IKONOGRAFIS
POSTER
PROMOSI WISATA
MASA
KOLONIAL
1930
-
1940
BaskoroSuryo Banindro
Prodi Desain Komunikasi Visual FSRISI Yogyakarta,
Jl
.
Parangtritis,Km.6,5 Sewon,Bantul,Yogyakarta GriyaSuryoAsri 2B.12, Suryodiningratan, Yogyakartabanindro@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini mengkajiaspek visual elemenrupa poster promosi wisata masa Kolonial Hindia Belanda tahun 19301940, dengan tujiian untuk mengetahui mengapa budaya lokal digambarkan denganpendekatan barat art deco yang modern
.
Melalui metode ikonografi,ketepatan objektif gaya visual akan dirunut dengan sejarah gaya untuk memahami secarakriiis bahasarupa yang terselubung di dalamnya serta ideologi yangdireproduksi oleh suatu sistem pertandaan, kajian ini diharapkan dapat mengungkapkan makna dibalik simbolisasigambarposter wisata masa kolonial.Hasil kajian dalampenelitian ini adalah gaya art deco dipilm untuk memberikan nilai modernitas atas entitasbudayalokaldiHindia Belanda
.
Miller,,/.,DecorativeA DorlingKindersley BookArts, Dorling Kindersley Limited 80 Strand, London, 2006,
h.311KataKunci:ikonografis,poster wisata, artdeco, masa kolonial Belanda
THE
ICONOGRAPHIC PROMOTIONAL
POSTER TOUR
COLONIAL PERIOD 1930
-
1940
Abstract
This study examines the visual aspect form ofpromotional poster tour Netherlands East Indies colonial period 1930 1940, with the purpose tofindoutwhy the local culture is described with the Western approach"art deco".Through iconography, the accuracy of the objective of visual style will be tracked back with the history of styles to understand the language of critical way thatunderliesit and theideology that page arereproduced by an system of sign,thisstudy isexpected to reveal the meaning behind thetouristposter image symbolizing the colonial period
.
Results of the studyinthis research isan artdeco style resultinginworks of thecoloniat
tourist posterstogive a value of modernityover the local culturalentities.
Keywords:theiconographic, tourposters, art deco, colonial Netherlands
I.PENDAHULUAN
Kegiatankepariwisataandi masakolonial Hindia Belanda telahberlangsungsejaktahun 1926, hal itu ditandai dengan berdirinya kantor biro perjalanan wisata atau travel agent
LissoneLindeman(LISLIND) dan VerenegingTeoristenVerker(VTV)(Kodhyat,1996:47),
yang merupakan biro perjalanan resmi Oficieel Toeristen Biireun (OTB) sekaligus biro
pembuat reklame di Hindia
-
Belanda yang memberikan informasi dan fasilitas pendukung promosi kepariwisataan sepertibuku panduan wisata, peta,majalah, brosur,poster, kartuposdanfoto(Sunjayadi,2007:37).MenurutYoeti (Yoeti, 2000:15),kegiatanpariwisata padamasa kolonial tepatnya dimulai tahun1910,pascaGubemur JendralJ.B.vanHeutsz mengeluarkan
keputusan pembentukan Vereeniging Toeristen Verkeer (VTV) pada 24 Maret 1908.Biro
wisata VTVdalam mewujudkan objek poster wisata di era 1930an,dibuat oleh perancang
reklame di luar Hindia Belanda, antara lainseperti HM Burton dari Sidney
-
Australia, dan Roger Broders dari Paris-
Perancis.VTVjugamendatangkan langsungperancangreklame dariEropa seperti J.Korver,JanLavies,dan JAWvonStein(AgusSachari,2009:130).
Objek visual poster di masa tersebut, menyajikan gambar aktivitas budaya lokal
Patrawidya, Vol.18,No. 1,April 2017: 29-40
sendiri dalampengertiandesain,adalah gabungandariberbagaigayadangerakanvisual di
baratpada awalabadke
-
20,tennasukdiantaranyaKonstruksionisme, Kubisme,Modernisme,Bauhaus, Art Nouveau
,
dan Futurisme.
Estetika art deco adalah modemistik yaitumenghasilkan bentukkombinasi baruatasobjek yangdisederhanakan dengan kecenderungan
dekoratif lokal (Arief, 1999:67
-
72). Disain yang minimalis, kesederhanaan dalam detail,penggambaranlokalpedalaman menjadiciriumumart.deco.
II.GAYAARTDECO
ArtDecosebagai 'senidekoratif,adalahsebuahgerakan desain yangmenitikberatkan
pada sebuahgaya. Sejakpertamakali diperkenalkan diPerancis, beberapadisainerlainnya
segeramenyusuldi periodeini.Paul Colinsalah satunya,meyakinkan klienya dengangaya
figuratifnya yang sederhana dan berani(Miller,J.,2006:311). Art decomunculditengah
-tengah jaman modemisasi, hal ini berbeda dengan gaya modernisme. Jika modernisme
menggunakanpendekatan Less is moredan form followfunction.Artdeco tampil dengan
memanfaatkan omamen hias dan gaya hiasnya, bahan
-
bahan sederhana yang seringdigunakanyapun menampilkan kesan mewah,sekalipunart decotidakselalu berhubungan
dengan kemewahan (Arief, A. S, 1999:67
-
72). Dalam desain grafts tokoh art deco yangterkenal, terutama di Prerancis adalahAM, Cassandre danJeanCarlu.Artdecomementingkan kebebasan, dan suasana ceria,dalam karyanyaart decoharus bebas dari segala aturan. Untuk
mendapatkan kombinasi yang paling bervariasi, menjadi sangat perlu untuk membuang
susunan yangselalu terpaku pada sumbu vertikal
-
horisontal, Inilah teknik moderen untukperiklananmoderen (Tolmer,A.,1931:31).
