• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

Mochamad Hanif Adhar Fakultas Ekonomi - Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Analisis ratio keuangan dapat memberikan informasi yang menyeluruh tentang kapasitas dan realisasi terhadap beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, sehingga dapat diketahui apakah aktivitas yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan efektif, sehingga laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KSP “Mulia” Balung dan Untuk mengetahui perkembangan serta kemajuan KSP “Mulia” Balung dari analisis keuangan dalam setiap periodenya

Metode Penelitian yang digunakan untuk mengetahui penelitian diatas yaitu: Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas,.

Hasil penelitian ini adalah: 1) berdasarkan analisis Ratio Likuiditas dapat diketahui tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek atau pada saat jatuh tempo baik; 2) berdasarkan analisis Ratio Solvabilitas dapat diketahui bahwa perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya hanya dengan modal sendiri baik; 3) berdasarkan analisis Ratio Rentabilitas dapat diketahui besarnya pengaruh terhadap tingkat kepercayaan manajemen dalam mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, yaitu diketahui nilai rasio tersebut dalam setiap periodenya yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 cukup baik.

(2)

2 ABSTRACT

Financial ratio analysis can provide comprehensive information about the capacity and the realization of several factors that can influence it, so it can be known whether the activity of the company can be said to be effective, so that financial statements can be used as a basis for valuation of work.

This study aims to: To determine the financial performance KSP “Mulia” Balung and to determine the development and advancement KSP “Mulia” Balung of financial analysis in each period.

The research method used to determine the above studies are: Liquidity Ratios, Profitability Ratios, and Solvency Ratio Ratio Comparison.The results of this study are: 1) By using the Liquidity Ratio analysis can be known to the company's ability to meet its obligations in the short term or at maturity is good. 2) By use traditional Solvency Ratio analysis can be seen that the company is able to pay its debts only with their own capital is good. 3) By using Ratio analysis Profitability can be determined the degree of influence on the level of management confidence in the management of capital by the owners or shareholders, which is known to the Return On Equity (ROE) in each period is from 2008 to 2010 is good enough.

(3)

3 Latar Belakang Masalah

Struktur Perekonomian Indonesia telah membagi kegiatan ekonomi menjadi tiga (3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan ekonomi nasional tersebut pemerintah mengharapkan agar dikembangkan menjadi komponen-komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam sistem ekonomi nasional.

Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Menurut Co-operative Alliance (ICA) menyatakan bahwa koperasi adalah sebuah perkumpulan orang-orang yang bersifat otonom yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi bersama dalam bidang ekonomi,sosial dan budaya melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis.

Tujuan utama kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi dipandang sebagai soko guru ekonomi Indonesia yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi KP-RI (KKP-RI), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan operasional lainnya antara lain yaitu mengemban misi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah, dimana didalam segala aktivitas lembaga tersebut untuk memperoleh laba yang digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelancaran dalam beroperasinya.

Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru terutama koperasi simpan pinjam, baik yang sudah mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan dalam rangka mengembangkan usahanya. Untuk mengantisipasi persaingan antar koperasi maupun badan usaha lainnya,

(4)

4

diperlukan suatu sistem pengolahan dan manajemen koperasi yang baik, manajemen yang mampu menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien merupakan usaha untuk mendukung peningkatan pengelolaan koperasi yang membutuhkan analisis terhadap laporan keuangan. Aspek keuangan sebagai salah satu sumber daya strategis untuk menjalankan usaha kelangsungan hidup koperasi. Selain itu dapat menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana dengan biaya relatif murah, serta untuk membiayai berbagai kegiatan sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan.

Dalam usaha memperoleh laba yang diinginkan tidak terlepas dari berbagai macam hambatan. Namun dengan ketelitian dan kejelian dan juga selalu berhati-hati serta dengan digunakannya manajemen yang cukup memadai, yaitu dengan digunakannya laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Di dalam laporan keuangan terdapat alat-alat untuk menganalisis, yaitu Analisis laporan keuangan. Konsep analisis rasio merupakan suatu alat untuk mengukur apakah unit usaha tersebut likuit dalam menjalankan usahanya. Terdapat tiga alat analisis, yaitu: Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas, alat analisis tersebut dapat membantu suatu perusahaan dalam mengendalikan keuangan maupun mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.

