• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU

KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

VOLUME = 104,85 M

1

LOKASI :

DESA SUKARELA JAYA

KECAMATAN WAWONII TENGGARA

K O N S U L T A N P E R E N C A N A A N

CV. NIZAR ENGINEERING CONSULTANT ARCHITECTURE ENGINEERING CONSULTANT

JL. DI. PANJAITAN, NO. 9 HP. 081341703003

(2)

SYARAT – SYARAT TEKNIK

Pasal 1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah :

Pembangunan Pelabuhan Rakyat Desa Sukarela Jaya Kec. Wawonii Tenggara Kab. Konawe Kepulauan Volume : 104,85 M’ Tahun Anggaran 2015 Instansi

Dinas Perhubungan, Komunukasi dan Informatika

Pasal 2 S i t u a s i

2.1 Situasi Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di :

Lokasi : Desa Sukarela Jaya Kec. Wawonii Tenggara Kab. Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara

2.2 Lokasi pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah, Kontur tanah dan Luasnya serta pekerjaan lainnya yang berpengaruh terhadap pembangunan tersebut

2.3 Setelah Rapat Penjelasan Aanwijzing Calon rekanan akan melakukan peninjauan lokasi sebagai patokan dasar untuk menghitung anggaran / penawaran yang diajukan.

2.4 Kelalaian dan kekurangan ketelitian dalam hal ini tidak dapat di jadikan alasan untuk mengajukan claim di kemudian hari.

Pasal 3 Ukuran Tinggi dan Ukuran Patok

3.1 Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam mm, cm dan meter.

3.2 Ukuran tinggi peil lantai bangunan / Lantai dermaga, di ambil dari atas permukaan jalan terdekat minimal : 50 cm Sebagai titik duga ± 0.00 dan ketetapan posisi lantai tersebut harus disetujui oleh Konsultan pengawas / Direksi lapangan.

3.3 Ukuran penduga / titik duga harus dipasang permanen, terbuat dari balok kayu (8 x 12 ) cm x 3 cm yang di ketam rata-rata pada semua sisinya, kemudian ditanam ketanah minimal sedalam 1 meter.

(3)

Titik duga ini merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat kontraktor dibawah pengamatan Direksi Lapangan dan dijaga posisi dan ketepatannya selama pelaksanaan dan penempatannya tidak terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan.

3.4 Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan direksi dengan patok-patok yang di pancang dan di sambung dengan papan bowplank yang di ketam rata pada sisi atasnya.

3.5 Pengukuran sudut siku dan Vertikal sedapat mungkin dilakukan dengan alat waterpas atau theodolite.

Pasal 4 Pekerjaan Pasangan Pondasi

4.1 Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

a. Pasangan Pondasi batu gunung Untuk Bangunan Abutmen / Talud dermaga untuk jalan masuk

b. Plesteran Pondasi yang muncul

c. Acian plesteran semua pondasi / afwerking permukaan pondasi yang muncul dengan menggunakan Larutan PC.

d. Pasangan Batu pada bagian Pekerjaan yang nyata termasuk kedalam pekerjaan ini.

4.2 Bahan yang dipergunakan

a. Batu gunung yang bermutu baik dengan pembakaran yang sempurna, bebas dari rongga yang mengandung tanah yang dapat mempengaruhi kekuatan pasangan pondasi dan memenuhi persyaratan bahan PUBBI.

b. Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.

c. Semen yang dipergunakan dari jenis portland Cement yang memenuhi persyaratan N.I 8 menurut ASTM.

