• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

 

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA

PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen,

Oleh :

Fransisca Purwitasanti Kiswanto

NIM : 072214035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i  

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA

PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen,

Oleh :

Fransisca Purwitasanti Kiswanto

NIM : 072214035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv  

Motto dan Persembahan

Perhatikanlah apa yang diajarkan kepadamu, maka kau akan mendapat apa yang baik. Percayalah kepada Tuhan,

maka kau akan bahagia.

(Amsal 16 : 20)

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

“Sesulit apapun hidup ini, kita harus tetap teguh dan yakin akan

diri kita, bahwa kita bisa berbuat lebih baik lagi.”

Kupersembahkan kepada ;

™ Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang menjadi inspirasi dan kekuatan dalam hidupku

™ Mama , papa dan adikku yang selalu menyayangi, dan mendoakan aku.

(6)

v  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 23 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akan akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)

Yogyakarta, 26 Agustus 2011

Yang membuat pernyataan,

Fransisca Purwitasanti K.

(7)

vi  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fransisca Purwitasanti Kiswanto

Nomor Induk Mahasiswa : 072214035

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 5 September 2011

Yang menyatakan

(8)

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Kepuasan

Pengunjung Terhadap Jasa Wisata Pendidikan Taman Pintar Yogyakarta”.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku dosen pembimbing II , yang

juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi

lebih sempurna..

5. Kepala Dinas Perizinan Pemerintah Kota Yogyakarta, Pimpinan dan karyawan

Taman Pintar Yogyakarta yang membantu penulis dalam melakukan

(9)

viii  

6. Mama dan papa yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, doa dan

pengorbanan. Adikku Lilik dan Rico yang selalu meramaikan suasana di

rumah

7. Mas Andi yang memberikan masukan dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku: Zai, Chandra, Linda, Galih, Hesty, Fany, Nining, Rentri,

Prita, Rain, Thomas dan Hengky. Terima kasih untuk masukan dan saran

kalian.

9. Untuk teman-teman Manajemen Angkatan 2007, dan semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 26 Juli 2011

Penulis

(10)
(11)
(12)

xi  

G. Lokasi ……… 64

H. Harga Tiket ………... 64

I. Informasi dan Tata Tertib Pengunjung…………... 65

BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …. 67

A. Penjelasan Penelitian ……… 67

B. Pengujian Instrumen ………. 69

C. Profil Responden ……… 74

D. Analisis Data ……… 77

E. Pembahasan ……… 86

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ……. 91

A. Kesimpulan ………. 91

B. Saran ………... 92

C. Keterbatasan ………... 93

DAFTAR PUSTAKA ………. 95

(13)

xii  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

IV.1 Tarif Umum Taman Pintar ………... 64

IV.2 Tarif Rombongan Sekolah ……… 65

V.1 Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Harapan ………….. 70

V.2 Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Kinerja ……… 71

V.3 Hasil Perhitungan Reliabilitas Harapan ………. 73

V.4 Hasil Perhitungan Reliabilitas Kinerja ………..…. 73

V.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 74

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… 75

V.7 Tabel Responden Berdasarkan Domisili………. 75

V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.... 76

V.9 Hasil Perhitungan Indeks Kepuasan Pelanggan ………. 78

V.10 Hasil Perhitungan Kolmogrov Smirnov ………. 80

V.11 Hasil Perhitungan Independent Sample T-test ……… 82

V.12 Hasil Perhitungan Homogenitas……….. 84

(14)

xiii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

IV.1 Logo Taman Pintar ………... 58

(15)

xiv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ………... 98

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ………... 103

Lampiran 3 Identitas Responden ……….... 104

Lampiran 4 Jawaban Responden ……… 106

Lampiran 5 Uji validitas ………. … 114

Lampiran 6 Uji reliabilitas ………... 120

Lampiran 7 Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) ………. 125

Lampiran 8 Tabel Kolmogrov Smirnov ……….. …. 133

Lampiran 9 Tabel Independent Sampel T-test ……….. 134

Lampiran 10 Tabel One Way Anova ………. ….. 135

Lampiran 11 Tabel r, tabel t dan tabel F ……….. 136

(16)

xv  

ABSTRAK

KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP JASA WISATA PENDIDIKAN TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Fransisca Purwitasanti K.

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa wisata pendidikan Taman Pintar Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2011 di Taman Pintar Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah orang dewasa yang membawa anak kecil datang ke Taman Pintar. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah 1) Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan untuk mengetahui seberapa puas pengunjung terhadap jasa yang diberikan Taman Pintar, 2) Analisis Independent Sampel T-test

(17)

xvi  

ABSTRACT

SATISFACTION OF TAMAN PINTAR YOGYAKARTA VISITORS

Fransisca Purwitasanti K.

Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

(18)

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU

No.20 tahun 2003)

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai

oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan

adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa

dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan

merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Pendidikan adalah yang

utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita

memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi diri kita

dengan berbagai pendidikan. Dengan perkembangan zaman di dunia

pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah

pola pikir, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Bukan

(19)

untuk mendidik maupun sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses

pendidikan.

Dapat dikatakan bahwa jasa wisata pendidikan adalah salah satu

alternative yang bisa memberikan nuansa baru yang menarik bagi para

konsumen.  Wisata Pendidikan merupakan suatu program yang

menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan baik itu

mengenai pendidikan formal atau mengenai pendidikan nonformal

didalamnya. Konsumen yang mulai melihat wisata pendidikan sebagai

program yang menarik dan mendidik, menjadikan jasa wisata pendidikan

mulai berkembang. Hal ini menjadi peluang baru untuk para pelaku bisnis

untuk berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan wisata pendidikan.

Setiap perusahaan akan selalu memberikan pelayanan dan fasilitas yang

terbaik untuk bisa memenuhi harapan konsumen dalam menggunakan jasa

dari perusahaan. Harapan konsumen yang terpenuhi akan membuat konsumen

menjadi puas dan menjadikan mereka pelanggan bagi jasa perusahaan.

Menurut Tjiptono (2004 : 54), kualitas pelayanan juga memiliki hubungan erat

dengan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan perlu

mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan agar konsumen bisa

memperoleh sesuai apa yang mereka harapkan dari menggunakan jasa

perusahaan.

