• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - YULINA PUTRI PAMUNGKAS BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - YULINA PUTRI PAMUNGKAS BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi akuntansi yang digunakan investor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan memuat isi yang bermanfaat bagi para pemakai, namun biasanya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan lebih memperhatikan informasi mengenai laba (Putra dan Suardana, 2016). Kecenderungan untuk memperhatikan informasi laba dalam laporan laba rugi akan menimbulkan disfunctional behavior (perilaku tidak semestinya) bagi pihak manajemen. Suatu hal yang timbul serta berhubungan dengan laba yaitu perataan laba (income smoothing)(Dwiputra dan Suryanawa, 2016).

Income smoothing merupakan pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke periode-periode yang kurang menguntungkan (Belkaoui, 2006). Perataan laba mengacu perilaku para manajer perusahaan secara hukum menggunakan aturan akuntansi untuk mengelola laba sehingga pendapatan perusahaan akan didistribusikan lebih merata dalam jangka waktu tertentu dan fluktuasi laba dalam jangka waktu tertentu akan berkurang (Zhang, 2016).

(2)

Tbk, berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp32,7 miliar. Hal ini dilakukan manajer dengan tujuan untuk menarik minat investor. Manajer mempunyai pemikiran dengan menaikkan laba akan menarik minat investor (Oviani dkk, 2014).

Selain kasus di atas, kasus lain terikat praktik perataan laba pernah terjadi pada PT Indofarma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004), ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses dinilai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya dalam penyajian nilai persediaan barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar Rp28,87 miliar. Akibatnya penyajian terlalu tinggi (overstated) persediaan sebesar Rp28,87 miliar, harga pokok penjualan disajikan terlalu rendah (understated) sebesar Rp28,8 miliar dan laba bersih disajikan terlalu tinggi overstated dengan nilai yang sama (Oviani dkk, 2014).

(3)

tersebut. Namun tindakan ini menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi penyesatan dan mengakibatkan terjadinya kesalahan pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan khususnya bagi pihak eksternal dan tindakan yang merugikan karena tidak menggambarkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan secara wajar (Iskandar dan Suardana, 2016).

(4)

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi praktik perataan laba yaitu kepemilikan publik, kepemilikan publik adalah tingkat kepemilikan saham perusahaan oleh publik atau masyarakat umum diluar lingkungan perusahaan (Putra dan Suardana, 2016). Proporsi yang besar atas kepemilikan saham oleh publik akan berakibat pada tingkat kepercayaan dari para investor terhadap perusahaan tinggi, maka manajemen cenderung melakukan perataan laba agar dapat meningkatkan laba dan kinerja perusahaan yang baik (Ginantra dan Putra, 2015). Penelitian Putra dan Suardana (2016) menyimpulkan Kepemilikan publik berpengaruh positif pada praktik perataan laba. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan publik yang tinggi akan mendorong pihak manajemen perusahaan melakukan praktik perataan laba karena adanya tekanan untuk melaporkan laba yang lebih baik dengan tingkat variabilitas laba yang rendah. Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian Noviana dan Yuyetta (2011) menunjukan bahwa Kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap perusahaan untuk melakukan perataan laba.

(5)

positif oleh pihak investor sehingga pihak investor bersedia menanamkan modalnya kepada perusahaan. Penelitian Suryani dan Damayanti (2015) menyatakan debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba. Sejalan dengan penelitian tersebut penelitian Ramanuja dan Mertha (2015) menyimpulkan debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. Bertolak belakang dengan penelitian tersebut, penelitian Astuti (2010) menyimpulkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap perataan laba.

(6)

dengan penelitian tersebut penelitian Santoso dan Salim (2012) mengatakan dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap tindakan perataan laba

Penelitian tentang praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan pengetahuan bagi pihak principal maupun agent dalam memperhatikan aspek perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja manajemen. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan pada hasil penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena perbedaan dasar acuan yang dipakai seperti metode statistik dan tahun penelitian. Adanya ketidakkonsistenan terhadap penelitian sebelumnya memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba ? 2. Apakah kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap praktik perataan

laba ?

3. Apakah debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba ?

4. Apakah dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap praktik perataan

(7)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

a. Menemukan bukti empiris profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.

b. Menemukan bukti empiris kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.

c. Menemukan bukti empiris debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.

d. Menemukan bukti empiris dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.

2. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh profitabilitas, kepemilikan publik, debt to equity ratio dan dividend payout ratio terhadap praktik perataan laba. b. Bagi Perusahaan

(8)

c. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi, sehingga para investor dapat mengantisipasi kerugian yang di akibatkan oleh perusahaan yang melakukan praktik perataan laba yang merupakan usaha untuk merekayasa laporan.

d. Bagi Akademisi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Berangkat dari masalah yang ditemukan, penulis mengadakan penelitian dengan metode studi pustaka, observasi, perancangan, instalasi, uji coba serta implementasi untuk menemukan

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara.proses pengubahan gelombag listrik/electromagnet menjadi gelombang suara terjadi karna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..