terus berkembang. Analisis data penelitian sejak awal dilakukan

dengan tujuan apabila data yang diperoleh masih belum memadai, maka dapat

segera dilengkapi. Menurut Miles & Huberman (1984: 21-23), analisis data

dilakukan dengan tahapan 1) mereduksi data, b) display data, (c) menyimpulkan

dan verifikasi. Aktivitas analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti data hasil penelitian dipilih yang penting dan

dibuatkan kategorinya. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan data menjadi

beberapa kategori yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, sehingga

memfokuskan pada hal-hal yang penting saja, dan membuang yang tidak perlu.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta

mencarinya kembali jika diperlukan. Pada reduksi data hasil penelitian ini dipilih

yang penting dan dibuat kategorinya. Pada penelitian ini, peneliti

mengkategorikan data menjadi beberapa kategori, yaitu data hasil pengamatan,

(26)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penyajian Data (Data Display)

Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun

menurut Miles dan Huberman yang paling sering digunakan untuk penyajian data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan

penyajian data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang

terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Verifikasi (Verification)

Verifikasi adalah kesimpulan awal yang dikemukakan dan masih bersifat

sementara, kesimpulan ini akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat serta mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi, apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek

yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti

menjadi jelas.

Pada penelitian ini untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian

berupa temuan penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan

pengukuran dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplanasikan peristiwa

dalam setting kajian dimana peneliti memperhatikan hubungan antara keterangan

dengan data yang terkumpul.

Sedangkan data kuantitatif (angket) akan dihitung dengan menggunakan

statistik deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase. Selanjutnya hasil data

kualitatif dibandingkan dengan hasil data kuantitatif. Tahap akhir data kualitatif

dan kuantitatif yang telah dianalisis diinterprestasikan. Rumus analisis deskriptif

(27)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = persentase (%)

∑fx = jumlah frekwensi jawaban peserta

n = jumlah sampel penelitian

H. Uji Keabsahan Temuan Penelitian

Dasar uji keabsahan penelitian adalah jawaban atas pertanyaan bagaimana

peneliti dapat meyakinkan audiens bahwa temuan penelitian memiliki nilai dan

kegunaan. Teknik yang dilakukan pada uji keabsahan ini adalah: argumen apa

yang dikemukakan oleh peneliti, kriteria apa yang digunakan dalam penelitian,

pertanyaan apa yang akan dijawab melalui penelitian tersebut.

Informasi yang diperoleh ini digunakan untuk menyusun laporan penelitian.

Kajian secara keseluruhan dibatasi oleh masalah penelitian. Pada akhirnya

keabsahan hasil penelitian diuji melalui reliabilitas, validitas internal dan

eksternal, serta obyektivitas, yang di dalam penelitian kualitatif digunakan istilah

credibility, transferability, dependability, confirmability.

Kredibilitas (credibility), menurut Syamsuddin (2006: 91) bahwa kriteria

untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan.

Upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah melakukan pembenahan

data dan informasi dari setiap responden untuk menemukan keabsahan dan

melakukan studi kritis terhadap data dan informasi yang diperoleh di lapangan.

Upaya menganalisis data dan informasi berkenaan dengan kemampuan peneliti

dalam menginterpretasikan data sebagai hasil dari lapangan. Kepercayaan

terhadap data dan informasi yang tersedia dalam pembahasan ini tidak bersifat

mutlak dan absolut kebenarannya, melainkan hasil kajian dan analisis dari

(28)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara kritis dan bagi responden sebagai informasi. Agar hasil penelitian memiliki

kredibilitas yang baik, maka terdapat empat teknik yang diajukan yaitu:

a) Perpanjangan kehadiran peneliti

b) Pengamatan terus menerus

c) Triangulasi

d) Member Check

Dengan demikian, pendekatan kredibilitas bertujuan untuk mengukur

kebenaran data yang dikumpulkan, yang disebut juga dalam penelitian kualitatif

dengan istilah validitas internal. Artinya, kredibilitas dalam penelitian ini

menggambarkan kecocokan atau kesesuaian konsep penelitian dengan konsep

yang ada pada responden atau nara sumber.

Kredibilitas mempersoalkan seberapa jauh kebenaran data hasil penelitian

dapat dipercaya. Untuk memenuhi kriteria ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengadakan pengamatan berkelanjutan

dengan pengamatan yang berkesinambungan/terus menerus, peneliti dapat

memperhatikan sesuatu secara lebih cermat, rinci dan mendalam. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara berkesinambungan

dalam rentang waktu kurang dari 5 bulan pada tempat dan obyek

penelitian, sehingga peneliti dapat memberikan deskripsi secara rinci

terhadap aspek-aspek yang diamati.

b. Mengadakan Triangulasi

Tujuan melakukan triangulasi adalah untuk mencocokan kebenaran data

dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lainnya.

