• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi metode Qirobah dalam meningkatkan kemahiran membaca tulisan berbahasa arab peserta didik kelas VIII Smp Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implementasi metode Qirobah dalam meningkatkan kemahiran membaca tulisan berbahasa arab peserta didik kelas VIII Smp Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu - Raden Intan Repository"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

67 A. PENYAJIAN DATA

1. Sejarah Singkat SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.

SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu merupakan sekolah swasta tingkat menengah pertama yang ada di Pringsewu.Sekolah ini berdiri di bawah naungan Muhammadiyah.Sekolah ini berdiri pada tahun 1958 dan mendapatkan SK operasionalnya pada tahun 1992. SMP Muhammadiyah 1 pringsewu dahulunya sebelum mantap menempati kampus di komplek pirngadi sering berpindah-pindah, tempat, diantaranya pernah pindah ke pasar balok pringkumpul yang sekarang gedungnya dibangun musholla Aisyiah.

Beberapa kali pindah di jalan Sudirman yang sekarang ditempati SD Muhammadiyah Pringsewu, pernah juga berpindah ke pringkumpul yaitu gedungnya sekarang ditempati TK Aisyiah Bustanul Athfal 3.SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu mulai mapan menempati gedung di komplek pirngadi yaitu sejak tahun 1990 di bawah ke pemimpinan bapak Drs. Sugeng Purwanto.

(2)

TABEL.III

Daftar Nama Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu

NO NAMA PERIODE

1 Mulyanto DS, B.A. 1958 – 1985

2 Drs. Hasyim Asy’ari 1985 – 1989

3 Drs. Sugeng Purwanto 1989 – 2000

4 Zuhairi 2000 – 2004

5 Sudarini 2004 – 2008

6 Madkhan WS, S.Pd. 2008 – 2010

7 Subagyo, S.Pd. M.M. 2010 – 2015

8 Anton Hendro Wijoyo, S.Kom. 2015 - Sekarang

Sumber : Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.1

2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu. a. VISI SMP MUHAMMADIYAH 1PRINGSEWU

” Terwujudnya Sekolah Berprestasi, Berkepribadian Islami, dan Berbudaya

Lingkungan “ Indikator :

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dalam bidang akademik.

2. Terintegrasikannya pengamalan nilai-nilai Islami dalam kehidupan. 3. Mempunyai prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.

4. Sarana dan prasarana sekolah lengkap.

5. Lingkungan sekolah yang bersih,indah, nyaman dan kondusif.

1

(3)

b. MISI SMP MUHAMMADIYAH 1PRINGSEWU

1. Melaksanakan proses KBM secara efektif dalam rangka menemukan dan mengembangkan petensi siswa.

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. 3. Melaksanakan kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. 4. Melaksanakan program intra dan ekstra kurikuler.

5. Melengkapi sarana dan prasaran program intra dan ekstra kurikuler. 6. Menciptakan suasana yang kondusif untuk keefektifan seluruh kegiatan sekolah.

7. Melaksankan program kegiatan 7 K.

8. Melaksanakan kerja sama dalam menyelesaikan tugas kependidikan dan keguruan.

3. Keadaan Guru dan Pegawai.

Pendidik sebagai komponen pendidikan yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar. Bahkan pada kenyataan yang ada, bahwa yang dapat memperbaiki situasi pendidikan akhirnya berpulang pada pendidik yang sehari-hari bekerja di lapangan, oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan suatu proses pendidikan dalam banyak hal sangat ditentukan oleh adanya pendidik yang professional.

