• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMATIKA S SAINS DA AN TEKNOLOGI SITAS SAN NATA DHA ARMA YOGYAKA ARTA 2009 9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EMATIKA S SAINS DA AN TEKNOLOGI SITAS SAN NATA DHA ARMA YOGYAKA ARTA 2009 9"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DIGRAFF CAYLEYY DARI GRRUP

Skripssi

PRO

Di

OGRAM ST FA

iajukan untu Mempe

Prog

Rosa

TUDI MAT AKULTAS

UNIVERS Y

uk Memenuuhi Salah Saatu Syarat roleh Gelarr Sarjana Saains gram Studi MMatematikaa

Oleh:

alia Gustari Eksi Utamii NIM: 053114007

TEMATIKKA JURUSAAN MATEEMATIKA S SAINS DAAN TEKNOLOGI

SITAS SANNATA DHAARMA YOGYAKAARTA

(2)

 

MATHE

Presen

EMATICS S SCI

nted as Parti To Obtai Rosa Stude STUDY PR ENCE AN SANATA Y ii  ial Fulfillm n the Sarjan

In Mathem By: alia Gustari ent Number: ROGRAM D TECHN DHARMA YOGYAKA 2009

ent of the RRequirementts na Sains Deegree

matics

Eksi Utamii : 0531140077

MATHEMMATICS DEEPARTMEENT NOLOGY FFACULTY

A UNIVERRSITY ARTA

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Yesus Kristus & Bunda Maria (Pegangan hidup penulis dalam setiap langkah),

Yohanes Chrisostomus Pramonco Hardioto & Elisabet Sri Rahayu (Orang tua penulis),

Keluarga Besar Program Studi Matematika Universitas Sanata Dharma (Khususnya mahasiswa angkatan 2005),

Albertus Aditya Budi Nugroho (Gembulz),

Semua Pihak yang telah membantu terbentuknya skripsi ini.

(6)
(7)

vii   

ABSTRAK

Digraf Cayley dari grup adalah gambaran grafis dari suatu grup yang diberikan oleh himpunan pembangkitnya. Digraf ini menyediakan metode untuk menggambarkan suatu grup, dan menghubungkan dua cabang penting dari matematika modern yaitu grup dan graf. Digraf Cayley dari grup digunakan untuk melihat orde dari beberapa elemen grup dan untuk menentukan nilai dari sebarang hasil kali dari pembangkit atau inversnya.

(8)

viii   

given by a set of generators. These digraphs provide a method of visualizing a group, and connect two important branches of modern mathematics, i. e. groups and graphs. The Cayley digraphs of groups are used to see the order of some elements of a group and to determine the value of any product of the generators or their inverses.

(9)
(10)

x   

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sains Program Studi Matematika.

Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah berperan besar dalam memberikan dukungan, bimbingan, maupun kerjasa-manya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu M. V. Any Herawati, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mendampingi penulis selama penulisan skripsi ini.

2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Matematika dan dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan saran kepada penulis.

4. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, SJ, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan saran kepada penulis. 5. Bapak Z. Tukija dan Ibu Erma Linda S. R. yang telah banyak membantu

dalam proses administrasi.

6. Perpustakaan Paingan Universitas Sanata Dharma dan seluruh karyawannya yang telah banyak membantu dalam penyediaan bahan dan fasilitas selama penulisan skripsi ini.

7. Bapak Y. C. Pramonco H. dan Ibu E. Sri Rahayu, selaku orang tua penulis yang selalu mendukung penulis.

8. Teman-teman mahasiswa angkatan 2005 Program Studi Matematika.

(11)

xi   

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi se-mua orang yang membacanya. Apabila terdapat kesalahan penulisan dan ucapan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….. i

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS …...……….…… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ………...………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………. vi

ABSTRAK ……….………… vii

ABSTRACT ………...…… viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……….….. ix

KATA PENGANTAR ……… x

DAFTAR ISI ……….. xii

DAFTAR TABEL ……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ……….………..……….…. xv

BAB I PENDAHULUAN ……….………...……..… 1

A. 1 B. Rumusan Masalah ……….………...………... 3

Latar Belakang Masalah ……….………. Batasan Masalah ……….…………...……...….. Manfaat Penulisan ………...… Sistematika Penulisan ……….……...……. Teori Grup ……….………...…. 2. Grup Berhingga dan Subgrup ……….……….…….… 4. Grup Siklik dan Pembangkit ……….…….……….…. 12

C. 3 D. Tujuan Penulisan ……….……...…………. 4

E. 4 F. Metode Penulisan ……….... 4

G. 5 BAB II TEORI GRUP DAN TEORI GRAF ………...….. 7

A. 7 1. Grup ………..………...……. 7

10 3. Darab Langsung ………...….…………...…. 12

(13)

   

xiii   

5. Grup Permutasi …………..……….………...….

8. Homomorfisma dan Isomorfisma ……….

Graf Berarah Atau Digraf ……….………...….…

RAF CAYLEY DARI GRUP ………...………

tasan dan Sirkuit Hamilton Dalam Digraf Cayley dari Grup ….... BAB VI AP

AFIK KOMPUTER DARI POLA PERULANGAN TIPE

tode Escher ………

UTUP ……….……….……...…

an ………..………

DAFTAR PUSTAKA ………...…………. 19 6. Grup Dihedral ……...……….……….…….. 26 7. Koset, Teorema Lagrange, Subgrup Normal, dan Grup Faktor ... 30 35 B. Teori Graf ……….……...…….... 37

1. 37

2. Lintasan dan Sirkuit Hamilton ……….…...…...…….. 39

BAB III DIG 43

A. Digraf Cayley dari Grup ……….……. 43

B. Lin 52

LIKASI DIGRAF CAYLEY DARI GRUP UNTUK MEMBUAT GR

ESCHER PADA BIDANG HIPERBOLIK …….………. 63

A. Me ……. 63

B. Metode Douglas Dunham ……….………... 67

BAB V PEN …… 74

A. Kesimpulan ……….…...….……. 74

B. Sar .……. 75

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. 1 Beberapa Contoh Grup ………... 9

Tabel 2. 2 Tabel Operasi untuk ……….…………...… 18

Tabel 2. 3 Tabel Operasi untuk ……….……….………....… 24

Tabel 2. 4 Grup Selang-seling untuk Permutasi Genap dari {1, 2, 3, 4} ... 26

Tabel 2. 5 Tabel Operasi untuk ……….……… 29

(15)

   

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Graf G ………... 38

Gambar 2. 2 Graf Berarah G ……….……… 39

Gambar 2. 3 Graf Sederhana yang Memuat Lintasan dan Sirkuit ……..….…. 40

Gambar 2. 4 Salah Satu Penyelesaian Teka-Teki “Perjalanan Keliling Dunia” ………...……… 42

Gambar 2. 5 Graf Sederhana G1, G2, dan G3 ………. 42

Gambar 3. 1 Digraf Cay({1}: ) ……….…… 45

, Gambar 3. 6 Digraf Cay({(12)(34), (123)}: ) ………..………...… 49

Da 53 Gambar 3. 10 ), dan (a, 0), ( 1)}: …… , 1)}: Gambar 3. 15 Digraf Cay({(r, 0), (f, 0), (e, 1)}: ) ………….…….…. 62

Poincare pada Bida 65 Gambar 4. 3 Gambar 3. 2 Digraf Cay({(1, 0), (0, 1)}: ) ………..………….. 46

Gambar 3. 3 Digraf Cay( : ) ………...……… 47

Gambar 3. 4 Digraf Cay({(12), (123)}: ) ……… 48

Gambar 3. 5 Digraf Cay({(12), (13)}: ) ……….………. 48

Gambar 3. 7 Digraf Cay({a, b}: ) ………...…….……… 50

Gambar 3. 8 Digraf Cay({a, b}: ) ………...……… 51

Gambar 3. 9 Lintasan Hamilton lam Digraf Cay({(1, 0), (0, 1)}: ) dari (0, 0) ke (2, 1) ………...………..….. Sirkuit Hamilton Dalam Digraf Cay({a, b}: ) ………...…..…. 53

Gambar 3. 11 Digraf Cay({(1, 0), (0, 1)}: ) …………...………. 55

Gambar 3. 12 Simpul (a, b), ( 1, 1 1) ……….. 55

Gambar 3. 13 Digraf Cay({(1, 0, ) ……...………. 57

Gambar 3. 14 Digraf Cay({(r, 0), (f, 0), (e ) ……...………. 61

Gambar 4. 1 Teselasi Segitiga Dalam Model Cakram ng Hiperbolik ……….……… 64

Gambar 4. 2 Cetakan Asli Circle Limit I Milik Escher ……… Terjemahan Komputer dari Desain Dalam Cetakan Circle Limit I Milik Escher ………. 66

Gambar 4. 4 Graf Cayley dari Grup [6, 4] dengan Lintasan Hamilton ….…… 69

(16)

xvi   

(17)

   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia matematika memiliki berbagai macam cabang di dalamnya. Dari berbagai macam cabang tersebut, di antaranya adalah aljabar abstrak dan matematika diskret. Aljabar abstrak dan matematika diskret mempelajari topik-topik yang berbeda. Dalam aljabar abstrak dibahas mengenai grup, ring, lapangan, beserta sifat-sifatnya. Sedangkan dalam matematika diskret dibahas mengenai relasi, graf, aljabar Boole, dan kombinatorik. Di antara topik-topik tersebut terdapat dua topik yang cukup menarik, yaitu grup dan graf.