4.3 Adukan / Campuran :

a. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk : - Plesteran Pondasi

- Plesteran Siku Pondasi dan Plesteran Kedap air

b. Plesteran/brapem pondasi dengan ketebalan minimal 20 mm. 4.4 Cara Pelaksanaan

(4)

a. Pasangan batu selanjutnya dipasang secara terkontrol dan waterpas baik pada sisi miring, horizontal maupun sisi vertikalnya. b. Sebelum plesteran, maka perlu dilaksanakan pengerokan atau

pembersihan permukaan pasangan batu, sehingga plesteran mendapat pasangan yang baik.

c. Kelembaban plesteran harus tetap dijaga dan dengan kondisi pengeringan plesteran 80 %, bidang plesteran sudah dapat diaci. d. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus,

berombak dan retak harus di bongkar dan di perbaiki atas biaya kontraktor.

Pasal 5 Pekerjaan Pasangan Lening

5.1 Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

a. Pasangan Lening batu gunung Setinggi 40 cm dengan ketebalan 30 cm

b. Plesteran Lening

c. Plesteran/afwerking permukaan pasangan 5.2 Bahan yang dipergunakan

a. Bata merah bermutu baik dengan pembakaran sempurna, bebas dari cacat . Batu gunung yang bermutu baik dengan pembakaran sempurna, bebas dari rongga yang mengandung tanah yang dapat mempengaruhi kekuatan pasangan pondasi dan memenuhi persyaratan bahan PUBBI.

b. Pasir pasang yang di pergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan dan tidak di perkenankan menggunakan pasir laut. c. Semen yang dipergunakan dari jenis Portland Cement yang

memenuhi persyaratan N.I 8 menurut ASTM. 5.3 Adukan / Campuran :

a. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk,

- Plesteran trasram lening setinggi 40 cm diatas permukaan lantai/jalan masuk

- Plesteran siku, dan Plesteran Kedap air sesuai gambar kerja. b. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipergunakan untuk,

(5)

c. Ketebalan Plesteran Jika tidak di tentukan lain adalah 15 mm untuk plesteran, kecuali untuk plesteran / brapem pondasi dengan ketebalan minimal 20 mm

5.4 Cara Pelaksanaan

a. Pasangan trasram tembok dipasang merata sesuai gambar kerja diatas permukaan Sloef pada pelaksanaan pemasangan dinding hari pertama.

b. Pasangan tembok selanjutnya dipasang secara terkontrol dan waterpas baik pada sisi horizontalnya maupun pada sisi Vertikalnya.

c. sebelum Plesteran, maka perlu dilaksanakan pengerokan pasangan sehingga plesteran mendapat pasangan yang baik dan merata.

d. Kelembapan Plesteran harus tetap di jaga dan dengan kondisi pengeringan plesteran 80 % bidang plesteran sudah dapat diaci. e. Seluruh Pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus,

berombak dan retak harus di bongkar dan di perbaiki atas biaya kontraktor.

Pasal 6 Pekerjaan Beton Tidak Bertulang

6.1 Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

Pekerjaan Beton tidak bertulang yang terdiri dari beton cetak penahan / pemecah ombak dan rabat beton jalan masuk.

6.2 Bahan dan Material

a. Pasir Beton dipergunakan pasir bergradasi kasar untuk beton b. Kerikil beton yang di pergunakan disyaratkan kerikil yang butirnya

mempunyai gradasi merata 2-3 cm atau batu pecah hasil olahan alat mekanis.

c. Bahan pasir dan kerikil yang di pergunakan harus bebas dari asam organis, lumpur dan bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi persyaratan Bahan PUBBI dan PBI 1971. d. Air yang digunakan harus Air tawar dan Bersih yang bebas dari

(6)

e. Mutu Beton yang digunakan untuk rabat beton dengan mutu beton K.175 dan Beton cetak penahan / pemecah ombak dengan mutu beton K. 200

f. Untuk semua bahan semen yang di pergunakan semen Jenis Portland Cement yang memenuhi persyaratan pekerjaan bangunan sesuai peraturan normalisasi (SNI) dan Bahan bangunan Indonesia (PUBBI 1971), N1-8,Kwalitas I

g. Semen yang membatu atau kualitasnya menurun karena penyimpanan yang kurang bagus atau terlalu lama disimpan tidak di perkenankan di pakai.

