• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12 Analisa Hubungan Financial Literacy dan Demografi Dengan Investasi, Saving dan Konsumsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12 Analisa Hubungan Financial Literacy dan Demografi Dengan Investasi, Saving dan Konsumsi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

Abstrak—Penelitian ini ditujukan untuk beberapa hal yaitu : untuk mengetahui apakah tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance memiliki hubungan dengan investasi. Selain itu, untuk mengetahui apakah tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance memiliki hubungan dengan saving. Dan untuk mengetahui apakah tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance memiliki hubungan dengan konsumsi. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Kristen Petra Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013 sejumlah 317 orang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner ke 317 responden. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosstabulation dan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu tingkat financial literacy, jenis kelamin dan allowance mempunyai hubungan dengan investasi, saving dan konsumsi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013

Kata kunci – Demografi, Financial Literacy, Investasi, Konsumsi, Saving

Abstract—This study aims for several things such as : to determine whether the level of financial literacy, gender, and allowance have a relationship with the investment. Beside that, to determine whether the level of financial literacy, gender, and allowance have a relationship with the saving. And to determine whether the level of financial literacy, gender, and allowance have a relationship with the consumption. Respondents in this study are Petra Christian University students of Faculty of Economics in 2011-2013 as much as 317 respondents. The data used is primary data obtained from 317 respondents of the survey. Analysis techniques used in this study were crosstabulation and chi-square. The results of this study indicate that the three variables, namely the level of financial literacy, gender and allowance have a relationship with the investment, saving and consumption at the UKP Faculty of Economics student, 2011-2013

Keywords – Consumption, Demographics Factor, Financial Literacy, Investment, Saving

1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini banyak orang yang secara tidak sadar menganut gaya hidup konsumtif yang mengakibatkan tidak terkontrolnya pengeluaran. Akibat dari gaya hidup konsumtif, masyarakat saat ini cenderung menggunakan uang secara tidak tepat daripada membelanjakan uang untuk hal-hal yang lebih berguna. Hal tersebut yang dapat menimbulkan masalah keuangan.

Salah satu cara agar seseorang dapat terhindar dari masalah keuangan adalah dengan memberikan pengenalan atau pembelajaran tentang keuangan (financial literacy). Financial literacy dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi dan Mitchell, 2007). Menurut Robb dan James (2009), financial literacy yang cukup akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang , seperti mengatur atau mengalokasikan keuangannya dengan tepat.

Menurut Masassya (2006) menyatakan bahwa kebanyakan pengalokasian dana ditujukan pada beberapa hal yaitu investasi, saving, dan konsumsi. Diantara ketiga hal tersebut, jenis pengalokasian yang paling memberikan manfaat dimasa depan adalah investasi. Pengertian investasi menurut Tandelilin (2001), adalah komitmen atas sejumlah danaatau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa depan.

Selain investasi, saving juga merupakan hal penting, karena saving merupakan salah satu cara untuk menyimpan dana yang digunakan ketika terjadi force majeure. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996) saving adalah bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi saving salah satunya tingkat pendapatan. Sedangkan manfaat dari saving adalah dapat menunda konsumsi yang berlebihan dimasa saat ini.

Konsumsi merupakan tindakan seseorang, atau suatu kelompok dalam menggunakan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan. Menurut teori Belt, Ger dan askegaard (2003), konsumsi adalah upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, baik kebutuhan pokok maupun tambahan. Dalam penelitian ini konsumsi dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan dasar dan kebutuhan barang mewah.

Selain financial literacy, faktor demografi juga berpengaruh terhadap pengalokasian dana. Menurut Lewellen, Lease dan Schlarbaum (1977), faktor demografi meliputi jenis kelamin, pendapatan, usia dan pendidikan. Berdasarkan penelitian dari Prince (1995), jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan uang seseorang.

