• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Wahyu Wiji Pamungkas BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Wahyu Wiji Pamungkas BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang besar, persebaran penduduk yang tidak merata dan minimalnya lapangan pekerjaan dan tingginya gaji serta fasilitas yang dijanjikan menyebabkan munculnya fenomena migrasi tenaga kerja, selanjutnya para pekerja ini dikenalkan dengan istilah pekerja migran atau dengan istilah TKI (tenaga kerja indonesia) (Nirmanmaul, 2010). Di Indonesia penegrtian ini merujuk pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baik itu laki-laki maupun perempuan.

Pengertian TKI dari pasal 1 bagian (1) Undang - Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

(2)

Sedangkan jumlah pengiriman TKI salah satu wilayah kabupaten Banyumas provinsi Jawa Tengah jumlah TKI data dari Disnakertras Kabupaten Banyumas regitrasi berdasarkan Negara penempatan tahun 2013, Negara penempatan peringkat pertama adalah di Negara Taiwan dan kedua adalah Singapuran dengan jumlah TKI yang dikirim kebanyakan adalah wanita yaitu sebanyak 237 orang. Berdasarkan data yang diperoleh, Kabupaten Banyumas pada tahun 2011 yang menjadi TKI sebanyak 8,075 dan pada tahun 2012 sebanyak 2,827 dengan persentase 1.1 % TKI kerja luar negeri.

Kebijakan penempatan tenaga kerja ke luar negeri tersebut memberikan dampak positif antara lain menambah devisa negara terutama daerah asal TKI dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI (2008), pemasukan devisa dari TKI (remitansi) naik sebesar 37,3 persen, mencapai 8,24 milyar dolar AS (Rp 80,24 trilyun).

(3)

kebut-kebutan, mencuri dan seks bebas. Pendidikan anak menjadi tidak normal, anak hanya mendapat status sekolah saja namun hasilnya nol atau anak tidak mendapatkan ilmu (tidak berprestasi). Dalam penelitian di desa Penyingkiran, kabupaten Karawang, Jawa Barat. Terungkap bahwa akibat ditinggal ibu, banyak anak mengalami keterlambatan pertumbuhan secara fisik dan perkembangan kemampuan. Di usia seperti itu, ayah anak atau pengasuh lainnya tidak bisa menggantikan peran ibu.

Oleh karena itu juka susunan keluarga yang tidak lengkap seperti hanya ayah atau ibunya saja, dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan dalam mendidik seorang anak. Pengertian orang tua menurut Brook (2011) adalah pengasuhan yang diberikan kepada anak maupun dalam pendidikan ditentukan oleh kualitas kesiapan dari keluarga untuk melaksanakan tugas – tugasnya, khususnya dalam hal edukasi (pendidikan). Dari ketidakseimbangan pengsuhana orang tua memunculkan perubahan peran orangtua yang seharusnya sebagai pendidik, pelindung, tenaga pengarah, penasehat, dan penganggung jawab (Anonim, 2014). Orangtua yang melaksanakan perannya dengan baik maka akan memberikan pengasuhan terhadap anak dengan baik dan memberikan pengaruh yang positif dalam hal perilaku sosialnya.

(4)

mengalami kesulitan orangtua bisa menempatkan diri sebagai teman untuk berdisikusi memecahkan masalah dan sebagainya. Adapun figur orangtua mengikuti dari belakang terhadap anaknya, ini dilakukan jika anak-anak dianggap telah cakap melaksanak-anakan tugas-tugas yang harus dikerjakan sehingga orangtua bersifat memantau belaka, namun jika kemungkinan terjadi penyelewengan maka tugas orangtua adalah mengingatkan.

Tugas orangtua adalah membimbing, mengajarkan dan mendisiplinkan. Setiap keluarga mempunyai sifat dan gaya pengasuhan yang berbeda dengan keluarga yang lain. Ketika anak melakukan kesalahan maka orang tua akan menerapkan pendisiplinan yang berbeda-beda antara lain: Otoriter (authoritarian), demokratis (authoritative) dan permissive (membiarkan) dalam merubah perilaku anak.

Perilaku sosial menurut Baron dan Byrne (2005) adalah perilaku yang menggambarkan perilaku umum yang ditunjukan oleh individu dalam masyarakat, yang pada dasarnya sebagai respon terhadap apa yang dianggap dapat diterima atau tidak dapat diterima oleh kelompok sebaya seseorang. Banyak keluarga TKI dengan perilaku sosial anak melakukan perbutan yang tidak dapat diterima oleh lingkungan dan mayarakat.

