HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER DENGAN KUNJUNGAN LANSIA LAKI-LAKI KE POSYANDU LANSIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan Oleh
GALIH NUR RAHMAWATI NIM : A11300894
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juni 2017
Galih Nur Rahmawati 1), Hendri Tamara Yuda2), Irmawan Andri Nugroho3) ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KADER DENGAN KUNJUNGAN LANSIA LAKI-LAKI KE POSYANDU LANSIA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN
Latar Belakang: Posyandu lansia merupakan fasilitas kesehatan lansia untuk memantau kesehatan lansia. Pada kenyataannya seorang lansia kurang aktif dalam memanfaatkan pelayanan posyandu lansia, terutama lansia laki-laki. Perlu dukungan keluarga dan kader untuk meningkatkan kepatuhan lansia dalam kunjungannya ke posyandu lansia. Bentuk dari dukungan keluarga adalah dukungan informasional, emosional, penghargaan dan instrumental. Bentuk peran kader meliputi peran sebagai perencana kegiatan, komunikator, penggerak dan pemberi pelayanan.
Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Klirong 1.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel 47 responden dari jumlah populasi 47 responden lansia laki-laki yang berkunjung ke posyandu lansia. Teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Analisa data menggunakan analisa deskriptif dan analisa bivariate menggunakan uji statistic Chi Square. Dan Analisa multivariat menggunakan uji statistic Regresi Logistic.
Hasil : Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil untuk dukungan sosial keluarga p-value 0,002 (p<0,05) dan dukungan kader p-value 0,003 (p<0,05) yang artinya ada hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.
Recomendasi : Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya kunjungan lansia laki-laki.
Kata Kunci : dukungan sosial keluarga, kader, kunjungan lansia laki-laki 1. Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
NURSING STUDY PROGRAM
vii Thesis, Juni2017
CORRELATION SOCIAL SUPPORT FAMILY AND CARDER WITH VISIT LANSIA PLAY TO POSYANDU LANSIA IN WORKING AREA
PUSKESMAS KLIRONG 1 KABUPATEN KEBUMEN
Galih Nur Rahmawati1), Hendri Tamara Yuda2), Irmawan Andri Nugroho3) ABSTRACT
Background: Elderly posyandu is a health facility to monitor the health of elderly. In reality, elderly are less active in utilizing elderly posyandu service, especialy elderly men. It needs family support and cadres to improve adherence of elderly in their visit to elderly posyandu. the form of family support is information, emotional, rewarding and instrumental support. The role of the cadre include the role of an activity planner, communicator, activator and service provider.
Objective: To fine the correlation between family and cadre social support and the frequensi of male elderly visit the elderly posyandu
Method: This research used descriptive correlation method with cross sectional approach. Number of samples 47 respondents from the total population of 47 elderly male respondents who visited elderly posyandu. Sampling technique with total sampling. Data analysis using descriptive analysis and bivariate analysis using Chi Square statistical test. And multivariate analysis using regression logistic statistic test.
Result : Based on the research, the result obtained for the family social support of p-value 0,002 (p<0,05) and p-value 0,003 (p<0,05) cadre support mean the there is correlation of social support of family an cadres with visit of elderly men to elderly posyandu.
Recommendation : For further research is expected to explore factors that affect the lack of visits of elderly men.
Keywords: family social support, cadres, elderly visit of men
1. Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
viii
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarokatuh.
Alhamdudillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ini. Tak henti-hentinya penulis mengucapkan syukur padamu ya Rabb serta sholawat dan salam penulis lantunkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW. Perkenankanlah penulis mempersembahkan karya ini untuk orang tercinta yang selama ini ada disamping penulis yang selalu berdoa untuk penulis tanpa penulis tahu isi doanya, tapi penulis yakin doa mereka di tujukan kepada penulis. Semoga karya ini menjadi kebanggan bagi keluarga tercinta.
