http://epserv.fe.unila.ac.id
ABSTRAK
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Modal Kerja
Pada Bank Umum di Indonesia Periode 2001-2006
Oleh
FEBRIYANSYAH
Perbankan khususnya bank umum, merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara.
Bank sebagai lembaga intermediasi berfungsi untuk menyalurkan dana dari unit surplus
ke unit defisit untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme
sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Di dalam bank umum terdapat
penawaran dan permintaan dari nasabah dan pihak bank.
Untuk itu mungukur seberapa besar jumlah dana yang dihimpun perbankan, tingkat suku
bunga, Non Performing Loan (NPL) terhadap penawaran kredit modal kerja pada bank
umum di Indonesia periode 2001-2006.
Dalam penelitian ini perlu adanya batasan agar masalah yang dibahas dapat lebih
terpusatkan. Adapun batas permasalahannya yaitu :
Yang menjadi objek penelitian ini adalah bank-bank umum pemerintah Indonesia
Laporan tahunan yang digunakan adalah laporan tahun 2001-2006.
Di dasari dari permasalahan di atas, maka tujuan dari peneletian ini adalah untuk
modal kerja, dan Non Performing Loan (NPL) terhadap penawaran kredit modal kerja
pada bank umum di Indonesia periode 2001-2006.
Dari hasil penghitungan dapat dilihat yang mempengaruhi secara nyata yaitu jumlah dan
yang dihimpun sedangkan tingkat suku bunga dan NPL (Non Performing Loan) tidak
berpengaruh nyata terhadap kredit modal kerja.
Untuk dapat meningkatkan jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat, perbankan perlu
meningkatkan kualitas pelayanannya, kualitas kinerjanya, serta lebih transparansi.
Sehingga kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selain itu perbankan juga dapat
memperbanyak produk-produk perbankan agar dapat meningkatkan jumlah dana yang
dihimpun. Dalam rangka menetapkan tingkat suku bunga kredit, perbankan diharapkan
dapat memperhitungkan kemampuan para debitur untuk mengembalikan kredit beserta
bunganya. Dengan demikian perbankan dapat menentukan tingkat suku bunga kredit
yang ideal, dalam arti perbankan mendapatkan keuntungan dan kreditor memiliki
kemampuan untuk membayarkan kembali kredit beserta bunganya. Sehingga penawaran
kredit dapat disalurkan secara optimal dan efisien. Untuk memperkecil tingkat NPL,
maka dibutuhkan analisis kredit yang baik, monitoring atau pengawasan kredit yang
memadai, serta kebijakan kredit oleh bank umum yang tepat. Berarti manajemen
perkreditan bank harus diperkuat dan diperketat serta diperlukan penelitian lebih lanjut
mengenai prinsip kehati-hatian yang diterapkan oleh perbankan agar tidak terjadi kredit