MODUL 9
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK;
PEMBERDAYAAN
KOPERASI USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH
Dosen :
BAB I
PENDAHULUAN
A.
DESKRIPSI SINGKAT
Mata diklat ini bermaksud untuk meningkatkan kompetensi para pejabat eselon IV yang terkait dengan Manajemen Ekonomi Masyarakat:
Pemberdayaan UMKM dalam menyusun rencana tindak bersama sehingga terjadi sinergi untuk
memberdayakan KUMKM yang tangguh dan berkembang sebagai pilar ekonomi masyarakat. Pemberdayaan KUMKM di mana para
B. HASIL BELAJAR
Setelah selesai pembelajaran ini
peserta diharapkan dapat menyusun
rencana tindak bersama untuk
memberdayakan KUMKM secara
sinergi untuk meningkatkan
kemampuan para pebisnis KUMKM
sehingga terjadi peningkatan
C. INDIKATOR HASIL BELAJAR
• Setelah proses pembelajaran ini peserta diharapkan:
• Dapat memiliki persepsi yang sama untuk menyusun rencana tindak pemberdayaan KUMKM,
• Dapat menjabarkan program program pemberdayaan KUMKM sesuai dengan program pemerintah kabupaten atau kota menjadi rencana tindak,
• Dapat mengidentifikasi permasalahan, dan penentuan prioritas, dengan menggunakan analisis pendukung alat manajemen (management tools),
• Dapat melakukan kajian lapangan untuk melakukan evaluasi permasalahan KUMKM dengan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data,
• Dapat menyusun rencana tindak pemberdayaan KUMKM berdasarkan hasil penilaian kajian lapangan,
D. POKOK BAHASAN
Mata Diklat ini tersusun dari pokok dan sub
pokok bahasan:
1. Tinjauan ulang tentang:
a. Visi, Misi, Rencana stratejik dan
Rencana tindak
b. Landasan Penyusunan Rencana Tindak,
c. Tahapan Penyusunan Rencana Tindak,
d. Metode Analisis Penyusunan Rencana
lanjutan
2. Kajian Lapangan dan Penyusunan Rencana
Tindak
a. Metode evaluasi dan penyusunan
instrumen pengumpulan data,
b. Pengolahan dan Analisis data,
c. Pembentukan Kelompok Kerja dan Peran
Pemimpin Kelompok,
d. Contoh aplikasi penyusunan Rencana
tindak
BAB II
TINJAUAN ULANG
Setelah proses pembelajaran ini
peserta memiliki persepsi yang sama
tentang visi, misi, rencana strategik
dan rencana tindak, konsep dasar
rencana tindak, dan tahapan
penyusunan rencana tindak dengan
menggunakan analisis pendukung
penyusunan rencana tindak.
A. TINJAUAN ULANG
Rencana tindak untuk memberdayakan KUMKM harus mengacu pada visi, misi dan renstra
kabupaten/kota dalam bidang pembangunan ekonomi wilayah. Visi harus diwujudkan dan dijabarkan
dalam langkah-langkah yang lebih praktis melalui penyusunan misi. Kemudian misi ditindaklanjuti melalui rencana strategik dan program sebagai
pedoman bagi rencana tindak. Jadi hubungan antara visi, misi, rencana strategik, program dan rencana
tindak lanjut merupakan dasar dan penjabaran dari visi menjadi misi. Untuk melaksanakan misi
memerlukan rencana strategik, dan kemudian
disusun program prioritas dan program prioritas dijabarkan kedalam rencana tindak.
1. VISI
Visi merupakan sikap mental tentang
kondisi gambaran masa depan yang
diinginkan atau dicita-citakan pada
kurun waktu tertentu berdasarkan
kemampuan analisis yang rasional. Visi
adalah gambaran yang melompat dalam
pikiran sewaktu memejamkan mata dan
impian tentang apa yang diinginkan oleh
seorang pengusaha.
lanjutan
Dalam kaitannya dengan KUMKM., visi
menyentuh semua orang – pemilik (dalam hal ini
anggota koperasi, pemilik usaha, karyawan,
pelanggan, dan masyarakat umum sekitar lokasi
usaha). Visi merupakan ekspresi apa yang
dimimpikan dan diyakini oleh pemilik bisnis
(anggota koperasi sebagai pemilik usaha
koperasi). Para wirausahawan harus mampu
mengkomunikasikan visi dan semangat usaha
kepada orang orang yang terlibat dalam usaha.