Penulis persembahkan karya ini untuk seorang yang tak kenal lelah berusaha untuk penulis dalam hal apapun, meskipun dengan wajah datarmu tetapi kau sangat menyayangi penulis demi apapun ayah tercinta (Bapak Jayimun), serta yang selalu menyayangi dengan caramu yang lembut dan penuh dengan senyuman, kaulah segalanya, kau tak tergantikan dari apapun mama yang tersayang (Ibu Ponem Sudiyani).
ix MOTTO
“Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras”
“Hidupku Hidupnya, jadikanlah hidup kita berguna bagi semua”
“Jangan jadikanlah dirimu kertas putih kosong, tapi jadikanlah dirimu sebuah pena yang akan mengisi berlembar-lembar kertas kosong tersebut”
“Patuhi dan sayangilah orang tua kita, doa mereka segalanya bagi kita”
“Skripsi bukan sesuatu yang susah jika senang dalam pengrjaannya”
“Jadikannlah masalah dalam hidup, menjadi peluang dalam hidup”
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulilahirobbil’alamin, segala puji bagi alloh senantiasa penulis
panjatkan atas limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Kader dengan Kunjungan Lansia Laki-Laki ke Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Klirong 1.
Skripsi ini diajukan untuk untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh derajad Sarjana Keperawatan pada Program S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimaksih kepada :
1. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, S. Kep, Ners. M.Kep selaku Ketua program studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Hendri Tamara Yuda, S. Kep, Ners. M.Kep selaku pembimbing I dan Irmawan Andri Nugroho, S. Kep, Ners. M.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dari persiapan hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bambang Utoyo, S. Kep, Ners. M.Kep selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran pada penulisan skripsi ini.
xi
6. Kepala Puskesmas Klirong 1 dan petugas kesehatan serta kader di posyandu lansia.
7. Responden di Posyandu Lansia Wilayah Keja Puskesmas Klirong 1
8. Orang tuaku (Bapak Jayimun dan Ibu Ponem Sudiyani) yang telah mendoakan penulis dan selalu mendukung penulis.
9. Kakak dan adekku (Bayu Eko Setyawan dan Juni Tryas Tuti) yang selalu memberikan support dan nasehat untuk penulis.
10.Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 yang selalu berjuang bersama.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmatnya dan membalas semua amal ibadah mereka. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Gombong, Penulis,
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... v
HALAMAN ABSTRAK ... vi
HALAMAN ABSTRACT ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
HALAMAN MOTTO ... ix
HALAMAN KATA PENGANTAR ... x
HALAMAN DAFTAR ISI ... xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv
HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 7
1.5Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1Tinjauan Teori ... 9
1.1.1 Lansia ... 9
1) Pengertian Lansia ... 9
xiii
3) Tipe Lanjut Usia ... 10
4) Permasalahan Lansia ... 12
5) Jenis Pelayanan Lansia ... 15
1.1.2 Posyandu Lansia ... 15
1) Pengertian Posyandu Lansia ... 15
2) Tujuan Posyandu Lansia ... 16
3) Sasaran Posyandu Lansia ... 16
4) Faktor-Faktor yang Memenuhi Pemanfaatan Posyandu Lansia.. 17
1.1.3 Kader Posyandu Lansia ... 17
1) Pengertian Kader Posyandu Lansia ... 17
2) Peran Kader ... 17
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kader di Posyandu Lansia ... 18
1.1.4 Dukungan Sosial Keluarga ... 19
1) Pengertian Dukungan Sosial Keluarga... 19
2) Tugas Dan Peran Keluarga... 20
3) Aspek Dukungan Sosial Keluarga ... 23
4) Bentuk Dukungan Sosial Keluarga ... 24
5) Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Keluarga ... 24
1.2Kerangka Teori... 26
1.3Kerangka Konsep ... 27
1.4Hipotesa/Pertanyaan Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian... 28
3.2Populasi dan Sampel ... 29
3.2.1 Populasi ... 29
3.2.2 Sampel ... 29
3.3Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.4Variabel Penelitian ... 29
xiv
3.6Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.7Teknik Analisa Data ... 32
3.8Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 35
3.9Etika Penelitian ... 36
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37
4.2 Pembahasan ... 41
4.3 Keterbatasan Peneliti ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Keluarga Dan Kader ... 35
Tabel 4.1 Distribusi Frequensi Berdasarkan Umur ... 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Sosial Keluarga ... 37
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Kader ... 38
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan ... 38
Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Chi-Square Dukungan Sosial Keluarga dengan Kunjungan ke Posyandu Lansia ... 38
Tabel 4.6 Hasil Analisis Korelasi Chi-Square Dukungan Kader dengan Kunjungan ke Posyandu Lasia ... 38
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Pengantar Ijin
Lampiran 3 Keterangan Lolos Etik Penelitian Lampiran 4 Instrumen Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Proses penuaan merupakan suatu siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian (Fatmah, 2010). Dengan pertambahan usia masalah pada kesehatan akan mulai muncul, seperti fungsi fisiologis akan mengalami penurunan sehingga penyakit tidak menular banyak dialami oleh lansia.
