• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Billing Internet Publik Berbasis Clinet Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Billing Internet Publik Berbasis Clinet Server"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENADHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini internet sudah bukan merupakan hal yang asing dan baru lagi. Kata-kata internet sudah sangat akrab di telinga siapa saja. Mulai dari kalangan anak-anak sampai kalangan orang dewasa, sudah sangat mengenal dengan apa yang di sebut dengan internet. Seiring perkembangan zaman, internet sering dipergunakan baik di rumah, perusahaan, instansi-instansi pemerintahan dan dalam dunia pendidikan. Karena Internet memungkinkan siapa saja untuk saling bertukar informasi dan mencari hiburan tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dengan semakin berkembangnya teknologi internet tersebut, maka semakin hari semakin banyak pula fasilitas-fasilitas internet untuk umum. Yang hadir untuk menyediakan layanan internet bagi masyarakat, dimana masyarakat bisa menggunakan fasilitas internet yang disediakan oleh sebuah instansi pemerintahan atau perusahaan tersebut dalam mengakses layanan-layanan internet, misalnya untuk browsing, email dan lain sebagainya.

Dengan cukup besarnya minat pengguna layanan internet dalam mempergunakan jasa internet tersebut, maka untuk mengelola user atau masyarakat dalam melakukan pemakaian terhadap perangkat komputer yang disediakan oleh penyedia layanan internet tersebut, diperlukan sebuah aplikasi yang nantinya dapat mencatat hal-hal yang bersangkutan dengan pemakaian perangkat komputer yang disediakan oleh penyedia layanan internet tersebut.

(2)

nantinya aplikasi tersebut dapat dipergunakan untuk menghitung

waktu pemakaian internet oleh user pada penyedia layanan internet gratis seperti yang terdapat instansi pemerintah yaitu DISKOMINFO.

Selain dipergunakan untuk menghitung waktu pemakaian internet oleh user, masih terdapat beberapa fungsi dari aplikasi yang akan dibangun nantinya, yang penjelasannya akan dijelaskan pada bab-bab selanjutnya.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam membangun Sistem informasi Billing Internet Publik Berbasis Client Server antara lain adalah sebagai berikut: 1. Dalam sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang IT yang

memiliki sebuah ruangan internet public yang memiliki banyak komputer client, administrator dan operator, pemakaian internet oleh user tidak akan bisa dibatasi secara manual jika tidak ada pencatatan waktu secara otomatis.

2. Tanpa adanya sistem billing pada Internet Publik, pemakaian komputer client oleh user tidak dapat di deteksi. Dengan kata lain, administrator atau operator tidak dapat mendeteksi komputer client mana yang masih di pakai atau komputer client mana yang sudah tidak di pakai lagi oleh user.

3. Tanpa adanya sistem yang dapat mempermudah user dalam berkomunikasi dengan operator atau administrator, user akan sulit untuk menghubungi operator atau administrator jika saja user tersebut memerlukan bantuan dalam pemakaian internet.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi biling internet publik yang ada pada DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

2. Bagaimana Sistem Informasi biling internet publik yang diusulkan pada DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

(3)

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibangunnya Sistem Informasi Billing Internet Publik Berbasis Client Server

1. Maksud

Membuat Sistem Informasi Billing Internet Publik berbasis Client/ Server Dengan tujuan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan.

2. Tujuan

Membuat sebuah system informasi yang nantinya dapat dipergunakan untuk membantu dan mempermudah kerja operator atau administrator dalam mengelola data-data user pada DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, mengatur waktu, pemakaian internet oleh user serta membuat laporan untuk data-data yang terdapat pada database server.

I.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam pembuatan Billing Internet Publik Berbasis Client Server adalah menggunakan sebuah komponen dalam suatu aplikasi bahasa pemrograman untuk komunikasi antara aplikasi server dan aplikasi client dalam sebuah jaringan Local Area Network (LAN).

I.5 Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :

Sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.

Menurut Jogianto Hartono “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Jerry FithGerald “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Menurut Raymond Mcleod “Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.”

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Masih menurut Jogianto, sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

(5)

Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.”

2.1.1 Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

a. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), tidak hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

b. Masukan

(6)

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna dan tidak bernilai.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

e. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanisme) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan agar tidak

(7)

menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system

boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran

(objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan (system boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar (evironments)

(8)

energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (process)

(9)

8. Sasaran (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran

(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, menurut Jogianto Hartono klasifikasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem sebagai sistem abstrak (abstrac system) dan sistem fisik

(physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (Contoh : Sistem teologi). Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik (Contoh : Sistem komputer, sistem transportasi, Sistem perguruan tinggi).

2. Sistem sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia (Contoh : Sistem tata surya). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan diciptakan oleh manusia (Contoh : Sistem komputer, Sistem mobil, Sistem telekomunikasi).

(10)

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas (Contoh : Sistem evapotranspirasi, Sistem serapan hara, Sistem fotosintesis).