Ketika membicarakan tentang aljabar abstrak atau struktur aljabar, hal pertama yang muncul adalah grup. Grup menjadi topik yang sangat penting dalam aljabar abstrak karena topik ini dibahas pertama kali dalam banyak buku aljabar abstrak. Grup dan sifat-sifatnya juga mendasari topik-topik yang dibahas selanjutnya dalam aljabar abstrak, seperti ring dan lapangan. Begitu juga dalam digraf Cayley dari grup, grup menjadi topik yang sangat penting karena akan dibentuk penggambaran dari suatu grup dengan menggunakan himpunan pembangkitnya.

Salah satu topik yang dibahas dalam teori graf dan digunakan dalam digraf Cayley dari grup yaitu graf berarah atau digraf. Graf berarah atau digraf merupakan himpunan berhingga dari titik-titik, yang disebut vertex atau simpul,

(18)

dan himpunan busur berpanah, yang disebut arc atau busur, yang menghubungkan beberapa vertex atau simpul. Digraf dapat digunakan untuk menyatakan relasi antara unsur-unsurnya (simpul dan busur). Digraf memiliki peranan yang sangat penting dalam digraf Cayley dari grup karena menjadi bentuk penggambaran dari suatu grup.

Grup dan graf adalah dua cabang penting dalam matematika modern. Antara grup dan graf dihubungkan dalam satu topik yaitu digraf Cayley dari grup. Gagasan ini mula-mula didapatkan oleh seorang matematikawan bernama Arthur Cayley pada tahun 1878. Digraf Cayley dari grup merupakan gambaran grafis dari suatu grup yang diberikan oleh himpunan pembangkitnya. Sebenarnya digraf Cayley dari grup merupakan topik yang sangat menarik tetapi tidak semua buku aljabar memuat topik ini. Digraf Cayley dari grup menyediakan metode untuk menggambarkan suatu grup sehingga grup dapat lebih mudah dipahami karena adanya gambaran nyata berupa digraf.

Misalkan G adalah grup berhingga dan S adalah himpunan pembangkit untuk G. Digraf Cayley dari grup G dengan himpunan pembangkit S, yang dinotasikan dengan Cay(S:G), dapat didefinisikan sebagai berikut.

1. Setiap elemen dari G adalah simpul dari Cay(S:G).

2. Untuk x dan y di G, terdapat sebuah busur dari x ke y jika dan hanya jika xs = y untuk suatu s S.

Digraf Cayley dari grup melibatkan dua teori penting, yaitu teori grup dan teori graf. Beberapa pokok bahasan dalam teori grup yang berhubungan dengan topik ini antara lain grup siklik dan pembangkit, grup permutasi, grup

(19)

3   

dihedral, darab langsung. Sedangkan beberapa pokok bahasan dalam teori graf yang berhubungan dengan topik ini antara lain graf berarah atau digraf, lintasan dan sirkuit Hamilton. Pembahasan mengenai lintasan dan sirkuit Hamilton berhubungan dengan syarat perlu dan syarat cukup sangat penting dalam membahas digraf Cayley dari grup. Lintasan dan sirkuit Hamilton akan digunakan dalam pengaplikasian digraf Cayley dari grup.

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini antara lain: 1. Apakah yang dimaksud dengan digraf Cayley dari grup?

2. Apa saja landasan teori yang dibutuhkan untuk membentuk digraf Cayley dari suatu grup?

3. Bagaimana membentuk digraf Cayley dari suatu grup? 4. Bagaimana aplikasi digraf Cayley dari grup?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam skripsi ini antara lain:

1. Membahas mengenai digraf Cayley yang terbentuk dari suatu grup. 2. Membahas aplikasinya, yaitu untuk membuat grafik komputer dari

pola perulangan tipe Escher pada bidang hiperbolik, tetapi tidak menyertakan algoritmanya.

(20)

D. Tujuan Penulisan

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dalam bidang matematika. Selain itu, tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Mempelajari tentang pembentukan digraf Cayley dari suatu grup. 2. Mengetahui aplikasi digraf Cayley dari grup.

E. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Dapat memahami mengenai pembentukan digraf Cayley dari suatu grup.

2. Dapat mengetahui tentang aplikasi digraf Cayley dari grup.

F. Metode Penulisan

Penulisan skripsi ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan menggunakan buku-buku, jurnal-jurnal, dan makalah-makalah yang telah dipublikasikan dalam media cetak maupun internet sehingga dalam skripsi ini tidak ditemukan hal baru.

(21)

5   

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah D. Tujuan Penulisan E. Manfaat Penulisan F. Metode Penulisan G. Sistematika Penulisan

BAB II TEORI GRUP DAN TEORI GRAF A. Teori Grup

1. Grup

2. Grup Berhingga dan Subgrup 3. Darab Langsung

4. Grup Siklik dan Pembangkit 5. Grup Permutasi

6. Grup Dihedral

7. Koset, Teorema Lagrange, Subgrup Normal, dan Grup Faktor

8. Homomorfisma dan Isomorfisma B. Teori Graf

1. Graf Berarah Atau Digraf 2. Lintasan dan Sirkuit Hamilton

(22)

   

BAB III DIGRAF CAYLEY DARI GRUP A. Digraf Cayley dari Grup

B. Lintasan dan Sirkuit Hamilton Dalam Digraf Cayley dari Grup

BAB IV APLIKASI DIGRAF CAYLEY DARI GRUP UNTUK MEMBUAT GRAFIK KOMPUTER DARI POLA PERULANGAN TIPE ESCHER PADA BIDANG HIPERBOLIK

A. Metode Escher

B. Metode Douglas Dunham

(23)

BAB II

TEORI GRUP DAN TEORI GRAF

A. Teori Grup

1. Grup

Definisi 2. 1

Misalkan G adalah himpunan. Operasi biner pada G adalah fungsi yang

mengawankan setiap pasangan terurut elemen-elemen di G dengan suatu elemen

di G.

Dengan kata lain, operasi biner pada himpunan S adalah suatu

pemetaan dari ke S. Untuk setiap di , elemen dari S

dinotasikan dengan . Operasi biner memasangkan sebarang a dan b

elemen-elemen dari S dengan elemen dari S. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa operasi adalah operasi biner pada S jika operasi tersebut

, ,

tertutup dalam S, yaitu adalah elemen dari S.

Contoh 2. 1

Misalkan dan · adalah operasi biner biasa dari penjumlahan dan perkalian

dalam , dan misalkan | . Tentukan apakah H tertutup terhadap

(a) penjumlahan dan (b) perkalian.

(24)

Untuk bagian (a), hanya dibutuhkan pengamatan bahwa 1 dan

di H, tetapi bahwa 1 4 dan 5 . Sehingga H tidak tertutup

terhadap penjumlahan.

1

2 4 5

bahwa , sehingga H tertutup terhadap perkalian.

Definisi 2. 2

Misalkan G adalah himpunan tak kosong bersama dengan operasi biner (biasa

disebut perkalian) yang mengawankan ke setiap pasangan terurut ,

elemen-elemen di G dengan suatu elemen di G dinotasikan dengan . G adalah grup

terhadap operasi ini jika tiga sifat berikut dipenuhi.

untuk semua a, b, c di

titas. Terdapat sebuah elemen e (disebut identitas) di G sedemikian

pat b di G (disebut invers dari a)

Jika suatu grup mempunyai sifat komutatif sedemikian hingga

untuk setiap pasangan elemen-elemen a dan b di grup G, maka dapat dikatakan

grup tersebut adalah grup komutatif atau grup Abel.

Untuk bagian (b), andaikan dan . Menggunakan pengertian

bahwa r dan s di H, dapat dilihat bahwa harus terdapat bilangan bulat n dan m di

sedemikian hingga dan . Akibatnya, .

Dengan karakteristik elemen di H dan kenyataan bahwa , ini berarti

1) Asosiatif. Operasi bersifat asosiatif jika

G.

2) Iden

hingga untuk semua a di G.