Proses ini terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari, dengan berjalannya waktu perubahan-perubahan fisik ini terus terjadi, selain fisik beberapa fungsi organ vital dalam tubuh juga akan mengalami kemunduran. Kemunduran akibat proses penuaan dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit, masalah kesehatan sosial dan membebani perekonomian baik untuk lanjut usia, keluarga maupun pemerintah (Budihardja, 2007). Dengan permasalahan kesehatan tersebut pemerintah memberikan fasilitas berupa layanan kesehatan tingkat masyarakat yaitu posyandu lansia.
Pelayanan kesehatan yang ada di posyandu lansia meliputi pemeriksaan aktifitas kehidupan sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan tinggi badan, pencatatan dalam grafik indeks masa tubuh (IMT), pengukuran tekanan darah, perhitungan denyut nadi, pemeriksaan gula darah, pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada rujukan, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT) dan kegiatan olahraga seperti senam lanjut usia dan jalan santai (Azizah, 2011). Sehingga dengan adanya program pada posyandu lansia dapat membantu mengontrol dan mempertahankan kesehatan lanjut usia.
2
kesadaran lansia tentang kesehatan, dan membantu membina kesehatan dirinya sendiri (Ismawati, 2010). Tingkat keaktifan kunjungan lansia yang tinggi akan mempengaruhi tingkat kesehatan lansia akan baik pula, dikarenakan adanya pelayanan posyandu lansia dengan memantau kesehatan lansia melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga penyakit yang diderita akan terdeteksi sejak awal (Fallen, 2010). Menurut penelitian Dwi (2011) dari 70 responden, 35 responden (49,3%) dengan keaktifan kunjungan yang tinggi memiliki tingkat kesehatan yang baik ditandai dengan p value 0,000. Selain itu penelitian Utami (2008) ada hubungan antara partispasi lanjut usia dengan PHBS dengan p value 0,000 sehingga lansia yang aktif kunjungan akan memiliki kesehatan yang baik dibandingkan yang tidak aktif.
Jenis kelamin mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia dimana responden dengan jenis kelamin perempuan lebih memanfaatkan posyandu lansia. Hal ini dikarenakan perempuan lebih peka dan sensitif akan masalah kesehatan sehingga perempuan lebih sering untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk menjaga kesehatannya. Jumlah kunjungan lansia perempuan memiliki perilaku yang tinggi untuk datang ke posyandu lansia, sedangkan lansia laki-laki memiliki perilaku lebih rendah terhadap kesadaran kedatangan ke posyandu, itu dikarenakan lansia laki-laki lebih cepat bosan jika dilihat dari psikologis (Rosyid, 2009).
3
Berdasarkan data World Population Prospects the 2015 Revision, pada tahun 2015 ada 910 juta orang yang berusia 60 tahun atau lebih. Pada tahun 2015 dan 2030, jumlah orang berusia 30 tahun atau lebih di prediksikan akan tumbuh sekitar 56% dari jumlah populasi dunia, dari 910 juta menjadi 1,4 milyar, dan pada tahun 2050 populasi lansia diprediksikan menjadi 2,1 milyar (United Nations, 2015). Asia menempati urutan pertama dengan populasi lansia terbesar dimana pada tahun 2015 berjumlah 508 juta lansia.
