• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci: rokok, ketergantungan nikotin, umur, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci: rokok, ketergantungan nikotin, umur, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINGKAT KETERGANTUNGAN NIKOTIN DAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PADA KELOMPOK PEMAIN GAMELAN DI DESA BANJAR TEGAL,

KELURAHAN BEBALANG, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI, BALI TAHUN 2016

Merokok merupakan penyebab dari banyak masalah kesehatan. Zat yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan masalah pada sistem respirasi dan sistem lainnya bahkan dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada seluruh organ tubuh. Berhenti merokok bukan merupakan masalah mudah karena dalam asap rokok terdapat senyawa nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Penelitian sebelumnya melaporkan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketergantungan nikotin seperti jenis kelamin, umur, lama merokok, tingkat pendidikan tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketergantungan nikotin pada pemain gamelan di Desa Banjar Tegal, Bebalang, Bangli, Bali pada tahun 2016.

Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 42 orang anggota pemain gamelan di Desa Banjar Tegal. Penelitian ini menggunakan data primer yang berupa kuisioner FTND untuk menilai tingkat ketergantungan nikotin pemain Gamelan di Desa Banjar Tegal.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan antara umur dan ketergantungan nikotin (p=0,04;R= 0,32), hubungan negative signifikan antara tingkat ekonomi dan tingkat ketergantungan nikotin (p=0,03; R=-0,33) dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat ketergantungan nikotin (p=0,20 dan R= -2,00).

Kata kunci: rokok, ketergantungan nikotin, umur, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi,

(2)

vi ABSTRACT

LEVEL OF NICOTINE DEPENDENCE AND ANALYSIS OF RELATED FACTORS IN A GROUP OF GAMELAN PLAYERS AT DESA BANJAR TEGAL, KELURAHAN BEBALANG, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN

BANGLI, BALI 2016

Smoking is the cause of many health problems. Many substances contained in cigarette smoke can cause problems in the respiratory system and other organ systems. Those substances in cigarette smoke can even cause growth of cancer cells in all organs in the body. Substance contained in cigarette causing smoker hard to stop smoking. The substance is nicotine compounds that can causing dependence is nicotine. A previous study reported factors associated with nicotine dependence such as gender, age, duration of smoking, education level and economic level as other factors.

This study was conducted to determine the factors associated with nicotine dependence in a group of gamelan player in Banjar Tegal, Bebalang, Bangli, Bali in 2016.

This research is a cross-sectional analytical study design involving 42 members gamelan players in Banjar Tegal, Bebalang, Bangli. This study uses primary data in form of FTND questionnaire to assess level of nicotine dependence of gamelan player at Desa Banjar Tegal.

The results showed a significant positive correlation between age and nicotine dependence (p = 0.04; R = 0.32), a significant negative correlation between the level of the economy and the level of nicotine dependence (p = 0.03; R = -0.33) and there was no correlation between level of education and the level of nicotine dependence (p = 0.20 and R = -2.00).

(3)

RINGKASAN

TINGKAT KETERGANTUNGAN NIKOTIN DAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PADA KELOMPOK PEMAIN GAMELAN DI DESA BANJAR TEGAL,

KELURAHAN BEBALANG, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI, BALI TAHUN 2016

Merokok merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan dunia. Lebih dari 5 juta kematian per tahun di seluruh dunia diakibatkan oleh konsumsi rokok (World Health Organization, 2015). Zat yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan masalah pada sistem respirasi dan sistem lainnya bahkan dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada seluruh organ tubuh. Berhenti merokok bukan merupakan masalah mudah karena dalam asap rokok terdapat senyawa nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Penelitian sebelumnya melaporkan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketergantungan nikotin seperti jenis kelamin, umur, lama merokok, tingkat pendidikan tingkat ekonomi dan faktor-faktor lainnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat ketergantungan nikotin pada pemain gamelan di Desa Banjar Tegal, Bebalang, Bangli, Bali pada tahun 2016.

Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian cross sectional sehingga dapat mengetahui hubungan antar variabel yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner Fagerstorm Test for Nicotine Dependence kepada sampel penelitian. Sampel penelitian ini adalah sejumlah 42 orang anggota pemain gamelan di Desa Banjar Tegal.

Penelitian ini memperoleh hasil yaitu, ditemukan hasil positif signifikan antara umur dan ketergantungan nikotin (p=0,04;R= 0,32), hubungan negative signifikan antara tingkat ekonomi dan tingkat ketergantungan nikotin (p=0,03; R=-0,33) serta tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat ketergantungan nikotin (p=0,20 dan R= -2,00).

(4)

viii SUMMARY

LEVEL OF NICOTINE DEPENDENCE AND ANALYSIS OF RELATED FACTORS IN A GROUP OF GAMELAN PLAYERS AT DESA BANJAR TEGAL, KELURAHAN BEBALANG, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN

BANGLI, BALI 2016

Smoking is one of the causes of health problems the world. More than 5 million peoples dead per year due to tobacco consumption (World Health Organization, 2015). Substances contained in cigarette smoke can cause problems in respiratory system and other system organs. Those substances even can cause growth of cancer cells in all organs of the body. Substance contained in cigarate causing smoker hard to stop smoking. The substance is nicotine compounds that can cause dependence in nicotine. A previous study reported factors associated with nicotine dependence such as gender, age, duration of smoking, education level and economic level and other factors.

The purpose of this study was to determine the factors associated with the level of nicotine dependence in a group of gamelan player in Banjar Tegal, Bebalang, Bangli, Bali in 2016.

This research is a cross sectional analytical study that can determine the relationship between variables in this study. This study uses primary data obtained through questionnaires Fagerstorm Test for Nicotine Dependence. Samples were 42 members chosen from group of gamelan players in Desa Banjar Tegal, Bebalang, Bangli.

The results of this study showed a significant positive correlation between age and nicotine dependence (p = 0.04; R = 0.32), a significant negative correlation between the level of the economy and the level of nicotine dependence (p = 0.03; R = -0.33) and there was no correlation between level of education and the level of nicotine dependence (p = 0.20 and R = -2.00).

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Tingkat Ketergantungan Nikotin dan Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Kelompok Pemain Gamelan di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali Tahun 2016”sesuai dengan yang direncanakan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan blok Elective Study Semester VII Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan, antara lain:

1. Prof. Dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes. selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana serta Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp. S(K) selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter FK Unud;

2. dr. I. G. Kamasan Nyoman Arijana, M.Si, Med. dan Dr.dr. Ni Made Linawati, M.Si selaku dosen pembimbing dan penguji yang telah memberikan perhatian dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini;

3. Kedua orang tua Bapak I Wayan Darsana, S.Pd, M.Pd, M.Si dan Ibu Made Sumarwanti, A.Md yang turut memberi masukan serta memberikan semangat dan doa dalam pembuatan skripsi ini;

4. Masyarakat Desa Banjar Tegal, Bebalang, Bangli yang telah bekerja sama dalam pengumpulan sampel penelitian skripsi ini;

5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik dukungan moral maupun material terhadap penyusunan dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan usulan penelitian ini sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Denpasar, 20 Desember 2016

(6)

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v ABSTRACT... vi RINGKASAN ... vii SUMMARY ... viii KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Rokok ... 6

2.1.1 Pengertian Rokok ... 6

(7)

2.1.3 Komponen Kimia dalam Asap Rokok ... 7 2.2 Nikotin ... 10 2.2.1 Pengertian Nikotin ... 10 2.2.2 Farmakokinetik Nikotin ... 11 2.2.3 Farmakodinamik Nikotin ... 12 2.3. Ketergantungan Nikotin ... 13 2.3.1 Ketergantungan Zat ... 13

2.3.2 Mekanisme Ketergantungan Nikotin ... 14

2.3.3 Fase dalam Ketergantungan Nikotin Pada Perokok... 15

2.4 Fagerstorm Test for Nicotine Dependence ... 16

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP... 17

3.1 Kerangka Berpikir... 17

3.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 18

3.3 Hipotesis... 19

BAB IV METODE PENELITIAN ... 20

4.1 Jenis Rancangan Penelitian ... 20

4.2 Subjek dan Sampel Penelitian... 20

4.2.1 Populasi Target... 20

4.2.2 Populasi Terjangkau... 20

4.2.3 Sampel Penelitian... 20

4.3 Besar dan Cara Pengambilan Sampel ... 21

4.3.1 Jumlah Sampel ... 21

4.3.2 Cara Perhitungan Sampel... 21

4.3.3 Cara Pengambilan Sampel ... 22

(8)

xii

4.4.1 Definisi Operasional Variabel... 23

4.5 Instrumen Penelitian... 23

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

4.6.1 Tempat Penelitian... 24

4.6.2. Waktu Penelitian ... 24

4.7 Prosedur Penelitian... 24

4.7.1 Tahap Persiapan ... 24

4.7.2 Tahap Pemilihan dan Penentuan Sampel ... 25

4.7.3 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 25

4.8 Analisis Data ... 25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

5.1 Karakteristik Sampel... 27

5.2 Gambaran Tingkat Ketergantungan Nikotin ... 28

5.3 Hubungan Variabel Bebas dan Tingkat Ketergantungan Nikotin 32 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

6.1 Simpulan ... 35 6.2 Saran... 35 DAFTAR PUSTAKA ... 37 LAMPIRAN ... 41 Lampiran 1 ... 41 Lampiran 2 ... 42 Lampiran 3 ... 44 Lampiran 4 ... 49 Lampiran 5 ... 51

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1 Karakteristik Sampel... 27 Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Ketergantungan Nikotin pada Kelompok

Pemain Gamelan di Desa Banjar Tegal ... 29 Tabel 5.3 Rata-Rata Skor FTND Berdasarkan Variabel ... 30

(10)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 5.1 Diagram Hubungan Variabel Terikat dan Variabel Bebas... 32

(11)

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

LAMBANG:

≥ : Lebih besar atau sama dengan < : Lebih Kecil

SINGKATAN:

CDC : Centre for Disease Control and Prevention

CO : Karbon Monoksida

CO2 : Karbon Dioksida

FTND : Fagerstorm Test for Nicotine Dependence H2S : Hidrogen Sulfida

HCN : Hidrogen Sianida

MAO : Mono Amine Oxidase

MAOi : Moni Amine Oxidase Inhibitor

N2 : Nitrogen

nAChR : Reseptor Asetilkolin Nikotinik

O2 : Oksigen

PAH : Polycyclic Aromatic Hydrocarbon PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

TSNA : Tobacco-specific N-nitrosamine VTA : Ventral Tegmentum Area

(12)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent)... 41

Lampiran 2. Kuesioner... 42

Lampiran 3. Hasil Olahan SPSS ... 44

Lampiran 4. Documentasi Penelitian ... 49

Lampiran 5. Ethical Clearance, Rekomendasi Ijin Penelitian dan Curriculum Vitae ... 51

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan dunia. Lebih dari 5 juta kematian per tahun di seluruh dunia diakibatkan oleh konsumsi rokok (World Health Organization, 2015). Sebuah laporan yang diterbitkan oleh U.S. Department of Health and Human Services menyebutkan bahwa kandungan pada rokok tembakau dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada hampir seluruh organ tubuh melalui mekanisme perusakan DNA yang mengkode proliferasi sel. Pada kasus kanker paru-paru, 90% kasus disebabkan oleh konsumsi rokok. Pada laporan yang sama disebutkan bahwa menghirup asap rokok dapat merubah kandungan kimia dalam darah menyebabkan peningkatan trigliserida dan platelet. Peningkatan trigleserida dan platelet berkontribusi dalam terjadinya penyakit cardiovascular seperti serangan jantung, stroke dan aneurisma (U.S. Departement of Health and Human Services, 2010). Selain kanker paru-paru, kebiasaan merokok juga meningkatkan resiko penyakit respirasi lainnya seperti emfisema, bronchitis kronis dan penyakit paru obstuktif kronik (PPOK). Sejumlah 80% kematian pada kasus PPOK disebabkan oleh kebiasaan merokok (National Cancer Institute, 2016). Prevalensi perokok umur 15 tahun ke atas di seluruh dunia diperkirakan sekitar 967,000,000 pada tahun 2012 (Ng dkk, 2014). Berda-sarkan jenis kelamin, perokok pria lebih tinggi lima kali dibandingkan perokok wanita (WHO, 2016). Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, proporsi penggunaan rokok di Indonesia adalah 29,3% dari seluruh populasi. Prevalensi perokok di Indonesia 5% lebih

(14)

2

tinggi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Jumlah perokok yang berusia 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan dari 34,2% pada 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013).

Berhenti merokok dilaporkan memberikan dampak baik bagi kesehatan. Berhenti merokok selama 5 tahun akan menurunkan resiko untuk menderita kanker pada mulut, esofagus dan kantong kemih (U.S. Departement of Health and Human Services, 2010). Orang yang mulai merokok pada usia dewasa awal tetapi berhenti sebelum usia 40 tahun dapat terhindar lebih dari 90% risiko gangguan kesehatan akibat merokok dibandingkan dengan mereka yang terus merokok (Jha dan Peto, 2014).