(5)

Padahal fungsi dan keutamaan bekerja dirumah bagi seorang ibu berdampak pada suami dan anaknya. Ini dibuktikan dengan banyak dari orang tua yang bekerja diluar kota maupun menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang memengkinkan anak menjadi kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Dari beberapa peneliti di UGM dan kampus lain menyebutkan bahwa anak-anak keluarga TKI lebih banyak mengalami gangguan emosional, masalah perilaku sosial, dan hiperaktif. Sekitar 40.000 anak TKI di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak (Ririn, 2012). Selain itu dari data UNICEF menyatakan bahwa jumlah presentase kenakalan remaja di Indonesia meningkat pada tahun 2012 yakni sekitar 26,7 persen dari 63,4 anak di seluruh Indonesia (Anonim, 2012).

(6)

Fenomenologi Pengasuhan Orang Tua dengan Perilaku Sosial Anak pada Keluarga TKI”.

B. Rumusan Masalah

Pengasuhan adalah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan anak, termasuk dalam hal ini yang harus diketahui oleh keluarga TKI untuk membentuk perilaku sosial anak sesuai dengan perkembangan anak, nilai-nilai dan norma yang berlaku (Brook, 2001). Perilaku sosial adalah pola interaksi dan tindakan antara individu yang digambarkan dalalam perilaku umum dengan ditunjukan kepada masyarakat, yang pada dasarnya untuk mendapatkan respon terhadap apa yang dianggap dapat diterima dan tidak diterima oleh masyarakat, salah satu keadaan yang berpengaruh yaitu pola asuh orang tua. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin

mengetahui “mengeksplorasi fenomenologi pengasuhan orang tua dengan

perlaku sosial anak pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Gumelar Kecamatan Gumelar”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengeksplorasi fenomenologi pengasuhan orang tua dengan perilaku sosial anak pada keluarga TKI di Desa Gumelar Kecamatan Gumelar. 2. Tujuan Khusus

(7)

b. Mengeksplorasi pengasuhan pada anak dari keluarga TKI di Desa Gumelar Kecamatan Gumelar.

c. Mengeksplorasi perilaku sosial anak pada keluarga TKI di Desa Gumelar Kecamatan Gumelar.

D. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh ilmu baru sebagai tambahan pengetahuan dan merupakan pengalaman yang berharga dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya atau bahan bacaaan untuk masyarakat dan adik-adik tingkat.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat khususnya keterkaitan pengasuhan orangtua, perubahan perilaku sosial dan psikologis anak.

(8)

4. Bagi Orangtua

Sebagai referensi dalam memberikan pengasuhan yang baik pada anaknya, memberikan pengetahuan tentang pengasuhan yang sesuai dengan perkembangan anak agar menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.

E. Penelitian Terkait

1. Yuli Canrasari (2010), berjudul “Pola komunikasi keluarga dan pola

asuh anak TKW”. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kualitatif.

(9)

Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah pada variabel penelitian, pada penelitian Yuli Canrasari variabel adalah pola komunikasi keluarga sedang pada peneliti ini adalah perikau sosial anak.

2. Luluk D. K. (2011) berjudul “Keharmonisan keluarga TKW dalam

perspektif gender (studi di Donomulyo Malang)”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah segala hal yang berkaitan dengan masalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan masalah keharmonisan dalam keluarganya. Oleh karena itu yang menjadi sumber data bagi peneliti adalah aktor, peristiwa dan literature yang didapatkan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian Terjadinya pergeseran peran, pola kerja dan pola asuh banyak yang menyebabkan terjadinya ketidakharmonisan keluarga, dan perkembangan psikologis anak terhambat karena ada beberapa kasus perceraian yang terjadi pada TKW. Secara ekonomi (materi) memang kebanyakan sukses, tetapi dalam konsep kerukunan, keutuhan rumah tangga, ternyata banyak juga yang bermasalah. Keputusan perempuan menjadi TKW seringkali juga tidak atas kesepakatan dengan suami, tetapi hanya lebih didasarkan atas tuntutan ekonomi.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penelitian di Dusun Polaman Argorejo dari 90 responden yang diteliti, responden yang tidak aktif mengikuti senam

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara.proses pengubahan gelombag listrik/electromagnet menjadi gelombang suara terjadi karna

[r]

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Berangkat dari masalah yang ditemukan, penulis mengadakan penelitian dengan metode studi pustaka, observasi, perancangan, instalasi, uji coba serta implementasi untuk menemukan