Faktor demografi lain yang mempengaruhi pengalokasian dana adalah allowance (uang saku yang diberikan orangtua perbulan). Pada umumnya semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, kecenderung untuk melakukan konsumsi juga akan meningkat. Hal tersebut serupa dengan penelitian dari Utami dan Sumaryono (2008) yang menyatakan bahwa banyaknya allowance akan mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang.

Seseorang perlu belajar untuk mengalokasikan dananya sedini mungkin. Hal tersebut dapat dimulai ketika seseorang mempunyai allowance. Dengan adanya financial literacy, diharapkan mahasiswa akan terhindar dari masalah-masalah keuangan yang dapat terjadi, terutama bagi mahasiswa yang statusnya tidak tinggal bersama orang tua (kos).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa (UKP) Fakultas Ekonomi (Program finance dan Program non-finance) angkatan 2011 sampai 2013 dengan alasan angkatan tersebut yang masih aktif dalam proses perkuliahan, memungkinkan memperoleh informasi yang baru dari pada angkatan sebelumnya baik dari proses pembelajaran di kelas maupun pengembangan pengetahuan

Analisa Hubungan

Financial Literacy

dan Demografi

Dengan Investasi,

Saving

dan Konsumsi

Riyan Ariadi, Mariana Ing Malelak, dan Dewi Astuti

Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

(2)

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

umum yang diperoleh diluar perkuliahan. Objek dari peneilitian ini adalah mahasiswa program finance dan non-finance karena secara tidak langsung mahasiswa program finance mendapatkan pembelajaran tentang keuangan yang lebih mendalam, sedangkan program non-finance hanya mendapat pelajaran basic tentang keuangan. Maka dari itu dapat dilihat dengan jelas bagaimana perbedaan tingkat financial literacy dari program studi yang berbeda dalam mengalokasikan keuangannya.

2. TEORI PENUNJANG

Financial literacy adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis dan mengelola keuangan untuk membuat suatu keputusan keuangan yang tepat agar terhindar dari masalah keuangan. Menurut Chen dan Volpe (1998), financial literacy adalah pengetahuan untuk mengelola keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan. Hal ini mencakup bagaimana seseorang mengelola atau mengalokasikan keuangannya bukan hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi juga untuk kebutuhan masa depan. Dalam penelitian ini, tingkat financial literacy seseorang diukur menggunakan pertanyaan yang berkaitan dengan : general personal finance k nowledge, pengetahuan mengenai investasi, dan pengetahuan mengenai saving (Chen dan Volpe,1998).

Menurut Robb dan Sharpe (2009), faktor demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang karakteristik, sikap dan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: jenis kelamin, status pendidikan, dan pendapatan. Terdapat faktor demografi dalam penelitian ini adalah:

Jenis kelamin adalah perbedaan biologis dan fisiologis yang dapat membedakan laki-laki dan perempuan, Sedangkan menurut Robb dan Sharpe (2009) jenis kelamin adalah suatu konsep yang membedakan seseorang antara pria dan wanita dalam berperilaku. Dan allowance merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel dependen seperti :

A. Investasi.

Menurut Sunariyah (2004) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dengan jangka waktu panjang dengan harapan mendapatkan return dimasa yang akan datang. Menurut Abdul halim (2005) investasi dibagi menjadi dua bentuk yaitu investasi pada aset riil (tanah, properti, emas

).

dan investasi pada aset finansial (deposito, saham, reksa dana, dan obligasi. Berikut penjelasan dari jenis -jenis investasi yang digunakan dalam penelitian ini :

i. Emas

Menurut Soleh Dipraja (2011:21) emas merupakan media investasi yang kemungkinan besar tidak akan terkena dampak inflasi.

ii. Deposito

Menurut Senduk (2004), deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank.

iii. Reksa Dana

Menurut Indonesia Stock Exchange (2010), Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan

pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

iv. Saham

Menurut Senduk (2004), saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan.