Menurut Creswell (2003: 196) bahwa “triangulate different data sources

of information by examining evidence from the sources and using it to

(29)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan triangulasi dengan cara; 1) membandingkan informasi/data

yang diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara; 2)

membandingkan informasi/data yang diperoleh dari nara sumber yaitu

kepala sekolah dan guru; 3) membandingkan informasi/data yang

diperoleh dari guru dan kepala sekolah; 4) Membandingkan

informasi/data dari guru dengan sesama teman sejawat/guru dan 5)

membandingkan data dari guru dengan peserta didik. Upaya peneliti

dalam melakukan cross cek data pada konsep triangulasi adalah dengan

melakukan perbandingan berbagai informasi/data lapangan kepada

responden lain dengan data dan permasalahan yang sama. Kegiatan

membandingkan data informasi tetap memperhatikan etika dan norma

dalam kaidah penelitian.

c. Mengadakan Member Check

Tujuan melakukan member check adalah untuk mengkonfirmasikan data

penelitian agar informasi yang diperoleh dalam penelitian sesuai dengan

yang dimaksud oleh informan. Rumusan tersebut dikuatkan oleh pendapat

Creswell (2003: 196) bahwa: “use member-checking to determine the

accuracy of the qualitative findings through taking the final report or

specific descriptions or themes to participant and tedermining whether these participant feel that they are accurate”.

Pada konteks kegiatan member check, peneliti melakukan kegiatan untuk

memperoleh keyakinan terhadap kebenaran informasi/data yang bersumber dari

responden penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan member check

terhadap informasi data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala

sekolah dan guru/teman sejawat.

Transferabilitas, adalah validitasi eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti

ingin mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat digunakan pada obyek lain.

Pernyataan di atas dikuatkan oleh Syamsuddin (2006: 92) yang menegaskan

(30)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan dalam konteks atau setting tertentu dapat ditransfer ke subyek lain

yang memiliki tipologi yang sama”.

Berdasarkan penegasan dari Syamsuddin di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengaplikasian hasil penelitian tergantung pada variabel yang diujikan dalam

penelitian tertentu. Dalam hal ini, peneliti hanya dapat melihat transferabilitas

sebagai suatu kemungkinan, transfer aplikasinya tergantung pada yang

berkompeten dalam melaksanakan analisis data penelitian.

Dependabilitas, adalah konsistensi suatu penelitian. Dependabilitas dalam

penelitian ini dapat diulangi atau diprediksikan dengan menemukan hasil yang

sama. Dependabilitas dan konfirmabilitas berkaitan dengan masalah kebenaran

penelitian kualitatif yang ditujukan dengan dilakukannya proses audit trail.

Maksudnya adalah pemeriksaan terhadap ketelitian sehingga dapat menghasilkan

suatu keyakinan terhadap hasil penelitian yang ada.

Konfirmabilitas, adalah keobyektivitasan data yang diperoleh peneliti sangat

tergantung kepada peneliti itu sendiri. Bagaimana peneliti menginterpretasikan

data lapangan secara tepat dan bermakna. Caranya, peneliti harus dapat

menyajikan data sesuai dengan kebutuhan dalam merumuskan pertanyaan dan

desain penelitian. Interpretasi data tidak dipengaruhi subyektivitas dan tekanan

dari manapun, tetapi peneliti berupaya menggunakan dan menerapkan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pengembangan Habituasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah (Studi Kasus Pendidikan Karakter Di SMAN 3 Bandung). Tesis, Sekolah Pascasarjana,

Handayani, S., et al., Simple sulphonation method of composite 68% sulfonated polyether ether ketone and its properties as polyelectrolyte in high temperature direct methanol

Faktor Dominan Anak Menjadi Anak Jalanan di Kota Medan.. Medan:

reaksi untuk menghasilkan membran dengan water uptake yang cukup dan permeabilitas metanol yang tidak terlalu tinggi merupakan hal yang penting untuk.

Langkah-langkah apa saja yang telah dilakukan dalam rangka menangani, mencegah, dan mengurangi anak yang menjadi anak jalanan di Kelurahan Sei Mati. Jelaskan

[r]

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MIE REMAN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[r]