• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Anggota KREMOV Banten Tentang Film ”Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Persepsi Anggota KREMOV Banten Tentang Film ”Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” - FISIP Untirta Repository"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Strata (S-1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

oleh : Yosa Siti Anisa

6662102201

KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

“Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk :

Kedua Orang Tua, Kakak, dan Adik-adikku Tercinta dan

Terkasih Serta Mereka yang Aku Cintai, dan yang

(6)

v

Komunikasi/ Fakultas Ilmu Sosial dan politik/ Universitas Sultan Ageng Tirtayasa/ / 2016.

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar, film yang bercerita tentang kisah perjuangan hidupnya yang diangkat dari kisah nyata.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota Kremov Picture banten tentang film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.Teori dalam penelitian ini adalah Teori SOR.Teori ini menelaah efek media massa terhadap sikap dan perilaku masyarakat dapat berlangsung secara positif atau negatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Anggota Kremov Picture Banten, yaitu 224 orang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane, berdasarkan pada tingkat kesalahan 10%, sehingga sampel responden dalam penelitian ini adalah sebesar 69 sampel responden.Sementara teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Film Merry Riana ; Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan persentasi sebesar 78,52%. Dari hasil uji analisis korelasi dapat dijelaskan bahwa semua item Q1-Q15 adalah sebesar 0,237. Hal ini menunjukkan bahwa data valid. Dengan hasil yang dijabarkan dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) adalah 0,299. Karena signifikansi > 0,05, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi populasi tinggi badan normal.Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

(7)

vi

Sciences / University Of Sultan Ageng Tirtayasa / / 2016 .

Movies are a medium of communication that is both audio and visual to convey a message to a group of people gathering somewhere.merry riana: a dream a million dollars , a movie that tells the story of the story of his life that struggle was lifted from the story nyata.tujuan from the study is to find how perception a member of banten kremov picture about movies merry riana:a million dollar dream.teori in this research is the theory sor.teori this review the effect of mass media on the attitudes and behavior people can place in a positive or negatif.metode used in this research is quantitative deskriptif.populasi with the approach of the research is the number of members kremov picture banten , namely 224 people . The determination of size sample in this research using formulas yamane, based on the level of errors in 10 %, so that sample respondents in this research was at 69 sample responden.sementara technique sampling used is proportionate stratified random sampling.hasil research shows that the perception film merry riana; a dream a million dollars produce percent of 78,52 %.From the test correlation analysis can be explained that all items q1-q15 is of 0,237.This indicates that data valid.With the result that outlined in research significance (asymp sig) is 0,299.Because significance & gt; 0.05, so ha accepted.So, can be concluded that the population height normal. this figure shows that Ho were rejected and Ha accepted.

(8)

vii

Kremov Picture Banten Terhadap Film “Merry Riana:mimpi Sejuta Dolar”dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten. Dalam proses penulisan Skripsi ini, penelititelah melewati banyak kendala, baik dari luar maupun dari dalam diri peneliti sendiri, Peneliti juga menyadari masih banyak kekurangan serta kekeliruan yang terdapat dalam Proposal Skripsi ini, karena itulah peneliti akan sangat berbesar hati untuk menerima saran, kritik, serta gagasan yang dapat menjadi bahan perbaikan bagi penulis.

Skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.Untuk itu, penelitimengucapkan terima kasih kepada :.

1. Bapak Prof. Sholeh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak DR. Agus Sjafari. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmi Winangsih Dra, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Darwis sagita., M.I.Kom, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(9)

viii

terima kasih atas waktu, kesempatan, kesabaran, dan bimbingan yang sangat berarti bagi peneliti.

8. Seluruh Dosen FISIP Untirta yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi ilmu yang

bermanfaat bagi peneliti dan menjadi ladang amal bagi seluruh Dosen.

9. Seluruh Staf karyawan Prodi Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Terima kasih atas kemudahan pada pemberian data kepada peneliti.

10.Saudara Darwin Mahesa, selaku Ketua KREMOV Pictute. Terima kasih atas segala dukungan dan wawasan yang diberikan untuk peneliti.

11.Kedua orangtua yang selalu aku banggakan dan aku cintai Papah H.Kuswandi Sastraatmaja dan Mamah Nining Suhaeni. Terimakasih atas semua do’a, kasih sayang, cinta, kesabaran, dan dorongan baik moril maupun material yang tak pernah berhenti untuk anakmu dan tak terbalas sampai kapanpun. Kakak tersayang, Yona Dian Puspita, S.ikom Dan Adik – adikku,Yorie Alfarizie sastraatmaja & Yovie Siti Alfat-h. Terina kasih karena telah menjadi penyemangat dalam hidupku. You are my happiness.

12.Auzan Ali Almahran S.E. Terima kasih telah hadir dalam kehidupan ku. Terimakasih untuk Cinta dan kasih sayang dan segalanya dalam 7 tahun terindah ini. Terimakasih telah mewarnai hari hari ku.

(10)

ix

Kalian yang terbaik.Sausan terimakasih untuk 7 bulan terakhir yang indah ini. Terimakasih teman teman Angkatan 2010 Nanis yang

selalu bantu dan cerewetin aku, Agi, Dhamar temen seperjuangan dari awal kuliah sampe sekarang, Tata, Caca, Bunda Sinta, Ai,

Akmal, Steptian, Amel, Sarah, Vita, Widy, Yaumu, Sapiullah, Nida, Maulana Yusuf, Indra, Dedi, Maul. Terima kasih atas segala tawa dan canda serta dukungan kalian kepadaku dalam penyusunan skripsi ini. 15.Majelis Taqlim Ka Citra, Fadil, Audi. Terimakasih untuk segalanya. 16.Serta kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu, yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini adalah hasil karya peneliti. Oleh karena itu, peneliti dapat mempertanggungjawabkan baik isi maupun bentuk skripsi ini sepenuhnya. Peneliti berharap skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Serang, Februari 2016

Peneliti,

(11)

x

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa ... 17

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa ... 19

(12)

xi

(13)

xii

4.2.1.6 Mengetahui Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar ... 67

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 1 ... 69

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 2 ... 71

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 3 ... 72

4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian terfokus ... 74

4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian terbagi ... 76

4.3.6 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus Menerus 1 ... 78

4.3.7 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus menerus 2 ... 80

4.3.8 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus Menerus 3 ... 82

4.3.9 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Kurang Perhatian ... 84

(14)

xiii

4.3.13 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat

Ukur Tahu ... 91

4.3.14 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Memahami ... 93

4.3.15 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Aplikasi ... 95

4.4 Analisis Deskriptif Data ... 97

4.4.1 Analisis deskriptif variabel (X) Persepsi Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar ... 98

4.4.2 Analisis deskriptif variabel (X) Perhatian Khalayak ... 98

4.4.3 Analisis deskriptif variabel (X) Penafsiran Khalayak ... 98

4.4.4 Analisis deskriptif variabel (X) pengetahuan Khalayak ... 99

Tabel 3.2 Skala Penilaian Rata-Rata ... 42

(15)

xiv

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ... 64

Tabel 4.5 Perhatian dalam Menonton ... 65

(16)

xv

4.8 Diagram Q2 ... 72

4.9 Diagram Q3 ... 74

4.10 Diagram Q4 ... 76

4.11 Diagram Q5 ... 78

4.12 Diagram Q6 ... 80

4.13 Diagram Q7 ... 82

4.14 Diagram Q8 ... 84

4.15 Diagram Q9 ... 85

4.16 Diagram Q10 ... 87

4.17 Diagram Q11 ... 89

4.18 Diagram Q12 ... 91

4.19 Diagram Q13 ... 93

4.20 Diagram Q14 ... 95

4.21 Diagram Q15 ... 97

DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN I PEDOMAN KUISIONER ... 118

LAMPIRAN II POSTER FILM MERRY RIANA:MIMPI SEJUTA DOLAR ... 121

LAMPIRAN III PROFIL KREMOV PICTURE ... 121

LAMPIRAN IV BUKTI BIMBINGAN ... 126

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media

komunikasi massa). Media massa adalah yang dihasilkan oleh tekhnologi modern.

Menurut Rakhmat, komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.1

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa

yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian

khalayak secara serempak dan serentak. Media massa adalah alat yang biasanya

digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)

dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio

dan televisi (Cangara, 2003:134). Hingga detik ini media massa masih menjadi

penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu

menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan / berita

atau program yang di tampilkan.

Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa

salah satunya adalah film, Film adalah media komunikasi yang bersifat audio

1

(18)

visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang

berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134).

Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung

dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup

berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam

film adalah menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada pikiran

manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Film juga

dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi

sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup.

Film dinyatakan sebagai bentuk dominan komunikasi massa di belahan

dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film di

televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD). 2

Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya

berbeda-beda, semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik

perhatian orang terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Selain itu,

film dapat dirancang untuk melayani keperluan publik terbatas maupun publik

yang seluas-luasnya.

Film dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film documenter

dan film kartun.

1. Film Cerita

Film cerita (story film) adalah jenis film yang mengandung suatu cerita

yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang

2

(19)

film tenar dan didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang

diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasarkan

kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik.

2. Film Berita

Film Berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar

terjaadi. Karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada public

harus mengandung nilai berita. kriteria berita itu adalah penting dan

menarik.

3. Film Dokumenter

Film Dokumenter didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai karya

ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film

documenter adalah hasil interpretasi pribadi (pembuatnya mengenai

kenyataan tersebut).

4. Film Kartu

Film Kartu dibuat untuk konsumsi anak-anak, dan dapat dipastikan

kita semua menegnal tokoh Donald bebek, Putri Salju, Miki Tikus.

Yang diciptakan oleh seniman Amerika.3

Film Merry Riana, mimpi sejuta dollar adalah salah satu film di tahun 2014

yang memiliki cukup banyak penggemar.

Sehingga dapat menyedot penonton hingga 715.571 penonoton. Film Merry

Riana : Mimpi Sejuta Dolar menempati posisi ke-3 setelah film Comic 8 dengan

3

(20)

total penonton 1.624.067 dan yang menempati posisi ke-2 adalah Film The Raid

2:Berandal, dengan total penonton 1.434.2724. Film ini bercerita tentang seorang

gadis yang bernama Merry Riana, kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari

kisah nyata yang sebelumnya telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul

yang sama. Merry Riana yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja

lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang

sedang tidak stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan

orangtuanya dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan

harta benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang

diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda yang

melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli satu tiket

saja.

Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang seadanya yang

hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah perjuangan hidup

Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia menemukan sahabatnya

Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan kuliah di Singapur juga. Dengan

bantuan Irene, Merry mencari celah diantara aturan Singapur yang begitu ketat

dan bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk

ke perguruan tinggi terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar

$40.000. salah satu harapan Merry adalah dengan mencari orang yang mau

menjadi penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa

4

(21)

meminjamkan uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau

menajdi panjaminnya.

Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva (Dion

Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun ternyata Alva cuek

dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa syarat sebelum akhirnya

meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh Merry untuk mencari kerja

sambilan.

Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena dia tidak

mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan sekaligus

membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras bagaimana ia bisa

melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur,bisnis

online, bekerja di restoran dan bermain saham dengan resiko yang sangat tinggi.

Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti setiap hari,

bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak sekalin problem yang ia

lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan putus asa.5

Sama halnya dengan Merry Riana, remaja di Indonesia saat ini tidak

berdeda jauh dengan Merry Riana, mereka mereka menuangkan pikiran-pikiran

mereka kedalam berwirausaha, membuat web, menulis buku, membuat blog dan

sekarang ada istilah “youtubers” yakni dimana kegiatan mereka adalah membuat

video lucu, unik dan menarik.

Sekarang banyak bermunculan komunitas-komunitas film dikalangan

remaja baik mahasiswa maupun sma. Perkembangannya di Indonesia sendiri

5

(22)

dimulai pada tahun 1950 dengan berdirinya klub bernama Liga Film Mahasiswa

Universitas Indonesia (LFM-UI) di kampus UI Salemba. Tahun 1960 berdiri Liga

Film Mahasiswa ITB (LFM-ITB). Tahun 1969 lahir Klub Dewan Kesenian

Jakarta yang kemudian dikenal sebagai Kine Klub Jakarta (KKJ).

Di Banten sendiri sudah ada beberapa komunitas film diantaranya: Kremov

Picture, Banten Art Broadcast, Rolling Action, KPI Film IAIN, Kovi Kita Untirta,

Untirta TV, Light Cinema Cilegon, B’Production, Wong Kene Art, FK-Movers

Tanggerang, Arangemil Tanggerang, Kebun Film Tanggerang, Forum Lenteng,

Saidjah Forum, Lebak Inoise, Banten Star dan masih ada beberapa komunitas

yang belum terdaftar dalam FKFB (Forum Komunitas Film Banten).salah

satunya, ada komunitas film yang diberi nama KREMOV PICTURE. KREMOV

PICTURES adalah komunitas film yang kini telah memulai menjadi production

house. Berdiri pada 15 Juni 2007 bermulai dari semangat pelajar dan mahasiswa

gabungan dari seluruh daerah provinsi Banten yang hobi dalam bidang perfilman.

Kremov Pictures memiliki jaringan yang kuat dengan beragam anggota dan

pengurusnya se-Banten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang,

Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang, hingga terpercaya menjadi EO, Mitra

Kerja Lokal & Nasional. Sejak tahun 2007-2011 Kremov memiliki nama

"Kreative Movie" kemudian awal tahun 2012-2014 Kremov memiliki nama

Kaleidoscope Creative Movie Pictures, kemudian berubah kembali di penghujung

(23)

tersebut menjadi Kremov Pictures dengan berlambang icon film dan menara

Banten. 6

Peneliti memilih kremov Picture karena, berdasarkan data yang ada pada

Forum Komunitas Film Banten (FKFB), bahwa Kremov Picture adalah komunitas

terbaik. Kremov Picture Komunitas Film Banten yang mewakili Banten dalam

ajang Festifal Film Indonesia (FFI) pada tahun 2015.

Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Persepsi Anggota Kremov Picture Banten Terhadap Film

“Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dia atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “Bagaimana Persepsi Anggota Kremov Picture

Terhadap Film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”)?” 1.3 Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah, yaitu:

1. Bagaimana perhatian anggota Kremov tentang film “Merry Riana : Mimpi

Sejuta dollar” bagi anggota kremov picture Banten?

2. Bagaimana penafsiran film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi

anggota kremov picture Banten?

3. Bagaimana pengetahuan film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi

anggota kremov picture Banten?

6

(24)

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tujuan penelitian menunjukan apa yang akan dicapai

atau apa yang akan terjadi dari penelitian yang di uji. Tujuan penelitian

akan digunakan sebagai rujukan dalam merumuskan kesimpulan penelitian.

1. Untuk Mengetahui perhatian anggota Kremov tentang film Merry Riana :

Mimpi Sejuta Dolar.

2. Untuk mengetahui penafsiran anggota Kremov tentang film Merry Riana :

Mimpi Sejuta Dolar.

3. Untuk mengetahui pengetahuan anggota Kremov tentang film Merry

Riana : Mimpi Sejuta Dolar.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap

teori-teori yang digunakan setelah diadakan penelitian pada anggota

Kremov. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi Mahasiswa

Ilmu Komunikasi, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sedang dan untuk peneliti lain yang

ingin mengkaji lebih dalam mengenai Persepsi film Merry Riana : Mimpi

Sejuta Dolar.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini bagi penulis diharapkan

bisa bermanfaat bagi pengembangan implementasi penggunaan media

(25)

massa diharapkan dapat bermanfaat menjadi bahan referensi pembuatan

program acara yang bermutu sesuai dengan kebutuhan khalayak.

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi atau

(26)

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tinjauan Komunikasi

Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar manusia sebagai

makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya. Pada

dasarnya manusia adalah makhluk yang kompleks, dan permasalahan

komunikasi dimana manusia sebagai objeknya pun menjadi sesuatu yang

tidak pernah habis untuk dibahas. Menurut Everett M. Rogers seperti yang

dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar, Komunikasi adalah, “suatu proses dimana suatu ide dialihkan

dari sumber kepada suatu penerima dengan maksud utnuk mengunbah

tingkah laku mereka.

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi,

komunikasi massa dapat diartikan “sebagai jenis komunikasi yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan

anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang

sama dapat diterima serentak dan sesaat.7

Sementara menurut Harold Lasswell, cara yang baik

menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai

7

(27)

berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What

Effect?”. Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa

komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan

diajukan itu, yakni:

1. Komunikator (source, sender)

Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif atau

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja

berupa individu, kelompok, organisasi, perusahan bahkan negara.

2. Pesan (message)

Merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari

sumber (source). Menurut Rudolph F. Verderber, pesan terdiri dari

3 komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan.

3. Media (channel, media)

Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber

(source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran pun merujuk pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.

4. Komunikan (receiver, recipient, communicate)

Nama lain dari penerima adalah destination, communicate, decoder, audience, listener daninterpreter dimana penerima

(28)

5. Efek (effect, impact, influence)

Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia

menerima pesan tersebut.Jika kita berbicara mengenai definisi

komunikasi, diantara banyaknya definisi komunikasi tidak ada

yang benar ataupun yang salah. Dari masing-masing definisi

mempunyai prespektif masing–masing yang tujuannya sama yaitu

bagaimana konteks yang dibicarakan mengenai apa yang

dikomunikasikan, dan adanya si pengirim dan si penerima untuk

mencapai suatu bentuk pemahaman dari pesan-pesan tertentu.8

Tabel 2.1

Kepada Siapa Dengan Efek apa

Komunikato

Sumber. Modul 1-9 Teori Komunikasi, S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D dkk. (1994)

Jadi berdasarkan paradigm laswell tersebut, komunikasi

adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada

komunikan melalui media menimbulkan efek tertentu.

(Effendy,2000).

8

(29)

Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal.

Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan

menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang

digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi

internasional seperti simbol lalu-lintas, alfabet latin, simbol

matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa

dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.

Sedangkan komunikasi non verbal adalah proses komunikasi

dengan menggunakan kode non verbal.

2.1.1.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)

kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan,

informasi, opini, dan lain – lain yang muncul dari benaknya.

Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya

yang timbul dari lubuk hati.

Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat

Komunikasi ada 2 Proses Komunikasi yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses

menyampaikan pikiran oleh komunikator kepada komunikan

(30)

saluran. Lambang itu umunmnya bahasa, tetapi dalam

situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan

dapat berupa kial (gesture), yakni gerak tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya.

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan

alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang

sebagai media pertama 9

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi

Menurut pandangan Effendy yang menjelaskan

bahwasannya terdapat 4 fungsi dari komunikasi. Fungsi-funsi

tersebut ialah :

1. To Inform

Maksudnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat

dan memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang

terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain serta segala

sesuatu yang disampaikan oleh orang lain.

2. To Educate

Maksudnya adalah sebagai sarana pendidikan. Bahwasannya

dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan

9

(31)

pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan

informasi dan pengetahuan.

3. To Entertain

Maksudnya adalah komunikasi berfungsi untuk menyampaikan

hiburan atau menghibur orang lain.

4. To Influence

Maksudnya adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang

berkomunikasi dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran

komunikan dan lebih jauh lagi berusaha mengubah sikap dan

tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.

2.1.1.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi

terdiri dari point, point-point tersebut mencakup :

1. Perubahan sikap ( Attitude change )

2. Perubahan pendapat ( Opinion Change )

3. Perubahan perilaku ( Behavior Change )

4. Perubahan sosial ( Sosial Change ) ( Effendy, 2004 : 8)

2.1.2 Komunikasi Massa

Menurut Effendy, Komunikasi massa adalah komunikasi dengan

(32)

sirkulasi yang luas, radio, dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum,

dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.10

Menurut Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winangsih dalam buku

Komunikasi antar Manusia, Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa modern, meliputi surat kabar mempunyai sirkulasi luas, siaran radio dan

televisi ditujukan kepada umum dan film dipertunjukan di gedung-gedung

bioskop.11

Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa adalah

produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan

yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa adalah

jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,

heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang

sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Komunikasi Massa menurut para ahli adalah komunikasi melalui media

massa. Sedangkan komunikasi Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology : An Introduction to the study of communication. Menyatakan bahwa komunikasi

massa :

First, mass communication is communication addressed to the masses, to an extremiley large audience. This does not mean that the audience includes all people or that is large and generally rather poorly difined.

10

Onong Uchjana Effendi, M.A, 2003 , Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

11

Drs H.Sihabudin Ahmad, M.Si dan Dra Rahmi Winangsih, M.Si Komunikasi Antar Manusia,

(33)

Second, mass communication is communication is perhaps most easily and most logically defined by it form : Televison, radio, news, paper, magazine, film, books and tapes.

Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar pada umumnya agar sukar di definisikan.

Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual komunikasi. Barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya : televise, radio, majalah, film, buku dan pita.

2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa

Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari

corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:

1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonym

2. Pesan disampaikan secara terbuka

3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat

sekilas (khusus untuk media elektronik)

4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang

kompleks yang melibatkan biaya besar.

Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh

sifat-sifat komponen yaitu sebagai berikut :

a. Komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication)

Berbeda dengan komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara

dua arah, dalam komunikasi massa komunikasi berlangsung secara

satu arah. Artinya, tidak ada arus balik dari komunikan kepada

(34)

sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan dari khalayak

sasarannya.

b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan

lembaga, yakni suatu perusahaan, institusi atau organisasi.

Komunikator pada komunikasi massa, misalnya pengiklan. Karena

media yang digunakannya adalah suatu lembaga dalam

menyebarluaskan pesan komunikasi bertindak atas nama lembaga.

Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu,

peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Ide,

model iklan, suara, bahasa suatu iklan Frestea tidak mungkin dapat

dilihat dan didengar jika ditunjang oleh pekerjaan penggagas iklan,

jurukamera, jurusuara, dan sebagainya.

Oleh karena itu, komunikator pada komunikasi massa dinamakan

juga komunikator kolektif (collective communicator) karena

tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama

sejumlah kerabat kerja.

c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum

(public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak

menyangkut kepentingan umum. Media massa dalam hal ini misalnya

(35)

bukan hanya untuk kalangan anak-anak atau dewasa saja. Kebanyakan

pengiklan suatu produk membuat iklan untuk di promosikan kepada

sejumlah khalayak umum.

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Ini adalah ciri paling hakiki dibandingkan dengan media

komunikasi lainnya seperti poster atau papan reklame, yaitu

kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak

khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Contoh

media komunikasi massa disini seperti, film, radio dan televisi.

e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.

Artinya dalam keberadaannya komunikan ini terpencar-pencar, di

mana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki

kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis

kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman,

kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.12

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi Komunikasi massa dikemukakan oleh Effendi dalam

Ardianto (2007 : 18) , secara umum yaitu:

1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasikan ini diartikan bahwa

media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,

pendengar, atau pemirsa. Berbagi informasi dibutuhkan oleh

12

(36)

khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan

kepentingannya.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya

mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta

aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar, atau pembaca.

3. Fungsi Memengaruhi

Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang

bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun

tingkah laku (conative).

2.1.2.3 Media Massa

Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat

yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada

khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat

kabar, film, radio, dan televisi.13

Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan

tindakan khalayak. Budaya, social dan politik dipengaruhi oleh

media. Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita.

Media membentuk opini publik untuk membawanya pada

perubahan yang signifikan.

13

(37)

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua

kategori yaitu media massa cetak dan media massa elektronik.

Yang termasuk media massa cetak yaitu buku, surat kabar, dan

majalah. Sedangkan yang termasuk media massa elektronik.

2.1.2.4 Film

Film dalam kamus lengakap Bahasa Indonesia berarti

gambar hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian

film secara fisik berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid

untuk gambar negative (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat

gambar positif (yang dimaikan di bioskop).14

Menurut Oey Hong Lee,” Film sebagai alat komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, social dan demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya abad ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan mencapai puncaknya diantara Perang Dunia I dan Perang dunia II, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945,

seiring dengan munculnya medium televise”.15

Alex Sobur Menyebutkan, Dari banyak penelitian tentang

dampak film terhadap masyarakat, hubungan antar film dan

masyarakat selalu dipahami secara linear. Artinya, film selalu

mempengaruhi dan buat, Film membentuk masyarakat berdasarkan

14

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta : Pustaka Amani, Hal.97

15

(38)

muatan pesan (message) di baliknya, tanpa berlaku sebaliknya.

Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas

argument (Irwanto, 1994:13), bahwa film adalah potret dari

masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas

dan tumbuh berkembang dalam masyarakat, dan kemudian

memproyeksikannya ke atas layar.16

Seperti dikemukakan oleh Van Zoest, bahwa film dibangun

dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk sebagai

system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek

yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian

gambar dalam film menciptakan imaji dan system penandaan.

Karena itu, bersamaan dengan tanda ikonis, yakin

tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. 17

Menurut Cultural Norm Theory, Media tidak berpengaruh

langsung terhadap individu-individu melainkan juga

mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan

nilai-nilai suatu masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide,

evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya sendiri.18

16

Ibid, Hal.127

17

Ibid, Hal. 128

18

(39)

2.1.3 Pengertian Presepsi

Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan

arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan

pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu

sendiri.

Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan

pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan

kumpulan konseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang

mempengaruhi persepsi, yaitu :

1) Yang paling pengaruh terhadap persepsi adalah perhatian, kaerena

perhatian adalah proses mental ketika stimulusatau rangkaian

stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada stimulus lainnya

melemah.

2) Stimuli yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimuli yang

dimaksud mungkin berupa objek, orang, benda atau peristiwa.

Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang

melihat.

3) Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat,

waktu, suasana dan lain-lain.

Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri

manusia ini kemudian menuntut para ahli untuk mendalami cara

(40)

adalah seni hipnotis, yakni seni penerapan sugesti untuk membentuk

pandangan baru terhadap sesuatu yang bahkan dapat secara ajaib

menentang realitas. Dalam konteks persepsi, posisi benar dan salah itu

akan terasa hambar dan membingungkan, karena berkaitan dengan

kemampuan masing-masing orang dalam memandang dan

menyimpulkan, sehingga tentu sangatlah diperlukan cara bagi kita

untuk memaksakan persepsi. Dari sinilah kemudian sangat terasa

pentingnya pendidikan, pergaulan, pengajian dan pengkajian terhadap

suatu bidang pemahaman.

Pemuka agama akan memaksakan persepsi tentang agama

yang dianutnya bagi para penganutnya. Pendidik akan memaksakan

persepsi tentang suatu pemahaman terhadap muridnya. Ahli kriminal

akan memaksakan persepsi terhadap anak buahnya. Seorang atasan

akan memaksakan persepsi terhadap bawahannya. Orang tua akan

memaksakan persepsi terhadap anaknya. Dan begitu seterusnya.

Tentu saja, “memaksakan” persepsi disini dimaksudkan untuk

menghindari perbedaan ekstrim (karena hakikatnya tidak bisa disamakan) antar personal dalam suatu lingkungan. Disini tampak

sekali pentingnya pemaksaan dalam persepsi, dengan terlepas dari

persoalan baik dan buruknya persepsi yang ditanamkan.

Persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu akan

melalui berbagai macam indikator. Sedangkan persepsi itu sendiri

(41)

memilih, mengevaluasikan dan mengasumsikan rangsangan dari

lingkungan eksternal.

Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang kemudian

dikenal dengan persepsi. Persepsi kita sering tidak cermat, salah satu

penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita

mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan

kita.19

Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang di

peroleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa

jenis20 :

1) Persepsi visual

Persepsi visual didapatkan dari inera penglihatan. Persepsi ini

adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan

mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi

secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering

dibicarakan dalam konteks sehari-hari.

2) Persepsi auditori

Persepsi auditori di dapatkan dari indera pendengaran yaitu

telinga.

19

Jalaludin Rakhmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal.51

20

(42)

3) Persepsi perabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takti yaitu kulit.

4) Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman

yaitu hidung.

5) Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan

yaitu lidah.

2.1.3.1 Proses Terjadinya Persepsi

Menurut mulyana (2004:167), proses persepsi terjadi dua

tahap yaitu Tahap Atensi dan tahap Interpretasi:Tahap Atensi adalah tahap dimana kita memperhatikan stimuli (tahap

pencarian perhatian) yang didahului oleh ter-ekposnya

seseorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu proses

terjadi dalam alam sadar, maka sebelumnya ia harus menyadari

adanya rangsangan itu melalui mekanisme panca indera.

Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespon

atau menafsirkan objek atau rangsangan apapun, manusia atau

kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan

tersebut.

Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu subjek untuk

dipersepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri. Dalam banyak

(43)

dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian.

Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab

kejadian-kejadian berikutnya. Itulah sebab orang yang paling kita

perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh.

Dengan perkataan lain, kita akan memperhatikan apa yang kita

anggap bermakna bagi kita dan tidak akan memperhatikan apa

yang tidak bermakna bagi kita.

Menurut Rakhmat (2004:51), persepsi ditentukan oleh

beberapa fakor yang bersal dari stimulus, yaitu21:

1) Perhatian

Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli

menjadi menonjol dalam kesaadaran pada stimuli lainnya

melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh factor

eksternal, yakni atribut atribut objek yang dipersepsikan

seperti gerakan, kontras kebaruan, perulangan objek yang

dipersepsi.

2)Penafsiran

Penafsiran merupakan proses dimana penerima

member arti terhadap pesan pesan yang diterimanya,

mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan

mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan

rangkaian stimuli yang dipersepsi.

21

(44)

3) Pengetahuan

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa

yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak.

Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya

informative bagi dirinya.

Persepsi social atau persepsi orang terhadap orang

lain adalah proses menangkap arti objek objek social dan

kejadian kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.

Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka

persepsi atau penilaian kita terhadap orang maka

mengancung resiko. Persepsi saya terhadap anda

mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada

gilirannya persepsi anda terhadap saya juga akan

mempengaruhoi persepsi saya terhadap anda, begitu

seterunya (Mulyana, 2004:176).

Menurut Mulyana dan Rakhmat (2004:180), setiap

orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas

disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi

yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan atau

upaya komunikasi dilakukan pihak sumber tentunya juga

diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri

penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber.

(45)

dipengaruhi oleh berbagai macam indicator. Terhadap

banyak indicator yang menjelaskan tentang hal-hal yang

dapat dijadikan sebagai indicator dari akibat atau hasil yang

terjadi pada pihak penerima.

2.2 Teori S-O-R

Perkembangan teori-teori efek media massa bermula pada pandangan bahwa

media massa berpengaruh kuat terhadap perubahan sikap dan perilaku

masyarakat.

Teori S-O-R berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul

Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu

kampanye pemilihan Presiden Amerika pada tahun 1940,studi tersebut dilakukan

dengan asumsi bahwa proses stimulus respon bekerja dalam menghasilkan efek

media massa. Pada tahun 1970, Melvin DeFleur memodifikasi terhadap stimulus

respons dengan teori yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi

massa.

Teori S-O-R singkatan dari Stimulus Respon-Organisasi-Response. Objek

material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang

jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, kognisi efeksi dan konasi.

Prinsip Stimulus-Respon dasar dari Teori Jarum hipodermik, teori klasik

mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh, dan

memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa merupakan obat yang di

suntikan ke dalam pembuluh darah audience, kemudian audience bereaksi

(46)

Prinsip S-R mengasumsikan bahwa pesan informasi disiapkan oleh media dan

didistribusikan secara sistematis dalam sekala luas. Dengan demikian, secara

serempak pesan tersebut dapat diterima sejumlah besar individu, bukan di tujukan

kepada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespons

informasi tersebut.

Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang

terarah, tidak akan terjadi secara langsung dan segera terhadap komunikan.

Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa

komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan

bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan

merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini

dapat berlangsung secara positif atau negatif.22

Menurut stimulus response ini, efek yang di timbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur

dalam model ini adalah :

1) Pesan (stimulus, S)

2) Komunikan (organism, O)

3) Efek (response, R)

22

(47)

Gambar 2.2

Model S-O-R (Stimulus-Organism-Respons)

Dalam penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat

bagaimana persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau

mengubah sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.

Berdasarkan teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh

komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efef yang kehadirannya

terkadang tanpa di sadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini

dimana pesan yang di sampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana :

Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga menimbulkan efek bagi

audiens sasarannya. Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan

yang menjadi organism yaitu Anggota KREMOV Banten. Sedangkan

(48)

2.3 Kerangka Berfikir

Teori Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini

menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya

model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,

simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara

tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.

Penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat bagaimana

persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau mengubah

sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.

Berdasarkan teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan

oleh komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efek yang

kehadirannya terkadang tanpa di sadari oleh komunikan (Effendy, 2003, p.

255). Begitu juga dengan penelitian ini dimana pesan yang di sampaikan oleh

aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga

menimbulkan efek bagi audiens sasarannya.

Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan yang menjadi

organism yaitu anggota Kremov Banten. Sedangkan response merupakan

efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan aktor-aktor film Merry

Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di sampaikan ke komunikan.

Secara sederhana, kerangka berfikir penelitian ini di gambarkan sebagai

(49)

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

(Jalaluddin Rakhmat, 2004, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal. 51)

Stimulus

Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar

Organism Anggota Kremov

Picture Banten

Respons

Persepsi Khalayak :

 Perhatian

 Penafsiran

(50)

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

PENELITI

Rohyan Fasalama Alaika Ilham M Rinaldi

JUDUL Naik Haji” di RCTI bagi

khalayak di Lingkungan Kp Tambak Rt.01/01 kec. Kibin Serang-Banten

TAHUN 2009 2014

UNIVERSITAS Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

TUJUAN Untuk mengetahui apakah tayangan jika aku menjadi Bubur Naik Haji di RCTI bagi khalayak di Lingkungan Kp Naik Haji di RCTI bagi khalayak di Lingkungan Kp Tambak Rt.01/01 kec. Kibin Serang-Banten.

METODE Kuantitatif Deskriptif Kuantitatif deskriptif HASIL

(51)

respon sangat tinggi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 4.24.

PERBEDAAN Perbedaan penelitian ini dengan peneliti diatas adalah teori yang digunakan yaitu teori Perbedaan Individual

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti diatas adalah teori yang digunakan yaitu teori SOR dan peneliti meniliti tentang

Definisi operasionalisasi, merupakan ”suatu unsur penelitian yang

memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel atau suatu definisi

yang menyatakan dalam kriteria atau operasinyang dapat diuji secara khusus”.

(silalahi, p.35).

Operasional dari film ”Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” yang akan di

teliti yaitu mengetahui mengenai perhatian khalayak, pengrtian khalayak, dan

pengetahuan khalayk dari persepsi anggota Kremov Picture mengenai film

”Merry Riana Mimpi sejuta Dolar”.

Tabel 2.3

Oprasionalisasi Variabel Variabel

Indikator Alat Ukur Pernyataan Skala

Pengukuran

Perhatian Perhatian Selektif Film Merry Riana

(52)

menjalani kehidupannya

Perhatian terfokus Saudara menonton film

Merry Riana dengan serius

Likert

Perhatian terbagi Ketika menonton film

Merry Riana, saudara

wirausaha yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton

Likert

Kurang perhatian Film Merry Riana

memiliki beberapa scene yang kurang menarik dan

positif bagi saudara,

karena ceritanya

membuat penonton

belajar memahami arti perjuangan

Likert

Sistem Nilai Aktor utama dalam film

Merry Riana dapat

memainkan perannya

sesuai dengan karakter masing-masing.

Likert

Setting tempat dalam film Merry Riana sudah

sesuai dengan setting

tahun yang ditayangkan

(53)

Pengetahuan Tahu Dalam menonton film ini

saudara dapat

mengetahui gigihnya

berbisnis

Likert

Memahami Dengan adanya adegan

yang ditampilkan dalam

film Merry Riana:Mimpi

Sejuta Dolar

memudahkan saudara

untuk memahami cara menggapai cita-cita

Likert

Aplikasi Lewat film Merry

Riana:Mimpi Sejuta Dolar saudara dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Likert

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut

Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuan titatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. 23

Menurut Kriyantono, pengertian kuantitatif adalah riset yang

menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri yaitu (1)

hubungan riset dengan subjek jauh, (2) riset bertujuan menguji teori atau

hipotesis, mendukung atau menolak teori, (3) riset harus digeneralisasikan, karena

itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi

konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel, (4) prosedur riset yaitu empiris.24

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survey, yaitu metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.

23

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cetakan ke 15, Bandung: Alfabeta

24

Rachmat Kriyantono. 2006. Teknis Penulisan Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran,

(55)

Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang

dianggap mewakili populasi tertentu.25

Menurut Rosady Ruslan, metode survey ini biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan yang secara langsung didapatkan melalui kuisioner

(questioner) dan wawancara (interview) baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek).26

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma yang penulis gunakan adalah paradigma positivistik. Paradigma

positivistik dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental atau

paradigma empiristatis yang dikembangkan oleh para ahli seperti, Conte,

Durkheim, dan Mill.27 Positivisme menggambarkan pendekatan baru terhadap

pengetahuan. Masyarakat bergerak dalam tiga tahap berdasarkan pola pikir dari

teologis atau fiktif ke metafisik atau abstrak ke penjelasan ilmiah atau positif.

Dalam tahap positif, gejala sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris

atau gejala tersebut. Tidak seperti dalam tahap teologis, dan metafisik yang

mengandalkan kekuatan inti tertentu pada terjadinya suatu gejala. Tahap positif

ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan akhir.