4. Sistem sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open

system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan

tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini secara otomatis berjalan tanpa ada campur tangan dari pihak luar (Contoh : Sistem reaksi kimia dalam tabung reaksi yang terisolasi). Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar subsistem-subsistem lainnya (Contoh : Sistem tanah).

5. Sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah (Contoh : Sistem sepeda, Sistem mesin ketik, Sistem infiltrasi tanah). Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang rumit (Contoh : Sistem otak manusia, Sistem komputer, Sistem keseimbangan hara essensial dalam tanah).

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Gordon B Davis dalam bukunya “Kerangka Dasar Sistem Informasi

(11)

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau

mendatang.”

Sedangkan pengertian informasi menurut Jogianto Hartono adalah sebagai berikut:

“Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akuarat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. 3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).

4. Ekonomis (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.

5. Efisien (efficiency)

Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.

(12)

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi, mendukung operasi , bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Robert A. Leitch “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Komponen Fisik Sistem Informasi yaitu :

a. Perangkat keras komputer : CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data

b. Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi).

c. Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer. d. Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem

e. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi :

(13)

2. First level manager : untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.

3. Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan. 4. Management : untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis

khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.

2.4 Metode Analisis dan Perancangan 2.4.1 Flow Map

Flow map atau bagan alir dokumen merupakan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

2.4.2 Diagram Kontek

Diagram kontek adalah suatu diagram alir tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasikan awal dan akhir data, awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.

Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibuat. Secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram kontek ini berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.

Jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah : a. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. b. Data apa saja yang diberikannya kesistem

(14)

2.4.3 DFD ( Data Flow Diagram)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pembangunan system yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang baik. Simbol yang digunakan DFD : a. Kesatuan Luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak.

b. Arus Data

Arus data (data flow) diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses

(15)

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi: 1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. d. Simpanan Data

Merupakan simpanan dari data. Langkah-langkah penyusunan DFD:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

3. Gambarkan terlebih dahulu suatu diagram context.

4. Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di system terlebih dahulu.

5. Gambarkan sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di bagan berjenjang.

6. Gambarkan DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level satu dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.

7. Setelah semua level DFD digambar, berikutnya adalah menggambar.

(16)

2.5 Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Dengan basis data kita dapat dengan mudah mengolah data yang kita miliki. Disamping itu, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) diantaranya :

1. Mencegah terjadinya redudansi dan inkonsistensi data 2. Menjaga integritas (ientgrity) dari data

3. Menjaga kemanan (security) dari data

4. Menjaga kebebasan data (independent of data) 5. Untuk efisiensi ruang penyimpanan (space) 6. Mengontrolpemakaiandatasecarabersama-sama.

2.5.1 Kamus Data

Kamus data adalah daftar yang mencatat tentang banyaknya proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Secara umum kamus data diklasifikasikan manjadi dua yaitu:

1. Kamus data elementer yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem sehingga data yang mengalir dapat didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap.

(17)

2.5.2 Entity Relationship (ER)

Model ER adalah suatu penyajian data menggunakan entity dan

relationship. Pada model ER, semesta data yang ada di “dunia nyata”

diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang umum disebut Entity Relationship Diagram.

a. Komponen pembentuk suatu Entity Relationship

Sesuai dengan namanya ada dua komponen utama pembentuk model entity relationship, yaitu entitas (entity) dan relasi (relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut/ properti.

Entity adalah objek yang dapat dibebankan dalam dunia nyata. Relationship

adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

Sedangkan atribut adalah karateristik dari entity atau relationship

yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Jenis-jenis atribut :

Key atribut yang digunakan untuk menetukan suatu entity secara unik.

Atribut simple yaitu atribut yang bernilai tunggal.

Atribut multivalue yaitu atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity.

4. Atribut komposit yaitu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.

5. Atribut derivative yaitu suatu atribut yang dihasilkan dari atribut lain.

b. Derajat Kardinalitas dari Relasi

(18)

1. Satu ke Satu (one to one)

Yang berarti satu entitas dalam suatu himpunan dapat berhubungan hanya dengan satu entitas pada himpunan yang lain.

2. Satu ke banyak (one to many)

Yang berarti satu entitas dalam suatu himpunan dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada himpunan yang lain.

3. Banyak ke Banyak (many to many)

Yang berarti setiap entitas dalam suatu himpunan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan yang lain.

c. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram merupakan gambaran sistematis model

Entity Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan

entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta.

d. Tahapan pembuatan Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram selalu dibuat secara bertahap. Paling

tidak ada dua kelompok tahapan yang biasa ditempuh dalam pembuatan diagram Entity Relationship Diagram yaitu:

1. Tahap pembuatan diagram entity relationship awal (preliminarydesign)

2. Tahap optimasi diagram entity relationship (final design)

Langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilakan diagram entity relationship awal adalah:

a. Mengidentifikasi dan memnetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat

(19)

Ada empat macam kunci (key), antara lain: 1. Candidate Key

Candidate key adalah atribut atau set atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian spesifik suatu entity.