6.3 B e k i s t i n g

a. Bahan bekisting di pakai dari jenis klas III, kuat dengn ketebalan 3 cm merata serta cukup kering dan keras dan harus mendapat persetujuan Direksi.

b. Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan tanpa merubah bentuk.

c. Ketelitian dan kerapihan serta keseragaman ketebalan papan harus diperhatikan agar setelah bekesting di bongkar dapat memberikan permukaan yang rata.

d. Celah-celah antara papan harus rapat dengan memberikan lapisan penahan dan mencegah bocornya air semen sewaktu dilaksanakan pengecoran.

e. Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran

6.4 A d u k a n

a. Adukan untuk pekerjaan lantai rabat dipergunakan beton adukan : 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr

b. Adukan untuk pekerjaan beton Cetak : 1 Pc : 1,5 pasir : 2,5 Kerikil dengan ukuran : 10 x 9,36 x 3,74 x 2,74 cm sesuai gambar kerja. 6.5 Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pengecoran

- Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai Kontraktor terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dan pemeriksaan kepada Direksi baik terhadap Posisi/penempatan dan kebenaran Dimensi, ketahanan bekisting terhadap getaran dan kelurusan

(7)

baik vertikal maupun horizontal, dan dibuktikan dengan Berita Acara Persetujuan Pengecoran.

- Untuk pengecoran lantai rabat/bangunan sederhana, diperkenankan tidak memakai penggetar, namun untuk menjamin kepadatan beton harus di padatkan dan di cor secara perlahan dan berkala dengan menggunakan kayu bulat atau alat lain.

- Pengadukan untuk pekerjaan beton harus menggunakan mesin pengaduk beton (Mixer Consrete), sehingga kekentalan dan komposisi adukan tetap dapat terjamin.

- Pembongkaran bekisting baru dapat di bolehkan setelah beton mengalami periode pergeseran sesuai dengan PBI. 1971 atau dengan izin Direksi.

- Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus di bongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.

6.6 Pemeliharaan Pekerjaan Beton

a. Untuk menjamin umur dan kekuatan beton bertulang, maka papan bekisting pada balok baru dapat di buka /dilepas setelah memenuhi persyaratan sesuai PBI 1971 atau berumur minimal 21 (dua puluh satu) hari.

b. Selama 14 hari setelah pengecoran di laksanakan, maka permukaan beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi.

c. Perbaikan Permukaan beton akibat bekisting atau hal lain, harus dibrangkal dengan adukan 1 Pc : 3 Pasir dengan perhitungan tetap menggunakan analisa pekerjaan beton dan tidak boleh menambah besaran / diameter diluar ketentuan pada gambar kerja.

d. Jika terjadi kesalahan pekerjaan beton misalnya kelalaian karna terjadi pergeseran pada saat pengecoran sehingga mengakibatkan hasilya tidak sesuai gambar kerja, maka beton harus segera di bongkar pada saat masih dalam keadaan basah atau belum kering dan kemudian harus di cor kembali sesuai ketentuan atau sesuai gambar kerja dan segala kerugian yang terjadi akibat kesalahan ini menjadi tanggungan kontraktor.

(8)

Pasal 7 Pekerjaan Kayu

7.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan ini meliputi :

a. Pekerjaan Tiang pancang, Balok Lumpur, Balok skoor Silang, balok Jepit tengah tiang pancang, Balok Jepit atas kepala tiang pancang, Balok Gelagar , Balok lantai / Papan Roda, Balok Tiang sandaran, Balok Jepit Tiang sandaran, dan Balok penutup atas Tiang sandaran atau pekerjaan lainnya yang setara dalam gambar kerja yang menggunakan konstruksi kayu sesuai SNI. 7.2 Persyaratan, Jenis dan Ukuran bahan

a. Semua kayu yang di pergunakan harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta mempunyai derajat kelembapan kurang dari 15 % dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PPKI 1970.