3) Invers. Untuk setiap elemen a di G terda

(25)

9    Beberap Elemen s Grup Abel a contoh grup diberikan dalam Tabel 2. 1 di bawah ini.

Tabel 2. 1

Beberapa Contoh Grup

Grup Operasi Identitas Bentuk Inver

penjumlahan 0 k k ya

perkalian 1 m/n,

m, n>0

n/m ya

penjumlahan

mod n

0 k nk ya

perkalian 1 x 1/x ya

GL(2, F) perkalian

matriks

1 0

1 ,

adbc≠0

0 tidak

U( dengan

fpb(k, n

elesaian untuk

kx=1 mod n

han

antar

(0, ..., 0) (a1, ..., an) (–a1, –a2, ..., –an) ya

SL(2, F) perkalian 1 0 ,

adbc=1

tidak

n) perkalian

mod n

penjumla

1 k,

)=1 peny ya komponen matriks 0 1 Keterangan

(26)

adalah bilangan rasional positi

adalah himpunan bilangan bulat modulo n;

adalah himpunan bilangan real tak nol;

GL(2, F) adalah himpunan matriks 2 2 dengan entri-entrinya bilangan real dan determinannya tak nol;

U(n) adalah himpunan bilangan bulat k yang kurang dari n dan , 1

untuk 1

| , , . . . , ; 2

real), (bilangan kompleks), atau (bilangan bulat

t seba ng dari , , , atau .

Definisi 2. 3

Banyaknya elemen dari suatu grup G (berhingga atau tak hingga), dinotasikan

dengan | |, disebut orde dari G. Jika | | berhingga, maka G disebut grup erhingga dan jika | | tak hingga, maka G disebut grup tak hingga.

0, 1, 2, … , 1 untuk 1 adalah n atau | | dan

adalah grup berhingga karena | | berhingga sehingga adalah grup Abel

berhingga karena juga adalah grup Abel.

himpunan f;

;

adalah himpunan , , . . . ,

SL(2, F) adalah himpunan matriks 2 dengan entri-entrinya dari (bilangan

rasional), (bilangan

modulo p dengan p bilangan prima) dan determinannya 1;

F dapa ra

2. Grup Berhingga dan Subgrup

b

(27)

11   

Definisi 2. 4

Orde dari suatu elemen a dalam sutu grup adalah bilangan bulat positif terkecil

n sedemikian hingg . Dalam notasi penjumlahan menjadi

G

a . Jika

tidak terdapat bilangan bulat seperti itu, maka a dikatakan mempunyai orde tak

hingga. Orde dari suatu elemen a dinotasikan dengan | |.

, 9 terhadap operasi penjumlahan

modulo 10, karena 1 · 2 2, 2 · 2 4, 3 · 2 6, 4 · 2 8, 5 · 2 0, dapat wa |2| 5. Dengan cara yang sama, dapat ditunjukkan bahwa

Definisi 2. 5

Jika H adalah himpunan bagian dari grup G dan H adalah grup terhadap operasi

dari G, maka H disebut subgrup dari G, dinotasikan dengan H G atau G H.

atau G > H berarti H G tetapi H G, subgrup ini disebut subgrup

bgrup dari G yang

ejati dar . Jika { adalah elemen identitas dari G

t subg

disebut dari G.

Contoh 2. 4

Satu-satunya subgrup sejati tak trivial dari 0, 1, 2, 3 adalah {0, 2}.

Contoh 2.3

Dengan mengingat grup 0, 1, 2, …

diketahui bah

|0| 1, |7| 10, |5| 2, |6| 5.

Notasi H < G

sejati dari G. Sedangkan, su terdiri dari G atau dirinya sendiri

disebut subgrup tak s i G e} , maka

subgrup {e} disebu rup trivial dari G, sedangkan subgrup yang bukan {e}

subgrup tak trivial

Perhatikan bahwa {0, 3} bukan subgrup dari , karena {0, 3} tidak tertutup

(28)

3. Darab Langsung

Definisi 2. 6

Misalkan {G1, G2, ..., Gn} adalah himpunan berhingga dari grup. Darab langsung

1 2 Gn, ditulis sebagai … , adalah himpunan semua

i adalah elem i

, … , dengan dilakukan

engan operasi pada Gi.

5, 7 , 10 1, 3, 7, 9 ,

9 , 7, 1 , 7, 3 , 7,

sedangkan dua komponen kedua dikerjakan den

modulo 10.

4. Grup Siklik dan Pembangkit

Invers dari suatu elemen a dari suatu grup dinotasikan dengan .

Notasi ini digunakan untuk suatu grup terhadap operasi perkalian. dari G , G , ...,

pasangan terurut n komponen dengan komponen ke- en dari G.

Dengan simbol, … , , … , | , di mana

, , … , , , … , ,

d

Contoh 2. 5 8 1, 3,

8 10 1, 1 , 1, 3 , 1, 7 , 1, 9 , 3, 1 , 3, 3 , 3, 7 , 3, 9 , 5, 1 ,

5, 3 , 5, 7 , 5, 7 , 7, 9 .

Hasil kali (3, 7)(7, 9) = (5, 3), karena dua komponen pertama dikerjakan dengan

(29)

13   

Definisi 2. 7

Jika n adalah bilangan bulat positif, maka digunakan untuk menunjukkan hasil

kali dari a dan dirinya sendiri untuk n faktor, yaitu · · … · .

Jika 0, maka , dengan e adalah elemen identitas di grup tersebut. Jika

a .

Jika

Teorema 2. 1

ika a adalah suatu elemen dari suatu grup dan m, n adalah bilangan bulat, maka

eksponen berikut.

Bukti:

Akan dibuktikan menggunakan prinsip induksi matematis.

Untuk n positif.

Persamaan tersebut benar untuk n = 1, karena

. Andaikan persamaan tersebut benar untuk n = k, berarti

. Kemudian akan dibuktikan persamaan tersebut benar

untuk n = k + 1. Perhatikan bahwa

.

n adalah bilangan bulat negatif, mak

· · , maka .

J

berlaku hukum

1) .

2) .

1) Misalkan m tetap dan n variabel.

(30)

b) Untuk n negatif.

Akan dibuktikan persamaan tersebut benar untuk n = −k dengan

kan bahwa . Perhati

· · … · · · … ·

.

Dengan cara yang sama, dapat dibuktikan untuk n tetap dan m variabel.

2) Misalkan m tetap dan n variabel.

a) Untuk n positif.

Persamaan tersebut benar untuk n = 1, karena

. Andaikan persamaan tersebut benar untuk n =

k, berarti . Kemudian akan dibuktikan persamaan tersebut

benar untuk

.

b) Untuk n negatif.

engan

Dengan cara yang sama, dapat dibukti

n = k + 1. Perhatikan bahwa

Akan dibuktikan persamaan tersebut benar untuk n = −k d

. Perhatikan bahwa

.

kan untuk n tetap dan m variabel.

(31)

15   

Contoh 2. 6

, , , .

Jika G adalah sua

Bukti:

(ab)(b-1a-1) = ((ab)b-1)a-1 (hukum asosiatif)

= (a(bb-1))a-1 (hukum asosiatif)

Sama halnya dengan (b-1a-1)(ab) = e. Karena itu, dengan definisi (aa-1 = a-1a = e

)-1 = b-1a-1.

Definisi 2. 8

grup siklik jika terdapat elemen a di G sedemikian hingga

} disebut

himpunan pembangkit dari G. Notasi menyatakan bahwa G adalah grup

bangkit a.

adalah grup siklik dengan pembangkit 1 dan –1.

odulo n adalah grup siklik dengan pembangkit 1 dan 1 1.

Tidak seperti yang hanya mempunyai dua pembangkit, dapat mempuny

lebih dari satu pembangkit bergantung pada n yang diberikan. Teorema 2. 2

tu grup, maka (ab)-1 = b-1a-1 untuk semua a dan b di G.

= (ae)a-1 = aa-1 = e.

),

(ab

Grup G disebut

| . Elemen a tersebut disebut pembangkit dari G dan {a

siklik dengan pem

Contoh 2. 7

Grup terhadap penjumlahan

Demikian juga untuk , grup 0, 1, 2, … , 1 untuk 1 terhadap

penjumlahan m

(32)

Misalkan 1 3 5 7 . Untuk memeriksanya, sebagai

3 8, … a

8, … 2, 4, 6, 0 .

a

bgrup il dari G yang mem

h G, mak

terdapat himpunan berhingga | yang membangkitkan G, maka G

dikatakan dibangkitkan secara berhingga dan ditulis | . Jika

1, 2, … , , maka , , … , .

Teorema 2. 3

Jika G adalah grup dan en subgrup

G yang dibangkitkan oleh | tepatnya adalah elemen-elemen dari G yang

berupa hasil kali berhingga dari pangkat bulat dari ai, di mana suatu pangkat ai

tertentu dapat terjadi beberapa kali dalam hasil kali tersebut.

Menurut Definisi 2. 8, H adalah subgrup terkecil dari G yang memuat | .

H dan

contoh, 3 , perhatikan bahwa 3 3, 3 3 8, 3 3

dalah himpunan 3, 6, 1, 4, 7, 2, 5, 0 . Sehingga 3 adalah

pembangkit dari . Tetapi 2 bukan pembangkit dari karena 2

2, 2 2 8, 2 2 2

Definisi 2. 9

Misalk n G adalah grup dan untuk dengan I adalah sebarang

himpunan indeks. Su terkec uat | disebut

subgrup yang dibangkitkan oleh | . Jika subgrup ini adala a

| dikatakan membangkitkan G dan ai disebut pembangkit dari G. Jika

untuk , maka elemen-elem H dari

Bukti:

(33)

17   

Andaikan K menyatakan himpunan dari semua hasil kali berhingga dari pangkat

bulat dari ai. Misalkan … . Maka dan

· · … · , karena sifat-sifat subgrup. Sehingga

.

… . Maka K H

tkan bahwa K adalah subgrup dari H yang memuat | , maka

ali elem

osiatif. Misalkan

… . Sehingga

… …

.

Untuk , dengan Teorem

… … .

Sebagai contoh, (a1)3(a2)2(a1)-7 berada di K dan [(a1)3(a2)2(a1)-7]-1 = (a1)7(a2)-2(a1)-3

berada di K lagi.

H dan K memuat | karena

| , maka H K.

Akan diperliha

H K.

Perhatikan bahwa hasil k en di K adalah di K lagi. Misalkan,

… . Sehingga … .

Perhatikan juga bahwa hasil kali elemen di K memenuhi sifat as

… … .

Karena (ai)0 = e, diperoleh

a 2. 2 dapat diperoleh

Jadi, K adalah subgrup dari

(34)

Jadi, terbukti bahwa K = H.

Contoh 2. 8

1, 0 , 0, 1 artinya grup dibangkitkan oleh (1, 0) dan

Dengan menggunakan Teorema 2. 3, elemen-elemen dari grup

n(1, 0) + m(0, 1)| n, m } = {(0(1, 0) + 0(0, 1)), (0(1, 0) + 1(0, 1))

1(0 )), (0(1, 0) + 2(0, 1)), (2(1, 0) + 0(0, 1)),

)), …} = {(0, 0), (0, 1),

(1, 0), (1, 1), (2, 0), (2, 1)}.

dinyatakan dengan , , , , , , , . Tabel

Tabel Operasi untuk (0, 1).

adalah { ,

(1(1, 0) + 0(0, 1)), (1(1, 0) + , 1

(1(1, 0) + 2(0, 1)), (2(1, 0) + 1(0, 1)), (2(1, 0) + 2(0, 1

Contoh 2. 9 Grup kuarternion

operasi atau tabel Cayley untuk adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 2

(35)

19   

Grup kuarternion juga dapat din ,

, . Dengan kata lain, dibangkitkan oleh a

yatakan dengan , |

dan b yang memenuhi

persamaan , , dan . Berikut ini akan diperlihatkan

ibangkitkan oleh a dan b tersebut.

5. rup Per utasi

Definisi 2. 10

ungsi : disebut satu-satu atau injektif jika dan hanya jika bila m

setiap , terdapat sedemikian

ika adalah satu-satu dan pada.

bahwa d

G m

F

aka . Fungsi : disebut pada atau surjektif jika untuk

sehingga . Fungsi :

(36)

Contoh 2. 10

Fungsi : dengan bukan satu-satu karena 2 2 4

tetapi 2 2 dan tidak pada karena daerah hasilnya adalah himpunan bagian

jati dari semua bilangan tak negatif di . Akan tetapi : dengan

satu-satu dan pada .

Definisi 2. 11

Misalkan : dan : . Komposisi dan , dinotasikan dengan

, adalah pemetaan dari A ke C, dinotasikan dengan : ,

didefinisikan dengan untuk semua a di A.

Definisi 2. 12

Permutasi dari suatu himpunan A adalah fungsi bijektif dari A ke A.

Contoh 2. 11

utasi himp kan deng

2, α(2) = 3,

t dapat dinyatakan dengan cara lain, yaitu 1

2 23 31 44 dan

1

2 21 34 43 . Komposisi permutasi dikerjakan dari kanan ke kiri. Misalkan 1 2 3

1 44 12 21 34 34 13 22 34 41 . Sebagai contoh, 3 berada = α(β(1))

a 2. 4

Jika A adalah suatu himpunan tak kosong dan SA adalah himpunan semua

permutasi dari A, maka SA merupakan suatu grup terhadap komposisi permutasi. se

Misalkan perm α dan β dari unan {1, 2, 3, 4} dinyata an α(1) =

α(3) = 1, α(4) = 4 dan β(1) = 2, β(2) = 1, β(3) = 4, β(4) = 3. Permutasi

tersebu

2 3

di bawah 1, karena (αβ)(1) = α(2) = 3.

(37)

21   

Bukti:

ktikan bahwa (SA, ◦) me

Akan dibu menuhi tiga syarat di dalam Definisi 2. 2, yaitu

asosiatif, mempunyai elemen identitas, dan mempunyai elemen invers. Tetapi

sebelumnya akan dibuktikan bahwa (SA, ◦) tertutup terhadap komposisi permutasi.

Andaikan π1 dan π2 adalah permutasi dari A. Menurut teorema tentang komposisi

fungsi, m 1 2 a1, a2 A

π1 ◦ π2 bersifat satu-satu, j (a1) = (π1 ◦

a2. Akan dibuktikan bahwa π1◦ π2 bersifat satu-satu. Karena (π1◦

π1

bersifat satu-satu, berlaku π2(a1) = π2(a2), dan karena π2 bersifat satu-satu juga,

1 2. Terbukti bahwa (π1◦π2)(a1) = (π1◦π2)(a2) →a1 = a2. Oleh karena

1 2

1 2

setiap b A, terda

untuk setiap a’ A, terdapat a’’ A sehingga π2(a’’) = a’. Oleh karena itu, (π1◦

π2)(a’’) = π1(π2(a’’)) = π1(a’) = b, sehingga π1 ◦ π2 bersifat pada. Maka m

dari A. Terbukti bahwa π1◦ π2

A, (π1◦ (π2◦π3))(a) = ((π1◦π2) ◦π3)(a). Misalkan a A. Berlaku (π1◦ (π2◦π3))(a)

= π1((π2 ◦ π3)(a)) = π1(π2(π3(a)) = (π1 ◦ π2)(π3(a)) = ((π1 ◦ π2) ◦ π3)(a), sehingga

aka π ◦ π juga adalah fungsi dari A ke A. Misalkan .

Komposisi permutasi ika dipenuhi (π1 ◦ π2)

π2)(a2) → a1 =

π2)(a1) = (π1 ◦ π2)(a2), sehingga diperoleh π1(π2(a1)) = π1(π2(a2)). Karena

berlaku a = a

itu, π ◦π bersifat satu-satu.

Akan dibuktikan bahwa π ◦ π bersifat pada, yaitu untuk setiap b A, terdapat a

A sehingga (π1 ◦ π2)(a) = b. Misalkan b A. π1 bersifat pada, berarti untuk

pat a’ A sehingga π1(a’) = b, dan π2 bersifat pada, berarti

enurut

Definisi 2.13, π1 ◦π2 merupakan suatu permutasi

SA.

Akan dibuktikan bahwa (SA, ◦) memenuhi sifat asosiatif. Andaikan π1, π2, π3 SA.

(38)

diperoleh (π1 ◦ (π2 ◦π3))(a) = ((π1◦ π2) ◦ π3)(a), untuk setiap a A. Jadi, menurut

Definisi 2. 11 diperoleh π1◦ (π2◦ π3) = (π1◦π2) ◦π3. Terbukti bahwa sifat asosiatif

dipenuhi.

Akan dibuktikan bahwa (SA, ◦) mempunyai elemen identitas. Permutasi i, di mana

i(a) = a, untuk setiap a A, merupakan elemen identitas di SA. Misalkan π SA

dan i permutasi identitas di SA. Akan dibuktikan bahwa π ◦ i = i ◦ π = π. Akan

ditunjukkan bahwa (π ◦ i)(a) = (i ◦ π)(a) = π(a), untuk setiap a A. Karena

berlaku i(a) = a, untuk setiap a A, diperoleh (π◦i)(a) = π(i(a)) = π(a) = i(π(a)) =

(i◦π)(a) sehingga (π◦ i)(a) = (i◦π)(a) = π(a), akibatnya π◦i = i◦ π = π. Terbukti

bahwa terdapat elemen identitas i SA, sehingga π◦i = i◦π = π.

Akan dibuktikan bahwa setiap elemen di (SA, ◦) mempunyai invers. Untuk setiap π

π

-1 -1 -1 -1 -1

Jadi, π◦ π-1 dan π-1◦ π merupakan permutasi identitas dari himpunan A, sehingga

berlaku π◦ π-1 = π-1 ◦ π = i. Terbukti bahwa untuk setiap π S , terdapat elemen

invers π-1 SA, sehingga π◦π-1 = π-1◦π = i.

Jadi, terbukti bahwa S membentuk grup terhadap komposisi permutasi.

Grup permutasi dari suatu himpunan A adalah himpunan permutasi dari A yang

membentuk grup terhadap komposisi fungsi.