(4)

anak didik agar menjadi manusia yang memiliki moral dan akhlak mulia dan menjalankan tugas-tugas yang telah diserakan kepada mereka. Untuk mengetahui keadaan Pendidik SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu yang berjumlah 35 orang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL.IV

Daftar NamaGuru dan Karyawan SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Pejaran 2016-2017

No Nama Pendidik Pendidikan Terakhir

(5)

26

Sumber : Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.2

Guna menjaga kelangsungan belajar mengajar dengan tertib, baik dalam kelas ataupun di luar kelas.Pihak Madrasah telah menunjuk sebagian Pendidik untuk menjadi wali kelas dalam setiap kelasnya.Semua itu dilakukan agar wali kelas dapat membimbing anak didiknya dengan baik.Wali kelas juga merupakan pengganti orang tua bagi anaknya di sekolah, wali kelas merupakan tempat Peserta didik berkonsultasi dan tempat menyelesaikan masalah.Maka dari itu, sebagai wali kelas hendaknya memahami siapa dan bagaimana keadaan Peserta didik yang sebenarnya, supaya tugas wali kelas berjalan dengan baik dan lancar.

Setiap Peserta didik tidak ada yang tidak mempunyai masalah, sekecil apapun pasti murid mempunyai masalah, baik itu masalah ekonomi atau bisa jadi masalah

(6)

mengklaim kalau anak itu salah, pemalas dan patut dihukum, tetapi sebagai wali kelas yang bijaksana seharusnya mengetahui secara pasti faktor apa yang menyebabkan ia terlambat dan bagaimana penyelesaiannya.

Wali kelas bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kemunduran kelasnya.Wali kelas bukanlah Pendidik yang otoriter yang bisa melakukan kehendaknya semena-mena (pemaksaan terhadap peserta didiknya).Tapi, wali kelas adalah sebagai wahana pemecahan masalah terhadap masalah yang di hadapi peserta didiknya.

Beberapa tugas wali kelas diantaranya adalah : 1. Mewakili orang tua kepala sekolah di kelasnya

2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 3. Membantu mengembangkan keterampilan Peserta didik

4. Mempertinggi budi pekerti luhur dan memperkuat kepribadian Peserta didik 5. Mengetahui jumlah anak didiknya baik pria maupun wanita

6. Mengetahui nama-nama anak didiknya 7. Mengetahui identitas anak didiknya

8. Mengetahui masalah anak didiknya setiap hari

9. Mengadakan penilaian kelakuan dan kerajinan anak didiknya 10.Mengambil tindakan untuk mengetahui masalahnya

11.Memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan anak didiknya 12.Membina suasana kekeluargaan

(7)

Adapun Pendidik yang bertugas sebagai wali kelas di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewudiantaranya :

TABEL.V

Daftar Wali Kelas SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2016-2017

Jumlah 239. P.Didik 8 Pendidik

Sumber : Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.3

3

(8)

STRUKTUR ORGANISASI

SMP MUHAMMADIYAH 1 PRINGSEWU

KABUPATEN

PRINGSEWU

MAJELIS DIKDASMEN CAB.

PRINGSEWU

KEPALASEKOLAH

ANTON H WIJOYO, S.Kom

TATA USAHA

TRI FERDIYANTO, SP.d.

WAKILKEPALASEK OLAH

KURIKULUM

Z U H A I R I

KESISWAAN

DENI MULYADI, S.Pd..

PENDIDIK DAN WALI KELAS

(9)

4. Keadaan Peserta Didik.

Peserta didik merupakan unsur penting dalam dunia pendidikan, dari seseorang Peserta didiklah ilmu pengetahuan dikembangkan dan dituangkan. Peserta didik berperan penting dalam kemajuan dunia pendidikan, Pendidik yang berprestasi dan berbakat akan lebih mudah dikembangkan dan mengembangkan kemajuan iptek. Peserta didik pun diharapkan untuk tumbuh kembang menjadi anak didik yang beriman dan bertaqwa agar dapat mensosialisasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan baik tanpa menyimpang ke arah kerusakan.

