• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Yumianti BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Yumianti BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).

(2)

Kegiatan-kegiatan Posyandu meliputi kegiatan (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, immunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare). Sedangkan tujuan kegiatan posyandu adalah kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, immunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare, sanitasi dasar, penyediaan obat esensial (Nasrul,1997).

Pelayanan kesehatan yang dijalankan posyandu salah satunya adalah penimbangan bulanan (Nasrul,1997), dengan menimbang berat badan maka akan diketahui berat badan balita setiap bulannya. Hasil dari penimbangan dapat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dengan cara membandingkan dengan bulan- bulan sebelumnya. Dalam pelayanan kesehatan yang dijalankan posyandu salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan bayi dan balita. (Nasrul, 1997).

Sesuai dengan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS), Dinas Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2011 dan data dari posyandu balita di Desa Karangdadap. Kunjungan ibu balita ke posyandu dari tahun-ketahun mengalami penurunan.

(3)

perempuan tahun 2000. Selain cakupan, kualitas layanan dari Posyandu itu sendiri juga menurun yang dengan indikasi adanya 14% penurunan cakupan pemantauan pertumbuhan dari tahun 1997-2000, serta rendahnya kepemilikan KMS hanya sebesar 24% pada kurun waktu yang sama (Gizkesmas, 2007). Sementara target nasional kunjungan ke posyandu adalah 80%. Berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) terjadi penurunan kunjungan ibu balita ke posyandu.

Cakupan kunjungan posyandu bayi Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-2011 terjadi penurunan kunjungan. Jumlah kunjungan ibu balita pada tahun 2008 (96.04%), 2009 (95,07%), 2010 (93,73%), dan 2011 (92,64%) dengan rata-rata 94,37% (Dinkes Jawa Tengah, 2011). Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 yaitu 80%.

(4)

target Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan target Nasional yang masing-masing mentargetkan 80%.

Pengetahuan berhubungan dengan praktik ibu dalam berkunjung ke posyandu (Mimpor, 2008). Pengetahuan (knowledge) adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), tahayul (superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru (mis-informations), (Soekanto, 2002).

Keaktifan ibu balita mengikuti kegiatan posyandu dipengaruhi oleh sikap dan dukungan keluarga, sikap berhubungan dengan keaktifan kegiatan posyandu (Triwahyuningsih, 2009). Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwan yang lain (Notoatmodjo, 2010).

(5)

Pekerjaan berhubungan dengan frekuensi penimbangan balita (Rina Dwi Ariyani, Rini Susanti, Eko Mardiyaningsih). Pekerjaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga (Poerwodarminto, 2002). Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap keluarga (Nursalam, 2001).

Dukungan keluarga berhubungan dengan perakik ibu dalam berkunjung ke posyandu (Mimpor, 2008). Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari terapi keluarga, melalui keluarga berbagi masalah kesehatan bisa muncul sekaligus bisa diatasi, disebutkan ada empat jenis dukungan keluarga yaitu: dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penelitian (apparsial) dan dukungan emosional (Friedmen M. 1998).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di Posyandu Delima Mekar 03 Desa Karangdadap, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas dari 82 responden ibu balita sebagian besar tidak hadir dalam kegiatan posyandu. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan ketua kader posyandu yang menyatakan bahwa setiap bulannya terjadi fluktuasi kunjungan ibu balita ke posyandu. Terlebih lagi karena kurangnya pengetahuan ibu balita tentang posyandu.

(6)

selain menjadi ibu rumah tangga mereka juga memiliki pekerjaan di luar rumah sehingga mereka kurang aktif dalam kegiatan posyandu misalnya tidak membawa balitanya ke posyandu untuk menimbang atau memeriksakan kesehatan balitanya. Dukungan keluarga terhadap ibu balita juga masih kurang, keluarga tidak mempemasalahkan apakah mereka akan pergi ke posyandu atau tidak. Akibatnya, ibu balita banyak yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu.

Berdasarkan latar belakang fakta di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ibu balita berkunjung ke posyandu.

B. Rumusan Masalah

Pada tahun 2000 terjadi penurunan cakupan kedatangan ibu balita ke posyandu sebesar 12%. Selain cakupan, kualitas layanan dari Posyandu itu sendiri juga menurun sebesar 14% dari tahun 1997-2000, serta rendahnya kepemilikan KMS sebesar 24% (Gizkesmas, 2007). Berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) terjadi penurunan kunjungan ibu balita ke posyandu.