Visi diturunkan dari sistem nilai yang tumbuh
dalam bisnis atau usaha koperasi.
2. MISI
Misi merupakan jabaran kualitatif
operasioanal yang berupa perwujudan
rumusan komitmen langkah-langkah untuk
mewujudkan visi. Jika visi berupa kondisi
yang dinginkan maka misi lebih bersifat apa
yang harus dilakukan. untuk
mewujudkannya. Misi harus disusun dalam
jangka waktu relatif pendek, khususnya
untuk usaha mikro dan kecil misalnya tidak
perlu dalam waktu lima tahun, tetapi sesuai
dengan kondisi yang telah berjalan.
lanjutan
Secara ringkas pernyataan misi tersebut harus
menjawab pertanyaan: Apa
(What
), Mengapa
(Why), Bagaimana
(How)
, Siapa
(Who)
,
Dimana
(Where)
dan Bila (
When
)- (5 W + H).
Pernyataan misi harus jelas dan singkat.
Pernyataan misi merupakan warna dari
keseluruhan bisnis. Misi dirumuskan dengan
mengingat potensi dan hambatan sebagaimana
visi. Namun penyusunannya lebih spesifik dan
jelas untuk membangkitkan inisiatif dan
3. RENCANA STRATEGIK (RENSTRA)
a.
Perencanaan strategik bukan merupakan suatu produk akhir melainkan suatu proses yang terus berlangsung.b.
Perencanaan strategik memperhitungkan langkah langkah yang akan diambil oleh manajer, jugamenyediakan langkah alternatif yang mungkin
sesuai dengan perkembangan yang akan dihadapi masa datang.
c.
Inti sari perencanaan strategik adalah pengenalan secara sistematik peluang dan ancaman dimasadepan, dimana dengan pilihan alternatif dengan langkah yang tepat dapat memilih prioritas yang menguntungkan bagi bisnis.
lanjutan
d. Perencanaan strategik merupakan suatu proses. Proses ini dimulai dengan menggariskan sasaran sasaran dari orgnisasi (misalnya yang dikelola oleh pebisnis KUMKM), merumuskan strategi dan
kebijakan yang diperlukan dan mengembangkan rencana terperinci sesuai dengan strategi untuk mencapai hasil akhir yang diharapkan.
e. Perencanaan strategik merupakan suatu sikap, karena meminta suatukebiasaaan dan keharusan untuk bekerja berdasarkan proyeksi masa
depanartinya harus dilakukan secara teratur, jadi merupakan proses berpikir daripara manajer dan karyawan yang harus diterapkan.
lanjutan
f. Perencanaan strategik merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk pencapaian target dan cara-cara yang harus ditempuh untuk mencapai visi
dengan mempertimbangkan waktu tertentu, potensi dan kendala.
g. Rencana diimplementasikan dalam bentuk paket-paket program yang pelaksanaannya menjamin tercapainya misi berdasarkan prioritas.
h. Renstra disusun berdasarkan urgensi masalah yang diharapkan dapat diselesaikan segera. Tingkat
urgensi tersebut diukur melalui sifatnya yang
menentukan, dampaknya yang luas, dan merupakan prioritas kelompok. Renstra harus dirumuskan
secara spesifik, jelas, ringkas, dan padat untuk dijabarkan dalam rencana tindak.
4. RENCANA TINDAK (
ACTION PLAN
)
Action Plan
(Rencana tindak) merupakan
penjabaran dari rencana strategik tetapi
bersifat operasional yang terfokus pada
wilayah yang definitif (demikian pula
secara administratif) dan berorientasi
pada pemecahan masalah. Manajer harus
mengubah rencana strategik kedalam
rencana operasional yang memandu
bisnis keseharian menjadi bagian bisnis
yang aktif yang tampak nyata.