Sebagai individu yang tengah mengalami fase perkembangan, tentu peserta didik tersebut masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan untuk menuju kesempurnaan. Hal ini dapat dicontohkan ketika seorang peserta didik berada pada usia balita seorang selalu banyak mendapat bantuan dari orang tua ataupun saudara yang lebih tua. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa peserta didik merupakan barang mentah (raw material) yang harus diolah dan bentuk sehingga menjadi suatu produk pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap peserta didik memiliki eksistensi atau kehadiran dalam sebuah lingkungan, seperti halnya sekolah, keluarga, pesantren bahkan dalam lingkungan masyarakat

(10)

239 Peserta didik baik laki-laki maupun perempuan. Agar lebih jelas jumlah keseluruhan kelas dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL.VI

Jumlah Peserta Didik SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2016-2017

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1

Sumber : Dokumentasi Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.4

5. Sarana Dan Prasarana.

a. Keadaan gedung.

Gedung belajar merupakan sarana pokok yang harus dimiliki oleh setiap satuan pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu, SMP Muhammadiyah 1 Pringsewuselalu berusaha mengadakan pembangunan dari tahun ke tahun, telah terbukti sejak tahun pertama kali berdirinya SMP Muhammadiyah 1 Pringsewumasih menempati gedung yang berpindah-pindah. Sekarang SMP Muhammadiyah 1 Pringsewutelah memiliki gedung belajar sendiri dalam kondisi yang baik.

4

(11)

Adapun kondisi kelas yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu ini, dapat dikatakan baik.Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan situasi dan kondisi kelas yang ada tertata dengan rapi, bersih dan indah, dimana ventilasi ataupun penataan cahaya sudah baik.Kelas kelihatan indah, dikarenakan penataan kelas tertata dengan rapi. Selain itu juga di luar kelas di tanam berbagai macam bunga baik itu ditanam ataupun di dalam pot bunga, dan juga tak ketinggalan kondisi meja dan kursi yang mendukung proses belajar mengajar yang masih dalam keadaan baik.

Sarana dan prasarana di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewuterutama gedung sekolah dari tahun ke tahun mengalami perombakan dan renovasi.Sehingga jumlah gedung sekolah saat ini berjumlah 23 unit bangunan Adapun sarana dan prasarana yang ada sekarang dapat dilihat pada perincian berikut

TABEL.VII

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten PringsewuTahun Pelajaran 2016-2017

NO GEDUNG / RUANG JUMLAH DAN LUAS (M2)

KEADAAN

BAIK RUSAK

1 R. PIMPINAN 1 3 x 6 = 18 1

2 R. GURU 1 8 x 8 = 64 1

3 R. TATA USAHA 1 6 x 8 = 48 1

4 R. KONSELING 1 3 x 3 = 9 1

5 R. UKS x = 0

6 RUANG OSIS x = 0

7 KM/WC/JAMBAN 3 2 x 2 = 12 3

8 GUDANG 2 2 x 6 = 24 1

(12)

10 HLMN / OR 1 13 x 24 = 312 1

11 TEMPAT IBADAH 1 8 x 8 = 64

12 RUANG KELAS 0 7 x 8 = 504

9

13 PERPUSTAKAAN 1 7 x 15 = 105 1

14 LAB. KOMPUTER 1 9 x 9 = 81 1

15 LAB. BAHASA x = 0

16 LAB.IPA 1 7 x 9 = 63 1

17 x = 0

18 x = 0

Lainnya x = 0

JUMLAH 23 Ruang 29

1,349 M2

Sumber : Dokumentasi Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.5

b. Keadaan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan bagian terpenting sebagai sarana menunjang keberhasilan tercapainta tujuan kegiatan belajar mengajar.Adapun perpustakaan yang ada di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewuini memiliki fasilitas buku-buku yang terdiri dari buku pelajaran (buku paket), buku bacaan, buku cerita ataupun dongeng, buku ensikolopedia dan lain-lain.

Perpustakaan ini dikelola oleh Ibu Ana Mardiana, S.E dan dibantu oleh peserta didik yang bertugas piket.Dengan adanya buku paket ini sangat membantu peserta didik dalam belajar, hanya saja buku-buku yang ada belum mencukupi sehingga peserta didik baru bisa menggunakannya apabila terdapat pelajarannya.

