• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 0905938 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 0905938 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Debbie Meliana Malau, 2014

Inferensi Pornografi Terhadap Tuturan dalam Film Indonesia Bergenre Horor Melalui Perspektif Pragmatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Pada bab terakhir ini akan disimpulkan hasil dari penelitian. Temuan dan

pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

merupakan dasar dalam menyusun simpulan pada bab ini. Penelitian ini

membahas maksud tuturan yang berpotensi sebagai tuturan porno dalam

wujud tuturan film Indonesia bergenre horor.

Tuturan film yang dikaji dalam penelitian ini antara lain “Hantu Perawan Jeruk Purut (2008), “Dendam Pocong Mupeng (2010)”, “Arwah Goyang Jupe-Depe (2011)”, “Rumah Bekas Kuburan (2012)”, “Hantu Budeg (2012)” dan “Kutukan Arwah Santet (2012)”, menggambarkan adanya maksud yang berpotensi sebagai tuturan porno. Dari 6 buah film horor

tersebut, terdapat 30 peristiwa tutur yang berpotensi sebagai tuturan porno.

Bahasa yang dibangun dalam tuturan tersebut menyimpan pesan tersendiri,

baik secara ekplisit maupun implisit. Sejalan dengan rumusan penelitian,

maka ada dua simpulan dari penelitian ini.

Pertama, tuturan film horor yang dianalisis melahirkan implikatur.

Implikatur tersebut teridentifikasi melalui analisis terhadap penerapan PKS.

Prinsip kerja sama dalam tuturan film horor tersebut acap kali dilanggar.

Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama tersebut menghasilkan implikatur

percakapan. Pelanggaran prinsip kerja sama tersebut mencakup pelanggaran

maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan maksim cara. Pelanggaran maksim

kuantitas terjadi karena seorang peserta tutur memberikan informasi yang

kurang jelas atau berlebihan kepada lawan tuturnya. Pelanggaran maksim

relevansi terjadi karena peserta tutur memberikan jawaban yang tidak

bertautan dengan pembicaraan sebelumnya dan mencoba mengalihkan topik

pembicaraan yang sedang terjadi. Pelanggaran maksim cara terjadi karena

(2)

127

Debbie Meliana Malau, 2014

Inferensi Pornografi Terhadap Tuturan dalam Film Indonesia Bergenre Horor Melalui Perspektif Pragmatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya pelanggaran maksim kualitas terjadi karena peserta tutur

mencoba memberikan informasi yang cenderung tidak benar atau bohong.

Penggunaan implikatur dalam berbahasa bukan berarti sebuah

ketidaksengajaan atau tidak memiliki fungsi tertentu. Hal tersebut merupakan

strategi penutur dalam mengemas tuturannya. Perlu pengetahuan tambahan

bagi mitra tutur untuk mengungkap maksud tersirat dari tuturan tersebut,

salah satunya menggunakan inferensi pragmatik.

Kedua, inferensi pragmatik diperlukan oleh mitra tutur dalam upaya

mengungkap implikatur percakapan. Melalui inferensi pragmatik, tuturan

film Indonesia bergenre horor dapat disimpulkan bahwa secara implisit,

tuturan film tersebut memiliki implikasi porno. Pada tuturan-tuturan yang

dianalisis mengindikasikan bahwa maksud tuturan mengimplikasikan sesuatu

sekaligus mencerminkan strategi penutur. Di antaranya bagian-bagian vital

perempuan. Misalnya saja, salah satu bagian tubuh wanita, yakni payudara.

Hal tersebut tergambar dari penggunaan bentuk toket kendor, tetek gede, susu

berbahaya, durian montong. Selain itu, untuk mengimplikasikan alat vital

laki-laki, tergambar dari penggunaan bentuk pisang gede dan barang.

Selanjutnya mengenai aktivitas berhubungan badan atau bersenggama,

tergambar dari penggunaan bentuk lagi pengen, ngewong, ML (making

love/bercinta), kawin, enak diulek, tidur, melayani, maen, bercinta, kekepin,

nyodok, praktek, mupeng (muka pengen/ ingin bercinta), serta bakuda -kuda

(bercinta). Berikutnya terdapat juga penggunaan bentuk onani, horny,

kondom, threesome dan nungging. Bentuk onani merujuk kepada pengeluaran

sperma tanpa melakukan senggama atau hubungan seksual. Terdapat pula

bentuk horny yang merujuk kepada timbulnya birahi seksual atau terangsang.

bentuk kondom merujuk kepada alat kontrasepsi keluarga berencana yang

terbuat dari karet dan pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada

kelamin laki-laki ketika akan bersanggama. Kondom menjadi sefety first

(pengaman pertama) saat melakukan hubungan seksual untuk memperkecil

resiko terjadinya kehamilan. Selanjutnya, penggunaan bentuk threesome

(3)

128

Debbie Meliana Malau, 2014

Inferensi Pornografi Terhadap Tuturan dalam Film Indonesia Bergenre Horor Melalui Perspektif Pragmatik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pasangan. Penggunaan bentuk nungging merujuk kepada salah satu gaya

untuk berhubungan badan atau bersenggama.

Dalam proses menyimpulkan maksud, mitra tutur perlu

menghubungkan tuturan dengan konteks dari tuturan tersebut. Hasil analisis

menunjukkan bahwa tuturan-tuturan tersebut merujuk kepada kegiatan seks.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan upaya untuk membuktikan betapa

pentingnya model analisis Pragmatik sebagai media atau alat dalam

mengungkap maksud tuturan dalam film Indonesia bergenre horor.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut.

1) Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan

khasanah kebahasaan khususnya pragmatik. Penulis berharap agar

peneliti selanjutnya dapat memperluas data yang diteliti dengan

menggunakan kerangka analisis dan kerangka teori yang berbeda dalam

cakupan pragmatik. Dengan begitu, hasil penelitian lebih luas dan

beragam.

2) Bagi masyarakat agar lebih selektif dan cerdas dalam memilih film yang

hendak ditonton.

3) Bagi pemerintah, khususnya KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) agar

lebih selektif dalam memilah acara yang akan disiarkan kepada

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Verba Bahasa Jepang Yang Bermakna “Memakai “Pada Mahasiswa Tingkat Ii D pbj Fpbs Upi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

lebih banyak dibandingkan dengan daya tutur yang lain karena tuturan pada teks. kartun lebih

ANALISIS PRAGMATIK UNTUK TUTURAN PERMINTAAN MAAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM KASUS KABUT ASAP RIAU.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Analisis pragmatik atas laporan Pencemaran nama baik (telaah linguistik forensik laporan polisi ahmad dhani terhadap farhat abbas). Universitas Pendidikan Indonesia |

Konsep laki-laki dalam leksikon tuturan palang pintu betawi di kampung setu babakan, dki jakarta(kajian antropolinguistik). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(1) tanda-tanda pragmatik yang muncul pada tuturan para peserta diskusi yang berkaitan dengan perwujudan relevansi acara “Indonesia Lawyers Club”.... (2) penggunaan bahasa

Seperti pada hasil penelitian terhadap tuturan pada acara “ Indonesia Lawyers Club ” ditemukan bahwa maksim relevansi adalah maksim yang paling banyak ditemukan,

Dari fenomena kesantunan berbahasa pada tuturan para politisi dan pengacara dalam acara ILC ini, menandakan bahwa tuturan politisi dan pengacara tersebut tidak