SA, terdapat elemen invers π-1 SA, yaitu permutasi yang membalik arah fungsi

, di mana untuk setiap a, a’ A, π(a’) = a ↔ π-1(a) = a’. Misalkan a, a’ A.

Karena berlaku i(a) = a, dan jika π(a’) = a maka π-1(a) = a’, akibatnya i(a) = a =

π(a’) = π(π (a)) = (π ◦ π )(a) dan i(a’) = a’ = π (a) = π (π(a’)) = (π ◦ π)(a).

A

A

(39)

23   

Definisi 2. 14

Misalkan A = {1, 2, …, n}. Himpunan semua permutasi dari A disebut grup

simetri berderajat n dan dinotasikan dengan Sn. Elemen dari Sn mempunyai bentuk

1 2

S m mpunyai 1 · … · 3 · 2 · 1 ! elemen.

1 3 2 2 1 3 3 2 1

Terdapat notasi lain yang biasa digunakan untuk menyatakan permutasi

1 2 3 4 5 6

. Siklis yang hanya mempunyai satu

tas dapat

ditulis α= (12)(346).

1 2 …

… .

n e

Contoh 2. 12

Misalkan S3 menyatakan himpunan semua fungsi satu-satu dari {1, 2, 3} ke

dirinya sendiri. S3 terhadap komposisi fungsi adalah grup dengan enam elemen,

yaitu

1 2 3

1 2 3 , 1 2 32 3 1 , 1 2 33 1 2 ,

1 2 3 , 1 2 3 , 1 2 3 .

yang disebut notasi siklis. Misalkan permutasi

2 1 4 6 5 3 dalam

notasi siklis dinyatakan dengan α = (12)(346)(5) karena 1→2→2→1,

3→4→4→6→6→3, dan 5→5. Suatu pernyataan dari bentuk (α1, α2, …, αm)

disebut siklis dengan panjang m atau siklis-m

(40)

Contoh 2. 13

Enam elemen dari S3 dalam notasi siklis dinyatakan dengan ε= (1)(2)(3) = (1), α

2 β

= (1)(23)=(23), αβ = (12)(3) = (12), α2β = (13)(2) = (13).

S

Tabel 2. 3

Tabel Operasi untuk

(1) (12) (13) 3) (123) (132)

= (123), α = (132),

Jadi, 3 = {(1), (12), (13), (23), (123), (132)}. Tabel operasi atau tabel Cayley

untuk adalah sebagai berikut.

(2

(1) (1) (12) (13) (23) (123) (132)

(12) (12) (1) (132) (123) (23) (13)

(13) (13) (123) (1) (132) (12) (23)

(23) (23) (132) (123) (1) (13) (12)

(123) (123) (13) (23) (12) (132) (1)

(132) (132) (23) (12) (13) (1) (123)

Teorem

suatu hasil kali dari siklis

banyaknya genap, maka setiap dekomposisi α ke dalam suatu hasil kali dari

siklis-2 harus mempunyai siklis-siklis-2 yang jumlahnya genap.

Dengan simbol, jika α = β1β2 … βr dan α = γ1γ2 … γs, di mana β dan γ adalah

siklis-2, maka r dan s adalah keduanya genap atau keduanya ganjil. a 2. 5

(41)

25   

Bukti:

ahwa β1β2 … βr = γ1γ2 … γs menyatakan ε = (γ1γ2 … γs)(β1β2 … βr)-1 =

γ1γ2 … γs βr-1 … β2-1β1-1 = γ1γ2 … γsβr … β2β1, karena invers dari siklis-2 adalah

. Sehingga dengan lemma yang menyatakan bahwa jika ε= β1β2 …

r

uatu permuta ang da inyata ebagai l kali iklis g

aknya gen ang d permutasi genap tu pe yan t

takan sebagai hasil kali dari si ang banyaknya ganjil yang disebut

utasi gan

utasi genap dari bol dinotasikan dengan An

berderajat n.

An mempunyai ! Perhatikan b

dirinya sendiri

β, di mana β adalah siklis-2, maka r adalah genap (lemma dan buktinya dapat

dilihat dalam buku Contemporary Abstract Algebra, halaman 98-99), menjamin

bahwa s + r adalah genap. Ini menghasilkan bahwa r dan s adalah keduanya genap

atau keduanya ganjil.

Definisi 2. 15

S si y pat d kan s hasi dari s -2 yan

bany ap y isebut . Sua rmutasi g dapa

dinya klis-2 y

perm jil.

Definisi 2. 16

Grup perm n sim dan disebut grup

selang-seling

elemen.

Contoh 2. 14

Grup permutasi genap dari {1, 2, 3, 4} atau grup selang-seling diberikan dalam

(42)

Tabel 2. 4

Grup Selang-seling untuk Permutasi Genap dari {1, 2, 3, 4}

α1 α2 α3 α4 α5 α6 α7 α8 α9 α10 α11 α12

(1)=α1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(12)(34)=α2 2 1 4 3 6 5 8 7 10 9 12 11

(13)(24)=α3 3 4 1 2 7 8 5 6 11 12 9 10

(14)(23)=α4 4 3 2 1 8 7 6 5 12 11 10 9

(123)=α5 5 8 6 7 9 12 10 11 1 4 2 3

(243)=α6 6 7 5 8 10 11 9 12 2 3 1 4

(142)=α7 7 6 8 5 11 10 12 9 3 2 4 1

(134)=α8 8 5 7 6 12 9 11 10 4 1 3 2

(132)=α9 9 11 12 10 1 3 4 2 5 7 8 6

(143)=α10 10 12 11 9 2 4 3 1 6 8 7 5

(234)=α11 11 9 10 12 3 1 2 4 7 5 6 8

(124)=α12 12 10 9 11 4 2 1 3 8 6 5 7

6. Grup Dihedral

Definisi 2. 17

Simetri bidang dari bangun F pada bidang adalah fungsi bijektif dari bidang

tersebut ke dirinya sendiri yang memetakan F pada F dan mempertahankan jarak

(untuk sebarang titik p dan q pada bidang, jarak dari bayangan p ke bayangan q

(43)

27   

Teorema 2. 6

Himpunan semua simetri bidang dari bangun F dengan operasi komposisi

membentuk grup.

Bukti:

Akan dibuktikan bahwa komposisi simetri bidang dari bangun F bersifat tertutup.

isalkan π1 d 2 adalah sime id d ba n M ru r 2

π1 ◦ p n gsi ijek . S nju a n uk n w ◦

k jar . M lk a, dan (a, ar

, ( ◦π )) (π2 (a) 2(π ))

(π ), π )) ren 2 a lah et

(a ren 1 a lah et

Te w ko osi sim F erupakan fungsi

bij e ertahankan jarak.

Ak ka ba k o im ri b ng ri b gu bersifat asosiatif.

M π n d si tri ang ari gu . Menurut Teorema

2. π ◦ = 1 ◦ ◦ e kti hw om e bid g d

ba s as tif

kan dibuktikan bahwa komposisi simetri bidang dari bangun F mempunyai

elemen identitas. Simetri bidang i dari bangun F, di mana i(a) = a, untuk setiap a

en identitas dalam himpunan semua simetri bidang dari

alkan π adalah simetri bidang dari bangun F dan i simetri bidang

identitas. Akan dibuktikan bahwa π ◦ i = i◦ π = π. Akan ditunjukkan bahwa (π ◦

M an π tri b ang ari ngu F. enu t Teo ema . 4,

π2 meru aka fun b tif ela tny aka dib tika bah a π1 π2

mempertahan an ak isa an b F d b) adalah jarak ant a a

dengan b.

d((π2◦π1)(a) π2 1)(b = d (π1 ), π 1(b

= d 1(a 1(b (ka a π da sim ri)

= d , b) (ka a π da sim ri)

rbukti bah a mp si etri bidang dari bangun m

ektif dan m mp

an dibukti n hwa omp sisi s et ida da an n F

isalkan π1, 2, da π3 a alah me bid d ban n F

4, π1◦ ( 2 π3) (π π2) π3. T rbu ba a k posisi sim tri an ari

ngun F ber ifat osia .

A

F, merupakan elem

(44)

i)(a) = (i◦π)(a) = π(a), untuk setiap a F. Karena berlaku i(a) = a, untuk setiap a

F, diperoleh (π◦ i)(a) = π(i(a)) = π(a) = i(π(a)) = (i◦ π)(a) sehingga (π◦i)(a) =

(i ◦ π)(a) = π(a), akibatnya π ◦ i = i ◦ π = π. Terbukti bahwa terdapat elemen

identitas i dalam himpunan semua simetri bidang dari bangun F, sehingga π◦ i = i

π adalah simetri bidang dari bangun F,

terdapat elemen invers π-1 adalah simetri bidang dari bangun F, yaitu simetri

embalik arah simetri bidang π, di mana untuk setiap a, a’ F, π(a’)

uk setiap π dalam himpunan semua simetri bidang dari bangun F,

= i.

Definisi 2. 18

Grup yang terdiri dari semua simetri dari segi-n beraturan dengan operasi

komposisi disebut grup dihedral.

otasikan dengan Dn.

◦π = π.

Akan dibuktikan bahwa setiap elemen dalam himpunan semua simetri bidang dari

bangun F mempunyai invers. Untuk setiap

bidang yang m

= a ↔π-1(a) = a’. Misalkan a, a’ F. Karena berlaku i(a) = a, dan jika π(a’) = a

maka π-1(a) = a’, akibatnya i(a) = a = π(a’) = π(π-1(a)) = (π◦ π-1)(a) dan i(a’) = a’

= π-1(a) = π-1(π(a’)) = (π-1 ◦ π)(a). Jadi, π ◦ π-1 dan π-1 ◦ π merupakan simetri

bidang identitas dari bangun F, sehingga berlaku π ◦ π-1 = π-1 ◦ π = i. Terbukti

bahwa unt

terdapat elemen invers π-1, sehingga π◦π-1 = π-1◦π

Jadi, terbukti bahwa himpunan semua simetri bidang dari bangun F dengan

operasi komposisi membentuk grup.

(45)

29   

Contoh 2. 15

, , , , , , , ’ adalah grup dihedral yang terdiri dari semua

imetri dari suatu bujursangkar atau persegi. (Keterangan: adalah rotasi 0°, adalah rotasi 90°, adalah rotasi 180°, adalah rotasi 270°, adalah

pencerminan terhadap sumbu horisontal atau mendatar, adalah pencerminan

terhadap sumbu vertikal atau tegak, adalah pencerminan terhadap diagonal

tama, ’ adalah pencerminan terhadap diagonal yang lain.) Tabel operasi atau tabel Cayley untuk adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 5 Tabel Op s

u

erasi untuk

’ ’

Grup dihedral dapat dinyatakan dengan | 0, 1;

(46)

f adalah pencerminan terhadap garis vertikal untuk n ganjil dan pencerminan

terhadap garis horisontal untuk n genap, dan g adalah rotasi terhadap posisi awal

melalui sudut dengan arah berlawanan jalan jarum jam, untuk n > 2.

orema Lagrange, Subgrup Normal, dan Grup Faktor

Definisi 2. 19

, | ngan .

d

Ha aH| untuk menotasikan

banyaknya elemen dalam himpunan aH, dan |Ha| untuk menotasikan banyaknya

m himpunan Ha.

Contoh 2. 16

Misalkan G = 3 dan H {(1), (13 }. Maka oset-koset kiri dari H di G ah

(1) = {(1)(1), (1)(13)} = {(1), (13)} = {(13)(1), (13)(13)} = (13)H,

(12 = {(12)(1), (12)(13)} = {(12), (132) = {(132 (1), (132 (13)} = 32)H,

(23) = {(23)(1), (23)(13)} = {(23), (123)} = {(123)(1), (123)(13)}= (123)H.

Seda kan kos -koset anan dar H di G adalah

H )= {(1)(1), (13)(1)} = {(1), (13)} = {(1)(13), (13)(13)} = (13)H,

H(12)= {(1)(12), (13)(12)} = {(12), (123)} = {(1)(123), (13)(123)} = (123)H, 7. Koset, Te

Misalkan G adalah grup dan H adalah himpunan bagian dari G. Untuk sebarang

himpunan dinotasikan de aH Secara analogi,

| dan | . Jika H adalah subgrup dari G, maka

himpunan aH disebut koset kiri dari H di G yang memuat a, sedangkan Ha

di-sebut koset kanan ari H di G yang memuat a. Dalam kasus ini, elemen a disebut

perwakilan koset dari aH (atau ). Kita menggunakan |

elemen dala

S = ) k adal

H

)H } ) ) (1

H

ng et k i

(47)

31   

H 3)= {(1)(23), (13)(23)} = {(23), (132) = {(1)(1 ), (13) 32)}= (1 2)H.

Lemma 2. 1

Misalkan H adalah subgrup dari , dan m a dan b berada di G. Maka,

. a aH,

2. aH

3. aH = bH atau aH bH = ,

= bH jik

,

7. aH adalah subgrup dari G jika dan hanya jika a H.

ukti:

1. a = ae aH.

2. Untuk memeriksa sifat 2, pertama-tama andaikan bahwa aH = H. Maka

. Selanjutnya andaikan bahwa a H dan tunjukkan bahwa

tu enunjukka

a H dan h , dapat diketahui bahwa

, dengan sifat 2.

(2 } 32 (1 3

G isalkan

1

= H jika dan hanya jika a H,

4. aH a dan hanya jika a-1b H,

5. |aH| = |bH|,

6. aH = Ha jika dan hanya jika H = aHa-1

B

aH H dan H aH. Inklusi pertama diperoleh secara langsung dari

ketertu-pan H. Untuk m n bahwa H aH, misalkan h H. Maka, karena

H a-1h H. Sehingga

.

3. Untuk membuktikan sifat 3, andaikan bahwa aH bH ≠ dan buktikan

bahwa aH = bH. Misalkan x aH bH. Maka terdapat h1, h2 di H

sedemi-kian hingga x = ah1 dan x = bh2. Jadi, dan karena

(48)

4. Perhatikan bahwa aH = bH jika dan hanya jika a-1aH = a-1bH. Sehingga H =

di H adalah

a-a bh1 = bh2. Jadi, f adalah fungsi

nisi 7. 1,

ter-ka

n bahwa aH = Ha jika dan hanya jika (aH)a-1 = (Ha)a-1, yaitu jika

-1

adalah suatu subgrup, maka aH memuat identitas e. Sehingga, aH

aH = eH = H. Sehingga dari sifat 2,

di-peroleh a H. Sebaliknya, jika a H, maka dengan sifat 2 lagi, aH = H.

Ka-rena H adalah subgrup dari G, maka aH adalah juga subgrup dari G.

i G, maka |H| membagi

|G|. Selain itu, banyaknya koset kiri (kanan) berbeda dari H di G adalah |G|/|H|.

Bukti:

Misalkan a H, a H, …, a H menyatakan koset kiri dari H di G yang saling beda.

Maka, untuk setiap a di G, kita mempunyai aH = aiH untuk suatu i. Dengan sifat 1

a-1bH, maka a-1b H, dengan sifat 2.

5. Akan dibuktikan bahwa korespondensi ahbh untuk semua h

fungsi satu-satu dan pada dari aH ke bH. Misalkan f : aHbH. Pertam

tama andaikan ah1 = ah2 aH dengan h1, h2 H. Karena G adalah grup, m

ka dengan kanselasi berlaku h1 = h2. Sehingg

satu-satu. Lalu untuk sebarang y, andaikan y bH. Menurut Defi

dapat h H sehingga y = bh. Tetapi h H menentukan ah aH. Ma

. Jadi, f adalah fungsi pada.

6. Perhatika

dan hanya jika aHa = H.

7. Jika aH

eH≠ dan dengan sifat 3, diperoleh

Teorema 2. 7 (Teorema Lagrange)

Jika G adalah grup berhingga dan H adalah subgrup dar

(49)

33   

dari Lemma 7. 1, a aH. Sehingga setiap anggota dari G berada di salah satu dari

koset aiH. Dengan simbol, G = a1HarH. Sekarang, sifat 3 dari lemma

me-nunjukkan bahwa gabungan ini adalah saling asing, sehingga |G| = |a1H| + |a2H| +

|H| untuk setiap

… + |arH|. Akhirnya, karena |aiH| = i, diperoleh |G| = r|H|.

ormal dari G

semua a di G. Kita menotasikan ini dengan H G.

Untuk sebarang pencerminan f dan

se-Andaikan G adalah grup Abel dan na G adalah grup

erlaku untuk setiap , maka H adalah subgrup

Definisi 2. 20

Suatu subgrup H dari grup G disebut subgrup n jika aH = Ha untuk

Contoh 2. 17

Subgrup rotasi di Dn adalah normal di Dn.

barang rotasi g, diketahui fg = g-1f, sedangkan untuk sebarang rotasi g dan g’,

di-peroleh gg’ = g’g.

Teorema 2. 8

Jika G adalah grup Abel dan H adalah subgrup dari G, maka H adalah subgrup

normal dari G.

Bukti:

H adalah subgrup dari G. Kare

Abel, maka . Akibatnya, |

| . Karena ini b

normal dari G.

(50)

Teorema 2. 9

Misalkan G adalah grup dan H suatu subgrup normal dari G. Himpunan G/H =

{aH|a G} adalah grup terhadap operasi (aH)(bH) = abH.

/H

ke G/H adalah benar-benar fungsi. Untuk melakukan ini, andaikan bahwa aH =

a’H dan bH = b’H. Maka a’ = ah dan b’ = bh untuk suatu h , h di H, dan oleh

karena itu ’ ’ . Di sini

digunakan sifat 2 dari Lemma 7. 1 dan kenyataan bahwa H G. Selanjutnya, eH

= H adalah elemen identitas, a-1H adalah invers dari aH, dan

. Ini

membukti-kan bahwa G/H adalah suatu grup.