5

Dokumentasi SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tanggal 09 November 2016.

(13)

Berdasarkan sarana dan prasarana di atas berguna untuk menunjang proses pembelajaran dan juga digunakan sebagai alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam mengajar agar proses mengajar dapat berjalan dengan baik.

Maksud dan tujuan alat bantu mengajar adalah memberi variasi dalam cara-vara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar sehingga lebih berwujud, lebih terarah untuk mencapai tujuan tertentu. Tegasnya untuk menolong anak didik agar lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.Pelajarannya dengan jelas atau menguasai isi dan kecekatan pelajaran dengan baik.

c. Letak Geografis

SMP Muhammadiyah 1 Pringsewuterletak di Desa Pirngadi, Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu, tepatnya 1 KM dari pusat Kabupaten Pringsewu dan 2 KM dari pusat Kecamatan Pringsewu.

SMP Muhammadiyah 1 Pringsewuberada diatas lahan kering / pemukiman penduduk di Desa Pirngadi Kacamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu dengan luas 2600 M2. Tepatnya di Dusun Pirngadi,dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Timur berbatasan dengan SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu b. Barat berbatasan dengan pemukiman warga sekitar.

c. Selatan berbatasan dengan Pemukiman Warga Sekitar d. Utara berbatasan dengan SMA Muhammadiyah 1 Pringsewu

(14)

Pringsewu. Hal inilah yang membuat letak SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu sangat strategis dan untuk ke lokasi sekolah mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor atau dengan mobil dan juga dengan berjalan kaki karena berada di dekat pusat keramaian penduduk.6

6. Hasil Penelitian.

a. Data Tentang Implementasi Metode Pengajaran Qiro’ahDalam

MeningkatkanKemahiran Membaca Tulisan Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu.

Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa teknik adalah pelaksanaan secara oprasional suatu metode dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dan pengajaran ialah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan. Sedangkan membaca (qiro’ah) itu sendiri yaitu mengubah lambang tulis menjadi bunyi.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa teknik merupakan pelakasanaan suatu metode secara oprasional, hal ini menunjukan bahwa teknik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu metode kedalam suatu pengajaran, khususnya dalam pengajaran qiro’ah. Adapun metode penunjang dalam mencapai tujuan pengajaran qiro’ah itu sendiri adalah metode qiro’ah, karena jelas metode

qiro’ahsangat sesuai dalam pengajaran qiro’ah, sebab metode itu sendiri dapat mempermudah pendidik dalam penyampaian materi yang diajarkan, karena jelas seorang pendidik harus bisa menentukan metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan, serta kemampuan peserta didik dan tujuan yang hendak dicapai. Begitu pula dalam pengajaran bahasa Arab, ada beberapa metode yang bisa

6

(15)

digunakan seperti : Metode Langsung (Mubasyiroh), Metode Membaca, Metode

(Qowaid Wa Tarjamah), Metode (Sam’iyah Safawiyah), dan Metode (Electic). Setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing, sehingga dalam suatu pengajaran pendidik dapat menyesuaikan dengan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Adapun metode pengajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 PringsewuKabupaten Pringsewu menggunakan beberapa metode, akan tetapi dalam pengajaran qiro’ah, pendidik menggunakan metode qiro’ah. “Seperti apa yang diungkapkan oleh Ibu Amin Yuaroh Khasanah, untuk menyampaikan materi bahasa Arab, khususnya pada materi qiro’ah saya menggunakan metode qiro’ah, karena metode ini sesuai dan memudahkan saya dalam menyampaikan materi qiro’ah itu

sendiri.”7

Data di atas penulis pertegas kembali dengan observasi yang penulis lakukan pada tanggal 11-13 November 2016 mengenai proses pengajaran bahasa Arab, khususnya pada pengajaran qiro’ahyang berlangsung di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewutataan dengan langkah-langkah berikut :

1. Pendidik membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Pendidik menyiapkan materi pelajaran di mulai dengan membacakan materi yang akan diajarkan.

