SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Strata (S-1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
oleh : Yosa Siti Anisa
6662102201
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
iv
“Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk :
Kedua Orang Tua, Kakak, dan Adik-adikku Tercinta dan
Terkasih Serta Mereka yang Aku Cintai, dan yang
v
Komunikasi/ Fakultas Ilmu Sosial dan politik/ Universitas Sultan Ageng Tirtayasa/ / 2016.
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar, film yang bercerita tentang kisah perjuangan hidupnya yang diangkat dari kisah nyata.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota Kremov Picture banten tentang film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.Teori dalam penelitian ini adalah Teori SOR.Teori ini menelaah efek media massa terhadap sikap dan perilaku masyarakat dapat berlangsung secara positif atau negatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Anggota Kremov Picture Banten, yaitu 224 orang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane, berdasarkan pada tingkat kesalahan 10%, sehingga sampel responden dalam penelitian ini adalah sebesar 69 sampel responden.Sementara teknik sampling yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Film Merry Riana ; Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan persentasi sebesar 78,52%. Dari hasil uji analisis korelasi dapat dijelaskan bahwa semua item Q1-Q15 adalah sebesar 0,237. Hal ini menunjukkan bahwa data valid. Dengan hasil yang dijabarkan dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) adalah 0,299. Karena signifikansi > 0,05, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi populasi tinggi badan normal.Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
vi
Sciences / University Of Sultan Ageng Tirtayasa / / 2016 .
Movies are a medium of communication that is both audio and visual to convey a message to a group of people gathering somewhere.merry riana: a dream a million dollars , a movie that tells the story of the story of his life that struggle was lifted from the story nyata.tujuan from the study is to find how perception a member of banten kremov picture about movies merry riana:a million dollar dream.teori in this research is the theory sor.teori this review the effect of mass media on the attitudes and behavior people can place in a positive or negatif.metode used in this research is quantitative deskriptif.populasi with the approach of the research is the number of members kremov picture banten , namely 224 people . The determination of size sample in this research using formulas yamane, based on the level of errors in 10 %, so that sample respondents in this research was at 69 sample responden.sementara technique sampling used is proportionate stratified random sampling.hasil research shows that the perception film merry riana; a dream a million dollars produce percent of 78,52 %.From the test correlation analysis can be explained that all items q1-q15 is of 0,237.This indicates that data valid.With the result that outlined in research significance (asymp sig) is 0,299.Because significance & gt; 0.05, so ha accepted.So, can be concluded that the population height normal. this figure shows that Ho were rejected and Ha accepted.
vii
Kremov Picture Banten Terhadap Film “Merry Riana:mimpi Sejuta Dolar”dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten. Dalam proses penulisan Skripsi ini, penelititelah melewati banyak kendala, baik dari luar maupun dari dalam diri peneliti sendiri, Peneliti juga menyadari masih banyak kekurangan serta kekeliruan yang terdapat dalam Proposal Skripsi ini, karena itulah peneliti akan sangat berbesar hati untuk menerima saran, kritik, serta gagasan yang dapat menjadi bahan perbaikan bagi penulis.
Skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.Untuk itu, penelitimengucapkan terima kasih kepada :.
1. Bapak Prof. Sholeh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak DR. Agus Sjafari. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Rahmi Winangsih Dra, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Darwis sagita., M.I.Kom, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
viii
terima kasih atas waktu, kesempatan, kesabaran, dan bimbingan yang sangat berarti bagi peneliti.
8. Seluruh Dosen FISIP Untirta yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi peneliti dan menjadi ladang amal bagi seluruh Dosen.
9. Seluruh Staf karyawan Prodi Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Terima kasih atas kemudahan pada pemberian data kepada peneliti.
10.Saudara Darwin Mahesa, selaku Ketua KREMOV Pictute. Terima kasih atas segala dukungan dan wawasan yang diberikan untuk peneliti.
11.Kedua orangtua yang selalu aku banggakan dan aku cintai Papah H.Kuswandi Sastraatmaja dan Mamah Nining Suhaeni. Terimakasih atas semua do’a, kasih sayang, cinta, kesabaran, dan dorongan baik moril maupun material yang tak pernah berhenti untuk anakmu dan tak terbalas sampai kapanpun. Kakak tersayang, Yona Dian Puspita, S.ikom Dan Adik – adikku,Yorie Alfarizie sastraatmaja & Yovie Siti Alfat-h. Terina kasih karena telah menjadi penyemangat dalam hidupku. You are my happiness.
