• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG FUNGSI ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V SDN 20MARTAPURATAHUN AJARAN 2019 / 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG FUNGSI ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V SDN 20MARTAPURATAHUN AJARAN 2019 / 2020"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG FUNGSI

ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DENGAN MEDIA AUDIO

VISUAL PADA KELAS V SDN 20MARTAPURATAHUN

AJARAN 2019 / 2020

Oleh:

NURYATUN NIP. 196804031991042001

Hp./Wa. 081368825269

Abstrak. Latar belakang penelitian oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pra siklus pelajaran, siswa masih mengalami kesulitan terhadap pemahaman terhadap materi yang diberikan, siswa juga masih pasif dalam mengikuti pembelajaran.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran fungsi organ pernapasan manusia kelas V SDN 20Martapura tahun pelajaran 2019 / 2020 ?.Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA kelas V SDN 20Martapura tentang fungsi organ pernapasan manusia menggunakan media audio visual.Hasil penelitian pada siklus I meningkat menjadi 64% kemudian ditingkatkan lagi pada sikus II menjadi 100%.Kesimpulan penelitian ini adalah Penerapan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 20Martapura kec. Martapura Kab.OKU Timur pada mata pelajaran IPA materi fungsi organ pernapasan manusia pada tahun ajaran 2019 / 2020 dan Peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 20Martapura dapat dilihat dari keaktifan dan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

(2)

2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan yang lamanya enam (6 ) tahun hal ini sesuai dengan penjelasan kurikulum pendidikan dasar tahun 1994 landasan program dan pengembangan kurikulum pendidikan dasar oleh departeman pendidikan dasar dan kebudayaan disebutkan “ pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional “

Penidikan dasar merupakan pendidikann yang lamanya Sembilan ( 9 ) tahun yang diselenggarakan selama 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP atau satuan pendidikan yang sederajat ( Depdikbud, 1993 : 14 )

Dari hal tersebut sudah jelas bahwa pendidikan SD merupakan bagian dari pendidikan dasar 9 tahun. Adapun tujuan pendidikan sekolah dasar menurut kurikulum pendidikan dasar yang diterbitka oleh Departemen pendidikan dan kebudayaan adalah “ memberikan bekal kemampuan dasar membaca, tulis, dan hitung, pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa dengan tingkat.

perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan berikutnya ( Depdikbud, 1993 : 16 -17 )

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan hal yang optimal.

Di dalam proses pembelajaran inilah seorang guru dituntut untuk dapat menciptkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang konduktif, artinya menyiapkan dan mengorganisasi berbagai factor sehingga memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan system

Perlu diketahui bahwa siswa kelas V SDN 20Martapura tempat penulis mengajar ditemukan hasil belajar siswa tidak diharapkan, yaitu pada mata pelajaran IPA. Dari nilai ulangan harian ada 68 % dari jumlah 25 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal ( KKM ). Kriteria ketuntasan minimal tahun 2019 / 2020 ditetapkan sebesar 65.

(3)

3 Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran maka diperlukan upaya efektif dan efisien yaitu drngan media Audio Visual.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan judul “ Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN 20MartapuraTentang Fungsi organ Pernapasan Pada Manusia menggunakan Media audio visual”

B. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi fungsi organ pernapasan manusia pada siswa kelas V SDN 20Martapuratahun pelajaran 2019 / 2020 ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan

Tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA kelas V SDN 20Martapuratentang fungsi organ pernapasan manusia menggunakan media audio visual.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa, untuk memotivasi belajar mengembangkan kreatifitas siswa serta memberikan pengalaman pembelajaran IPA tentang fungsi organ pernapasan pada manusia

2. Bagi Guru, diharapkan dapat meningkatakan profesionalisme kerja guru, memotivasi kreatifitas dan semangat berinovasi

3. Bagi Sekolah, diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang berarti serta peningkatan keberhasilan pengajaran IPA di sekolah

4. tentang fungsi organ pernapasan pada manusia.

5. Bagin Istitusi. hasil penelitian ini diharapkan menjadikan nilai tambah sebagai wawasan untuk masa depan

(4)

4

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar

Kata belajar kurang lebih berarti perubahan tingkah laku menuju yang lebih baik atau merupakan usaha untuk mengubah dari sesuatu yang tidak bisa menjadi bisa. Belajar sebagai proses bukan sekedar pengalaman dan bukan suatu hasil.

