• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Membilang 1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini - UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MEMBILANG MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PIJAK ANGKA PADA SEMESTER GENAPKELOMPOK B TK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Membilang 1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini - UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MEMBILANG MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PIJAK ANGKA PADA SEMESTER GENAPKELOMPOK B TK "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dalam Membilang 1. Pengertian Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Istilah kognitif mulai banyak dikemukakan ketika teori Jean Piaget banyak di tulis dan di bicarakan lagi pada kira – kira tahun 1960-an.

Menurut Monk dkk (2006:208), kognisi adalah pengertianyang luas mengenai berpikir dan mengamati, tingkah laku yang melibatkan orang lain memperoleh pengertian yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian.

Menurut Sujiono (2007:3.46),pengertian kognisi sebenarnya meliputiaspek-aspek struktur kognitif yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu.Pendekatan ini didasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya.

(2)

Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan(intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama pada ide-ide dan belajar.

Sujiono (2007:3.48), beberapa ahli psikologi yang berkecimpung dalam bidang pendidikan mendevinisikan intelektual atau kognitif dengan berbagai peristilahan diantaranya:

a. Terman mendefinisikan bahwa kognitif adalah kemampuan berpikir secara abstrak.

b. Colvin mendefinisikan bahwa kognitif adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya.

c. Henman mendefinisikan bahwa kognitif adalah intelektual ditambah dengan pengetahuan.

d. Hunt mendefinisikan bahwa kognitif adalah teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra.

Pamela Minet(dalam Sujiono:2007:3.49) mendefinisikan bahwa perkembangan intelektual adalah sama dengan perkembangan mental,sedangkan perkembangan kognitif adalah perkembangan pikiran.

Menurut Patmonodewo (2003:27) mendefinisikan perkembangan kognitif adalah kemampuan yang luas mengenai berpikir dan mengamati tingkah laku-tingkah laku yang melibatkan orang lainmemperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.

(3)

pengetahuan yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkunganya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka kemampuan kognitif adalah kesanggupan individu dalam berpikir secara abstrak, menyesuaikan diridengan lingkunganya serta memproses informasi yang di peroleh oleh indra. Indera yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata.

2. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, dalam Woolfolk (2009:49) ada 4 tahap perkembangan kognitif diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Stadium sensori motorik (0-24 bulan)

Pada tahap ini piaget berpendapat selama stadium sensori motorik ini, intelegensi anak baru nampak dalam bentuk aktifitas motorik sebagai reaksi stimulasi sensorik.Dalam stadium ini yang paling penting adalah tindakan kongkrit dan bukan tindakan imaginer atau hanya dibayangkan saja.

b. Stadium pra-oprasional (2-7 tahun)

Proses berpikir anak berpusat pada penguasaan symbol-simbol misalnya kata–kata yang mampu mengungkapkan pengalaman masa lalu. Berpikirnya masih egosentris,dan sangat memusat.

c. Stadium oprasional kongkrit ( 7-11 tahun)

(4)

d. Stadium formal oprasional (11 tahun keatas)

Pada tahapan ini anak sudah mampu mengatasi masalah yang bersifat abstrak.

(5)

3. Media Pengembangan Kognitif

Media berasal dari bahasa Latin yang artinya "antara".Pengertian tersebut menggambarkan suatu perantara dalam penyampaian informasi dari suatu sumber pada penerima.Dalam konteks sekolah sumber informasi adalah guru dan penerimanya adalah anak.

Menurut Gagne (dalam Azhar, 2007:4) media adalah benbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong anak untuk belajar.Sedangkan Briggs (dalam Azhar, 2007:4) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar.

Dari beberapa uraian di atas penulis menggunakan jenis media alat pemainan yaitu alat permainan edukatif "Pijak Angka",yang merupakan alat permainan edukatif yang sederhana, diset dengan menarik dan memberi kenyamanan pada anak pada saat bermain, mulai dari warna yang menarik dan bahan yang digunakan aman dan tidak berbahaya untuk anak, sehingga tujuan pembelajaran akan lebih optimal. 4. Kemampuan Membilang Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang mengalami suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalamberbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk dalam Yuliani,1992:18 ).

(6)

untuk mengembangkan berbagai potensi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui pemainan berhitung dan membilang.Pemainan berhitung dan membilang di TK diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja,tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional.Oleh karena itu dalam pelaksanaanya haus dilakukan secara menarik dan bervariasi (Depdiknas tahun 2000).

Permainan berhitung dan membilang merupakan bagian dari matematika yang dibutuhkan untuk menumbuh kembangkan ketrampilan berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari,terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematis. Dengan kata lain, permainan berhitung dan membilang di TK dipelukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika, sehingga secara mental anak siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut disekolah dasar,seperti pengenalan konsep bilangan,lambang bilangan,warna,bentuk,ukuran,ruang dan posisi melalui berbagai bentuk alat permainan yang menyenangkan (Depdiknas 2000).

Secara khusus permainan berhitung dan membilang di TK bertujuan agar anak dapat berpiki logis dan sistematis sejak dini,melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkit,gambar-gambar,atau angka- angka yang terdapat disekitar anak,dapat menyesuaikan diri dengan lingkunganya,memiliki ketelitian,konsentrasi,abstraksi dan daya apresiasi tinggi,memiliki pemahaman konsep uang dan waktu,serta dapat memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

(7)

berkembang sangat pesat pada kurun usia nol sampai dengan prasekolah (4-6 tahun).Oleh sebab itu,usia prasekolah sering disebut dengan “masa peka belajar”.Pernyataan itu didukung oleh Bunyamin S.Bloom yang

menyatakan bahwa 50% dai potensi intelektual anak sudah terbentuk di usia 4 tahun kemudian mencapai sekita 80% pada usia 8 tahun.

Sejalan dengan beberapa teori yang telah dikemukakan di atas,pemainan berhitung dan membilang di TK seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung dan membilang di jalur matematika diantaranya (Depdiknas 2000):

a. Penguasaan konsep

Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan denangan menggunakan benda dan peistiwa kongkret,sepeti pengenalan warna bentuk dan bilangan sederhana.

b. Masa Transisi

Proses berpikir yang meupakan masa peralihan dari pemahaman konkrit menuju pengenalan lambang bilangan yang abstrak,dimana benda kongkit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya.Hal ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anka yang beraneka ragam.

c. Lambang

(8)

B. Alat Permainan Edukatif (APE)”Pijak Angka” Sebagai Metode Pembelajaan di TK

1. Alat Permainan Edukatif

a. Pengertian Alat Permainan Edukatif

Di Taman Kanak-kanak dalam usaha mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak selalu berdasarkan pada unsur bermain.Bermain sebagai bentuk kegiatan belajar di TK haruslah bermain yang kreatif dan menyenangkan(tidak menimbulkan perasaan takut pada anak).Untuk itu guru dituntut untuk selalu menyediakan sarana berupa alat bermain yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, Zainal (2009:46).

Menurut Tedjasaputra (2001:81-82), alat permainan edukatif adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Alat permainan edukatif mempunyai beberapa ciri/kriteria diantaranya adalah:

a) Dapat digunakan dengan berbagai cara, tujuan, dan manfaat. b) Ditujukan untuk anak prasekolah berfungsi mengembangkan

aspek perkembangan kecerdasan dan motoric anak. c) Aman

d) Membuat anak terlibat secara aktif.

(9)

selalu dapat mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, kognitif, dan adaptasi lingkunganya.

Bermain membawa harapan dan antisipasi tentang dunia yang memberikan kegembiraan,dan memungkinkan anak untuk berkhayal seperti sesuatu atau seseorang, suatu dunia yang dipersiapkan untuk berpetualang dan mengadakan telaah, suatu dunia anak-anak Gordon & Bown dalam Moeslichatoen (2004:32).

Bermain merupakan kekuatan hidup.Bermain merupakan sesuatuyang esensial bagi kelestarian hidup manusia.Oleh karena begitu besar nilai bermain pada kehidupan anak, maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanaaan program kegiatan anak prasekolah merupakan syarat mutlak yang utama dan tidak bisa diabaikan.Bagianak prasekolah belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar menurut Isjoni (2011:88).

Alat bermain yang kreatif dan menyenangkan yaitu berupa alat permainan edukatif.Menurut Bina Keluarga dan Balita (dalam Zainal 2009:46), yang dimaksud dengan alat permainan edukatif adalah alat permainan yang dapat memberi rangsangan dan dorongan pada setiap aspek perkembangan yang dimiliki anak usia dini mulai dari perkembangan kognitif,bahasa,sosial emosional,moral dan nilai agama,dan seni.

b. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif

(10)

1) Alat Peraga yaitu alat bantu mengajar/mendidik supaya apayang diajarkanmudah di mengerti oleh peserta didik. Alat peraga ini biasanya hanya berfungsi member contoh memperagakan saja sehingga tidak dapat digunakan untukbermain bersama anak.