12.Auzan Ali Almahran S.E. Terima kasih telah hadir dalam kehidupan ku. Terimakasih untuk Cinta dan kasih sayang dan segalanya dalam 7 tahun terindah ini. Terimakasih telah mewarnai hari hari ku.
ix
Kalian yang terbaik.Sausan terimakasih untuk 7 bulan terakhir yang indah ini. Terimakasih teman teman Angkatan 2010 Nanis yang
selalu bantu dan cerewetin aku, Agi, Dhamar temen seperjuangan dari awal kuliah sampe sekarang, Tata, Caca, Bunda Sinta, Ai,
Akmal, Steptian, Amel, Sarah, Vita, Widy, Yaumu, Sapiullah, Nida, Maulana Yusuf, Indra, Dedi, Maul. Terima kasih atas segala tawa dan canda serta dukungan kalian kepadaku dalam penyusunan skripsi ini. 15.Majelis Taqlim Ka Citra, Fadil, Audi. Terimakasih untuk segalanya. 16.Serta kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu, yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini adalah hasil karya peneliti. Oleh karena itu, peneliti dapat mempertanggungjawabkan baik isi maupun bentuk skripsi ini sepenuhnya. Peneliti berharap skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Serang, Februari 2016
Peneliti,
x
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv
2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa ... 17
2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa ... 19
xi
xii
4.2.1.6 Mengetahui Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar ... 67
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 68
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 1 ... 69
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 2 ... 71
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian selektif 3 ... 72
4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian terfokus ... 74
4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian terbagi ... 76
4.3.6 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus Menerus 1 ... 78
4.3.7 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus menerus 2 ... 80
4.3.8 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Perhatian Terus Menerus 3 ... 82
4.3.9 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Kurang Perhatian ... 84
xiii
4.3.13 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat
Ukur Tahu ... 91
4.3.14 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Memahami ... 93
4.3.15 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasarkan Alat Ukur Aplikasi ... 95
4.4 Analisis Deskriptif Data ... 97
4.4.1 Analisis deskriptif variabel (X) Persepsi Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar ... 98
4.4.2 Analisis deskriptif variabel (X) Perhatian Khalayak ... 98
4.4.3 Analisis deskriptif variabel (X) Penafsiran Khalayak ... 98
4.4.4 Analisis deskriptif variabel (X) pengetahuan Khalayak ... 99
Tabel 3.2 Skala Penilaian Rata-Rata ... 42
xiv
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ... 64
Tabel 4.5 Perhatian dalam Menonton ... 65
xv
4.8 Diagram Q2 ... 72
4.9 Diagram Q3 ... 74
4.10 Diagram Q4 ... 76
4.11 Diagram Q5 ... 78
4.12 Diagram Q6 ... 80
4.13 Diagram Q7 ... 82
4.14 Diagram Q8 ... 84
4.15 Diagram Q9 ... 85
4.16 Diagram Q10 ... 87
4.17 Diagram Q11 ... 89
4.18 Diagram Q12 ... 91
4.19 Diagram Q13 ... 93
4.20 Diagram Q14 ... 95
4.21 Diagram Q15 ... 97
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN I PEDOMAN KUISIONER ... 118
LAMPIRAN II POSTER FILM MERRY RIANA:MIMPI SEJUTA DOLAR ... 121
LAMPIRAN III PROFIL KREMOV PICTURE ... 121
LAMPIRAN IV BUKTI BIMBINGAN ... 126
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
(media cetak dan media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi
massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media
komunikasi massa). Media massa adalah yang dihasilkan oleh tekhnologi modern.
Menurut Rakhmat, komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.1
Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa
yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak dan serentak. Media massa adalah alat yang biasanya
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio
dan televisi (Cangara, 2003:134). Hingga detik ini media massa masih menjadi
penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu
menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan / berita
atau program yang di tampilkan.
Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa
salah satunya adalah film, Film adalah media komunikasi yang bersifat audio
1
visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang
berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134).
Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung
dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup
berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam
film adalah menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada pikiran
manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Film juga
dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi
sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup.
Film dinyatakan sebagai bentuk dominan komunikasi massa di belahan
dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film di
televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD). 2
Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya
berbeda-beda, semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik
perhatian orang terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Selain itu,
film dapat dirancang untuk melayani keperluan publik terbatas maupun publik
yang seluas-luasnya.
Film dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film documenter
dan film kartun.
1. Film Cerita
Film cerita (story film) adalah jenis film yang mengandung suatu cerita
yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang
2
film tenar dan didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang
diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasarkan
kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik.
2. Film Berita
Film Berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar
terjaadi. Karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada public
harus mengandung nilai berita. kriteria berita itu adalah penting dan
menarik.
3. Film Dokumenter
Film Dokumenter didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai karya
ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film
documenter adalah hasil interpretasi pribadi (pembuatnya mengenai
kenyataan tersebut).
4. Film Kartu
Film Kartu dibuat untuk konsumsi anak-anak, dan dapat dipastikan
kita semua menegnal tokoh Donald bebek, Putri Salju, Miki Tikus.
Yang diciptakan oleh seniman Amerika.3
Film Merry Riana, mimpi sejuta dollar adalah salah satu film di tahun 2014
yang memiliki cukup banyak penggemar.
Sehingga dapat menyedot penonton hingga 715.571 penonoton. Film Merry
Riana : Mimpi Sejuta Dolar menempati posisi ke-3 setelah film Comic 8 dengan
3
total penonton 1.624.067 dan yang menempati posisi ke-2 adalah Film The Raid
2:Berandal, dengan total penonton 1.434.2724. Film ini bercerita tentang seorang
gadis yang bernama Merry Riana, kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari
kisah nyata yang sebelumnya telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul
yang sama. Merry Riana yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja
lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang
sedang tidak stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan
orangtuanya dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan
harta benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang
diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda yang
melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli satu tiket
saja.
Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang seadanya yang
hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah perjuangan hidup
Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia menemukan sahabatnya
Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan kuliah di Singapur juga. Dengan
bantuan Irene, Merry mencari celah diantara aturan Singapur yang begitu ketat
dan bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk
ke perguruan tinggi terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar
$40.000. salah satu harapan Merry adalah dengan mencari orang yang mau
menjadi penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa
4
meminjamkan uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau
menajdi panjaminnya.
Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva (Dion
Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun ternyata Alva cuek
dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa syarat sebelum akhirnya
meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh Merry untuk mencari kerja
sambilan.
Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena dia tidak
mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan sekaligus
membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras bagaimana ia bisa
melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur,bisnis
online, bekerja di restoran dan bermain saham dengan resiko yang sangat tinggi.
Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti setiap hari,
bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak sekalin problem yang ia
lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan putus asa.5
Sama halnya dengan Merry Riana, remaja di Indonesia saat ini tidak
berdeda jauh dengan Merry Riana, mereka mereka menuangkan pikiran-pikiran
mereka kedalam berwirausaha, membuat web, menulis buku, membuat blog dan
sekarang ada istilah “youtubers” yakni dimana kegiatan mereka adalah membuat
video lucu, unik dan menarik.
Sekarang banyak bermunculan komunitas-komunitas film dikalangan
remaja baik mahasiswa maupun sma. Perkembangannya di Indonesia sendiri
5
dimulai pada tahun 1950 dengan berdirinya klub bernama Liga Film Mahasiswa
Universitas Indonesia (LFM-UI) di kampus UI Salemba. Tahun 1960 berdiri Liga
Film Mahasiswa ITB (LFM-ITB). Tahun 1969 lahir Klub Dewan Kesenian
Jakarta yang kemudian dikenal sebagai Kine Klub Jakarta (KKJ).
Di Banten sendiri sudah ada beberapa komunitas film diantaranya: Kremov
Picture, Banten Art Broadcast, Rolling Action, KPI Film IAIN, Kovi Kita Untirta,
Untirta TV, Light Cinema Cilegon, B’Production, Wong Kene Art, FK-Movers
Tanggerang, Arangemil Tanggerang, Kebun Film Tanggerang, Forum Lenteng,
Saidjah Forum, Lebak Inoise, Banten Star dan masih ada beberapa komunitas
yang belum terdaftar dalam FKFB (Forum Komunitas Film Banten).salah
satunya, ada komunitas film yang diberi nama KREMOV PICTURE. KREMOV
PICTURES adalah komunitas film yang kini telah memulai menjadi production
house. Berdiri pada 15 Juni 2007 bermulai dari semangat pelajar dan mahasiswa
gabungan dari seluruh daerah provinsi Banten yang hobi dalam bidang perfilman.
Kremov Pictures memiliki jaringan yang kuat dengan beragam anggota dan
pengurusnya se-Banten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang, hingga terpercaya menjadi EO, Mitra
Kerja Lokal & Nasional. Sejak tahun 2007-2011 Kremov memiliki nama
"Kreative Movie" kemudian awal tahun 2012-2014 Kremov memiliki nama
Kaleidoscope Creative Movie Pictures, kemudian berubah kembali di penghujung
tersebut menjadi Kremov Pictures dengan berlambang icon film dan menara
Banten. 6
Peneliti memilih kremov Picture karena, berdasarkan data yang ada pada
Forum Komunitas Film Banten (FKFB), bahwa Kremov Picture adalah komunitas
terbaik. Kremov Picture Komunitas Film Banten yang mewakili Banten dalam
ajang Festifal Film Indonesia (FFI) pada tahun 2015.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Persepsi Anggota Kremov Picture Banten Terhadap Film
“Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dia atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana Persepsi Anggota Kremov Picture
Terhadap Film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”)?” 1.3 Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah, yaitu:
1. Bagaimana perhatian anggota Kremov tentang film “Merry Riana : Mimpi
Sejuta dollar” bagi anggota kremov picture Banten?
2. Bagaimana penafsiran film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi
anggota kremov picture Banten?
3. Bagaimana pengetahuan film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi
anggota kremov picture Banten?
6
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tujuan penelitian menunjukan apa yang akan dicapai
atau apa yang akan terjadi dari penelitian yang di uji. Tujuan penelitian
akan digunakan sebagai rujukan dalam merumuskan kesimpulan penelitian.
1. Untuk Mengetahui perhatian anggota Kremov tentang film Merry Riana :
Mimpi Sejuta Dolar.
2. Untuk mengetahui penafsiran anggota Kremov tentang film Merry Riana :
Mimpi Sejuta Dolar.
3. Untuk mengetahui pengetahuan anggota Kremov tentang film Merry
Riana : Mimpi Sejuta Dolar.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
teori-teori yang digunakan setelah diadakan penelitian pada anggota
Kremov. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi Mahasiswa
Ilmu Komunikasi, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sedang dan untuk peneliti lain yang
ingin mengkaji lebih dalam mengenai Persepsi film Merry Riana : Mimpi
Sejuta Dolar.
1.5.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini bagi penulis diharapkan
bisa bermanfaat bagi pengembangan implementasi penggunaan media
massa diharapkan dapat bermanfaat menjadi bahan referensi pembuatan
program acara yang bermutu sesuai dengan kebutuhan khalayak.
Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi atau
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Tinjauan Komunikasi
Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar manusia sebagai
makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk yang kompleks, dan permasalahan
komunikasi dimana manusia sebagai objeknya pun menjadi sesuatu yang
tidak pernah habis untuk dibahas. Menurut Everett M. Rogers seperti yang
dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Komunikasi adalah, “suatu proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima dengan maksud utnuk mengunbah
tingkah laku mereka.
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi,
komunikasi massa dapat diartikan “sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan
anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima serentak dan sesaat.7
Sementara menurut Harold Lasswell, cara yang baik
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai
7
berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect?”. Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
diajukan itu, yakni:
1. Komunikator (source, sender)
Nama lain dari sumber adalah sender, communicator, speaker, encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja
berupa individu, kelompok, organisasi, perusahan bahkan negara.
2. Pesan (message)
Merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari
sumber (source). Menurut Rudolph F. Verderber, pesan terdiri dari
3 komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk
menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan.
3. Media (channel, media)
Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber
(source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran pun merujuk pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.
4. Komunikan (receiver, recipient, communicate)
Nama lain dari penerima adalah destination, communicate, decoder, audience, listener daninterpreter dimana penerima
5. Efek (effect, impact, influence)
Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut.Jika kita berbicara mengenai definisi
komunikasi, diantara banyaknya definisi komunikasi tidak ada
yang benar ataupun yang salah. Dari masing-masing definisi
mempunyai prespektif masing–masing yang tujuannya sama yaitu
bagaimana konteks yang dibicarakan mengenai apa yang
dikomunikasikan, dan adanya si pengirim dan si penerima untuk
mencapai suatu bentuk pemahaman dari pesan-pesan tertentu.8
Tabel 2.1
Kepada Siapa Dengan Efek apa
Komunikato
Sumber. Modul 1-9 Teori Komunikasi, S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D dkk. (1994)
Jadi berdasarkan paradigm laswell tersebut, komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media menimbulkan efek tertentu.
(Effendy,2000).
8
Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan
menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang
digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi
internasional seperti simbol lalu-lintas, alfabet latin, simbol
matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa
dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal adalah proses komunikasi
dengan menggunakan kode non verbal.
2.1.1.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan,
informasi, opini, dan lain – lain yang muncul dari benaknya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya
yang timbul dari lubuk hati.
Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi ada 2 Proses Komunikasi yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer (primary process) adalah proses
menyampaikan pikiran oleh komunikator kepada komunikan
saluran. Lambang itu umunmnya bahasa, tetapi dalam
situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan
dapat berupa kial (gesture), yakni gerak tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama 9
2.1.1.3 Fungsi Komunikasi
Menurut pandangan Effendy yang menjelaskan
bahwasannya terdapat 4 fungsi dari komunikasi. Fungsi-funsi
tersebut ialah :
1. To Inform
Maksudnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat
dan memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang
terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain serta segala
sesuatu yang disampaikan oleh orang lain.
2. To Educate
Maksudnya adalah sebagai sarana pendidikan. Bahwasannya
dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan
9
pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan
informasi dan pengetahuan.
3. To Entertain
Maksudnya adalah komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
hiburan atau menghibur orang lain.
4. To Influence
Maksudnya adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang
berkomunikasi dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran
komunikan dan lebih jauh lagi berusaha mengubah sikap dan
tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.
2.1.1.4 Tujuan Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi
terdiri dari point, point-point tersebut mencakup :
1. Perubahan sikap ( Attitude change )
2. Perubahan pendapat ( Opinion Change )
3. Perubahan perilaku ( Behavior Change )
4. Perubahan sosial ( Sosial Change ) ( Effendy, 2004 : 8)
2.1.2 Komunikasi Massa
Menurut Effendy, Komunikasi massa adalah komunikasi dengan
sirkulasi yang luas, radio, dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum,
dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.10
Menurut Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winangsih dalam buku
Komunikasi antar Manusia, Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa modern, meliputi surat kabar mempunyai sirkulasi luas, siaran radio dan
televisi ditujukan kepada umum dan film dipertunjukan di gedung-gedung
bioskop.11
Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa adalah
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi Massa menurut para ahli adalah komunikasi melalui media
massa. Sedangkan komunikasi Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology : An Introduction to the study of communication. Menyatakan bahwa komunikasi
massa :
First, mass communication is communication addressed to the masses, to an extremiley large audience. This does not mean that the audience includes all people or that is large and generally rather poorly difined.
10
Onong Uchjana Effendi, M.A, 2003 , Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
11
Drs H.Sihabudin Ahmad, M.Si dan Dra Rahmi Winangsih, M.Si Komunikasi Antar Manusia,
Second, mass communication is communication is perhaps most easily and most logically defined by it form : Televison, radio, news, paper, magazine, film, books and tapes.
Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar pada umumnya agar sukar di definisikan.
Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual komunikasi. Barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya : televise, radio, majalah, film, buku dan pita.
2.1.2.1 Karakteristik Komunikasi Massa
Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari
corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:
1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonym
2. Pesan disampaikan secara terbuka
3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat
sekilas (khusus untuk media elektronik)
4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks yang melibatkan biaya besar.
Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh
sifat-sifat komponen yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication)
Berbeda dengan komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara
dua arah, dalam komunikasi massa komunikasi berlangsung secara
satu arah. Artinya, tidak ada arus balik dari komunikan kepada
sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan dari khalayak
sasarannya.
b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan
lembaga, yakni suatu perusahaan, institusi atau organisasi.
Komunikator pada komunikasi massa, misalnya pengiklan. Karena
media yang digunakannya adalah suatu lembaga dalam
menyebarluaskan pesan komunikasi bertindak atas nama lembaga.
Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu,
peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Ide,
model iklan, suara, bahasa suatu iklan Frestea tidak mungkin dapat
dilihat dan didengar jika ditunjang oleh pekerjaan penggagas iklan,
jurukamera, jurusuara, dan sebagainya.
Oleh karena itu, komunikator pada komunikasi massa dinamakan
juga komunikator kolektif (collective communicator) karena
tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama
sejumlah kerabat kerja.
c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum
(public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak
menyangkut kepentingan umum. Media massa dalam hal ini misalnya
bukan hanya untuk kalangan anak-anak atau dewasa saja. Kebanyakan
pengiklan suatu produk membuat iklan untuk di promosikan kepada
sejumlah khalayak umum.
d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Ini adalah ciri paling hakiki dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya seperti poster atau papan reklame, yaitu
kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak
khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Contoh
media komunikasi massa disini seperti, film, radio dan televisi.
e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
Artinya dalam keberadaannya komunikan ini terpencar-pencar, di
mana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki
kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis
kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman,
kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.12
2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi Komunikasi massa dikemukakan oleh Effendi dalam
Ardianto (2007 : 18) , secara umum yaitu:
1. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasikan ini diartikan bahwa
media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Berbagi informasi dibutuhkan oleh
12
khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan
kepentingannya.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta
aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar, atau pembaca.
3. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang
bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun
tingkah laku (conative).
2.1.2.3 Media Massa
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat
kabar, film, radio, dan televisi.13
Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan
tindakan khalayak. Budaya, social dan politik dipengaruhi oleh
media. Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita.
Media membentuk opini publik untuk membawanya pada
perubahan yang signifikan.
13
Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu media massa cetak dan media massa elektronik.
Yang termasuk media massa cetak yaitu buku, surat kabar, dan
majalah. Sedangkan yang termasuk media massa elektronik.
2.1.2.4 Film
Film dalam kamus lengakap Bahasa Indonesia berarti
gambar hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
film secara fisik berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid
untuk gambar negative (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat
gambar positif (yang dimaikan di bioskop).14
Menurut Oey Hong Lee,” Film sebagai alat komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, social dan demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya abad ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan mencapai puncaknya diantara Perang Dunia I dan Perang dunia II, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945,
seiring dengan munculnya medium televise”.15
Alex Sobur Menyebutkan, Dari banyak penelitian tentang
dampak film terhadap masyarakat, hubungan antar film dan
masyarakat selalu dipahami secara linear. Artinya, film selalu
mempengaruhi dan buat, Film membentuk masyarakat berdasarkan
14
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta : Pustaka Amani, Hal.97
15
muatan pesan (message) di baliknya, tanpa berlaku sebaliknya.
Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas
argument (Irwanto, 1994:13), bahwa film adalah potret dari
masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas
dan tumbuh berkembang dalam masyarakat, dan kemudian
memproyeksikannya ke atas layar.16
Seperti dikemukakan oleh Van Zoest, bahwa film dibangun
dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk sebagai
system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek
yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian
gambar dalam film menciptakan imaji dan system penandaan.
Karena itu, bersamaan dengan tanda ikonis, yakin
tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. 17
Menurut Cultural Norm Theory, Media tidak berpengaruh
langsung terhadap individu-individu melainkan juga
mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan
nilai-nilai suatu masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide,
evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya sendiri.18
16
Ibid, Hal.127
17
Ibid, Hal. 128
18
2.1.3 Pengertian Presepsi
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan
arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan
pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu
sendiri.
Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan
pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan
kumpulan konseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang
mempengaruhi persepsi, yaitu :
1) Yang paling pengaruh terhadap persepsi adalah perhatian, kaerena
perhatian adalah proses mental ketika stimulusatau rangkaian
stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada stimulus lainnya
melemah.
2) Stimuli yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimuli yang
dimaksud mungkin berupa objek, orang, benda atau peristiwa.
Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang
melihat.
3) Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat,
waktu, suasana dan lain-lain.
Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri
manusia ini kemudian menuntut para ahli untuk mendalami cara
adalah seni hipnotis, yakni seni penerapan sugesti untuk membentuk
pandangan baru terhadap sesuatu yang bahkan dapat secara ajaib
menentang realitas. Dalam konteks persepsi, posisi benar dan salah itu
akan terasa hambar dan membingungkan, karena berkaitan dengan
kemampuan masing-masing orang dalam memandang dan
menyimpulkan, sehingga tentu sangatlah diperlukan cara bagi kita
untuk memaksakan persepsi. Dari sinilah kemudian sangat terasa
pentingnya pendidikan, pergaulan, pengajian dan pengkajian terhadap
suatu bidang pemahaman.
Pemuka agama akan memaksakan persepsi tentang agama
yang dianutnya bagi para penganutnya. Pendidik akan memaksakan
persepsi tentang suatu pemahaman terhadap muridnya. Ahli kriminal
akan memaksakan persepsi terhadap anak buahnya. Seorang atasan
akan memaksakan persepsi terhadap bawahannya. Orang tua akan
memaksakan persepsi terhadap anaknya. Dan begitu seterusnya.
Tentu saja, “memaksakan” persepsi disini dimaksudkan untuk
menghindari perbedaan ekstrim (karena hakikatnya tidak bisa disamakan) antar personal dalam suatu lingkungan. Disini tampak
sekali pentingnya pemaksaan dalam persepsi, dengan terlepas dari
persoalan baik dan buruknya persepsi yang ditanamkan.
Persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu akan
melalui berbagai macam indikator. Sedangkan persepsi itu sendiri
memilih, mengevaluasikan dan mengasumsikan rangsangan dari
lingkungan eksternal.
Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang kemudian
dikenal dengan persepsi. Persepsi kita sering tidak cermat, salah satu
penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita
mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan
kita.19
Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang di
peroleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa
jenis20 :
1) Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari inera penglihatan. Persepsi ini
adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan
mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi
secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2) Persepsi auditori
Persepsi auditori di dapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
19
Jalaludin Rakhmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal.51
20
3) Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takti yaitu kulit.
4) Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman
yaitu hidung.
5) Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
2.1.3.1 Proses Terjadinya Persepsi
Menurut mulyana (2004:167), proses persepsi terjadi dua
tahap yaitu Tahap Atensi dan tahap Interpretasi:Tahap Atensi adalah tahap dimana kita memperhatikan stimuli (tahap
pencarian perhatian) yang didahului oleh ter-ekposnya
seseorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu proses
terjadi dalam alam sadar, maka sebelumnya ia harus menyadari
adanya rangsangan itu melalui mekanisme panca indera.
Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespon
atau menafsirkan objek atau rangsangan apapun, manusia atau
kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan
tersebut.
Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu subjek untuk
dipersepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri. Dalam banyak
dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian.
Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab
kejadian-kejadian berikutnya. Itulah sebab orang yang paling kita
perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh.
Dengan perkataan lain, kita akan memperhatikan apa yang kita
anggap bermakna bagi kita dan tidak akan memperhatikan apa
yang tidak bermakna bagi kita.
Menurut Rakhmat (2004:51), persepsi ditentukan oleh
beberapa fakor yang bersal dari stimulus, yaitu21:
1) Perhatian
Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesaadaran pada stimuli lainnya
melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh factor
eksternal, yakni atribut atribut objek yang dipersepsikan
seperti gerakan, kontras kebaruan, perulangan objek yang
dipersepsi.
2)Penafsiran
Penafsiran merupakan proses dimana penerima
member arti terhadap pesan pesan yang diterimanya,
mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan
mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan
rangkaian stimuli yang dipersepsi.
21
3) Pengetahuan
Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa
yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak.
Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya.
Persepsi social atau persepsi orang terhadap orang
lain adalah proses menangkap arti objek objek social dan
kejadian kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka
persepsi atau penilaian kita terhadap orang maka
mengancung resiko. Persepsi saya terhadap anda
mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada
gilirannya persepsi anda terhadap saya juga akan
mempengaruhoi persepsi saya terhadap anda, begitu
seterunya (Mulyana, 2004:176).
Menurut Mulyana dan Rakhmat (2004:180), setiap
orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas
disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan atau
upaya komunikasi dilakukan pihak sumber tentunya juga
diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri
penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber.
dipengaruhi oleh berbagai macam indicator. Terhadap
banyak indicator yang menjelaskan tentang hal-hal yang
dapat dijadikan sebagai indicator dari akibat atau hasil yang
terjadi pada pihak penerima.
2.2 Teori S-O-R
Perkembangan teori-teori efek media massa bermula pada pandangan bahwa
media massa berpengaruh kuat terhadap perubahan sikap dan perilaku
masyarakat.
Teori S-O-R berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul
Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu
kampanye pemilihan Presiden Amerika pada tahun 1940,studi tersebut dilakukan
dengan asumsi bahwa proses stimulus respon bekerja dalam menghasilkan efek
media massa. Pada tahun 1970, Melvin DeFleur memodifikasi terhadap stimulus
respons dengan teori yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi
massa.
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus Respon-Organisasi-Response. Objek
material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang
jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, kognisi efeksi dan konasi.
Prinsip Stimulus-Respon dasar dari Teori Jarum hipodermik, teori klasik
mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh, dan
memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa merupakan obat yang di
suntikan ke dalam pembuluh darah audience, kemudian audience bereaksi
Prinsip S-R mengasumsikan bahwa pesan informasi disiapkan oleh media dan
didistribusikan secara sistematis dalam sekala luas. Dengan demikian, secara
serempak pesan tersebut dapat diterima sejumlah besar individu, bukan di tujukan
kepada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespons
informasi tersebut.
Asumsi dasar dari model ini adalah media massa menimbulkan efek yang
terarah, tidak akan terjadi secara langsung dan segera terhadap komunikan.
Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa
komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan
bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan
merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini
dapat berlangsung secara positif atau negatif.22
Menurut stimulus response ini, efek yang di timbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah :
1) Pesan (stimulus, S)
2) Komunikan (organism, O)
3) Efek (response, R)
22
Gambar 2.2
Model S-O-R (Stimulus-Organism-Respons)
Dalam penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat
bagaimana persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau
mengubah sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.
Berdasarkan teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh
komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efef yang kehadirannya
terkadang tanpa di sadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini
dimana pesan yang di sampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana :
Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga menimbulkan efek bagi
audiens sasarannya. Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan
yang menjadi organism yaitu Anggota KREMOV Banten. Sedangkan
2.3 Kerangka Berfikir
Teori Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini
menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya
model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,
simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara
tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.
Penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat bagaimana
persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau mengubah
sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.
Berdasarkan teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan
oleh komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efek yang
kehadirannya terkadang tanpa di sadari oleh komunikan (Effendy, 2003, p.
255). Begitu juga dengan penelitian ini dimana pesan yang di sampaikan oleh
aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga
menimbulkan efek bagi audiens sasarannya.
Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan yang menjadi
organism yaitu anggota Kremov Banten. Sedangkan response merupakan
efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan aktor-aktor film Merry
Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di sampaikan ke komunikan.
Secara sederhana, kerangka berfikir penelitian ini di gambarkan sebagai
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
(Jalaluddin Rakhmat, 2004, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal. 51)
Stimulus
Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar
Organism Anggota Kremov
Picture Banten
Respons
Persepsi Khalayak :
Perhatian
Penafsiran
2.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
PENELITI
Rohyan Fasalama Alaika Ilham M Rinaldi
JUDUL Naik Haji” di RCTI bagi
khalayak di Lingkungan Kp Tambak Rt.01/01 kec. Kibin Serang-Banten
TAHUN 2009 2014
UNIVERSITAS Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
TUJUAN Untuk mengetahui apakah tayangan jika aku menjadi Bubur Naik Haji di RCTI bagi khalayak di Lingkungan Kp Naik Haji di RCTI bagi khalayak di Lingkungan Kp Tambak Rt.01/01 kec. Kibin Serang-Banten.
METODE Kuantitatif Deskriptif Kuantitatif deskriptif HASIL
respon sangat tinggi dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 4.24.
PERBEDAAN Perbedaan penelitian ini dengan peneliti diatas adalah teori yang digunakan yaitu teori Perbedaan Individual
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti diatas adalah teori yang digunakan yaitu teori SOR dan peneliti meniliti tentang
Definisi operasionalisasi, merupakan ”suatu unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel atau suatu definisi
yang menyatakan dalam kriteria atau operasinyang dapat diuji secara khusus”.
(silalahi, p.35).
Operasional dari film ”Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” yang akan di
teliti yaitu mengetahui mengenai perhatian khalayak, pengrtian khalayak, dan
pengetahuan khalayk dari persepsi anggota Kremov Picture mengenai film
”Merry Riana Mimpi sejuta Dolar”.
Tabel 2.3
Oprasionalisasi Variabel Variabel
Indikator Alat Ukur Pernyataan Skala
Pengukuran
Perhatian Perhatian Selektif Film Merry Riana
menjalani kehidupannya
Perhatian terfokus Saudara menonton film
Merry Riana dengan serius
Likert
Perhatian terbagi Ketika menonton film
Merry Riana, saudara
wirausaha yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton
Likert
Kurang perhatian Film Merry Riana
memiliki beberapa scene yang kurang menarik dan
positif bagi saudara,
karena ceritanya
membuat penonton
belajar memahami arti perjuangan
Likert
Sistem Nilai Aktor utama dalam film
Merry Riana dapat
memainkan perannya
sesuai dengan karakter masing-masing.
Likert
Setting tempat dalam film Merry Riana sudah
sesuai dengan setting
tahun yang ditayangkan
Pengetahuan Tahu Dalam menonton film ini
saudara dapat
mengetahui gigihnya
berbisnis
Likert
Memahami Dengan adanya adegan
yang ditampilkan dalam
film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar
memudahkan saudara
untuk memahami cara menggapai cita-cita
Likert
Aplikasi Lewat film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar saudara dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Likert
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuan titatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. 23
Menurut Kriyantono, pengertian kuantitatif adalah riset yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan. Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri yaitu (1)
hubungan riset dengan subjek jauh, (2) riset bertujuan menguji teori atau
hipotesis, mendukung atau menolak teori, (3) riset harus digeneralisasikan, karena
itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi
konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel, (4) prosedur riset yaitu empiris.24
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survey, yaitu metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.
23
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cetakan ke 15, Bandung: Alfabeta
24
Rachmat Kriyantono. 2006. Teknis Penulisan Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran,
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang
dianggap mewakili populasi tertentu.25
Menurut Rosady Ruslan, metode survey ini biasanya pengumpulan data atau informasi dan fakta lapangan yang secara langsung didapatkan melalui kuisioner
(questioner) dan wawancara (interview) baik secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka (face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek).26
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma yang penulis gunakan adalah paradigma positivistik. Paradigma
positivistik dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental atau
paradigma empiristatis yang dikembangkan oleh para ahli seperti, Conte,
Durkheim, dan Mill.27 Positivisme menggambarkan pendekatan baru terhadap
pengetahuan. Masyarakat bergerak dalam tiga tahap berdasarkan pola pikir dari
teologis atau fiktif ke metafisik atau abstrak ke penjelasan ilmiah atau positif.
Dalam tahap positif, gejala sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris
atau gejala tersebut. Tidak seperti dalam tahap teologis, dan metafisik yang
mengandalkan kekuatan inti tertentu pada terjadinya suatu gejala. Tahap positif
ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan akhir.
Conte mengembangkan pendekatan positivisme dalam mempelajari masyarakat
25
Ibid, hal 59
26
Rosady Ruslan. 2003 Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
27
berpendapat bahwa aplikasi metode ilmu-ilmu alam dan asumsinya untuk
mempelajari manusia akan menghasilkan satu “positive science of society”.28
3.3 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
fenomena sosial maupun alam, karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian
biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu
alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulan data.29
Instrument penelitian sendiri merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur
data dilapangan. Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana dan apa
yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Dengan demikian, alat ukur ini
sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi kebenaran dan
ketepatan hingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan ketetapan dari data
dilapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan masalah dengan
tidak meluas.30
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah kuisioner (angket). Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh responden, disebut juga angket. Tujuan penyebaran adalah mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.31 Kuisioner adalah teknik
28
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.32
Pembobotan skor kuisioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono,
skala likert adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk
mengisi skala likert dalam instrumen penelitian telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih satu dari
jawaban yang sesuai. Setiap butir bernilai 1 sampai 4 disesuaikan dengna
alternatif-altenatif jawaban yang dipilih dari masing-masing pernyataan.33 Peneliti
menggunakan skala likert 4 pilihan dengan menghilangkan pilihan netral (ragu-ragu) untuk menghindari kecenderungan responden yang bersikap netral, hal ini
dilakukan oleh peneliti agar mendapat informasi yang pasti.
Keempat penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Untuk menilai hasil kuisioner digunakan rumus rentang skala yang
dijelaskan oleh Riduwan34:
Riduwan. 2009. Metode & Teknik Penyusunan Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hal.132 Pilihan Skor
SS (Sangat Setuju) 4
S (Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
Rentang Skala =
=
Maka skala penilaian nilai rata-rata untuk jawaban hasil kuisioner adalah:
Tabel 3.2 Skala Penilaian Rata-rata
No Rentang Persentase Kriteria
1 1,00 - 1,75
sangat tidak baik/ sangat rendah
2 1,76 - 2,50 tidak baik/ rendah 3 2,51 - 3,25 baik/ tinggi 4 3,26 - 4,00 sangat baik/ sangat tinggi
Seluruh pernyataan yang diajukan penulis kepada responden melalui
kuisioner bersifat positif. Dari presentasi hasil jawaban yang diberikan oleh
responden dengan melakukan perhitungan analisis deskriptif maka penulis dapat
menyimpulkan apakah persepsi Anggota Kremov Picture mengenai film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.
Nilai tertinggi - Nilai terendah
Nilai tertinggi
4 – 1
4
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Cara pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner yaitu
pertanyaan yang disusun secara tertulis, biasanya merupakan daftar
pertanyaan guna memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden.
3.4.2 Data Skunder
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku-buku literature
(perpustakaan), internet dan artikel-artikel yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas, digunakan untuk melengkapi data-data yang
sudah ada.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitiuntuk dipelajari dari kemudia ditarik kesimpulannya.”35 Sudjan
mengemukakan bahwa totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung
atau pun pengukuran kuantiitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya
dinamakan populasi.36
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek/obyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek
atau subyek yang diteliti itu. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah
35
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cetakan ke 15, Bandung: Alfabeta
36
keseluruhan anggota aktif Kremov Picture. Pada Tanggal 03 Januari 2015,
Kremov mengadakan nonton film bareng yitu menonton film Merry Riana :
mimpi Sejuta dollar. Menggunakan infokus yang bertempat di secretariat
Cilegon di Jl. Gedong Damai. Untuk lebih jelas mengenai jumlah populasi
dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3 Jumlah Populasi
No Anggota Kremov Picture
1. 224 Orang
Sumber: Kremov Picture
3.5.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
dituju).”37
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.38 Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang diambil dari sebagian sumber data dan dapat mewakili seluruh
populasi dan yang akan dijadikan sampel penelitian ini.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut penelitian sampel, sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.39
37
Riduwan. 2004. Statitika untuk lembaga dan instansi pemerintah atau swasta, Bandung: Alfabeta
38
Sugiyono, Op. Cit
39