DiIndonesia sendiri,pengaruhart decoadasejakorang
-
orangbarat khususnya Belandayang datangkeIndonesia yakni Amsterdam School yangmempunyaikonsepsangat dekat
dengan konsep art deco(Hartono, D, tt). Dalam art deco, objek gambar sebisa mungkin
menghindarkan garis danlebih menonjolkanunsur hiasmelaluigradasiwarnablok,sehingga
kaya nuansaartistik dan tampak fashionable
,
hangat danmemberikan kesanyangmewah.Adapun aplikasivisualartdecodominan dengan pendekatanwarnakusam/temeram,kadang
-kadang dengan wama
-
wama ceria, di lain waktu dikurangi menjadi sangat kontras hanyahitam danputih (Charles,Vdan KlausH.Carl,tt:11).
III. IKONOGRAFIS
Dalam pandangan Panofsky (Panofsky, 1979:28
-
30), ikonografis merupakanmekanisme untuk mengidentifikasi makna terhadap aspek representasi, baik metafora
maupun alegori, yaitu cerita yang dikisahkan dalam bentuk lambang
-
lambang, denganmelihathubungan antara motif sebuah karyaseni dengan unsur, konsep atau maknayang
terkait dengan peristiwa yang diangkat oleh sebuah gambar. Ada tiga tahapan dalam
menganalisisnya, pertamatahap praikonografiialahlangkahatautahap awal atau bahasan
primer,dalammendeskripsikanciri
-
ciri visualyang tampak dari sebuah objekamatan.Pokok bahasan primerataualami,dibagi lagike dalamfaktual danekspresional. Ini dipahamidenganmengidentifikasikan bentuk mumi yaitu konfigurasi tertentu dari garis dan warna, atau material sebagai representasi atas objek alami dengan mengidentifikasikan hubungan bersamaan mereka sebagaiperistiwa
-
peristiwadan dengan merasakan kualitasekspresionalitu sebagai karakter atauatmosferyangkemudian dikenali sebagai pembawa makna primer ataualami dari motif artistik.
Kedua tahap ikonografi yaitu sebagai tahap untuk mengidentifikasi makna sekunder
dalam bentuk lambang
-
lambang,denganmelihat hubungan antara motif sebuah karya seni dengan unsur,konsepataumakna yang terkait denganperistiwayangdiangkatoleh sebuah gambar. Motif yang juga dikenali sebagai pembawa makna konvensional dapat disebut gambar atau gambaran,dan kombinasi dari gambar-
gambaradalahapayangdisebut ahli teori senikunosebagai ceritadan alegori(invenzioni).
Ketiga,tahapikonologisyaitusuatu tahapantingkat lanjutuntukmelakukaninterpretasi
secara komprehensif makna intrinsik atau isi dipahami dengan menegaskan prinsip dasar
yang memaparkan atitude dasar dari suatu bangsa, zaman, kelas, persuasi filosofis atau
religius yang dikualifikasikan oleh satu kepribadian dan dipadatkan ke dalam satu karya
.
Analisisnya dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh aspek representasi kaitannya
dengan pemahaman sejarah,ideologidankondisi psikologis pencipta karyaseni.Salah satu
kelebihan metode ini ialahkemampuannya dalam membongkar tanda yang dipakai untuk memahami secara kritis bahasarupayang terselubung serta ideologi yangdireproduksioleh satusistempertandaan.
IV. ANALISIS VISUALPOSTERPROMOSI WISATA JAVA
A.PraIkonografis
Poster promosi wisata berjudul Java didominasi oleh gambar 3 (tiga) perempuan
sedang mencuci pakaian di atas rakit, di tepi sungai beserta seorang anak kecil berdiri
menemani disampingnya.Teks Wonderland Of Colour sebagai sub judulposter terletak
sederet dengan judul poster.Air sungai digambarkan dengan pewamaan campuran warna
coklat oker,ungu dengan gelombangairberwamabirumuda,siluetrimbunpohon peneduh
digambarkan dengan warna hitam dan sapuan blok wama biru serta akar gantung pohon
berwama coklat.PosterdirancangolehHM.Burtontahun 1930, dicetak di atas kertas linen dicetak berwama menggunakan teknik lithografi.
B.Ikonografis
Gambar posterdivisualkan menggunakan teknikaquarelyaitusuatuteknikpewamaan menggunakan pigmen cat airdan menilik ketepatanartistik bergayaArt Deco
.