2. Primary Key

Primary Key adalah suatu atribut atau set atribut yang tidak mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi dapat juga mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

3. Alternate Key

Kunci kandidate yang tidak dipakai sebagai kunci primer 4. Foreign Key

Satu atau set atribut yang dilengkapi satu relasi yang menuju ke induknya.

c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas yang ada beserta foreign-key nya

d. Menetukan derajat kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan

(20)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1Tinjauan Umum Perusahaan

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era computer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

(21)

structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin computer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA, ITB, dan pihak Swasta lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE)

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

(22)

Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika

Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor

Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ;

2. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.

Nomenklatur :

BAPESITELDAadalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem

(23)

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (DISKOMINFO).

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.

3.1.1. Visi dan Misi Diskominfo

a) Visi

Visi Diskominfo Propinsi Jawa Barat yaitu : Diskominfo Andal dan Berperan dalam Sistem Informasi dan Telematika Guna Mendukung

Terwujudnya Visi Jawa Barat. b)Misi

Misi Diskominfo Propinsi Jawa Barat yaitu :

1. Meningkatkan prefosionalisme organisasi Diskominfo.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Bidang Teknologi Informasi.

3. Mewujudkan aparatur dan Masyarakat berbudaya Informasi. 4. Mengembangkan Infrastruktur Sistem Informasi dan Telematika. 5. Mengembangkan Sistem Informasi dan Telematika yang terpadu dan

(24)

3.1.2 Tujuan Tujuan :

1. Tersusunnya kebijakan Pemerintah Propinsi yang mendukung pembangunan, pengembangan dan pendayagunaan Sistem Informasi dan Telematika.

2. Terwujudnya fasilitasi dan pengendalian terhadap pembagunan, pengembagan dan pendayagunaan pendayagunaan Sistem Informasi dan Telematika.

3. Terwujudnya efektifitas pelaksanaan tugas.

4. Terwujudnya pengelolaan organisasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen.

5. Terwujudnya SDM yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi DISKOMINFO.

6. Terwujudnya SDM yang memiliki keahlian di bidang TI. 7. Terwujudnya peta kebutuhan SDM bidang TI.

8. Terwujudnya kekuatan SDM yang ideal dalam bidang TI.

9. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Propinsi di bidang TI sebagai acuan/rujukan bagi aparatur dan masyarakat.

10.Terwujudnya dukungan Pemerintah Propinsi terhadap pendayagunaan Sistem Informasi dan Telematika.

11.Terwujudnya aparatur yang mampu mendayagunakan Sistem Informasi dan Telematika secara oprtimal dalam pelaksanaan tugas. 12.Terwujudnya manfaat pendayagunaan Sistem Informasi dan

Telematika dalam peningkatan kinerja organisasi.

13.Terwujudnya komitmen unit kerja terkait unuk mendayagunakan Sistem Informasi dan Telematika dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

(25)

15.Tersusunnya peta kebutuhan infrastruktur Sistem Informasi dan Telematika.

16.Terwujudnya kekuatan infrastruktur Sistem Informasi dan Telematika. 17.Terbangunnya pola terpadu pembangunan dan pengembangan

infrastruktur Sistem Informasi dan Telematika.

18.Terwujudnya keterpaduan dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur Sistem Informasi dan Telematika.

19.Terbangunnya pola terpadu pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi dan Telematika.

20.Terwujudnya keterpaduan dalam pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi dan Telematika.

21.Tersusunnya pola strategis pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah.

22.Adanya dukungan informasi untuk kepentingan Pimpinan Daerah.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

(26)

KEPALA

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kepala Diskominfo, Sekretaris dan Sub Bag Umum & Kepegawaian

STRUKTUR ORGANISASI DISKOMINFO

PROVINSI JAWA BARAT

(27)

3.3 Deskripsi Pekerjaan

Adapun fungsi-fungsi jabatan dari struktur organisasi DISKOMINFO adalah sebagai berikut :

1. Kepala Diskominfo

A. Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina memotivasi dan mengendalikan tugas pokok Badan.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Kepala Badan Propinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

a) Merumuskan kebijakan teknis di bidang Sistem Informasi dan Telematika.

b) Menyusun perencanaan pembangunan, pengembangan,

pengelolaan, pendayagunaan dan pengendalian bidang Sistem Informasi dan Telematika.

c) Fasilitasi penyelenggaraan bidang Sistem Informasi dan Telematika.

d) Penyelengaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.

C. Rincian Tugas Kepala Badan

a) Memimpin perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang Sistem Informasi dan Telematika.

b) Mengatur penyusunan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan bidang Sistem Informasi dan Telematika.

(28)

d) Memotivasi dan mengendalikan tugas Badan;

e) Menyelenggarakan kordinasi dengan unit kerja terkait.

