• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 1001462 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 1001462 Chapter3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk

mendapatkan data yang di butuhkan dari responden. Lokasi penelitian yang

dipilih penulis adalah Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan

Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, yang bertempat di Jl. Dr.

Setiabudhi No. 229 Bandung 40154.

2. Pupolasi dan Sampel Penelitian

Sumber data sangat dibutuhkan untuk meperoleh suatu data secara faktual.

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Sehubungan dengan sumber data sebagai subjek penelitian, maka ditentukanlah

populasi dan sampel. Populasi ialah wilayah yang memiliki subjek dan objek

sebagai sumber data suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Seni Rupa angkatan 2011 yang sudah mengikuti perkuliahan Kria Tekstil dan

Batik II dan Kria Tekstil dan Batik III yang terbagi kedalam dua kelas besar yaitu

kelas A dan kelas B, dimana jumlah mahasiswa didalam kelas A sebanyak 43

orang dan jumlah masahaiswa didalam kelas B sebanyak 43 orang sehingga

populasi dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel acak sederhana, karena setiap unit dalam populasi

memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tahap

pertama dalam menentukan banyaknya unit sampel yang akan digunakan,

dihitung melalui rumus sebagai berikut dengan tingkat presisi yang ditetapkan

(2)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2= Presisi yang ditetapkan

Sumber : Riduwan (2013:65)

Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diperoleh jumlah sampel

penelitian sebagai berikut:

=

46,23 ≈ 46 Orang

Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Seni

Rupa FPBS UPI angkatan 2011 yang terbagi kedalam dua kelas besar yaitu kelas

A dan B yang berjumlah 46 orang.

Tahap berikutnya adalah menentukan besarnya unit sampel dari setiap

kelas karena sampel terbagi kedalam dua kelas besar dengan menggunakan teknik

sampel berstrata dengan rumus Sumber : Riduwan (2013:67) yaitu

sebagai berikut:

a. Kelas A = 43 : 86 x 46 = 23 Orang

b. Kelas B = 43 : 86 x 46 = 23 Orang

Jadi, sampel dalam penelitian ini diambil dari kelas A sebanyak 23 Orang

dan dari kelas B sebanyak 23 orang. Untuk menentukan 23 orang yang terpilih

menjadi sampel penelitian dapat dilakukan pengundian di setiap kelas dengan

menulis nomor dari nomor urut 1 hingga 23 dan sisanya kertas dikosongkan

sehingga sampel yang mendapatkan nomor pada kertas pengundian tersebut dapat

menjadi sampel penelitian sehingga dapat memberikan peluang yang sama

(3)

B.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah suatu rumusan

masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel

mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan

Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik yang didukung dengan kegiatan

mulai dari pengumpulan, penyusunan, dan penjelasan data yang diperoleh dari

responden yang telah mengisi angket.

C.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk

menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa

istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “ Manfaat Hasil Belajar Kriya

Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik” antara lain :

1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik

a. Manfaat diartikan sebagai “guna atau faedah”. (Dendy Sugono, 2008:873)

b. Hasil Belajar adalah “perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima

pengalaman belajar” (Sudjana, 2003:3)

c. Kria Tekstil dan Batik merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh

oleh mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI. Kria Tekstil dan

Batik dipelajari secara teori dan praktek sehingga pada pelaksanaannya Kria

Tekstil dan Batik terbagi ke dalam tiga semester dan bobot yang berbeda, pada

semester II dengan nama Kria Tekstil dan Batik I berbobot 2 SKS, pada

semester IV dengan nama Kria Tekstil dan Batik II berbobot 2 SKS, dan

(4)

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar Kriya Tekstil dan Batik

dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan diatas

adalah faedah dan kemampuan dari perubahan tingkah laku secara afektif,

kognitif dan psikomotor yang dimiliki mahasiswa dan diperoleh setelah

mengikuti materi perkulihan Kriya Tekstil dan Batik mulai dari pengenalan alat

dan bahan pembuatan batik, proses hingga menjadi suatu produk.