b. Semua Jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Direksi.

c. Jenis Kayu yang di gunakan adalah Jenis Kayu Besi terdiri dari : - Pekerjaan tiang pancang : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan balok Lumpur : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Balok Jepit Tengah : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Balok Jepit Atas : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Balok Skoor Silang : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Balok Gelagar : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Papan lantai : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan Papan Jepit Pinggir Lt : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan tiang sandaran : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan balok Jepit Sandaran : Kayu Besi Kls I - Pekerjaan penutup atas sandaran : Kayu Besi Kls I d. Ukuran Kayu yang di pergunakan

- Pekerjaan tiang Pancang : Ø 25 cm - Pekerjaan balok Lumpur : 8/12 cm - Pekerjaan Balok Jepit tengah : 2 x 6/12 cm - Pekerjaan balok Jepit Atas : 2 x 6/12 cm - Pekerjaan balok Skoor Silang memanjang : 6/12 cm - Pekerjaan balok Skoor Silang melintang : 2 x 6/12 cm

(9)

- Pekerjaan Balok Gelagar : 8/12 cm - Pekerjaan Papan lantai : 4/ 20 cm - Pekerjaan Jepit Pinggir Lt : 4/ 20 cm - Pekerjaan Tiang Sandaran : 5/ 7 cm

- Pekerjaan Balok Jepit sandaran : 2 x 5/7 cm cm - Pekerjaan penutup Atas Sandaran : 5/7 cm

Semua Ukuran Kayu Tersebut diatas adalah ukuran jadi /terpasang

e. Ukuran rangka kap dan atap

- Pek. Pas. Tiang Kayu Klas I : 8/ 12 cm - Pek. Pas. Kuda-Kuda Klas II : 8/ 12 cm

- Pek. Pas. Gording, Skor Angin, Jurai Kayu Klas II 6/12 cm - Pek. Pas. Lisplank : 2x25 cm

Semua Ukuran tersebut diatas adalah ukuran jadi / terpasang.

Pasal 8 Pekerjaan Lain-lain

8.1 Sebelum penyerahan pertama pekerjaan pemborongan wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki Semua ruangan dan lantai selasar harus dalam keadaan bersih dan sudah di pel bersih.

8.2 Meskipun telah ada pengawasan dan unsur pengendali lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pemborong harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

8.3 Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga pada waktu penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan benar-benar sempurna sesuai bestek.

8.4 Semua hal yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, akan di tambahkan dan di tentukan kemudian dalam rapat penjelasan pekerjaan Aanwijzing dilengkapi dengan Berita Acara Penjelasan yang telah di setujui dan di Tanda tangani oleh panitia dan rekanan pada lembaran yang tidak tertera tanda tangan harus diparaf oleh panitia dan Instansi Teknis.

(10)

8.5 Setelah rekanan membaca dan mempelajari rencana kerja dan syarat ini beserta dengan gambar rencana dan detail, maka setiap lembar dari RKS ini akan di paraf oleh konsultan dan panitia pelelangan dari Instansi Teknis.

8.6 Semua Persyaratan pelelangan / Dokumen pelelangan yang akan di lampirkan dalam kontrak kerja bagi pemenang, harus di paraf oleh panitia dan Instansi Teknis

Pasal 9 P e n u t u p

Semua Jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak terurai dalam rencana kerja dan syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan Syarat-syarat ini.

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang banyakmenyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi

Tabel 13 menunjukkan jumlah dan presentase kondisi sanitasi sarana penjaja yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat pada pedagang makanan jajanan di kantin sekolah

Tulisan Mies van der Rohe yang dimuat pada G-Magazine, menjelaskan bahwa tugas utama dari seorang arsitek, adalah menterjemahkan barbagai kebutuhan kedalam ruang, termasuk

manusia dengan Allah yang diatur dalam Fiqih Ibadah dan hubungan. manusia dengan sesama yang diatur dalam