Untuk menjadikan rencana strategik menjadi rencana tindak maka rencana strategik dibagi bagi menjadi
suatu kegiatan secara seksama menurut kriteria berikut:
a. Tujuan, apa yang ingin dicapai dengan merancang kegiatan ini?
b. Cakupan, bidang apa saja dalam bisnis yang akan terlibat dalam kegiatan?
c. Kontribusi, bagaimana kebutuhan yang satu sama lain berkaitan dengan kebutuhan dalam bisnis?
d. Kebutuhan sumber daya, berapa sumberdaya manusia dan dana yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan ini?
e. Waktu, jadwal dan tenggat waktu yang bagaimana yang dapat memastikan penyelesaian kegiatan?
B. LANDASAN PENYUSUNAN
RENCANA
1.
Tujuan Rencana Tindak
C. TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA TINDAK.
•
Identifikasi masalah faktor penghambat
yang menjadi penyebab KUMKM tidak
berkembang seperti yang dicita-citakan
sebagai pilar
ekonomi masyarakat.
•
Keterlibatan institusi, institusi yang
terlibat boleh formal, informal, birokrasi,
maupun perguruan/akademi
lanjutan
•
Penentuan tujuan dan sasaran
•
Mobilisasi sumber daya
•
Identifikasi kegiatan
•
Analisis kegiatan
•
Penentuan prioritas
•
Operasionalisasi
D. METODE ANALISIS
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
•
Analisis SWOT
•
Analisis Penetapan sasaran dengan
kriteria
SMART
E. LATIHAN KELOMPOK
•
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan minat masing masing peserta yang berfungsimemberdayakan KUMKM.
•
Masing masing kelompok peserta mengidentifikasi jenis usaha mikro, usaha kecil suatu bidang usaha (misalnya agribisnis atau agro-industri, sektorpeternakan, perikanan, industri rumah tangga, pedagang, industri kerajinan rakyat).
•
Peserta mengidentifikasi masalah dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkanidentifikasi masalah maka dapat disusun rencana
tindak hipotetis dengan menggunakan format format dalam contoh kasus untuk menyusun rencana tindak hipotetis berdasarkan hasil analisis SWOT.
lanjutan
•
Rencana tindak ini disusun untuk
memberdayakan KUMKM dengan
dukungan dan komitmen berbagai instansi
yang terkait sehingga rencana ini berdampak
lebih besar karena ada kesepakatan bersama
antar instansi yang terlibat dan pihak swasta
dan kelompok masyarakat sendiri.
•
Hasil kerja kelompok menyusun rencana
tindak ini disajikan dalam forum pleno
lanjutan
•
Kelompok ini akan melakukan kajian lapangan
untuk menyusun rencana tindak berdasarkan
pakta lapangan dengan melakukan
pengumpulan data melalui wawancara atau
observasi untuk memperoleh data primer dan
sekunder dari responden yang mewakili
kelompok UMKM tersebut.
•
Peserta setelah mengumpulkan informasi dan
melalui pengolahan dan analisis informasi yang
terkumpul maka disusun rencana tindak
melalui serangkaian diskusi kelompok.