Salah satu negara asia yang diprediksi akan menjadi sepuluh besar negara dengan jumlah lansia terbesar yaitu Indonesia dengan jumlah lansia berkisar 10 juta lansia pada tahun 2050 (United National, 2013). Jumlah penduduk Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2015 sebesar 255.461.686 jiwa, yang terdiri dari 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 127.094.968 jiwa penduduk perempuan. Dari tahun 2010-2015 pertumbuhan penduduk tiap tahun mengalami peningkatan. Jumlah jenis kelamin pada tahun 2015 sebesar 101, yang artinya terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, kondisi lansia di Indonesia menunjukan bahwa populasi lansia perempuan lebih tinggi dari pada lansia laki-laki. Jika dilihat dari sebaran lansia menurut provinsi, presentasi penduduk lansia diatas 10%, jumlah lansia tertinggi berada di provinsi DI Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%) (Rhosma, 2014). Berdasarkan data BPS kabupaten kebumen tahun 2015 tercatat jumlah penduduk yang umur 60-64 kecamatan kebumen tertinggi 4,224 penduduk berada di kecamatan kebumen dan kecamatan klirong masuk dalam 10 besar jumlah penduduk terbanyak berdasarkan umur 60-64 berjumlah 2,274 penduduk (Badan Pusat Statistik, 2015).
4
Angka Harapan Hidup di Indonesia dari tahun 2010-2015 mencapai 70 tahun (BPS, 2015). Sedangkan angka harapan hidup di kabupaten kebumen 69,43 tahun (BPS Jawa Tengah, 2012). Semakin tinggi angka harapan hidup dapat menjadi indikator untuk mengukur derajad kesehatan penduduk. Pada tahun 2005-2014, kualitas kesehatan lansia semakin mengalami peningkatan ditandai dengan semakin sedikitnya angka kesakitan pada lansia.
Berdasarkan studi pendahuluan data yang diperoleh dari Puskesmas 1 Kecamatan Klirong pada bulan Desember 2016 terdapat jumlah posyandu lansia yang ada 38 posyandu dan yang dibina 38 posyandu di 13 desa yang ada di Kecamatan Klirong. Untuk sasaran dari posyandu lansia di wilayah kecamatan Klirong usia ≥60 tahun sebanyak 1.811 jiwa lansia laki-laki dan 2.168 jiwa lansia perempuan. berkunjung, Kliwungu 3 orang, Jatimalang 5 orang, Jerukagung 2 orang, Tambak agung 9 orang, Sitirejo 1 orang, Gadungrejo 11 orang, Dorowati 1 orang, Kebadongan 2 orang, Bumiharjo 3 orang dan Kedungwinangun 2 orang (Puskesmas Klirong 1).
Ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia diantaranya adalah kurangnya dukungan keluarga untuk mengantarkan maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sikap yang kurangbaik terhadap petugas posyandu (Ismawati, 2010). Maka untuk meningkatkan kepatuhan lansia dalam kunjungannya ke posyandu lansia dibutuhkan dukungan dari semua pihak atau dukungan sosial.
5
masih merasa tidak puas dan menunjukan sikap kecewa, menggerutu dan tidak peduli. Dukungan sosial terdiri atas informasi atau nasihat verbal atau nonverbal, bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau kehadiran mereka dapat mempunyai manfaat secara emosional dan efek perilaku bagi pihak penerima (Nursalam,2007).
Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus kehidupan. Dukungan sosial akan semakin dibutuhkan pada saat seseorang sedang menghadapi masalah atau sakit serta menjalani masa-masa sulit. Salah satu sumber dukungan sosial yang paling berperan penting dalam mempengaruhi seseorang dalam pelayanan kesehatan adalah keluarga. Dimana keluarga merupakan bagian terdekat dari lansia yang dapat memberikan dukungan emosional dan dukungan moral bagi lansia.
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga akan tercipta tatanan masyarakat yang baik. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan Karena akan saling mempengaruhi sesama anggota keluarga dan keluarga yang ada disekitar atau masyarakat sekitar. Berdasarkan penelitian dukungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan lansia, karena lansia merasa memperoleh dukungan keluarga, secara emosional, merasa diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya dan perilaku suatu kegiatan atau aktifitas yang dapat diamati maupun tidak.
