• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003469 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003469 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Abdul Azis Arrazy, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).Metode penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif deskriptif. Peneliti mengambil metode ini karena peneliti mendapatkan permasalahan di kelas tempat peneliti mengajar. Masalah yang terjadi adalah tingkat keaktifan siswa kelas IV SDN Ciburial pada mata pelajaran IPS masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah diuaraikan para ahli bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan praktik pendidikan ke arah yang lebih baik. Menurut Suhardjono (2012: 61) tujuan penelitian tindakan kelas secara terperinci adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).

Dari tujuan penelitian tindakan kelas di atas semakin memantapkan peneliti untuk menggunakan metode penelitian ini, serta diharapkan dapat memberikan perbaikan dan meningkatkan keaktifan siswa dan proses belajar mengajar di dalam kelas.

B. Model Penelitian

(2)

Abdul Azis Arrazy, 2014

McTaggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK rancangan Kemmis dan McTaggart :

Bagan 3.1

Siklus penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart

Tahapan-tahapan yang tedapat pada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart, diantaranya:

1. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas, tahapan yang pertama kali dilakukan adalah menyusun perencanaan. Pada tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan.

2. Pelaksanaan

(3)

Abdul Azis Arrazy, 2014

yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.

3. Observasi

Tahap observasi dilakukan oleh pengamat atau observer. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Pada tahap observasi, observer akan mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung serta mengetahui dampak yang dihasilkan dari proses pelaksanaan pembelajaran.

4. Refleksi

Tahapan refleksi ini adalah tahapan dimana kita dapat mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Ciburial, yang beralamatkan di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah tiga bulan terhitung dari bulan April sampai Juni 2014.

3. Subjek Penelitian

(4)

Abdul Azis Arrazy, 2014 D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa kelas IV SDN Ciburial pada materi perkembangan teknologi transportasi dengan menggunakan model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2011 : 97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin kepada Kepala SDN Ciburial.

Observasi dan wawancara, dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai situasi dan kondisi SDN Ciburial secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

b. Identifikasi permasalahan, dimulai dari:

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, model-model pembelajaran IPS, buku sumber IPS kelas IV, dan pembelajaran IPS di kelas IV.

2) Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPS.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

(5)

Abdul Azis Arrazy, 2014

2. Tahap-tahap Penelitian

Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan sebagai berikut:

Siklus I

a. Tahap Perencanaan (Planning). Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari: 1) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2) menetapkan materi bahan ajar. Banyaknya bahan ajar yang harus disusun adalah untuk enam kali pertemuan; 3) menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; 4) membuat Lembar Kerja Siswa (LKS); 5) mempersiapkan media pembelajaran; 6) menyusun alat evaluasi berupa lembar tes skala keaktifan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa kelas IV SDN Ciburial.

b. Tahap Implementasi Tindakan (Acting). Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul PTK ini adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dimana skenario kerja tindakan meliputi: 1) penyajian materi, 2) diskusi kelompok ahli, 3) laporan kelompok asal, 4) evaluasi tentang hasil kerja kelompok dan, 5) penghargaan tim.

(6)

Abdul Azis Arrazy, 2014

d. Tahap Analisis dan Refleksi (Analysis andReflecting). Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya.

Siklus II

Siklus II merupakan tahapan kedua hasil dari refleksi pada siklus kesatu. Seperti halnya pada siklus kesatu, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan (planning), tahap implementasi tindakan (acting), tahap observasi dan evaluasi (observation and evaluation), serta tahap analisis dan refleksi (analysis and reflecting).

a. Tahap Perencanaan (Planning). Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. b. Tahap Implementasi Tindakan (Acting). Guru melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation). Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

d. Kesimpulan (Conclusion). Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus, maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi.

E. Instrumen Penelitian

(7)

Abdul Azis Arrazy, 2014

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung.Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik:

a. Non Tes

Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data mengenai keaktifan siswa dengan menggunakan skala proses untuk mengukur sejauh mana tingkat keaktifan siswa sesuai dengan mata pelajaran/materi yang diteliti. Adapun aspek/indikator yang akan diamati oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, 2) terlibat dalam pemecahan masalah, 3) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk mencari pemecahan masalah, 4) melaksanakan diskusi kelompok, dan 5) Menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas/persoalan yang dihadapinya.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2001). Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

c. Observasi Partisipatif

(8)

Abdul Azis Arrazy, 2014

dicari jawabannya. Untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa dan catatan reflektif guru.

F. Pengolahan Data

a. Kualitatif

Setelah melaksanakan penelitian, data-data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh.

Teknik analisis yang digunakan merupakan teknik analisis kualitatif digunakan pada teknik non tes dan data hasil observasi, dengan triangulasi. Triangulasi berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan.

Sudut pandang guru sebagai peneliti melalui catatan reflektif dan lembar pengamatan sikap. Sudut pandang siswa melalui lembar observasi keaktifan siswa melalui teknik non tes dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Kuantitatif

Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa yang berpedoman pada lembar observasi keaktifan siswa. Peniliaian dilihat dari hasil skorpada lembar observasi yang digunakan. Persentase diperoleh dari skor pada lembarobservasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus persentase diperoleh dari rata-ratapersentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data observasi ini dianalisisdengan pedoman kriteria yang sesuai dengan acuan dari para ahli. Berikut ini merupakan cara menghitung persentase keaktifan siswa (Sugiyono,2001:81) berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan:

(9)

Abdul Azis Arrazy, 2014

Jumlah siswa x skor maksimum

G. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan PTK direncanakan selama tiga bulan dengan rincian sebagaimana disajikan pada tabel 3.1:

Tabel 3.1 Jadwal penelitian

No Kegiatan April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan Proposal 2. Revisi

Gambar

Tabel 3.1   Jadwal penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa, lama penyimpanan stek berpengaruh sangat nyata terhada ppertumbuhan tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) yang ditentukan

Dalam hal ini di Indonesia mempunyai kebijakan dengan menggunakan dua metode khususnya dalam penentuan awal bulan Ramadhan yaitu Hisab dan rukyat, Hilal

Bentuk pola hamburan disebabkan oleh karakteristik dari difuser masing-masing, difuser MLS dengan desain lebar 0,04 m memiliki pola hamburan yang merata pada frekuensi 4250

Dari hasil tabel 5 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel komitmen organisasi sebesar 1,467 < 2,032 dan nilai signifikan sebesar 0,151 > 5%,

maka tekan tombol start pada aplikasi dan sistem akan berjalan (instrument pendulum terbalik akan beroperasi jikalau sudah menerima data dan perintah dari

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

Mahkamah Konstitusi kemudian memutuskan menolak mosi pemakzulan dari nasional assembly dan Roh Moo- Hyun tetap memegang jabatan Presiden sampai akhir masa

: Berarti tahap pembacaan peta (T3) merupakan tahap yang tidak dapat dilepaskan atau erat kaitannya dengan tahap pemetaan (T2 ) semakin baik tahap pemetaan data