• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1402526 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1402526 Chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Bab V membahas tentang simpulan dan saran. Mengacu pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat dirumuskan beberapa simpulan dan rekomendasi sesuai dengan hasil penelitian.

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kebudayaan suku Bonai terdapat sebuah nilai-nilai budaya yang dianggap sebagai prinsip kehidupan berupa pedoman, pegangan, peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat suku Bonai yang mana adat istiadat itu dijunjung tinggi oleh masyarakat adat sebagai sebuah siklus kehidupan. Pada masyarakat Suku Bonai secara turun temurun memiliki warisan nenek moyang yang harus dilaksanakan meliputi; kelahiran, sunat rosul, pekerjaan, pendidikan, nikah kawin, sistem kepemimpinan masyarakat, dan kematian.

Kebudayaan mengalami suatu pergeseran dimana adat istiadat tersebut merupakan sebuah siklus kehidupan masyarakat suku Bonai yang meliputi; kelahiran, sunat rosul, nikah kawin, dan ritual dewo (upacara pengobatan), dalam tradisi kelahiran meliputi proses upacara melahirkan, sunat rosul yang mengalami pergeseran dalam tatacara sunatan yang sudah bergeser dari tahapan-tahapan sunat rosul, sedangkan dalam nikah kawin (Barolek Godang) yang mengalami pergeseran dalam prosesi adatnya yaitu dalam prosesi barolek godang meliputi, upah-upah, tarian Cegak. dan didalam Ritual dewo. Dalam pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat suku Bonai kepada penerus atau generasi muda dengan memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan kepada generasi muda, mengikuti perlombaan kebudayaan maupun festival dan menjelaskan makna-makna yang terdapat pada setiap pelaksanaan upacara yang

(2)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

telah mereka lakukan, melaksanakan setiap rangkaian tradisi suku Bonai meliputi, kelahiran, sunat rosul, nikah kawin dan ritual dewo.

Pengembangan budaya sebagai kearifan lokal dalam masyarakat suku Bonai dilakukan dengan dua cara yang pertama secara umum dan yang kedua secara khusus. Secara umum harus ditanamkan kepada penerus atau generasi muda dari sejak lahir sampai dewasa melalui pendidikan infomal (keluarga) dan non formal (masyarakat) yang berjalan secara alamiah atau natural maupun spontan. Secara khusus pengembangan nilai-nilai budaya suku bonai diajarkan mulai Sekolah Dasar sampai pada Sekolah Menengah Atas. Tujuannya supaya mereka lebih mencintai, mengetahui, dan melestarikan setiap rangkaian tradisi budaya seperti; kelahiran, sunat rosul, nikah kawin, ritual dewo dan kematian, sehingga mereka tidak lupa akan tradisi budaya yang telah diwariskan turun temurun. Pengembangan nilai-nilai budaya pada suku Bonai memiliki tujuan yang hampir sama dengan apa yang diamanatkan oleh Pasal 32 UUD 1945 tentang kebudayaan nasional, yaitu: adanya jaminan kebebasan masyarakat oleh pemerintah dalam memajukan, menghormati dan memelihara nilai-nilai budaya. Adapun contoh tradisi budaya suku Bonai yang memiliki kemiripan budaya daerah lain yang menjadi salah satu budaya nasional. Tradisi suku Bonai salah satunya tradisi upah-upah yang memiliki kemiripan nilai-nilai didalamnya dengan budaya Batak, Minang dan Jawa.

2. Simpulan Khusus

Merujuk pada sub masalah penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut;

a. Nilai-nilai budaya suku Bonai yang dianggap menjadi prinsip kehidupan masyarakat

suku Bonai ditandai dengan kebudayaan suku Bonai meliputi: Kelahiran, Sunat

Rosul, Pekerjaan, Pendidikan, Nikah Kawin, Sistem Kepemimpinan Masyarakat dan

Kematian. Dalam kehidupan masyarakat suku Bonai tahapan kelahiran yang sudah

turun temurun dilaksanakan meliputi, upacara melahirkan, upacara turun mandi,

upacara tindik asah begitu juga upacara sunat rosul. Pekerjaan masyarakat suku

Bonai umumnya mencari ikan (Poikan), berladang, berkebun sawit, buruh pabrik,

(3)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikarenakan dahulu termasuk daerah terisolir, sekarang mereka sudah banyak yang

sekolah di SD, SMP, SMA bahkan ke perguruan tinggi. Tahapan Barolek godang

dalam nikah kawin meliputi muanta kato, muanta tando, pembuatan gelanggang, ijab

kobul, upah-upah, pencak silat, koba, dan tarian-tarian. Sistem kepemimpinan

masyarakat dalam pemilihan pucuk suku yaitu Datuk Bendaro dilaksanakan secara

musyawarah sesuai dengan aturan adat suku Bonai. Sedangkan kematian merupakan

akhir dari siklus kehidupan masyarakat suku Bonai meliputi prosesi tambak kubuo.

b. Pergeseran nilai-nilai yang terdapat dalam budaya masyarakat suku Bonai meliput

Kelahiran, Sunat Rosul, Nikah Kawin, Ritual Dewo (upacara pengobatan), dalam

tradisi kelahiran meliputi proses upacara kelahirkan yang tahapannya mengalami

pergeseran dengan adanya puskesmas, sehingga mereka sudah tidak memakai dukun

beranak sebagai membantu dalam prosesi kelahiran secara adat karena mereka

mengganggap masih menggunakan cara tradisional dan memakai mantera-mantera

serta perlengkapan yang susah didapatkan, sunat rosul sudah banyak yang tidak

melaksanakan upacara secara adat karena membutuhkan waktu dan tenaga serta biaya

yang banyak sehingga masyarakat umumnya melaksanakan sunat rosul dengan

membawa anaknya ke puskesmas. Sedangkan nikah kawin (Barolek Godang) yang

mengalami pergeseran dalam pelaksanaan prosesi adatnya serta upah-upah dan

tarian-tarian, dan begitu juga upacara Ritual dewo sudah mengalami pergeseran

pergeseran yang ditandainya dengan berkembangnya pola fikir masyarakat dan

adanya puskesmas sehingga mereka tidak berobat ke dukun melainkan ke puskesmas.

Oleh karena itu pergeseran nilai-nilai budaya akibat dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya meliputi faktor ekonomi, faktor religius, dan faktor pendidikan.

Sehingga nilai-nilai didalamnya meliputi nilai gotong-royong, musyawarah,

kepercayaan, solidaritas, sikap kebersamaan, kekompakan, persaudaraan,

mengalami mengalami perubahan yang sangat berpengaruh terhadap kebudayaan

suku Bonai.

c. Pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat suku Bonai dengan mewarisi kebudayaan

suku Bonai kepada penerus atau generasi muda dengan memberikan pengetahuan dan

menjelaskan makna-makna yang terdapat pada setiap pelaksanaan upacara yang telah

mereka lakukan dan melaksanakan setiap prosesi upacara adat suku Bonai yang

meliputi, kelahiran, sunat rosul, nikah kawin dan ritual dewo. Oleh sebab itu,

(4)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

culture, kebudayaan suku Bonai terdapat nilai-nilai civic culture ditandai dengan

adanya sikap warga negara yang meliputi, nilai solidaritas, nilai musyawarah, nilai

kepercayaan, nilai gotong-royong, nilai tanggung jawab, nilai kebersamaan dan

nilai religius. Supaya tidak mengalami pergeseran nilai-nilai budaya karena

merupakan sebuah warisan dari nenek moyang kita sejak dahulu.

d. Pengembangan dilakukan Secara umum harus ditanamkan kepada penerus atau generasi muda dari sejak lahir sampai dewasa melalui pendidikan infomal (keluarga)

dan non formal (masyarakat) juga berjalan dengan cara alamiah atau natural dan

spontan. Mengenalkan dan memberikan pengetahuan kebudayaan dan kearifan

lokalnya suku Bonai supaya dapat diwariskan oleh masyarakat suku Bonai pada

setiap pelaksanaan upacara adat secara turun temurun. Sedangkan secara khusus

pengembangan nilai-nilai budaya suku bonai mulai diajarkan ke sekolah dasar sampai

sekolah menengah atas supaya mereka lebih mencintai, mengetahui, dan melestarikan

setiap rangkaian tradisi meliputi, kelahiran, sunat rosul, nikah kawin, ritual dewo dan

kematian. Sehingga mereka tidak lupa akan tradisi turun temurun. Sedangkan dalam

proses pembelajaran suku Bonai terdapatnya sebuah proses pendidikan dengan cara

internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Sekarang ini generasi muda khususnya

anak-anak sekolah sedang mendalami seni pertunjukan yang ada dalam kebudayaan

suku Bonai yang diajarkan di sekolah seperti tarian cegak dan buwong kuayang dan

Poncak silek secara natural.