Taman Pintar adalah tempat wisata pendidikan untuk anak-anak Yogya

ataupun anak-anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan

(20)

Pintar ini dibangun oleh gabungan swasta dan pemerintah provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta yang pembangunannya dimulai sejak Mei 2006 dan

diresmikan pemakaiannya oleh dua menteri yakni Menristek Kusmayanto

Kadiman dan Mendiknas Bambang Sudibyo pada 9 Juni 2007. Taman Pintar

menawarkan berbagai wahana pendidikan yang juga bisa dijadikan sebagai

sarana hiburan dan rekreasi bagi pengunjungnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengukur dan

mengamati kepuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan, dengan judul penelitian : “ Kepuasan Pengunjung Terhadap

Jasa Wisata Pendidikan Taman Pintar Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis

merumuskan pokok permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa wisata pendidikan

Taman Pintar Yogyakarta ?

2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan pengunjung terhadap jasa

wisata pendidikan Taman Pintar Yogyakarta ditinjau dari domisili?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan pengunjung terhadap jasa

wisata pendidikan Taman Pintar Yogyakarta ditinjau dari tingkat

(21)

C. Batasan Masalah

Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis perlu membatasi

permasalahan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas.

Pembatasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Tingkat kepuasan konsumen yang diteliti oleh peneliti, dilihat dari:

a. Tangibles (bukti langsung)

b. Reliability (kehandalan)

c. Responsiveness (kesigapan)

d. Assurance (jaminan)

e. Empathy (empati)

D. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan dapat

diterapkan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pengunjung terhadap jasa wisata

pendidikan Taman Pintar Yogyakarta.

2. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan

pengunjung Taman Pintar ditinjau dari domisili responden.

3. Untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan

(22)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan

pertimbangan perusahaan dalam penetapan kebijakan perusahaan

khususnya langkah-langkah yang berkaitan dengan upaya peningkatan

kepuasan konsumen di masa yang akan datang.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi karya ilmiah

perpustakaan dan menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Untuk memperluas pengetahuan dan pengetahuan penulis serta sebagai

aplikasi dari ilmu pengetahuan yang penulis peroleh di bangku kuliah

khususnya mata kuliah Manajemen Pemasaran.

(23)

6

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu aspek penting bagi suatu

perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Menurut Philip

Kotler (2005:10) : Pemasaran adalah proses social yang dengan proses

itu, individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan, dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Stanton (1998:179), pemasaran adalah suatu

sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang diajukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuasakan kebutuhan baik

pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari beberapa definisi tentang pemasaran di atas, dapat

disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, agar konsumen berniat

(24)

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran sangat diperlukan sebelum menentukan sebuah

strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh perusahaan atau konsep

pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk organisasi. Konsep

pemasaran menegaskan bahwa kunci mencapai tujuan organisasional

yang ditetapkan adalah perusahaan harus lebih efektif dibanding

pesaing, dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan

nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih ( Kotler, 2000:22).

Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep

pemasaran adalah suatu upaya pemasaran yang berfokus pada pasar

dan berorientasi pada pelanggan untuk mewujudkan kepuasan

pelanggan dalam upaya mencapai tujuan pemasaran.

Ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep pemasaran

adalah sebagai berikut :

1) Semua perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi

kepada konsumen.

2) Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan

perusahaan.

3) Semua kegiatan pemasaran di sebuah perusahaan harus

dikoordinasi secara organisasi

Menurut konsep pemasaran, sebuah organisasi harus mencoba

(25)

sekelompok kegiatan yang memungkinkan organisasi tersebut untuk

mencapai sasaran-sasarannya (William dan Ferrel, 1995:15).

Sedangkan menurut Kotler (1997:17), konsep pemasaran berdasar

empat pihak sebagai berikut :

1) Orientasi Pelanggan (Customer Oriented)

Berorientasi pada pelanggan mengharuskan perusahaan untuk

cermat dalam menentukan pelanggan dari sudut pandang

pelanggan. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang

terkadang tidak disadari dan mereka tidak dapat mengutarakan

kebutuhannya.

2) Target Pasar (Market Target)

Perusahaan akan berhasil apabila perusahaan itu menetapkan

target pasar yang ingin dicapai dengan baik dan menyusun

program pemasaran yang sesuai dengan pasar sasaran.

3) Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing)

Dalam pemasaran terpadu, berbagai fungsi pemasaran harus

dikoordinasikan dari segi pelanggan. Perusahaan akan mampu

bekerja dengan baik apabila perusahaan mampu terkoordinasi dan

bekerja sama dengan bagian-bagian yang terdapat pada perusahaan

(26)

4) Keuntungan (Profitability)

Konsep pemasaran dapat digunakan untuk membantu

perusahaan dalam mencapai tujuan yang direncanakan, juga

mempunyai tujuan utama yaitu mencari laba.

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Kotler (1996:446), jasa adalah setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan

sesuatu.

Jasa adalah sebuah tindakan atau perbuatan yang bersifat

intangiable yang ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersama, dimana

interaksi antara pembeli dan penerima jasa akan mempengaruhi hasil

dari jasa tersebut (Rangkuti, 2002:26).

Berdasarkan definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa jasa adalah

pemberian bantuan dari seseorang kepada pihak lain yang tidak

berwujud dan tidak berdampak pada kepemilikan jasa tersebut.

b. Ciri-ciri Jasa

Kualitas jasa merupakan hal yang penting bagi perusahaan jasa

sehingga perusahaan selalu berusaha memberikan pelayanan yang

(27)

untuk melayani konsumen secara memuaskan. Unsur pokok dalam

pelayanan unggul adalah kecepatan, ketepatan, keramahan, dan

kenyamanan.

Menurut Kotler (2003:112), jasa memiliki empat karakteristik

utama yang membedakan dengan produk, yaitu:

1) Tidak berwujud

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, dicium, sebelum

jasa itu dibeli.

2) Tidak Terpisahkan

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

3) Bervariasi

Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan jasa

itu dilakukan, jasa sangat bervariasi.

4) Mudah Lenyap

Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa mudah lenyap tidak masalah

jika permintaan tetap. Jika permintaan berflektuasi, perusahaan

jasa menghadapi masalah yang rumit.

