RTRW
Jurusan Pendidikan Geografi
-2009
Oleh:
Nandi
DEFINISI
(UU No. 24 Tahun 1992)
Ruang
adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang
lautan dan ruang udara, sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dan
melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan
hidupnya.
Tata ruang
adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan
ruang baik direncanakan maupun tidak.
Penataan ruang
adalah proses perencanaan tata ruang
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
Rencana Tata Ruang
adalah hasil perencanaan tata
ruang.
Wilayah
adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan
atau aspek fungsional.
LINGKUP PENATAAN RUANG
PROSES
PEMANFAATAN
PERENCANAAN
PENGENDALIAN
Perencanaan: prosedur penyusunan dan penetapan
HIRARKI
RENCANA TATA RUANG
RTRW Nasional PP Nomor 47 Tahun 1997 Rencana 25 tahun
Skala peta min. 1 : 1.000.000
RTRW Propinsi
Perda Propinsi:
Perda Jabar No. 2 Tahun 2003 Rencana 15 tahun
Skala peta min. 1 : 250.000
RTRW Kabupaten/Kota
Perda Kota: Perda Banjar Rencana 10 tahun
Skala peta min. 1 : 20.000 dan 1 : 50.000
RTRW NASIONAL
(PP No. 47/1997)
Tujuan nasional pemanfaatan ruang: peningkatan kesejahteraan masyarakat & pertahanan keamanan
Strategi dan arahan kebijaksanaan:
pengembangan kawasan lindung, kawasan budi daya, kawasan tertentu
Pola pemanfaatan: menggambarkan sebaran kawasan lindung dan kawasan budi daya
Struktur ruang wilayah nasional: disusun berdasarkan arahan pengembangan. PKN, PKW, PKL
Kriteria dan pola pengelolaan: kawasan lindung, kawasan budi daya dan kawasan tertentu.
RTRW NASIONAL
Lanjutan…
(PP No. 47/1997)
Rencana Tata Ruang wilayah Nasional digunakan sebagai pedoman bagi :
Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah nasional secara adil dan merata
Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor
Pengarahan lokasi investasi pemerintah, swasta dan/atau masyarakat
Penataan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan wilayah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II
RTRW PROPINSI
(Perda Prop. Jabar No.2/2003)
Fungsi RTRWP:
Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Propinsi dan
Kabupaten/Kota,
RTRW PROPINSI
Lanjutan…
(Perda Prop. Jabar No.2/2003)
Tujuan penyusunan RTRWP adalah :
Mengoptimalkan dan mensinergikan sumberdaya daerah secara
berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional
Menyeimbangkan dan menyerasikan perkembangan antarwilayah serta antarsektor dalam rangka mendorong pelaksanaan otonomi daerah
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan
Menjamin ketersediaan pangan dengan mempertahankan fungsi lahan sawah
Mengatur struktur dan pola tata ruang yang berlandaskan pada
kebijaksanaan Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Nasional sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
RTRW PROPINSI
Lanjutan…
(Perda Prop. Jabar No.2/2003) Kedudukan RTRWP:
Dasar pertimbangan dalam penyusunan tata ruang nasional
Penyelaras bagi kebijakan penataan ruang Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Pedoman bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang Propinsi lain yang berbatasan
Kebijakan pemanfaatan ruang Propinsi, lintas Kabupaten/Kota, dan lintas ekosistem
RTRW KOTA
Sesuai dengan tingkatan kedalaman perencanaan tata ruang,
maka produk perencanaan tata ruang kawasan perkotaan
meliputi:
Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Metropolitan
Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan/Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan/Rencana Tata
RTRW KOTA
Lanjutan…
Fungsi RTRW Kota/RUTR Kawasan Perkotaan:
Menjaga konsistensi perkembangan Kota/Kawasan
Perkotaan dengan strategi perkotaan nasional dan arahan
RTRWP dalam jangka panjang
Menciptakan keserasian perkembangan kota dengan wilayah
sekitarnya dan
RTRW KOTA
Lanjutan…
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah sebagai pedoman untuk:
Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan
Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan dan keserasian antar sektor
Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau masyarakat di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan (rujukan bagi penerbitan ijin lokasi bagi pembangunan)
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan di wilayah Kota dan Wilayah Kabupaten
Bagan Alir
Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan
R T R W N
R T R W P
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KESERASIAN DAN KETERPADUAN PENGEMBANGAN KOTA INTI DAN
KOTA-KOTA
FORMULASI TUJUAN PENGEMBANGAN
METROPOLITAN
Perumusan kondisi yang akan datang: Estimasi kebutuhan pengembangan fungsional kota-kota
Estimasi hub. fungsional kota-kota
RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN
Arahan pengelolaan kawasan lindung dan budidaya Arahan pengembangan sistem prasarana dan sarana primer Arahan kebijaksanaan TGA, TGU DAN SDA lainnya
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA
FORMULASI VISI PEMBANGUNAN KOTA
Rumusan kondisi yang akan datang : Estimasi kebutuhan dan peluang pengembangan kota
Estimasi hubungan fungsional kawasan kota
RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAN
PERWUJUDAN RUANG KAWASAN FORMULASI TUJUAN PENGEMBANGAN KAWASAN
Rumusan kondisi yang akan datang : Estimasi kebutuhan dan pelaksanaan pembangunan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
KAWASAN TUJUAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN & MASA
BANGUNAN Perkiraan pemanfaatan fisik dan daya dukung lingkungan
RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN PERKOTAAN
Rencana pemanfaatan ruang berupa rencana perpetakan dan tata letak bangunan
Arahan letak dan penampang jalan serta utilitas
Rencana tapak, tata letak bangunan gedung dan bukan gedung RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
Rencana pemanfaatan ruang kawasan fungsional dalam blok-blok peruntukan Rencana struktur pelayanan
Rencana sistem jaringan pergerakan primer dan sekunder Rencana sistem utilitas
Arahan kepadatan, ketinggian bangunan sempadan untuk setiap blok peruntukan Rencana pengelolaan sarana dan prasarana
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya Pengelolaan kawasan tertentu
Sistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnya Pentahapan dan prioritas pengembangan untuk perwujudan struktur pemanfaatan ruang kota
Bagan Alir Penyusunan
RUTR Kawasan Perkotaan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA
FORMULASI VISI PEMBANGUNAN KOTA
Rumusan kondisi yang akan datang:
• Estimasi kebutuhan dan peluang pengembangan kota • Estimasi hubungan fungsional kawasan kota
RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
•Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya • Pengelolaan kawasan tertentu
• Sistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnya • Pentahapan dan prioritas pengembangan utk perwujudan struktur pemanfaatan ruang kota
R T R W N R T R W P
RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
METROPOLITAN
FORMULASI TUJUAN PENGEMBANGAN KAWASAN
RTRW KOTA
Lanjutan…
Muatan Rencana
Pengelolaan kawasan lindung Pengelolaan kawasan budidaya Pengelolaan kawasan permukiman Pengelolaan kawasan tertentu
Pengelolaan kawasan andalan
Tata guna lahan dan badan perairan Pengelolaan kawasan yang
diprioritaskan (skala Kota)
Proses Rencana
Penentuan arah pengembangan Permasalahan dan potensi wilayah kota
Perumusan RTRW Penetapan
PROSES PERUMUSAN RTRW
KOTA BANJAR
KONDISI WILAYAH •Sosial Kependudukan Perekonomian Fisik/Lingkungan InfrastrukturDasar Pertimbangan dan Konsep Pengembangan
•Struktur Ruang Wilayah
Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah DRAFT RTRW KOTA BANJAR UU No. 22/1999 UU No. 9/2001 UU No. 24/1992 RTRWN RTRWP Jawa Barat RTRW Tetangga : •Kabupaten Ciamis •Kabupaten Cilacap RUTR KOTIF BANJAR RTRW KOTA BANJAR
•Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang
Rencana Pengelolaan Kawasan
Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara, dan SDA lainnya
Rencana Sistem Jaringan Transportasi
Rencana Pengembangan Fasilitas dan Utilitas Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rekomendasi Implementasi ANALISIS / KAJIAN •Sosial Kependudukan Perekonomian Fisik/Lingkungan Infrastruktur KONFIGURASI RUANG ASPIRASI KONSULTASI
8' LS
107 BT 7 LS
6 LS
108 BT PROP. J AWA BARAT P ROP. B ANTENDKI J AK ARTA
L A U T J A W A
P ROP. JA WA B ARAT
Skala . 1 : 450.000 Sumber : Dinas Tata Ruang Dan Permukiman 04,5 U 18 9 27 Km WADUK KOTA-KOTA LAINYA IBUKOTA PROPINSI SUNGAI WILAYAH STUDI JALAN BATAS DAS CITARUM BATAS PROPINSI BATAS KABUPATEN/KOTA JALAN TOL SOSIALISASI DAN PENYUSUNAN DATA DASAR RP4D KOTA BANJAR PETA ORIENTASI WILAYAH STUDI KETERANGAN :
JALAN KERETA API P ROP. J ATIM P . MA DURA P . B ALI P . S UMA TERA L A U T J A W A Leles Cicalengka Nagreg Pamanukan Gudang Garam GARUT Cileunyi Palabuhanratu Cihaur Surade S A M U D E R A I N D O N E S I A Ujung Genteng Ciemas Warungsimpang Cidaun Sindang Barang Tegalbuleud Jampang Tengah Baros Sagaranten Nyalindung Jampang Kulon Lengkong Cikembar Kadupandan Pagelaran Tanggeung Sukanagara Cikelet Bungbulang Rancabuaya Palembuhan Pameungpeuk Pakenjeng Singaraja Cisompat Banjaran Pangalengan Rancabali Naringgul Cisewu Talegong SOREANG Sumadra Cikajang Majalaya Ciparay Daeyuh Kolot Rumpih Leuwiliang Cikidang Cisolok Kalapa Nunggal PROP. BANTEN Jasinga W.Jatiluhur W.Cirata Cikalong Kulon Ciampea SUKABUMI Cibadak Parungkuda Cikembang Cicurug BOGOR Pasirhayam Sukaraja CIANJUR Cibeber Citeureup Cibinong Parung Cibubur Cimanggis Pondokgede DKI JAKARTA Jonggol Cilengsi Narogong Cikarang BEKASITambun Kalijati Jatiluhur PURWAKARTA Wanayaea Cipatat D.Saguling Cimahi Padalarang BANDUNG Lembang Tanjungsari Jl Cagak SUBANG Cipeo Cikampek Sadang Renges Dengklok KARAWANG Tanjung Pura Pagaden Batujaya Wado Cileced BANJAR Banjarsari Singaparna Sukaraja Cipatujah Cikalong Karangnunggal Sodonghilir Taraju Cijulang Kalapagenep Cikotomas Parigi Salopa Rajapolah Panjalu Cikijing Ancol TASIKMALAYA Malangbong Ciawi Kawali CIAMIS KUNINGAN Wadukdarma Pangandaran PROP. JATENG Cibingbin Banjarharja Waled Kadipaten Cigasong MAJALENGKA Cijelag Darmaraja SUMEDANG Cikamurang Palimanan Sumber Ciracas INDRAMAYU Jangga Lohbener JatibarangKarang Ampel
Ciledug CIREBON
IBUKOTA KABUPATEN/KOTA
Analisis, 2003 DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PROYEK PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN PROPINSI J AWA BARAT Jl.Kaw aluyaan Indah N o.4 Telp. (022) 7319712, 7319735, 7319782, Pes.141, Fax: 7313675, Bandung 40286
Perubahan Status
Kotif menjadi Kota Otonom UU No. 27 Th. 2002
RENCANA PEMBAGIAN BWK KOTA BANJAR
BWK Cakupan Wilayah Luas (Ha) Penduduk 2014 Arahan Pusat BWK
BWK I
Desa Banjar Desa Mekarsari Desa Hegarsari
Desa Pataruman (Sebagian besar)
Desa Binangun
2.664,10 71.300
“PUSAT KOTA” (Desa Mekarsari, Banjar, Hegarsari)
BWK II Desa PurwaharjaDesa Karang Panimbal 1.073,01 14.600 (Desa Purwaharja) CIPADUNG TIMUR BWK III Desa Mekarharja
Desa Raharja 753,73 9.800
RANDEGAN (Desa Mekarharja, Raharja)
BWK IV Desa Balokang
Desa Cibeureum 1.091,09 15.300
DESA BALOKANG (Pusat Kec. Banjar)
BWK V Desa Neglasari
Desa Situbatu 851,21 9.700
WARUNG BUAH (Desa Neglasari)
BWK VI
Desa Pataruman (sebagian kecil)
Desa Mulyasari (sebagian)
692,50 7.400 SIRNAGALIH (Desa Mulyasari) BWK VII Desa Langensari Desa Waringinsari Desa Muktisari Desa Rejasari Desa Bojongkantong (sedikit) 2.435,59 32.800 SINARGALIH (Desa Langensari & Muktisari)
BWK VIII
Desa Bojongkantong Desa Kujangsari Desa Mulyasari (sebagian)
1.492,52 26.100 LANGKAPLANCAR (Desa Bojongkantong) BWK IX Desa Batulawang Desa Karyamukti 2.163,48 12.600 CIMANGGU (Desa Batulawang)
RTRW Nasional RTRW Prop. Jabar RTRW Kota Banjar 8 Kawasan Andalan 3 PKN KA Priangan Timur:
6 PKW PKL Tasik-Garut-Ciamis-Banjar