BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang akan penulis gunakan adalah metode ekperimen. Metode
penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan
terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausalitas (Syamsuddin dan
Vismaia, 2006:151). Alasan digunakannya eksperimen semu ini disebabkan
ketidakmungkinan peneliti untuk mengontrol semua variabel yang relevan.
Penelitian dengan pendekatan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship),
dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimen dan satu atau lebih
kondisi eksperimen (Syamsuddin, 2006: 150).
Dalam penelitian ini, penulis bertujuan mencari pengaruh strategi planned
humor terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasif. Pada kelompok
eksperimen, perlakuan yang diberikan adalah strategi planned humor, sedangkan
pada kelompok kontrol perlakuan yang diberikan adalah strategi pembelajaran
cooperative learning.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the
Tabel 3.1
The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design
Kelas Prates Perlakuan Pascates
E �1 �1 �2
K �3 �2 �4
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol
O1 : Prates (kelas eksperimen)
O3 : Prates (kelas kontrol)
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen
X2 : Perlakuan pada kelas kontrol
O2 : Pascates (kelas eksperimen)
O4 : Pascates (kelas kontrol)
3.2 Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kartika
Siliwangi 1 Bandung. Sumber data penelitian diperinci kembali menjadi dua
bagian sebagai berikut.
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kartika
Siliwangi 1 Bandung tahun pelajaran 2010/ 2011 semester genap yang berjumlah
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan variabel yang terdapat dalam populasi dan harus
memiliki sifat serta karakteristik populasinya. Berdasarkan informasi guru, semua
kelas memiliki karakteristik yang hampir sama, dilihat dari nilai rata-rata kelas
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Simple
Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak (Sugiyono, 2010: 64), sehingga untuk mengambil sampel, peneliti
mengambil dua kelas tanpa prasangka. Cara ini dipilih karena pada dasarnya
setiap kelas memiliki rata-rata karakteristik yang tidak jauh berbeda karena pada
sekolah tempat penelitian berlangsung tidak ada pemberlakuan kelas unggulan.
Dua kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-5 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol.
3.3 Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik
pengumpulan dan teknik pengolahan data. Penjelasan mengenai kedua teknik
tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh
pengumpulan data dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
3.3.1.1Tes Menulis
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali tes. Tes pertama yaitu
prates bertujuan mengetahui kompetensi strategis siswa dalam pembelajaran
menulis paragraf persuasif sebelum mendapat perlakuan. Tes kedua yaitu pascates
yang bertujuan mengetahui kompetensi strategis siswa dalam pembelajaran
menulis paragraf persuasif setelah mendapat perlakuan berupa penerapan strategi
planned humor.
3.3.1.2Observasi
Observasi akan dilakukan terhadap peneliti dan siswa. Observasi
terhadap peneliti dilakukan bertujuan menilai aktivitas peneliti selama
pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor.
Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung. Observasi tersebut dilakukan agar hal-hal yang tidak
3.3.2 Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, data yang akan diolah terdiri dari data hasil tes
menulis dan hasil observasi.
3.3.2.1Pengolahan Data Hasil Tes Menulis
Langkah-langkah dalam penilaian hasil tes menulis adalah sebagai berikut.
1) Menilai hasil
Untuk menilai hasil menulis paragraf persuasif sebelum dan sesudah
mendapat perlakuan menggunakan rumus:
Nilai = Skor
2) Uji reliabilitas antarpenimbang
Uji reliabilitas antarpenimbang bertujuan menghindari subjektivitas dalam
penilaian.Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan mencari nilai:
Dengan menggunakan prinsip ANAVA, data-data tersebut dapat dimasukkan
Tabel 3.2 Format ANAVA
Sumber variansi SS Dk (N-1) Variansi
dari testi SSt ∑dt2 N-1 Vt=SSt ∑dt2
N−1
dari penimbang SSp∑dp2 k-1 -
dari kekeliruan SSkk ∑Xt2 (N-1)(k-1) Vkk=SSkk ∑Xt2 (N−1)(k−1)
Berdasarkan tabel 3.2, untuk mencari reliabilitas antarpenimbang dapat
digunakan rumus:
rII = Vt−Vkk
Vt
Keterangan: Vt = Variansi testi
Vkk = Variansi kekeliruan
Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel
3.3 guilford.
Tabel 3.3 Tabel Guilford
Nilai Kualitas Korelasi
0,800 – 1,00 Sangat tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Sedang
0,200 – 0,400 Rendah
00,00 – 0,200 Sangat rendah
3) Uji normalitas nilai prates, pascates, dan indeks gain.
Uji normalitas bertujuan mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau
tidak normal. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05, dapat disimpulkan bahwa jika nilai
signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H0 ditolak jika nilai signifikansi <
0,05 (Priyatno, 2009:40).
4) Menghitung indeks gain (normalized gain)
Untuk menghitung nilai indeks gain dapat digunakan rumus sebagai berikut.
Indeks gain = skor paskates−skor prates
100−skor pretes
Kriteria nilai indeks gain
Indeks gain < 0,30 : Rendah
0,30 ≤ indeks gain ≥ 0,70 : Sedang
Indeks gain > 0,70 : Tinggi
5) Uji kesamaan dua rata-rata nilai prates, pascates, dan indeks gain
Uji kesamaan dua rata-rata nilai prates dan pascates bertujuan menguji
hipotesis dalam penelitian ini. Jika sebuah data berdistribusi normal, maka uji
statistik yang digunakan adalah uji parametrik. Sebaliknya, jika data tersebut
nonparametrik. Sama halnya dengan uji normalitas, pada uji kesamaan dua
rata-rata nilai prates dan pascates.
Dengan taraf signifikansi 0,05 dapat disimpulkan, jika nilai signifikansi
(2-tailed)> (α) = 0,05 maka, H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi (2-tailed)
< 0,05 maka, H0 ditolak. Jika H0 diterima memberikan arti bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dalam
menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor dengan
kemampuan siswa kelas kontrol dalam menulis paragraf persuasif menggunakan
strategi pembelajaran cooperative learning. Sebaliknya, jika H0 ditolak maka
terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen
dalam menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor dengan
kemampuan siswa kelas kontrol dalam menulis paragraf persuasif menggunakan
strategi pembelajaran cooperative learning.
3.3.2.2Pengolahan Data Hasil Observasi
Rata-rata hasil observasi dapat diketahui dari akumulasi rata-rata nilai
observer dibagi jumlah observer dengan rumus sebagai berikut.
�
=� �1+ � �2Setelah diketahui hasil rata-rata nilai observasi, selanjutnya nilai tersebut dapat
diketahui termasuk dalam kategori nilai dengan tingkat sangat baik, baik, cukup,
Tabel 3.4
Skala Penilaian Rata-Rata Observasi Nilai Rentang Nilai Keterangan
A 4,00 – 3,50 Baik Sekali
B 3,49 – 3,00 Baik
C 2,99 – 2,50 Cukup
D 2,49 – 2,00 Kurang
E 1,99 – 1,50 Kurang Sekali
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen perlakuan,
yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan instrumen pengolahan data,
yaitu soal dan lembar observasi. Penjelasan mengenai instrumen penelitian
tersebut adalah sebagai berikut.
3.4.1 Silabus
Silabus merupakan inti penyusunan standar kompetensi (SK) maupun
kompetensi dasar (SK). Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2009: 183) bahwa
silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembeljaran, indikator, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
3.4.2 RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran dari
silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupkan acuan atau tolak
ukur bagi guru dalam proses kegiatan mengajar. Deskripsi rencana pelaksanaan
3.4.3 Instrumen Perlakuan
Pada kelas eksperimen dilakukan dua kali tes, yaitu prates (O1) sebelum
mendapat perlakuan dan pascates (O2) setelah mendapatkan perlakuan berupa
strategi planned humor. Pada kelas kontrol, tes dilakukan sebanyak dua kali.
Prates (O3) dilaksanakan sebelum mendapat perlakuan dan pascates (O4) setelah
mendapat perlakuan berupa strategi pembelajaran cooperative learning.
Pola:
(O1) X (O2)
(O3) X (O4)
Berikut ini gambaran dari pelaksanaan perlakuan pada kelas eksperimen.
Bagan 3.1
Pelaksanaan Penelitian
Keterangan: P1 = Perlakuan 1 P2 = Perlakuan 2 P3 = Perlakuan 3
Pada bagan 3.1 menunjukan alur pelaksanaan penelitian baik pada kelas
eksperimen maupun pada kelas kontrol.
1. Kelas Eksperimen
1) Pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan prates menulis paragraf
persuaif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa.
2) Pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kesatu, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
planned humor menggunakan permainan dadu kata. Permainan ini dimainkan
agar terciptanya suasana menyenangkan saat pembelajaran berlangsung,
dengan cara siswa diperintahkan memilih salah satu kalimat yang ada pada
dadu kata. Dadu kata tersebut terbuat dari bahan karton berbentuk kotak, pada
setiap sudut kotak terdapat kalimat persuasif atau ajakan seperti membaca
memperluas cakrawala, hutan sahabat kita, dan hemat energi demi generasi
mendatang. Setelah itu siswa diperintahkan untuk mengembangkan kalimat
persuasif yang dipilihnya kedalam tulisan paragraf persuasif.
3) Pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kedua, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
planned humor menggunakan foto peristiwa yang dikemas dalam powerpoint,
didalam tampilannya menyisipkan visualisasi gambar-gambar lucu, visualisasi
tersebut bertujuan untuk menarik konsentrasi siswa. Dalam powerpoint berisi
foto peristiwa tentang kebersihan dan pencemaran lingkungan, disertai
penjelasan cara-cara menjaga lingkungan, serta dampak apa saja yang akan
timbul akibat pencemaran lingkungan. Siswa memperhatikan foto peristiwa
yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan paragraf persuasif.
4) Pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan ketiga, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
planned humor menggunakan film animasi: “Masa Depan yang Lepas akibat
Narkoba.” film ini dipilih karena didalam alur ceritanya mengandung pesan
moral dengan disertai adegan yang mengandung humor sebagai alur cerita.
Film tersebut dapat menciptakan suasana menyenangkan yang dapat
dalam pembelajaran, agar terhindar dari situasi membosankan, sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan demikian, siswa dapat
menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan berupa paragraf persuasif.
5) Pada tahap kelima penelitian, penulis melakukan pascates menulis paragraf
persuasif dengan menggunakan strategi planned humor. Sama halnya dengan
penugasan pada prates, siswa ditugaskan untuk menulis paragraf persuasif
dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa. Pada tahap terakhir ini
merupakan pembuktian dari hasil perlakuan yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
2. Kelas Kontrol
1) Pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan prates menulis paragraf
persuasif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa.
2) Pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kesatu, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Hidup Sehat tanpa
Rokok”. Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf
persuasif. Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam
penulisan paragraf persuasif.
3) Pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kedua, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Wajib Membayar
Pajak”. Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf
persuasif. Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam
4) Pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan ketiga, yaitu
melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi
pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Global Warming”.
Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf persuasif.
Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan
paragraf persuasif.
5) Pada tahap kelima penelitian, penulis melakukan pascates menulis paragraf
persuasif dengan menggunakan strategi pembelajaran cooperative learning.
Sama halnya dengan penugasan pada prates, siswa ditugaskan untuk menulis
paragraf persuasif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa.
Pada tahap terakhir ini merupakan pembuktian dari hasil perlakuan yang telah
dilaksanakan.
3.4.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
soal sebagai instrumen dari tes menulis dan lembar observasi sebagai instrumen
dari observasi.
3.4.4.1 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di
kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung. Wawancara dilakukan untuk
Tabel 3.5 Wawancara
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana kemampuan belajar siswa dalam belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung?
2. Apakah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di atas rata-rata mata pelajaran lain?
3. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kompetensi apa yang paling menonjol, apakah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis?
4. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan apa yang kurang dikuasai siswa? 5. Mengapa keterampilan tersebut kurang dikuasai
siswa?
6. Keterampilan menulis, menyimak, berbicara, dan membaca keterampilan mana yang kurang dikuasai siswa?
7. Mengapa keterampilan tersebut kurang dikuasai siswa?
8. Apakah dalam pembelajaran bahasa Indonesia sering digunakan metode/strategi tertentu untuk meningkatkan kemampuan siswa?
9. Jika ya atau pernah, metode, model, media, dan strategi apa saja yang pernah digunakan?
3.4.4.2Soal
Dalam lembar soal tersebut berisi instruksi yang harus dilakukan dalam
menulis paragraf persuaif. Format soal terdapat pada halaman lampiran. Format
penilaian hasil tulisan berupa paragraf persuasif tercantum pada tabel 3.6
(Nurgiantoro, 2010:296). Sedangkan format kriteria penilaian menulis paragraf
Tabel 3.6
Format Penilaian Menulis Paragraf Persuasif. No Aspek yang
dinilai
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Prates dan Pascates Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Menggunakan Planned Humor pada Siswa Kelas X SMA
Kartika Siliwangi 1 Bandung.
No Aspek Yang Dinilai Skala Kriteria
1. Bahasa Paragraf:
a) Ketepatan tanda baca.
b) Ketertiban ejaan c) Diksi (Pilihan bahasa paragraf , tidak terdapat kesalahan.
Siswa baik dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca, ketertiban ejaan, pemilihan diksi, tetapi masih terdapat kesalahan dalam struktur kalimatnya saja.
Siswa sudah cukup dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca dan ketertiban ejaan sudah baik, tetapi masih terdapat kesalahan diksi dan struktur kalimat.
Siswa kurang dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca sudah baik, tetapi masih terdapat kesalahan ketertiban ejaan, pemilihan diksi, dan struktur kalimat.
2. Isi Paragraf:
Siswa sangat baik dalam pengembanganya dilihat dari kesesuaian judul dengan tema, original ide, kesesuaian sistematika, kemudahan baca siswa, pengembangan isi karangan sudah sangat baik.
Siswa baik dalam segi isi paragraf, kesesuian judul dengan tema, kemudahan baca, original ide, tetapi masih kurang dalam keruntutan sistematika penulisanya saja.
Siswa cukup dalam segi isi paragraf, kesesuian judul dan kemudahan baca sudah baik, tetapi kemudahan baca, original ide, dan keruntutan sistematika penulisan.
3. Teknik paragraf:
a) Adanya fakta. himbauan dan ajakan yang kuat.
46
3
2
1
Siswa cukup dalm segi teknik, terdapat sedikit fakta-fakta dan himbauan atau ajakanya yang sesuai dengan topik.
Siswa kurang dalam segi teknik paragraf, terdapat sedikit fakta-fakta, tetapi himbauan atau ajakannya tidak ada.
Siswa sangat kurang dalam segi teknik karangan tidak ada unsur fakta-fakta dan himbauan atau ajakan yang sesuai dengan topik.
3.4.4.3 Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari dua subjek
pengamatan, yaitu pada siswa dan pada guru (penulis). Lembar observasi tersebut
Tabel 3.8
Lembar Observasi Kegiatan Guru
No. Hal yang Diamati Penilaian
SB B C K
1. Kemampuan membuka pelajaran. a. Menarik perhatian siswa b. Menumbuhkan motivasi c. Memberi acuan
d. Mengadakan apresiasi
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran. a. Artikulasi suara
b.Gerakan badan tidak menggangu perhatian siswa
c. Antusias penampilan menarik d. Mobilitas posisi tempat 3. Proses Pembelajaran.
a. Kesesuaian metode dengan pokok bahasan b. Kejelasan dalam menerangkan dan
memberikan contoh
c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons.
d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu 4. Kemampuan menggunakan strategi planned
humor.
a. Memperhatikan langkah-langkah penggunaan strategi plannedhumor. b. Kesesuaian startegi plannedhumor dengan
materi pembahasan.
c. Keterampilan dalam mempraktikan stategi
plannedhumor.
d. Membangun antusias serta menanggapi respon siswa dalam menggunakan strategi
planned humor. 5. Evaluasi
a. Menggunakan penilaian proses dan hasil b. Melakukan evaluasi sesuai alokasi waktu
yang direncanakan
c. melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang.
6. Kemampuan menutup pembelajaran a. Meninjau kembali
b. Mengevaluasi
c. Menugaskan kegitan kurikuler
Komentar mengenai kegiatan guru :
Keterangan:
Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V)
Sangat Baik (SB) = 4
Baik (B) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
Observer,……….….…..2011
Tabel 3.9
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No. Hal yang Diamati SB B C K
1. Antusias dalam menulis paragraf persuasif.
a. Mengikuti istruksi guru untuk belajar b.Secara tekun melaksanakan kegiatan
belajar
c.Mencari dan menentukan hal-hal yang penting yang dapat mendukung menulis paragraf persuasif.
d. Mencatat hal-hal penting.
2. Inisiatif dalam mengajukan pendapat. a. Keaktifan bertanya.
b. Keaktifan untuk menjawab.
c. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang sependapat.
d. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang diajukan.
3. Kesungguhan mengajar tugas menulis pargraf persuasif.
a. Keseriusan dalam menulis paragraf persuasif.
b. Ketekunan dalam menulis paragraf persuasif.
c. Kesesuaian karangan narasi ditulis dengan karakteristik pargraf persuasif. d. Kemampuan menulis paragraf
persuasif secara sistematis.
4. Memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. a. Menyimak penjelasan guru dengan
seksama
b. Tidak membuat kegaduhan saat guru menjelaskan
c. Mencatat hal-hal penting dari penjelsan guru
Komentar mengenai kegiatan siswa :
Keterangan:
Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V)
Sangat Baik (SB) = 4
Baik (B) = 3
Cukup (C) = 2
Kurang (K) = 1
Observer,……….….…..2011