• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT

MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN

SEMARANG TAHUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

WULAN VITA SARI NIM :

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT

MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

WULAN VITA SARI

NIM :

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(4)

NTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Jl. Tentara Pelajar Telp ( ) , Fax Salatiga

Website : www.iainsalatiga.ac.id email : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Wulan Vita Sari

NIM :

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJRAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, September

Pembimbing

(5)
(6)

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Wulan Vita Sari

NIM : - -

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Agustus Yang menyatakan,

(7)

MOTTO

 Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkanya

PERSEMBAHAN Sekripsi ini saya persembahkan untuk :

Kedua orang tuaku ( Bapak Sardi dan Ibu Indarti )

Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan turut

medoakanku

Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad

SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik

baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.

Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan

skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun

akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bentuannya, khususnya kepada:

. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK).

. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

. Bapak Drs. Abdul Syukur, M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.pd, yang sangat sabar dan teliti di dalam

(9)

. Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa

material maupun spiritual.

. Bapak Muklis, selaku kepala Sekolah MI Tholabiyah Tegaron yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

. Guru kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Bapak Nurokhim, S.Ag yang

mendukung berjalannya proses penelitian.

. Seluruh siswa-siswi kelas IV MI Tholabiyah Tegaron yang telah mendukung

dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

.Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan Tahun yang selalu

mendukung penulis.

.Dan teman-teman yang mengenalku dan yang membaca tulisan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik,

saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan

penulisan hasil penelitian mend atang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan

dan petunjuk Nya kepada kita semua. Amiin

Salatiga, Agustus

(10)

ABSTRAK

Sari Vita Wulan. . Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Materi Memahami Peta Lingkungan Setempat Melalui Strategi Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .

Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, dan IPS

Penelitian ini merupakan upaya dalam Penerapan Strategi Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan: Memahami peta lingkungan setempat. Pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan pra-siklus dan siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari )

Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun yang berjumlah Siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan strategi mind mapping pada saat pembelajaran IPS.

(11)

DAFTAR ISI SAMPUL

Lembar Berlogo ... i

Halaman Judul ... ii

Persetujuan Pembimbing ... iii

Pengesahan Kelulusan ... iv

Pernyataan Keaslian ... v

Motto dan Persembahan ... vi

Kata pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Hipotesis Tindakan ...

E. Manfaat Penelitian ...

F. Definisi Operasional ...

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ... . Pengertian Hasil Belajar ... . Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... B. Ilmu Pengetahuan Sosial ... . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... . Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI ... . Materi IPS Memahami Peta Lingkungan Setempat ... . Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Semester I .. C. Strategi Pembelajaran ... . Pengertian Strategi Pembelajaran...

. Mind Mapping ... . Pengertian Mind Mapping ... . Fungsi Mind Mapping ... . Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ... . Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ... . Manfaat Mind Mapping ... . Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping ... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

(13)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus ... . Pra-Siklus ... . Siklus I... . Siklus II ... B. Pembahasan ... . Analisis Siklus I ... . Analisis Siklus II ... . Analisis Data Akhir ... BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

. Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV . Tabel. Jumlah Guru MI Tholabiyah Tegaron

. Tabel Jumlah Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron

. Tabel Data Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun . Tabel Hasil Tes Formatif Pra Siklus

. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I

. Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I . Tabel . Dta Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

. Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II .Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II .Tabel Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

.Tabel Data Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas Gambar Peta Provinsi Banten

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran Soal Post Tes Siklus I

Lampiran Soal Post Tes Siklus II

Lampiran Dokumentasi Penelitian

Lampiran Contoh Mind Mapping

Lampiran Surat Permohonsn Ijin Penelitian Lampiran Surat Keterangan Penelitian Lampiran Daftar Nilai SKK

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli

IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal

dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.

Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang

masyarakat” Dalam mengkaji masyarakat guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial

yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di

tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah

social studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain khususnya di

negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih

dikenal social studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para

ahli atau pakar kita di Indonesia. Dalam dokumen kurikulum IPS merupakan

salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

Menurut bapak Pono, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri

(18)

Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti

program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada

yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.

Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan

pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.

Dengan menggunakan strategi mind mapping Pemilihan dan penggunaan

strategi menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan dikembangkan Tony Buzan seorang

peneliti Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses

berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Buzan menjelaskan mind mapping

sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil

informasi keluar dari otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harafiah

memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana. Mind

mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna,

imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan logika (wilayah

otak kiri). Semua gagasan dalam mind mapping berkaitan, membantu otak

membuat lompatan pengertaian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Mind

mapping membantu kita belajar, menyusun, menyimpan sebanyak mungkin

informasi, mengelompokkannya dengan cara alami, memberi kita akses mudah

(19)

Dalam buku (Asih dan Eka ) menurut DePorter et al. kiat-kiat

dalam membuat peta pikiran adalah:

. Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan utama.

. Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci,

menggunakan pensil warna.

. Menuliskan kata kunci/ frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan

untuk menambah detail-detail.

. Tambahkan simbol dan ilustrasi.

. Menggunakan huruf capital.

. Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.

. Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat.

. Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan

menggunakan huruf tebal.

. Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran.

.Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting.

.Membuat peta pikiran secara horizontal.

Kiat-kiat dalam membuat pikiran sangat dipengaruhi oleh asosiasi

masing-masing peserta didik. Perbedaan asosiasi oleh peserta didik akan menyebabkan

peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, teknik ini terbukti

efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik (Asih dan Eka ).

Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah

diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan

(20)

data tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai

berikut. ( ). Siswa kurang disiplin dalam menyelesaikan Tugas-tugas perkerjaan

rumah mata pelajaran IPS. ( ). Siswa kadang-kadang menjahili Teman-temannya.

( ). Siswa banyak berbicara sendiri, suka melamun, dan bermain dengan

temannya. ( ). Siswa belumndapat menyelesaikan tugas evaluasi tepat waktu. ( ).

Siswa sering ijin ke kamar mandi. ( ). Siswa kurang memperhatikan guru saat

menerima penjelasan materi pelajaran. ( ). Siswa gelisah dalam mengerjakan

tugas. ( ). Siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal pada evaluasi

ahir mata pelajaran IPS. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam

upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain.

Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi menejemen

pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal,

nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana,

terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang

demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah

pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Olivia ) mind

mapping menekankan proses pembelajaran siswa aktif, mandiri, melatih

kreativitas, imajinasi sehingga hasil belajar akan tercapai secara

maksimal. Adapun langkah strategi mind mapping menurut Olivia ( ) di

implementasikan dalam kegiatan pembelajaran menurut standar proses KTSP

(21)

guru pada awal kegiatan pembelajaran; ( ) tanya jawab materi pelajaran secara

garis besar; ( ) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ( - orang setiap

kelompok); ( ) setiap kelompok menganalisis materi dan berdiskusi membuat

peta pikiran (mind mapping) materi pelajaran; ( ) siswa dibimbing, dimotivasi,

diawasi guru selama diskusi kelompok membuat peta pikiran (mind mapping)

materi pelajaran; ( ) setiap kelompok mempresentasikan mind mapping mereka

untuk mendapat tanggapan, masukan dari kelompok lain dan guru; ( ) siswa dan

guru menyamakan persepsi dari hasil presentasi dan diskusi semua kelompok; ( )

guru mereview materi dan kegiatan pebelajaran secara garis besar dengan mind

mapping materi; ( ) siswa diberi penguatan, motivasi agar lebih kreatif

membuat mind mapping materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Strategi mind mapping akan mengajarkan siswa bagaimana meringkas

untuk mengetahui inti dari sebuah materi pelajaran secara tersruktur. Dengan

begitu ia dapat melihat keseluruhan materi pembelajaran dalam satu kertas dengan

visualisasi yang menarik, tidak membosankan, mudah dipahami dan diingat

(Olivia ).

Proses pembelajaran akan menjadi semakin aktif, apabila terdapat motivasi pada

diri siswa untuk belajar. Motivasi belajar tersebut diperoleh dari dalam maupun

luar diri siswa.

Berdasarkan hasil wawancara penulis hasil pembelajaran ips di MI

Tegaron belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) . Kurang nya

guru yang kreatif dan melakukan proses pembelajaran yang monoton yang hanya

(22)

Dengan kondisi tersebut, siswa tidak memperhatikan saat guru mengajar dan

bermain sendiri.

Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) di MI

Tegaron belum mencapai . Kurang lebihnya yang sudah mencapai KKM

dan sisanya belum mencapai KKM. Penulis memberikan solusi dengan

menggunakan strategi mind mapping. Penulis berharap dengan metode ini, siswa

dapat memahami materi ips yang luas. dan siswa dapat menghafal materi tersebut

karena dalam min mapping materi tersebut dapat di ringkas, jadi membuat siswa

mudah untuk mempelajari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Apakah strategi mind maping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH

(23)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan

setempat melalui strategi mind mapping pada siswa kelas IV MI

THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun

.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan

teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap

paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan

yang dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika

suatu tindakan dilakukan. (Basrowi dan Suwandi, ).

Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan

yaitu:

. Penggunaan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil

belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV MI Tholabiyah

Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Penerapan mind mapping ini dikatakan efektif apabila indikator yang

diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan:

a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan ( continue) dari siklus

(24)

b. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa

yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan model mind

mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

c. Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan model

mind mapping.

d. Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan

pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara

teoritis maupun praktis.

. Secara Teoritis

a. Untuk pengembangan hasil belajar di sekolah.

b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran.

c. Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik

secara berkelanjutan.