Cakupan kunjungan posyandu bayi Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-2011 terjadi penurunan kunjungan dengan rata-rata 94,37% (Dinkes Jawa Tengah, 2011). Sedangkan pada wilayah Desa Karangdadap terjadi fluktuasi kunjungan ibu balita ke posyandu dengan rata-rata 23,43%.

(7)

balita berkunjung ke Posyandu Delima Mekar 03 di wilayah Desa Karangdadap, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ibu balita berkunjung ke Posyandu.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu balita meliputi umur, tingkat pendidikan, status ekonomi.

b. Mengetahuai variabel pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga.

c. Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu balita terhadap kunjungan ke posyandu.

d. Mengetahui pengaruh sikap ibu balita terhadap kunjungan ke posyandu. e. Mengetahui pengaruh pekerjaan ibu balita terhadap kunjungan ke

posyandu.

f. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga ibu balita terhadap kunjungan ke posyandu.

(8)

D. Manfaat Penelitian

1. Institusi pendidikan

Sebagai bahan informasi mengenai faktor pengetahuan, sikap, pekerjaan dan dukungan keluarga dapat mempengaruhi keaktifan ibu balita berkunjung ke Posyandu.

2. Manfaat untuk pelayanan kesehatan

Masukan untuk perencanaan program pelaksanaan cakupan kunjungan Posyandu.

3. Manfaat untuk peneliti lain

Diharapkan dapat berguna untuk peneliti lain yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ibu balita berkunjung ke posyandu.

4. Manfaat bagi masyarakat

(9)

E. Penelitian Terkait

Penelitian terkait dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Penelitian Terkait

Nama Pengarang Judul Variabel yang

diteliti

Kegiatan Posyandu III Dusun Boto Kabupaten Tulungagung

Sikap

Keaktifan

Cross Sectional Sikap berhubungan

dengan keaktifan (p

value= 0,009)

Fitriani. I, (2010) Hubungan Pendidikan

Ibu Dengan Kunjungan Balita Ke Posyandu Di

Cross Sectional Pendidikan berhubungan dengan kunjungan (p

Posyandu Di Posyandu

Cempaka I Dusun dan pengetahuan kurang sebanyak (14%).

Mimpor, (2008) Beberapa faktor yang

berhubungan dengan

praktik ibu dalam

berkunjung ke

posyandu (di wilayah

Puskesmas Tanjung

Puri Kabupaten sintang

Provinsi Kalimantan

Cross Sectional Imunisasi balita

(10)

Nama Pengarang Judul Variabel yang

cross sectional Pengetahuan ibu

berhubungan dengan

frekuensi

penimbangan balita di posyandu

(p-value = 0,003

< α(0,05).

Pekerjaan

ibu berhubungan dengan frekuensi penimbangan balita

di Posyandu

(p- value = 0,003 < α (0,05).

Perbedaan penelitan yang akan dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah:

a. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan, sikap, pekerjaan ibu balita dan dukungan keluarga ibu balita serta keaktifan kunjungan ke posyandu. b. Desain yang akan digunakan adalah penelitian observasional dengan

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terkait

Referensi

Dokumen terkait

Pernikahan usia dini atau nikah di bawah umur di Indonesia memang menjadi isu yang patut diteliti, sebab isu ini berkembang seiring dengan tidak dilaksanakannya ketentuan Pasal 7

Pemahaman yang harus dimiliki wajib pajak usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memenuhi kewajiban perpajakan adalah sebagai berikut: (1) pengisian Surat

mampu menghubungkan teori diferensial parsial untuk diterapkan pada model-model ekonomi yang mengandung lebih dari satu variabel bebas. Aplikasi Fungsi Diferensial Parsial

Perlakuan jenis aplikasi formula bakteri tidak berbeda nyata namun perlakuan dengan pengaruh tertinggi yaitu aplikasi formula bakteri balitkabi (F2) sebesar 5,68 g tanaman -1 hal

Berdasarkan percampuran ruang sosial yang terjadi pada etnis Tionghoa Peranakan yang berada dalam irisan dua etnis yang berbeda, yang menyebabkan beragamnya pemaknaan

Hasil pengukuran erosi di lokasi penelitian pada penanaman menurut kontur lebih tinggi dibanding penanaman dalam strip (Tabel 4).Legowo (2005) melaporkan bahwa DAS Limboto berada

Mengingat laporan keuangan tidak lepas dari perlakuan akuntansi, sesuai dengan tujuan penyusunan laporan keuangan syariah yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar

Skripsi dengan judul “ Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Rawit ( Capsicum frustescens l.) Secara Hidroponik”