2. Sekretaris

A. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan umum.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretariat mempunyai fungsi :

a) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, keuangan dan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

b) Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Badan.

c) Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana kerja Badan.

C. Rincian Tugas Sekretariat :

a) Menyelenggarakan pengkajian program dinas dan Sekretaris.

b) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

c) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.

d) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

e) Mengkoordinasikan penyusunan program, pelaksanaan, evaluasi danpelaporan tugas badan.

(29)

g) Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.

h) Menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan pendokumentasian perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat.

i) Menyelenggarakan penyusunan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

j) Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja rutin dan anggaran pembangunan.

k) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.

l) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.

m) Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional tertentu.

n) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

o) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum dan kepegawaian

A. Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi rumah tangga dan perlengkapan.

B. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Subbagian Umum mempunyai fungsi :

(30)

b) Mengelola administrasi Subbagian Umum.

c) Menyusun evaluasi dan pelaporan Subbagian Umum.

C. Rincian Tugas Subbagian Umum :

a) Melaksanakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan.

b) Melaksanakan penyiapan bahan rencana kebutuhan barang unit dan rencana tahunan barang unit.

c) Melaksanakan pengelolaan keprotokolan meliputi rapat dinas, upacara, pengaturan kunjungan tamu dinas dan rumah tangga badan.

d) Melaksanakan pengelolaan administrasi pengadaan, penyimpanan, pendidtribusian inpentarisasi barang dan usulan pengusulan barang inventaris.

e) Melaksanakan pengelolaan barang kantor dan jasa.

f) Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan gedung kantor dan barang inventaris kantor.

g) Melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan pembinaan terhadap tugas bendaharawan barang.

h) Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat.

i) Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan strategis dan laporan akuntabilitasi kinerja intansi pemerintah (LAKIP).

(31)

BAB IV

Analisis dan Perancangan

4.1 Analisis Sistem

Analisis merupakan suatu penguraian sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan- hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Analisis yang dilakukan terhadap aplikasi bisa menggunakan Flow Chart Aplikasi, yang memberikan gambaran tentang proses yang terjadi didalam aplikasi, dapat berupa proses alir data dan proses-proses yang lainnya.

4.2. Usulan Perancangan Sistem Informasi 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dibangunnya Sisem Informasi Billing Internet ini ialah untuk merubah sistem yang awalnya manual menjadi automatis dan mempermudah untuk mengatur pemakaian internet publik oleh para pengguna.

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur pelaksanaan pekerjaan yang baru dengan menyertakan komputer sebagai alat bantu proses pengolahan datanya.

4.2.2.1 Deskripsi Prosedur Kerja Yang Diusulkan (Flow Map)

Prosedur kerja yang akan diberlakukan pada saat user menggunakan internet pada internet publik adalah sebagai berikut :

1. User melakukan login pada aplikasi client berdasarkan 2 pilihan, yaitu : a. Login tanpa limit waktu.

b. Login dengan limit waktu.

(32)

3. Untuk user yang melakukan login lebih dari limit waktu yang ditentukan, aplikasi akan otomatis me-logout user saat batas limit waktu tercapai.

4. Saat user menghentikan pemakaian internet, data-data user yang berkaitan dengan pemakaian internet akan secara otomatis disimpan ke dalam database.

(33)

Deskripsi prosedur kerja yang diusulkan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Deskripsi Prosedur Kerja Baru

(34)

4.2.2.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

(35)

4.2.2.3 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

1) Diagram Alir Data Tingkat - 1

(36)

2) Diagram Alir Data Tingkat - 2 Pengolahan Data Server

(37)

3) Diagram Alir Data Tingkat – 3

a. Proses 1.1 Validasi Login

Gambar 3.6 DAD Tingkat - 3 Validasi Login b. Proses 1.2 Validasi Logout

(38)

c. Proses 1.3 Pengolahan Data

Gambar 3.8 DAD Tingkat - 3 Pengolahan Data 4) Diagram Alir Data Tingkat - 4

a. Proses 1.3.1 Pengolahan Data Operator

(39)

b. Proses 1.3.2 Pengolahan Data Anggota

Gambar 3.10 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Anggota

c. Proses 1.3.3 Pengolahan Data Lama Pemakaian

(40)

d. Proses 1.3.4 Pengolahan Data Waktu Pemakaian Internet

Gambar 3.12 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Lama Pemakaian Internet

4.2.2.4 Kamus Data (Data Dictionary)

1. T_Admin = Nomor + Nama + @Password 2. T_Operator = Nomor + Nama + @Password

3. T_Anggota = Nomor + Nama + @Password + Tanggal_Daftar + Tanggal_Akhir + Status

4. T_IP = @Nomor + IP 5. T_User = @Nomor + Nama

(41)

4.2.2.5. Spesifikasi Proses

1) Proses 1.1.1 Validasi Login Administrator Tabel 3.1 Proses 1.1.1 Validasi Login Administrator