Teks PrintedBy John Sands Pty Ltd,Sydney,Nsw”.terteradi tepi bawah sebelah kananposter,merupakan
identitasnamapercetakan dannama tempatdicetaknyaposter promosi wisataini yaknikota
Sydney Australia
.
Poster diakhiri dengan teks “Travel By Kpm Line”, menandai sebagaiidentitas penyelenggara poster wisata tersebut yakni kantor jawatan perjalanan pelayaran
KerajaanBelanda.
C.Ikonologis
Posterwisata“JavaWonderlandOf Colour ini menggambarkancultural activitypara
wanita desa yang sedang mencuci pakaian di sungai. Menilik dari judul poster,maka objek poster ini berada di Pulau Jawa, melihat fakta visual serta ciri fisik pada gambar poster tersebut,merekaadalah parawanitadesadiJawaBarat atau lebih dikenaldengannamawanita
Pasundan.
Parawanitatersebut mencuci ke sungai diatasrakitbambu1
dengan mengenakankain
basahan (kebaya untuk pekerjaan mencuci di sungai), baju kurung lengan pendek, atau
1
Patrawidya,Vol. 18,No.1,April 2017:29-40
V
I
K
:r.P
.M
.~
kebaya lengan panjang dengan peniti sebagai kancing.Untuk
menutup bagian tubuh lainnya umumnya mereka mengenakan
sinjang kebat(kain batik panjang) ataukainsamngbasahanyang
khusus dikenakan saat mencuci atau mandi. Ciri khas kebaya
Pasundan adalah modelnya yang menyerupai blouse dengan
potongan yang memperlihatkan lekukan pinggang. Ciri khas
lainnya darikebayainiadalahmenggunakanbahan kain bermotif
polos, berwama kalem dan lembut (Mengenal
-
sejarah-
kebaya.html, diakses 27 Juni2016.22.47 WIB).Kain sarung biasa juga dikenakan sebagai penutup kepala,
mengenakannya dengan cara dilipat dan dililitkan di kepala, Gambarl.PosterKPM fungsinya adalah selain melindungi kepala dari terik matahari
dirancangolehHMBurton, sekaligusuntuk melindungirambutdaripercik airatau jatuhandaun
tahun 1930,ukuran keringdariatas pohon
.Anakperempuankecilyangsedangberdiri
101.2 x 66.1 cm • i * i i 1 1 , 1
(Sumber Koleksi Baskoro menemani ibunya digambarkan mengenakan baju oto, yaitu baju Suryo Banindro) kain khas untuk anak kecil di masanya. Perhiasan subang dan
gelangtampakdikenakan para wanita tersebut,seorang pencuci baju
di sebelahpalingkiri,tampakmengenakangiwangditelinganya yaitu sejenisantingbundar terbuat dariperakatauemas.Dalam gambartampaksatuwanita lainnyamengenakangelang kanteh
,
disebut demikian karena terbuat dari benang ka«fe/?yaknibenang untuk bahanmenenun, biasanya berasal dari serat kapas.2 Gelang kanteh
,
dalam gambar tampak jugadikenakan pada lengantangankirianakkecil,fungsinyauntukmengusirmakhluk halusatau
mencegahsupayajangan diganggumakhlukhalus.
Gelangbahartampakdikenakanoleh salahseorang wanitayangdudukdi tengah,gelang
terbuatdariakarpohonbaharfungsinyauntukpenyembuhan penyakit atautolak bala
.
Ragamwarnagelangini ada yangberwamaputihada jugayanghitam
.
Keranjangbambuataudenok(bhs.Sunda)adalah bakul tempatwadahcucianyangterbuat darianyamanbambu menjadi
pelengkapaktivitas mencucipakaianini.Gambaranrerimbunpohon sebagaitempatbemaung
parawanita pencuciadalahsiluetegambardari pohonElo'yaitu jenispohonbesaryangbiasa
hidupditepiSungai Ciliwung.
Konsep ObjekAmatan Referensi
Rakitbambu
terbuat dari ikatan dan
anyaman
batangbambu
.
&
<
Gambar2.Referensi ketepatanobjektifmencucipakaiandi atas rakitbambu. (Sumberfoto:Troppenmuseum)
Kantehdimaknai kesinambungan asal muasal keberadaan manusia sejak awal sampai hari akhir nanti.Idiomatika Sunda: "77wiwit mula ngajadi. Lamenting ti Silihwangi lumentang kaPajajaran. Moal aya dahan mun taya catang, moal aya catang mun taya tunggul."