B.Saving

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996) saving adalah bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Memiliki tabungan dibank merupakan cara investasi yang paling mudah dan sederhana. Tingkat bunga saving adalah yang paling rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Selian itu, saving memiliki biaya administrasi setiap bulannya yang dapat berjumlah lebih besar dari pada bunga bank dalam satu tahun. Jadi seseorang melakukan perilaku saving bukan untuk mencari keuntungan melainkan sebagai penempatan dana untuk kebutuhan darurat karena sangat likuid.

C.Konsumsi

Menurut teori Belt, Ger dan askegaard (2003) konsumsi adalah upaya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, baik kebutuhan pokok maupun yang tidak pokok. Berdasarkan penelitian d ari Leipamaa-leskinen, Jyrinki dan Laaksonen (2012) membagi konsumsi menjadi dua bagian yaitu konsumsi kebutuhan dasar dan konsumsi barang mewah. Dimana konsumsi kebutuhan dasar berupa kebutuhan sehari-hari dan konsumsi barang mewah berupa hiburan atau gaya hidup.

Berikut adalah kerangka berpikir untuk penelitian ini :

Gambar 1. Kerangka berpikir

Hipotesa Penelitian :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan investasi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan

(3)

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

saving pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan Konsumsi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

3. METODOLOGI PENELITIA N

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan membagikan kepada responden . Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011-2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UKP program finance dan program non-finance.

Penentuan besaran sampel dalam penelitian ini menggunakan teori arikunto. Menurut Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa apabila populasi penelitian memiliki jumlah yang besar, dapat diambil 10-15% sebagai sampel. Peneliti mengambil sampel 10% dari jumlah populasi yaitu 3.166 mahasiswa. Sehingga sampel yang akan diteliti sebesar 317 mahasiswa. Dengan proporsi 158 mahasiswa program finance dan 159 mahasiswa program non-finance.

Definisi variabel-variabel yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Financial Literacy adalah pengetahuan tentang general k nowledge, pengetahuan tentang saving dan pengetahuan tentang investasi.

Indikator Impirik : persentase total jawaban yang benar dibagi menjadi beberapa kategori yaitu >80% memiliki tingkat financial literacy tinggi, 60%-79% memiliki tingkat financial literacy sedang, dan <60% memiliki tingkat financial literacy rendah.

2. Jenis Kelamin adalah perbedaan secara biologis sejak seseorang lahir

Indikator Impirik : Pria dan Wanita

3. Allowance adalah uang saku perbulan yang diterima mahasiswa dari orang tua

Indikator Impirik : <Rp. 1.000.000, Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000, Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000, dan >Rp. 3.000.000

4. Investasi adalah Suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset atau lebih selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan.

Indikator Impirik : Emas, Deposito, Reksa Dana, dan Saham

5. Saving adalah hasil pengurangan antara pendapatan dan pengeluaran seseorang dalam jangka waktu tertentu.

Indikator Impirik : Melakukan saving, dan Tidak melakukan saving

6. Konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan demi menjaga kelangsungan hidup.

Indikator Impirik : Konsumsi dasar dan Konsumsi hiburan.

Dalam penelitian ini data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuesioner akan diseleksi dan diedit dengan bantuan program SPSS. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah editing, koding data, dan tabulasi data. Dan teknik analisa data dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan v alid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Sebuah item pertanyaan dikatakan valid jika nilai korelasinya lebih besar dari nilai korelasi tabel pada tingkat signifikan 5%

Hipotesisnya:

Hipotesa H0: skor butir/item tidak berkorelasi positif dengan skor faktor

Hipotesa H1: skor butir/item berkorelasi positif dengan skor faktor.

Dasar pengambilan keputusan :

a. Terima H0, apabila Pearson Correlation < 0,50 dan nilai Sig. (2-tailed) > nilai signifikansi (5%)

b. Tolak H0, apabila Pearson Corelation > 0,50 dan nilai Sig. (2-tailed) < nilai signifikansi (5%)

2. Analisa Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsistensi butir-butir pertanyaan dalam mengungkapkan indikator (mengetahui apakah jawaban dari responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu). Teknik pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan nilai Cronbach Aplha yaitu sebesar 0,6. Apabila nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6 maka alat ukur yang digunakan adalah realibel (handal), jika kurang dari 0,6 maka tidak realible.

3. Analisa Crosstabulation

Analisa Crosstabulation digunakan untuk mendeskripsikan jawaban responden atas setiap variabel di dalam financial literacy dan demografi yang disajikan dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dari perspektif karateristik responden. Dengan demikian ciri dari crosstabulation adalah adanya dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif.

4. Analisa Chi-Square

Analisa Chi-square adalah uji hubungan distribusi frekuensi data sampel dengan frekuensi harapan dari satu populasi. Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan dengan prosedur :

Hipotesis :

H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy dan demografi terhadap investasi, konsumsi dan saving pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat

financial literacy dan demografi terhadap investasi, konsumsi dan saving pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

Dasar pengambilan keputusan:

Jika p-value < 0,05 (lebih kecil dari alpha), maka tolak H0, artinya Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy dan demografi terhadap investasi, konsumsi dan saving pada mahasiswa UKP fakultas ekonomi angkatan (2011-2013)

Jika p-value > 0,05 (lebih besar atau sama dengan alpha), maka terima H0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy dan demografi terhadap investasi, konsumsi dan saving pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan (2011-2013)

4.ANALISA DANPEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi program finance dan non-finance angkatan

(4)

2011-FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

2013 dengan jumlah sebesar 317 lembar. kuesioner yang disebarkan terdiri dari dua bagian diantaranya, bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman tentang keuangan yang diukur berdasarkan pengetahuan umum tentang keuangan, pengetahuan tentang saving dan pengetahuan tentang investasi. Teknik pengukuran financial literacy merujuk kepada penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Chen dan Volpe (1998).

Setelah melakukan pengumpulan data melalui pembagian kuesioner kepada responden, selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan data tabel dari hasil pengolahan pada program SPSS :

T abel 1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa seluruh variabel memilikinilai Pearson Correlation > 0,50 dan nilai Sig. (2-tailed) dibawah nilai signifikansi (0,05). Artinya pertanyaan pada kuesioner mampu mengukur apa yang ingin diukur oleh peneliti dalam penelitian. Sedangkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,880. Nilai Cronbach's Alpha berada diatas 0,60 yang menunjukkan bahwa 15 pertanyaan tersebut reliabel atau dapat diandalkan.

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka dilakukan uji Crosstabulation dan uji Chi-square terhadap variabel dependen dengan hasil akhir sebagai berikut :

T abel 2 Hasil Uji Chi-Square Dengan Program SPSS

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai chi-square finance dan non-finance dari financial literacy, jenis kelamin dan allowance dengan investasi, saving dan konsumsi < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin dan allowance dengan investasi, saving dan konsumsi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013.

Secara lebih detil, uji hipotesa dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hipotesis 1 diterima artinya :

a. Terdapat hubungan antara financial literacy, jenis kelamin dan allowance dengan investasi pada mahasiswa UKP. Mahasiswa lebih banyak memilih untuk tidak berinvestasi dari pada berinvestasi baik dilihat dari sisi financial literacy, jenis kelamin maupun allowance. b. Selain itu jika dilihat dari mahasiswa yang berinvestasi, mahasiswa dengan financial literacy yang tinggi lebih banyak yang berinvestasi dan mayoritas berinvestasi pada saham daripada mahasiswa yang memiliki financial literacy sedang dan rendah. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi financial literacy seseorang, semakin besar minat seseorang untuk berinvestasi dan semakin besar toleransi seseorang terhadap risiko.

c. Jika dilihat dari variabel jenis kelamin, menunjukkan bahwa mahasiswa berjenis kelamin laki-laki lebih banyak melakukan investasi ke aset yang lebih beresiko daripada perempuan.

d. Dan dilihat dari variabel allowance, menunjukkan bahwa semakin tinggi allowance seseorang, semakin besar keberanian seseorang untuk mengambil risiko pada investasi yang dipilih.

