• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLB 1000870 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLB 1000870 Chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah suatu tempat/lokasi dimana penelitian akan dilakukan,

di tempat inilah data-data untuk kepentingan penelitian akan diperoleh. Adapun

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri bagian Tunanetra

(SLBN A) Citeureup yang beralamat di Jalan Sukarasa no. 40 Citeureup Kota Cimahi

Utara.

B. Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau jalan.

Metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu maksud yang diiginkan.

Penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara sistematis,

ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.

Menurut Silalahi (2010, hlm. 12-13) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah: “Cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut”. Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara/langkah yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian untuk

menentukan bagaimana data penelitian dikumpulkan.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alasan peneliti menggunakan metode

ini karena data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Penelitian ini bermaksud untuk memahami, mengungkap, menjelaskan

(2)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dirangkum menjadi kesimpulan deskriptif berdasarkan data penelitian yang

dikumpulkan oleh peneliti. Selain itu, analisis data yang dilakukan berupa deskripsi

atas gejala-gejala yang diamati datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau

sebagimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau

bilangan. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk

memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut bisa diperoleh melalui

wawancara, observasi/pengamatan, maupun dokumentasi.

C. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian diharapkan mampu menyaring sebanyak mungkin

informasi dari berbagai macam sumber. Menurut (Moleong, 1997, hlm. 165) penentu

subjek penelitian dalam penelitian kualitatif, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu;

2. Pemilihan sampel secara berurutan, teknik “snowball Sampling” dengan cara responden diminta menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi dan responden berikutnya diminta pula menunjuk lagi dan begitu seterusnya, sehingga semakin lama sampling akan semakin banyak;

3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. Pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya pada saat informasi. Semakin banyak diperoleh dan semakin mengembangkan hipotesis kerja, sampel dipilih atas dasar fokus penelitian;

4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan, jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel dihentikan.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunanetra kelas X (sepuluh) dan kelas

VIII (delapan) serta guru yang mengajar matematika pada siswa tunanetra di SLBN A

Citeureup Kota Cimahi.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

(3)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu

sendiri. Selain peneliti sebagai instrumen utama, digunakan alat bantu kamera dan

catatan lapangan. Kamera digunakan untuk mengambil gambar dan merekam segala

sesuatu yang terjadi di lapangan. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala

bentuk informasi yang bersangkutan dengan penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Daniel (2003, hlm. 132) “pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Adapun teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Observasi/Pengamatan

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis

dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diamati.

Menurut Purwanto (dalam Basrowi, 2008, hlm. 94) „observasi ialah metode atau

cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara-cara sistematis mengenai tingkah

laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung‟.

Observasi digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di

lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan

yang diteliti. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan lebih banyak

informasi, serta dapat digunakan untuk membandingkan data yang berasal dari

keterangan responden dengan keadaan dilapangan, sehingga data yang terkumpul

lebih akurat. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati bagaimana kegiatan belajar

mengajar matematika pada siswa tunanetra yang berlangsung. Observasi/pengamatan

dilakukan terhadap siswa di Sekolah Menengah yaitu siswa kelas X (sepuluh) dan

siswa kelas VIII (delapan) di SLBN A Citeureup Kota Cimahi.

(4)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawacara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang

mewawancara/mengajukan pertanyaan (interviewer) dan pihak yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (interviewee). Dalam penelitian ini wawancara ditujukan

kepada siswa tunanetra kelas X (sepuluh) dan kelas VIII (delapan) serta guru

matematika di SLBN A Citeureup Kota Cimahi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa

catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda

dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh

dari hasil wawancara dan observasi. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti mencari dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan tujuan penelitian baik dokumen dari siswa, guru, maupun sekolah.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Pada Siswa Tunanetra di SLBN A

Citeureup Kota Cimahi

No Aspek Yang

Diteliti Indikator

Alat

Pengumpul

Data

Sumber

Data No Item

1. Perencanaan

pembelajaran

Perencanaan

pembelajaran:

Wawancara

Dokumentasi

(5)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatasi

hambatan

lingkungan

r. Upaya guru

dalam

mengatasi

hambatan

lainnya

5. Harapan siswa

tunanetra

terhadap

kegiatan

belajar

mengajar

matematika di

SLBN A

Citeureup

Cimahi

s. Harapan siswa

tunanetra

Wawancara Siswa 29 s. d

35

E. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data sangat diperlukan untuk menilai kesahihan data-data

yang diperoleh melalui proses pengumpulan data. Moleong (2010, hlm. 324)

menjelaskan bahwa

(8)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(confirmability). Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri.

