BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian ini menerapkan metode penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Borg (1986) dalam (Nyata dkk, 2010) secara eksplisit menyebutkan bahwa tujuan utama PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri dengan atau tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang lebih eksplisit. Arikunto (2007:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Adapun alasan kenapa peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas karena peneliti mendapatkan masalah di kelas tempat peneliti mengajar. Selain itu, tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memberikan perbaikan dan meningkatkan aktivitas belajar mengajar di kelas.
B. Desain Penelitian
Berikut adalah desain PTK menurut Kemmis dan McTaggart:
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di Kecamatan Sukasari. Sekolah ini terdiri dari 18 rombel (rombongan belajar), setiap tingkatan kelas terdiri dari kelas A, B dan C. Sekolah ini memiliki ruangan kelas yang memadai sehingga semua tingkatan kelas masuk pukul setengah delapan pagi. Kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah kurikulum 2013 untuk kelas I, II, IV, V dan VI. Sedangkan untuk kelas III masih menggunakan KTSP. Sekolah ini
Hasil
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
memiliki ruang perpustakaan, toilet untuk guru dan siswa, mushola serta lapangan olahraga.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD yang terdiri dari 35 siswa dengan fokus penelitian sebanyak 11 siswa. Adapun tindakan yang diberikan mencakup siswa secara keseluruhan.
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai Mei 2015. Pada bulan Mei peneliti mulai menyusun laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilaksankan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran agar tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen utama diawal penelitian adalah peneliti itu sendiri sebagai human instrument untuk menetapkan fokus penelitian berdasarkan respon dari siswa/data yang ditemukan. Setelah ditentukan fokus penelitian, selanjutnya dikembangkan instrumen penelitian untuk melengkapi dan membandingkan data sebagai berikut:
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen yang digunakan selama pembelajaran berlangsung yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang menggunakan Cooperative Learning tipe Jigsaw sebagai sumber datadan media pembelajaran lainnya.
2. Instrumen Pengungkap data
Instrumen pengungkap data dalam penelitian ini berupa:
a. Daftar cek kinerja guru yang berisikan kinerja guru dalam kegaitan pembelajaran.
b. Melalui lembar non tes
1) Instrumen non-tes
a) Lembar observasi aktivitas belajar siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perubahan aktivitas belajar anak dengan hambatan sosial di SD dengan menerapkan pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw.
b) Catatan lapangan (field note)
Catatan pegangan guru untuk mencatat kejadian dalam pembelajaran. c) Sosiometri
Sosiometri digunakan untuk pengumpulan data tentang pola dan hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok.
d) Dokumentasi
Hasil pengumpulan data berupa foto, video pembelajaran dan rekaman.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan/observasi dan tahap refleksi.
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian) a. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran awal mengenai situasi sosial atau objek penelitian yang terdiri atas tempat, pelaku/orang dan aktivitas di kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. b. Identifikasi masalah
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan menentukan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
2. Tahap tindakan
Tindakan yang dilakukan pada setiap siklus dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengembangkan rancangan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu model Cooperative Learning tipe Jigsaw. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini pelaksanaan yang akan dilakukan adalah dengan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan yang direncakan (RPP). Pelaksanaan pembelajaran ini menerapkan langkah-langkah dalam
Cooperative Learning tipe Jigsaw. Sekaligus mengamati melalui lembar observasi siswa sesuai indikator yang akan diamati.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Tahap ini dimulai dengan mengamati jalannya proses pembelajaran yang menerapkan Cooperative Learning tipe Jigsaw terutama pada anak dengan hambatan sosial. Yang diamati adalah aktivitas belajar siswa terutama anak dengan hambatan sosial mulai dari cara anak memberikan respon, mengungkapkan pendapat, membuat pertanyaan, dan sikap siswa lainnya terhadap anak dengan hambatan sosial. Guru juga mengobservasi apakah siswa sudah mencapai tingkat keberhasilan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data
Adapun untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik, yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama (Sugiyono, 2012, hlm. 241).
Analisis data dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman.
1. Analisis Data Kualitatif
Tahapan dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (Sugiyono, 2012, hlm. 247) dimulai dari data collection, data reduction, data display,
dan conclusion drawing/verification.
a. Data Collection (Pengumpulan data)
Tahap ini peneliti mulai mengumpulkan data dari berbagai sumber. b. Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup banyak kemudian dicatat dan dirinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. c. Data display (Penyajian data)
Setelah direduksi data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan teks yang naratif.
d. Conclusion drawing/verification (Kesimpulan dan verifikasi) Tahap ini adalah tahap menarik kesimpulan.
2. Analisis Data Kuantitatif
a. Penskoran jawaban peserta didik.
Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif peserta didik adalah tes uraian. Peneliti menerapkan kriteria penskoran yaitu:
Skor 20 untuk jawaban benar dan jelas.
Skor 15 untuk jawaban benar namun kurang jelas. Skora 10 untuk jawaban terbatas.
b. Menghitung persentase aktivitas belajar peserta didik. Skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik. Skor 1 : apabila ditampilkan peserta didik. Skor minimal siswa : 0
Skor maksimal siswa : 13
∑x = Total skor dari keseluruhan indikator.
%AB : Persentase dari aktivitas belajar peserta didik. y : skor maksimal aspek aktivitas belajar (13).