Sebagai suatu proses berarti terjadi perubahan kualitatif individu,sehingga tingkah lakunya berkembang. Perubahan tersebut misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan sikap dan perkembangan cara berpikir. Belajar sebagai suatu proses berarti pula belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan berbagai perbuatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian seseorang melakukan perbuatan belajar karena mempunyai suatu tujuan. Guru dalam perannya adalah mengarahkan belajar, menyajikan bahan belajar dan mendorong seseorang untuk belajar, sehingga seseorang berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.

Belajar menurut Abdillah ( 2002 ) adalah “ suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku, baik melalui latihan atau pengalaman yang menyagkut aspek – aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Sedangkan menurut Slameto ( 2003 ) belajar merupakan sutau proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang ( Sudjana : 2010 ).

Menurut Gagne ( 2007 ) bahwa belajar adalah “ suatu proses dimana perilaku suatu organisme berubah akibat adanya suatu pengalaman.

Dapat disimpulan belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan baik perubahan sikap, tingkah laku, pola pikir, dan proses penambahan ilmu pengetahuan.

(5)

5

B. Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana bahwa hasil belajar adalah “suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu, berupa tes yang disusun secara terencana baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbautan”.

Sedangkan S. Nasution berpendapat bahawa hasil belajar adalah “suatu perubahan pada indiidu yang belajar, tidak hanya mendapat pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun yang kualitatif.Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum.

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian ( formatif), nilai ulangan tengah semester, dan nilai sumatif.

Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai seseorang dalam mengikuti proses pembelajaran, dengan kata lain hasil belajar merupkan perubahan yang terjadi dalam diri individu yang belajar.

Selanjutnya Winataputra (2003:25) lebih menjelaskan “hasil belajar berupa perilaku atau tingkah laku. Seseorang belajar akan berubah atau bertambah perilaku, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai nilai (sikap)

Dari beberapa pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa hasil belajar adalah “hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dengan angka-angka atau dapat juga dilihat dari sikap dan motivasi belajar anak yang meningkat”.

C. Media Audio Visual

Herry (2007:6.31) menyatakan:“Ada tiga jenis media pembelajaran yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru di sekolah, yaitu :

(6)

6 1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projekted visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (nonprojekted visual).

2. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.

3. Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media audio visual atau media pandang dengar”

4. Pengertian media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).

Media Audio Visual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Asyhar (2011: 45) mendefinisikan bahwa media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.

Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Rusman ( 2012 :63 ) menjelaskan bahwa media audio visual yaitu “ media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang – dengar. Sementara itu Asra (2007: 5−9) mengungkapkan bahwa mediaaudio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mediaaudio visual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatanpembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatansekaligus dalam satu proses atau kegiatan.

(7)

7

Jenis-jenis Media Audio Visual

1. Media Audio Visual Gerak adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman ( kemajuan ilmu pengetahuan dan etknologi ) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video, tape, dan film bergerak.

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar meliputi itu hidup.

Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri sebagi berikut:

a. Dapat menarik minat anak b. Benar dan autentik

c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan d. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien

e. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur

g.Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta (kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

(8)

8 Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang.

Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.

Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:

a. Dituntun oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntun siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. melalui pengalaman-pengalaman visual.

b. Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.

c. Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang berurutan secara berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya

d. Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya, seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.

Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran yang ada sekarang ini, wilayah jangkauan siarannya, tidak ada masalah lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan sebagi alat bukan merupakan tujuan kebijaksanaan komunikasi, karena itu televisi mempunyai fungsi:

a. Sebagai alat komunikasi massa

Daerah jangkauan televisi, dibelahan bumi manapun sudah tidak menjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada revolusi dibidang satelit

(9)

9 komunikasi massa yang terjadi pada akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup menjadi masyarakat yang terbuka.

b. Sebagi alat komunikasi pemerintah

Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa, meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:

1) Memperkokoh pola-pola sosial budaya 2) Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan

3) Kemampuan untuk mengubah norma-norma soaial budaya bangsa.

Media Audio Visual Diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti ::

1) Film bingkai suara (sound slides)

Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik.Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih.Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.