•
Hasil diskusi kelompok berupa rencana tindak
dengan menggunakan format format yang telah
disiapkan, kemudian menyajikan hasilnya
F. RANGKUMAN
•
Visi adalah gambaran yang melompat dalam pikiran yang merupakan impian tentang apa yangdiinginkan oleh seorang pemilik atau manajer perusahaan. Para wirausahawan yang berhasil adalah mampu mengkomunikasikan visi dan
semangat usaha kepada orang orang disekitarnya. Visi diturunkan dari nilai yang tumbuh dalam
perusahaan. Salah satu latihan yang paling berharga seorang wirausahawan adalah menuliskan nilai
nilainya dan berbagi rasa dengan para karyawan. Visi merupakan motivator utama dalam usaha
lanjutan
•
Misi merupakan jabaran kualitatif
operasioanal yang berupa perwujudan
rumusan komitmen langkah-langkah untuk
mewujudkan visi. Misi harus disusun dalam
jangka waktu relatif pendek, khususnya untuk
usaha mikro dan kecil, tetapi sesuai dengan
kondisi yang telah berjalan. Pernyataan misi
merupakan warna dari keseluruhan usaha
”bisnis”. Pernyataan misi adalah alat yang
berguna untuk semua pihak suatu bisnis agar
termotivasi bergerak kearah yang sama.
lanjutan
•
Inti sari perencanaan strategik adalah pengenalan secara sistematik peluang dan ancaman dimasadepan, dimana dengan pilihan alternatif yang tepat dapat memilih prioritas yang menguntungkan bagi bisnis. Perencanaan strategik merupakan proses
yang dimulai dengan menggariskan sasaran sasaran dari orgnisasi, perumusan strategi dan kebijakan
yang diperlukan dan mengembangkan rencana
terperinci.Perencanaan strategik merupakan suatu sikap, karena menuntut suatu kebiasaaan dan
keharusan untuk bekerja berdasarkan proyeksi masa depan yang harus dilakukan secara teratur. Renstra harus dirumuskan secara spesifik, jelas, ringkas, dan padat untuk dijabarkan dalam
lanjutan
•
Action Plan
(Rencana tindak - Retindak)
merupakan penjabaran dari rencana
strategik tetapi bersifat operasional yang
terfokus pada wilayah yang definitif
(demikian pula secara administratif) dan
berorientasi pada pemecahan masalah.
Pebisnis KUMKM harus mengubah
rencana strategik kedalam rencana
•
operasional yang memandu bisnis keseharian
menjadi bagian bisnis yang aktif yang tampak
nyata.
lanjutan
•
Retindak bertujuan untuk: mengetahui persepsi lokal terhadap masalah; menentukan nilai yangingin dicapai; menemukan kerangka implementasi yang sesuai; melibatkan berbagai pihak yang
terkait; membangun komitmen bersama terhadap program; membentuk tim bersama; meningkatkan kualitas manajemen.
•
Rencana Tindak disusun dengan mengikuti langkah langkah: (a) identifikasi masalah; (b) keterlibatan institusi; (c) penetapan tujuan & sasaran;(d).mobilisasi sumber daya; (e) mengembangkan pilihan strategik; (f) penentuan prioritas; (g)
BAB III
KAJIAN LAPANGAN DAN CONTOH APLIKASI PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
Setelah proses pembelajaran ini peserta mampu
melakukan kajian lapangan untuk pengumpulan, pengolahan dan analisis data, mengembangkan kelompok kerja untuk menyusun rencana tindak pemberdayaan KUMKM. Kajian Lapangan dan
Penyusunan Rencana Tindak
Kajian Lapangan: Metode evaluasi dan
penyusunan instrumen, Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis data,Peningkatan Kinerja Kelompok Kerja Pemberdayaan UMKM, Contoh aplikasi
A. KAJIAN LAPANGAN
1.
METODE EVALUASI
Tujuan umum evaluasi adalah
memecahkan masalah, maka langkah
langkah yang ditempuh harus relevan
dengan permasalahan KUMKM. Oleh
karena itu sangat penting perumusan
masalah yang jelas dan terbatas.
Disamping itu dalam perumusan masalah
hendaknya jelas aspek aspeknya yang
2. PENYUSUNAN INSTRUMEN
PENGUMPUL DATA
Instrumen merupakan alat pengumpul data untuk mengukur objek evaluasi untuk memperoleh data. Sebagai alat
pengukur harus memiliki persyaratan yaitu
validitas
danreabilitas
. Persoalan validitas timbul bagi alat pengumpul data seperti observasi, wawancara dan kuesioner dalam studi kasus atau survey. Dalam menggunakan alat pengumpul data jawaban responden atau hasil pengamatan dapat berbedabeda sesuai dengan keadaan sebenarnya. Oleh karena itu dikenal beberapa teknik pengumpulan data, dengan
menyusun instrumen pengumpul data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan kuesioner. Alat pengumpul data ini yang paling banyak
dikenal dalam melakukan evaluasi termasuk evaluasi permasalahan dan kinerja KUMKM.
B. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN
DAN ANALISIS DATA
1.
Pengumpulan data
2.
Pengolahan dan analisis
C. PENINGKATAN SINERGI
KELOMPOK KERJA
PEMBERDAYAAN UMKM
1.
Pembentukan Kelompok Kerja
2.
Peranan Pemimpin Kelompok
Kerja
D. CONTOH APLIKASI PENYUSUNAN
RENCANA TINDAK: PENINGKATAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN OBJEK WISATA
KABUPATEN KUNINGAN.
•
Identifikasi Wilayah
E. LATIHAN KELOMPOK
•
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok sesuai
dengan kelompok 1. Latihan ini merupakan
kelanjutan dari latihan kelompok yang
dilaksanakan dalam diskusi kelompok 1 yang
dibahas dalam Bab II.
•
Sebelumnya telah disusun Rencana tindak
”hipotetis” karena tidak didukung data
aktual.
•
Untuk melakukan kajian lapangan rumuskan
tujuan pengumpulan data berdasarkan hasil
identifikasi permasalahan KUMKM
sementara dari berbagai aspek untuk
menyusun instrumen pengumpulan data
dengan wawancara, kuesioner, pengamatan
atau kombinasi pengumpula data
lanjutan
•
Setelah selesai pengumpulan data dari hasil kajian lapangan lalu diolah dan dianalisis. Hasil analisis ini dapat digunakanmenyempurnakan ”rencana tindak hipotetis” yang telah disusun.
•
Berdasarkan Rencana Tindak hipotetis dengan menggunakan data hasil kajian lapangan,maka tiap kelompok dapat menyiapkan rencanatindak berdasarkan data aktual untuk setiap jenis usaha yang telah dipilih,
•
Kemudian setiap kelompok menyajikanrencana tindak untuk jenis usaha hasil kajian lapangan.
lanjutan
•
Peserta kelompok lain menanggapi rencana
tindak tersebut dan kelompok penyaji
memperbaiki berdasarkan kelompok lainnya.
•
Bentuk forum diskusi kelompok dan
penyajian rencana tindak merupakan sarana
penerapan peningkatan teknik komunikasi
untuk meyakinkan pihak pihak dalam
koordinasi menjamin efektivitas
pemberdayaan KUMKM antar instansi
pembina yang memerlukan kesepakatan
bersama.
F. RANGKUMAN
•
Penyusunan Rencana Tindak harus berdasarkan hasil kajian lapangan tentang kondisipermasalahan lokal setiap jenis usaha KUMKM yang menjadi prioritas. Oleh karena itu perlu
disusun instrumen pengumpulan data baik melalui wawancara, kuesioner atau pengamatan selama
dalam proses pengumpulan data. Pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan dengan
menggabungkan berbagai metode, tetapi yang paling penting adalah data yang diperoleh harus akurat, dapat dipercaya dan sah mengukur apa
yang diukur. Untuk mengumpulkan data tersebut perlu pedoman dan terutama tujuan dari
lanjutan
•
Untuk meningkatkan kinerja UMKM, khususnya usaha mikro maka perlu dibentuk kelompokusaha mikro bersama. Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan identikasi usaha mikro untuk jenis jenis usaha mikro, membentuk dan
membaerdayakan usaha mikro menjadi kelompok usaha bersama melalui pemberian pelayanan
kepada kelompok usaha mikro bersama tersebut yang diharapkan agar berkembang menjadi
kelompok usaha mandiri yang mampu mengelola usahanya, memupuk modal, mengelola produk
yang bermutu dan memasarkan produknya pada lokasi ODTW dan pasar lainnya.