Jika barang diproduksi, maka jasa merupakan barang tidak terlihat

yang dilaksanakan, jadi kualitas suatu jasa dinilai dari hasil kerjanya

(28)

c. Klasifikasi Jasa

Menurut Graffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:7),

mengklasifikasikan jasa sebagai berikut:

1) Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen

a) Sistem Kontak Tinggi (high contact system)

Konsumen harus menjadi bagian dari system untuk menerima

jasa. Contoh: jasa pendidikan, jasa rumah sakit dan jasa

transportasi.

b) Sistem Kontak Rendah (low contact system)

Konsumen tidak harus menjadi bagian dari system untuk

menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.

2) Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur

a) Jasa Murni (pure service)

Jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan, atau

dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur. Contoh:

jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.

b) Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service)

Jasa yang tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan

manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari

proses produksi jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbankan,

(29)

c) Jasa Campuran (mixed service)

Kelompok jasa yang tergolong kontak menengah (moderate

contact), gabungan beberapa sifat jasa murni dan jasa semifaktur. Contoh: jasa bengkel, dry cleaning, ambulance,

pemadam kebakaran dan lain-lain.

3) Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam

Lupiyoadi dan Hamdani 2006: 7), ruang lingkup klasifikasi bisnis

jasa meliputi:

a) Jasa Bisnis

b) Jasa Komunikasi

c) Jasa Konstruksi dan Jasa Teknik

d) Jasa Distribusi

e) Jasa Pendidikan

f) Jasa Lingkungan Hidup

g) Jasa Keuangan

h) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial

i) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan

j) Jasa Rekreasi, Budaya dan Olahraga

k) Jasa Transportasi

d. Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (2004:15) ada empat karakteristik pokok pada

jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik

(30)

1) Intangiable

Jasa bersifat intangible artinya tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli. Menurut Enis dan

Cox (dalam Tjiptono 2004:15), konsep intangiable ini sendiri

memiliki dua pengertian, yaitu:

a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa

b) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau

dipahami secara rohaniah.

Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia

menikmatinya sendiri. Bila pelanggan membeli jasa, maka ia hanya

menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut.

Pelanggan tersebut tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya. Oleh

karena itu untuk mengurangi ketidakpastian, para pelanggan

memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut.

Mereka akan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat (place),

orang (people), peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (communication materials), symbol, harga yang mereka amati. 2) Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara

penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam

(31)

hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini, efektivitas individu

yang menyampaikan jasa (contact personnel) merupakan unsur

yang sangat penting.

3) Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan

nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut

dihasilkan. Ada tiga factor yang menyebabkan variabilitas kualitas

jasa, yaitu kerja sama atau partisipasi pelanggan selama

penyampaian jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani

pelanggan dan beban kerja perusahaan.

4) Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka

jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Kondisi ini tidak akan

menjadi masalah jika permintaan konstan. Tetapi kenyataannya

permintaan pelanggan akan jasa, umumnya sangat bervariasi dan

dipengaruhi factor musiman. Oleh karena itu perusahaan jasa harus

mengevaluasi kapasitasnya (subtitusi dan persediaan jasa) guna

(32)

Jadi jasa merupakan tindakan yang bersifat intangiable dengan

beberapa ciri, yaitu : intangiable, inseparability, variability dan

perishability.

3. Kualitas

a. Pengertian Kualitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai

tingkat baik buruknya sesuatu. Kualitas dapat diartikan juga sebagai

tingkat keunggulan. Jadi kualitas merupakan ukuran relative sesuatu

yang dianggap baik.

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan (Wyckof dalam Lovelock, 1998: yang dikutip

dalam Tjiptono,2004:59)

Sedangkan dalam teori Cronin dan Taylor (dalam Layung Hindah

Suminar, 2010), kualitas jasa adalah persepsi pelanggan terhadap

kinerja karyawan. Jadi kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai tingkat

kepuasan pelanggan dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan

dari perusahaan/produsen.

b. Dimensi Kualitas Jasa

Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dikutip dalam

Zulian Yamit (2005: 10-11) ada lima dimensi kualitas jasa, yaitu:

(33)

Yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan,

penampilan pegawai dan sarana komunikasi.

2) Reliability (Kehandalan)

Adalah suatu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan

dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah

dijanjikan.

3) Responsiveness ( Daya tanggap)

Yaitu respon atau kesigapan dalam membantu konsumen dan

memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

4) Assurance (Jaminan)

Yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun

keragu-raguan.

5) Empaty (Perhatian)

Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap

kebutuhan pelanggan.

4. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Dengan mempelajari perilaku konsuemen, perusahaan akan bisa

mengetahui kesempatan / peluang baru yang bisa memenuhi kebutuhan

(34)

Amirullah (2002:3) adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu

(konsumen) yang dipengaruhi oleh factor kejiwaan (psikologis) dan

factor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk

memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkan.

b. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (1997:153), faktor – faktor yang mempengaruhi

perilaku pembelian konsumen adalah faktor eksternal dan faktor

internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen

meliputi kebudayaan, kelas social, kelompok referensi kecil, serta

keluarga.

1) Kebudayaan

Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks yang

diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi

sebagai penentu dan pengatur tingkah laku dalam masyarakat yang

ada.

2) Kelas Sosial

Masyarakat dikelompokan kedalam tiga golongan yaitu

golongan atas (pejabat tinggi dan pengusaha kaya), golongan

menengah (karyawan, instansi pemerintah, pengusaha menengah)

dan golongan rendah (buruh pabrik, pegawai rendah, pedagang

(35)

3) Kelompok referensi kecil

Kelompok referensi kecil antara lain serikat buruh, tim atletik,

perkumpulan agama, lingkungan tetangga.

4) Keluarga

Dalam keluarga, anggota keluarga dapat berbuat hal yang

berbeda – beda dalam membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga

memiliki selera dan keinginan yang berbeda-beda.

Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen

meliputi pengalaman, kepribadian, konsep diri, sikap dan kepercayaan.

1) Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam bertingkah

laku. Pengalaman diperoleh dari semua perbuatannya di masa lalu

atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat

memperoleh pengalaman.