Bentuk dukungan keluarga berupa dukungan informasi dapat berupa nasihat, saran atau umpan balik tentang keadaan atau kegiatan yang dilakukan, dukungan emosional ditujukan pada perilaku dari orang lain yang meningkatkan perasaan nyaman, mudah, dan aman sehingga individu dapat mencapai kebahagiaan, dukungan penghargaan membantu seseorang dalam meningkatkan harga dirinya, dukungan instrumental meliputi bantuan langsung seperti uang, makanan, obat-obatan atau barang-barang secara langsung sebagai tanggung jawab keluarga dalam memberi perawatan kepada lansia (Maryam,2008).
6
posyandu lansia. Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu, kader turut ikut serta dalam membina masyarakat di bidang kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan di posyandu.
Kader bukanlah tenaga kesehatan profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan, maka ada pembatasan kegiatan yang harus dilakukan. Upaya kesehatan yang dilakukan oleh kader dalam posyandu lansia mencakup kegiatan promosi dan pengisian pemantaun kesehatan pribadi dan senam lansia, mempengaruhi lansia terhadap kunjungan ke posyandu karena pelayanannya yang menyenangkan, ramah, dan memberikan informasi serta penyuluhan kesehatan yang jelas dan mudah dimengerti lansia, sehingga lansia lebih sadar untuk datang ke posyandu lansia (Margiyati, 2010).
Maka berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin meneliti tentang hubungan dukungan sosial keluarga dan kader terhadap kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah “Adakah hubungan antara dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia?”.
1.3Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui secara umum hubungan antara dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dukungan sosial keluarga dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.
b. Untuk mengetahui dukungan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia
7
d. Untuk mengetahui hubungan dukungan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia.
e. Untuk mengetahui kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia
1.4Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini merupakan bukti ilmiah sehingga dapat dijadikan wacana keilmuan di keperawatan dan memberikan tambahan pengetahuan perawat khusunya tentang hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke Posyandu lansia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan gerontik dan sebagai tambahan kepustakaan untuk membantu pelakanaan proses belajar.
2) Bagi Tempat Penelitian
Menambah pengetahuan dan menjadi bahan acuan untuk meningkatkan dukungan kepada lansia supaya aktif dalam kunjungan ke posyandu lansia.
3) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan dan ilmu tentang keperawatan gerontik terhadap faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia.
4) Bagi Keluarga
Menambah pengetahuan mengenai pentingnya memberikan dukungan kepada lansia supaya berkunjung ke posyandu lansia
5) Bagi Lansia
8
1.5Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan masih ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, antara lain :
1.5.1 Nabila, Khoirunnisa (2013) dengan judul “Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Aisyiah di desa Pakisan Cawas Klaten”. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross section. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 45 lansia. Analisis data pada penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan table dan grafis, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia dengan keeratan hubungan cukup. Persamaan dengan penelitian ini adalah tema yang sama tentang lansia, jenis penelitian, metode penelitian, pengambilan sampel. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel, teknik analisa data, tempat penelitian, jumlah populasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Anggraeni, D.M., & Saryono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Anggraini. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di
Dusun Ngentak.
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/176/173 ad/176/173. Diakses pada 28 November 2016.
Anggraini. Dita. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan
Posyandu di Dusun Ngentak.
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/download/176/173 ad/176/173. Diakses pada 28 November 2016.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Pusat StatistikJawa Tengah. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Semarang.
Budihardja. (2007). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Budiono. S. (2003). Lanjut Usia dan Perawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. www.kesehatan.kebumenkab.go.id. Diakses pada 15 Oktober 2016.
Effendi. (2009). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Editor.Yasmin Asih ed. 2.Jakarta: EGC.
Fallen, R & R, Budi. (2011). Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Fibryani, Atika. (2016). Hubungan Antara Peran Kader dengan Tingkat Kehadiran Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kesesi 1 Kabupaten Pekalongan. Stikes Muhammadiyah Pekajangan. http://www.eskripsi.stikesmuhpkj.ac.id/eskripsi/index.php?p=fstream&fid =1108&bid=1170. Diakses pada 24 April 2017.
Fifi, A dan Siti, R. (2013). Hubungan Keaktifan Kader Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Tingkat Kepuasan Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kesesi I Desa Sidosari Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. http://www.e-skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-skripsi/index.php?p=fstream-pdf&fid=427&bid=482. Diakses pada 16 Oktober 2016.