. Secara Praktis

a. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan

mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan kreativitas

siswa tentang penerapan model mind mapping dalam pembelajaran mata

(25)

b. Bagi Guru

Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan,

metode atau model dalam proses pembelajaran siswa aktif.

c. Bagi Sekolah.

Dapat memberikan masukan yang positif bagi MI Tholabiyah

Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sehingga dapat

meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan masukan

kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan model

pembelajaran mind mapping.

F. Definisi Operasional

Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka

peneliti menfokuskan pada masalah mind mapping, pemahaman belajar, hasil

belajar siswa adapun definisi operasional itu sebagai berikut :

. Hasil belajar

Hasil belajar adalah merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah

dilakukan dalam belajar. Hasil belajar mencakup aspek kognitif, efektif, dan

psikomotorik. Dalam buku Ahmad Susanto pengertian hasil belajar

dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

(26)

Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang telah ditentukan dari MI Tholabiyah Tegaron yaitu

. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Hasil belajar dalam penelitian ini menunjukkan adanya perubahan

perolehan nilai setelah kegiatan pembelajran, yang dapat dilakukan dengan

tes.

. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah, menurut bapak Pono, pengertian

IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna

khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program

pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang

berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.

Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang

diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.

. Strategi Mind Mapping

Mind mapping merupakan sebuah catatan pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di dalam mind mapping terdapat simbol dan warna yang

dapat merangsang ingatan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah

mengingat materi ilmu pengetahuan sosial dengan baik.

(27)

G. Metode Penelitian

. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas,

istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research ( CAR

). Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas

dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk

memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya ( Suharsimi,

Arikunto ). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar

dikelasnya (Suharsimi, Arikunto ). Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara

berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan.

b. Tindakan.

c. Pengamatan.

(28)

Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut:

Gambar Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas

?

. Lokasi penelitian dan Waktu

a. Tempat penelitian, di MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang.

b. Waktu pelaksanaan penelitian, juli sampai agustus . . Subjek Penelitian

Perencanaan

Refleksi

Refleksi SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan Perencanaan

Pengamatan SIKLUS I

(29)

a. Siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron dengan jumlah siswa orang dengan siswa Laki-laki orang dan siswi perempuan orang serta guru kelas IV, alasan penelitian subjek kelas IV karena peneliti sebagai

guru kelas IV menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian

pengajaran mata pelajaran IPS.

. Langkah- langkah Penelitian

a. Tahap Perencanaan

) Membuat skenario pembelajaran dengan model mind mapping,

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.

) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab.

) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan.

) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian

pemahaman siswa.

) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam

pembelajaran.

) Menyusun test formatif untuk siswa.

) Target yang diharapkan dalam penerapan model mind mapping ini

keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.

b. Pelaksanaan

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan

dalam kegiattan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran

(30)

terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada

RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

c. Pengamatan

Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan

balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama

kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

) Evaluasi hasil observasi.

) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus dan

siklus II.

. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen

penelitian adalah:

a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati

kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan strategi

mind mapping.

b. Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam

menguasai materi setelah menggunakan penerapan strategi mind

(31)

c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai

tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto

keadaan sekolah).

d. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah secara lebih

rinci.

. Observasi

Menurut Arikunto dkk ( : ), observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran. Observasi atau pengamatan dilakukan

peneliti adalah mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa

dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi siswa diambil untuk

mengetahui data pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. Adapun

observai guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan

proses pembelajaran.

. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban

yang dijadikan skor angka Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan

ganda (multiple choice test), dan uraian.

. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian,

(32)

dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem

pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

. Analisis Data

Menurut Arikunto ( : ), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu:

a. Data Kuantitatif (Nilai Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara

deskriptif.

b. Data yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang

memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman

terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa

terhadap metode belajar yang baru atau efektif.

) Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini:

a) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test.

b) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria

ketuntasan belajar, kriteria tuntas ( - ) dan kriteria tidak tuntas ( - ).

c) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik

( - ), cukup baik ( - ), kurang baik (< ).

d) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa

tiap siklus, ketika pembelajaran berlangsung dengan

memperhatikan kriteria-kriteria yang ditentukan. Yang kemudian

(33)

e) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus

maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan

maka dapat dirumuskan:mengetahui seberapa kuat tingkat

pemahaman siswa dalam mata untuk pelajaran IPS. Untuk

memperolah nilai rata-rata tes formatif.

M = ∑×

N

Keterangan :

M = Nilai rata-rata

Σ × = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa (Djamarah, : ).

Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase

ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

P = f x Keterangan :

P = nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan

f) Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil

(34)

H. Sistematika Penulisan

Dari uraian diatas dapatlah kami gambarkan penelitian yang akan dilakukan

dalam sistematika berikut ini :

Bab Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi

oprasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, meliputi pembahasan tentang pengertian, macam,

karakteristik, tujuan, strategi. Disamping itu juga akan dibahas mengenai

pengertian, macam, memahami peta lingkungan setempat dan metode mengajar

IPS secara efektif.

Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang gambaran dari obyek penelitian

yang meliputi Tempat penelitian, Profil sekolah, kondisi sekolah MI Tholabiyah

Tegaron kab.Semarang serta penyajian dan penelitian.

Bab IV Analisis Data, dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data

dan juga analisis dari hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui

tahapan analisis pendahuluan dan analisis lanjut.

Bab V Penutup, bab ini adalah akhir penulisan dari uraian dalam penulisan

skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi

(35)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

. Pengertian Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat

dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini

masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,

walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami

apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari

pemahaman yang beragam tersebut, berikut dalam buku Ahmad

Susanto ( ) akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurutpara ahali.

Menurut R.Gagne ( ), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu

dalam suatu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan

siswa, serta siswa dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh

motivasi pengetahuan, ketrampilan, kebiasan, dan tingkah laku. Selain

itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya

(36)

dimaksud perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik

atau guru.

Menurut Hamalik ( ) dalam buku Ahmad Susanto ( ) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifiksi atau memperteguh

perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or

strengthening of bebavior through experiencing). Menurut pengertian

ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan

merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan

suatu sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu

merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku induvidu atau seseorang melalui

interaksi dengan lingkunganya. Perubshsn tingkah laku ini mencakup

perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan

(psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalan kegiatan belajar

disebabkan oleh pengalaman atau latihan.

Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkel ( ) adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara

seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang

bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan

belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi suatu

kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang

(37)

menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya

dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang

terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,

merasa, maupun dalam bertindak (Ahmad Susanto ). . Pengertian Hasil Belajar

Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang

berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang

relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan

instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang

berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran atau tujuan instruksional.

Dalam buku Ahmad Susanto ( ) pengertian hasil belajar

dipertegas oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan

bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

(38)

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi

pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan proses (aspek

psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

) hasil belajar bidang kognitif

Tipe ini terbagi menjadi poin, yaitu tipe hasil belajar :

a) Pengetahuan hafalan (Knowledge), yaitu pengetahuan yang

sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe

hasil belajar lainnya.

b) Pemahaman (konprehention), kemampuan menangkap makna atau

arti dari suatu konsep.

c) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan

mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi

yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan

menggunakan rumus tertentu.

d) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu

intergritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur atau bagian yang

mempunyai arti.

e) Sintesis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian

menjadi satu integritas.

f) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai

sesuatu berdasarkan pendapat yang dimilikinya dan kriteria yang

(39)

) hasil belajar afektif

Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang

diperhatikan oleh guru, tetapi lebih menekankan bidang kognitif. Hal

ini didasarkan pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap

seseorang dapat diramalkan perubahanya, perubahannya, bila

seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Beberapa

tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang

sederhana ke yang lebih komplek yaitu :

a) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam

menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik

dalam bentuk masalah situasi dan gejala.

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang

terhadap stimulus dari luar .

c) Valuing atau penilaian, yakni berhubungan dengan nilai dan

kepercayaan terhadap stimulus.

d) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam system organisasi,

termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan

kemantapan prioritas yang dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua

nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian

dan tingkah lakunya.

(40)

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan,

kemampuan bertindak individu. Ada tingkatan ketrampilan yaitu :

a) Gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan tidak sadar.

b) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar.

c) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,

adaptif, motorik, dan lain-lain.

d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan

ketetapan.

e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai

pada ketrampilan yang kompleks.

f) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non decorsive seperti

gerakan ekspresif, interpretative.

. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut teori Gestalt dalam buku Ahmad Susanto, belajar merupakan

suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga

anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan

sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari

lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar dipengaruhi oleh

dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam

arti kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,

dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan;

(41)

sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan

lingkungan.

Dalam buku Ahmad Susanto ( ), pendapat senada

dikemukakan oleh Wasliman ( ), hasil belajar yang dicapai

oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara

perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

. Faktor internal ; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,

serta kondisi fisik dan kesehatan.

. Faktor eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,

pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap

anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik

dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam

hasil belajar peserta didik.

Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,

sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya ( ), dalam buku

(42)

menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.

Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor

eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa

adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan

yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia

sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain,

seperti, televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme

yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan

orang dewasa Susanto ( ).

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat IPS, adalah

ilmu pengetahuan yang mengkaji bebagai disiplin ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah

dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.

Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek

majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah,

maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala

sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses,

faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji

(43)

dan permasalahanya dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek

geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di

masyarakat dipelajari dalam ilmu geografi.

Jadi, hakikat IPS adalah untuk mengembangkat konsep

pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di

lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS

diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung

jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS saat ini

diharapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya

kualitas sumber daya manusia, sehingga ekstensinya pendidikan IPS

benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan

ketrampilan berfikir kritis. Sayangnya, kenyataan dilapangan bahwa

masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang

memiliki kegunaan yang besar bagi siswa dibandingkan pendidikan

IPA dan matematika yang mengkaji bidang pengembangan dalam sains

dan tekhnologi.

Tentu, anggapan tersebut kurang tepat, karena disadari bahwa

pendidikan IPS dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas

sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta

kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata,

khususnya kehidupan soial masyarakat pada umumnya. Pembelajaran

IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang

(44)

dikembangkan dalam pendidikan IPS, yaitu: nilai-nilai edukatif,

praktis, teoretis, filsafat, dan kebutuhan.

Jadi, hakikat pendidikan IPS itu hendaknya dikembangkan

berdasarkan realita kondisi sosial budaya yang ada di lingkungan

siswa, sehingga dengan ini akan dapat membina warga negara yang

baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis kehidupan

sosial di sekitarnya, serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam

lingkungan kehidupan, baik di masyarakatnya, negara, maupun dunia

Ahmad Susanto ( ).

. Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut (Wahidmurni, ):

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

(45)

. Pengertian Peta

Denah dan peta sama-sama menunjukkan suatu tempat atau

wilayah. Perbedaan antara denah dan peta terletak pada luas

wilayah yang ditunjukkan. Wilayah yang ditunjukkan oleh denah

sangat terbatas. Sedangkan wilayah yang ditunjukkan peta sangat

luas. Peta bisa menunjukkan wilayah kabupaten, provinsi, negara,

dan benua. Bahkan, sebuah peta menunjukkan wilayah seluruh

dunia.

. Unsur-unsur Peta

Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang

baik memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik

menunjukkan letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti.

Peta yang baik memuat sejumlah unsur. Unsur-unsur itu

membantu kita mengetahui keadaan sebbenarnya. Apa saja

unsur-unsur tersebut ?

a. Judul peta

b. Garis tepi peta

c. Legenda

d. Skala

e. Penunjuk arah (mata angin)

f. Garis astronomis

(46)

Bagaimana cara membaca peta suatu kabupaten atau provinsi

? ikuti langkah-langkah berikut ini:

a. Menemukan peta kabupaten dan provinsi Peta kabupaten dan

provinsi bisa kita temukan dalam atlas. Atlas adalah buku yang

berisi gambar-gambar peta. Kamu bisa menemukan peta

kabupaten dan provinsi di atlas provinsi-provinsi. Lihatlah

daftar isi atlas tersebut. Carilah nama provinsimu. Kemudian

bukalah halaman yang ditunjukkan dalam daftar isi itu. Di

halam itu kamu akan menemukan peta provinsimu.

b. Menentukan letak wilayah Letak suatu wilayah bisa

ditunjukkan dengan menyebutkan letak astronomisnya.

c. Menyebutkan batas-batas wilayah

Batas-batas wilayah bisa berupa wilayah provinsi lain. Bisa

juga berupa kenampakan alam seperti selat, laut, atau

samudera. Sebutkan batas-batas di sebelah timur, selatan,

barat, dan utara.

d. Menyebutkan pembagian wilayah Perhatikan pembagian

wilayah di peta yang kamu baca. Sebuah provinsi terdiri dari

beberapa kabupaten. Sebuah kabupaten terdiri dari beberapa

(47)

e. Menyebutkan kenampakan-kenampakan alam dan buatan

Kamu tentu masi ingat arti simbol-simbol yang biasa terdapat

di sebuah peta bukan ? ada simbol-simbol untuk kenampakan

alam dan buatan.

Gambar Peta Provinsi Banten

Hal- hal yang bisa kita baca dari peta Provinsi Banten di atas sebagai

berikut:

. Letak Provinsi Banten

Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa. Letak astronomisnya

kira-kira di antara sampai Bujur Timur (BT) dan sampai

Lintang Selatan (LS).

(48)

a. Di bagian utara :

Laut Jawa

b. Di bagian timur :

Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat

c. Di bagian selatan :

Samudra Indonesia

d. Di bagian barat :

Selat Sunda

. Kota-kota penting

Ibu kota Provinsi Banten adalah Serang. Kota- kota penting lainya sebagai berikut :

a. Rangkas Bitung (ibu kota Kabupaten Lebak)

b. Tiga Raksa (ibu kota Kabupaten Tangerang)

c. Pandeglang (ibu kota Kabupaten Pandeglang)

d. Tangerang (ibu kota Kodya Tangerang)

e. Cilegon (ibu kota Cilegon)

. Kenampakan alam dan buatan

Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Banten adalah sebagai berikut :

a. Gunung :

Gunung Gede dan Gunung Karang.

b. Teluk

:

(49)

c. Tanjung :

Tanjung Pontang, Pujut, Lesung, Alang-alang, dan Tanjung Sodong.

d. Sungai :

Ci Durian, Ci Banten, Ci Liman, Ci Sisih, Ci Baliung, Ci Semeut, dan Ci

berang.

Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Banten adalah Bandara

Sukarno-Hatta di Cengkareng, Pelabuhan Merak, dan Jalan Tol

Merak-Jakarta.

. Mengukur Jarak Memakai Skala Sederhana

Bagaimana cara mengukur jarak sesungguhnya menggunakan peta?

misalnya kita akan mengukur jarak antara Kota A dan Kota B. Skala

pada peta : . langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Ambilah jangka untuk mengukur. Tancapkan jarum jangka di Kota

A. Aturlah jangka supaya pensilnya tepat di atas Kota B.

b. Ukurlah lebar jangka menggunakan penggaris. Kamu akan

mengetahui jarak antara Kota A dan Kota B.

c. Setelah diketahui jarak A dan B kita hitung jarak sesungguhnya

berdasarkan skala. Misalnya, jarak A dan B adalah cm. Kalau skala

petanya : berarti :

cm di peta = cm jarak sesungguhnya.

cm = m = km.

(50)

Jarak A dan B di peta cm.

Ini berarti x km = km.

Jadi jarak Kota A dan Kota B sebenarnya adalah km.

Skala sangat bermanfaat dalam menggambar sebuah peta. Manfaatnya

skala dalam menggambar sebuah peta adalah sebagai berikut :

a. Dengan skala kita dapat memperbesar atau memperkecil

sebuah peta / gambar tertentu.

b. Dengan skala kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat

luas di atas kertas yang kecil.

c. Dengan skala kita dapat mengetahui atau menentukan jarak

suatu tempat yang satu dengan tempat lainya.

. Standar kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI Semester

Tabel SK dan KD IPS SD/MI

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

. memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi.

membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota,provinsi) dengan menggunkan skala

sederhana.

(51)

dengan keragaman sosial dan budaya.

menunjukkan jenis dan

persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)

menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestarianya.

meneladani kepahlawanan dan patriorisme tokoh di lingkungannya.

C. Strategi Pembelajaran

. Pengertian Strategi Pembelajaran

Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang

dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.

Dalam kamus besar bahasa indonesia, strategi adalah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasran khusus (yang

diinginkan). Adapun ciri-ciri strategi menurut Stoner dan sirait

(52)

a. Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan,

yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut

dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.

b. Dampak. Walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu

tidak langsung terlihat di jangka waktu lama, dampak akhir akan

sangat berarti.

c. Pemusatan upaya. Sebuah strategi yang efektif biasanya

mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap

rentang dan sasaran yang sempit.

d. Pola keputusan. Kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan

keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu.

Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu

pola yang konsisten.

e. Peresapan. Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang

luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan

operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam

kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasri

bertindak secara naluri dengan cara-cara akan memperkuat strategi.

Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar,

strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi

pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat,

(53)

belajar kepada siswa. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas

pada prosedur kegiatan, tetapi juga termasuk di dalamnya materi

(54)

. Mind mapping

A. Pengertian Mind Mapping

Mind mapping adalah merupakan cara mencatat yang

menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan

informasi dan ide baru dalam otak. Mind mapping adalah cara

mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan

mengeluarkan informasi dalam otak, mind mapping menggunakan

warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar yang sesuai

dengan cara kerja otak (Tony Buzan, ).

Mind mapping dapat digunakan sebagai salah satu cara

yang tepat untuk menguasai materi pelajaran, merangkum materi

pelajaran membuat catatan dengan mind mapping. pada dasarnya

memanfaatkan potensi otak agar berkerja, karena otak dituntut

membuat asosiasi atau hubungan antara satu konsep dengan konsep

lain, membuat kaitan antara fakta dengan fakta lainnya. melalui

mind mapping pemahaman siswa terhadap materi dapat lebih

komprehensif, siswa tidak hanya mengetahui bagian-bagian dari isi

materi namun menyusun secara holistik materi yang dipelajari.

Menyusun mind mapping diawali dengan menemukan kata kunci

dari materi atau konsep yang dipelajari, kemudian menentukan sub

kata tersebut masuk pada kelompok apa sehingga membuat

(55)

B. Fungsi Mind Mapping

) Mempermudah dalam mengingat informasi.

) Mempermudah memperoleh ide.

) Belajar menjadi efektif dan efisien.

) Menjadikan hidup lebih kreatif.

) Dapat megatur kehidupan sehari-hari.

C. Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah.

) Pada bagian tengah tulis topik utama, biasanya juga

menggunakan gambar atau foto.

) Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan

hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang

merupakan suatu topik utama.

) Gunakan garis hubung yang melengkung.

) Gunakan warna.

) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung.

(56)

Gambar contoh mind mapping (Sumber: Tony Buzan, : )

a. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Mepping

Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan

membuat Mind Mapping, bahan bacaan yang berasal dari buku

teks, Yaitu:

a) Membaca teks secara keseluruhan, dengan membaca teks secara

menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca

teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk

mencatat di Mind Mapping.

b) Mengenali tipe teks Sebelum membuat Mind Mapping, maka

harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks

yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui

(57)

Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga

kelompok.

) Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan

komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara

A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya.

) Kronologi atau rangkaian peristiwa teks tersebut mempunyai

sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah,

proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan

arah jarum jam.

) Presentasi (paparan) Apabila cerita tanpa permulaan atau ahir

yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang

khusus, maka bisa di desain sesuai dengan keinginan.

e. Manfaat Mind Mapping

. Manfaat Mind Mapping bagi siswa:

a) Memudahkan siswa dalam menerima informasi dari guru.

b) Memudahkan menghafal dalam menerima materi.

c) Menghemat buku catatn karena tidak perlu banyak dalam

mencatat.

d) Merangsang kreativitas siswa.

e) Mempresentasikan konsep dengan mudah.

. Manfaat Mind Mapping bagi guru.

a) Mempermudah dalam penyampaian hal-hal yang detail yang

(58)

b) Mempermudah dalam dokumentasi.

c) Mengefektifkan komunikasi.

d) Menghemat waktu.

e) Mengorganisasikan informasi yang kolektif dengan cepat dan

efektif.

f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping a. Kelebihan strategi mind mapping

) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.

) Dapat berkerja sama dengan teman lainya.

) Catatan lebih padat dan jelas.

) Lebih mudah mencari catatan jika di perlukan.

) Catatan lebih terfokus pada inti materi.

) Mudah melihat gambaran keseluruhan.

) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan,

dan membuat hubungan.

) Memudahkan penambahan informasi baru.

) Pengkajian ulang biasa lebih cepat.

)Setiap peta bersifat unik.

(http://mahmudin.wordpress.com/

/pembelajaran-berbasispeta pikiran- mind mapping).

b. Kelemahan model Mind mapping

) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

(59)

) Mind mapping bervariasi sehingga guru akan kewalahan

memeriksa mind mapping siswa.

(http://mahmudin.wordpress.com/

(60)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

. Gambaran Umum MI Tholabiyah Tegaron a. Letak Geografis MI Tholabiyah Tegaron

MI Tholabiyah terletak di desa Tegaron, dusun Krajan , Kecamatan

Banyubiru, Kabupaten Semarang. Letak MI bisa dikatakan strategis

karena bersebelahan dengan RA, yang terletak di sebelah barat MI,

sedangkan disebelah selatan MI adalah mushola, dan sebelah timur

merupakan pemukiman penduduk.

b. Identitas MI Tholabiyah Tegaron

Berdasarkan data dokumentasi MI Tholabiyah Tegaron

ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas Madrasah

tersebut. Adapun identitas MI sebagai berikut :

) Nama Madrasah

: MI Tholabiyah Tegaron.

) No. Statistik Madrasah :

- .

) Akreditasi Madrasah :

Peringkat A.

) Tahun Pendirian

(61)

) Waktu Pembelajaran :

Pagi - sampai siang .

) Alamat :

Desa Tegaron, Dusun Krajan , Kecamatan Banyubiru,

Kabupaten Semarang.

) NPWP Madrasah :

- - - -

) Nama Kepala Madrasah :

Muklis

) Nama Yayasan

:

Lembaga Pendidikan Islam Bustanuth Tholibin

) Kepemilikan Tanah :

Yayasan

) Status Tanah

: Sertifikasi Wakaf

) Luas Tanah

:

c. Keadaan Gedung MI Tholabiyah Tegaron

Keadaan gedung yang dimiliki MI Tholabiyah Tegaron

antara lain, yaitu:

) lokal kelas dari kelas I-VI.

(62)

) lokal wc untuk siswa dan untuk guru.

) lokal ruang untuk perpustakaan.

) lokal ruang untuk koperasi.

d. Keadaan Guru MI Tholabiyah Tegaron

Adapun jumlah guru di MI Tholabiyah Tegaron berjumlah

yang terdiri dari laki-laki, dan perempuan. Untuk lebih jelas

mengenai data guru MI dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel jumlah guru MI Tholabiyah Tegaron

No. Nama Jenis Kelamin Ijazah Jabatan

. Muklis Laki-laki S. Kepala Sekolah

. Anik Sri, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas

. Nur Hamidah, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas II

. Ana Nur J, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas III

. M.Nurokhim, S.Ag Laki-laki S. Wali Kelas IV

. S.Mukaromah, S.Pdi Perempuan S. Wali Kelas V

. Etien M, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas VI

. Ali Mahfud Laki-laki SMA Guru Penjas

e. Keadaan Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron

Adapun jumlah peserta didik MI Tholabiyah Tegaron dari

kelas I-VI berjumlah siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut:

(63)

Tah

f. Visi dan Misi MI Tholabiyah Tegaron

. Visi MI tholabiyah Tegaron

Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan

dasar berdiri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan

murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah

dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah

Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru

(64)

perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang

sangat cepat, Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang ingin

mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :

Membangun Madrasah yang berkualitas, kuat serta

mandiri demi terwujudnya sumberdaya manusia yang

berkualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ berdasarkan faham

ahlussunah waljamaah.

. Misi MI Tholabiyah Tegaron

a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.

b. Mengupayakan keunggulan yangbersifat menyeluruh yaitu

dalam bidang pemahaman nilai-nilai agama islam dan

intelektual.

c. Mencintai kebenaran, keadilan, kejujuran, dan keindahan

untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

g. Kurikulum MI Tholabiyah Tegaron

(65)

lain yaitu Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan

Agama, Pkn, Penjas, Seni Budaya dan Keterampilan, SKI, Aqidah

Akhlak Bhs Arab Bhs Inggris Fiqh Qur’an Hadist Bhs Jawa

dan BTA.

Ekstrakulikuler yang diadakan di MI Tholabiyah Tegaron,

yaitu pramuka, marching band, dan marawis.

C. S

ubjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV. Berdasarkan

dokumen MI Tholabiyah Tegaron ditemukan data siswa kelas IV,

dengan jumlah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

T abel siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

. Joko Supriyanto L

. Nabil L

. Rangga L

. Azka P

. Cahya P

. Anggi P

(66)

. Daris L

. Irfan Budi L

. Irvan Maulana L

. Azka L

. Dafa L

. Roisul L

. Sahhil L

. Saiful L

. Setya P

. Sitil P

. Surya L

. Yudistira L

. Zuyyun P

. Gadis P

. Ranu L

. Gilang L

. M.Qudsifa L

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus . Pra Siklus

Pelaksanaan tindakan kelas pada prasiklus dilaksanakan pada

(67)

kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan

Setempat. Pelaksanaan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim selaku

guru IPS kelas IV.

Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal)

di MI Tegaron belum mencapai . Kurang lebihnya yang

sudah mencapai KKM dan sisanya belum mencapai KKM.

Penulis memberikan solusi dengan menggunakan strategi mind

mapping. Penulis berharap dengan strategi ini, siswa dapat memahami

materi IPS yang luas.

. Siklus I

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada

semester I hari rabu tangal juli selama kurang lebih jam pelajaran ( x ). Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester I

kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan

Setempat.

Hari selasa adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu

pengetahuan Sosial, dan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim

selaku guru IPS kelas IV, pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan

dalam (empat) tahap yaitu, dengan alur perencanaan, (planning).

tindakan, (acting). pengamatan, (observing), dan refleksi ( reflecting),

(68)

. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu,

Memahami peta lingkungan setempat.

. Merancang rencana pembelajaran sebagai acuan dalam kegiatan

belajar mengajar.

. Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang

diperlukan.

. Merancang soal-soal sarana untuk mengetahui kemampuan

siswa.

. Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan

untuk guru, guna mengetahui perubahan dan pengembangan.

. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa, guna

untuk mengetahui perubahan dan pengembangan.

. Mengunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

b. Tahap Tindakan

Kegiatan awal, ( menit )

Apersepsi

) Guru memberi salam.

) Guru mengabsen kehadiran siswa.

) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum

Gambar

Gambar       Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas
Gambar     Peta Provinsi Banten
Gambar     contoh mind mapping (Sumber: Tony Buzan,     :   )
Tabel     jumlah guru MI Tholabiyah Tegaron
+7

Referensi

Dokumen terkait

PRODUKSI METIL ESTER (BIODIESEL) DARI BAHAN BAKU BIJI SAGA POHON (Adenthera Pavonina L)v. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

 Untuk ijazah S2 yang dikeluarkan Program Pasca Sarjana PT Negeri dan PT Swasta, agar disahkan oleh Direktur Pasca Sarjana Perguruan Tinggi tersebut, sedangkan

[r]

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INPUT MAHASISWA PROGRAM STUDI.. PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Hasil ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Leontiades &amp; Tezek (1980) yang menunjukkan bahwa semakin yakin manajemen perencanaan strategis dapat menghasilkan kinerja

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

Ini pun ditambah lagi dengan kesan bahwa penelitian yang demikian itu seolah-olah hanya dalam naungan paradigma positivistik (post positivistik).. Gambaran tentang pengetahuan

Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan RepublikIndonesia dengan alasan sebagai berikut... 1) Pancasila memiliki potensi menampung keadaan