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.1.1 Validasi Login Administrator

If nama dan password administrator tidak kosong then cek nama dan password

administrator dan bandingkan dengan nama dan password administrator yang terdapat di dalam tabel t_ administrator If nama dan password

administrator benar then administrator diijinkan untuk menggunakan aplikasi else administrator tidak

(42)

2) Proses 1.1.2 Validasi Login Operator Tabel 3.2 Proses 1.1.2 Validasi Login Operator

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.1.2 Validasi Login Operator

(43)

3) Proses 1.1.3 Validasi Login Anggota Tabel 3.3 Proses 1.1.3 Validasi Login Anggota

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.1.3 Validasi Login Anggota

If nama dan password anggota tidak kosong If nama dan password

(44)

4) Proses 1.1.4 Validasi Login Non Anggota Tabel 3.4 Proses 1.1.4 Validasi Login Non Anggota

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.1.4 Validasi Login Non Anggota

1. Data login non anggota 2. Informasi

login non anggota

1. Data login non anggota 2. Informasi

login non anggota

Begin

If nama non anggota tidak kosong then non anggota diijinkan untuk menggunakan aplikasi else non anggota tidak

diijinkan untuk menggunakan aplikasi dan tampilkan pesan kesalahan

(45)

5) Proses 1.2.1 Validasi Logout Administrator Tabel 3.5 Proses 1.2.1 Validasi Logout Administrator

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.2.1 Validasi Logout Administrator

If nama dan password administrator tidak kosong then cek nama dan password

administrator dan bandingkan dengan nama dan password administrator yang terdapat di dalam table t_ administrator If nama dan password

administrator benar then administrator diijinkan untuk logout dari aplikasi

else administrator tidak diijinkan untuk logout dari aplikasi dan tampilkan pesan kesalahan.

(46)

6) Proses 1.2.2 Validasi Logout Operator Tabel 3.6 Proses 1.2.2 Validasi Logout Operator

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.2.2 Validasi Logout operator password operator dan bandingkan dengan nama dan password operator yang terdapat di dalam tabel t_ operator

(47)

7) Proses 1.3.1.1 Input Data Operator Tabel 3.7 Proses 1.3.1.1 Input Data Operator

No

(48)

8) Proses 1.3.1.2 Cari Data Operator

Tabel 3.8 Proses 1.3.1.2 Cari Data Operator

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.3.1.2 Cari Data Operator

1.Data operator administrator 2.Informasi data

operator administrator

1. Data operator administrator 2. Informasi data

operator administrator

Begin

If data yang di cari tidak kosong then cari data operator di tabel t_ operator berdasarkan data yang di cari If data ditemukan then

tampilkan data else tampilkan pesan

bahwa data tidak ditemukan else tampilkan pesan

(49)

9) Proses 1.3.1.3 Edit Data Operator

Tabel 3.9 Proses 1.3.1.3 Edit Data Operator

No

(50)

10) Proses 1.3.1.4 Hapus Data Operator

Tabel 3.10 Proses 1.3.1.4 Hapus Data Operator

No

If data operator sudah di cari terlebih dahulu then If data di hapus then

tampilkan pesan konfirmasi untuk menghapus data If dikonfirmasikan then hapus data operator dari

(51)

11) Proses 1.3.2.1 Input Data Anggota

Tabel 3.11 Proses 1.3.2.1 Input Data Anggota

No

(52)

12) Proses 1.3.2.2 Cari Data Anggota

Tabel 3.12 Proses 1.3.2.2 Cari Data Anggota

No tidak kosong then cari data anggota di tabel t_ anggota berdasarkan data yang di cari

(53)

13) Proses 1.3.2.3 Edit Data Anggota

Tabel 3.13 Proses 1.3.2.3 Edit Data Anggota

No

(54)

14) Proses 1.3.2.4 Hapus Data Anggota

Tabel 3.14 Proses 1.3.2.4 Hapus Data Anggota

No

If data anggota sudah di cari terlebih dahulu then If data di hapus then

tampilkan pesan konfirmasi untuk menghapus data If dikonfirmasikan then

(55)

15) Proses 1.3.2.5 Cetak Laporan Data Anggota

Tabel 3.15 Proses 1.3.2.5 Cetak Laporan Data Anggota

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

(56)

16) Proses 1.3.3.1 Tampil Lama Pemakaian Internet

Tabel 3.16 Proses 1.3.3.1 Tampil lama Pemakaian Internet

No

(57)

18) Proses 1.3.4.1 Input Data Waktu

Tabel 3.17 Proses 1.3.4.1 Input Data waktu

(58)

19) Proses 1.3.4.2 Cari Data Waktu

Tabel 3.18 Proses 1.3.4.2 Cari Data Waktu

No

Proses Nama Proses Data In Data Out Logika Proses

1.3.4.2 Cari Data

(59)

20) Proses 1.3.4.3 Edit Data waktu

Tabel 3.19 Proses 1.3.4.3 Edit Data waktu

No

If data waktu sudah di cari terlebih dahulu thenIf data di edit then tampilkan pesan harga ke tabel t_harga

(60)

21) Proses 1.3.4.4 Hapus Data waktu Tabel 3.20 Proses 1.3.4.4 Hapus Data waktu

No

If data harga sudah di cari terlebih dahulu

(61)

3.1.4 Arus Data (Data Flow) Tabel 3.21 Arus Data

No Nama Alir Data Item Data

1 Data Login Administrator = nama + password administrator 2 Data Logout Administrator = nama + password administrator 3 Data Login Anggota = nama + password anggota + jenis limit

10 Data Laporan Administrator = jenis laporan + kriteria laporan 11 Data Laporan Operator = jenis laporan + kriteria laporan 12 Data Waktu Administrator = waktu per koneksi

13 Data Waktu Operator = waktu per koneksi

14 Data Operator Administrator = nama operator + password operator

15 Data Anggota Administrator = nama + password + tanggal pendaftaran+tanggal berakhir keanggotaan + status

16 Data Anggota Operator = nama + password + tanggal pendaftaran + tanggal berakhir keanggotaan + status

17 Data Konfigurasi Administrator = nama + password + ip address server + nomor

client

18 Data Konfigurasi Operator = nama + password + ip address server + nomor

client

19 Data Waktu Pemakaian Anggota = jenis login + nomor computer

20 Data Waktu Pemakaian Non Anggota

= durasi + nomor computer

21 Informasi Data waktu Administrator

(62)

Tabel 3.22 Arus Data (Lanjutan)

23 Informasi Data Harga Operator = waktu per koneksi 24 Informasi Data Operator

Administrator

= nomor + nama + password

25 Informasi Laporan Administrator = laporan data anggota + laporan data lama pemakaian internet

26 Informasi Login Administrator = laporan data anggota + laporan data lama pemakaian internet

27 Informasi Login Operator = pesan konfirmasi 28 Informasi Konfigurasi

Administrator

= pesan konfirmasi

29 Informasi Login Operator = pesan konfirmasi 30 Informasi Data Anggota

Administrator

= pesan konfirmasi

31 Informasi Data Anggota Operator = pesan konfirmasi 32 Informasi Waktu Pemakaian

Anggota

= nama anggota + mulai + selesai + durasi

33 Informasi Waktu Pemakaian Non Anggota

= nama + mulai + selesai + durasi

(63)

4.2.2.5 Model Data Konseptual

4.2.2.5.1 Conceptual Data Model (CDM)

T_Adm in Pas s wor d_Admin N am a_Admin

Memiliki Memiliki

(64)

4.2.2.5.2 Phisical Data Model (PDM)

(65)

4.2.2.5.3 Deskripsi Tabel A. Tabel T_Harga

Fungsi : Menyimpan Data Harga

Jenis : Tabel

Induk Primary Key : Jenis

Foreign Key : -

Struktur Tabel : Tabel 3.23 Tabel T_Harga

NO NAMA FIELD JENIS LEBAR KETERANGAN

1 Jenis Char 11 Jenis account

2 waktu_Per_Koneksi Integer Biaya setiap terkoneksi B. Tabel T_User

Fungsi : Menyimpan Data User Jenis : Tabel Induk

Primary Key : ID Foreign Key : - Struktur Tabel :

Tabel 3.24 Tabel T_User

NO NAMA FIELD JENIS LEBAR KETERANGAN

1 ID Integer Nomor urut 2 Nama Char 15 Nama User

C. Tabel T_Operator

Fungsi : Menyimpan Data Operator

Jenis : Tabel

Induk Primary Key : Password

Foreign Key : -

(66)

Tabel 3.25 Tabel T_Operator Password Foreign Key : - Struktur Tabel : Tabel 3.26 Tabel T_Anggota

NO NAMA FIELD JENIS LEBAR KETERANGAN Tabel 3.27 Tabel T_lama_Pemakaian

(67)

F. Tabel T_Administrator

Fungsi : Menyimpan Data Administrator

Jenis : Tabel

Induk Primary Key : Password Foreign Key : - Struktur Tabel : Tabel 3.28 Tabel T_Administrator

NO NAMA FIELD JENIS LEBAR KETERANGAN

1 Nama_Administrator Char 15 Nama Administrator 2 Password_Administrator Char 15 Password Administrator

G. Tabel T_IP

Fungsi : Menyimpan Data Nomor Client dan IP Client Jenis : Tabel Induk

Primary Key : Nomor Foreign Key : - Struktur Tabel : Tabel 3.29 Tabel T_IP

NO NAMA FIELD JENIS LEBAR KETERANGAN

(68)

4.2.2.6 ER Diagram

(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan S ist em I nf or ma si Billing Internet P u b l i k Berbasis Client Server dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Penerapan Sistem Informasi Billing Internet ini dapat mempermudah

pegelolaan data-data anggota, operator dan administrator, mengatur pemakaian internet oleh user serta membuat laporan untuk data-data yang terdapat pada database server.

2. Aplikasi dapat mendeteksi pemakaian komputer client oleh user.

3. Administrator atau operator dapat mengatur waktu pemakaian internet untuk user yang sudah terdaftar menjadi anggota ataupun untuk user yang tidak

terdaftar menjadi anggota, dengan mengkonfigurasi waktu pemakaian yang tersimpan pada database yang terdapat di komputer server.

4. Administrator atau operator dapat melakukan shutdown, restart, lock pada komputer client secara mudah dan cepat, langsung dari komputer server. 5. User dapat mengirimkan pesan melalui aplikasi client, jika memerlukan

bantuan dari operator atau administrator.

(70)

5.2 Saran

Untuk pengembangan Sistem Informasi Billing Internet Berbasis Client Server ini, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Billing Internet Berbasis Client Server dengan mengembangkan dan menerapkan aplikasi biling ini pada bagian internet publik untuk mempermudah pengaturan penggunaan internet oleh user. 2. Untuk lebih optimalnya, penerapan Sistem Informasi Billing Internet

(71)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tanenbaum, Andrew S. Jaringan Komputer. Jakarta : Prenhallindo, 1996. [2] Aris, Ignatius. TCP/IP Pada Networking, 2000.

[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer (09-April-2009)

[4] Harianto, Kristanto.Konsep Database 1993

(72)

SISTEM INFORMASI BILLING INTERNET PUBLIK

BERBASIS CLIENT SERVER

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

oleh :

SAEPUDIN NIM. 10506164

FIRDA HENDRIAWAN NIM. 10506169 FAISAL RAHARDIANTO NIM. 10506182

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(73)

SISTEM INFORMASI BILLING INTERNET PUBLIK BERBASIS CLIENT SERVER

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

oleh :

SAEPUDIN NIM. 10506164

FIRDA HENDRIAWAN NIM. 10506169 FAISAL RAHARDIANTO NIM. 10506182

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(74)

SISTEM INFORMASI BILLING INTERNET PUBLIK

BERBASIS CLIENT SERVER

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

SAEPUDIN NIM. 10506164

FIRDA HENDRIAWAN NIM. 10506169 FAISAL RAHARDIANTO NIM. 10506182

Bandung,……… 2009

Pembimbing Jurusan, pembimbing Lapangan,

……….. ..……….

NIP.4127.70.26……… NIP.………..

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

(75)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, Penyusun panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah, petunjuk, kesehatan, dan kemudahan-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini sesuai tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan kerja praktek pada semester VI di Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusun berharap semoga laporan ini bukan saja sebagai salah satu tugas semata melainkan juga dapat berguna dan bermanfaat baik bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Akhir kata Penyusun sampaikan pula harapan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang cukup berarti khususnya bagi Penyusun dan bagi pembaca, khususnya teman-teman mahasiswa Universitas Komputer Indonesia. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin

Bandung, September 2009

(76)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR SIMBOL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem ... 4

2.1.1. Elemen Sistem ... 5

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 7

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 9

2.2. Pengertian Informasi ... 10

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 12

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 13

2.4.1. Flow Map ... 13

2.4.2. Diagram Kontek ... 13

2.4.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 14

2.4.4. Basis Data ... 16

(77)

2.4.6. Entity Relationship (ER)... 17

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan ... 20

3.1.1. Visi dan Misi Perusahaan ... 23

3.1.2. Tujuan ... 24

3.2. Stuktur Organisasi ... 25

3.3. Deskripsi Kerja ... 27

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem ... 31

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 31

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 31

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 31

4.2.2.1. Flow Map ... 31

4.2.2.2. Diagram Kontek ... 34

4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 35

4.2.2.4. Kamus Data ... 40

4.2.2.5 Spesifikasi Proses ... 41

4.2.2.6 Model Data Konseptual ... 63

4.2.2.6.1 Conceptual Data Model (CDM) .... 63

4.2.2.6.2 Physical Data Model (PDM) ... 64

4.2.2.6.3 Deskripsi Tabel ... 65

4.2.2.7 ER Diagram ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 70

(78)

DAFTAR SIMBOL

Simbol Pada Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

proses

Aliran Data /Informasi

Proses

External Entity

Simbol Pada Entity Relationship Keterangan

Atribut

Aliran Data

Entitas

(79)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 3.1 Proses 1.1.1 Validasi Login Administrator ... 41