7

(16)

3. Pendidik membacakan materi teks qiro’ah yang akan diajarkan kepada peserta didik, dan peserta didik dimita untuk mendengarkan dengan baik agar peserta didik dapat membedakan antara bunyi-bunyi kalimat, penekanan, intonasi yang ada pada bacaan.

4. Pendidik meminta peserta didik secara acak untuk mengulangi bacaan teks

qiro’ahyang telah di bacakan oleh pendidik dengan suara keras kemudian dilanjutkan sesuai kelompok.

5. Pendidik meminta sebagian peserta didik untuk membacakan teks

qiro’ahbeberapa bagian atau keseluruhan. Dan pendidik membetulkan bacaan peserta didik ketika terdapat kesalahan dalam membaca.

6. Pendidik memberikan waktu kepada peserta didik untuk menanyakan mufrodat yang belum dipahami.

7. Pendidik meminta peserta didik untuk menghafalkan mufrodat yang telah diberikan.

8. Pendidik memberikan beberapa pertannyaan kepada peserta didik untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap teks qiro’ah yang telah diajarkan.

9. Pendidik membacakan kembali teks qiro’ah yang telah diajarkan bersama-sama dengan peserta didik.

10.Pendidik menutup pelajaran dengan mengucapkan salam..8

8

(17)

Dari hasil observasi di atas diperoleh gambaran bahwa dalam teknik pengajaran bahasa Arab, khususnya pada pengajaran qiro’ah, Pendidik sudah menerapakan dan menyesuaikan dengan metode dan teknik yang sesuai, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai yaitu agar peserta didik dapat membaca dengan baik dan benar.

Untuk memperkuat hasil observasi di atas maka penulis menginterview Luhung Siti Fatonahselaku peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu mengenai Metode pengajaran bahasa Arab, khususnya pada pengajaran

qiro’ah yang digunakan oleh pendidik terhadap metode dan teknik pengajaran

qiro’ahyang telah diterapkan: Sejak saya sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewuini pendidik selalu mengajarkan cara membaca yang benar dalam membacakan teks qiro’ah. Cara ini dapat membantu kami dalam memahami teks dan membacanya dengan baik dan benar.9

Menurut Azetiya Ayu, dalam pengajaran bahasa Arab, khususnya dalam pengajaran qiro’ah kami diminta untuk membaca kemudian mengulang teks bacaan secara perorangan kemudian bersama-sama, sampai kami dapat mengulang secara baik dan benar.10

9

Luhung Siti Fathonah, Peserta Didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu, Interviu 13 November 2016.

10

(18)

Kemudian menurut Dava Noverka, ia kadang kala merasa kesulitan dan jenuh karena pendidik selalu terlalu cepat dalam menyampaikan materi, sehingga sulit untuk di mengerti.11

Dari beberapa data yang telah berhasil penulis kumpulkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses pengajaran bahasa Arab, khususnya dalam pengajaran qiro’ah, pendidik menggunakan metode qiro’ah pada peserta didik kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

b.Data Tentang Peningkatan Kemahiran Membaca Tulisan Berbahasa Arab Peserta DidikSMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

Data tentang kemahiran membaca tulisanberbahasa Arab peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu..Adapun aspek-aspek yang diukur untuk mengetahui kemahiran membaca terdiri dari, 1. Maharijul Huruf, 2. Tanda Baca, 3. Kelancaran, 4.Intonasi. Untuk lebih jelasnya bagaimana kemahiran membaca teks bahasa Arab peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu, dari 4 aspek tersebut disajikan dalam table berikut:

11

(19)

TABEL.VIII

Nilai Kemahiran Membaca Tulisan Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu

Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Nama Indikator Penilaian

(20)

34 Fuadzan Akbar 55 60 60 55

35 Hasan Ikhwanudin 72 70 70 70

36 Hijriani Hasanah 54 55 55 55

37 Hilda Zul Faturahma 50 55 55 55

38 Irgi Ramadhan 72 70 70 70

39 Laila Larasati 50 50 50 50

40 Nurul Fatimah 52 55 55 55

41 Pandu Indarno 55 50 50 50

42 Reza Prayoga 55 54 60 55

43 Siti Dzakiyah 50 50 50 50

44 Lutfi Arif Hakiki 50 55 55 55

Jumlah

1. Maha rijul Huruf (kefasihan dalam pengucapan maharijul hurufnya) 2. Tanda Baca (memperhatikan panjang pendeknya)

3. Kelancaran (lancar bacaanya dan tidak terulang-ulang menyebutkan kata-kata) 4. Intonasi (menjaga tinggi rendahnya suara, sesuai tanda-tanda baca).

Dari aspek maharijul huruf dapat diketahui bahwa 7 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (Baik), 12 dari 44 peserta didik yang mendapat skor nilai (cukup), dan 25 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (kurang).

Dari aspek tanda baca dapat diketahui bahwa 6 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (Baik), 14 dari 44 peserta didik yang mendapat skor nilai (cukup), dan 24 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (kurang).

(21)

Dari aspek intonasi dapat diketahui bahwa 7 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (Baik), 13 dari 44 peserta didik yang mendapat skor nilai (cukup), dan 24 dari 44 peserta didik yang mendapat skor (kurang).

Adapun rekapitulasi hasil pengukuran kemahiran membaca peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewuyang dikumpulkan melalui tes lisan yang meliputi aspek, maharijul huruf, tanda baca, kelancaran, intonasi, dapat dilihat dalam tabel berikut :

TABEL.IX

Rekap Penialaian Tes Lisan Kemahiran Membaca

Tulisan Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2016-2017.

(22)

A. ANALISA DATA

Berdasarkan teori yang ada pada Bab II, tentang teknik pengajaran bahasa Arab dalam meningkatkan kemahiran membaca dan adanya data dari lapangan pada Bab III, maka penulis pada Bab IV ini akan menganalisis data tersebut sesuai dengan rumusan masalah yang ada.

Pada Bab ini akan diadakan pengelolahan dan analisis data yang diperoleh dari hasil observasi tentang pelaksanaan pengajaran qiro’ahdengan menggunakanmetode

qiro’ahdalam pengajaran bahasa Arab, khusunya pada pengajran qiro’ah dan tes membaca yang penulis berikan kepada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu kabupaten Pringsewu sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu peserta didik dari kelas VIII yang berjumlah 44 orang.

Dari hasil observasi ini penulis memperoleh data pokok tentang pelaksanaan pengajaran qiro’ah (membaca tulisan berbahasa Arab) dengan metode qiro’ahdalam pengajaran bahasa Arab oleh guru yang akan didukung dengan hasil tes membaca yang penulis berikan kepada peserta didik lalu akan di analisis sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

(23)

analisis yang analisanya bertitik tolak dari ketentuan-ketentuan khusus, lalu ditarik kesimpulan umum dengan cara deskriptif, adapun pengelolahan dan analisis yang dimaksud adalah sebgai berikut:

Instrument observasi tentang pengajaran qiro’ah dalam pengajaran bahasa Arab yang dilakukan oleh pendidik bahasa Arab, khusunya pada pengajaran qiro’ahpada kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewukabupaten Pringsewu.