Informasi bahaya merokok serta keuntungan berhenti merokok sebenarnya sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Di Indonesia, peringatan tentang bahaya merokok sudah diinformasikan melalui tulisan pada bungkus rokok, namun informasi mengenai bahaya kesehatan akibat merokok tidak menurunkan jumlah perokok di Indonesia (National Geographic Indonesia, 2014). Dengan kata lain, terdapat faktor-faktor selain informasi bahaya merokok yang mempengaruhi seseorang untuk berhenti merokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya berhenti merokok adalah umur, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, status sosial (Sadock dan Sadock, 2010). Selain faktor-faktor tersebut, terdapat faktor lain yang mempengaruhi upaya berhenti merokok yaitu zat adiktif nikotin yang terkandung dalam asap rokok. Sebuah evaluasi program berhenti merokok yang dilakukan pada 151 peserta selama selama 24 bulan dengan menggunakan instrumen kuesioner uji ketergantungan nikotin Fagerstorm menunjukkan bahwa keberhasilan berhenti merokok selama 24 bulan berturut-turut lebih tinggi pada peserta dengan skor

(15)

3

Fagerstorm lebih rendah dibandingkan pada mereka dengan skor yang lebih tinggi (Nakamura dkk, 2013).

Nikotin merupakan psikostimulan yang dapat meningkatkan mood, atensi dan kreatifitas, serta menurunkan ketegangan, dan mengurangi perasaan depresi (Sadock dan Sadock, 2010). Peran nikotin dalam menyebabkan ketergantungan sangat besar. Nikotin pada asap rokok bekerja sebagai agonis pada reseptor asetilkolin nikotinik yang menyebabkan efek pada sistem saraf pusat melalui mekanisme system reward dopamine (Kaplan dkk, 2010).

Kegiatan seni seperti bermain gamelan merupakan kegiatan membutuhkan kreativitas, mood dan atensi. Nikotin pada rokok merupakan psikostimulan yang dapat meningkatkan aspek kreativitas, mood dan atensi (Sadock dan Sadock, 2010). Penelitian mengenai kreativitas seni dengan konsumsi rokok di Bali belum pernah dilaporkan. sebelumnya ya apabila diamati pada masyarakat maka terdapat kecenderungan merokok pada pelaku seni. Mengingat pentingnya data ketergantungan nikotin pada setiap kalangan termasuk pelaku seni gamelan tertarik untuk mengkaji mengenai,“Tingkat Ketergantungan Nikotin dan Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Kelompok Pemain Gamelan di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali Tahun 2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana karakteristik perokok pada kelompok pemain gamelan di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016?

(16)

4

1.2.2 Bagaimana gambaran tingkat ketergantungan nikotin pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016?

1.2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat ketergantungan nikotin pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui karakteristik perokok pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui gambaran tingkat ketergantungan nikotin pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketergantungan nikotin pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor umur dan tingkat ketergantungan nikotin di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016.

(17)

5

b. Untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor tingkat pendidikan dan tingkat ketergantungan nikotin di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016.

c. Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat sosial ekonomi dan ketergantungan nikotin di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli Tahun 2016.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai merokok dan ketergantungan nikotin pada kelompok pemain gamelan yang ada di Desa Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kabupaten Bangli.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk menyusun program meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap permasalahan merokok serta menurunkan angka konsumsi rokok.

Referensi

Dokumen terkait

Festival musik yang berlangsung lebih dari satu hari mau tidak mau membuat penonton yang berasal dari luar negeri dan luar Jakarta untuk [ – 9 – ].. Pengeluaran mereka untuk

Hasil penelitian meninjukkan bahwa: (1) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah , Audit Internal, dan Good Governance menunjukkan kondisi yang baik; (2) Penerapan

Metode: Penelitian deskriptif obsevasional ini dilakukan pada 50 model studi pasien yang dirawat di Klinik Pendidikan Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai rata-rata kinerja dari strategi 7T merchandising yang diberikan oleh Golden Swalayan Kota Kediri dengan adanya olshop

Penambahan kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan konsentrasi yang berbeda pada media bersalinitas 4 g/L memberikan pengaruh nyata bagi laju pertumbuhan bobot harian benih patin

(5) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf g dan huruf h yang dilakukan dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri dilaksanakan oleh program studi Institut

Sugiyono (2008:116) mendefinisikan sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi dalam