(Sumber: SeminarPameran Alat Tenun di Museum JawaBarat
-
Bandung,15Juli 2003,Makna Alat Tenun Tradisional Menurut Padangan Hidup Urang Sunda,oleh H.R.Hidayat Suryalaga)Keranjang sejenis jugadapat dijumpaidi beberapa tempat di Jawa,sebutan itu misalnyatenggok,bakul,(Jateng)
Tanah Java (Jawa, bhs.Indonesia) adalah surga dunia, asal nama Jawa berasal dari tanaman jawa-wut (yang banyak ditemukan di pulau ini pada masa purbakala). Ada pula
dugaan bahwa pulau iniberasal dari kata jauyangberarti "jauh”(Raffles,1965:3).Dalam Bahasa Sanskerta yava berarti tanaman jelai, sebuah tanaman yang membuat pulau ini
terkenal. Sebutan Yawadvipa juga terdapat dalam epik IndiaRamayana (dvipa
=
pulau).Dugaan lainialah bahwakata"Jawa"berasal dariakarkata dalambahasa Proto
-
Austronesia, yangberarti 'rumah'(Hatley,1984:32).Rakit bambu yang digunakan sebagai landasan mencucidan mengambang di atas air
merupakan wujud kebudayaan benda
-
benda hasil karya manusia yang memuat sistemteknologi dan ilmu pengetahuan. Membuat dan menggunakan rakit bambu, di masa lalu
menjadi salah satu wujud budaya fisik masyarakat tepian Sungai Ciliwung5
di daerah
perkampungan Bojong Gede,Depok,padamasalampau Sungai Ciliwung merupakansumber
kehidupanutamamasyarakat karenaberbagai aktivitas dilakukandi sini. Mulai darikeperluan
rumah tangga sehari
-
hari hingga jalur perdagangan intemasional. Sungai Ciliwung mulaiberperan sejakzamanpurba, ketika manusia prasejarahmenghuni Jakarta.6
Berkat Sungai Ciliwung yang bersih, Batavia (nama Jakarta padamasa itu) mendapat julukan 'Ratu dari Timur',dari parapendatangasing karenakeindahannya(Susantio,2010).
D. Sintesis
Maknasimbolik yang muncul dari objekvisual posterdi atas danmenilik artefakyang
digunakan para wanita tersebut, menunjukkan bahwa cultural activity
,
sistem dan wujudkebudayaantelah dikenal diJawa, khususnya dalam haliniTatar Sunda.MenurutRW.van
Bemelan pada tahun 1949, Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai
dataran bagianbarat laut wilayah India timur, sedangkandataranbagiantenggara dinamai
Sahul.Suku Sunda merupakan kelompoketnis yangberasal dari bagianbarat pulau Jawa,
Indonesia, yaitu berasal danbertempattinggaldiJawaBarat.Daerah yang juga sering disebut Tanah Pasundan atauTatarSunda (Dienaputra, 2005).
Secara antropologi budaya dapat dikatakan, bahwa yang disebut suku Sunda adalah
orang
-
orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa-
ibu bahasa Sunda sertadialeknyadalamkehidupansehari
-
hari,dan berasalsertabertempat tinggal didaerah JawaBarat.Secara kultural daerah Pasundan itu merupakan perbatasan bahasa
-
bahasa Sundadipakaisecara luas dalam masyarakat di Jawa Barat(Koentjaraningrat,2002).SukuSunda mempunyaipakaianadat/tradisional yangsangat terkenal, yaitukebaya
.
KebavamerupakanpakaiankhasJawaBarat yangsangat terkenal,sehingga kinikebayabukan hanya menjadi
pakaiankhasSunda saja tetapi sudah menjadi pakaianadat nasional. Halini menunjukkan
bahwa kebudayaandaerahmerupakan bagiandarikebudayaannasional.
Keseluruhan visualisasi poster ini menggunakan teknik ilustrasi gambar tangan menggunakan kuas dan cat air. Hal ini bisa dilihat dari hasil akhiryangkhas dari cat air yaitu memiliki sifat
-
sifat transparan dengan wama-
wamalembut dan cemerlang dan mempunyai ciri khasimpresinyasebuah lukisan cat air (Crawson,1979.).Posterwisatainivisualisasinya menggunakan pendekatan gaya art deco,
hal ini dapat dilihat dari hasil akhimya dimanaseluruhobjek digambarkan denganmemaksimalkan gaya hiasnya.
Mcrujukpada laporanTomc Pircs tahun 1513 tcntang Ciliwung dan Pakuan,Pajajaran,lokasi di sisi sungai yangbcrada tidakjauh dari perkampungan Depok tersebut terdapat Kampung Parung Malela.Diarea pinggir sungai ini cukup landai untuk aktivitas dan cukup mudah dilalui untuk menuju pusat perkampungan Depok.(Sumber: EkspedisiMr Abraham van Riebeeck1703ke Pakuan,Pajajaranvia Ciliwung,Pelabuhan di Daerah Aliran Sungai(DAS)CiliwungTempo Doeloe).
Ciliwungatau CiLiwimgberasaldari kataCiHaliwimg,Nama aslinya adalahCi(Sunda: air)Haliwung(Sunda:kcruh)dan disebut dalam naskah Sunda BujanggaManik"(abadke-15).Panjang aliran utama sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah tangkapan airnya
Patrawidya, Vol.18,No. 1,April 2017: 29-40
Dalam hal estetikanya dengan merujuk pada ciri umum art deco
,
maka objek visual gambar poster tersebut modemistik, yakni mengemas aktivitas budaya lokalpedalamanyangdipresentasikan dengan menggunakan metode barat yakni gaya art deco sehingga
memberikan citra visual modem. Objek visual disederhanakan dalam detail,namunmampu
menampilkan kesan mewah,halini dapat dilihat dari penggunaan wamakontraspadafigur
parawanita dananak,background
,
penggambaranairdan pepohonan.Burton,sebagaiperancanggraftsberpendidikanbarat,menerapkan konsepdramatisasi
atasteks Wonderful
1
of Color untuk mengungkapkan betapaindahnya pulau Jawa,melaluipermainanwarna, suasanaceria objekgambar,elemen huruf serta pemilihan
/
rawe posterdenganaksen dekoratifyangharmonis. Melaluiide
-
idegagasan yang dikandungnya,Burtonbempayakomunikasilewat mediaposter dalammembantu menciptakanmakna
-
maknayangvital, maknayangakanmembantu mendefinisikancara kita melihatsebuah objek.Melalui pilihan wama, menghindarkan garis dan lebih menonjolkan unsur hias melalui gradasi wama blok, dan pewamaan catair dengan wama
-
wama primeryangkontras, menghasilkan efek yang kayanuansaartistik sehinggatampakberhias,/
me«dan berkesanmewah dan moderen.Karyadesain sebagaiseni visual,diharapkan tidakhanya bisadihayatimelaluivisualisasi
bentuk,tetapidibalikitu juga bisa menangkapkesandanpesan yang dalam dariperasaanyang
diekspresikan oleh si perancang (Kusmiati, 2004). Membaca pesan atas gambar poster
promosiwisatacentre of excellencenya Jawa,sebagaimana telah sering dipromosikanoleh
biro
-
biro wisata kepada orang-
orang calon pelancong di Eropa kala itu.Pemilihan objekgambarparawanitamencuci di sungaidengan pakaian ketimuran ialah untukmenunjukkan
budaya lokal di Hindia Belanda telah beradab dan maju. Aktivitas budaya lokal mencuci
pakaian disungai di atas rakit oleh para wanita Pasundan merupakansimbolisasi adanya
cultural activitydi HindiaBelanda,fragmen aktivitas mencucidisungaibesertaatribut dan
elemen visual pendukung lainnya memberikan dimensi yang luas tentang kondisi tanahJawa.
Melalui gambar tersebutBurtoningin mengangkat keindahan alam pedalaman yang asri, sungai yang jemih, tanaman alam yang dibudayakan dalam bentuk rakit bambu dan
rindangnya pepohonandi HindiaBelanda tampilmoderen.Ketepatan artistik Burtondalam
menggambarkanobjekgambar aktivitas budaya lokal dan alampedalamanHindiaBelanda
dalammedia poster,menunjukkanbahwaBurton seorangmodemis.
Dengankecakapan artistiknya Burtontelah dapatmerepresentasikan keindahaneksotika
danbudaya lokaltimur di Hindia Belandasecara moderenistik,yaknimelalui posterbergaya
artdeco.Burtontelah memberikan cara pandangbarn dalam berkomunikasivisualbaikdalam
halpendekatanwarna,teknik,maupun gaya yang digunakan,sehingga pada akhimya mampu
membangkitkan daya pikir dan imaji audien pada visualisasi poster promosi wisata masa
kolonial tersebut akan dimensiruangdan waktusehingga tampakaktual dan modem.
V. ANALISIS VISUALPOSTER SEE BALI
A.PraIkonografis
Posterpromosi wisataSeeBali,dirancangoleh J.Korvertahun 1939.Didominasi oleh gambar sosok wanita Bali mengenakan pakaian tradisional Bali berwama kecoklatan.
Tubuhnya digambarkan tanpa mengenakan tutup dada sehingga tampak kedua belah
payudara dan putingnya. Rambutnya yang hitam disanggul, kain putih dikenakan untuk
mengikatrambutkepala dan ditelinganyaterdapatsubangbulat berwamaputihkekuningan.
Wajahnya dan badannya digambarkan penampakkan tigaperempat dari arahsamping atau
digambarkan berdiri mengusung sesaji berisi aneka wama
-
wamibuah
-
buahan dalam sebuah tempat bakul yang disangga dengantangan kiri sementara tangan kanan memegang kain yang
dikenakannya.Padalatarbelakang gambar wanitatersebutterdapat
stilasi siluet rerimbunan pohon yang menyatu dengan gambar
terasering tanah bergelombang berwamahijaugradasimemanjang
ke kanan.
Latar belakang poster berupa gambar gunung berwama bim
gradasi menjulang mengepulkan asap berwama putih, terdapat
gambar garis cakrawala dan danau berwama bim gradasi yang memisahkan lembah pegunungan dimana terdapat gambar
bangunan duasosokmerit berwama bim gradasi,dengan gambar
sosokbangunan pintu pura berwama coklat tua berbentuk candi
bentar dengan dua buah bangunan tempat meletakkan sesaji
berwarnakombinasikuningkremdancoklattuadi sebelah kanan
poster.
B.Ikonografis
Poster dibuat tahun 1930, di cetak wama menggunakan kertas linen dengan teknik
lithography dan bergaya art deco
.
Pada sudut kanan bawah poster terdapat inisial namadisainerJ.Korver,di bagian bawah posterterdapatteks judul poster See Bali denganfont
scriptuntuktulisan See dansanserifimtuktoks, Bali .Clossingposter terdapatteks Issued
ByThe TravellersOfficial InformationBureauOfThe NetherlandsIndies Batavia”.
C
.
IkonologisPosterpromosiwisataberjudul“SeeBali” iniadalah penggambaransimbolisasitradisi di
PulauBalisebagai bagiandariritual agama HinduBali di masa kolonial, melalui sosokfigur wanita.Dalam poster wisata masa Kolonialtersebut digambarkan seorangwanita Balisedang
mengusunggebogan sesajidari hasilbumi,tegakberdirimengenakankain tradisional Bali
tanpa penutup dada sambil mengusung sesaji sebagai bagian dari upacara maturan
,
yaknimenyampaikan persembahan dengan menghaturkan apa saja yang mempakan hasil karya
sesuai menurutkemampuandenganperasaantulus iklas,intinyaadalahperwujudanrasabakti dan kerelaan untukberyadnya
.
Objekinimerupakan bagian dari prosesimererotyaitu bagian rombongan para wanita yang sedang berjalan beriring mengusung sesaji menuju kesuatutempat pemujaan.
Bagi masyarakat Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, sesaji telah
menjadi pemandangan sehari
-
hari yang bisa dijumpai di berbagai tempat, sesaji yaitupersembahan kepada sang Hyang Widi (TuhanYang Maha Esa). Sesaji dalam keseharian
masyarakat Bali disebut dengan istilahbanten
,
diusung dalam bokor yang pada umumnyaterbuat dari logam swasa
,
di dalamnya berisi aneka macam jenis buah hasil bumi lokal,umumnya jaman dulu memetik dari kebun sendiri di belakangrumah,apel,pisang,jemk,
manggis, salak, nanas, jambu, manga yang dihias dengan untaian janur dan bunga
-
bunga persembahan. Siam sesaji mempakan istilah yang biasa digunakan oleh para wanitapengusungsesajidi Bali.
Pakaian adat Baliyangdikenakan dalam gambar posteriniialahiketcmtengdigambarkan
berwama coklat muda dan kain kamen coklat tua, pada bagian kepala mengenakan kain
Gebogan ataupajeganadalahsuatubentuk persembahan berupasusunan dan rangkaian makanan termasuk juga buah-buahan dan bunga-bungaan.Umumnya dibawa dan ditempatkan dipura dalam rangkaian upacara Panca Yadnya.Karenakeindahan bentuknya,hanya digunakan sebagai dekorasi.
it
m
B A L I
Gambar3.PosterSeeBali karyaJ.Korver,tahun 1931
ukuran66cmx 91 cm
Patrawidya, Vol.18,No. 1,April 2017: 29-40
suunan berwama putih dan tidak ketinggalan subang cerorot yang besar menghiasi daun telinga.Latarbelakangsiluet rerimbunanpohonmajabatu ataubilwabemuansa kehijauan menggambarkan alam Bali yang masih natural dan alami.Tanamanataurimbunpepohonan
dibalik sosok wanitapengusungsesajiberwama hijau gradasi adalahpohonBilva,8
Konsep Objek Amatan Referensi
Sosok wanita Bali mengusung
gebogantahun
1930an
HI
#
>
'VvVtlrifGambar4.Referensiketepatanobjektif sosok wanitaBali mengusungsesaji tanpakainpenutupdada. (Sumber:balinature.com)
Gunungdalam gambarbackgroundposteryang dimaksudadalah GunungBatur,gunung
berapi aktif yang terletak diKecamatanKintamani Kabupaten Bangli, Bali, sebagai gunung
berapiaktif di tahun 30an, sosok gambarpuradi bagian lembah yangmerupakangambaran
PuraUlunDanu Batur,pura inidisebutpula PuraPradana yang bermakna Tuhandipujauntuk menguatkanspiritual umatdalam membangun kemakmuran ekonomi.
Dimasa lalu wanita Bali umumnya tidakmengenakan penutup dada, daridata visual
yang diperoleh hingga tahun 1950 kebiasaan tanpa mengenakan penutup dada ini masih
diterapkanolehparawanitadiPulauBali,hal ini bukan untuk pamerkeindahanbuah dada
yangmerekamilikimelainkan untukmenunjukkan jatidirisebagai wanitadancirikeibuan
(Rusmako, 2008:28). Dalam ranah adat istiadat, hal ini adalah bagian dari sistem sosial
sebagai keseluruhan aktifitas manusia atau segala bentuk tindakan manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam menggunakan busana (pakaian) adat Bali diawalidengan menggunakankamen(bawahan).
Busanatradisional wanita umumnya terdiri dari:gelung(sanggul),sesenteng(kemben songket), kainwastra
,
sabukprada(staged),
membelitpingguldan dada,selendang songket bahu ke bawah. Kain tapih atau sinjang, dikenakan di sebelah dalam, dipenuhi beragamomamen perhiasan. Seringpula dikenakan kebaya,kainpenutup dada,dan alaskaki sebagai pelengkap(Hinzler,1995:25).Aktifitas inidilakukan setiapwaktudan membentuk pola
-
pola tertentuberdasarkan adatyangberlaku dalammasyarakattersebut.Perempuan Balimemang sejakkecil terlatih membuat banten(sesajen) dan orangtua selalumelibatkananakperempuan dalammembuat sesajiupacararitual. Metodemendidik
anakbelajarsambil bekerjasangat efektif danmenunjukanhasilgemilang, sehingga wanita
Bali tidak pemah berkeluh kesah dalam menunaikan tugas serta kewajibannya. Dengan
keluguan mengarungi kehidupan, wanita Bali sanggup beradaptasi dengan perempuan
modem. Segala kegiataninidalampandangankebudayaanmerupakanaktivitas budaya lokal yangdapat berupahasil seni,tradisi,pola pikir,atauhukum adat.
Tanaman sepertiyangdigambarkan pada latar belakangwanitamererot adalah pohon
bilva(Ficusreligiosa)adalahtanaman suci,mempunyai akarke atasmenyimbolkanspiritdan akar kebawah menyimbolkan duniawi,bilvamerupakantanamanaswatha(bhagavadgita),
dimana setiaplembamya merupakansimbol
-
simbol sloka-
slokasuci Weda. Di Bali, daunbilvadipergunakan sebagaisarana pemujaanyang paling utama pada HariSiwaratri,yang
tertuang dalamSiwaratri Kalpa (Titib, 2006). Tanamanini adalah tempatkediamandewa, sebab itu ia memancarkan sinar/oksigen.Dengananalisis itu makapohonbilvamengandung
simbolikyang menggambarkan bahwaia adalahbertumpu padaketekunan(Sudharta,1994) Korvermerancang posterpromosiwisatamempromosikanHindiaBelanda melaluipresentasi
eksotika wanita
-
lokal budaya timur dan aktivitas religi di Bali dalampostemya.D.Sintesis
Komersialisasi kesenian Bali muncul sejak zaman kolonial Belanda sekitar 1930
(KomersialisasikesenianBaliterjadi sejakzamankolonial diakses,Jumat,31 Januari 2014 12:27WIB),pembuatanposter promosi wisata inimenjadisalahsatuakses para wisatawan
barat mengenal kehidupan di timur diperiode ini. Budaya tradisi timur yangtidakpemah
tereksposesebelumnya,melaluitanganperancanggratis Korver,Balidiungkapkan dengan
pendekatan baratartdecountukmenjadikanobjeknya terlihatmodernistik.Sebagai salah satu
seniman poster moderen, Korver yang datang ke Hindia Belanda era 1930an merupakan bagian dari paraseniman modemis hasildidikanAmsterdamScholl yangberafiliasipada gaya
artdeco
.
Melalui visualisasi postemya,Korvertidak saja hanya ingin mengenalkan Balikepada
audien calon pelancong, namun juga meramu dan padumpakan gaya estetis barat dengan
potensiobjeklokal timur sehingga menghasilkan bentuk visualposteryangmodernistik. Hal
ini tidaksajamerujukpada presentasi visual akhir objekposter semata,namun kemampuan
teknisnya menghasilkankarya senibamdanmoderenalabarat telahmencerminkan tanggung
jawabartistiknyasebagai seniman yang membawacarapandangbam dalamteknikdangaya poster komersial keHindia Belanda.
VI.PENUTUP
A.Kesimpulan
Penelitian dengan topik poster promosi wisata masa Kolonial Belanda 1930
-
1940telah menghasilkan beberapa poin terkait dengan visualisasi pada gaya yang disajikan. Melalui serangkaianpengumpulandata danpenelitian,reduksi dan verifikasi data,dapat disiinpulkanbahwa gaya visual yang dikerjakan kaum modemisBelanda di atas bersifat moderenistik
yaknimenghasilkankarya bamdengangayadikembangkan,mengadopsigayamoderenyang
sedangpopuler di Eropa,yaitu gaya art deco
.
Menjawab apa yang menjadipermasalahandalam penelitian ini,yaitu mengapaposterwisatamasa kolonialdenganobjekbudaya lokal
divisualkan dengan pendekatan gayaartdeco? untuk itudapatdisimpulkanbahwa: pertama
artdecoadalahsebuahgayayang selalu mengadopsi budayalokal setempat dengangayabarat
dalam visualisasinya, kedua estetika art deco yang mengadopsi budaya lokal dapat
menciptakansendiri cirikhasnyadalamvisualisasinya,ketigagayaartdecoyangdihasilkan
Patrawidya, Vol.18,No. 1,April 2017: 29-40
entitas budaya lokal.
Disisilain elemen desainseperti ilustrasi gayaart deco berkesan mewah(fashioned), ceria,sederhana dalam bentuk namuntetapmencirikan modemistik, tepatditerapkanuntuk mengangkat objek tradisi budaya lokal. Triangulasi atasbeberapateoriart decodi atas,dapat
diramuskan bahwaartdecobertujuanmemodemisasiobjeklokal sehingga tampak modem.
Art decomerupakansebuahgayabamyangdikembangkan dengan mengkombinasi padukan
bentuk objek minimalis dan kecenderungan dekoratif lokal, kesederhanaan dalam detail,
menggambarkan lokal pedalaman yang didukung oleh gaya visual estetiknya, sehingga
menjadikan objekbudayalokaltampil modemistik.