Conte mengembangkan pendekatan positivisme dalam mempelajari masyarakat

25

Ibid, hal 59

26

Rosady Ruslan. 2003 Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

27

(56)

berpendapat bahwa aplikasi metode ilmu-ilmu alam dan asumsinya untuk

mempelajari manusia akan menghasilkan satu “positive science of society”.28

3.3 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan

pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian

biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu

alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulan data.29

Instrument penelitian sendiri merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur

data dilapangan. Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana dan apa

yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Dengan demikian, alat ukur ini

sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi kebenaran dan

ketepatan hingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan ketetapan dari data

dilapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan masalah dengan

tidak meluas.30

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah kuisioner (angket). Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi

oleh responden, disebut juga angket. Tujuan penyebaran adalah mencari informasi

yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.31 Kuisioner adalah teknik

28

(57)

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.32

Pembobotan skor kuisioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono,

skala likert adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk

mengisi skala likert dalam instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih satu dari

jawaban yang sesuai. Setiap butir bernilai 1 sampai 4 disesuaikan dengna

alternatif-altenatif jawaban yang dipilih dari masing-masing pernyataan.33 Peneliti

menggunakan skala likert 4 pilihan dengan menghilangkan pilihan netral (ragu-ragu) untuk menghindari kecenderungan responden yang bersikap netral, hal ini

dilakukan oleh peneliti agar mendapat informasi yang pasti.

Keempat penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Untuk menilai hasil kuisioner digunakan rumus rentang skala yang

dijelaskan oleh Riduwan34:

Riduwan. 2009. Metode & Teknik Penyusunan Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hal.132 Pilihan Skor

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

(58)

Rentang Skala =

=

Maka skala penilaian nilai rata-rata untuk jawaban hasil kuisioner adalah:

Tabel 3.2 Skala Penilaian Rata-rata

No Rentang Persentase Kriteria

1 1,00 - 1,75

sangat tidak baik/ sangat rendah

2 1,76 - 2,50 tidak baik/ rendah 3 2,51 - 3,25 baik/ tinggi 4 3,26 - 4,00 sangat baik/ sangat tinggi

Seluruh pernyataan yang diajukan penulis kepada responden melalui

kuisioner bersifat positif. Dari presentasi hasil jawaban yang diberikan oleh

responden dengan melakukan perhitungan analisis deskriptif maka penulis dapat

menyimpulkan apakah persepsi Anggota Kremov Picture mengenai film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.

Nilai tertinggi - Nilai terendah

Nilai tertinggi

4 – 1

4

(59)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Cara pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner yaitu

pertanyaan yang disusun secara tertulis, biasanya merupakan daftar

pertanyaan guna memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden.

3.4.2 Data Skunder

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku-buku literature

(perpustakaan), internet dan artikel-artikel yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas, digunakan untuk melengkapi data-data yang

sudah ada.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitiuntuk dipelajari dari kemudia ditarik kesimpulannya.”35 Sudjan

mengemukakan bahwa totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung

atau pun pengukuran kuantiitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua

anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya

dinamakan populasi.36

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek/obyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek

atau subyek yang diteliti itu. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah

35

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cetakan ke 15, Bandung: Alfabeta

36

(60)

keseluruhan anggota aktif Kremov Picture. Pada Tanggal 03 Januari 2015,

Kremov mengadakan nonton film bareng yitu menonton film Merry Riana :

mimpi Sejuta dollar. Menggunakan infokus yang bertempat di secretariat

Cilegon di Jl. Gedong Damai. Untuk lebih jelas mengenai jumlah populasi

dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Jumlah Populasi

No Anggota Kremov Picture

1. 224 Orang

Sumber: Kremov Picture

3.5.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

dituju).”37

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut.38 Sampel penelitian adalah sebagian dari

populasi yang diambil dari sebagian sumber data dan dapat mewakili seluruh

populasi dan yang akan dijadikan sampel penelitian ini.

Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian

tersebut disebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.39

37

Riduwan. 2004. Statitika untuk lembaga dan instansi pemerintah atau swasta, Bandung: Alfabeta

38

Sugiyono, Op. Cit

39

Gambar

Tabel 2.1 Formula Lasswell ............................................................................
Gambar 2.2 Model S-O-R (Stimulus-Organism-Respons)
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
gambar dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

29 Common Equity Tier 1 capital (CET1) Jumlah CET 1 setelah faktor pengurang 152.505.657 Additional Tier 1 capital: instruments Modal Inti Tambahan (AT 1):

mahir dalam mengerjakan soal-soal matematika yang lebih menantang dan siswa juga harus lebih aktif dalam proses pembelajaran matematika. Kegiatan melempar bola

Dimana sulawesi Selatan masuk dalam salah satu Provinsi yang ikut di Pilkada serentak, ada 11 Kabupaten ikut berpartisipasi pada pesta demokrasi yang baru saja di selengarakan di

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa karena kuasa dan limpahan-Nya kami telah dapat menyelesaikan Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing dengan judul “Model

dibandingkan posisi berdiri. Pada posisi tegak, ventilasi persatuan volume paru di bagian basis paru lebih besar dibandingkan dengan bagian apeks. Hal ini terjadi karena

Berdasarkan hasil analisis jalur pada tabel 2 hasil olah data menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,209 > 0,05 (sig > 0,05) sehingga dapat disimpulakan bahwa

Peserta yang mengikuti kegiatan sangat antusias dengan adanya program pengabdian kepada masyarakat tentang “Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman buah dan sayur

Hasil penelitian dibagi kedalam dua bagian yaitu distribusi keluhan nyeri punggung bawah pada karyawan kantor serta faktor yang mempengaruhinya (IMT, umur, ergonomi