2. Kesiapan Membuka Usaha Batik

a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi” Slameto

(2003:113)

b. Membuka Usaha adalah “mendirikan kegiatan secara tetap dan terus menerus

dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak

berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah

dalam suatu negara”. (Harmaizar 2012:14)

c. Batik adalah “teknik pembuatan ragam hias (corak) pada permukaan kain

menggunakan perintang warna berupa lilin (malam)”. (Aep. S, 2010:3)

Definisi operasional kesiapan membuka usaha batik dalam penelitian ini

mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas yaitu tingkat

perkembangan dari kematangan seseorang untuk mendirikan suatu kegiatan

dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan mengelola usaha dibidang tekstil

khususnya tekstil yang dihias menggunakan perintang warna berupa lilin yang

disebut membatik dan kain yang dihasilkan adalah kain batik.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan

dalam peneleitian ini berupa kuesioner (angket).

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari

responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat

(5)

mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan tahun 2011.

Tujuan penelitian mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotor.

E.Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data merupakan hal yang penting di dalam suatu

penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data

yang faktual. Alat pengumpulan data yang digunakan dengan tepat

memungkinkan peneliti memperoleh data yang sebenar-benarnya. Alat

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan

observasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab, responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa

jurusan pendidikan seni rupa angkatan 2011 yang telah mengikuti mata kuliah

Kria Tekstil dan Batik mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik

sebagai kesiapan membuka usaha batik. Sedangkan observasi merupakan

pengamatan terhadap suatu perubahan yang terjadi pada obyek penelitian,

perubahan yang diamati pada penelitian ini adalah perubahan afektif, kognitif dan

psikomotor setelah menerima pengalaman belajarnya mengenai materi Kria

Tekstil dan Batik yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan

tersebut.

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah

disebarkan kepada responden lalu dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan

data yang digunakan dalam penelitian uni berupa statistik sederhana dengan

menjabarkan hasil perhitungan presentase jawaban masing-masing item sesuai

dengan jawaban yang terlah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

pengumpulan data yaitu

(6)

dalam angket harus mengambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban

yang dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Penyebaran Dan Pengumpulan angket

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden

kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah

diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman,

angket dikembalikan pada penulis.

3. Mengecek Data

Penulis melakukan pengecekan data angket yang telah diisi responden,

menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan

jawaban dan cara pengisiannya.

4. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi

jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga

jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). kedua responden

dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria

ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban

responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi

jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada

setiap item berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel

persentase (percentage table) atau distribusi prekuensi relatif. Rumus yang

digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudijono (2011,

Hlm,43) yaitu:

Keterangan :

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = Number of cases (jumlah prekuensi/ banyaknya individu) 100% = Bilangan tetap

P=�

(7)

6. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang yang jelas dari

setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah

dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan, berdasarkan :

100% = Seluruhnya

76%-99% = Sebagian besar

51%-75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26%-49% = Kurang dari setengahnya

1%-25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

G.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam

kegiatan penelitian mulai dari persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap

penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Observasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai

masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk

mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian.

b. Merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul data.

c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam

penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan

masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan

daftar pustaka.

d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing.

e. Proses bimbingan.

f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III, dan

(8)

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap berikutnya yaitu melaksanakan masukan-masukan yang diterima

setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya

telah disetujui.

Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Penyebaran angket untuk pengambilan data dari responden.

b. Pengumpulan angket.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.

d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran.

e. Proses bimbingan untuk seminar II.

f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB

V dan instrumen penelitian.

g. Seminar II (draft skripsi)

h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II.

3. Tahap akhir

Referensi

Dokumen terkait

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Model fluida mosaik mengusulkan bahwa protein integral membran memiliki gugus R asam amino yang bersifat hidrofobik pada permukaan protein yang akan

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk

Yogyakarta tentang perilaku berisiko kesehatan terhadap kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah menemukan bahwa remaja pria lebih tinggi melakukan hubungan

 Prioritas akan naik jika proses makin lama menunggu waktu jatah CPU... Round

Perhatikan uraian berikut ini. Pada bentuk aljabar, suku-suku yang dapat dijumlahkan dan dikurangkan hanyalah suku-suku sejenis saja. Suku-suku sejenis adalah suku-suku dengan

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif