Tembusan:
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
2. Auditor Utama Keuangan Negara I, BPK RI;
3. Auditor Utama Keuangan Negara II, BPK RI;
4. Auditor Utama Keuangan Negara III, BPK RI;
5. Para Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
6. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga
(LKKL) Tahun 2016, terlampir kami sampaikan perlakuan akuntansi atas transaksi akhir tahun
anggaran 2016 untuk dipedomani.
;17
Desember 2016
S-10
1
J.t
3zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
IPB/2016Sangat Segera
1 (Satu) 8erkas
Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2016 dalam
Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2016
Yth.
Terlampir
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
GEDUNG PERBENDAHARAANI LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENGTIMUR 2-4 JAKARTA 10710 KOTAK POS 1495 TELEPON: (021) 3842234, 3449230 PES.5200(021) 3450959, 3847068 FAKSIMILE (021(021) 3846402, 3864776
,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
No. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi KementerianzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAN egara/Lem baga
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1 Sekretaris Jenderal MPR RI
2 Sekretaris Jenderal OPR RI
3 Sekretaris Jenderal BPK RI
4 Sekretaris Mahkamah Agung RI
5 Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung RI
6 Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI
7 Sekretaris Jenderal Kementerian Oalam Negeri RI
8 Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI
9 Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI
1 0 Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
1 1 Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI
1 2 Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI
1 3 Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI
1 4 Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Oaya Mineral RI
1 5 Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI
1 6 Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
1 7 Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
1 8 Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI
1 9 Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI
2 0 Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI
2 1 Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
2 2 Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
2 3 Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
2 4 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI
2 5 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
2 6 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
2 7 Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
2 8 Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata RI
2 9 Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI
3 0 Sekretaris Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI
3 1 Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
3 2 Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
3 3 Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
3 4 Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara
Lampiran I Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor :
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S{Cf/l$'B/20 16 Tanggal:;q Desember 2016No. Sekretaris JenderallSekretaris Utama/Sekretaris/Direktur/Deputi Kementerian Negara/Lembaga
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
3 5 Sekretaris Utama Lembaga Sandi Negara
3 6 Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
3 7 Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik
3 8 Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
3 9 Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
4 0 Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional
4 1 Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
4 2 Wakil Kepala Kepolisian Negara RI
4 3 Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan
4 4 Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional
4 5 Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal
4 6 Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional
4 7 Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI
4 8 Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
4 9 Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
5 0 Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
5 1 Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
5 2 Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI
5 3 Sekretaris Utama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
5 4 Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
5 5 Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional
5 6 Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
5 7 Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
5 8 Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial
5 9 Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional
6 0 Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir
6 1 Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara
6 2 Sekretaris Utama Arsip Nasional RI
6 3 Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara
6 4 Sekretaris Utama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
6 5 Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI
6 6 Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
6 7 Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi
6 8 Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI
6 9 Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial RI
7 0 Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana
7 1 Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja IndonesiazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
No. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Oirektur/Oeputi Kementerian Negara/Lembaga
73 Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
74 Sekretaris Utama Badan SAR Nasional
75 Sekretaris Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha
76 Sekretaris Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
77 Sekretaris Jenderal Ombudsman RI
78 Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan
79 Anggota 1 Oeputi Bidang Administrasi dan Umum Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
80 Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
81 Oeputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet
82 Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilu
83 Oirektur SOM dan Umum Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
84 Oirektur Umum Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
85 Wakil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang
86 Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Satker tidak menyajikan jaminan/garansi bank di dalam Neraca tetapi cukup mengungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Apabila pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara dilakukan sampai dengan 31 Desember 2016, maka:
1) Penyetoran pengembalian belanja ke Kas Negara tersebut mencantumkan kode BA, Eselon I, dan Satker yang bersangkutan, serta menggunakan kode akun Pasal 16 dan 17 Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-44/PB/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-49/PB/2016 mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Pengajuan SPM-LS kontraktual ke KPPN yang BAPP-nya dibuat tanggal 23 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, pada saat pengajuan SPM-LS ke KPPN wajib melampirkan antara lain asli jaminan/garansi bank yang diterbitkan oleh bank umum dengan masa berlaku sampai dengan berakhirnya masa kontrak, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar nilai pekerjaan yang belum diselesaikan, dan masa pengajuan klaim selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya jaminan/garansi bank tersebut.
b. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai pekerjaan yang belum diselesaikan jumlahnya sama dengan atau di bawah Rp50.000.000,OO (lima puluh juta rupiah) jaminan/garansi bank dapat dig anti dengan SPT JM sebagai penjaminan dari PPK.
c. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak, namun telah dibayar 100% sampai berakhirnya masa kontrak, maka:
1) PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) dan Berita Acara Pembayaran (BAP) terakhir kepada Kepala KPPN mitra kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak masa kontrak berakhir.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
2) Pada hari kerja berikutnya setelah menerima surat pernyataan tersebut, KepalaKPPN mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi bank untuk untung Kas Negara sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan. 3) Klaim pencairan jaminan/garansi bank tanpa memperhitungkan pajak-pajak yang
telah disetorkan ke kas negara atau melalui potongan SPM.
4) Apabila BAPP tidak disampaikan ke KPPN paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak masa kontrak berakhir, pad a hari kerja berikutnya Kepala KPPN membuat surat pernyataan tidak menerima BAPP dan mengajukan kalim pencairan jaminan/garansi bank untuk untung Kas Negara sekurang-kurangnya sebesar
nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.
5) Apabila bank tidak bersedia mencairkan jaminan/garansi bank sebagaimana dimaksud pada huruf a, PPK wajib mengembalikan uang jaminan/garansi tersebut dan menyetorkan ke Kas Negara.
1.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Ja m ina n P e nye le sa ia n P e ke rja a n P e rla kua n Akunta nsi a ta s T ra nsa ksi Akhir T a hun Angga ra n 2 0 1 6da la m R a ngka P e nyusuna n LKKL T a hun 2 0 1 6
Lampiran II Sural Direklur Jenderal Perbendaharaan
D 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx Revaluasi
K
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13xxxxl Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset xxxx16xxxx Tak Berwuiud dalam Pen er"aan
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Atas transaksi koreksi terse but, aplikasi SIMAK-BMN akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Dalam hal belanja modal dimaksud menghasilkan Konstruksi dalam
Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan, maka nilai
Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi pengembalian belanja. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat
seluruh realisasi Belanja Modal sebagai Konstruksi dalam
Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan di dalam Aplikasi SIMAK-BMN, Satker harus melakukan pengurangan nilai Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/belanja yang dikembalikan ke Kas Negara melalui menu koreksi perubahan nilai KDP.
Aset Tetap/Aset Lainnya yang
Belum Dire ister
K 13xxxx
116xxxx
xxxx Dita ihkan ke Entitas Lain
(2) Dalam hal pengembalian berupa Belanja Modal, pada Buku Besar Akrual dicatat sebagai pengurang Aset Tetap/Aset Lainnya. Pencatatan atas SSPB/bukti setor lainnya yang sah pada aplikasi SAIBA secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Jurnal tersebut secara otomatis akan mengeliminasi Persediaan Yang Belum Diregister yang terbentuk pada saat realisasi belanja, karena perekaman persediaan dilakukan berdasarkan BAST.
(1) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang menghasilkan
barang persediaan (persediaan yang perolehannya menggunakan
termin/persediaan dalam proses), pad a saat Satker merekam SSPB/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi akan mencatat sebagai pengurang persediaan yang belum diregister, dengan jurnal sebagai berikut:
b). Buku Besar Akrual
xxxx
D 313111
xxxx xxxx 115612
belanja yang bersangkutan (5xxxxx). Apabila penyetoran ke Kas Negara dilakukan oleh KPPN, bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang bersangkutan dan merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi dan pertanggungjawaban atau pelaporan.
2) Pencairan jaminan/garansi bank/penyetoran pengembalian belanja ke Kas Negara tersebut dicatat oleh satker yang bersangkutan sebagai sebagai berikut: a). Buku Besar Kas
(2) Dalam hal pencairan jaminan/garansi banklpenyetoran ke kas negara terkait perolehan Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan, nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi nilai belanja yang dikembalikan. Oleh karena itu, apabila Satker telah mencatat seluruh realisasi Belanja Modal sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan di dalam aplikasi SIMAK-BMN, Satker harus melakukan pengurangan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan/Aset Tak Berwujud dalam Atas Piutang PNBP tersebut dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih dengan kualitas lancar setelah memperhitungkan nilai jaminan/garansi bank sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pad a Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Tata cara pencatatan dan penyajian penyisihan piutang tak tertagih mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai akuntansi penyisihan piutang tak tertagih c)
K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang xxxx 16xxxx Belum Dire ister
b) Jika terkait akun Belan'a Modal:
D 115211 Piutan PNBP xxxx
a)
(1) Pada Neraca per 31 Desember 2016 disajikan sebagai Piutang PNBP sekaligus mengoreksi pencatatan beban/aset tetap/aset lainnya yang belum diregister sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan, dengan jurnal manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
c. Apabila pencairan jaminan/garansi bank/penyetoran ke Kas Negara dilakukan setelah tanggal 31 Desember 2016, maka:
(3) Dalam hal pengembalian berupa akun belanja barang yang tidak menghasilkan barang persediaan, pada saat Satker merekam SSPB/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai pengurang beban tahun berjalan dengan jurnal sebagai berikut:
313111 Dita ihkan ke Entitas Lain xxxx K 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx
Revaluasi
D 13xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya Yang xxxxzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA 116xxxx Belum Dire ister
xxxx
K 115211
D 42395x Belanja xxx xxxx
Lalu
Selanjutnya pad a aplikasi SAIBA dibuat jurnal koreksi secara manual sebagai berikut:
xxxx
K 42395x Penerimaan Kembali Belanja xxx
Tahun An aran an Lalu
D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxxx
b. Buku Besar Akrual
Pad a sa at Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran yang Laludengan jurnal sebagai berikut:
xxxx
K 42395x Penerimaan Kembali Belanja xxx
Tahun An Lalu
(3) Penyetoran ke Kas Negara mencantumkan kode BA, Eselon I, dan Satker yang bersangkutan, serta menggunakan kode akun penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (42395x). Apabila penyetoran dilakukan oleh KPPN, bukti setor dimaksud disampaikan kepada satker yang bersangkutan dan
merupakan dokumen sumber untuk keperluan administrasi dan
pertanggungjawaban atau pelaporan.
(4) Penyetoran pengembalian belanja tersebut dicatat oleh satker yang
bersangkutan pad a tahun anggaran berikutnya sebagai berikut: a. Buku Besar Kas
Pad a saat Satker merekam SSBP/bukti setor lainnya yang sah, aplikasi SAIBA secara otomatis akan mencatat sebagai Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran yang Lalu dengan jurnal sebagai berikut:
K 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx
Revaluasi
D 391116 Koreksi Nilai Aset Tetap Non xxxx
Revaluasi
K
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
1 3 xxxxl Konstruksi dalam Pengerjaan/Aset xxxx16xxxx Tak Berwujud dalam Pengerjaan
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, pad a aplikasi SAIBA dilakukan jurnal koreksi secara manualuntuk mengeliminasi Aset T e ta p /A se t
Lainnya Yang Belum Diregistersebagai berikut:
D 1 3 xxxxl Aset T e ta p /A se t Lainnya Yang xxxx
16xxxx Belum Dire ister
Atas transaksi koreksi tersebut, aplikasi SIMAK-BMN akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Untuk itu, kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan disajikan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:
Tidak seluruh kas yang berada dalam pengelolaan Bendahara Penerimaan merupakan hak pemerintah yang dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya: uang jaminan lelang
pad a Bendahara Penerimaan KPKNL Kementerian Keuangan, yang nantinya akan
dikembalikan kepada peserta lelang yang bukan merupakan pemenang lelang. Selain itu, khusus pada satuan kerja lingkup Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, juga terdapat kas di Bendahara Penerimaan yang merupakan pungutan pajak yang belum disetor, seperti PPh Pasal 22 Impor, PPN Impor, PPnBM Impor, dan sebagainya.
3.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P e nya jia n Ka s La innya di Be nda ha ra P e ne rim a a nx x x x
x x x x
aran lain-lain
x x x x
aran lain-lain
x x x x
Buku Besar Kas:
Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Jaminan pemeliharaaan/garansi bank tidak perlu disajikan di dalam Neraca, namun cukup diungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas laporan Keuangan. b. Jika ternyata dalam masa pemeliharaan pihak ketiga wanprestasi, maka jaminan
pemeliharaan dicairkan dandisetor ke Kas Negara oleh Satker menggunakan SSBP/bukti setor lainnya yang sah sebagai pendapatan Anggaran lain-lain (423999). C. Setoran pencairan jaminanpemeliharaan tersebut tidak mengurangi nilai aset
tetap/aset lainnya yang bersangkutan.
d. Pencairan jaminan pemeliharaan dan penyetoran yang dilakukan setelah tanggal 31 Desember 2016 diinput dalam aplikasi SAIBA berdasarkan SSBP/bukti setor lainnya yang sahdan secara otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
Sesuai dengan dengan Pasal 15 Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
4 4 /P B /2 0 1 6 te n ta n g Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diu bah dengan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-49/PB/2016, disebutkan bahwa penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya pemeliharaan 5% dari nilai kontrak (retensi), diatur sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100%;
b. Untuk masa pemeliharaan sampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016 atau yang melampaui tahun anggaran 2016, biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pad a tahun anggaran 2016 dengan dilampiri fotocopy jaminan pemeliharaan yang telah disahkan oleh PPK serta mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi pada uraian SPM berkenaan.
c. SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah atau disatukan dengan SPM pembayaran angsuran/termin atas prestasi pekerjaan fisiko
d. Jaminan pemeliharaan diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi ke ru g ia n lsu re ty b o n d , nilai jaminan minimal sebesarjumlah tagihan, dan masa berlakunya berakhir minimal
bersamaan dengan masa pemeliharaan.
Kesalahan akun belanja dapat menyebabkan timbulnya aset belum diregister di dalam neraca yang tidak bisa tereliminasi secara otomatis. Contoh:
a. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan barang persediaan tetapi untuk beban yang lain;
b. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau pengembangan aset tetap/aset lainnya atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel;
c. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan persediaan/aset tetap/aset lainnya tetapi digunakan untuk perolehan/pengembangan persediaan/aset tetap/aset lainnya;
d. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung dan bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud;
e. Akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan barang persediaan; dan f. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset lainnya.
Terhadap ketidaksesuaian ini seharusnya dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja sehingga terdapat kesesuaian antara jenis belanja dengan substansi output yang dihasilkan. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan tahun 2016dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, agar tidak terjadi salah saji di dalam laporan keuangan perlu dilakukan koreksi akuntansi untuk mengeliminasi akun aset yang belum diregister dari
neraca. Satker wajib mengungkapkan secara memadai alasan/pertimbangan
4.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
K ore ksi a kunta nsi a ta s a se t ya ng be lum dire giste r ya ng dise ba bka n ole h ke tida kse sua ia n a kun be la njaJurnal tersebut diatas dilakukan secara manual pada aplikasi SAIBA.
Digunakan untuk mencatat Kas Di Bendahara Penerimaan yang merupakan
pungutan pajak yang belum disetor ke Kas Negara, misalnya pada satker lingkup Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
D 111825 Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
xxxx
K 219963 Utang Pajak Bendahara Penerimaan
xxxx
yang Belum Disetor
c. Utang Pajak Bendahara Penerimaan yang Belum Disetor
Digunakan untuk mencatat kas di Bendahara Penerimaan yang bukan merupakan hak, sehingga tidak atau belum dapat diakui sebagai pendapatan. Misalnya, uang jaminan lelang pad a Bendahara Penerimaan satker KPKNL, yang belum ditentukan
pemenang lelangnya.
D 111825 Kas Lainnya di Bendahara
xxxx
Penerimaan
K 212192 Dana Pihak Ketiga
xxxx
b. Dana Pihak Ketiga
Digunakan untuk mencatat pendapatan yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 belum disetor ke Kas Negara.
xxxx
Penda atan PNBP .
xxx x
Kas di Bendahara Penerimaan
a. Pendapatan PNBP
Karena tidak ada perolehan persediaan yang direkam di aplikasi Persediaan, maka akun Persediaan yang Belum Diregister tidak bisa terleminasi secara otomatis. Oleh karena itu, jika sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi untuk mengeliminasi Persediaan yang Belum
313111
ister 117911
Buku Besar Akrual:
D 521811 Belanja Barang Persediaan Barang 5 juta
Konsumsi
K 115612 Piutang dari KPPN 5 juta
Buku Besar Kas: Contoh:
Satker ABC terlanjut merevisi seluruh akun 521111 ke akun 521811 termasuk di dalamnya anggaran untuk membayar honor petugas keamanan kantor (satpam) dan sampai akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi (perbaikan) lagi, sehingga Sakter ABC membayar honor petugas keamanan kantor (satpam) menggunakan akun 521811 senilai Rp5 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Xxxx 117911 Persediaan an belum Dire ister
Xxxx
52xxxx Beban .
Karena pengeluaran ini tidak digunakan untuk perolehan persediaan namun untuk beban yang lain, maka jurnal ini tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi pada buku besar akrual dengan mendebet beban yang seharusnya
dan mengkredit persediaan yang belum diregister secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
xxxx 313111
xxxx ister
117911 Buku Besar Akrual:
xxxx
52xxxx xxxx
115612 Buku Besar Kas:
Pad a saat pencatatan realisasi belanja barang yang menghasilkan persediaan di aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
manajemen tidak melakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja di dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
a.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ba ra ng pe rse dia a n ya ng diguna ka n buka n untuk pe nga da a n0
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
533111 Belanja Modal Pemeliharan 30 juta Gedung dan BangunanK 115612 Piutang dari KPPN 30 juta
Buku Besar Kas: Contoh:
1. Sakter ABC melakukan kegiatan pemeliharaan gedung menggunakan akun
533111 senilai Rp 30 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
0
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
5 2 xxxxl59xxxx Beban ... xxxx
K 1 3 xxxxi Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
Karena pengeluaran ini tidak dikapitalisasi sebagaiAset Tetap/Aset Lainya namun menimbulkan beban atau menghasilkan BMN ekstrakomptabel, maka tidak ada jurnal hasil perekaman dari aplikasi SIMAK-BMNyang dikirim ke aplikasi SAIBA, sehingga jurnal di atas tidak dapat tereliminasi secara otomatis. Jika sampai dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual pad a aplikasi SAIBAdengan mendebet beban yang seharusnya dan mengkredit Aset Tetap yang Belum Diregisterl Aset Lainnya yang Belum Diregister sebagai berikut:
0 13xxxxl Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxxx
Buku Besar Akrual:
xxxx
53xxxx xxxx
115612 Buku Besar Kas:
Pada sa at pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
b.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Akun be la nja m oda l ya ng diguna ka n buka n untuk pe role ha n a ta u pe nge m ba nga n a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
te ta p/a se t la innya te ta pi m e nim bulka n be ba n a ta u m e ngha silka n BM N e kstra kom pta be l521111 Beban Ke
Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
c.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja ya ng se ha rusnya tida k m e ngha silka n pe rse dia a n/a se tzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
te ta p/a se tla innya te ta pi diguna ka n untuk pe role ha n/pe nge m ba nga n pe rse dia a n/a se t
te ta p/a se t la innya
D 595112 Beban Aset Ekstrakomtabel 25 juta
Peralatan dan Mesin
K 133211 Peralatan dan Mesin yang 25 juta
belum Diregister
Pembelian Kursi tersebut direkam di aplikasi SIMAK-BMN yang secara otomatis akan dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel dan tidak ada jurnal yang dikirim ke Aplikasi SAIBA, maka akun Peralatan dan Mesin yang Belum Diregister tidak bisa tereliminasi secara otomatis dari Neraca. Pembelian Kursi diatas seharusnya menggunakan akun 521111, oleh karena itu, jika sampai dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual pada Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 133211 Peralatan dan Mesin yang belum 25 juta
Direqister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 25 juta
Buku Besar Akrual:
D 532111 Belanja Modal Peralatan dan 25 juta
Mesin
K 115612 Piutanq dari KPPN 25 juta
2. Sakter ABC melakukan kegiatan pembelian kursi sebanyak 100 buah @
Rp.250.000,- menggunakan akun 532111 senilai Rp 25 juta. Pad a saat
pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
Buku Besar Kas:
Karena tidak ada peningkatan nilai gedung dan bangunan yang direkam di aplikasi SIMAK-BMN, maka akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister tidak bisa tereleminasi secara otomatis dari Neraca. Oleh karena itu, jika sampai dengan akhir tahun dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 133211 Gedung dan Bangunan yang 30 juta
belum Diregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 30 juta
Buku Besar Akrual:
D 523111 Beban Pemeliharaan Gedung 30 juta
dan Banguan
K 133211 Gedung dan Bangunan yang 30 juta
Pada saat jurnal ini diterima di aplikasi SAIBA akan memunculkan Persediaan yang belum Diregister bersaldo minus (kredit). Apabila sampai dengan akhir tahun
anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revrsi
anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan
117911 ister
117111
Pad a saat persediaan Alat Tulis Kantor direkam di aplikasi Persediaan secara otomatis akan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
313111 521111 Buku Besar Akrual:
115612 521111 Buku Besar Kas: Contoh:
Sakter ABC membeli Alat Tutis Kantor yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari kantor menggunakan akun 521111 senilai Rp1 juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA akan membentuk jurnal sebagai berikut:
0 1xxxxx Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya xxxx
yang belum Diregister
K 52xxxx Beban ... xxxx
Pad a saat jurnal tersebut di terima di aplikasi SAIBA akan memunculkan Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya yang belum Diregister bersaldo minus (kredit). Jika sampai dengan akhir periode akuntansi dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka dilakukan jurnal koreksi pad a buku besar akrual dengan mendebet Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya yang belum Diregister dan beban terkait sebagai berikut:
0
1xxxxx Persediaan/Aset Tetap IAset xxxxLainnya ...
K 1xxxxx Persediaan/Aset Tetapl Aset Lainnya xxxx
yang belum Diregister
Karena pengeluaran tersebut ternyata menghasilkan aset berupa persediaan/aset tetap/aset lainnya, maka dilakukan perekaman perolehan persediaan/aset tetap/aset lainnya di aplikasi Persediaan/SIMAK-BMN dan menghasilkan jurnal sebagai berikut:
313111
52xxxx Xxxx
Xxxx Buku Besar Akrual:
115612 Xxxx
52xxxx Xxxx
115612 10 Miliar 10 Miliar 533111
Buku Besar Kas: Contoh:
Satker ABC mengadakan kegiatan pembangunan Gedung menggunakan akun
533111 senilai Rp10 Miliar. Ternyata termasuk didalamnya terdapat pembelian Peralatan dan Mesin berupa Meubelair senilai Rp1 Miliar. Pada saat pencatatan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan di aplikasi SAIBA akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
D 132211 Peralatan Mesin yang Belum Diregister
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
xxxx
K 133211 Gedung dan Bangunan yang Belum
xxxx
Diregister
Apabila jurnal dari SAIBA tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun Gedung dan Bangunan Belum Diregister pada posisi debet (positif) dan akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister pad a posisi kredit (minus).
Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
132211 Peralatan Mesin an
xxxx
132111 Peralatan dan Mesin
xxxx
Karena menghasilkan peralatan dan mesin, maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN sebagai Peralatan dan Mesin dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
xxxx
313111
xxxx
133211 Buku Besar Akrual:
115612
xxxx
532111
xxxx
Buku Besar Kas:
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal gedung dan Bangunan di aplikasi SAIBA akan muncul jurnal akrual sebagai berikut:
d. Ke sa la ha n pe m iliha n a kun be la nja m oda l, m isa lnya be la nja m oda l ge dung da n ba nguna n m e ngha silka n pe ra la ta n da n m e sin a ta u a se t ta k be rw ujud.
521111 117911
Pad a saat jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister bersaldo positif dan Persediaan yang Belum Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
xxxx 117911 Persediaan an Belum Dire ister
xxxx 117xxx Persediaan xxx
Karena pengeluaran im ternyata menghasilkan barang persediaan, maka
berdasarkan BAST dilakukan perekaman perolehan persediaan di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut: 313111
xxxx 133211
xxxx Buku Besar Akrual:
115612
xxxx 53xxxx
xxxx Buku Besar Kas:
Pad a saat pencatatan realisasi belanja modal di aplikasi SAIBA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
e.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
A kun be la nja m oda l ya ng diguna ka n untuk pe role ha n ba ra ng pe rse dia a n1 Miliar 133211
1 Miliar 132211
Apabila jurnal dari aplikasi SIMAK-BMN tersebut telah diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun Gedung dan Bangunan yang Belum Diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp1 Miliar dan akun Peralatan dan Mesin yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp1 Miliar. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 133111 Gedung dan Bangunan 9 Miliar
K 133211 Gedung dan Bangunan yang Belum 9 Miliar
Diregister
1 Miliar 132211 Peralatan Mesin an
1 Miliar 132111 Peralatan dan Mesin
Karena selain menghasilkan Gedung dan Bangunan juga Peralatan dan Mesin, maka diinput pada aplikasi SIMAK-BMN sebagai Gedung dan Bangunan Rp9 Miliar dan Peralatan dan Mesin Rp1 Miliar. Secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D 133211 Gedung dan Bangunan yang Belum 10 Miliar
Diregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 10 Miliar
xxxx xxxx 52xxxx
115612 Buku Sesar Kas:
Pada sa at pencatatan realisasi belanja persediaan di aplikasi SAlSA secara otomatis akan muncul jurnal sebagai berikut:
f. A kun be la nja pe rse dia a n ya ng diguna ka n untuk pe role ha n a se t
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
te ta p/a se tla innya
0 117911 Persediaan yang Belum Diregister 2 juta
K 1132211 Peralatan dan Mesin yang Belum 2 juta
Diregister
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAlSA, maka akan menghasilkan akun peralatan dan Mesin yang belum diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 2 juta dan akun Persediaan yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar
Rp 2 juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan manajemen tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pad a akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
117911 117111
Sedangkan persediaan senilai Rp 2 juta direkam pad a aplikasi Persediaan dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0 132111 Peralatan dan Mesin 18 juta
K 132211 Peralatan dan Mesin yang Selum 18 juta
Diregister
Peralatan dan mesin senilai 18 juta diinput pad a aplikasi SIMAK-BMN dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0
132211 Peralatan dan Mesin yang Belum 20 jutaDiregister
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 20 juta
Buku Besar Akrual: 532111 115612 Buku Besar Kas: Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan peralatan komputer senilai Rp 20 juta menggunakan akun 532111 termasuk didalamnya terdapat pembelian toner printer senilai Rp 2 Juta. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
0 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
166411 135121
Sedangkan buku senilai senilai Rp 25 juta yang akan dijadikan koleksi perpustakaan direkam pad a aplikasi SIMAK-BMN dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
0 117128 Barang Lainnya untuk Dijual/Diserahkan 75 juta
kepada MasyarakatJ Pemda
K 117911 Persediaanyang Belum Direqister 75 juta
Buku untuk diserahkan kepada masyarakatJpemda senilai 75 juta diinput pad a aplikasi Persediaan dan secara otomatis menghasilkan jurnal sebagai berikut:
313111
ister 117911
Buku Besar Akrual:
0 526311 Belanja Barang Lainnya untuk 100 juta
diserahkan kepada MasyarakatJ Pemda
K 115612 Piutang dari KPPN 100 juta
Buku Besar Kas: Contoh:
Satker ABC melakukan kegiatan pengadaan buku senilai Rp 100 juta menggunakan akun 526311 termasuk didalamnya buku senilai Rp 25 juta yang ditujukan untuk koleksi perpustakaan. Pad a saat pencatatan realisasi belanja di aplikasi SAIBA secara otomatis akan membentuk jurnal sebagai berikut:
0 13xxxx Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
K 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA akan menyebabkan Persediaan yang Belum Diregister bersaldo positif dan Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum
Diregister bersaldo minus. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
dikarenakan pertimbangan manajemn tidak dilakukan revisi anggaran/ralat dokumen realisasi belanja, maka pada akhir periode pelaporan dilakukan jurnal koreksi akuntansi secara manual di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 13xxxx Aset Tetap/Aset Lainnya xxxx
16xxxx
K 13xxxx Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
Karena pengeluaran ini ternyata menghasilkan aset tetap/aset lainnya, maka
berdasarkan BAST dilakukan perekaman perolehan persediaan di aplikasi
persediaan. Perekaman tersebut menghasilkan jurnal sebagai berikut: xxxx 313111
xxxx ister
a. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
168/PM K.05/2015 tentangMekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pad a Kementerian
Negara/lembaga sebagaimana telah diu bah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016, bantuan pemerintah pad a Kll meliputi:
1) Bantuan pemerintah dalam bentuk sarana/prasarana;
6. P erlakuan Akuntansi atas Aset yang D iperoleh dari R ealisasi Belanja Bantuan P emerintah dalam Bentuk U ang
Pad a laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas laporan Keuangan Kementerian
Negara/lembaga (lKKll) dan laporan Keuangan Pemerintah Pusat (lKPP) tahun 2015 masih ditemukan PNBP yang digunakan secara langsung oleh beberapa Kementerian Negara/lembaga yang tidak menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan layanan
Umum (BlU). PNBP yang digunakan secara lang sung oleh Kementerian
Negara/lembaga, diatur dengan kebijakan akuntansi sebagai berikut:
a. Kebijakan akuntansi ini hanya mengatur PNBP yang telah terlanjur digunakan secara lang sung oleh Kll dan tidak menghilangkan kewajiban Kll untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai PNBP;
b. Atas PNBP yang digunakan secara langsung pad a tahun berjalan, Kll wajib mengungkapkan secara memadai dalam Catatan atas laporan Keuangan (CalK) pad a lKKll. Pengungkapan yang memadai sekurang-kurangnya meliputi:
1) Jenis dan jumlah PNBP yang digunakan secara langsung;
2) Jenis dan jumlah penggunaan PNBP;
3) Alasan penggunaan PNBP secara langsung; dan
4) Daftar persediaan/aset tetap/aset lainnya yang diperoleh dari PNBP yang digunakan secara langsung.
c. Dalam hal saldo kas per 31 Desember atas PNBP yang digunakan secara langsung tersebut sebelumnya telah dicatat sebagai Kas di Bendahara Penerimaan dan disajikan pada Neraca laporan keuangan audited, Kll tetap menyajikan Kas di Bendahara Penerimaan tersebut pada Neraca serta diungkapkan secara memadai di
dalam CalK sampai dengan dilakukan penyetoran atau diselesaikan sesuai
ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian kerugian negara.
d. Dalam rangka reviu atas lKKll, APIP pada Kementerian Negara/lembaga
memastikan validitas nilai PNBP yang diungkapkan di dalam CalK sebagaimana dimaksud pad a huruf b dan huruf c.
5. P N BP yang T erlanjur D igunakan Langsung oleh KlL, kecuali BLU
117911 166411
Apabila jurnal tersebut diterima di Aplikasi SAIBA, maka akan menghasilkan akun Persediaan yang belum Diregister pad a posisi debet (positif) sebesar Rp 25 juta dan akun Aset lainnya yang Belum Diregister pada posisi kredit (minus) sebesar Rp 25 juta. Apabila sampai dengan akhir tahun anggaran dikarenakan pertimbangan
e. Untuk selanjutnya di tahun anggaran 2017, Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang yang dialokasikan pada kelompok akun 526 akan dibuatkan kode akun tersendiri dengan pendekatan beban.
7.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H ibah Langsung U ang yang S ampai dengan Akhir Tahun Anggaran 2016 Belum D ilakukan P engesahanBentuk hibah lang sung yang diterima Kementerian/Lembaga dapat berupa uang, barang, atau jasa. Pad a saat kas diterima dari donor, satuan kerja mencatat kas dari hibah langsung tersebut sebagai Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan. Setelah mendapatkan register dari DJPPR, satuan kerja mengajukan revisi DIPA. Selanjutnya, satuan kerja mengajukan pengesahan pendapatan hibah dan belanja yang bersumber dari hibah dengan menyampaikan Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL) kepada KPPN. KPPN akan menerbitkan Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL).
Apabila sampai dengan akhir tahun terdapat penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung dan belum dilakukan pengesahan, dibutuhkan jurnal penyesuaian untuk mencatat beban, aset, kewajiban, dan ekuitas yang timbul pad a tanggal 31 Desember 2016. Jurnal yang harus direkam secara manual oleh satuan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut:
D 526312 Beban Barang untuk Bantuan Lainnya Xxxx yang memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah
K 117911 Persediaan yang belum diregister Xxxx
2) Bantuan pemerintah dalam bentuk rehabilitasi/pembangunan gedung dan bangunan; dan
3) Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan lainnya.
b. Terhadap ketiga jenis bantuan pemerintah sebagaimana tersebut pad a huruf a dapat diberikan baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang dan dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada MasyarakatlPemda (526XXX).
c. Sesuai prinsip pendekatan aset dalam pencatatan persediaan, realisasi SPM/SP2D yang berasal dari kelompok akun 526XXX kecuali untuk akun 526312 (Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah), akan membentuk akun "Persediaan Belum Diregister".
d. Mengacu pada Surat Direktur Barang Milik Negara kepada Sekretaris Ditjen Perumahan Swadaya (BSPS), Kementerian PUPR Nornor S-394/KN.2/2016 tanggal 8 Desember 2016 hal Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2016, perlakuan akuntansi atas aset yang timbul dari realisasi bantuan pemerintah pad a KlL dalam bentuk uang diatur sebagai berikut:
1) Aset yang diperoleh dari realiasi belanja bantuan pemerintah pad a KlL dalam bentuk uang tidak memenuhi definisi Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D. Oleh karena itu, tidak dicatat sebagai BMN.
Selanjutnya berdasarkan bukti perolehan, Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tertanggal tahun yang lalu,
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
x x x
belum Diregister
K Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan
x x x
2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung pad a tahun yang lalu menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran tertanggal tahun anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
b. P e ngguna a n ua ng ya ng be ra sa l da ri hiba h la ngsung ya ng dila kuka n pa da
ta hun ya ng la lu
1) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada tahun yang lalu tidak menghasilkan aset, maka berdasarkan bukti-bukti pengeluaran tertanggal tahun anggaran yang lalu tersebut Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Pendapatan Perolehan Lainnya
x x x
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
x x x
Diregister
Pad a saat jurnal terse but diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya
x x x
K Pendapatan Perolehan Lainnya
x x x
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset tersebut tertanggal tahun berjalan dilakukan melalui menu Perolehan Lainnya. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang
x x x
belum Direqister
K Kas Lainnya di KJL dari Hibah yang Belum
x x x
Disahkan
2) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah lang sung yang dilakukan pada tahun berjalan menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Beban ...
x x x
K Kas Lainnya di KJL dari Hibah yang Belum
x x x
Disahkan
a. P e ngguna a n ua ng ya ng be ra sa l da ri hiba h la ngsung ya ng dila kuka n pa da
ta hun be rja la n
b. Ata s hiba h la ngsung be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rim a de nga n BAS T
te rta ngga l ta hun a ngga ra n be rja la n da n sa tke r be lum m e nca ta t Ase tlBe ba n.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Satker melakukan proses pencatatan aset maupun beban sesuai ketentuan SuratDirektur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
S -5660/P B .6/2016 tanggal 19 Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Apabila sampaidengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan secara memadai
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas belum
dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
c. Ata s hiba h la ngsung be rupa ba ra ng/ja sa te rse but suda h dite rim a de nga n BAS T te rta ngga l ta hun ya ng la lu da n sa tke r be lum m e nca ta t Ase tlBe ba n.
Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut: 1) H iba h la ngsung be rupa ba ra ng
Jika atas hibah lang sung berupa barang yang telah diterima dengan BAST tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan aset, maka
Satker membuat jurnal secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai
berikut:Satker membuat jurnal pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
8. H iba h La ngsung Ba ra ng/Ja sa ya ng S a m pa i de nga n Akhir T a hun Angga ra n 2 0 1 6 Be lum D ila kuka n P e nge sa ha n
Terkait hibah lang sung berupa barang/jasa berharga yang belum disahkan sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 terdapat beberapa kondisi, yaitu:
a. Ata s hiba h la ngsung be rupa ba ra ng da n ja sa te rse but suda h dite rim a de nga n BAS T da n sa tke r te la h m e nca ta t Be ba n/Ase t se rta H iba h La ngsung ya ng Be lum D isa hka n
Satker telah melakukan pencatatan hibah barang/jasa satker sesuai ketentuan dalam Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-5660/PB. 6/2016 tanggal 19 Juli 2016 hal Kebijakan Akuntansi dalam Rangka Penyusunan LKKL. Atas kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah Langsung yang Belum Disahkan di dalam
Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan secara memadai di dalam
CaLK termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun anggaran 2016.
Atas penggunaan dana hibah lang sung uang baik pad a tahun anggaran berjalan maupun pada tahun anggaran yang lalu, Satker tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2016 dan mengungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
0 Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
x x x
Revaluasi
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
x x x
Direqister
Pada sa at jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal secara manual pad a aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya
x x x
K Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non
x x x
Revaluasi
Apabila sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker
tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan
mengungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan
termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir
tahun 2016.
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
9. R ekapitulasi S aldo Akun H ibah Langsung yang Belum D isahkan dalam C atatan atas Laporan Keuangan
Dalam rangka penyusunan LKPP, Kementerian Negara ILembaga mengungkapkan
rekapitulasi keseluruhan saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan per 31 Desember 2016 baik yang terbentuk dari hibah lansung uang maupun hibah langsung
barang/jasa di dalam Catatan atas Laporan Keuangan, dengan rincian sebagai berikut: a. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan yang berasal dari
tahun sebelumnya (saldo awal);
b. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan yang terbentuk dari jurnal tahun berjalan atas hibah langsung tahun yang lalu; dan
c. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan yang terbentuk dari jurnal tahun berjalan atas hibah langsung tahun berjalan.
Apabila Satker sudah pernah mencatat aset yang diterima dari hibah barang dengan BAST tertanggal tahun anggaran yang lalu menggunakan menu Saldo Awal sebelum terbitnya surat ini, tidak perlu melakukan koreksi perekaman.
Apabila sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker
tetap menyajikan akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan
mengungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan
termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai dengan akhir tahun 2016.
2) H ibah langsung berupa jasa
Jika atas hibah langsung berupa jasa yang telah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu Satker belum melakukan pencatatan beban, maka Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
0
Persediaan/Aset Tetap/Aset LainnyazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
x x x
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
x x x
Diregister
Selanjutnya Satker merekam aset tersebut ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN dan menyajikan di Neraca sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi. Pencatatan pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN apabila BAST atas perolehan aset terse but tertanggal tahun yang lalu dilakukan melalui menu Hibah Masuk. Jurnal yang terbentuk pad a aplikasi Persediaan dan/atau SIMAK-BMN:
0 Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum
x x x
Diregister