2) Kepribadian

Kepribadian didefinisikan sebagai pola sifat individu yang

dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Para ahli tetap

percaya bahwa kepribadian itu juga mempengaruhi perilaku

pembelian seseorang.

3) Sikap dan Kepercayaan

Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan

(36)

adalah perasaan emosional baik yang positif maupun yang negative

terhadap sebuah barang, jasa atau merek.

4) Konsep Diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat

dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran

tentang orang lain. Setiap orang memiliki konsep diri yang

berbeda-beda, sehingga memungkinkan adanya pandangan yang

berbeda terhadap usaha pemasaran perusahaan.

5. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples of

Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Konsep kepuasan masih bersifat abstrak. Dalam usaha mencapai

kepuasan konsumen dibutuhkan proses yang sederhana tetapi rumit

untuk dilakukan. Ada beberapa definisi dari kepuasan yang dijelaskan

oleh beberapa ahli, salah satunya adalah Philip Kotler (2005:70) dalam

buku Manajemen Pemasaran adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil)

produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan.

Kepuasan konsumen adalah perasaan konsumen baik perasaan

(37)

dia membandingkan antara persepsi yang diyakininya terhadap kinerja

atau hasil akhir produk dan harapan-harapan konsumen.

Sedangkan menurut Tjiptono (2000:24), pada dasarnya pengertian

kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja

yang dirasakan.

b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Kuswadi (dalam Layung Hindah Suminar, 2010),

kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa factor-faktor berikut:

1) Mutu produk atau jasa

Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat

dari fisiknya.

2) Mutu pelayanan

Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi

bila pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak

langsung pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan

pengaduan pelanggan yang segera diatasi atau diperbaiki bila ada

yang rusak.

3) Harga

Harga adalah hal yang paling sensitive untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa

(38)

4) Waktu penyerahan

Maksudnya bahwa baik pendistribusian maupun penyerahan

produk atau jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati.

5) Keamanan

Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan

ada jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan

tersebut

c. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dalam Tjiptono (2004:148) mengemukakan empat

metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

1) Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya

untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media

yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan ditempat

strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran

telepon khusus dan lain-lain.

2) Survai Kepuasan Pelanggan

Melalui survai perusahaan akan memperoleh tanggapan dan

umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga

(39)

terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan

dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya:

a) Directly reported satisfaction

Cara pengukuran dilakukan melalui wawancara secara

langsung responden atau konsumen.

b) Derived dissatisfaction

Cara ini dilakukan dengan membuat pertanyaan yang diajukan

kepada responden atau konsumen menyangkut dua hal yakni

besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan

besarnya kinerja yang mereka rasakan.

c) Problem analysis

Pelanggan diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok.

Pertama, masalah – masalah yang mereka hadapi berkaitan

dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk

melakukan perbaikan.

d) Importance performance analysis

Dalam teknik ini responden diminta untuk meranking berbagai

elemen dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap

elemen tersebut.

3) Ghost shopping

Metode ini dilakukan dengan cara mempekerjakan beberapa

(40)

perusahaan dan pesaing. Lalu Ghost shopper menyampaikan

temuan-temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk

perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam

pembelian produk-produk tersebut.

4) Lost customer analysis

Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi

para pelanggannya yang telah berhenti membeli atau yang telah

beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperolehnya

informasi penyebab terjadinya hal tersebut

6. Tingkat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah tinggi

rendah martabat (tinggi/rendah jabatan, kemajuan, peradaban, dan

sebagainya): Pangkat derajat, taraf, dan kedudukan yang diperoleh dari

perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

upaya mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan

pelatihan, proses pembuatan dan cara didik.

b. Jenis Pendidikan Menurut Tingkat dan Sistem Persekolahan

Menurut Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati (2001:156), berdasarkan

(41)

1) Tingkat prasekolah

2) Tingkat sekolah dasar (sekolah dasar umum dan sekolah dasar luar

biasa)

3) Tingkat sekolah menengah pertama SMTP umum (smp) dan SMTP

kejuruan (ST, SMEP, dll)

4) Tingkat sekolah menengah keatas SMTA umum (SMA) dan

SMTA Kejuruan (STM, SPG, SMEA, dll)

5) Tingkat Perguruan Tinggi Jalur gelar (S-1, S-2, S-3) dan jalur non

gelar (D-1, D-2, D-3)

7. Pengertian Daerah Asal & Domisili

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, daerah: lingkungan

pemerintah; wilayah: -- kabupaten (provinsi, negara, dsb). Sedangkan

dalam pengertian lain, daerah dalam konteks pembagian administratif di

Indonesia, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Daerah terdiri atas Provinsi,

Kabupaten, atau Kota. (http://id.wikipedia.org) Pengertian asal menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan (tempat, wujud,

rupa, dsb) yang semula.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, domisili adalah tempat

(42)

8. Pengertian Orang Dewasa dan Anak Kecil

Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang,

tapi lazimnya merujuk pada manusia: orang yang bukan lagi anak-anak

dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Saat ini dewasa dapat

didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh, hukum sudah

berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-undang

perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan

karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab.

(http://id.wikipedia.org)

Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang

belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas.

(http://id.wikipedia.org)

B. Penelitian – Penelitian Sebelumnya

1. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS JASA

WARNET (Studi kasus pada Warung Internet De Java Maguwoharjo,

Sleman, Yogyakarta)

Disusun oleh mahasiswa Sanata Dharma angkatan 1999, Petrus

Sunarto Bate. Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu: 1) Ada tidaknya

perbedaan tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa Warnet De Java

antar konsumen laki-laki dan perempuan, 2) Tingkat kepuasan konsuemn

terhadap kualitas warnet De Java. Pengumpulan data dilakukan dengan

(43)

digunakan untuk menjawab apakah ada tidaknya perbedaan tingkat

kepuasan konsumen pengguna jasa Warnet De Java antara konsumen

laki-laki dan perempuan. Sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan

konsumen terhadap kualitas jasa Warnet De Java digunakan analisis

Indeks Kepuasan Konsumen (IKP).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan: 1) Ada

perbedaan tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa Warnet De Java

antara konsumen laki-laki dan perempuan, dimana tingkat kepuasan

konsumen pengguna jasa perempuan jauh lebih tinggi dibanding

konsumen laki-laki, 2) Berdasar 100 responden yang diteliti secara umum

konsumen sangat puas dengan jasa Warnet De Java.

Namun dalam penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan dalam hal

waktu dan pengetahuan. Penelitian mengenai tingkat kepuasan konsumen

terhadap kualitas jasa pelayanan hanya didasarkan pada persepsi pengguna

jasa layanan Warnet De Java. Sehingga hasilnya pun hanya berlaku dalam

kasus tersebut dan tidak bisa digeneralisasi ke kasus lain yang sejenis.

Selain itu peneliti hanya menitikberatkan untuk mengetahui tingkat

kepuasan konsumen atas kualitas pelayanan jasa warnet, padahal tingkat

kepuasan konsumen tidak bermanfaat tanpa dikaitkan dengan upaya

perusahaan mengatasi hal tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti baru

sampai tahap mengidentifikasi tingkat kepuasan konsumen atas kualitas

(44)

peneliti berfokus pada pengaruh volume pemasaran terhdap penerimaan

perusahaan.

2. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP JASA

TRANSPORTASI TRANS JOGJA

Disusun oleh mahasiswi Sanata Dharma angkatan 2006, Layung

Hindah Suminar. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa transportasi Trans Jogja

berdasarkan pelajar dan non pelajar. Jenis penelitian ini adalah studi kasus

dengan jumlah sampel penelitian 100 responden. Teknik analisis yang

digunakan adalah 1) Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) untuk

mengetahui seberapa puas konsumen terhadap jasa yang diberikan Trans

Jogja, 2) Analisis Chi Square untuk mengetahui perbedaan tingkat

kepuasan konsumen antara pelajar dan non pelajar.

Hasil penelitian IKP menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen

merasa tidak puas dengan jasa transportasi Trans Jogja, dan berdasar

analisis Chi Square tidak ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen antara pelajar dan non pelajar.

Namun dalam penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan yaitu

penulis hanya meneliti 1 faktor saja, yaitu tingkat kepuasan konsumen

terhadap jasa transportasi Trans Jogja antara pelajar dan non pelajar.

Penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran data yang diperoleh dari

(45)

responden sehingga kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang

maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuesioner.

Maka penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar

mengembangkan dan meneliti variabel lain yang lebih spesifik yang dapat

mempengaruhi konsumen memilih bus Trans Jogja, misalnya pengaruh

tingkat kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan, identifikasi

fasilitas yang dibutuhkan konsumen.

Berdasarkan review penelitian terdahulu tersebut penulis berencana

untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen. Peneliti akan

melakukan penelitian mengenai kepuasan pengunjung terhadap jasa wisata

pendidikan Taman Pintar, Jalan Panembahan Senopati 1-3 Yogyakarta

dengan subyek penelitiannya adalah orang dewasa yang mengantar anak

kecil berkunjung ke Taman Pintar dan telah berkunjung minimal 2 kali

pada saat penelitian dilakukan. Alasan penulis melakukan penelitian yang

sama dengan subyek yang berbeda karena penulis ingin mengetahui

tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa wisata pendidikan yang mulai

banyak berkembang di masyarakat sebagai salah satu alternative

(46)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kepuasan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan

konsumen, baik perasaan senang atau kecewa konsumen terhadap suatu jasa.

(Tjiptono, 2000 : 24) Kepuasan bisa dicari menggunakan Indeks Kepuasan

Konsumen (IKP), yaitu selisih antar kenyataan dan harapan konsumen.

Kepuasan konsumen akan tercapai jika kinerja/kenyataan lebih besar atau

sama dengan harapan dan ketidakpuasan terjadi apabila kinerja lebih kecil

daripada harapan.

Kepuasan konsumen jika dilihat dari profil pendidikan mereka akan

berbeda antara tingkat pendidikan yang tinggi dan tingkat pendidikan rendah.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, harapan konsumen akan jasa

wisata pendidikan semakin tinggi karena mereka berharap akan mendapat

manfaat lebih banyak dari wisata pendidikan, seperti pengalaman dari

pendidikan yang telah mereka peroleh di lembaga formal, hal ini berbeda

dengan orang yang berpendidikan lebih rendah. Maka dapat disimpulkan

bahwa orang yang berpendidikan tinggi cenderung mempunyai kepuasan lebih

lebih rendah dari orang yang berpendidikan rendah. Sedangkan jika dilihat

dari domisili konsumen, harapan konsumen yang berdomisili di luar daerah

cenderung lebih tinggi. Orang yang berdomisili di luar daerah cenderung

memiliki harapan yang tinggi akan jasa wisata pendidikan yang mereka

kunjungi karena mereka berharap waktu dan tenaga yang mereka luangkan

tidak terbuang sia-sia, hal ini berbeda dengan orang yang berdomisili di dalam

(47)

cenderung memiliki kepuasan lebih rendah dari orang yang berdomisili di

dalam daerah.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian di atas, hipotesis yang

diajukan, yaitu:

1. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau dari domisili

2. Terdapat perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau dari tingkat

(48)

31

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif – komparatif. Penelitian

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah

maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,

aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara

fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

Sedangkan penelitian termasuk penelitian komparatif karena penelitian ini

bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua

atau lebih kelompok penelitian.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang diminta keterangan

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Yang menjadi subyek dalam

penelitian ini adalah orang dewasa yang mengantar anak kecil berkunjung

ke Taman Pintar, Jalan Panembahan Senopati 1-3 Yogyakarta, yang telah

(49)

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah variabel yang menjadi perhatian pokok dalam

penelitian. Obyek penelitian ini adalah kepuasan konsumen terhadap jasa

wisata pendidikan Taman Pintar Yogyakarta, meliputi Tangibles (bukti

langsung), Reliability (kehandalan), Assurance (jaminan), Empathy (empati), dan Responsiveness (kesigapan).