2) Film rangkai suara

Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu.

1. Alat Pernapasan Manusia

Udara merupakan campuran dari berbagai gas. Diantaranya gas oksigen dan gas karbon dioksia. Bagian udara yang kamu keluarkan adalah karbon dioksida.Ketika kamu menghirup udara, oksigen masuk melalui hidung, kemudian masuk ke pangkaltenggorokkan setelah itu, oksigen melewati dua saluran yang

(10)

10 berukuran lebih kecil dari tenggorokkan.Dua saluran ini disebut bronkus.Setelah melewati bronkus, udara masuk ke paru – paru.

1. Hidung

Hidung merupakan indera penciuman.Hidung terdiri atas dua bagian, yaitu lubang hidung dan rongga hidung.Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan lender.Rambut dan lender berguna untuk menyaring udara yang masuk.

2. Tenggorakkan dan Paru – Paru

Paru – paru manusia terletak di dalam rongga dada.Paru – paru terdiri atas paru – paru kanan dan paru – paru kiri.Paru – paru kanan berukuran lebih besara dibandingkan dengan paru – paru kiri.Hal itu disebabkan paru – paru kanan terdiri

atas tiga buah gelambir, sedangkan paru – paru kiri terdiri atas 2 buah gelambir.

Udara yang masuk melalui hidung, kemudian melwati pangkal tenggorokkan. Dari pangkal tenggoraokkan udara masuk ke tenggorokkan trakea . Di dalam dada, trakea bercabang menjadi dua yang disebut bronkus.Setiap bronkus menuju ke paru – paru kanan dan paru – paru kiri.

Bronkus tersususn dari pipa- pipa kecil yang disebut bronkiolus.Pada ujung bronkioli terdapat kanton udara yang disebut alveolus. Alveolus berfungsi sebagai tempat pertukaran gas karbon dioksida ( CO2 ) dan uap air dengan gas oksigen ( O2 ).

Tubuh manusia memerlukan asupan oksigen.Oksigen digunakan untuk melepaskan energy dari makanan. Energi tersebut dimanfaatkan oleh tubuh untuk pertumbuhan an perkembangan.

Sumber buku IPA kelas V Sekolah Dasar pengarang S. Rosita – Aris Muharam penerbit pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(11)

11

II. METODE PENELITIAN

A. Subjek, Tempet, dan Waktu Penelitian 1. Subjek dan Tempat Penelitian

Subjek perbaikan ini adalah siswa siswi kelas V SDN 20 Martapura semester satu tahun pelajaran 2019 – 2020 yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 13 laki-laki dan 12 perempuan. Sementara Mata pelajaran yang di jadikan subjek perbaikan penelitian adalah mata pelajaran IPA kelas V materi tentang “Fungsi organ pernapasan manusia ”

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 20 MartapuraKecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Propinsi sumatera selatan.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan Pada bulan Maret 2019 dengan rincian tiap siklus sebagai berikut :

Pra siklus,dilaksanakan hari senin 05Maret 2019 Siklus I dilaksanakan hari selasa 12 Maret 2019 Siklus II dilaksanakan hari Jumat 22 Maret 2019

Adapun waktu pelaksanaa dan fokus perbaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.1. Waktu Pelaksanaan penelitian Pra Siklus, Siklus 1 dan siklus 2

No Siklus Tanggal Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan

1 Pra Siklus 05 Maret 2019 08.05 s/d 09.40 Wib

2 Siklus 1 12 Maret 2019 08.05 s/d 09.40 Wib

3 Siklus 2 22 Maret 2019 08.05 s /d 09.40 Wib

B. Prosedur Penelitian a. Siklus Ke-1

1. Tahap Perencanaan

a. Mengadakan kosultasi dengan penilai 2 dalam rangka mempersiapkan penelitian.

(12)

12 c. Menyiapkan media yang akan di gunakan dalam pembelajaran

d. Menyusun instrumen observasi

2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal ( 5 menit )

1. Guru menyapa siswa dengan salam 2. guru bersama siswa membaca doa 3. Mengecek kehadiran siswa

4. Mengkondisikan siswa agar terpusat perhatiannya pada materi yang akan diajarkan

5.

a. Tanya jawab tentang materi yang lalu

b. Apakah anda pernah merasakan hidung tersumbat karena influenza ? 3. Adakah hubungan antara hidung dengan pernapasan?

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan b.Kegiatan Inti ( 20 menit )

1. Guru menyiapkan alat peraga media audio visual yang berhubungan dengan fungsi organ pernapasan manusia

2. Peserta didik mengamati media audio visual yang ditayangkan guru 3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi

masing-masing organ pernapasan manusia

4. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru dan peserta didik yang lain

c. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

1. Memberikan penghargaan pada siswa yang kinerjanya baik 2. Memberikan pekerjaan rumah ( PR )

3. Memberikan tes akhir pembelajran

4. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi tentang fungsi organ pernapasan manusia

5. menyampaikan bahan ajar untuk pertemuan berikutnya 6. Membaca doa penutup pelajaran bersama-sama

(13)

13

3. Tahapan Observasi ( Pengamatan )

Untuk pengamatan dari kegiatan siklus pertama adalah :

a. Peneliti mendiskusikan terlebih dahulu tentang aspek – aspek yang akan diamati dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan supervisor 1 dan supervisor 2

b. Pada saat pengumpulan data peneliti meminta bantuan supervisor2 untuk c. mengamati proses pembelajaran yag dilakukan dengan

d. menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya e. Pada saat kegiatan pembelajaran berakhir peneliti mendiskusikan hasil

pengamatan tersebut dengan supervisori 2

f. Kemudian peneliti mencatat dengan rinci proses dan hasil diskusi tersebut untuk memudahkan penyususnan laporan sekaligus membantu peneliti melakukan refleksi.

4. Refleksi

Dari hasil pengmatan yang dilakukan oleh supervisor 2 terhadap pembelajaran siklus satu (1) yang sudah dilakukan berdasarkan jurnal pembimbingan dan lembar observasi kinerja guru, kelebihan pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah : sudah menggunakan media yang menarik dan menjelaskan materi secara terinci.

Sementara itu kelemahan pembelajaran siklus satu (1) yang dilakukan peneliti adalah : kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dimana siswa kurang diberi kesempatan untuk bertanya jawab seputar materi yang ditayangkan melalui media audio visual, aktivitas siswa belum optimal.

Dari hasil belajar siswa, diperoleh rerata hasl belajar sebesar 69,8 dan 64 % yang mencapai KKM.

Setelah melaksanakan siklus I ternyata hasil belajar siswa belum mencapai target sehingga harus melaksanakan tindakan pada siklus II.

b. Siklus Dua

1. Tahap Perencanaan

a. Mengadakan kosultasi dengan supervisor 2 dalam rangka mempersiapkan penelitian.

(14)

14 b. Menyiapkan administrasi pembelajaran

c. Menyiapkan media yang akan di gunakan dalam pembelajaran d. Menyusun instrumen observasi

2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran a. Kegiatan Awal ( 5 menit )

1. Guru menyapa siswa dengan salam 2. guru bersama siswa membaca doa 3. Mengecek kehadiran siswa

4. Mengkondisikan siswa agar terpusat perhatiannya pada materi yang akan diajarkan

5. Tanya jawab tentang materi yang lalu

6. Apakah anda pernah merasakan hidung tersumbat karena influenza ? 7. Adakah hubungan antara hidung dengan pernapasan?

8. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan b. Kegiatan Inti ( 20 menit )

1. Guru menyiapkan alat peraga media audio visual yang berhubungan dengan fungsi organ pernapasan manusia

2. Peserta didik mengamati media audio visual yang ditayangkan guru 3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi

masing-masing organ pernapasan manusia

4. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru dan peserta didik yang lain

c. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

1. Memberikan penghargaan pada siswa yang kinerjanya baik 2. Memberikan pekerjaan rumah ( PR )

3. Memberikan tes akhir pembelajran

4. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi tentang fungsi organ pernapasan manusia

5. menyampaikan bahan ajar untuk pertemuan berikutnya 6. Membaca doa penutup pelajaran bersama-sama

(15)

15

3. Tahapan Observasi ( Pengamatan )

Untuk pengamatan dari kegiatan siklus ke dua adalah :

a. Peneliti mendiskusikan terlebih dahulu tentang aspek – aspek yang akan diamati dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan penilai 1 dan penilai 2.

b. Pada saat pengumpulan data peneliti meminta bantuan penilai 2 untuk mengamati proses pembelajaran yag dilakukan dengan menggunakan

lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya.

c. Pada saat kegiatan pembelajaran berakhir peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tersebut dengan penilai 2

d. Kemudian peneliti mencatat dengan rinci proses dan hasil diskusi tersebut untuk memudahkan penyususnan laporan sekaligus membantu peneliti melakukan refleksi.

4.Refleksi

Dari hasil pengmatan yang dilakukan oleh supervisor 2 terhadap pembelajaran siklus dua ( 2 ) yang sudah dilakukan berdasarkan jurnal

pembimbingan dan lembar observasi kinerja guru, pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah : sudah menggunakan media yang menarik dan menjelaskan materi secara terinci. Interaksi antar siswa dengan guru sudah terjalin baik terbukti bahwa siswa telah diberi kesempatan untuk bertanya jawab terkait materi yang disampaikan baik melalui media audio visual maupun dari penjelasa

guru.Sehingga aktivitas siswa berlangsung optimal

Dari hasil belajar siswa, diperoleh rerata hasl belajar sebesar 76,4 dan 100 % yang mencapai KKM sehingga sudah dapat dikatakan pembelajaran IPA tentang fungsi organ pernapasan tuntas.

C. Analisis Data

1. Deskriptif Kuantitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif di lakukan sejak sebelum memasuki kelas, selama di kelas dan setelah di kelas. Menurut Arikunto ( 2010 : 131 ) ada dua jenis data yang dikumpulkan peneliti, data kualitatif yaitu data yag berupa

(16)

16 informasi berbentuk kalimat yang member gambaran tentang motivasi belajar, perhatian siswa, dan keaktifan siswa dapat diamati secara kualitatif.

Nilai hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif misalnya mencari nilai rata-rata siswa serta untuk menganalisis presentasi ketuntasan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun cara menghitung dalam setiap siklusnya, yaitu untuk menghitung nilai rata-rata hasil evaluasi dengan menggunakan rumus:

K = S P x 100 % SM Keterangan :

K = ketuntasan belajar siswa SP = skor yang diperoleh siswa SM = skor maksimum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa (Prasiklus, Siklus I danSiklus II )

Dari 25 siswa masih yang mendapatkan nilai di bawah KKM 17 siswa sebesar 68%, sedangkan yang nilainya di atas KKM 8 siswa sebesar 32% maka perlu diadakan perbaikan untuk sikluske I.

a. Hasil Belajar Siswa PraSiklus

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No NamaSiswa Nilai TidakTuntas Tuntas

1 Ahmad Sukri A. 50 √ 2 AlleNaufalRyudzaky 45 √ 3 Aura Chantiqha R. 50 √ 4 Erna Nurwahidah 50 √ 5 GolgdyDiasfirta 45 √ 6 Guntur Cahya P. 50 √ 7 Inessiva Br Sitepu 50 √ 8 Irene ZuhrotulFp 50 √ 9 Ivana MaheswariJf 65 √ 10 Jonathan Arsad 50 √ 11 Jovan Lie 50 √ 12 JuriSanjaya 50 √ 13 Kayla HafshahAzahra 50 √

(17)

17 14 Keira Darlene K. 80 √ 15 M. Hafiz Irsayad 50 √ 16 MarskalCahyaEka P 50 √ 17 Megalia 80 √ 18 Muhammad Kafka 70 √ 19 NacwaSenjaPermani 80 √ 20 RehanSaputra 70 √ 21 RuriCantika 60 √ 22 SalwaNadhifRahma 90 √ 23 ShofiSalsabila 45 √ 24 SuciBelaNiarti 50 √ 25 SyafaPuspaDewi 80 √ Jumlah 1.460 - -

Rata – Rata dan % 58,4 - -

TuntadanTidakTuntas - 68% 32%

Pada Tabel 4.1 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 HasilBelajarSiswaPraSiklus

Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat hasil belajar siswa masih banyak yang belum tuntas, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus I.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 45-64 65-70 71-80 81-90 tidak tuntas tuntas jumlah siswa

(18)

18

1. Siklus I Perencanaan

Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I menekankan pada penggunaan metode ceramah dengan menggunakan media audio visual fungsi organ pernapasan manusia sesuai dengan materi yang sudah ada, akan tetapi karena belum dapat menuntaskan hasil beljar maka perlu dilanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II

Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2019 pada kelas V SDN 20 Martapura.

Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran, peneliti diamati teman sejawat. Hal yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Mengadakan Tanya jawab sebagai apersepsi

b. Menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran

c. Pemberian contoh materi

d. Pemberian soal

e. Pelaksanaan tutor sebaya

f. Membimbing kerja individu

g. Mengoreksi, menilai, mengoreksi hasil analisis tes

2. Siswa

a. Menjelaskan penjelasan dari guru tentang fungsi organ pernapasan

manusia.

b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

c. Tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran

e. Mengerjakan tes formatif

(19)

19

Refleksi

Setelah melakukan Kegiatan Belajar Mengajar IPA dengan kompetensi dasar mengidentifikasikan fungsi organ pernapasan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan pada meteri pokok alat pernapasan manusia

Sebagian besar siswa masih belum mampu menguasai materi tersebut. Penggunaan media audio visual membuat siswa aktif selama proses pembelajaran. Hal ini terbukti setelah diadakan tes formatif, terdapat 64% siswa yang mencapai KKM.Penggunaan media pembelajaran sudah berjalan denganbaik, tetapi perlu ditingkatkan. Hal itu dapat dijadikan sebagai bahan untuk ditindaklanjuti pada perbaikan pembelajaran siklus II yang akan dilaksanakan berikutnya. Dapat dilihat tabel di bawah ini hasil belajar siswa pada siklus I. Tabel 4.2 Hasilbelajarsiswapadasiklus I

No NamaSiswa Nilai TidakTuntas Tuntas

Rata – Rata dan % 69,8 - -

TuntasdanTidakTuntas - 64% 36%

Tabel 4.2 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 4.2 di bawahini. Gambar 4.2 HasilBelajarSiswaSiklus I 0 2 4 6 8 10 12 55-64 65-75 76-84 85-95 tidak tuntas tuntas jumlah siswa

(20)

20 Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat hasil belajar siswa masih ada yang belum tuntas, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus

Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat hasil belajar sisw amasih ada yang belumtuntas, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2

2. Siklus II

Setelah diadakan tes formatif pada siklus II, siswa dapat mencapai hasil minimal 65 keatas. Sehingga dapat dikatakan pada siklus ke II hasil pembelajaran tuntas.

Untuk mengetahui nilai perolehan nilai keseluruhan, maka dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil beljar siswa pada siklus II

No NamaSiswa Nilai TidakTuntas Tuntas

1 Ahmad Sukri A. 65 - √ 2 AlleNaufalRyudzaky 65 - √ 3 Aura Chantiqha R. 65 - √ 4 Erna Nurwahidah 70 - √ 5 GolgdyDiasfirta 65 - √ 6 Guntur Cahya P. 70 - √ 7 Inessiva Br Sitepu 65 - √ 8 Irene ZuhrotulFp 70 - √ 9 Ivana MaheswariJf 80 - √ 10 Jonathan Arsad 65 - √ 11 Jovan Lie 70 - √ 12 JuriSanjaya 75 - √ 13 Kayla Hafshah A. 75 - √ 14 Keira Darlene K. 95 - √ 15 M. Hafiz Irsayad 70 - √ 16 MarskalCahya E.P 75 - √ 17 Megalia 90 - √ 18 Muhammad Kafka 85 - √ 19 NacwaSenja P. 90 - √ 20 RehanSaputra 80 - √ 21 RuriCantika 90 - √ 22 SalwaNadhifRahma 100 - √ 23 ShofiSalsabila 70 - √ 24 SuciBelaNiarti 70 - √ 25 SyafaPuspaDewi 95 - √ Jumlah 1.910 - -

Rata – Rata dan % 76,4 - -

(21)

21

Tabel 4.3 HasilBelajarSiswaDilihat Dari Rata-Rata dan KKM Prasiklus, Siklus I, siklus II

Gambar 4.3 perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklusI ,siklus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Pembahasan Tentang Hasil Belajar Siswa

Proses perbaikan pembelajaran dalam penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II.Pembelajaran yang diaksanakan tersebut memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, dari pra siklus nilai rata-rata siswa 58,4 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I meningkat menjadi 68,8 dan meningkat lagi pada siklus II 76,4. Hal ini tampak adanya peningkatan bila dibandingkan sebelum dilaksanakannya perbaikan pembelajaran .

Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung tampak siswa memotivasi dan bersemangat untuk belajar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa bersikap positif terhadap penggunaan media audio visual.

Alasan Mengapa Terjadi Peningkatan Motivasi / Respon dan Hasil Belajar Siswa

Sewaktu saya mengajar menggunakan media audio visual siswa tampak bersemangat untuk mengikuti pelajaran dibandingkan sebelum menggunakan

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata Nilai KKM

32%

64%

(22)

22 media. Dimana guru hanya melakukan ceramah dan Tanya jawab sehingga membuat siwa bosan dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran.

Hal ini sesuai dengan teori para ahli tentang kelebihan media audio visual menurut Arsyad( 2011- 49-50 ) “ bahwa kelebihan media audio visual dapat melengkapi pengalaman dasar siswa, dan audio visual dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulng-ulang jika perlu

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

a. Penerapan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 20 Martapura kec. Martapura Kab. OKU Timur pada mata pelajaran IPA materi fungsi organ pernapasan manusia pada tahun ajaran 2019 / 2020 b. Peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 20 Martapuradapat dilihat dari

hasil belajar siswa dari pra siklus 32%, meningkat lagi pada siklus I yaitu 64% dan siklus II meningkat menjadi 100%.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media audio visual khususnya pada materi fungsi organ pernapasan manusia, penulis telah membuktikan adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 20 Martapura yang cukup signifikan oleh karena itu penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Guru hendaknya menggunakan media audio visual pada saat proses pembelajaran pada materi fungsi organ pernapasan manusia.

2. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan penggunaan media audio visual pada materi lain selain materi fungsi organ pernapasan manusia

3. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan pada mata pelajaran lain selain IPA

(23)

23

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2007. Langkah – langkah PTK. Jakarta : Bumi Aksara.

Demiyati, 2007. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Bandung : Yudhistira

Depdikbud. 1994. Tujuan Pembelajaran IPA. Jakarta : Balai pustaka Gersen. 2005. Pengertian Belajar. Bandung: Yudhistira

Kosasi, 1995, Materi Pembelajaran IPA, Jakarta: Universitas Terbuka Sudjana, nana. 2006. Hasil Belajar Siswa. Jakarta : Bumi Aksara.

Wardan, I.G.K.A Pemantapan Kemampuan Profesional. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 22. 2006. Standar Isi.

Kosasi, 1995, Materi Pembelajaran IPA, Jakarta: Universitas Terbuka Rositawaty, S. 2008.Senang Belajar IPA. Jakarta Pusat: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Biodata Penulis

Nama : NURYATUN

NIP : 196804031991042001

Jabatan : Guru Kelas

Gambar

Tabel 3.1. Waktu Pelaksanaan penelitian Pra Siklus, Siklus 1 dan siklus 2  No  Siklus  Tanggal Pelaksanaan  Waktu Pelaksanaan  1  Pra Siklus  05 Maret 2019  08.05 s/d 09.40 Wib
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra    Siklus
Gambar 4.1 HasilBelajarSiswaPraSiklus
Tabel 4.2 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada  gambar 4.2 di bawahini
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

Dalam bidang akademis siswa dipersiapkan untuk belajar dan meraih prestasi bidang akademik atau non akademik, mampu berkarya, mampu berkompetensi, mengembangkan

Informasi produk yang frekuensinya sering dibicarakan, terkait pula dengan nilai-nilai positif dan negatif pada perusahaan atau produk tersebut, memancing orang-orang untuk

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Pemdes Genengadal, hasil belajar IPS relatif rendah, hal ini dikarenakan situasi pembelajaran yang

Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara keterlibatan ibu yang berpendidikan Perguruan Tinggi dan ibu yang berpendidikan SMA, dan kedua kelompok ibu (Perguruan

[r]

Pada hari ini Jumat Tanggal Dua puluh dua Maret Tahun Dua Ribu Tiga Belas kami yang bertanda tangan dibawah ini Unit Layanan Pengadaan ( ULP ) Rumah Sakit