2. Hipotesa 2 diterima artinya :

a. Terdapat hubungan antara financial literacy, jenis kelamin dan allowance dengan saving pada mahasiswa UKP. Mahasiswa yang memiliki financial literacy yang tinggi lebih banyak melakukan perilaku saving daripada mahasiswa dengan financial literacy sedang dan rendah. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi financial literacy seseorang, semakin besar kesadaran seseorang untuk melakukan perilaku saving.

b. Selain itu, mahasiswa berjenis kelamin laki-laki lebih banyak melakukan perilaku saving dibandingkan perempuan. Sehingga dapat dikatakan kesadaran laki-laki untuk melakukan perilaku saving lebih besar daripada perempuan.

c. Dan dilihat dari variabel allowance, menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki allowance <Rp1.000.000 semua responden melakukan perilaku saving. Untuk allowance antara Rp1.000.000 sampai Rp2.000.000 terdapat mahasiswa yang tidak melakukan saving. Untuk allowance Rp2.000.000 sampai Rp3.000.000 rata-rata lebih banyak yang tidak melakukan perilaku saving. Sedangkan allowance >Rp3.000.000 tidak ada responden yang melakukan saving. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi allowance seseorang, kesadaran seseorang untuk melakukan perilaku saving berkurang.

3. Hipotesa 3 diterima artinya :

a. Terdapat hubungan antara financial literacy, jenis kelamin dan allowance dengan konsumsi pada mahasiswa UKP. Dilihat dari variabel financial literacy

(5)

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

menunjukkan bahwa mahasiswa dengan financial literacy tinggi cenderung mengutamakan konsumsi dasar dibandingkan konsumsi hiburan daripada mahasiswa dengan financial literacy sedang dan rendah.

b. Selain itu, dilihat dari variabel jenis kelamin, menunjukkan bahwa mahasiswa berjenis kelamin laki-laki lebih mengutamakan konsumsi dasar dibandingkan konsumsi hiburan dibandingkan perempuan. Sehingga dapat dikatakan perempuan lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk konsumsi hiburan.

c. Dan dilihat dari variabel allowance, menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki allowance <Rp1.000.000 lebih mengutamakan konsumsi dasar daripada konsumsi hiburan. Untuk mahasiswa dengan allowance antara Rp1.000.000 sampai Rp2.000.000 dalam mengalokasikan allowance untuk konsumsi dasar dan hiburan rata-rata hampir sama. Sedangkan mahasiswa dengan allowance antara Rp2.000.000 sampai Rp3.000.000 dan >Rp3.000.000 lebih banyak mengutamakan konsumsi hiburan dibandingkan konsumsi dasar. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi allowance seseorang, membuat seseorang lebih ingin membelanjakan uangnya untuk keperluan non-primer seperti konsumsi hiburan, membeli barang mewah dan rekreasi.

5. KESIMPULAN DANSARAN

Berdasarkan hipotesa yang terdapat pada bab 2 dan analisa yang telah dipaparkan pada bab 4, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan investasi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan saving pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat financial literacy, jenis kelamin, dan allowance dengan konsumsi pada mahasiswa UKP Fakultas Ekonomi angkatan 2011 sampai 2013.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Mahasiswa disarankan lebih proaktif untuk mulai belajar berinvestasi, karena investasi adalah alternatif terbaik yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat. Terutama bagi mahasiswa yang memiliki allowance yang banyak. Materi investasi yang diperloleh saat perkuliahan juga dapat diterapkan pada saat masuk dunia kerja.

2. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya,

a. Peneliti disarankan untuk mengamati faktor-faktor demografi yang lain seperti motivasi, tempat tinggal (kos/tinggal bersama orangtua) dan asal daerah yang dikaitkan dengan investasi, saving, dan konsumsi pada mahasiswa.

b. Selain itu, peneliti juga disarankan untuk meneliti kelompok yang tidak melakukan investasi dan menambahkan jumlah pertanyaan pada pengukuran financial literacy dan memperinci pertanyaan tentang

identitas responden mengenai investasi seperti jumlah allowance yang digunakan untuk investasi sehingga data yang diperoleh dari kesioner lebih detil.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendek atan Prak tik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Belk, R.W., Ger, G. and Askegaard, S. (2003), ‘‘The fire of desire: a multisided inquiry into consumer passion’’, Journal of Consumer Research, Vol. 30 No. 3, pp. 326-51.

Chen, H., and Volpe, R.P,1998. An Analysis of Personal Financial literacy Among College Student. Financial Services Review, 7(2), 107-128.

Dipraja, Shole. “siapa bilang investasi emas butuh modal gede”, jakarta: tanggal pustaka, 2011

IDX. (2011). Reksa Dana. Retrieved March 20, 2014, from http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/reksad ana.aspx. 20 Maret 2014

Lewellen, Wilbur, Lease, R. C., and Schlarbaum. (1977). Pattern of Investment Strategy and Behavior among Individual Investors. The Journal of Business, 296 – 332.

Lusardi, A and Mitchell, O. S. 2007. Baby Boomer retirement security: The roles of planning, financial literacy, and housing wealth. Journal of Monetary Economics 54 (2007) 205–224

Masassya, E. G. (2006). Arsitek tur Keuangan Pek erja Profesi.

Prince, Melvin. (1995), Gender and Money Attitude of Young Adults, Fordham University.

Robb, C. and Deanna L. S., (2009) Effect Of Personal Financial Knowledge On College Student’s Credit Card Behavior, Jurnal Of Financial And Planing, Vol.20.

Robb, C. A. and James, R. N. (2009). Associations between individual characteristics and financial knowledge among college students. Journal of Personal Finance, 8, 170-184.

Samuelson, Paul A., William D. Nordhaus. (1996). Makro Ekonomi. Edisi Keempatbelas. Cetakan Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Senduk, S. (2004). Mencari Pendapatan Tambahan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sunariyah. (2004). pengantar pengetahuan pasar modal. edisi k eempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

(6)

FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12

Utami, F. A., dan Sumaryono. (2008), Pembelian Implusif Ditinjau Dari Kontrol Diri Dan Jenis Kelamin Pada Remaja, Jurnal Psik ologi Proyek si, UGM, Vol.13 No. 1 Februari

Gambar

Gambar 1. Kerangka berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penelitian dengan merancang komponen penyusun alat tegangan tinggi, menguji kinerja peralatan, mengkalibrasi/mengukur tegangan output, menguji kemampuan

Aspek sosial suku Toraja pada novel Puya ke Puya, meliputi aspek ekonomi, aspek agama dan aspek budaya.. Aspek ekonomi mengungkap masalah kemakmuran pada masyarakat

Jenis mengetahui jenis poros apa yang akan dipergunakan didalam mesin pengupas kulit kopi dan jenis pasak yang akan digunakan.. Untuk membuat mesin pengupas kulit kopi

Studi ini dilakukan untuk mengetahui proses terbentuknya struktur kesadaran pada identitas lesbian kemudian bagaimana struktur kesadaran identitas lesbian dalam

Yaitu penulis merancang buku bergambar(magicbook) yang digunakan sebagai dasar untuk memunculkan objek 3D dan suara pada masing- masing hewan yang diajarkan pada

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil pengertian pokok bahwa yang dimaksud TQM adalah merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya

Menurunnya produksi jagung di Banten sangat dipengaruhi oleh penurunan luas panen jagung pada subround 1 tahun 2014 khususnya di Kabupaten Pandeglang yang mencapai 620

Pengenceran 10 -2 diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi aquades steril sebanyak 9 ml dan diberi label 10 -3.. Pengenceran 10 -3 diambil