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Grahasendekia. (2009). Pengaturan Umum Pendidikan. Jakarta : EGC.
Hardywinoto, T. (2007). Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayati. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: UST. Himawati, Nisa N L. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Peran Kader
Dengan Keaktifan Lanjut Usia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Desa
Pucangan Kartasura.
http://eprints.ums.ac.id/32272/18/2_NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses pada 24 April 2017.
Ismawati, C dkk. (2010). Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika. Ismawati, C dkk. (2010). Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., and Grebb, J.A. (2010). Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Editor: Dr. I. Made Wiguna S. Jakarta: Bina Rupa Aksara: 113-129, 149-183.
Khoirunisa, N. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia Aisiyah di Desa PakisanCawasKlaten.http://eprints.ums.ac.id/26011/25/Naskah_Publikasi _Ilmiah.pdf. Diakses pada 23 November 2016.
PakisanCawasKlaten.http://eprints.ums.ac.id/26011/25/Naskah_Publikasi _Ilmiah.pdf. Diakses pada 23 November 2016.
Kresnawati, I. dan Kartinah. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Lansia (Lanjut Usia) Dalam Mengikuti Kegiatan Di Posyandu Lansia Desa Gonilan Kecamatan Kartasura. Universitas Muhamadiyah Surakarta. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/3633. Diakses pada 24 April 2017.
Kuntjoro, S. (2012). Dukungan Sosial Pada Lansia.Yogyakarta: Nuha Medika. Lestari, Puji dkk. (2011). Beberapa Faktor yang Berperan Terhadap Keaktifan
Kunjungan Lansia ke Posyandu Studi Kasus di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Propinsi DIY [internet]. Available from: http://digilib.uin-suka.ac.id/6796/1/BAB%20I,%20V.pdf. Diakses pada 28 Januari 2017.
Margiyati. (2010). Skripsi Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Ngudi Waras, Dusun kemloko, Desa Bergas Kidul. Semarang: Program Sarjana UNDIP.
Maryam dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Meilani, N. (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Mengko, Viena Victoria. (2015). Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan. Manado : Fakultas Kesehatan Universitas Sam Ratulangi Manado. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7856. Diakses pada 24 April 2017.
Mickey, S. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
Munib, A. (2008). Buku Ajar Pengantar Komunikasi Pendidikan. Unnes Press. Murniasih, E., & Rahmawati, A. (2007). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2007. Jurnal Kesehatan
Surya Medika Yogyakarta.
https://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/4.pdf . Diakses pada 24 April 2017.
Bangsal L RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2007. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.
Notoatmodjo, (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta. Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2007). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nusa Medika. Purnawati, Nita (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia
Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban Sukoharjo (Jurnal). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
http://binausadabali.ejurnal.info/index.php/kesehatan/article/view/15/6 . Diakses pada 24 April 2017.
Riwikdikdo. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikio Press Rosyid, F. (2009). Skripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia
ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Rosyid, F. (2011). Skripsi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Health/article/download/9/14. Diakses pada 24 April 2017.
Santrock. (2006). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Saputri & Indrawati. (2011). Hubungan Antara Dukungan Social dengan Depresi pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal psikologi undip vol 9 no. 1 April 2011. www. e journal. Undip. ac. id. Diakses pada 16 November 2016.
Saputri & Indrawati. (2011). Hubungan Antara Dukungan Social dengan Depresi pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal psikologi undip vol 9 no. 1 April 2011. www. e journal. Undip. ac. id. Diakses pada16 November 2016.
Setyaningsih, dkk. (2011). Hubungan Keaktifan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Lansia Dengan Tingkat Kesehatan Lansia Di Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. http://jurnal.shb.ac.id/ojs/index.php?journal=VM&page=article&op=view &path%5B%5D=6. Diakses pada 18 Oktber 2016.
Smet. (2012). Hubungan Stress Kesehatandan Coping dalam Psycologi Kesehatan. Jakarta: Grasinda.
Sofia, R. (2014). Buku Ajar Keperawatn Gerontik. Yogjakarta: Deepublish. Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu.
http://www.stikessitihajar.ac.id/files/jurnal%20lansia%20sulaiman.pdf . Diakses pada 24 April 2017.