1. Menanyakan materi sebelumnya yang telah diajarkan, sebelum melanjut kepada materi yang akan diajarkan selanjutnya.

2. Pendidik membacakan teks qiro’ah dengan benar, kemudian peserta didik memperhatikan dan mendengarkan.

3. Peserta didik diminta mengulangi bacaan secara perorangan dan kemudian bersama-sama.

4. Pendidik menjelaskan danmemberikan kesimpulan dari materi qiro’ah 5. Pendidik mengadakan evaluasi.

(24)

dari peserta didik yang belum mampu membaca teks materi qiro’ahdengan baik dan benar, hal itu disebabkan karena ketika saat pelajaran berlangsung,banyak dari peserta didik yang bercanda serta tidak membawa buku pelajaran bahasa Arab. Dari beberapa permasalahan tersebut menunjukan bahwa kemahiran membaca peserta didik pada aspek, maharijul huruf, tanda baca, kelancaran, dan intonasi serta pemahaman materi qiro’ah peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 PringsewuKabupaten Pringsewu masih rendah.

Kemudian data hasil observasi ini dilengkapi dengan data hasil tes kemahiran membaca dalam bentuk tabel dan selanjutnya akan dihitung menggunakan prosentase dengan menggunakan rumus:

Jumlah Jawaban x 100 Jumlah Populasi

Setelah data diolah, kemudian akan dianalisis secara komparatif sehingga hasilnya dapat dijadikan fakta untuk dapat membuktikan kebenaran penelitian yang penulis ajukan. Adapun kriteria penilaian tes kemahiran membaca meliputi 4 bagian, yaitu:

1. Maharijul Huruf (kefasihan dalam pengucapan maharijul hurufnya). 2. Tanda Baca (memperhatikan panjang pendeknya).

3. Kelancaran bacaanya dan tidak terulang-ulang menyebutkan kata-kata 4. Intonasi (menjaga tinggi rendahnya suara, sesuai tanda-tanda baca).

(25)

meliputi aspek, maharijul huruf, tanda baca, intonasi, dan kelancaran membaca, dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

TABEL.X

Rekapitulasi Nilai Tes Lisan Kemahiran Membaca Membaca Tulisan Berbahasa Arab Dalam Aspek Maharijul Huruf

Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Skor Nilai Jumlah presentase

1 86-100 Sangat Baik - -

2 71-85 Baik 7 15%

3 56-70 Cukup 12 27%

4 41-55 Kurang 25 58%

5 <40 Sangat Kurang - -

Jumlah

(26)

TABEL.XI

Rekapitulasi Nilai Tes Lisan Kemahiran Membaca Membaca Tulisan Berbahasa Arab Dalam Aspek Tanda Baca

Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Skor Nilai Jumlah presentase

1 86-100 Sangat Baik - -

2 71-85 Baik 6 13%

3 56-70 Cukup 14 31%

4 41-55 Kurang 24 56%

5 <40 Sangat Kurang - -

Jumlah

Berdasarkan tabulasi diatas dapat diketahui bahwa kemahiran membaca tulisan berbahasa Arab peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewudari aspek tanda baca, hal ini dapat diketahui bahwa 13% atau 6 dari 44 peserta didik yang mendapat skor baik, 31% atau 14 di antara 44 peserta didik yang mendapat skor cukup, dan 56% atau 24 dari 44 peserta didik yang mendapat skor kurang.

TABEL.XII

Rekapitulasi Nilai Tes Lisan Kemahiran Membaca Membaca Tulisan Berbahasa Arab Dalam Aspek kelancaran

Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Skor Nilai Jumlah presentase

1 86-100 Sangat Baik - -

2 71-85 Baik 5 11%

3 56-70 Cukup 11 25%

4 41-55 Kurang 28 64%

5 <40 Sangat Kurang - -

(27)

Berdasarkan tabulasi diatas dapat diketahui bahwa kemahiran membaca tulisan berbahasa Arab peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewudari aspek kelancaran, hal ini dapat diketahui bahwa 11% atau 5 dari 44 peserta didik yang mendapat skor baik, 25% atau 11 di antara 44 peserta didik yang mendapat skor cukup, dan 64% atau 28 dari 44 peserta didik yang mendapat skor kurang.

TABEL.XIII

Rekapitulasi Nilai Tes Lisan Kemahiran Membaca Membaca Tulisan Berbahasa Arab Dalam Aspek Intonasi

Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Skor Nilai Jumlah presentase

1 86-100 Sangat Baik - -

2 71-85 Baik 7 15%

3 56-70 Cukup 13 29%

4 41-55 Kurang 24 56%

5 <40 Sangat Kurang - -

Jumlah

(28)

Dari analisis data dan interpretasi dari tes kemahiran membaca tulisan berbahasa Arab yang telah penulis berikan maka dapat diketahui bahwa, kemahiran membaca tulisan berbahasa Arab dari aspek, maharijul huruf, tanda baca, kelancaran, intonasi masih kurang atau rendah karena hampir 70 % atau 31 diantara 44 peserta didik yang mendapat nilai cukup atau kurang.

TABEL.XIV

Rekap Penialaian Tes Lisan Kemahiran Membaca

Tulisan Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2016-2017.

No Indikator

(29)

kemahiran membaca peserta didik pada aspek maharijul huruf masih kurang atau rendah.Pada aspek tanda baca, 24 atau 56% dari 44 peserta didik yang mendapat nilai kurang,hal ini menunjukan bahwa kemahiran membaca peserta didik pada aspek tanda baca masih kurang atau rendah.Pada aspek kelancaran, 28 atau 64% peserta didik yang mendapat nilai kurang, hal ini menunjukan bahwa kemahiran membaca peserta didik pada aspek kelancaran masih kurang atau rendah. Pada aspek intonasi, 24 atau 56% peserta didik yang mendapat nilai kurang, hal ini menunjukan bahwa kemahiran membaca peserta didik pada aspek intonasi masih kurang atau rendah.

Selanjutnya diperkuat lagi interview pada tanggal 11 November 2016 yang penulis ajukan pada Ibu Amin Yuaroh Khasanah yang menyatakan bahwa pada dasarnya pendidik bahasa Arab telah berusaha dalam meningkatkan kemahiran membaca tulisan berbahasa Arab peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu pada aspek, maharijul huruf, tanda baca, kelancaran, intonasi dengan metode dan teknik yang sesuai, akan tetapi nampaknya belum mampu meningkatkan kemahiran membaca bahasa Arab peserta didik.12

Dari data hasil interview diatas tergambar bahwa pendidik bahasa Arab telah berusaha dalam meningkatkan kemahiran membaca bahasa Arab peserta didik dengan metode dan teknik yang sesuai, ternyata demikian usaha pendidik bahasa Arab belum membuahkan hasil karena belum adanya peningkatan pengajaran membaca pada

12

(30)

aspek maharijul huruf, tanda baca, intonasi dan kelancaran membaca teks bahasa Arab.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan : Ekstrak etanol jahe emprit dengan konsentrasi 1,25-20 mg/ml tidak memiliki kadar hambat minimum maupun kadar bunuh minimum pada bakteri Salmonella typhi. Kata

Sehingga hal ini, menunjukkan bahwa semakin tinggi hasil yang diperoleh dalam melaksanakan nilai-nilai keislaman bagi pustakawan, maka akan membuat etika profesi

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT

an dengan menggunakan fungsi doc2bow. Korpus kemudian di proses untuk digunakan membuat model LDA yang paling se- suai. Model dianggap memiliki kesesuaian yang besar atau baik,

anak perempuan, penokohan, alur campuran, latar tempat, latar waktu, latar sosial, sudut pandang eksternal, amanat, dan gaya bahasa santai; (2) eksistensi perempuan yang

bab terdapat target pembelajaran sehingga baik mahasiswa maupun dosen dapat mengetahui target yang harus dicapai, materi yang terdapat di dalam buku cocok untuk

Untuk Trianggulasi teknik ini peneliti mengecek hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang didapatkan dari MTs Tarbiyatul Islamiyah desa Klakahkasihan kecamatan

Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang, misalnya kebutuhan, minat, tujuan, intelegensi, emosi, dan lain-lain. Tiap individu siswa mampu