2) Alat bermain yaitu alat yang dapat dimainkan oleh anak sambil belajar. Alat ini dapat berupa alat yang dapat dimainkan,dibentuk, disusun, dan dipasang-pasang oleh anak.

Di sini anak aktif memainkan alat tersebut sehingga dapat merangsang perkembangan kemampuan-kemampuan anak.Alat bermain inibisa berupa buatan guru sendiri maupun alat bermain yang dapat dibeli.

c. Fungsi Alat Permainan Edukatif

Menurut Zainal (2009:47), penggunaan APE dalam kegiatan belajar mengajar berfungsi antara lain sebagai berikut:

1) Menciptakan situasi belajar/bermain uang menyenangkan bagi anak untuk melakukan berbagai kegiatan.

2) Membantu anak didik melakukan berbagai jenis kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan taraf perkembangan.

(11)

4) Membantu anak didik dalam kaitanya dengan pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.

d. Prinsip-Prinsip Alat Permainan Edukatif

Menurut Zainal (2009:47-48), prinsip-prinsip APE di TK khususnya alat praga dan alat bermain mencangkup hal-hal sebagai berikut:

1) Alat bermain dipersiapkan sesuai dengan tujuannya.

2) Alat bermain bersifat member pengertian /menjelaskan konsep. 3) Alat bermain dapat mendorong kreativitas anak memberi

kesempatan bereksperimen dan bereksplorasi. 4) Alat bermain dapat menimbulkan kreatifitas anak. 5) Alat bermain harus aman tidak membahayakan anak. 6) Alat bermain menarik dan menyenangkan.

7) Alat bermain dapat digunakan secara individual maupun klasikal 8) Alat bermain sebaiknya memenuhi unsure keindahan dan

kerapian.

9) Alat bermain dapat melibatkan penggunaan pancaindra

sebanyak mungkin.

10) Bahan mudah didapat,murah, dan sedapat mungkin diambil darialamsekitar.

11) Alat bermain harus sesuai dengan kebenaran ukuran, ketelitian, dan jelas.

(12)

13) Alat bermain sesuai tingkat perkembangan anak. 14) Alat bermain hendaknya multiguna.

e. Syarat-Syarat Pembuatan Alat Permainan Edukatif 1) Segi Edukatif

a) Kesesuaian dengan Program Kegiatan Belajar Untuk

mencapaitujuan yang telah ditetapkan, alat peraga harus sesuai dengan Program Kegiatan Belajar.

b) Segi kesesuaian dengan diktaktik metodik yang termasuk dalam segi ini antara lain:

- Alat peraga harus sesuai dengan tingkat kemampuan

anak.

- Dapat mendorong aktifitas dan kreativitas anak

- Membantu kelancaran dan keberhasilan belajar mengajar.

2) Segi Teknik a. Kebenaran

Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran yang ditinjau dari konsep ilmu.

b. Ketelitian

Alat peraga dibuat kurang teliti, dapat menimbulkan kesalahan konsep atau tidak dapat memenuhi fungsinya. c. Keawetan

(13)

d. Ketahanan

Tidak mudah berubah, dalamarti evektivitasnya tetap walaupun dalam perubahan cuaca dan sebagainya.

e. Kemudahan dalam pemakaian

Alat peraga itu dikatakan baik apabila alat-alat tersebut mudah dipakai oleh guru

f. Keamanan

Alat peraga harus aman dan tidak membahayakan pemakai g. Ketepatan ukuran

2. Alat Permainan Edukatif Pijak Angka

Alat permainan edukatif “Pijak Angka” merupakan bagian dari Alat Permainan Edukatif sederhana yang dapat digunakan dalam pengembangan kognitif anak TK, media bermain yang tidak berbahaya,menyenangkan,dan bisa membantu guru menghubungkan satu hal dengan hal yang lainya.Perangkaian kemampuan kognitif yang telah di berikan bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan APE “Pijak Angka” tersebut.

a. Kelebihan APE Pijak Angka

Adapun kelebihan dari APE Pijak Angka diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Motivasi

(14)

mampu membantu anak mengerjakan tugas yang harus di selesaikan dengan menyenangkan.