Untuk mempermudah peneliti dalam meneliti kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Mulia Balung dalam kurun waktu dua tahun, maka peneliti menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan alat analisis rasio untuk menunjukkan baik atau buruknya keuangan koperasi tersebut.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas serta mengingat pentingnya kinerja keuangan bagi usaha koperasi, maka penulis memilih judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas ?”

(5)

5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas.

Landasan Teori Pengertian Koperasi

Menurut undang-undang Perkoperasian No.25 tahun 1992 menyatakan bahwa “koperasi”adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Mengingat bidang usaha yang berasaskan kekeluargaan dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia terutama lapisan masyarakat yang menjunjung kebersamaan maka dalam usaha bersama, koperasi adalah merupakan wadah yang tepat karena selain aspek ekonomis sebagai watak usahanya dan aspek sosial sebagai watak kebersamaan.

Kinerja Keuangan

Menurut Martono (2002;52) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu.

(6)

6 Analisis Rasio Keuangan

Menurut Martono (2002:55-60) pada dasrnya alat rasio keuangan diklasifikasikan menjadi empat (4) kelompok antara lain:

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah alat ukur untuk melihat apakah unit usaha tersebut cukup likuit dalam menjalankan usahanya selama periode mendatang. Rasio ini terdiri atas:

Current Ratio

Rasio ini menunjukkan sampai dimana hutang-hutang jangka pendek dapat dibayar dari aktiva-aktiva yang dapat dijadikan uang pada waktu yang sama misal, jangka waktu pembayaran hutang-hutang jangka pendek. Secara umum rasio ini bisa dikatakan baik, jika nilainya mencapai 2 atau 200%.

Quick Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu unit usaha dalam utang-utang jangka pendeknya, tanpa mengutamakan persediaan. Suatu unit usaha dikatakan mampu membayar utang jangka pendeknya, jika nilainya lebih besar dari satu (1) atau lebih dari 100%.

Cash Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu unit usaha dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas dan surat berharga yang mudah diuangkan.

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif aset-aset usaha dalam menghasilkan pendapatan.

(7)

7 Rasio Solvabilitas

Kreditor jangka panjang maupun jangka pendek akan memperhatikan benar seberapa banyak kegiatan koperasi atau badan usaha lain yang dibiayai utang. Jika koperasi atau badan usaha lain mempunyai utang jangka panjang yang sangat tinggi dalam struktur permodalan koperasi atau badan usaha lain, maka para kreditor akan berfikir bahwa koperasi atu badan usaha lain akan mudah gulung tikar dan tidak akan bisa melunasi utangnya. Demikian dengan pemilik koperasi atau badan usaha lain akan mempertmbangkan beberapa kembalian yang bisa didapat dari komposisi banyak sedikitnya utang dalam struktur permodalan.

Rasio Rentabilitas

Rasio ini menunjukkan efektivitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan seberapa baik koperasi/badan usaha lain dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan. Koprasi/badan usaha harus mampu menyiapkan uang dari laba koperasi/badan usaha lain dalam membayar utang dan membayar deviden dengan mengoptimalkan pemanfatan seluruh asetnya.

Keterbatasan Analisis Rasio

Menurut Warsono (2002:23) hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan metode analisis rasio sebagai berikut:

1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan yang ada, jika perusahaan beroperasi dalam beberapa bidang usaha. 2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya perkiraan saja dan hanya

memberikan paduan umum, karena bukan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalm industri maupun sampel yang sesuai dari beberapa perusahaan dalam industri.

3. Perbedaan praktik akuntansi pada tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung.

(8)

8

Kinerja Keuangan

1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas

Hasil penilaian criteria analiisis rasio keuangan dengan SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor: 04/M.KUKM/VII/2012

Kesimpulan

4. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau rendah. Misalnya, rasio lancar yang melebihi norma industrinya menyiratkan adanya kelebihan likuiditas yang menyebabkan penurunan laba bagi perusahaan.

5. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi keuangan perusahaan rata-rata dalam industri.

(9)

9 Metode Peneitian

Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Likuiditas Ratio

2. Solvabilitas Ratio 3. Rentabilitas Ratio Teknik Pengumpulan Data Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian serta mencatat secara sistematik terhadap data-data yang diperlukannya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subyek, perilaku subyek selama wawancara, interaksi subyek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara, serta mengobservasi lokasi perusahaan dan jumlah tenaga kerja.

Interview

Interview yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf perusahaan. Pada metode ini data-data yang dapat diperoleh antara lain yaitu sejarah berdirinya perusahaan, jumlah sumber daya manusia yang digunakan, luas daerah pemasaran, laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen dan lain sebagainya. Studi Literatur

Studi literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mencatat dari beberapa literatur yang ada hubungannya dengan masalah objek penelitian.

(10)

10 Teknik Analisis Data

Analisis Rasio yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KSP Mulia Balung, yaitu teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan deskriptif kuantitatif prosentase. Rumus yang digunakan untuk mengkaji analisis kinerja keuangan, antara lain :

Rasio Likuditas

Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR (2005; 206), rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk kewajiban-kewajiban jangka pendek.

1. Rasio Lancar (current ratio),adalah perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar.

Aktiva Lancar

Current ratio = ———————— X 100% Kewajiban Lancar

2. Cash Ratio, menujukan kemampuan koperasi untuk membayar hutang jangka pendek, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kas

Cash ratio = ———————— X 100% Hutang Lancar

Rasio Solvabilitas

Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR (2005; 206), rasio ini digunakan untuk mengukuran kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

1. Total Debt to Total Assets Rasio, biasa disebut rasio total hutang dengan total aktiva yaitu, mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.

(11)

11

Total hutang

Total Debt to Assets Ratio = ———————— X 100% Total Aktiva

2. Long Term Debt to Equity Ratio (rasio hutang dengan modal sendiri), merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.

Hutang jangka panjang

Long Term Dedt to equity Rasio = ———————— X 100% Modal sendiri

Rasio Rentabilitas

Menurut Martono (2002; 55-60), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

1. Return On Investment, membandingkan laba setelah bunga dan pajak dengan jumlah aktiva yang bekerja. Jenis rasio ini dalam koperasi sering disebut juga dengan Rentabilitas Ekonomi.

Sisa Hasil Usaha

Return On Investment = ———————— X 100% Total Aktiva

2. Return Of Equity, membandingkan antara laba bersih (laba setelah bunga dan pajak) dan jumlah modal pemilik. Dalam perkoperasian jenis rasio ini disebut dengan Rentabilitas Modal

Sisa Hasil Usaha

Return Of Equity = ———————— X 100% Modal Sendiri

(12)

12

Penilaian kinerja keuangan koperasi JASA MULYA berdasarkan SK Menteri Negara Koperasi Dan Usaha kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/M.KUKM/VII/2012. Penilaian terhadap kinerja keuangan koperasi merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan baik bagi intern, penilaian terhadap kinerja keuangan menggambarkan sejauh mana koperasi telah melangkah serta bagaimana kondisi keuangannya. Bagi pihak ekstern penilaian koperasi bertujuan membantu anggotanya, investor, atau pihak luar yang berkepentingan dalam memberikan informasi yang diperlukan misalnya pertimbangan menempatkan dana atau meminjam dana.

Komponen Standar Kriteria

1. Likuiditas

a. Current Ratio ≥200% Baik

90% − 100% Cukup Baik

85% − 70% Kurang Baik

<70% Buruk

b. Cash Ratio ≥200% Baik

90% −100% Cukup Baik

85% − 70% Kurang Baik

<70% Buruk

2. Solvabilitas

a. Total Debt to Total Assets Ratio ≤40% Sangat Baik

50%-39% Baik

60%-49% Cukup Baik 80%-59% Kurang Baik

>80% Buruk

b. Long Term Debt to Equity Ratio ≤40% Sangat Baik

50%-39% Baik

60%-49% Cukup Baik 80%-59% Kurang Baik

>80% Buruk

3. Rentabilitas

a. Return On Invesment ≥30% Sangat Baik

20%-30% Baik

10%-25% Cukup Baik ≤10% Kurang Baik

b. Return On Equity ≥20% Sangat Baik

15%-20% Baik

3%-9% Cukup Baik <3% Kurang Baik

(13)

13 Analisis Hasil Penelitian

Analisis Rasio yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KSP Mulia Balung, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas.