B. Implikasi

(5)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menanggapi masalah-masalah pergeseran nilai-nilai budaya tersebut dalam hal ini, civic culture dapat dikembangkan dalam kehidupan masyarakat untuk meningkatkan rasa cinta tanah air. Dalam pengembangannya civic culture

bisa dilakukan dalam segala konteks baik dalam pendidikan formal, nonformal dan informal. Keseluruhan ini demi mencapai sebuah indentitas warganegara. Perlunya sebuah pendekatan pembelajaran atau pendidikan dalam ruang lingkup kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam sebuah komunitas budaya. Dalam proses pendidikan atau pembelajaran kebudayaan ada tiga yang harus diperhatikan sebuah komunitas kebudayaan diantara internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Oleh karena itu, supaya tidak terjadi lagi pergeseran nilai-nilai budaya khususnya pada masyarakat suku Bonai diperlukan kesadaran warga negara dalam proses pelaksanaan pelestarian kebudayaan. Karena dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kita tidak hanya dituntut untuk mengetahui teori dan dalil, tetapi yang paling penting kita mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai peran penting dalam penanaman nilai, karena koridornya value based, nilai tersebut harus diajarkan dalam pendidikan formal seperti PKn kemasyarakatan (community civics). Sedangkan objek studi civics dan Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) adalah warganegara dalam hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, social, ekonomi, agama, dan negara.

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah, masyarakat dan penelitian selanjutnya untuk memperhatikan sebagai berikut:

(6)

Ryan Prayogi, 2016

PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan fasilitas umum. Sebab suku Bonai merupakan bagian dari warga negara Indonesia.

2. Masyarakat suku Bonai untuk menjaga kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal. Sebab kebudayaan yang terdapat dalam suku Bonai memiliki nilai-nilai kearifan yang perlu dijaga dan dilestarikan serta hendaknya sering mengadakan sosialisasi, lomba budaya daerah khususnya tentang budaya suku Bonai ini tetap lestari dan nilai-nilainya itu dapat mewujudkan sebagai warga Negara yang baik khususnya orang Bonai.

3. Hendaknya kepada generasi muda perlu memberi perhatian dan apresiasi lebih untuk menjaga, mematuhi, serta melestarikan budayanya terutama tentang upacara-upacara adat istiadat agar dari generasi ke generasi berikutnya tidak luntur oleh perkmbangan zaman.

4. Pencinta kebudayaan dan kearifan lokal dari berbagai bidang keilmuan agar mengembangkan kembali nilai-nilai budaya dalam masyarakat suku Bonai. Sebab peneliti belum menggali lebih dalam tentang nilai-nilai budaya karena keterbatasan nara sumber dan waktu peneliti.

5. Para pakar akademisi, supaya tradisi-tradisi budaya khas suku Bonai ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk etnopedagogic. Serta diperkuliahan dapat dikenalkan tentang budaya Banjar ini, dan di sekolah diajarkan mata pelajaran muatan lokal tentang keanekaragaman budaya daerah yang akan menjadikan kita cinta terhadap budaya nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Governance terhadap kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012 – 2014” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang

pelanggan PDAM Kabupaten Brebes, tidak hanya dari wilayah Kota saja akan tetapi Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Brebes dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat,

PENGARUH MEKANISME GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN.. MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012

Untuk pengaturan user kita harus konek ke wifi, kemudian login dengan username: admin, password :(kosong).setelah itu masukan IP 192.168.1.254/userman. Ketika diminta untuk

Kandungan total mikroba ( total plate count = TPC) susu kambing segar selanjutnya diuji menggunakan t-test dan menunjukkan populasi total mikroba lebih tinggi secara

Pertama, bagi Kepala Sekolah SMA N 1 Imogiri sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam memprogramkan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya pengetahuan tentang penyakit

upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Salah

Tingkat kontrol asma dapat dikendalikan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi.Terapi farmakologi dibagi berdasarkan pengkajian derajat keparahan asma.Derajat keparahan asma