Susilowati, (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lanjut Usia ke Posyandu Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali. http://eprints.ums.ac.id/31839/27/2.NASKAH_PUBLIKASiiiii.pdf.
Diakses pada 24 April 2017.
Tamher, N. (2012). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Wahyuni, Dwi H. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. J Gaster VI. http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/32 . Diaskes pada 23 April 2017.
Waladani, B. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Kunjungan Lansia di Nusawungu Kabupaten Cilacap. Gombong. Stikes Muh Gombong.
LEMBAR OBSERVASI
Beri tanda ceklis √ pada kolom jumlah kunjungan, pilih sesuai kunjungan anda ke posyandu lansia selama 3 bulan terakhir.
NO NAMA UMUR JUMLAH KUNJUNGAN
Lampiran I
Dukungan Sosial Keluarga
No Pertanyaan dukungan sosial keluarga Jawaban ya tidak 1. Apakah keluarga anda menanyakan bagaimana
perasaan anda setiap kali pulang dari jadwal posyandu anda?
2. Apakah keluarga anda memberikan saran jika di posyandu untuk mengobrol dengan lansia lain agar mendapat pengalaman atau berbagi cerita? 3. Apakah keluarga anda menyampaikan kepada
petugas di posyandu lansia jika anda tidak berangkat karena sakit?
4. Apakah kelurga anda mengetahui jadwal posyandu lanisa?
5. Apakah keluarga anda menyediakan trasnportasi untuk mengantarkan anda ke posyandu lansia?
6. Apakah keluarga anda mengantarkan anda ke posyandu lansia?
7. Apakah keluarga anda menemani anda saat kegiatan posyandu lansia dari mulai sampai kegiatan selesai?
8. Apakah keluarga anda memberikan uang untuk memeriksakan ke posyandu lansia?
tentang manfaat mengikuti posyandu? 10. Apakah keluarga anda mengingatkan jadwal
posyandu lansia?
11. Apakah keluarga anda mengingatkan untuk membawa kartu menuju sehat untuk
pemantauan kesehatan anda?
12. Apakah keluarga anda mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan?
13. Apakah keluarga anda bersikap dengan lembut atau sabar walaupun anda melakukan
kesalahan?
14. Apakah keluarga anda melibatkan anda untuk mengambil keputusan misalnya ada anggota keluarga yang sakit sebaiknya bagaimana? 15. Apakah keluarga anda mengajak anda apabila
ada acara keluarga di luar rumah ?
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada :
Yth. Bpk Calon Responden
Assalamu’alaikum, wr. wb.
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa tingkat 4 prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Nama : Galih Nur Rahmawati
NIM : A11300894
Judul Penelitian : Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dan Kader Dengan Kunjungan Lansia Laki-Laki Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Klirong 1
Dengan ini memohon kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden dalam penelitian saya untuk penyusunan skripsi. Hubungan dukungan sosial keluarga dan kader dengan kunjungan lansia laki-laki ke posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Klirong.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Hormat saya,
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai diri saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data penelitian.
Demikian dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Gombong, ...2017 Responden
Analisis Univariat Frequency Table
dukungansosial
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
/TABLES=duksos1 dukdes1 BY kunj1 /FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CC PHI RISK /CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Continuity Correctionb 8.001 1 .005
Likelihood Ratio 10.035 1 .002
Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 9.696 1 .002
N of Valid Casesb 47
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.06.
Dukungan kader1 * kunjungan1
Continuity Correctionb 6.789 1 .009
Likelihood Ratio 8.688 1 .003
Fisher's Exact Test .005 .004
Linear-by-Linear Association 8.357 1 .004
N of Valid Casesb 47
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.38.
b. Computed only for a 2x2 table
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95.0% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a dukungansosial 2.195 .804 7.448 1 .006 8.982 1.856 43.458
dukungankader 2.040 .807 6.391 1 .011 7.692 1.582 37.413
Constant -7.106 2.019 12.395 1 .000 .001
JADWAL PENELITIAN 3. Penyusunan proposal 4. Ujian proposal 5. Perbaikan proposal 6. Pengumpulan data 7. Penyusunan data 8. Analisa data
9. Penyusunan laporan 10. Seminar hasil 11. Revisi laporan