Rasio Likuiditas

Analisis Ratio Likuiditas digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek atau pada saat jatuh tempo. Ratio ini umumnya menggunakan 2 macam cara yaitu Cash Ratio dan Current Ratio.

Pengukuran Current Ratio

Aktiva lancar Formulanya ialah = X 100% Kewajiban lancar 1.965.140.674 Tahun 2012 = X 100% = 297% 659.575.000 1.694.830.627 Tahun 2013 = X 100%= 434% 389.950.000

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui keuangan KSP Mulia dengan menggunakan current ratio mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun2013. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran current ratio paling tinggi yaitu pada tahun 2013 sebesar 434 %.

(14)

14

Dengan adanya peningkatan current ratio tiap tahunnya dapat dikatakan bahwa terjadi kenaikan kinerja keuangan karena current ratio yang baik(memuaskan)bagi suatu perusahaan adalah (≥200%).

Pengukuran Cash Ratio

KAS Formulanya ialah = X 100% Kewajiban Lancar 450.431.237 Tahun 2012 = X 100% = 68,29 % 659.575.000 470.450.000 Tahun 2013 =- X 100% = 120 % 389.950.000

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa posisi keuangan KSP Mulia berdasarkan cash ratio mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013.

Dengan adanya peningkatan cash ratio tiap tahunnya dapat dikatakan bahwa terjadi kenaikan kinerja keuangan karena cash ratio yang baik(memuaskan)bagi suatu perusahaan adalah (≤100%).

(15)

15 Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya. Pada ratio ini dapat dihitung dengan menggunakan 2 ratio, yaitu Total Debt to Total Assets Ratiodan Long Term Debt to Equity Ratio. Adapun perhitungan masing-masing rasio tersebut dari tahun 2012 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut:

Total Debt to Total Assets Rasio

Total Hutang Formulanya ialah = X 100% Total Aktiva 678.265.700 Tahun 2012 = X 100%= 32,56 % 2.083.038.469 403.390.594 Tahun 2013 = X 100% = 22,26 % 1.811.703.363

Berdasarkan perhitungan diatas yaitu dengan menggunakan Total Debt to Total Assets Ratio pada posisi 31 Desember 2012 adalah sebesar 32,56 %, pada posisi 31 Desember 2013 adalah sebesar 22,26%.Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sangat baik dan mampu membayar hutang-hutangnya hanya dengan modal sendiri.

(16)

16 Long Term Debt to Equity Ratio

Hutang jangka panjang

Formulanya ialah = X 100% Modal Sendiri 18.690.700 Tahun 2012 = X 100% = 1,33 % 1.404.772.769 13.440.594 Tahun 2013 = X 100% = 0,95 % 1.408.312.769

Berdasarkan hasil perhitungan diatas yaitu dengan menggunakan Long Term Debt to Equity Ratio. Pada posisi 31 Desember 2012 adalah 1,33 %. Pada posisi 31 Desember 2013 adalah 0,95 %. Maka dapat disimpulkan bahwa Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sangat baik dan mampu membayar hutang-hutangnya hanya dengan modal sendiri.

Rasio Rentabilitas

Ratio Rentabilitas dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Pada ratio ini ditentukan dengan 2 macam cara :

1. Untuk mengukur kemampuan manajemen koperasi dalam menghasilkan profitabilitas pada setiap periodenya digunakan Return On Investment(ROI). Adapun formula dan perhitungan ROI selama tahun 2012 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut :

(17)

17 Sisa Hasil Usaha

ROI = X 100% Total Aktiva 45.971.769 Tahun 2012 = X 100% = 2,2 % 2.083.038.469 46.271.769 Tahun 2013 = X 100% = 2,5 % 1.811.703.363

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diterangkan bahwa ROI dalam setiap periodenya mengalami peningkatan, yaitu ROI pada tahun 2012 adalah sebesar 2,2 %, pada periode tahun 2013 sebesar 2,5 %. Jadi rasio keuntungan bersih yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan.