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Tempat penelitian : Taman Pintar Yogyakarta

Jln. Panembahan Senopati, 1 - 3 Yogyakarta

2. Waktu penelitian : bulan Maret 2011

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

Menurut Soehardi Sigit variabel diartikan sebagai suatu yang

bervariasi pada beberapa subyek, baik barang, orang atau kasus. (Widayat,

2004:25).

a. Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

(50)

Dalam penelitian ini yang menjadi independen atau variabel bebas

adalah domisili (X1) dan tingkat pendidikan (X2).

b. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat dari variabel independen. Yang termasuk variabel

dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan

konsumen (Y)

2. Definisi Variabel

a. Kepuasan konsumen adalah pada dasarnya pengertian kepuasan

pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja yang

dirasakan (Tjiptono, 2000:24).

b. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan di lembaga formal yang

telah ditempuh seseorang.

c. Domisili adalah tempat tinggal seseorang saat ini.

3. Pengukuran Variabel

a. Pengukuran variabel kepuasan konsumen dengan menggunakan skala

likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi sikap sosial atau sekelompok

orang (Hasan, 2002:72) dalam hubungannya dengan tingkat kepuasan

konsumen. Dengan pembobotan untuk masing-masing kriteria

penelitian sebagai berikut:

1) Sangat puas : skor 5

(51)

3) Cukup puas : skor 3

4) Kurang puas : skor 2

5) Tidak puas : skor 1

b. Pengukuran variabel domisili dan tingkat pendidikan akhir konsumen

menggunakan skala nominal. Menurut Umar (1998 : 44), skala

nominal adalah skala yang paling sederhana dimana angka yang

diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan

kategori tersebut terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekedar kode

maupun label. Dalam penelitian ini variabel domisili dalam DIY diberi

kode 1 dan domisili luar DIY diberi kode 2. Sedangkan untuk variabel

tingkat pendidikan, tidak lulus SD diberi kode 1, lulus SD diberi kode

2, lulus SMP diberi kode 3, lulus SMA diberi kode 4 dan lulus

Perguruan Tinggi diberi kode 5.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana operasi

atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator

yang menunjukkan indikator yang dimaksud. Definisi operasional adalah

bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel (kasus) tersebut di

dunia nyata atau di lapangan, dengan merumuskan secara pendek dan jelas,

serta tidak menimbulkan beberapa tafsiran (Soehardi Sigit, dalam Layung

(52)

Agar lebih mudah dimengerti, maka penulis mendefinisikan istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Kepuasan konsumen adalah perasaan konsumen baik perasaan senang atau

kecewa konsumen terhadap suatu produk atau jasa, setelah dia

membandingkan antara persepsi yang diyakininya terhadap kinerja atau

hasil akhir produk dan harapan-harapan konsumen.

2. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan di lembaga formal yang

telah ditempuh seseorang. Tingkat pendidikan responden digolongkan

menjadi 5, yaitu tidak tamat SD, lulus SD, lulus SMP, lulus SMA/SMK,

lulus Perguruan Tinggi.

3. Domisili adalah tempat tinggal seseorang saat ini.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan kumpulan elemen yang dapat

digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan atau generalisasi

(Widayat, 2004:93). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

pengunjung yang pernah mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta,

minimal 2 kali pada saat penelitian dilakukan. Populasi dalam penelitian

ini bersifat infinite (tidak terbatas) karena jumlah populasi yang tidak

(53)

2. Sampel

Sampel adalah merupakan sub kelompok dari populasi yang dipilih

dalam penelitian (Widayat, 2004:93). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian pengunjung yang pernah mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta,

minimal sebanyak 2 kali pada saat penelitian dilakukan. Untuk mengetahui

jumlah sampel untuk mewakili populasi yang bersifat infinite dalam

Yuswianto (2003) adalah sebagai berikut:

Dimana:

n = jumlah sampel

p = estimator proporsi populasi

q = 1 – p

Zα = harga standar normal

d = penyimpangan yang ditolerir

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden, dalam

(54)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

purposive sampling, yaitu teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu atau disengaja (Sumarni, 2005 :

77 ). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan

pertimbangan bahwa yang akan menjadi sampel adalah konsumen yang

memenuhi kriteria penelitian yang ditetapkan penulis.

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab risetnya secara khusus (Istijanto, 2009:44). Data primer yang

dibutuhkan dalam penelitian ini seperti hasil kuesioner yang berkaitan

dengan kepuasan konsumen terhadap jasa wisata pendidikan Taman Pintar

Yogyakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung

penelitian, yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan

penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini, biasanya diperoleh

dari studi pustaka atau sumber-sumber lain di luar perusahaan yang

(55)

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

mengajukan pernyataan-pernyataan secara tertulis kepada subyek

penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang tingkat

kepuasan konsumen terhadap jasa wisata pendidikan Taman Pintar

Yogyakarta. Skala likert ini meminta responden menunjukkan tingkat

persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan

tentang suatu obyek. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban

pernyataan:

a. Sangat puas : skor 5

b. Puas : skor 4

c. Cukup puas : skor 3

d. Kurang puas : skor 2

e. Tidak puas : skor1

2. Library Research (Riset Kepustakaan)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan kuliah,

(56)

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrument

yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto,

2000:219). Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas

instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Pengukuran atau pengkajian validitas dilakukan dengan menghitung

korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total.

Rumus koefisien korelasi produk moment (Sutrisno, 1991:37) :

r

xy

=

Keterangan :

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y

∑ x = jumlah skor butir

∑ xy = jumlah hasil kali antara X dan Y

N = banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrument itu valid atau tidak maka ada ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

(57)

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003:86).

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument itu dianggap sudah baik. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan metode interval costinance reliability atau reliabilitas

interval dengan teknik Split Half atau belah dua dari Spearman Brown.

Teknik ini digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan saling

berkaitan dalam satu pola yang konsisten. Cara yang dilakukan untuk

menguji reliabilitas ini adalah :

a. Membelah seluruh pengukuran menjadi dua bagian yang sama besar

berdasarkan nomer genap dan ganjil.

b. Menghitung koefisien korelasi antar belah dengan korelasi antar belah

dengan korelasi Product Moment.

Rumus Spearman Brown (Sutrisno, 1991:44) :

Rii

=

Keterangan :

Rii = Reliabilitas instrument

(58)

Untuk menentukan apakah instrument itu reliable atau tidak maka

digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka instrument dikatakan reliable.

b. Jika r hitung ≤ r tabel, dengan taraf keyakinan 95 % maka instrument dikatakan tidak reliable.

