• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : MARIANA NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : MARIANA NPM :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 1|| STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. D YANG MENGALAMI MASALAH

KEPERAWATAN PERUBAHAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS REUMATOID ARTRITIS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh : MARIANA NPM : 12.2.05.01.0022

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

(2)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

(3)

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3||

(4)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

STUDI KASUS PADA KELUARGA Tn. D YANG MENGALAMI

MASALAH KEPERAWATAN PERUBAHAN PEMELIHARAAN

KESEHATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS REUMATOID

ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

SUKORAME KOTA KEDIRI

MARIANA 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesahatan – DIII Keperawatan rianalovejesus@ymail.com

Pembimbing 1 : Dhian Ika Prihananto, S.KM

Pembimbing 2 : Muhammad Mudzakkir, S.Kep.Ns.M.Kep UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Reumatoid artritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (Gordon, 2009). Penderita reumatoid artritis banyak menyerang perempuan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang berpengaruh untuk merangsang sisi imun aktif dan imunnya bisa lebih cepat aktif dari pada laki-laki (Putri, 2012). Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari dan mempraktikan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. A dengan kasus reumatoid artritis melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.

Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu pasien reumatoid artritis yang pernah memeriksakan kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri.

Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny. A ditemukan diagnosa keperawatan keluarga utama yaitu hambatan mobilitas fisik. Adapun tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengajarkan klien tentang tehnik ROM aktif pada : leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari tangan, pinggul, kaki, jari-jari.

Hambatan mobilitas fisik pada Ny. A dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan keluarga Ny. A mengenai penyakit reumatoid artritis serta sosialisasi yang kurang dari petugas kesehatan mengenai penyakit reumatoid artritis dan dapat berdampak pada penyakit cacat tulang, dan akhirnya menimbulkan stroke.

Diharapkan pasien mampu melakukan pola hidup sehat dan menghindari makanan yang tidak boleh dimakan dan keluarga berperan aktif dalam menjaga kesehatan anggotanya untuk lebih optimal.

(5)

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2|| I. LATAR BELAKANG

Reumatoid artritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (Gordon, 2009). Penderita reumatoid artritis banyak menyerang perempuan karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang berpengaruh untuk merangsang sisi imun aktif dan imunnya bisa lebih cepat aktif dari pada laki-laki (Putri, 2012). Banyaknya penderita reumatoid artritis saat ini karena kegemukan dan gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang istirahat, stress, dan kurangolahraga, merokok (Anira, 2010).

Menurut badan kesehatan dunia WHO jumlah penderita reumatoid artritis pada tahun 2011 diperkirakan prevalensinya mencapai 29,35%. Pada tahun 2012 prevalensinya sebanyak 39,47% dan pada tahun 2013 prevalensinya sebanyak 49,59% dan menyerang pada usia pertengahan 40-59 tahun. (WHO, 2013). Di Indonesia sendiri penyakit reumatoid artritis tahun 2011 prevalensinya berjumlah 35%, tahun 2012 prevalensinya berjumlah 40%, dan tahun 2013 prevalensinya berjumlah 45%. (Nugroho, 2013). Di Jawa Timur penyakit reumatoid artritis tahun 2011 berjumlah 37.476.757 penderita, tahun 2012 berjumlah 28.196.000 penderita, tahun 2013 berjumlah 20.719.000 penderita. (Depkes RI, 2013). Menurut Dinas Kesehatan di Kota Kediri penderita reumatoid artritis di wilayah kerja kota kediri pada tahun 2012 sebanyak 36.556 penderita, tahun 2013 sebanyak 36.948 penderita dan pada tahun 2014 sebanyak 22.606 penderita. Berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri penderita reumatoid artritis yaitu pada tahun 2012 sebanyak 380 penderita, pada tahun 2013 sebanyak 384 penderita, dan tahun 2014 sebanyak 362 penderita. (Dinkes kota Kediri, 2014)

Reumatoid artritis disebabkan karena menumpuknya asam urat dalam tubuh, yang biasanya disebabkan oleh faktor nutrisi. Ada juga yang disebabkan oleh penyakit kelainan darah, tingginya kadar trigeserida dalam darah, kegemukan dan konsumsi obat-obatan yang berlebihan (Kisworo 2008). Dampak reumatoid artritis juga bisa menimbulkan penyakit lain dan komplikasi penyakit seperti cacat tulang, gangguan penglihatan, dan gagal ginjal yang jika kerjanya mulai terganggu juga bisa mengakibatkan hipertensi, gangguan jantung, diabetes mellitus, dan stroke. Apabila dalam satu keluarga yang menderita penyakit reumatoid artritis, maka mungkin dapat timbul beberapa masalah seperti : ketidakpatuhan diit makanan yang tinggi lemak, potensial terjadinya komplikasi bagi penderita, sumber daya keluarga kurang, tidak mampu beraktivitas dengan baik (Damayanti, 2012).

(6)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3|| Salah satu cara untuk menghindari atau mencegah penyakit reumatoid artritis adalah seperti merubah gaya hidup agar lebih sehat dengan cara istirahat yang cukup, diet sehat, hindari stres berat, dan rutin berolah raga. Juga termasuk di antaranya berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain sedangkan jika sudah terkena penyakit reumatoid artritis untuk mengatasinya, yaitu dengan mengatur diet. Diet yang sesuai dengan penderita reumatoid artritis yaitu dengan cara menghindari makanan yang tinggi lemak seperti margarin, minyak goreng, mentega, keju, batasi konsumsi daging. Jadi, solusi yang baik bagi penderita reumatoid artritis yaitu pola makan yang sehat dan seimbang, melakukan olahraga secara rutin, mempertahankan berat badan ideal (Damayanti, 2012).

Peran yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita penyakit reumatoid artritis : Friedman (1988) membagi lima (5) tugas yang dilakukan keluarga yaitu : mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga. Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit reumatoid artritis antara lain : mampu mengenal asuhan keperawatan keluarga, sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga, koordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik kesehatan, penyuluhan dan konsultan asuhan keperawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit reumatoid artritis.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan ” Studi Kasus Pada Keluarga Dengan Diagnosa Medis Reumatoid Artritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri”.

II. METODE

Tehnik pengambilan data : 1. Wawancara

Menanyakan atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh pasien, bisa juga disebut anamnesa.

2. Observasi atau pengamatan

Mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien.

(7)

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4|| 3. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik pasien untuk menentukan masalah kesehatan pasien dengan cara : Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

4. Studi dokumentasi

Dengan menggunakan data kesehatan yang ada dan laporan dari tenaga kesehatan.

III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Penelitian

Nama : Tn. D Pendidikan : D-III Umur : 61 Tahun Pekerjaan : Pensiun Agama : Islam Alamat : Pojok - Kediri Suku : Jawa Tgl.Pengkajian : 29 Juni 2015

1. RIWAYAT PENYAKIT PASIEN : a. Keluhan Utama

Ny. A mengatakan nyeri pada persendian lutut kiri dan kanannya. Nyerinya seperti tertimpa benda berat. Nyeri ketika mau berdiri setelah duduk. Skala nyeri 4 – 6 yang mengganggu aktifitas fisik. Lamanya nyeri ± 5 – 10 menit. b. Riwayat penyakit saat ini :

Ny. A mengatakan menderita reumatoid artritis sejak ± 2 bulan yang lalu. Ny. A mengatakan tanggal 26 – 07 – 2015 nyeri pada persendian lutut kaki kiri dan kanan, nyeri pada telapak kaki kiri dan kanan. Nyeri terasa pada saat mau sujud. Pada tanggal 29 – 07 – 2015 Ny. A periksa di Puskesmas Sukorame Kota Kediri.

c. Riwayat penyakit sebelumnya :

Ny. A mengatakan sebelumnya juga pernah nyeri pada persendian tangan kiri dan kanan.

2. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI :

a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Ny. A mengatakan menderita reumatoid arthritis sejak ± 2 bulan yang lalu. Anaknya dalam keadaan sehat.

b. Riwayat penyakit keturunan :

(8)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 5|| c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

(1) Tn. D mengatakan pernah mengalami stroke ringan sehingga pergerakan pasien terbatas dan Tn. D juga mengalami pembengkakan pada jantung. (2) Ny. A mengatakan Ny. A mengatakan menderita reumatoid artritis sejak

± 2 bulan yang lalu. Nyeri pada persendian pada lutut kaki kiri dan kanan, nyeri pada telapak kaki kiri dan kanan.

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :

Setiap sakit keluarga Ny. A selalu berobat ke Puskesmas dan RS Gambiran Kota Kediri

e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Ny. A mengatakan ibunya dulu pernah sakit asam urat.

3. KEADAAN GIZI KELUARGA a. Pemenuhan gizi :

Keluarga mengatakan makanan yang dimakan sehari-hari 4 sehat 5 sempurna yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu.Ny. A sering makan – makanan seperti : jeroan, santan kepala, daging kambing, daging bebek, sayur daun singkong dikasih santan kelapa dll.

b. Upaya lain :

Keluarga berupaya membatasi makanan yang mengandung banyak lemak.

4. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 120/70 mmHg, respirasi : 20 x/mnt, suhu : 362OC, nadi : 86 x/mnt

b. Sistem cardio vascular :

Tidak ada pembesaran jantung, BJ I dan BJ II tunggal. c. Sistem respirasi :

Bentuk thorak normal (tidak terdapat pigeon chest, funnel chest, barrel chest, kyphosis, lordosis), tidak ada tanda-tanda dispneu, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada batuk, respirasi 20 x/mnt, tidak ada suara tambahan (rales, ronchi).

(9)

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 6|| d. Sistem gastrointestinal :

Bentuk perut buncit, tidak ada benjolan, tidak ada garis strie, bising usus 12 x/mnt. Ny. A makan 3x1 hari dan minum ± 2 liter/hari.

e. Sistem persyarafan :

Kesadaran composmentis, GCS : 4 (pasien dapat membuka mata secara spontan/tanpa disuruh), 5 (pasien mempunyai orientasi baik terhadap orang, tempat, waktu), 6 (pasien dapat mengikuti perintah dengan baik).

f. Sistem musculoskeletal :

Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, kekuataan otot yaitu ekstremitas atas dan bawah kanan dan kiri adalah 4 seluruh gerakan dapat dilakukan otot tetapi terbatas : seperti jika pasien mau duduk pasien memegangi kursi/meja/tembok/dipapah suaminya.

g. Sistem genitalia : Tidak terkaji.

5. DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Perubahan pemeliharaan kesehatan

b. Kurang pengetahuan

B. Kesimpulan

1. Pada saat pengkajian didapatkan Ny. A jarang cek up kesehatan secara rutin dipuskesmas/ RS, cek up kesehatan jika ada keluhan selain itu juga keluarga Ny. A tidak punya waktu untuk melakukan cek up rutin. Keluarga Ny. A menggunakan sepeda motor jika ke puskesmas/ RS dan kartu BPJS kesehatan untuk berobat.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada tinjauan kasus yaitu Perubahan pemeliharaan kesehatan b/d ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan keluarga Ny. A jarang cek up kesehatan secara rutin dipuskesmas/ RS, cek up kesehatan jika ada keluhan.

3. Perencanaan yaitu jelaskan tentang sistem perawatan kesehatan, bagaimana kerjanya, dan apa yang dapat diharapkan pasien/keluarga, berikan anjuran tertulis tentang tujuan dan lokasi aktivitas perawatan kesehatan, informasikan pasien tentang biaya, waktu, alternative, dan risiko yang timbul dari pemeriksaan atau prosedur tertentu dan konsultasikan kepada layanan social untuk merencanakan kebutuhan pemeliharaan kesehatan.

(10)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MARIANA | 12.2.05.01.0022

Fakultas Ilmu Kesehatan – DIII Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 7|| 4. Pelaksanaan yaitu memonitor vital sign sesudah latihan, mengajarkan klien tentang tehnik ROM aktif pada : leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari tangan, pinggul, kaki, jari-jari kaki, mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi : pasien mampu beraktivitas secara mandiri, menganjurkan klien bagaimana merubah posisi : seperti jika pasien mau duduk anjurkan pasien untuk memegang kursi/meja/tembok.

5. Evaluasi yaitu keluarga mampu melakukan gerakan yang diajarkan dari leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari-jari tangan, pinggul, kaki dan jari-jari kaki.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Anira, (2013). Makalah Rheumatoid Arthritis, http://www.aanborneo.blogspot.com.

diunduh tanggal 28 Desember 2014, jam 17 : 53 WIB.

Chayatin Nurul, Mubarak Wahit I & Santoso Bambang A, (2010), Ilmu Keperawatan Komunitas : Konsep dan Aplikasi, Edisi 2, Jakarta : Salemba Medika.

Deni damayanti, (2012), Panduan lengkap mencegah dan mengobati Reumatoid artritis dan asam urat, Jakarta : araska publisher.

Felix, (2009). Asuhan Keperawatan Reumatoid Artritis, http://www.nurse87.wordpress.com. diunduh tanggal 28 Desember 2014, jam 17 : 48 WIB.

Jhonson L & Lanny R, (2012), Keperawatan Keluarga :plus contoh askep, Yogyakarta : Nuha Medika

Padila, (2012), Buku Ajar : Keperawatan Keluarga, Yogyakarta : Nuha Medika.

Putri Gustia M, (2012). Reumatoid Artritis Cenderung Serang Wanita Muda,

http://www.okezone.com, diunduh tanggal 27 Februari 2014, jam 17.00 WIB

Setiono Wiwing, (2014). Laporan Pendahuluan Reumatoid Artritis, http://www.lpkeperawatan.blogspot.com. diunduh tanggal 28 Desember 2014, jam 17 : 43 WIB.

Suparyanto, (2012). Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan, http://www.dr-suparyanto.blogspot.com,diunduh tanggal 29 Desember 2014, jam 09.03 WIB. Suprajitno, (2004), Asuhan Keperawatan Keluarga, Jakarta : EGC

Widyanto Faisalado C, (2014), Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis,

Yogyakarta : Nuha Medika.

Wilkinson Judith M, Ahern & Nancy R, (2012), Buku Saku Diagnosa Keperawatan : diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Edisi 9, Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Kenyamanan Visual dan Sirkulasi Pengunjung dalam Ruang Pameran.. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

M etode penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan dengan dua siklus. M asing-masing siklus dilakukan dengan tiga kali pertemuan melalui 4

Bagi masyarakat pemilik cerita rakyat daerah dalam konteks menumbuhkan sikap kepemilikan terhadap budaya dan tradisi lisan; hasil analisis dapat dijadikan media

Menurut Anitah (2007:29) Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Hasil belajar menunjukkan suatu perubahan tingkah laku

ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi. ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu

Berkaitan dengan risiko, dalam dua dekade akhir ini bank syariah tidak hanya menghadapi risiko klasik yaitu risiko kredit dan risiko pasar saja, namun bank syariah sekarang

Perbandingan absorbansi dari gandum, sorghum, dan barley yang telah dihancurkan dapat dilihat pada Gambar 6. KESIMPULAN

Dilengkapi dengan fungsi untuk mencerahkan / memutihkan dan menyegarkan wajah Anda.. Mencegah dan menghilangkan flek hitam atau