2. Untuk mengukur sejauh mana manajemen dalam mengelola modal yang dipercayakan oleh pemilik atau pemegang saham digunakan Return Of Equity (ROE). Adapun formula dan perhitungannya selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Sisa Hasil Usaha

ROE = X 100%

Modal Sendiri

45.971.769

Tahun 2012 = X 100% = 3,2 %

(18)

18 46.271.769

Tahun 2013 = X 100% =3,2 %

1.408.312.769

Hasil perhitungan dengan menggunakan Ratio Rentabilitas jika dilihat dari besarnya pengaruh terhadap tingkat kepercayaan manajemen dalam mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, yaitu diketahui nilai Return Of Equity (ROE) dalam setiap periodenya yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 cukup baik.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan beberapa alat analisis rasio pada KSP Mulia di Balung Jember, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas.

1. Berdasarkan analisis Ratio Likuiditas

Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Current Ratio, dan Cash Ratio. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013 tersebut baik, dengan hasil kinerja perbandingan lebih dari 200%.

2. Berdasarkan analisis Ratio Solvabilitas

Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Total Debt to Total Assets Ratio, dan Long Term Dedt to equity Rasio. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013 tersebut sangat baik, dengan hasil kinerja perbandingan ≤40%.

(19)

19 3. Berdasarkan Rasio Rentabilitas

Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Return On Investment, dan Return Of Equity. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013, dengan menggunakan analisis keuangan Return On Investment dinyatakan kurang baik, dengan hasil kinerja perbandingan kurang dari 3%. Sedangkan dengan menggunakan analisis keuangan Return Of Equity dinyatakan cukup baik, dengan hasil kinerja perbandingan lebih besar dari 3%.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran yang berguna bagi perusahaan, antara lain :

1. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio likuiditas dengan cara: memperhatikan tingkat perputaran piutang sehingga distribusi dari aktiva lancar menguntungkan dan meminimalisasi resiko tidak tertagihnya piutang tersebut, dan menggunakan modal kerja secara efektif sehingga mampu membayar hutang-hutang atau kewajiban dengan tepat waktu dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

2. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio solvabilitas dengan cara: perusahaan menyeimbangkan antara utang jangka panjang,utang jangka pendek terhadap total asset dimana juga memperhatikan jatuh tempo utang baik jangka panjang maupun jangka pendek, dan menginvestasikan modal yang diperoleh kedalam pos aktiva yang menguntungkan bagi perusahaan terutama dialokasikan kepada aktiva lancar sehingga jika kemungkinan terburuk perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya aktiva ini dapat digunakan sebagai suntikan dana perusahaan.

3. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio rentabilitas dengan cara: perusahaan menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang

(20)

20

dimiliki perusahaan, dan dapat mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal dibandingkan dengan tahun sebelumnnya.

(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari field project ini adalah menganalisa kelayakan kerja dari overhead crane pada saat operasi pengangkatan dengan menitikberatkan penelitian pada girder serta cross

Dengan kemajuan teknologi dalam bidang media khususnya menjadi salah satu bentuk keuntungan bagi kita untuk memanfaatkannya untuk hal-hal yang bermanfaat, salah satunya

19 mengenai perusahaan sanggup apa tidak nya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut dan mengenai perusahaan layak atau tidak nya melaksanakan pekerjaan tersebut sudah ada

Kunci sukses dalam blogging: pilih topik utama yang menarik bagi anda dan orang lain.. Click

[r]

Kripik Kulit Singkong dengan aneka rasa yang kaya akan insoluble fiber (serat yang tidak larut dalam air) yang bermanfaat untuk memperlancar proses buang air

Data penelitian adalah data yang diperoleh dari dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten Bantul yang kemudian dihitung menggunakan rasio

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kasih, rahmat, karunia dan tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas