• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV, mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan kegiatan pendukung lainnya.

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan teh, dan 3 unit proyek pengembangan kebun inti kelapa sawit, 1 unit proyek pengembangan kebun plasma kelapa sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal.

PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan salah satu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Sumatera Utara, yang lahir dari sejarah panjang mulai

(2)

dari masa colonial.Sejarah PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan sejarah dari perkebunan di Indonesia bahkan sejarah Negara Republik Indonesia.

Perkebunan yang saat ini menjadi asset PTPN IV berasal dari peninggalan perusahaan colonial Belanda dan pengembangan areal baru setelah Indonesia merdeka. Perusahaan-perusahaan pembentuk PTPN-IV telah ada sebelum Perang Dunia II, yakni perusahaan pemerintahan kolonial Belanda dan sisanya merupakan hasil pengembangan setelah Indonesia merdeka, seperti kebun Pasir Mandoge, Sawit Langkat, Bukit Lima dan Kopas.

Pada masa kolonial, tidak semua unit-unit usaha PTPN IV saat ini merupakan kebun kelapa sawit.Unit usaha Adolina dan Pabatu pada awalnya adalah perkebunan tembakau. Dolok Hilir, Laras, dan Bah Jambi perkebunan sisal (serat). Sedangkan unit usaha Puluraja, Berangir, Air Batu, pada awalnya merupakan perkebunan karet.

Untuk mengelola perkebunan eks pemerintah dan swasta Belanda, pemerintah merubah pusat perkebunan Negara menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) melalui peraturan pemerintah No.19 tahun 1995.Kemudian dilanjutkan dengan reorganisasi berdasarkan geografis dengan badan hukum Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).Di wilayah Sumatera Timur dan Aceh dikelompokkan menjadi PPN 1 sampai PPN X.

Ketika konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tahun 1960-an, seluruh perkebunan swasta asing (selain ex Belanda yang terlebih dahulu dirasionalisasi) dibawah kendali pemerintah RI.Tujuannya selain alat program pemerintah dan

(3)

sumber pendapatan pemerintah, juga dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh asing Indonesia.

Setelah nasionailasasi rampung, pemerintah melakukan reguping PPN berdasarkan komoditi dan wilayah pada tahun 1967-1968.Hasil reguping waktu itu berdirilah PPN aneka tanaman, PPN karet dan PPN serat. Sementara PPN yang ada di wilayah Sumatera Utara dan Aceh, melalui keputusan presiden No. 144 tahun 1968 ditata ulang menjadi 9 PNP yakni PNP 1 sampai PNP IX.

Perubahan bentuk hukum Perkebunan Negara menjadi PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) ke Perseroan Terbatas (PTP) dilakukan pada tahun 1971.Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 tahun 1971, PNP IV berubah menjadi PTP IV. Kemudian disusul dengan perubahan PNP VII menjadi PTP VII melalui PP 29 tahun 1971 dan PNP VIII menjadi PTP VIII melalui PP 5 tahun 1972.

Setelah hampir 25 tahun PTP berjalan, tahun 1996 pemerintah kembali mereorganisasi (rightsizing) sehingga mengurangi jumlah PTP di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 PTP VI, PTP VII, PTP VIII di merger menjadi PTP yakni PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV), dengan wilayah kerja Sumatera Utara. Proyek pengembangan di luar Sumatera Utara yang sebelumnya dibawah PTP VI, PTP VII, PTP VIII, seperti di Kalimantan Barat, dikelola PTPN baru yang kemudian dikenal sebagai PTPN 13.

(4)

pusat PTPN IV di Bah Jambi (Simalungun). Dan komoditi yang ditangani adalah kelapa sawit, kakao, dan teh. Kemudian tanggal 26 September 2002 Kantor Pusat PTPN IV pindah dari Bah Jambi ke Medan (menempati kantor pusat eks PTP VIII, Jl. Kartini) dan kemudian pindah ke Jl. Suprapto No. 02 (eks gedung poldasu).

2. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Visi yaitu :

“Membangun PTP Nusantara IV (Persero) menjadi perusahaan agri bisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing, baik di sektor hulu dan hilir di tingkat nasional dan regional”.

Sedangkan Misi dari PTPerkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut :

a. Menjalankan usaha agri bisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa sawit dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit, teh jadi, serta produk turunannya yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

b. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.

c. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberikan

(5)

manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan dan stakeholder lainnya.

d. Mengelola usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan secara profesional dengan berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.

e. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam membangun kemitraan dan mengembangkan masyarakat lingkugnan (community development), koperasi, usaha kecil dan menengah, serta kelestarian lingkungan hidup.

Visi dan Misi tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Direksi dan Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015-2019 pada tanggal 3 November 2014.

3. Logo Perusahaan

(6)

Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon atau buah atau apapun yang mendekati bentuk tumbuhan, digambarkan dengan tiga pelepah diatas, dua pelepah dibawah. Pelepah diatas adalah mengartikan tiga unit Perkebunan antara lain Perkebunan Kelapa Sawit, Perkebunan Coklat, dan Perkebunan Teh. Kemudian dua pelepah dibawah mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV.

Empat bidang lengkung dibawah merupakan landasan yang menunjang ketiga unit diatasnya.Dibuat secara masif dan kokoh membawa pesan kuat, lengkungannya yang mengarah ke kiri dan ke kanan merupakan arah pengembangan/pemasaran, selain mempresentasikan industri hilir PTPN IV.Empat bidang lekung menganalogi angka 4 (empat) dari PTPN IV, maka disebutlah PTPN IV.

Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus menuju atau memusat ke suatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur estesis :

a. Hijau pada bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segara bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, dalam hal ini PTPN IV yang jernnih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja.

(7)

b. Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari pesaing di tiga produk yang dipasarkan.

Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya.

4. Strategi Perusahaan

Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya adalahsebagai berikut :

a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen, dan sistem kerja.

b. Mengadakan peremajaan/replanting tanaman secara teratur setiap tahun.

c. Optimalisasi kapasitas pabrik dengan melakukan pembelian TBS pihak III untuk menutupi kekurangan bahan baku oleh dari produksi kebun sendiri. d. Penerapan Standard Operations Procedure (SOP), pemeliharaan panen,

pengolahan dan perawatan pabrik secara konsisten.

e. Menerapkan Preventive Maintenance dan Replacement atau penggantian mesin.

f. Membangun membina pengamanan terpadu yang melibatkan seluruh SDM unit dan aparat keamanan.

(8)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Medan terdiri dari pimpinan tertingggi dipegang oleh Direktur Utama dan dibantu oleh Kepala Bagian serta oleh Direktur Utama dan dibantu oleh Kepala Bagian serta beberapa staf/pegawai yang didalamnya telah terlihat batasan-batasan dan pertanggungjawaban dari setiap bidang perkerjaan tersebut disamping tujuan antara satu seksi dengan seksi lainnya melalui fungsi masing-masing.

Penyusunan struktur organisasi sesuai dengan prinsip organisasi yang dilakukan sebelum operasi fisik perusahaan, agar berjalan sebagaimana mestinya. Pembentukan struktur organisasi secara umum diikuti dengan penyusunan analisa jabatan dan uraian jabatan yang mempertegas dalam pembagian pekerjaan dalam arti pekerja mengetahui siapa yang menjadi atasannya, pekerjaan apa yang diharapkan darinya, apa yang harus dikerjakannya, apa yang menjadi hak dan kewajibannya dan lain sebagainya. Oleh karena itu struktur organisasi sangat penting perannya untuk menghindari ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas perusahaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari PT. Perkebunan Nusantara IV Medan menggunakan struktur organisasi garis dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical, yaitu dari pimpinan tertinggi kepada komisaris dan direksi yang diteruskan kebagian lainnya di bawah departemen yang bersangkutan.

(9)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV

(10)

C. Job Description / Uraian Pekerjaan

PT. Perkebunan Nusantara IV Medan sesuai dengan SK Direksi No. 04.13/Kpts/43/VIII/2003 dan Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara IV No 04.15/Kpts/95/XI/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja mempunyai beberapa bidang yaitu terdiri dari :

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta keuntungan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Direksi

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar Pengadilan tentang segalan hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatsan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

3. Direktur Umum

(11)

a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran Perusahaan.

b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan tentang segalan hal dan segala kejadian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

c. Memimpin, mengkoordinasi dan mengsinkronisasikan pelaksanaan program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.

d. Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. 4. Direktur Produksi

Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Produksi.

b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Produksi.

c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Tanaman Pengolahan (termasuk P3TBS) dan Teknik.

d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. 5. Direktur SDM dan Umum

(12)

Tugas dan tanggung jawab Direktur SDM dan Umum adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat SDM dan Umum.

b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.

d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM, Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.

e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja, karir, remunerisasi dan purna tugas.

6. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengkordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat Keuangan.

b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat Keuangan.

c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran. d. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisars dan

RUPS.

(13)

Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah:

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaranperencanaan dan pengembangan,

b. Menyusun rencana kerja dan pengembangan anggaran perusahaan, c. Menjadi penghubung antara perusahaan dengan Bappepam-LK dan

Stakeholder.

8. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan adalah: a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran Sekretariat

perusahaan,

b. Mempersiapkan dan menyelenggarakan administrasi rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Pemegang Saham, DPR/DPRD yang berkaitan dengan kegiatan Direksi, serta menerbitkan dan meneruskannya ke Bagian Teknologi Informasi untuk pembuatan aplikasi hasil rapat pada fasilitas internet,

c. Mengurus dan menyelenggarakan administrasi dan arsip perusahaan. 9. Kepala Bagian SPI (Satuan Pengawasan Internal)

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian SPI adalah:

a. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen guna memastikan kecukupan sistem pengendalian dan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan Perundang-undangan yang mempunyai dampak signifikan pada kegiatan operasi perusahanaan,

(14)

b. Mengevalusi cara pengamanan aset dan melakukan verifikasi atas keberadaan aset,

c. Mengevaluasi kehandalan dan integritas informasi keuangan dan informasi operasi dan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengklasifikasi serta melaporkan informasi tersebut.

d. Memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses tata kelola (Governance) mencakup evaluasi rancangan dan implementasi.

10. Kepala Bagian Tanaman

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Tanaman yaitu:

a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang tanaman, b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih baik

guna meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja,

c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifikat dan biji Karet yang berkualitas,

d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang tanaman.

11. Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah:

a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan tahunan kepada pemegang saham,

b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian) intern dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada stakeholders (pemegang saham, Bapepam, Instansi terkait lainnya),

(15)

c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berkaitan dengan data keuangan.

12. Kepala Bagian Umum

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Umum adalah:

a. Mengurus penerbitan sertifikat Hak Guna Usahadan Hak Guna Bangunan Kantor Direksi,

b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi,

c. Melaksanakan analisa dan evaluasi keamanan perusahaan dalam upaya penyelenggaraan pengamanan personil, aset, informasi atau dokumen, lingkungan dan instalasi,

d. Melaksanakan investasi dan interogasi internal serta menuangkannya ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan resume hasil pemeriksaan. 13. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian adalah:

a. Menyusun kebijakan, program kegiatan dan kebutuhan anggaran perencanaan dan pengkajian.

b. Menyusun rencana kerja dan pengkajian anggaran perusahaan,

c. Merencanakan dan mengkaji serta merekomendasikan jenis industri hilir yang prosfektif bagi perusahaan.

d. Mengkaji dan menyusun rencana jangka panjang perusahaan. 14. Kepala Bagian Teknik

(16)

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Teknik adalah:

a. Merencanakan, memonitori dan mengevaluasi pekerjaan teknik yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin instalasi, sipil atau traksi dan alat berat,

b. Mengkaji dan mengembangkan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien,

c. Melaksanakan pengujian sarana dan metode baru bidang teknik. 15. Kepala Bagian Akuntansi

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Akuntansi adalah:

a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban.

b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal.

c. Memonitoring dan evaluasi kinerja karyawan pada bagian akuntansi.

d. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana kerja operasional di bagian akuntansi.

16. Kepala Bagian Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengembangan adalah:

a. Menjalankan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka pengembangan dan kerja sama strategi perusahaan, serta tata kelola perusahaan yang baik. b. Mengembangkan industri hilir yang telah dimiliki perusahaan,

c. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi,

(17)

d. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database secara konsisten dan up to date.

17. Kepala Bagian Teknologi

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Teknologi adalah:

a. Merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pengolahan dan pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik sesuai dengan permintaan pasar.

b. Menuntun norma atau standard fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan pendukung pengolahan pabrik.

c. Memonitor dan mengevaluasi mutu mulai dari bahan baku hingga produk jadi, lateks pekat, SIR, minyak sawit dan inti sawit.

d. Mengkaji dan mengembangkan manajemen pengolahan secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

18. Kepala Bagian Pengadaan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pengadaan adalah:

a. Merumuskan sistem dan prosedur pengadaan barang yang diperlukan perusahaan dan pengadaannya harus melalui kantor Direksi dan UnitKerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan pengadaan barang yang pelaksanaanya melalui Kantor Direksi dengan sistem penunjukan langsung.

c. Mengusulkan kepada Panitia Pelelangan Kantor Direksi untuk melaksanakan pelelangan pengadaan barang dengan cara penunjukkan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas dan pelelangan umum.

(18)

d. Membentuk daftar harga atau database PT. Perkebunan Nusantar IV untuk dapat digunakan sebagai pedoman menentukan harga limit dalam pembuatan anggaran belanja.

19.Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL) Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian KBL adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) program kemitraan dan bina lingkungan dan mengusulkannya ke Menteri Negara BUMN,

b. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait,

c. Menyusun studi kelayakan pembangunan perkebunan rakyat disekitar wilayah usaha perusahaan,

d. Membina kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dalam pengembangan dan pembangunan Perkebunan Rakyat.

Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi oleh manajer Grup yang bertanggungjawab pada Direksi, yang terdiri dari :

a. GUU – I : Bah Jambi, Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan Marihat.

b. GUU – II : Gunung Bayu, Mayang, Bukit Lima, Dolok Hilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.

c. GUU – III : Pabatu, Adolina, Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao, dan Sawit Langkat.

d. GUU – IV : Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa, dan PKS Sosa.

(19)

e. GUU – V : Marjandi, Bah Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birong Ulu.

f. GUU – VI : RS. Laras, RS. Pabatu, dan RS. Balimbingan.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

PTPN IV adalah anak perusahaan BUMN perkebunan yang bergerak pada bidang usaha Agroindustri. PT Perkebunan Nusantara IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas Kelapa Sawit dan teh yang mencakup pengelolaan areal dan tanaman, Kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. Total areal konsesi yang diusahakan PT Perkebunan Nusantar IV mencapai 175.735 Ha. Dari total area tersebut, areal tanaman menghasilkan 119.207,44 Ha, tanaman belum menghasilkan 11.699,34 Ha, Tanaman baru 125,22 Ha dan areal lain-lain 44.703 Ha. Produk yang dihasilkan antara lain: Minyak sawit (Crude Palm Oil ),Inti Sawit (Palm Kernel), Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel Meal (PKM), dan Teh jadi.

PT Perkebunan Nusantara IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan dilengkapi dengan 16 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 2 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 1 unit Kebun yang mengelola budidaya Teh dan 2 unit Pabrik Teh, 1 unit proyek pengembangan kebun plasma kelapa sawit, 1 unit perbengkelan dan kantor perwakilan Jakarta.

(20)

E.Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, Perusahaan ini terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan ini dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Capaian produksi TBS Kebun sendiri Triwulan I/2016 sebesar 422.172 ton berada dibawah RKAP Sebesar 35.869 ton atau 7,83% dan pembelian TBS sebesar 113.384 Ton, dibawah RAP sebesar 62.866 Ton atau 35,67%. Secara gabungan produksi TBS sebesar 535.556 Ton berada dibawah RKAP sebesar 98.734 Ton atau 15,57%.

Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 35.306 Ton atau 9,30%, sedangkan pembelian TBS Triwulan I/2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan sebesar 27.385 Ton atau 19,45%.

Realisasi produksi Daun Teh Basah Kebun Sendiri Triwulan I/2016 sebesar 9.377 Ton dibawah RKAP sebesar 494 Ton atau 5,00%. Dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 2002 Ton atau 27,15%.

Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2016 sebesar Rp 943,10 Miliar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.234,18 Miliar maka

(21)

berada dibawah RKAP sebesar RP 291,08 Miliar atau 23,58%. Realisasi Biaya secara keseluruhan Triwulan I/2016 sebesar Rp 941,57 Miliar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1218,59 Miliar maka realisasi biaya dibawah RKAP SEBESAR rp 277,02 Miliar atau 22,73%.

Capaian laba setelah PPH Triwulan I/2016 sebesar Rp 1,15 Miliar, jika dibandingkan dengan laba RKAP sebesar Rp 11,54 Miliar, berada dibawah RKAP sebesar Rp 10,39 Miliar ATAU 90,03%.

Laporan posisi keuangan per 31 Maret 2016 ditutup dengan total aset sebesar Rp 12.399,80 Miliar dibandingkan per 31 desember 2015 Rp 12.737,11 Miliar mengalami penurunan sebesar Rp 337,31 Miliar atau 2,65%. Hal ini terutama disebabkan menurunnya nilai hutang usaha sebesar Rp 312,39 Miliar atau 79,71%.

Gambar

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV

Referensi

Dokumen terkait

Dari Data Interval korelasi yang terbesar terhadap kemampuan pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi di tingkat tersier adalah aspek Organisasi P3A, hal ini

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai upaya untuk mengungkap dan mendokumentasikan khasanah budaya di masyarakat Kampung Naga terkait matematika yang dapat digunakan sebagai

Lingkungan fisik stasiun 7 dan 8 perlu dijaga karena lokasinya berdekatan dengan lokasi kegiatan PLTD/G yang memungkinkan tercecernya limbah minyak/oli dan sampah organik,

Bogor: Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Insttut Pertanian Bogor.. Patogenesis

Dana alokasi khusus adalah alokasi dari anggaran pendapatan dan belanja negara kepada provinsi kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang

Kedua, dengan merujuk cerita/ isi, maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam novel Sang Hafidz dari timur karya munawir borut baik nilai

bisa ditarik adalah bahwa jika benar pesantren telah dirintis oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim sebagai penyebar Islam pertama di Jawa, maka bisa dipahami apabila para

Dari data diatas terlihat bahwa, angka kejadian kasus koksidiosis tertinggi terjadi pada kelompok pemeliharaan semi intensif (P1) dan tradisional (P0) dengan tingkat sanitasi yang