Tabel 3.2 Proses 1.1.2 Validasi Login Operator ... 42

Tabel 3.3 Proses 1.1.3 Validasi Login Anggota ... 43

Tabel 3.4 Proses 1.1.4 Validasi Login Non Anggota ... 44

Tabel 3.5 Proses 1.2.1 Validasi Logout Administrator ... 45

Tabel 3.6 Proses 1.2.2 Validasi Logout Operator ... 46

Tabel 3.7 Proses 1.3.1.1 Input Data Operator ... 47

Tabel 3.8 Proses 1.3.1.2 Cari Data Operator... 48

Tabel 3.9 Proses 1.3.1.3 Edit Data Operator... 49

Tabel 3.10 Proses 1.3.1.4 Hapus Data Operator ... 50

Tabel 3.11 Proses 1.3.2.1 Input Data Anggota ... 51

Tabel 3.12 Proses 1.3.2.2 Cari Data Anggota ... 52

Tabel 3.13 Proses 1.3.2.3 Edit Data Anggota ... 53

Tabel 3.14 Proses 1.3.2.4 Hapus Data Anggota ... 54

Tabel 3.15 Proses 1.3.2.5 Cetak Laporan Data Anggota ... 55

Tabel 3.16 Proses 1.3.3.1 Tampil Lama Pemakaian Internet ... 56

Tabel 3.17 Proses 1.3.4.1 Input Data Waktu ... 57

Tabel 3.18 Proses 1.3.4.2 Cari Data Waktu ... 58

Tabel 3.19 Proses 1.3.4.3 Edit Data Waktu ... 59

(80)

Tabel 3.21 Arus Data ... 61

Tabel 3.22 Arus Data (Lanjutan) ... 62

Tabel 3.23 Tabel T_Harga ... 65

Tabel 3.24 Tabel T_User ... 65

Tabel 3.25 Tabel T_Operator ... 66

Tabel 3.26 Tabel T_Anggota ... 66

Tabel 3.27 Tabel T_Biaya_Pemakaian ... 66

Tabel 3.28 Tabel T_Administrator ... 67

(81)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Diskominfo ... 26

Gambar 3.2 Deskripsi Prosedur Kerja Baru ... 33

Gambar 3.3 Konteks Diagram (Context Diagram) ... 34

Gambar 3.4 Diagram Alir Data Tingkat – 1... 35

Gambar 3.5 DAD Tingkat - 2 Pengolahan Data Server... 36

Gambar 3.6 DAD Tingkat - 3 Validasi Login ... 37

Gambar 3.7 DAD Tingkat - 3 Validasi Logout ... 37

Gambar 3.8 DAD Tingkat - 3 Pengolahan Data... 38

Gambar 3.9 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Operator ... 38

Gambar 3.10 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Anggota ... 39

Gambar 3.11 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Waktu ... 39

Gambar 3.12 DAD Tingkat - 4 Pengolahan Data Lama Pemakaian .. 40

Gambar 3.13 CDM Diagram ... 63

Gambar 3.14 PDM Diagram... 64

(82)

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

Tabel Pelaksanaan Kerja Praktek

NO Aktivitas Waktu

1 Analisis Web Perusahaan X

2 Analisis Web Perusahaan X X

3 Perancangan SI Billing X X X

4 Perancangan SI Billing X

(83)

SISTEM INFORMASI BILLING INTERNET PUBLIK

BERBASIS CLIENT SERVER

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

SAEPUDIN NIM. 10506164

FIRDA HENDRIAWAN NIM. 10506169 FAISAL RAHARDIANTO NIM. 10506182

Bandung,……… 2009

Pembimbing Jurusan, pembimbing Lapangan,

………. ………

NIP.4 . . ……… NIP. ………

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Gambar

Gambar 3.2 Deskripsi Prosedur Kerja Baru
Gambar 3.3 Konteks Diagram (Context Diagram)
Gambar 3.4 Diagram Alir Data Tingkat  – 1
Gambar 3.5 DAD Tingkat - 2 Pengolahan Data Server
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswi Fakultas X Universitas Bhayangkara Jakarta Raya..

Psikolojik Astroloji’nin kurucusu Dane Rudhyar’›n dedi¤i gibi; karakterinizin, kadersel seçimlerinizi etkiledi¤ini unutmadan, y›l içinde ilk önce söyleneni

Winfela Indo Prima merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri coklat dengan hasil produksi antara lain jenis-jenisnya adalah alkalized cocoa powder

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan karunia-Nya, yang telah diberikan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini dari awal

penyajian serta pelaporan data operasi dan pengamanan kegiatan masyarakat dan atau instansi pemerintah, yaitu Bagian Operasi melaksanakan tugas yaitu membuat

kepala, telapak kaki, sela-sela jari, dan genital. Pada keadaan ini, kulit menjadi basah dan lengket serta menimbulkan bau yang tidak nyaman sebagai hasil

Perubahan harga cabai merah di pasar-pasar lokal (Bandung, Semarang, Surakarta dan Surabaya) dipengaruhi oleh (a) marjin harga cabai merah spasial atau perbedaan antara

Hubungan dengan etika lingkungan yaitu tindakan- tindakan yang dilakukan seperti pembuangan limbah industri tidak memperhatikan aspek-aspek lingkunagan dan membuat