K. Profil Responden

Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden.

Metode yang digunakan adalah dengan mempersentasekan jawaban responden

atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data

pribadi konsumen (Dajan, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010). Rumus

perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut:

N Nx p=

Keterangan :

P : Hasil persentase

Nx : Jumlah sampel

(59)

L. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan metode analisis data kuantitatif yaitu

teknik penganalisa data yang diambil berdasarkan sampel sehingga dapat

dihitung untuk mendapatkan hasil yang kokoh.

1. Teknik analisa data untuk masalah pertama :

Masalah pertama adalah bagaimana tingkat kepuasan konsumen

terhadap jasa wisata pendidikan Taman Pintar Yogyakarta. Data akan

dianalisis dengan menggunakan rumus : IKP = PP – EX

Keterangan :

IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan

PP = Kerja Nyata ( Perceived performance) EX = Kinerja Harapan (Expectation)

Langkah perhitungan IKP sebagai berikut:

a. Menghitung Perceived performance (PP)

Dalam perhitungan PP dilakukan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan dengan alternatif jawaban dan skor untuk pertanyaan

penilaian responden pada kinerja Taman Pintar, yaitu:

Sangat Baik skor 5

Baik skor 4

Netral / Cukup Baik skor 3

(60)

Sangat Tidak Baik skor 1

b. Menghitung Expectation (EX)

Dalam perhitungan EX dilakukan dengan mengajukan beberapa

pertanyaan dengan alternative jawaban dan skor untuk pertanyaan

harapan responden saat berkunjung ke Taman Pintar, yaitu:

Sangat Berharap skor 5

Berharap skor 4

Netral/Cukup Berharap skor 3

Tidak Berharap skor 2

Sangat Tidak Berharap skor 1

c. Menghitung IKP

Untuk masing-masing responden dihitung IKP sebagai pembentuk

skor kepuasan konsumen untuk masing-masing item pertanyaan

dengan kotak skor. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

kepuasan konsumen berdasarkan skala likert atau skala ordinal

(Sugiono, 2000: 86-88).

d. Skor kepuasan setiap item pertanyaan setiap responden dijumlahkan,

kemudian dibagi jumlah item pertanyaan sehingga diperoleh rata-rata

kepuasan responden yang bersangkutan.

e. Rata-rata skor setiap responden dijumlahkan kemudian dibagi dengan

jumlah responden sehingga diperoleh rata-rata kepuasan semua

(61)

f. Ditafsirkan

IKP ≥ 0 : puas

IKP < 0 : tidak puas

2. Teknik analisa untuk masalah kedua:

Hipotesis pada masalah kedua dalam penelitian ini adalah terdapat

perbedaan tingkat kepuasan pengunjung terhadap jasa wisata pendidikan

Taman Pintar Yogyakarta ditinjau dari domisili. Langkah – langkah yang

akan dilakukan untuk menguji hipotesis pada masalah kedua ini adalah

sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi

data. Jika diperoleh data berdistribusi normal maka hipotesis akan diuji

dengan menggunakan uji parametik yaitu uji t sampel independent, sedangkan jika diperoleh data yang tidak berdistribusi normal maka

hipotesis akan diuji dengan uji non parametik yaitu uji Mann-Whitney. Untuk menguji kenormalan distribusi data maka akan digunakan uji

Kolmogorov Smirnov.

Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis

Ho : tidak beda dengan populasi normal

Ha : ada beda populasi normal

2) Nilai α

(62)

3) Rumus statistic penguji

Keterangan :

Xi = angka pada data

Z = transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal

FT = probabilitas komulatif normal

FS = probabilitas komulatif empiris

FT = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan

notasi Zi , dihitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri

sampai dengan titik Z.

4) Signifikansi

Signifikansi uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan

nilai tabel Kolmogorov Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar

kurang dari nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho diterima ;

Ha ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar lebih besar dari nilai tabel

(63)

b. Uji hipotesis

1) Uji t sampel independent

a) Hipotesis :

Ho : tidak ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau

dari domisili (dalam DIY dan luar DIY)

Ha : ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau dari

domisili ( dalam DIY dan luar DIY )

b) Rumus independent samples t-test

   

Keterangan :

X1 =rata-rata statistic sampel pertama

X2 = rata-rata statistic sampel kedua

n 1 = jumlah sampel pertama

n 2 = jumlah sampel kedua

S 1 = deviasi standar untuk sampel pertama

S 2 = deviasi standar untuk sampel kedua

S1² = varian sampel pertama

S2² = varian sampel kedua

(64)

c) Langkah – langkah perhitungan independent samples t-test :

(1) Menentukan hipotesis

Ho : tidak ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen

ditinjau dari domisili ( dalam DIY dan luar DIY )

Ha : ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau

dari domisili (dalam DIY dan luar DIY)

(2) Menentukan t tabel pada taraf signifikansi 5%

Pada taraf signifikansi 5%, db= n1 + n2 - 2

(3) Kriteria pengujian hipotesis

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ho ditolak jika t hitung > t tabel

(4) Mencari nilai t hitung

Untuk mencari t hitung diperoleh dari hasil perhitungan

dengan rumus t-test.

(5) Membandingkan t hitung dengan t tabel

Keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel

Ho ditolak jika t hitung > t tabel

2) Uji Mann Whitney (Mann- Whitney U test)

a) Hipotesis :

Ho : tidak ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau

(65)

Ha : ada perbedaan tingkat kepuasan konsumen ditinjau dari

domisili (dalam DIY dan luar DIY)

b) Rumus Mann-Whitney U test :

Dimana :

U = Nilai uji Mann-Whitney

N1= sampel 1

N2= sampel 2

Ri = Ranking ukuran sampel

c) Langkah-langkah perhitungan Mann-Whitney U test :

(1) Urutkan seluruh data dan urutkan rankingnya. Data yang

nilainya sama diberi rangking rata-rata. Jumlah rangking

disebut R, dihitung pada kelompok dengan n yang lebih

kecil.

