• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.LAPORAN ARUS KAS - Tunjung Wijayanto BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.LAPORAN ARUS KAS - Tunjung Wijayanto BAB II"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas diwajibkan oleh Financial Accounting Standards Boards (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 95. Laporan

arus kas ini menggantikan laporan perubahan posisi keuangan (statement of changes information financial position atau SCEP) yang melaporkan perubahan dalam saldo

aktiva, hutang dan modal. Perubahan dari laporan aliran dana menjadi laporan arus kas menunjukkan perhatian FASB terhadap pelaporan berdasarkan kas (cash basis reporting) sebagai tambahan penting untuk laporan laba/ rugi dan neraca yang

berdasarkan akrual (Work et.al, 2000).

Di Indonesia kewajiban menerbitkan laporan keuangan arus kas mulai berlaku

tahun 1994, yaitu sejak Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2004) mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 2 pada tanggal 7 September 1994. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tersebut disebutkan bahwa informasi arus kas

suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara dengan kas dan menilai

(2)

2.1.1. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Arus kas merupakan jiwa (lifeblood) bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya

sebuah perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan periode tertentu, dan memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas.

Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama periode akuntansi tertentu. Dengan demikian tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan kepada para pengguna, informasi tentang mengapa posisi

kas perusahaan berubah selama periode akuntansi. Selain itu laporan arus kas juga menunjukkan efek aktivitas investasi dan pendanaan.

Menurut Dwi dan Rifka (2002), apabila digunakan bersama dengan laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:

a) Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas.

b) Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.

(3)

d) Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu,

dan kepastian arus kas masa depan.

e) Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan

antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, maupun

pendanaan. Informasi tersebut dapat membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap

untuk membayar dividen. Pelaporan kenaikkan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena para investor, kreditor dan pihak lainnya yang ingin menggunakanya.

2.1.2. Kas dan Setara Kas

Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditor dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa

datang. Perusahaan akan memanfaatkan kas menganggur dengan menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid.

Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk rekening koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equifalent) adalah investasi yang

(4)

Sedangkan arus kas (cash flow) adalah arus masuk (inflow) dan arus keluar

(outflow) kas dan setara kas. Arus kas ini tidak mencakup mutasi diantara pos-pos yang termasuk dalam kas dan setara kas.

Setara kas biasanya memiliki dengan tujuan untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk investasi atau tujuan lain. Suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas jika segera akan jatuh tempo dalam

waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

2.1.3. Klasifikasi Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan harus

mengklasifikasikan arus kas tersebut menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (IAI, 1999). Penyajian arus kas menurut ketiga klasifikasi tersebut

dilakukan dengan cara yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis suatu perusahaan.

a) Arus kas dari aktivitas operasi (operating activities), adalah aktivitas penghasil

utama pendapatan perusahaan (principal revenue producting activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus

kas dari aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pembayaran kas pembelian kepada

(5)

b) Arus kas dari aktivitas investasi (investasi activities), adalah aktivitas perolehan

atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi

antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan pengeluaran kas untuk pembelian mesin produksi.

c) Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing activities), adalah aktivitas yang

mengakibatkan kewajiban (utang) jangka panjang dan modal (ekuitas) perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan antara lain mencakup

penerimaan kas dari penerbitan saham baru, dan pengeluaran kas untuk pembayaran utang jangka panjang

Arus kas, baik kas masuk (cash inflow) maupun kas keluar (cash outflow)

(6)

Tabel 2.1. Klasifikasi Arus Kas

AKTIVITAS OPERASI Kas Masuk (cash inflow)

Penjualan barang dagangan.

Pendapatan royalty, komisi, fee dan imbalan lain. Pendapatan bunga dan deviden.

Kas Keluar (cash outflow)

Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa. Pembayaran gaji karyawan.

Pembayaran pajak.

Pos-pos Laba-Rugi

INVESTASI

Kas Masuk (cash inflow)

Penerbitan saham baru.

Penjualan investasi jangka panjang. Kas Keluar (cash outflow)

Pembelian aktiva tetap.

Pembelian investasi jangka panjang.

Pos-pos Aktiva Tidak Lancar

PENDANAAN

Kas Masuk (cash inflow)

Penerbitan saham baru.

Penerbitan jangka panjang (obligasi). Kas Keluar (cash outflow)

Pembayaran dividen.

Penarikan kembali saham (treasury stock). Pembayaran utang jangka panjang.

Pos-pos Utang Jangka Panjang

dan Modal

Sumber: Dwi P dan Rifka (2002).

Arus kas aktifitas operasi merupakan penghasilan utama pendapatan

perusahaan. Sedang arus kas investasi merupakan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang termasuk setara kas, arus kas aktivitas pendanaan yaitu aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta

(7)

Penelitian Hastuti dan sudibyo (1998) dalam atmini 2002 memberikan bukti

empiris bahwa para investor sudah memanfaatkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan desember 1993 dan 1994 untuk mengambil kepuusan

investasi rata rata volume perdagangan saham setelah pyublikasi laporan arus kas menujukan perdaan yang signifikan di bandinkan dengan sebelumnya adanya laporan arus kas.

Utami dan suharmadi (1998) memperoleh bukti empiris bahwa informasi penghasilan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham di BEJ. Triyono (1998)

memperoleh bukti empiris bahwa total arus kas tidak empuyai hubungan yang signifikan dengan harga saham.tetapi dari hasil analisis ditemukan bahwa pemisahan total arus kas kedalam tiga komponen arus kas , yaitu arus kas operasi

pendanaan, dan investasi mempunyaiu hubungan yang signifikan dengan harga saham.

Penelitian tersebut pada umumnya menitik beratkan pada penentuan apakah komponen arus kas yang tidak diharapkan dapat menjelaskan secara ikremental abnormal stock return. Hasil penelitian secara umum konsisten bahwa

baik arus kas maupun laba menyediakan informasi ikremental. Karena fokusnya adalah pada kandungan informasi, penelitian penelitian tersebut tidak secara

langsung menilai apakah laba yang di laporkan merupakan ukuran ringkasan yang superior terhadap arus kas yang direalisasikan.

(8)

perusahaan jika kita harus memilih salah satu diantaranya, karena pada

kenyataannya hanya sedikit perusahaaan yang nenggunakan baik laba maupun arus kas untuk menilai kinerja manejemen (Dechow 1994) dalam atmini 2002. untuk itu

harus dilakukan pengujian dengan pertimbangan faktor rerangka ekonomis yang dihadapui perusahaan pada suatu saat tertentu yang di capai dengan memasukan faktor siklus hidup perusahaan.

Siklus hidup perusahaan terdiri dari atas empat tahap utama yaitu tahap

pioneerig, expansion, matury dan decline.(Pashley dan Philippatos) Black 1998)

dalam Atmini 2002 menyebutkan tahap star up dan meyebutkan tahap expansion

sebagai tahap growth.Istilah – astilah tersebut yang akan di gunakan selanjutnya dalam penelitian ini.

Ciri perusahaan star up adalah volume penjualan awalnya rendah, menderita kerugian akibat adanya stat up costs, dan tingkat likuiditas rendah.

Sebagian dana adalah dana pinjaman, Umumnya perusahaan tidak menyediakan deviden. Pada tahap growth, Perusahaan mengalami peningkatan penjualan, keuntungan likuiditas ,dan peningkatan rasio ekuitas terhadap utang serta mulai

membayar deviden, perusahaan mulai melakukan diversifikasi dalam lini yang berhubungan erat. Pada tahap maturity, perusahaan mengalamin penurunan laba

akibat kompetisi harga,tingkat likuiditas tinggi dan perusahaann menjadi cas law. perusahaan membiayai deviden yang tinggi ( Black 1998) dalam atmini 2002

Akuisisi eksternal merupakan cara yang menarik bagi perusaahaan untuk

(9)

produk yang di produksi perusahaan yang beradapada pada tahap decline sangat

rendah, Perusahaan yang berada pada akhir tahap decline mengalami penurunan penjualan secara signifikan sehingga terjadi kerugian dan pembayaran deviden

terhenti.(pashley dan philippatos 1990) dalam atmini 2002. 2.2 Hubungan siklus hidup perusahaan dengan informasi arus kas

Masing- masing tahap siklus hidup perusahaan berhubungan dengan

besarnya arus kas yang dihasilkan perusahaan. Hubungan tersebut dapat dijelaskan melaluyi konsep nilai perusahaan (Myers 1997) dirangkai dengan ekspetasi

karakteristik tahap siklus hidup (Black 1998) dalam atmini 2002.

Nilai perusahaan terdiri dari dua komponen asset inplace dan kesempatan tumbuh ( growth opportunities) dengan proposi yang berbeda tergantung tahap

siklus hidup perusaahaan (Myeers 1977) pada tahap star –up perusahaan memiliki sedikit aktiva, sehingga jika ada terdapat sedikit arus kas operasi atau laba positif,

informasi operasi kemungkinan tidak memiliki value relevan dengan harga saham . sebagian besar porsi nilai perusahaan terdiri atas kesempatan tumbuh. Perusahaan menbutuhkan pendanaan untuk melakun investasi dalam kesempatan tumbuh

dengan net present value positif.,

Pada tahap growth investasi dalam kesempatan tumbuh telah di mulai dan

perusahaan telah memperoleh seluruh pendanaan. Rasio nilai asset in place

terhadap nilai perusahan lebih tinggi dari pada dalam tahap star up. Asset inplace

(10)

atau kas operasi. Kesempatan tumbuh merupakan komponen utama nilai

perusahaan ,perusahaan masih berusaha untuk memperoleh pendanaan.

Penelitian lanjutan tentang informasi arus kas mempertimbangkan faktor

siklus hidup perusahaan (Dechoe 1994) dalam atmini 2002 menemukan bukti bahwa arti penting akrual meningkat semakin pendek interval pengukuran kinerja,semakin besar volatisitas persyaratan modal kerja serta aktifitas investasi

dan pendanaan.dan semakin panjang siklus operasi perusahaan .arus kas mengalami masalah berkaitan dengan maching dan timing sehingga kemampuan arus kas

dalam mencerminkan kinerja perusahaan berkurang.

Hasil penelitian Anthony dan Rames 1992 menunjujkan bahwa respon terhadap dua ukuran kinerja akuntansi yaitu pertumbuhan penjualan dan investasi

modal. Merupakan fungsi dari tahap siklus hidup perusahaan. 2.3 Value Relevan

Merupakan pelaporan angka –angka akuntansi yang memiliki suatu prediksi berkaian dengan nilai pasar ekuitas, konsep value relevan tidak terlepas dari kreteria relevan jika jumlah yang di sajikan merefesikaninformasi yang relevan

Gambar

Tabel 2.1.Klasifikasi Arus Kas

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan perumusan masalah: Apakah Sistem Pengendalian Intern terhadap persediaan

Office address : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali Island, Indonesia,

39 tahun 1998, (Economic Development in Batam East ASEAN Growth Area), Jurnal Ekonomi, Faculty of Economics, University of Tarumanagara,..

Theoretically, experts agree with the importance of the use of authentic texts in the teaching and learning activity with the reason that authentic texts perform real

Namun demikian, ELA dapat membantu untuk mengidentifikasi daerah yang dimanipulasi jika gambar asli memiliki tingkat kualitas lain dengan daerah disalin, adapun

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja

Adapun rumusan masalah pada kerja praktik pembuatan infrastruktur aplikasi untuk sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP dan SD Surabaya adalah bagaimana merancang

karena bisa digolongkan termasuk pengguna internet pemula, sehingga terkadang akan sulit untuk menggunakan mesin pencarian yang sudah ada karena kebingungan menggunakan