2) Emosi

Belajar yang melibatkan kegembiraan,emosi dan perasaan pribadi,disamping intelektual,akan sangat mempengaruhi anak dan akan berkesan lebih lama.APE pijak angka mampu menjadi alat yang sangat kuat dalam membangkitkan respon emosional seperti simpatik,menyayangi,dan gembira.Dengan adanya respon emosional tersebut di harapkan dapat meningkatkan motivasi belajar anak didik .

3) Perbedaan individul

Jenis APE ini bisa menyajikan materi untuk berbagai tingkatan pemahaman anak yang akan menggunakan APE tersebut.

4) Tujuan Belajar

Pijak angka mampu mempercepat pencapaian tujuan belajar dan bermain dengan cara memberi tahu anak tentang apa yang bisa ia harapkan dari proses belajarnya dan bermainnya. b. Kekurangan APE Pijak Angka

Disamping kelebihan dari APE Pijak Angka,tentunya ada kekurangan dari alat permainan tersebut diantaranya.

1) Setiap APE untuk anak TK masih membutuhkan penjelasan dari gurunya,

(15)

sebelum APE digunakan agar perhatian anak tidak jauh dari alat bermain yang digunakan,

3) Memerlukan perawatan yang khusus karena Pijak Angka terbuat dari bahan yang kurang tahan lama,

4) Disamping itu tidak dapat di produksi dalam waktu cepat dan cenderung tidak sama persis dengan satu dengan yang lainya. c. Manfaat Alat Permainan Edukatif Pijak Angka

Alat Permainan Edukatif “Pijak Angka”memiliki manfaat diantaranya:

1) pijak angka mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak anak,sehingga dapat berfungsi secara optimal, mengatasi keterbatasan pengetahuan (pengalaman) yang di miliki anak,

2) memungkinkan interaksi langsung antara anak dengan lingkunganya,dapatmembandingkan keinginan dan minat baru, 3) membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar, 4) meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi pada saat

anak bermain berkelompok.

d. Langkah-langkahpembuatan“Permainan Pijak Angka”

(16)

e. Langkah – langkah permainan pijak angka:

Guru memperkenalkan jenis permainan pijak angka ke anak anak,kemudian guru memperlihatkan satu demi satu gambar pijak angka, sambil mengucap angka 1, sampai dengan 20 dan bertanya”siapa tau ini warnanya apa?” anak menjawab “kuning,dll”,setelah itu guru mulai membagi anak menjadi beberapa

kelompok ketika bermain secara kelompok,dan mengintruksikan untuk berbaris berbanjar ketika bermain secara individu,kemudian guru menginstruksikan cara pindah dari angka 1 ke 2 dengan melompat dengan 2 kaki,dan berdoa bersama sebelum kegiatan dan bermain.

C. Kriteria Keberhasilan 1. Pedoman Penilaian

Menurut Howard Gradner dalam Yus (2005:31) penilaian merupakan upaya memperoleh informasi mengenai ketrampilan dan potensi diri individu dengan dua sasaran Pertama, memberikan umpan balik dan bermanfaat kepada individu yang bersangkutan.Kedua, sebagai data yang bergunabagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

(17)

pengambilan keputusan pendidikan anak yang berguna bagi peserta didik. Menurut Depdiknas (2010:10) penilaian dilaksanakan secara integrative dengan kegiatan pembelajaran.Dalam pelaksanaan penilaian mengacu pada kemampuan yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan yang telah direncanakan dalam tahapan tertentu.Guru menilai kemampuan yang hendak dicapai,guru mengacu pada indicator seperti yang telah diprogramkan dalam (RKH).Adapun pencatatan hasil penilaian dilakukan sebagai berikut:

a. Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian direncana kegiatan harian (RKH).

b. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai indicator seperti diharapkan pada RKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada kolom penilaian di tuliskan nama anak dan diberi tanda satu bintang ().

c. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai indicator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapat tanda dua bintang(). d. Anak yang sudah berkembang (BSH) pada indicator pada RKH

mendapat tanda tiga bintang(  ).

e. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indicator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang(  )

(18)

2. Kriteria Atau Indikator Hasil Belajar

Menurut Sujiono (2008:10-19) indikator merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi dasar. Apabila serangkaian indikator dalam satu kopetensi dasar sudah tercapai berarti tarjet kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi. Indikator ini dapat digunakan sebagai dasar penilain terhadap anak dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.

Menurut Zainal (2009:56), indicator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.

Kriteria atau indikator keberhasilan dalam membilang yang digunakan pada kurikulum di TK tahun 2004 salah satu diantaranya:menyebut urutan bilangan,membilang (mengenal konsep) bilangan dengan benda-benda,menghubungkan kosep bilangan dengan benda-benda (anak tidak disuruh menulis),mengenal lambang bilangan atau angka (anak tidak disuruh menulis).Sedangkan kriteria atau indikator pada kuikulum TK 2010 salah satu diantaranya adalah sebagai berikut:membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 (semester II dan 1-10 semester I),membilang dengan menunjuk benda 1-10 (mengenal konsep bilangan dengan benda),menunjuk urutan bilangan untuk bilangan 1-10,dan memghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10.

(19)

No Indikator Keberhasilan (Kemampuan Membilang)

Hasil Penilaian 1 Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20

2

Membilang dengan menunjuk benda 1-20 (mengenal konsep bilangan dengan benda) 3 Menunjuk urutan bilangan untuk bilangan 1-20 4 Mengurutkan bilangan 1-20

Keterangan:

 :Kemampuan anak belum berkembang(BB)  :Kemampuan anak mulai berkembang (MB)

 :Kemampuan anak berkembang sesuai harapan (BSH)  :Kemampuan anak berkembang sangat baik (BSB)

(20)

D. Kerangka Berpikir

Pemahaman bahwa anak adalah pembangun yang aktif atas pengetahuan dan perkembanganya,dan pembelajaran merupakan hasil atas proses interaktif,maka guru anak usia dini perlu memahami bahwa permainan merupakan konteks pendukung yang sangat tinggi dalam proses perkembangan anak.Vygotsky (dalam Yus,2011:57-58) meyakini bahwa bermain merupakan pengantar dan kebutuhan pada suatu tahap perkembangan melalui bahasa tulisan akan tumbuh bahasa oral melalui alat.Peneliti menunjukan pentingnya bermain “pijak angka”sebagai konteks dari

pembelajaran pada anak usia dini,yang dapat member sumbangan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini.

Identifikasi penyebab terjadinya masalah diperoleh melalui hasil analisis dari kegiatan observasi terhadap metode pengajaran guru dan bagaimanaanak mengikuti proses pembelajaran maupun dokumentasi hasil karya anak.Berdasarkan hasil observasi tersebut ditemukan bahwa pembelajaran pengenalan bilangan kurang dikuasai anak kelompok B TK Pertiwi Hastarini Susukan,selain itu masalah itu muncul karena guru belum memaksimalkan metode dan alat peraga dalam pembelajaran membilang.Oleh karena itu,peneliti mencoba memberikan alternative pemecahan masalah tersebut melalui metode permainan “Pijak Angka” dengan kerangka kegiatan

(21)

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, diyakini bahwa melalui kegiatan bermain pijak angka dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam membilang pada anak didik kelompok B semester genap di TK Pertiwi Hastarini Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2012 / 2013.

Kondisi Awal Minat belajar kurang, anak

kurang tertarik kemampuan kognitif anak dalam

membilang dan mengenal Guru belum memaksimalkan

metode dan alat peraga pada saat proses pembelajaran

Gambar

gambar simbolik dalam berpikir, memecahkan masalah,dan aktifitas
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Setiap organisasi atau perusahaan sebaiknya memiliki staff kehumasan yang dapat meningkatkan citra dari perusahaan atau organisasi tersebut termasuk di Ashram

Penulis dalam penelitian ini menggunakan aplikasi yang ada pada ArcGIS yaitu Aplikasi ArcMap adalah aplikasi GIS untuk pemetaan dengan komputer, dimana sudah dijelaskan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Mochamad Yoga Pratama 2014

1 Program pelatihan yang dibuat sudah sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai perusahaan 2 Program pelatihan telah. menjelaskan apa yang menjadi

Dari hasil perancangan dan pengamatan menunjukkan program penyandi enkripsi dan dekripsi dengan algoritma Blowfish berhasil menyandikan data 64 bit dan program algoritma

This study was about designing a set of computer -based reading materials using task-based learning for the first grade students of Senior High School of SMA N 9

Memberikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari botol plastik dengan sasaran remaja RT 33 di Desa Banaran Pedukuhan 8 Banaran.. 1x200”

puli dan sabuk untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang kincir angin, sehingga akan menghasilkan Energi Listrik. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat