• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 0906497 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 0906497 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Indrayadi, 2014

Konsep laki-laki dalam leksikon tuturan palang pintu betawi di kampung setu babakan, dki jakarta(kajian antropolinguistik)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas serta berdasarkan analisis

yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, dapat ditarik simpulan sebagai

berikut. Melalui pemaparan bentuk lingual, dapat diketahui bahwa bentuk lingual

leksikon tuturan PPB pernikahan adat di Kampung Setu Babakan, DKI Jakarta

terdapat tujuh bentuk lingual, yaitu kata, frasa, sinonim, antonim, repetisi,

metafora, dan metonimi. Bentuk lingual berupa kata yang ditemukan ada lima

kategori, yaitu kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang utuh, kata ulang berubah

bunyi, dan kata ulang berimbuhan. Sementara itu, bentuk lingual berupa frasa

yang ditemukan ada tiga kategori, yaitu frasa setara, frasa bertingkat, dan frasa

idiomatik. Selanjutnya, bentuk lingual berupa sinonim yang ditemukan ada dua

kategori, yaitu sinonim morfem bebas dengan morfem terikat dan sinonim kata

dengan kata. Selanjutnya, bentuk lingual berupa antonim yang ditemukan ada tiga

bentuk, yaitu antonim mutlak, antonim kutub, dan antonim hubungan. Kemudian,

bentuk lingual berupa repetisi yang ditemukan ada tiga kategori, yaitu repetisi

epizeuksis, repetisi tautotes, dan repetisi anafora. Sementara itu, bentuk lingual

berupa metafora yang ditemukan ada tiga kategori, yaitu metafora bercitra

antropomorfik, metafora bercitra hewan, dan metafora bercitra abstrak ke konkret.

Terakhir, bentuk lingual berupa metonimi yang ditemukan ada dua kategori, yaitu

metonimi relasi tempat dan metonimi relasi penemu.

Klasifikasi leksikon tuturan PPB pernikahan adat diuraikan berdasarkan

medan makna, sehingga ditemukan lima klasifikasi yaitu, leksikon yang

menyatakan aktivitas, leksikon yang menyatakan cara, leksikon yang menyatakan

(2)

Indrayadi, 2014

Konsep laki-laki dalam leksikon tuturan palang pintu betawi di kampung setu babakan, dki jakarta(kajian antropolinguistik)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88 Pada klasifikasi leksikon tuturan PPB pernikahan adat dideskripsikan juga tentang

penafsiran dari masing-masing leksikon berdasarkan sudut pandang masyarakat

Betawi Kampung Setu Babakan, DKI Jakarta sehingga dapat diketahui cerminan

konsep laki-laki di masyarakat Betawi.

Referensi leksikon cerminan konsep laki-laki pada tuturan PPB pernikahan

adat, ditemukan empat bentuk cerminan leksikon, yaitu referensi leksikon

buah-buahan, referensi leksikon hewan, referensi leksikon makanan, dan referensi

leksikon tumbuhan. Seperti yang ditunjukkan pada bentuk cerminan referensi

tumbuhan, yaitu pu’un waru yang memiliki simbol penolak bala dan diartikan

bahwa calon pengantin pria harus bisa mempertahankan rumah tangganya dan

menjadi penenang bagi calon pengantin wanita jika ada gangguan dari pihak lain.

B.Saran

Ada beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian ini.

Pertama, penilitian hanya difokuskan pada bentuk lingual leksikon tuturan PPB

pernikahan adat. Sementara itu, tradisi tuturan PPB pernikahan adat tidak hanya

mencakup bentuk lingual leksikon tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini perlu

ditindaklanjuti dengan penelitian serupa, tetapi dengan ruang lingkup yang lebih

luas.

Kedua, leksikon tuturan PPB pernikahan adat dengan subklasifikasinya,

yaitu leksikon yang menyatakan aktivitas, cara, ungkapan, pelaku, dan alat

menunjukkan sudut pandang masyarakat Betawi Kampung Setu Babakan, DKI

Jakarta tentang laki-laki dalam tradisi tuturan PPB pernikahan adat. Namun,

penelitian ini tidak mengungkap lebih jauh latar belakang terjadinya sudut

pandang tersebut. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui latar belakang terjadinya sudut pandang tentang laki-laki di

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Leksikon Tuturan Palang Pintu Betawi di Kampung Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Propinsi DKI Jakarta (Kajian

(2013) Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon permainan tradisional anak: Studi antropolinguistik di Kampung Naga, Kecamatan Salawu, Kabupaten

Judul penelitian ini adalah “Leksikon Tuturan Palang Pintu Betawi di Kampung Setu Babakan, DKI Jakarta (Kajian Antropolinguistik)” definisi operasional penelitian

sebanyak 27 leksikon,19 leksikon perkakas rumah tangga yang bereferensi pada. bahan pembuatannya, dan 28 leksikon perkakas rumah tangga

Beberapa komponen yang didapat dari wawancara dan identifikasi leksikon tuturan PPB pernikahan adat masyarakat Betawi menjadi dasar pada penulis untuk menafsirkan

Terhadap Kepuasan Wisatawan dan Dampaknya Pada Revisit Intention ” (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan), di

4.5 Pengaruh Tourist Experience Terhadap Revisit Intention dengan Kepuasan Wisatawan sebagai Variabel Intervening di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

Skripsi yang berjudul TRADISI PALANG PINTU SEBAGAI SYARAT KEBERLANJUTAN AKAD PERNIKAHAN (Studi masyarakat Betawi di Setu Babakan Jakarta Selatan), disusun dalam rangka