(2) Hitung nilai U dengan R yang dihasilkan menggunakan

rumus Mann-Whitney U test diatas. (3) Bandingkan dengan tabel U

(4) Kesimpulan

(66)

Bila U hitung > U tabel makan Ho ditolak

d) Keputusan :

Jika Probabilitas > α 0,05 maka Ho diterima

Jika Probabilitas < α 0,05 maka Ho ditolak

3. Teknik analisis data untuk masalah ketiga:

Hipotesis pada masalah ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat

perbedaan tingkat kepuasan pengunjung terhadap jasa wisata pendidikan

Taman Pintar Yogyakarta ditinjau dari tingkat pendidikan (tidak lulus SD,

lulus SD, lulus SMP, lulus SMA dan lulus Perguruan Tinggi). Langkah –

langkah yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis pada masalah kedua

ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas distribusi

data. Jika diperoleh data berdistribusi normal maka hipotesis akan diuji

dengan menggunakan uji parametik yaitu one way anova, sedangkan jika diperoleh data yang tidak berdistribusi normal maka hipotesis

akan diuji dengan uji non parametik yaitu Kruskall Wallis. Untuk menguji kenormalan distribusi data maka akan digunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Langkah uji Kolmogrov Smirnov sama dengan

(67)

b. Uji homogenitas varian

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelima kelompok

pengamatan memiliki tingkat varians data yang sama (homogen).

Untuk menguji homogenitas varian dari tingkat pendidikan maka

digunakan uji homogenitas One way anova. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Ho : kelompok pengamatan tingkat pendidikan memiliki

tingkat varians data yang sama homogen

Ha : kelompok pengamatan tingkat pendidikan tidak homogen

2) Kriteria pengujian hipotesis

Ho diterima jika p > 0,05

Ho ditolak jika p < 0,05

3) Untuk mencari nilai signifikansi data diperoleh dari perhitungan uji

homogenitas one way anova dengan pengolahan SPSS

4) Membandingkan α = 0,05 dengan signifikansi data

c. Uji Hipotesis

(68)

setelah mengetahui hasil dari uji normalitas dan uji homogenitas. Jika

data normal & homogen menggunakan one way anova, jika data normal & tidak homogen menggunakan kruskal-wallis, jika data tidak normal & homogen menggunakan kruskal-wallis sedangkan jika data tidak normal & tidak homogen menggunakan kruskal-wallis.

1) Uji one way ANOVA (Sugiyono, 2008:171) :

a) Hipotesis :

Ho : µ1 = µ2 = µ3 = … = µk

Ha : minimal ada dua mean popuasi yang tidak sama.

b) Langkah-langkah perhitungan one way anova:

(1) Menghitung jumlah kuadrat total (JKtot) dengan rumus :  

(2) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok (JKant) dengan

rumus :

=

 

(3) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok (JK dal)

dengan rumus:

(69)

(4) Menghitung mean kuadrat antar kelompok (MKant) dengan

rumus:

MKant =

(5) Menghitung mean kuadrat dalam kelompok (MKdal) dengan

rumus :

MK dal =

(6) Menghitung F hitung (Fhit) dengan rumus :

Fhit =

(7) Membandingkan harga F hitung dengan F tabel dengan dk

pembilang (m-1) dan dk penyebut (N-1). Harga F hasil

perhitungan tersebut selanjutnya disebut F hitung (Fh), yang

berdistribusi F dengan dk pembilang (m-1) dan dk penyebut

(N-1) tertentu.

(8) Membuat kesimpulan pengujian hipotesis.

Ketentuan pengujian hipotesis: Bila harga F hitung lebih

kecil atau sama dengan harga F tabel (Fh ≤ Ft) maka Ho

diterima dan Ha ditolak, sebaliknya bila Fh >Ft, maka Ha

(70)

2) Uji Kruskal Wallis :

a) Hipotesis :

Ho: Semua K populasi adalah identik

Ha : Tidak semua K populasi identik

b) Rumus uji Kruskal Wallis:

Keterangan :

Rij = Rank untuk semua observasi Xij

K = Banyaknya populasi

ni = Obervasi ke i

N = Jumlah total sampel

c) Langkah-langkah perhitungan uji Kruskal Wallis

Tingkat signifikansi α = 0,05

• Daerah kritis

Ho ditolak jika nilai sig < α = 0,05

(71)

54

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM TAMAN PINTAR

A. Sejarah Taman Pintar Yogyakarta

Kota Yogyakarta disebut juga dengan sebutan Kota Pelajar, karena di kota

ini tedapat banyak sekolah dan perguruan tinggi tempat menuntut ilmu. Selain

itu, di kota ini juga terdapat banyak obyek wisata yang bernuansa pendidikan,

salah satunya adalah obyek wisata pendidikan Taman Pintar. Nuansa modern

sekaligus tradisional yang menjadi ciri khas bangunannya mempunyai kesan

tersendiri yang takkan terlupakan. Taman ini merupakan obyek wisata

pendidikan keluarga di Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar

sekaligus rekreasi yang lengkap untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah

hingga tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih

karena dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Disebut Taman

Pintar karena di kawasan ini siswa mulai pra sekolah sampai SLTA bisa

dengan leluasa memperdalam pemahamannya soal materi pelajaran yang

diterima di sekolah dan berekreasi.

Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota Yogyakarta, Herry

Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter

persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar

Gambar

Tabel  Judul
Gambar
Tabel Kolmogrov Smirnov ………………………….. ….         133
Gambar IV.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu hadis adalah pengetahuan tentang kaidah-kaidah yang menghantarkan kepada pengetahuan tentang rāw ῑ (periwayat) dan marw ῑ (yang diriwayatkan), atau dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien

Setelah mengisi form ini dengan lengkap dan melampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan (scan/fotocopy NPWP dan Rekening), mohon segera dikirim ke

Menurut kamu apa perbedaan skype dengan media lain yang serupa?.

[r]

Dari hasil penelitian, dapat dibuat kesimpulan bahwa prosedur yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dalam pemberian pembiayaan sudah baik dan sesuai dengan fatwa Dewan

Karena masalah tersebut penulis berminat untuk membuat penulisan ilmiah dengan judul Hubungan Biaya Distribusi Terhadap Hasil Penjualan. Dengan mengunakan data dari tahun 1999-

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rifki Rosad 2015 Universitas