Definisi 2. 21

Jika subgrup H dari G adalah normal, maka himpunan koset kiri (atau kanan) dari

H di G disebut grup faktor dari G oleh H (atau grup hasil bagi dari G oleh H).

Contoh 2. 18

dan H = 6 = {0, 6, 12}. Maka G/H = {0+H, 1+H, 2+H, 3+H,

himpunan G/H. Sehingga (5+H)+(4+H) = 5+4+H = 9+H = Bukti:

Pertama-tama akan ditunjukkan bahwa operasinya terdefinisi dengan baik, yaitu

harus ditunjukkan bahwa korespondensi yang terdefinisi di atas dari G/H × G

1 2 1 2

Misalkan G =

4+H, 5+H}. Untuk menjelaskan bagaimana elemen-elemen grup dioperasikan,

sebagai contoh (5+H)+(4+H). Ini seharusnya menjadi salah satu dari enam elemen

(51)

35   

3+6+H = 3+H, karena H menyerap semua kelipatan dari 6 dengan sifat 2 dari

omorfisma dan Isomorfisma

G ke grup adalah pemetaan dari

mempertahankan operasi grup, yaitu, ( G.

Definisi 2. 23

Suatu isomorfisma dari grup G ke grup adalah pemetaan satu-satu (atau

pada yang mempertahankan operasi grup, yaitu, (ab) = (a)

.

2. 19

emetakan x ke f dan y ke g. Akan dibuktikan bahwa

m

Misalnya , untuk setiap .

Lemma 7. 1.

8. Hom

Definisi 2. 22

Suatu homomorfisma dari grup G ke yang

ab) = (a) (b) untuk semua a, b di

fungsi) dari G

(b) untuk semua a, b di G. Jika terdapat isomorfisma dari G pada , dapat

dikatakan bahwa G dan adalah isomorfis dan ditulis

Contoh

Misalkan , | , dan | 0, 1;

0, 1, … , 1 . Buktikan bahwa .

Terdapat tiga persamaan yang dipenuhi di G oleh x dan y juga dipenuhi di H jika x

diganti f dan y diganti g, yaitu , . Maka terdapat pemetaan

: yang m adalah

isomorfisma, yaitu pemetaan yang satu-satu, pada, dan memenuhi syarat

(52)

: adalah satu-satu jika dan hanya jika , untu

. Misalkan dan . Maka

: adalah pada jika untuk setiap terdapat sedemikian hingga

. Jika H dibangkitkan oleh elemen-elemen dari {f, g}, maka sebarang

hasil kali pangkat bulat dari f dan g adalah bayangan dari hasil kali pangkat bulat

yang bersesuaian dari x dan y. Misalkan dan . Sehingga untuk

setiap terdapat sedemikian hingga .

: adalah homomorfisma jika dan hanya jika ,

untuk setiap , . Maka

.

Jadi, .

k

setiap ,

→ → →

(53)

37   

B. Teori Graf

1. Graf Berarah Atau Digraf

Definisi 2. 24

Graf terdiri dari himpunan tak kosong simpul V dan himpunan busur

E. Setiap busur mempunyai satu atau dua simpul terhubung dengannya dan simpul

itu disebut titik ujung dari busur tersebut. Suatu busur dikatakan terhubung

dengan titik ujung-titik ujungnya. ,

, , , , ,

, , , , , , , , , , , Definisi 2. 25

Dua simpul u dan v dalam suatu graf G disebut berdampingan di G jika u dan v

adalah titik ujung dari suatu busur di G. Jika e diasosiasikan dengan {u, v}, busur

e disebut menghubungkan simpul u dan v. Simpul u dan v disebut titik ujung dari

suatu busur yang diasosiasikan dengan {u, v}.

Definisi 2. 26

Suatu graf yang setiap busurnya menghubungkan dua simpul berbeda dan tidak

memuat dua busur menghubungkan pasangan simpul yang sama disebut graf

sederhana.

Contoh 2. 20

Graf terdiri dari himpunan simpul dan himpunan

busur . Graf seperti ini dapat

(54)

Gambar 2. 1 Graf G

Sebagai contoh, busur {a, b} mempunyai simpul a dan b sebagai titik ujungnya

sehingga busur {a, b} dikatakan terhubung dengan simpul a dan b. Simpul a dan b

berdampingan di G dan misalkan {a, b} = f maka busur f menghubungkan simpul

a dan b. Graf di atas disebut sebagai graf tak berarah karena tidak memuat busur

berarah.

Definisi 2. 27

Graf berarah atau digraf terdiri dari himpunan tak kosong simpul V

dan himpunan busur berarah E. Setiap busur berarah berkaitan dengan pasangan

terurut simpul. Busur berarah yang berkaitan dengan pasangan terurut (u, v)

dikatakan berawal di u dan berakhir di v. ,

Definisi 2. 28

Jika (u, v) adalah suatu busur berarah dari graf G, u dikatakan berdampingan

dengan v dan v dikatakan berdampingan dengan u. Simpul u disebut simpul awal

(55)

39   

Contoh 2. 21

Graf berarah terdiri dari himpunan simpul dan

himpunan busur berarah . Graf

seperti ini dapat digambarkan secara geometris seperti berikut.

, , , , ,

, , , , , , , , , , ,

Gambar 2. 2 Graf Berarah G

Sebagai contoh, busur (a, b) dikatakan berawal di a dan berakhir di b. Simpul a

dikatakan berdampingan dengan b dan b dikatakan berdampingan dengan a.

Simpul a disebut simpul awal dari (a, b) dan b disebut simpul akhir dari (a, b).

2. Lintasan dan Sirkuit Hamilton

Definisi 2. 29

Misalkan n adalah bilangan bulat tak negatif dan G adalah graf tak berarah.

Lintasan dengan panjang n dari u ke v di G adalah barisan dari n busur e1, ..., en

dari G sedemikian hingga e1 diasosiasikan dengan {x0, x1}, e2 diasosiasikan

dengan {x1, x2}, dan seterusnya, dengan en diasosiasikan dengan {xn-1, xn}, di

mana x0 = u dan xn = v. Jika grafnya sederhana, maka lintasan ini dinotasikan

dengan barisan simpul x0, x1, ..., xn. Lintasan adalah sirkuit jika berawal dan

(56)

daripada nol. Lintasan atau sirkuit dikatakan melalui simpul x0, x1, ..., xn-1 atau

melintasi busur e1, e2, ..., en. Lintasan atau sirkuit adalah sederhana jika tidak

memuat busur yang sama lebih dari sekali.

Contoh 2. 22

Gambar 2. 3 Graf Sederhana yang Memuat Lintasan dan Sirkuit

Dalam graf sederhana di atas, barisan simpul a, d, c, f, e adalah lintasan sederhana

dengan panjang 4, karena {a, d}, {d, c}, {c, f}, dan {f, e} adalah semua busurnya.

Tetapi barisan simpul d, e, c, a bukan lintasan, karena {e, c} bukan busur. Barisan

simpul b, c, f, e, b adalah sirkuit dengan panjang 4, karena {b, c}, {c, f}, {f, e},

dan {e, b} adalah busur, dan lintasan ini berawal dan berakhir pada simpul b.

Lintasan a, b, e, d, a, b, yang panjangnya 5, bukan lintasan sederhana karena

memuat busur {a, b} dua kali.

Definisi 2. 30

Misalkan n adalah bilangan bulat non negatif dan G adalah graf berarah. Lintasan

dengan panjang n dari u ke v di G adalah barisan busur e1, e2, ..., en dari G

sedemikian hingga e1 diasosiasikan dengan (x0, x1), e2 diasosiasikan dengan (x1,

x2), dan seterusnya, dengan en diasosiasikan dengan (xn-1, xn), di mana x0 = u dan

(57)

41   

simpulnya x0, x1, ..., xn. Lintasan dengan panjang lebih besar daripada nol yang

berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit. Lintasan atau sirkuit

disebut sederhana jika tidak memuat busur yang sama lebih dari sekali.

Definisi 2. 31

Lintasan sederhana di graf G yang melalui setiap simpul tepat sekali disebut

lintasan Hamilton dan sirkuit sederhana di graf G yang melalui setiap simpul tepat

sekali disebut sirkuit Hamilton. Lintasan sederhana x0, x1, ..., xn-1, xn di graf

adalah lintasan Hamilton jika dan

untuk 0 ≤ i < j ≤ n dan sirkuit sederhana x0, x1, ..., xn-1, xn, x0 (dengan n > 0) adalah

sirkuit Hamilton jika x0, x1, ..., xn-1, xn adalah lintasan Hamilton.

, , , . . . , ,

Teka-teki ini dapat diselesaikan dengan menemukan sirkuit pada graf

dalam Gambar 2. 4. Salah satu penyelesaian dari teka-teki tersebut juga

ditunjukkan dalam Gambar 2. 4.

Istilah lintasan dan sirkuit Hamilton muncul dari permainan yang disebut

Icosian puzzle, ditemukan pada tahun 1857 oleh matematikawan Irlandia, Sir

William Rowan Hamilton. Permainan ini terdiri dari dodekahedron kayu, yaitu

segibanyak dengan 12 segilima beraturan sebagai sisi, dengan pasak di setiap

simpul dari dodekahedron dan tali. Dua puluh simpul dari dodekahedron dinamai

dengan nama-nama kota berbeda di dunia. Tujuan dari teka-teki ini adalah dengan

berawal dari suatu kota dan berjalan sepanjang busur dari dodekahedron,

mengunjungi setiap 19 kota lain tepat sekali, dan berakhir dengan kembali pada

kota pertama. Selama perjalanan mengunjungi setiap kota ditandai menggunakan

(58)

Gambar 2. 4 Salah Satu Penyelesaian Teka-Teki “Perjalanan Keliling Dunia”

Contoh 2. 23

Gambar 2. 5 Graf Sederhana G1, G2, dan G3

Graf G1 mempunyai sirkuit Hamilton, yaitu a, b, c, d, e, a. Graf G2 tidak

mempunyai sirkuit Hamilton, karena sebarang sirkuit yang memuat setiap simpul

harus memuat busur {a, b} dua kali, tetapi graf G2 mempunyai lintasan Hamilton,

yaitu a, b, c, d. Graf G3 tidak mempunyai sirkuit Hamilton ataupun lintasan

Hamilton, karena sebarang lintasan yang memuat semua simpul harus memuat

(59)

BAB III

DIGRAF CAYLEY DARI GRUP

Jika seseorang berpikir mengenai aljabar abstrak atau struktur aljabar, maka hal pertama yang hadir dalam pikirannya adalah grup. Terdapat banyak grup berbeda sebanyak cara menggambarkan grup ini. Salah satu cara menunjukkan grup dan elemen pembangkitnya adalah dengan digraf Cayley. Digraf ini merupakan perwakilan berupa gambar dari grup. Dari digraf ini telah hadir penyelidikan tentang lintasan dan sirkuit Hamilton yang terdapat cukup banyak digraf Cayley dengan sifat-sifat khusus di dalamnya.

A. Digraf Cayley dari Grup

Gagasan tentang digraf Cayley dari grup pertama-tama diperkenalkan oleh seorang matematikawan bernama Arthur Cayley pada tahun 1878. Definisi umum menyatakan bahwa digraf Cayley merupakan gambaran grafis dari grup yang diberikan oleh himpunan pembangkit dan relasi. Digraf ini penting untuk dipelajari karena menghubungkan teori graf dengan teori grup dan hubungan ini menghasilkan sebuah metode untuk menggambarkan grup. Secara matematis definisi digraf Cayley dari grup adalah sebagai berikut.

(60)

Definisi 3. 1

Misalkan G adalah grup berhingga dan S adalah himpunan pembangkit untuk G. Digraf Cayley dari grup G dengan himpunan pembangkit S, yang dinotasikan

dengan Cay(S:G), dapat didefinisikan sebagai berikut. 1) Setiap elemen dari G adalah simpul dari Cay(S:G).

2) Untuk x dan y di G, terdapat sebuah busur berarah dari x ke y jika dan hanya jika xs = y untuk suatu s S.

Untuk membedakan pembangkit mana yang menghubungkan dua simpul dalam suatu digraf, Cayley mengusulkan agar setiap pembangkit diberikan warna, dan busur berarah yang menghubungkan x ke xs diwarnai dengan warna yang di-berikan pada s. Ia menyebut gambar yang dihasilkan sebagai graf berwarna dari grup tersebut (color graph of the group). Istilah ini kadang-kadang masih diguna-kan. Dalam tulisan ini untuk membedakan pembangkit yang berbeda, akan digu-nakan busur utuh, busur putus-putus, dan busur titik-titik. Secara umum, jika ter-dapat suatu busur berarah dari x ke y, maka tidak perlu terter-dapat busur dari y ke x. Anak panah yang berasal dari x dan menuju ke y menyatakan bahwa terdapat sua-tu busur berarah dari x ke y.

(61)

me-45   

nyatakan bahwa terdapat suatu busur dari x ke y dan suatu busur dari y ke x. Ini terjadi jika himpunan pembangkit memuat anggota yang inversnya adalah dirinya sendiri dalam grup tersebut. Sebagai contoh, pada Contoh 3. 2, pembangkit (0, 1) inversnya adalah (0,1) dalam grup .

1

0, 1, 2, 3, 4, 5

Gambar 3. 1. Contoh 3. 1

adalah grup terhadap operasi penjumlahan dengan pembangkitnya adalah 1. .

Invers dari 1 adalah 5 sehingga busurnya berpanah.

Digraf Cayley dari dengan pembangkit 1 atau Cay({1}: ) diperlihatkan dalam

  Gambar 3. 1 Digraf Cay({1}: )

Contoh 3. 2

1, 0 , 0, 1 .

(62)

0, 1, 2 0, 1

0, 0 , 0, 1 , 1, 0 , 1, 1 , 2, 0 , 2, 1

, ,

.

Invers dari (1, 0) adalah (2, 0) sehingga busurnya berpanah, invers dari (0, 1) ada-lah (1, 0) sehingga busurnya tak berpanah.

Digraf Cayley dari dengan pembangkit (1, 0) dan (0, 1) atau Cay({(1, 0), (0, 1)}: ) diperlihatkan dalam Gambar 3. 2.

  Gambar 3. 2 Digraf Cay({(1, 0), (0, 1)}: )

Dengan digraf Cayley dari grup menjadi mudah untuk melihat orde dari beberapa elemen grup, yaitu orde dari elemen identitas dan orde dari pembangkit yang digunakan. Sebagai contoh, orde dari dalam grup yang diberikan dalam Contoh 3. 3 adalah empat karena terdapat empat pemberhentian pada digraf sebelum mencapai sebagai elemen identitas di .

Contoh 3. 3 , . 

adalah grup terhadap operasi komposisi dan pembangkitnya adalah dan .

(63)

47   

Invers dari adalah sehingga busurnya berpanah, invers dari adalah

mbangkit dan atau Cay( , : ) di-am

sehingga busurnya tak berpanah. Digraf Cayley dari dengan pe perlihatkan dalam G bar 3. 3.

  Gambar 3. 3 Digraf Cay( , : )

Contoh 3. 4

123 .

adalah grup terhadap operasi komposisi fungsi dan pembangkitnya adalah (12) dan (123).

1 , 12 , 13 , 23 , 123 , 132 .

Invers dari (12) adalah (12) sehingga busurnya tak berpanah, invers dari (123) adalah (132) sehingga busurnya berpanah.

Digraf Cayley dari dengan pembangkit (12) dan (123) atau Cay({(12), (123)}: ) diperlihatkan dalam Gambar 3. 4.

(64)

  Gambar 3. 4 Digraf Cay({(12), (123)}: )

Contoh 3. 5 12 , 13 .

p terhadap operasi komposisi fungsi dan pembangkitnya adalah (12) dan (13).

Invers dari (12) adalah (12) dan invers dari (13) adalah (13) sehingga busurnya tak berpanah.

Digraf Cayley dari dengan pembangkit (12) dan (13) atau Cay({(12), (13)}: ) diperlihatkan dalam Gambar 3. 5.

adalah gru

1 , 12 , 13 , 23 , 123 , 132 .

(65)

49   

Contoh 3. 6

12 34 , 123 .

adalah grup terhadap operasi komposisi fungsi dan pembangkitnya adalah (12)(34) dan (123).

Tabel operasi untuk dapat dilihat pada Tabel 2. 2.

Invers dari (12)(34) adalah (12)(34) sehingga busurnya tak berpanah, invers dari (123) adalah (132) s

Digraf Cayley dari dengan pembangkit (12)(34) dan (123) atau Cay({(12)(34), (123)}: ) diperlihatkan dalam Gambar 3. 6.

ehingga busurnya berpanah.

  Gambar 3. 6 Digraf Cay({(12)(34), (123)}: )

(66)

dari setiap simpul ke simpul selanjutnya seper

Gambar

Tabel 2. 1
Tabel Operasi untuk ��
Tabel Operasi untuk ��
Tabel 2. 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Tadris Matematika IAIN Tulungagung. Kata Kunci: Media Pembelajaran Alat Peraga, Hasil Belajar, Kubus Dan Balok. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh

Dalam rangka meminimalisir banyaknya putusan hakim yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima akibat kesalahan dari segi formalitas gugatan, maka hendaknya

Untuk itu dalam penelitian ini digunakan analisis semiotika sebagai acuan untuk menganalisa makna dan tanda yang terdapat di dalam video clip Bob Marley yang berjudul “One

3) Peneliti selanjutnya dapat menggali lagi keterkaitan antara compassion dengan pola asuh orangtua, untuk mengetahui apakah orangtua dengan tingkar compassion

Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, serta monitorng dan eveluas,