B.Saran
Dalammerancang karyasenirupa khususnyadisaingrafisposter,ada beberapahalyang
hamsdiperhatikandisainer antara lain: memahami unsur dankonsep objek karyaseniyang
akan dihasilkan. Objek karya senisedapatmungkin membawa atribut yang representative
agardapat diapresiasisekaligus diidentifikasipenandaan maknanyadenganjelas,baik teks
maupun konteks pada eranya. Infonnasi yang memadai, media, teknik, gaya yang akan
digunakandalammengolahkaryarupa.Subjek yang diproses harus dapat diidentifikasidan
dikodefikasidenganbenar.
Disainer tidak hanya mempunyai kewajiban menyampaikan eksplorasi dan ekspresi semata, akantetapi fungsi komunikasi, presentasi,simbolisme menjadi salah satu muatan
ekspresi visual yanghams hadir dalam karya seni.Ketepatanartistik dan sejarah gayajuga
hams menjadi sebuahpengeahuan yang harus dipahami perancang grafisagarkarya yang
dihasilkan mampumembawainsightsebagai penandazaman.
DAFTARPUSTAKA
Arief,A.S., (1999). Tinjaun Desain Dari RevolusiIndustri Hingga Postmodern
,
Jakarta: Universitas Tarumanagara.Charles,V. &Klaus H. Carl,(tt.).Art Deco
,
Parkstone.Crawson,A.,(1979). HowtoPaintwithWaterColors ,FirstPublishedbyCollins,Glasgow
and London.
Dienaputra, R.D.,(2005).BudayaSunda,AntaraMitosdanRealitas.ArtikelPikiran Rakyat
edisi6 Mei
.
Hatley,R.,S,J.,Lucas,A.,Martin,B.,(1984). Mappingcultural regionsofJavain: Other
JavasAwayFrom TheKraton
.
Hartono, D
.
,Bandung SocietyforHeritage Conservation,htmlHeidi, H., (1995). Artifacts andEarly Foreign Influences
.
From Oey, Eric (Editor), Bali,
Singapore:PeriplusEditions.
Heulang Jawa, Kota Bogor Bebas Sampah, Wujudkan komitmen untuk membuat Sungai Ciliwung diKotaBogor BebasSampah
http://www.babadbali.com/pura/plan/ulun
-
danu-
batur.htmdiakses 24 Juli 2016,pukul 23.34 WIBKodhyat, H
.
, (1996).
Sejarah Pariwisata Dan Perkembangannya Di Indonesia, Jakarta :Grasindo.
Kusmiati, A.,(2004)
.
DimensiestetikaPada KaryaArsitek danDisan ,Jakarta: Djambatan. Koentjaraningrat,(2002).Manusia DanKebudayaandi Indonesia,Jakarta:Djambatan. KomersialisasiKesenianBaliterjadi sejak ZamanKolonialdiakses,Jumat,31Januari2014Kintamani, Eloknya Pemandangan Gunung dan Danau Batur
,
see-
and-
do/nature-
and-outdoor/kintamani/.com. diakses 25 Juli 2016,pukul23.11WIB
Miller,J., (2006).Decorative A DorlingKindersley Book Arts
,
Dorling Kindersley Limited 80 Strand,LondonMengenal
-
sejarah-
kebaya.html,diakses27 Juni 2016.22.47 WIBPanofsky,E.,(1965).Meaning in The Visual Arts
,
TheUniversityof ChicagoPress,Chicago1979, Raffles, E., Thomas "The History of Java", Oxford: Oxford University
Press.
Raffles, T.E.,(1965)."The History ofJava" Oxford:Oxford UniversityPress.
Riana, J. M. I Ketut, Babad Bali - Pura Ulun Danu Batur
,
diakses via on line www.babadbali.com/pura/plan/batari-
dewi-
danuh.htmRusmako,dkk.,(2008).Pendidikan Budi Pekerti
,
Yogyakarta: Grasindo.Sachari,A., (2009).BndayaVisual Indonesia
,
Jakarta:PenerbitErlangga.Sudharta,T.R., (1994).S'iwaratriMaknaDanUpacara
.
ISBN-
13: 978-
979-
832533.Sunjayadi, A., ( 2007 )
.
Vereeniging Toertistenverker Batavia (1908-1942) - Awal Turisme Modern di Hindia Belanda,
Jakarta:Terbitan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB)UI.Suryalaga,H.R.,H.,(2003).Makna AlatTenun TradisionalMenurutPadanganHidup Urang
Sunda
,
SeminarPameranAlatTenundiMuseum JawaBarat-
Bandung,15Juli.Susantio,D.,(2010). Ciliwung PalingBersihdan PalingBaikdi Dunia, Majalah Arkeologi
IndonesiaOn Line,diakses 26 Februari,22.47 WIB.
Tolmer,A
.
,(1931).Art DecoMise en Page: The Theory And Practice Of Lay-
Out,
Titib, I.M.,(2006).Persepsi Umat Hindu BaliTerhadapSvarga,Naraka,Dan Mok?aDalam
Svargaroha?aparva:PerspektifKajian Budaya
,
Surabaya: PenerbitParamita.
Yoeti,O
.
A.
, (2000).
IlmuPariwisata:Sejarah,
PerkembangandanProspeknya,
Jakarta: PT.