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Untuk menguji kredibilitas data, maka penelitian ini

akan menggunakan triangulasi sumber. Menurut Patton (dalam Moleong, 2010, hlm.

330): „triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda‟.

Hal ini menurut Moleong (2010, hlm. 331) dapat dilakukan dengan beberapa cara

yaitu:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui observasi/pengamatan,

wawancara, dan dokumentasi direduksi, yaitu dengan menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan diorganisasi. Kemudian dilakukan

crosscheck atau cek silang di antara ketiga data tersebut. Setiap sumber data dicek

silang dengan dua sumber data lainnya. Dengan demikian validitas data yang ada

dapat dipertanggungjawabkan, karena data akhir yang didapat adalah hasil

perbandingan dari berbagai sumber data yang ada.

(9)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data hasil dokumentasi

Bagan 3.1 Triangulasi teknik pengumpulan data

Bagan di atas merupakan alur teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti,

data hasil observasi dibandingkan dengan dicek silang dari data hasil dokumentasi

dan data hasil wawancara dari berbagai sumber. Data hasil wawancara juga

dibandingkan dengan dicek silang dari data hasil dokumentasi dan observasi.

Demikian pula data hasil dokumentasi dicek silang dengan data hasil wawancara dan

observasi. Langkah terakhir adalah mengambil dan memutuskan kesimpulan secara

keseluruhan.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari wawancara, angket, observasi/pengamatan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga mudah untuk dipahami. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai

di lapangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (dalam Sugiyono, 2008, hlm. 245) „Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian‟.

Secara lebih rinci analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(10)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan,

abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan

lapangan tertulis. “Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,

memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana

kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan” (Emzir, 2011, hlm. 130).

Menurut Silalahi (2010, hlm. 339): “reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat

ditarik dan diverifikasi”. Pada tahap ini peneliti memilih hal-hal pokok dari data yang

diperoleh di lapangan, merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

kemudian dicari tema dan polanya. Penulis memilah-milah data yang penting yang

berkaitan dengan fokus penelitian dan membuat kerangka penyajiannya.

2. Penyajian data (display data)

Setelah melakukan reduksi data, tahap selanjutnya yaitu penyajian data.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui data

yang disajikan, peneliti akan melihat dan memahami apa yang sedang terjadi dan apa

yang harus dilakukan, menganalisis ataukah mengambil tindakan atas pemahaman

yang didapat dari penyajian data yang diperoleh. Pada tahap ini peneliti menyusun

kembali data berdasarkan klasifikasi, masing-masing topik kemudian dipisahkan,

topik yang sama disimpan dalam satu tempat untuk diberi tanda. Hal ini dilakukan

agar memudahkan dalam penggunaan data supaya tidak terjadi kekeliruan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion drawing/verification)

Langkah ke tiga dari aktivitas analisis adalah kesimpulan dan verifikasi. Ketika

(11)

Yuli Yuliani, 2014

Kegiatan belajar mengajar matematika

Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, dan alur sebab akibat. Mula-mula

kesimpulan belum jelas, tetapi kemudian kian meningkat menjadi lebih terperinci.

Kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin

sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran peneliti ataupun suatu

tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan. Makna-makna yang mucul dari data

harus diuji kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan

Referensi

Dokumen terkait

Triangulasi sumber dapat dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan 53 Implementasi Customer

atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2002, hlm. Wawancara harus dilakukan dengan efektif, artinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data

Proses pencarian dan menyusun secara sistematika data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

Melalui sumber artinya membandingkan data hasil wawancara dengan hasil pengamatan, membandingkan apa yang dikatakan orang atau informan tentang situasi penelitian dengan

keabsahan data dari hasil wawancara dengan proses observasi sesuai.. dengan pedoman observasi yang dikembangkan dari teori

Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikaitkan orang di depan umum dengan

dibandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, sehingga diperoleh data-data yang valid. b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. Membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi