PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN
SEMARANG TAHUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
WULAN VITA SARI NIM :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG
TAHUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
WULAN VITA SARI
NIM :
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
NTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Jl. Tentara Pelajar Telp ( ) , Fax Salatiga
Website : www.iainsalatiga.ac.id email : administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Wulan Vita Sari
NIM :
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJRAN IPS MATERI MEMAHAMI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI STRATEGI MIND MAPPING SISWA KELAS IV MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, September
Pembimbing
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama : Wulan Vita Sari
NIM : - -
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Agustus Yang menyatakan,
MOTTO
Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkanya
PERSEMBAHAN Sekripsi ini saya persembahkan untuk :
Kedua orang tuaku ( Bapak Sardi dan Ibu Indarti )
Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan turut
medoakanku
Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad
SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik
baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan
skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun
akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bentuannya, khususnya kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
. Bapak Drs. Abdul Syukur, M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.pd, yang sangat sabar dan teliti di dalam
. Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa
material maupun spiritual.
. Bapak Muklis, selaku kepala Sekolah MI Tholabiyah Tegaron yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
. Guru kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Bapak Nurokhim, S.Ag yang
mendukung berjalannya proses penelitian.
. Seluruh siswa-siswi kelas IV MI Tholabiyah Tegaron yang telah mendukung
dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
.Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan Tahun yang selalu
mendukung penulis.
.Dan teman-teman yang mengenalku dan yang membaca tulisan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik,
saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan
penulisan hasil penelitian mend atang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan
dan petunjuk Nya kepada kita semua. Amiin
Salatiga, Agustus
ABSTRAK
Sari Vita Wulan. . Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Materi Memahami Peta Lingkungan Setempat Melalui Strategi Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran .
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci: Mind Mapping, Hasil Belajar, dan IPS
Penelitian ini merupakan upaya dalam Penerapan Strategi Mind Mapping
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah penerapan strategi mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan: Memahami peta lingkungan setempat. Pada siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan pra-siklus dan siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari )
Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. ) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS ) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, ) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun yang berjumlah Siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan strategi mind mapping pada saat pembelajaran IPS.
DAFTAR ISI SAMPUL
Lembar Berlogo ... i
Halaman Judul ... ii
Persetujuan Pembimbing ... iii
Pengesahan Kelulusan ... iv
Pernyataan Keaslian ... v
Motto dan Persembahan ... vi
Kata pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Hipotesis Tindakan ...
E. Manfaat Penelitian ...
F. Definisi Operasional ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ... . Pengertian Hasil Belajar ... . Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... B. Ilmu Pengetahuan Sosial ... . Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... . Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI ... . Materi IPS Memahami Peta Lingkungan Setempat ... . Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Semester I .. C. Strategi Pembelajaran ... . Pengertian Strategi Pembelajaran...
. Mind Mapping ... . Pengertian Mind Mapping ... . Fungsi Mind Mapping ... . Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ... . Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ... . Manfaat Mind Mapping ... . Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping ... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ... . Pra-Siklus ... . Siklus I... . Siklus II ... B. Pembahasan ... . Analisis Siklus I ... . Analisis Siklus II ... . Analisis Data Akhir ... BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
. Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV . Tabel. Jumlah Guru MI Tholabiyah Tegaron
. Tabel Jumlah Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron
. Tabel Data Siswa Kelas IV MI Tholabiyah Tegaron Tahun . Tabel Hasil Tes Formatif Pra Siklus
. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I
. Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I . Tabel . Dta Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
. Tabel Data Hasil Belajar Siswa Siklus II .Tabel Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II .Tabel Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
.Tabel Data Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus
DAFTAR GAMBAR
Gambar Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas Gambar Peta Provinsi Banten
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran Soal Post Tes Siklus I
Lampiran Soal Post Tes Siklus II
Lampiran Dokumentasi Penelitian
Lampiran Contoh Mind Mapping
Lampiran Surat Permohonsn Ijin Penelitian Lampiran Surat Keterangan Penelitian Lampiran Daftar Nilai SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli
IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal
dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.
Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang
masyarakat” Dalam mengkaji masyarakat guru dapat melakukan kajian dari
berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial
yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di
tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah
“social studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain khususnya di
negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih
dikenal social studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para
ahli atau pakar kita di Indonesia. Dalam dokumen kurikulum IPS merupakan
salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Menurut bapak Pono, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri
Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti
program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada
yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan
pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.
Dengan menggunakan strategi mind mapping Pemilihan dan penggunaan
strategi menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Mind mapping ditemukan dan dikembangkan Tony Buzan seorang
peneliti Inggris yang mengaplikasikan pengetahuan tentang otak dan proses
berfikir dalam berbagai bidang kehidupan. Buzan menjelaskan mind mapping
sebagai cara termudah menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi keluar dari otak, cara mencatat kreatif, efektif, secara harafiah
memetakan pikiran-pikiran kita dengan sangat sederhana. Mind
mapping melibatkan kedua sisi otak karena menggunakan gambar, warna,
imajinasi (wilayah otak kanan) bersamaan dengan kata, angka dan logika (wilayah
otak kiri). Semua gagasan dalam mind mapping berkaitan, membantu otak
membuat lompatan pengertaian dan imajinasi besar melalui asosiasi. Mind
mapping membantu kita belajar, menyusun, menyimpan sebanyak mungkin
informasi, mengelompokkannya dengan cara alami, memberi kita akses mudah
Dalam buku (Asih dan Eka ) menurut DePorter et al. kiat-kiat
dalam membuat peta pikiran adalah:
. Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan utama.
. Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci,
menggunakan pensil warna.
. Menuliskan kata kunci/ frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan
untuk menambah detail-detail.
. Tambahkan simbol dan ilustrasi.
. Menggunakan huruf capital.
. Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.
. Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat.
. Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan
menggunakan huruf tebal.
. Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran.
.Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting.
.Membuat peta pikiran secara horizontal.
Kiat-kiat dalam membuat pikiran sangat dipengaruhi oleh asosiasi
masing-masing peserta didik. Perbedaan asosiasi oleh peserta didik akan menyebabkan
peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, teknik ini terbukti
efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik (Asih dan Eka ).
Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah
diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan
data tentang aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran sebagai
berikut. ( ). Siswa kurang disiplin dalam menyelesaikan Tugas-tugas perkerjaan
rumah mata pelajaran IPS. ( ). Siswa kadang-kadang menjahili Teman-temannya.
( ). Siswa banyak berbicara sendiri, suka melamun, dan bermain dengan
temannya. ( ). Siswa belumndapat menyelesaikan tugas evaluasi tepat waktu. ( ).
Siswa sering ijin ke kamar mandi. ( ). Siswa kurang memperhatikan guru saat
menerima penjelasan materi pelajaran. ( ). Siswa gelisah dalam mengerjakan
tugas. ( ). Siswa memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal pada evaluasi
ahir mata pelajaran IPS. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam
upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain.
Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi menejemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal,
nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana,
terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang
demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah
pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Olivia ) mind
mapping menekankan proses pembelajaran siswa aktif, mandiri, melatih
kreativitas, imajinasi sehingga hasil belajar akan tercapai secara
maksimal. Adapun langkah strategi mind mapping menurut Olivia ( ) di
implementasikan dalam kegiatan pembelajaran menurut standar proses KTSP
guru pada awal kegiatan pembelajaran; ( ) tanya jawab materi pelajaran secara
garis besar; ( ) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok ( - orang setiap
kelompok); ( ) setiap kelompok menganalisis materi dan berdiskusi membuat
peta pikiran (mind mapping) materi pelajaran; ( ) siswa dibimbing, dimotivasi,
diawasi guru selama diskusi kelompok membuat peta pikiran (mind mapping)
materi pelajaran; ( ) setiap kelompok mempresentasikan mind mapping mereka
untuk mendapat tanggapan, masukan dari kelompok lain dan guru; ( ) siswa dan
guru menyamakan persepsi dari hasil presentasi dan diskusi semua kelompok; ( )
guru mereview materi dan kegiatan pebelajaran secara garis besar dengan mind
mapping materi; ( ) siswa diberi penguatan, motivasi agar lebih kreatif
membuat mind mapping materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Strategi mind mapping akan mengajarkan siswa bagaimana meringkas
untuk mengetahui inti dari sebuah materi pelajaran secara tersruktur. Dengan
begitu ia dapat melihat keseluruhan materi pembelajaran dalam satu kertas dengan
visualisasi yang menarik, tidak membosankan, mudah dipahami dan diingat
(Olivia ).
Proses pembelajaran akan menjadi semakin aktif, apabila terdapat motivasi pada
diri siswa untuk belajar. Motivasi belajar tersebut diperoleh dari dalam maupun
luar diri siswa.
Berdasarkan hasil wawancara penulis hasil pembelajaran ips di MI
Tegaron belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) . Kurang nya
guru yang kreatif dan melakukan proses pembelajaran yang monoton yang hanya
Dengan kondisi tersebut, siswa tidak memperhatikan saat guru mengajar dan
bermain sendiri.
Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) di MI
Tegaron belum mencapai . Kurang lebihnya yang sudah mencapai KKM
dan sisanya belum mencapai KKM. Penulis memberikan solusi dengan
menggunakan strategi mind mapping. Penulis berharap dengan metode ini, siswa
dapat memahami materi ips yang luas. dan siswa dapat menghafal materi tersebut
karena dalam min mapping materi tersebut dapat di ringkas, jadi membuat siswa
mudah untuk mempelajari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Apakah strategi mind maping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
memahami peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV MI THOLABIYAH
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah :
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi memahami peta lingkungan
setempat melalui strategi mind mapping pada siswa kelas IV MI
THOLABIYAH Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun
.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan
teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan
yang dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika
suatu tindakan dilakukan. (Basrowi dan Suwandi, ).
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan
yaitu:
. Penggunaan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil
belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV MI Tholabiyah
Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun . Penerapan mind mapping ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan:
a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan ( continue) dari siklus
b. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa
yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan model mind
mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan model
mind mapping.
d. Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan
pembelajaran mengunakan penerapan model mind mapping.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
. Secara Teoritis
a. Untuk pengembangan hasil belajar di sekolah.
b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran.
c. Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik
secara berkelanjutan.
. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan
mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan kreativitas
siswa tentang penerapan model mind mapping dalam pembelajaran mata
b. Bagi Guru
Dapat meningkatkan keterampilan pengembangan pendekatan,
metode atau model dalam proses pembelajaran siswa aktif.
c. Bagi Sekolah.
Dapat memberikan masukan yang positif bagi MI Tholabiyah
Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sehingga dapat
meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan masukan
kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan model
pembelajaran mind mapping.
F. Definisi Operasional
Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka
peneliti menfokuskan pada masalah mind mapping, pemahaman belajar, hasil
belajar siswa adapun definisi operasional itu sebagai berikut :
. Hasil belajar
Hasil belajar adalah merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah
dilakukan dalam belajar. Hasil belajar mencakup aspek kognitif, efektif, dan
psikomotorik. Dalam buku Ahmad Susanto pengertian hasil belajar
dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang telah ditentukan dari MI Tholabiyah Tegaron yaitu
. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hasil belajar dalam penelitian ini menunjukkan adanya perubahan
perolehan nilai setelah kegiatan pembelajran, yang dapat dilakukan dengan
tes.
. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah, menurut bapak Pono, pengertian
IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna
khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program
pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang
berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang
diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.
. Strategi Mind Mapping
Mind mapping merupakan sebuah catatan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di dalam mind mapping terdapat simbol dan warna yang
dapat merangsang ingatan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah
mengingat materi ilmu pengetahuan sosial dengan baik.
G. Metode Penelitian
. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research ( CAR
). Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas
dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya ( Suharsimi,
Arikunto ). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dikelasnya (Suharsimi, Arikunto ). Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara
berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan.
b. Tindakan.
c. Pengamatan.
Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai
berikut:
Gambar Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas
?
. Lokasi penelitian dan Waktu
a. Tempat penelitian, di MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang.
b. Waktu pelaksanaan penelitian, juli sampai agustus . . Subjek Penelitian
Perencanaan
Refleksi
Refleksi SIKLUS II
Pelaksanaan
Pelaksanaan Perencanaan
Pengamatan SIKLUS I
a. Siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron dengan jumlah siswa orang dengan siswa Laki-laki orang dan siswi perempuan orang serta guru kelas IV, alasan penelitian subjek kelas IV karena peneliti sebagai
guru kelas IV menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian
pengajaran mata pelajaran IPS.
. Langkah- langkah Penelitian
a. Tahap Perencanaan
) Membuat skenario pembelajaran dengan model mind mapping,
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab.
) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan.
) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
pemahaman siswa.
) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam
pembelajaran.
) Menyusun test formatif untuk siswa.
) Target yang diharapkan dalam penerapan model mind mapping ini
keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.
b. Pelaksanaan
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan
dalam kegiattan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada
RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan
balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama
kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
) Evaluasi hasil observasi.
) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus dan
siklus II.
. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen
penelitian adalah:
a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati
kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan strategi
mind mapping.
b. Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam
menguasai materi setelah menggunakan penerapan strategi mind
c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto
keadaan sekolah).
d. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah secara lebih
rinci.
. Observasi
Menurut Arikunto dkk ( : ), observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Observasi atau pengamatan dilakukan
peneliti adalah mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa
dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi siswa diambil untuk
mengetahui data pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. Adapun
observai guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan
proses pembelajaran.
. Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang dijadikan skor angka Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan
ganda (multiple choice test), dan uraian.
. Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian,
dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem
pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.
. Analisis Data
Menurut Arikunto ( : ), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu:
a. Data Kuantitatif (Nilai Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara
deskriptif.
b. Data yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang
memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman
terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa
terhadap metode belajar yang baru atau efektif.
) Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini:
a) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test.
b) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria
ketuntasan belajar, kriteria tuntas ( - ) dan kriteria tidak tuntas ( - ).
c) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik
( - ), cukup baik ( - ), kurang baik (< ).
d) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa
tiap siklus, ketika pembelajaran berlangsung dengan
memperhatikan kriteria-kriteria yang ditentukan. Yang kemudian
e) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus
maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan
maka dapat dirumuskan:mengetahui seberapa kuat tingkat
pemahaman siswa dalam mata untuk pelajaran IPS. Untuk
memperolah nilai rata-rata tes formatif.
M = ∑×
N
Keterangan :
M = Nilai rata-rata
Σ × = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, : ).
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase
ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:
P = f x Keterangan :
P = nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan
f) Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil
H. Sistematika Penulisan
Dari uraian diatas dapatlah kami gambarkan penelitian yang akan dilakukan
dalam sistematika berikut ini :
Bab Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
oprasional, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, meliputi pembahasan tentang pengertian, macam,
karakteristik, tujuan, strategi. Disamping itu juga akan dibahas mengenai
pengertian, macam, memahami peta lingkungan setempat dan metode mengajar
IPS secara efektif.
Bab III Hasil Penelitian, berisi tentang gambaran dari obyek penelitian
yang meliputi Tempat penelitian, Profil sekolah, kondisi sekolah MI Tholabiyah
Tegaron kab.Semarang serta penyajian dan penelitian.
Bab IV Analisis Data, dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data
dan juga analisis dari hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui
tahapan analisis pendahuluan dan analisis lanjut.
Bab V Penutup, bab ini adalah akhir penulisan dari uraian dalam penulisan
skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat
dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini
masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,
walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami
apa yang dimaksud belajar tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari
pemahaman yang beragam tersebut, berikut dalam buku Ahmad
Susanto ( ) akan dikemukakan berbagai definisi belajar menurutpara ahali.
Menurut R.Gagne ( ), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu
dalam suatu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan
siswa, serta siswa dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh
motivasi pengetahuan, ketrampilan, kebiasan, dan tingkah laku. Selain
itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya
dimaksud perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik
atau guru.
Menurut Hamalik ( ) dalam buku Ahmad Susanto ( ) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifiksi atau memperteguh
perilaku melalui pengalaman (learning is defined as the modificator or
strengthening of bebavior through experiencing). Menurut pengertian
ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan
merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan
suatu sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu
merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku induvidu atau seseorang melalui
interaksi dengan lingkunganya. Perubshsn tingkah laku ini mencakup
perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan ketrampilan
(psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalan kegiatan belajar
disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkel ( ) adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara
seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap yang
bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan
belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi suatu
kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang
menjadi tahu konsep matematika ini, dan mampu menggunakannya
dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa, maupun dalam bertindak (Ahmad Susanto ). . Pengertian Hasil Belajar
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
Dalam buku Ahmad Susanto ( ) pengertian hasil belajar
dipertegas oleh Nawawi dalam K.Brahim ( ) yang menyatakan
bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan proses (aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
) hasil belajar bidang kognitif
Tipe ini terbagi menjadi poin, yaitu tipe hasil belajar :
a) Pengetahuan hafalan (Knowledge), yaitu pengetahuan yang
sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe
hasil belajar lainnya.
b) Pemahaman (konprehention), kemampuan menangkap makna atau
arti dari suatu konsep.
c) Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan
mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi
yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan
menggunakan rumus tertentu.
d) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu
intergritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur atau bagian yang
mempunyai arti.
e) Sintesis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian
menjadi satu integritas.
f) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai
sesuatu berdasarkan pendapat yang dimilikinya dan kriteria yang
) hasil belajar afektif
Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang
diperhatikan oleh guru, tetapi lebih menekankan bidang kognitif. Hal
ini didasarkan pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahanya, perubahannya, bila
seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Beberapa
tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang
sederhana ke yang lebih komplek yaitu :
a) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik
dalam bentuk masalah situasi dan gejala.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulus dari luar .
c) Valuing atau penilaian, yakni berhubungan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap stimulus.
d) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam system organisasi,
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan
kemantapan prioritas yang dimilikinya.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua
nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya.
Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan,
kemampuan bertindak individu. Ada tingkatan ketrampilan yaitu :
a) Gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan tidak sadar.
b) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,
adaptif, motorik, dan lain-lain.
d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan
ketetapan.
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai
pada ketrampilan yang kompleks.
f) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non decorsive seperti
gerakan ekspresif, interpretative.
. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt dalam buku Ahmad Susanto, belajar merupakan
suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga
anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan
sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar dipengaruhi oleh
dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam
arti kemampuan berfikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,
dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan;
sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan
lingkungan.
Dalam buku Ahmad Susanto ( ), pendapat senada
dikemukakan oleh Wasliman ( ), hasil belajar yang dicapai
oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara
perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
. Faktor internal ; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
. Faktor eksternal ; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam
hasil belajar peserta didik.
Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya ( ), dalam buku
menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor
eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peranan
yang sangat penting. Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia
sekolah dasar, tak mungkin dapat digantikan oleh perangkat lain,
seperti, televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah organisme
yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan
orang dewasa Susanto ( ).
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat IPS, adalah
ilmu pengetahuan yang mengkaji bebagai disiplin ilmu sosial dan
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah
dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam
kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek
majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah,
maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala
sesuatu yang berhubungan dengan aspek sosial yang meliputi proses,
faktor, perkembangan, permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji
dan permasalahanya dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek
geografi yang memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di
masyarakat dipelajari dalam ilmu geografi.
Jadi, hakikat IPS adalah untuk mengembangkat konsep
pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di
lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS
diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik dan bertanggung
jawab terhadap bangsa dan negaranya. Pendidikan IPS saat ini
diharapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya
kualitas sumber daya manusia, sehingga ekstensinya pendidikan IPS
benar-benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan
ketrampilan berfikir kritis. Sayangnya, kenyataan dilapangan bahwa
masih banyak yang beranggapan bahwa pendidikan IPS kurang
memiliki kegunaan yang besar bagi siswa dibandingkan pendidikan
IPA dan matematika yang mengkaji bidang pengembangan dalam sains
dan tekhnologi.
Tentu, anggapan tersebut kurang tepat, karena disadari bahwa
pendidikan IPS dikembangkan dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di bidang nilai dan sikap, pengetahuan, serta
kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kehidupan nyata,
khususnya kehidupan soial masyarakat pada umumnya. Pembelajaran
IPS diharapkan dapat menyiapkan anggota masyarakat di masa yang
dikembangkan dalam pendidikan IPS, yaitu: nilai-nilai edukatif,
praktis, teoretis, filsafat, dan kebutuhan.
Jadi, hakikat pendidikan IPS itu hendaknya dikembangkan
berdasarkan realita kondisi sosial budaya yang ada di lingkungan
siswa, sehingga dengan ini akan dapat membina warga negara yang
baik yang mampu memahami dan menelaah secara kritis kehidupan
sosial di sekitarnya, serta mampu secara aktif berpartisipasi dalam
lingkungan kehidupan, baik di masyarakatnya, negara, maupun dunia
Ahmad Susanto ( ).
. Tujuan Pembelajaran IPS di SD/MI
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut (Wahidmurni, ):
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
. Pengertian Peta
Denah dan peta sama-sama menunjukkan suatu tempat atau
wilayah. Perbedaan antara denah dan peta terletak pada luas
wilayah yang ditunjukkan. Wilayah yang ditunjukkan oleh denah
sangat terbatas. Sedangkan wilayah yang ditunjukkan peta sangat
luas. Peta bisa menunjukkan wilayah kabupaten, provinsi, negara,
dan benua. Bahkan, sebuah peta menunjukkan wilayah seluruh
dunia.
. Unsur-unsur Peta
Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang
baik memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik
menunjukkan letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti.
Peta yang baik memuat sejumlah unsur. Unsur-unsur itu
membantu kita mengetahui keadaan sebbenarnya. Apa saja
unsur-unsur tersebut ?
a. Judul peta
b. Garis tepi peta
c. Legenda
d. Skala
e. Penunjuk arah (mata angin)
f. Garis astronomis
Bagaimana cara membaca peta suatu kabupaten atau provinsi
? ikuti langkah-langkah berikut ini:
a. Menemukan peta kabupaten dan provinsi Peta kabupaten dan
provinsi bisa kita temukan dalam atlas. Atlas adalah buku yang
berisi gambar-gambar peta. Kamu bisa menemukan peta
kabupaten dan provinsi di atlas provinsi-provinsi. Lihatlah
daftar isi atlas tersebut. Carilah nama provinsimu. Kemudian
bukalah halaman yang ditunjukkan dalam daftar isi itu. Di
halam itu kamu akan menemukan peta provinsimu.
b. Menentukan letak wilayah Letak suatu wilayah bisa
ditunjukkan dengan menyebutkan letak astronomisnya.
c. Menyebutkan batas-batas wilayah
Batas-batas wilayah bisa berupa wilayah provinsi lain. Bisa
juga berupa kenampakan alam seperti selat, laut, atau
samudera. Sebutkan batas-batas di sebelah timur, selatan,
barat, dan utara.
d. Menyebutkan pembagian wilayah Perhatikan pembagian
wilayah di peta yang kamu baca. Sebuah provinsi terdiri dari
beberapa kabupaten. Sebuah kabupaten terdiri dari beberapa
e. Menyebutkan kenampakan-kenampakan alam dan buatan
Kamu tentu masi ingat arti simbol-simbol yang biasa terdapat
di sebuah peta bukan ? ada simbol-simbol untuk kenampakan
alam dan buatan.
Gambar Peta Provinsi Banten
Hal- hal yang bisa kita baca dari peta Provinsi Banten di atas sebagai
berikut:
. Letak Provinsi Banten
Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa. Letak astronomisnya
kira-kira di antara sampai Bujur Timur (BT) dan sampai
Lintang Selatan (LS).
a. Di bagian utara :
Laut Jawa
b. Di bagian timur :
Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
c. Di bagian selatan :
Samudra Indonesia
d. Di bagian barat :
Selat Sunda
. Kota-kota penting
Ibu kota Provinsi Banten adalah Serang. Kota- kota penting lainya sebagai berikut :
a. Rangkas Bitung (ibu kota Kabupaten Lebak)
b. Tiga Raksa (ibu kota Kabupaten Tangerang)
c. Pandeglang (ibu kota Kabupaten Pandeglang)
d. Tangerang (ibu kota Kodya Tangerang)
e. Cilegon (ibu kota Cilegon)
. Kenampakan alam dan buatan
Kenampakan alam yang terdapat di wilayah Banten adalah sebagai berikut :
a. Gunung :
Gunung Gede dan Gunung Karang.
b. Teluk
:
c. Tanjung :
Tanjung Pontang, Pujut, Lesung, Alang-alang, dan Tanjung Sodong.
d. Sungai :
Ci Durian, Ci Banten, Ci Liman, Ci Sisih, Ci Baliung, Ci Semeut, dan Ci
berang.
Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Banten adalah Bandara
Sukarno-Hatta di Cengkareng, Pelabuhan Merak, dan Jalan Tol
Merak-Jakarta.
. Mengukur Jarak Memakai Skala Sederhana
Bagaimana cara mengukur jarak sesungguhnya menggunakan peta?
misalnya kita akan mengukur jarak antara Kota A dan Kota B. Skala
pada peta : . langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Ambilah jangka untuk mengukur. Tancapkan jarum jangka di Kota
A. Aturlah jangka supaya pensilnya tepat di atas Kota B.
b. Ukurlah lebar jangka menggunakan penggaris. Kamu akan
mengetahui jarak antara Kota A dan Kota B.
c. Setelah diketahui jarak A dan B kita hitung jarak sesungguhnya
berdasarkan skala. Misalnya, jarak A dan B adalah cm. Kalau skala
petanya : berarti :
cm di peta = cm jarak sesungguhnya.
cm = m = km.
Jarak A dan B di peta cm.
Ini berarti x km = km.
Jadi jarak Kota A dan Kota B sebenarnya adalah km.
Skala sangat bermanfaat dalam menggambar sebuah peta. Manfaatnya
skala dalam menggambar sebuah peta adalah sebagai berikut :
a. Dengan skala kita dapat memperbesar atau memperkecil
sebuah peta / gambar tertentu.
b. Dengan skala kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat
luas di atas kertas yang kecil.
c. Dengan skala kita dapat mengetahui atau menentukan jarak
suatu tempat yang satu dengan tempat lainya.
. Standar kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI Semester
Tabel SK dan KD IPS SD/MI
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
. memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota,provinsi) dengan menggunkan skala
sederhana.
dengan keragaman sosial dan budaya.
menunjukkan jenis dan
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)
menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestarianya.
meneladani kepahlawanan dan patriorisme tokoh di lingkungannya.
C. Strategi Pembelajaran
. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasran khusus (yang
diinginkan). Adapun ciri-ciri strategi menurut Stoner dan sirait
a. Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan,
yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut
dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya.
b. Dampak. Walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu
tidak langsung terlihat di jangka waktu lama, dampak akhir akan
sangat berarti.
c. Pemusatan upaya. Sebuah strategi yang efektif biasanya
mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap
rentang dan sasaran yang sempit.
d. Pola keputusan. Kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan
keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu.
Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu
pola yang konsisten.
e. Peresapan. Sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang
luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan
operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam
kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasri
bertindak secara naluri dengan cara-cara akan memperkuat strategi.
Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar,
strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat,
belajar kepada siswa. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas
pada prosedur kegiatan, tetapi juga termasuk di dalamnya materi
. Mind mapping
A. Pengertian Mind Mapping
Mind mapping adalah merupakan cara mencatat yang
menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan
informasi dan ide baru dalam otak. Mind mapping adalah cara
mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan
mengeluarkan informasi dalam otak, mind mapping menggunakan
warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar yang sesuai
dengan cara kerja otak (Tony Buzan, ).
Mind mapping dapat digunakan sebagai salah satu cara
yang tepat untuk menguasai materi pelajaran, merangkum materi
pelajaran membuat catatan dengan mind mapping. pada dasarnya
memanfaatkan potensi otak agar berkerja, karena otak dituntut
membuat asosiasi atau hubungan antara satu konsep dengan konsep
lain, membuat kaitan antara fakta dengan fakta lainnya. melalui
mind mapping pemahaman siswa terhadap materi dapat lebih
komprehensif, siswa tidak hanya mengetahui bagian-bagian dari isi
materi namun menyusun secara holistik materi yang dipelajari.
Menyusun mind mapping diawali dengan menemukan kata kunci
dari materi atau konsep yang dipelajari, kemudian menentukan sub
kata tersebut masuk pada kelompok apa sehingga membuat
B. Fungsi Mind Mapping
) Mempermudah dalam mengingat informasi.
) Mempermudah memperoleh ide.
) Belajar menjadi efektif dan efisien.
) Menjadikan hidup lebih kreatif.
) Dapat megatur kehidupan sehari-hari.
C. Tujuh Langkah dalam Membuat Mind Mapping ) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah.
) Pada bagian tengah tulis topik utama, biasanya juga
menggunakan gambar atau foto.
) Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan
hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang
merupakan suatu topik utama.
) Gunakan garis hubung yang melengkung.
) Gunakan warna.
) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung.
Gambar contoh mind mapping (Sumber: Tony Buzan, : )
a. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Mepping
Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan
membuat Mind Mapping, bahan bacaan yang berasal dari buku
teks, Yaitu:
a) Membaca teks secara keseluruhan, dengan membaca teks secara
menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca
teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk
mencatat di Mind Mapping.
b) Mengenali tipe teks Sebelum membuat Mind Mapping, maka
harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks
yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui
Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok.
) Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan
komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara
A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya.
) Kronologi atau rangkaian peristiwa teks tersebut mempunyai
sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah,
proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan
arah jarum jam.
) Presentasi (paparan) Apabila cerita tanpa permulaan atau ahir
yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang
khusus, maka bisa di desain sesuai dengan keinginan.
e. Manfaat Mind Mapping
. Manfaat Mind Mapping bagi siswa:
a) Memudahkan siswa dalam menerima informasi dari guru.
b) Memudahkan menghafal dalam menerima materi.
c) Menghemat buku catatn karena tidak perlu banyak dalam
mencatat.
d) Merangsang kreativitas siswa.
e) Mempresentasikan konsep dengan mudah.
. Manfaat Mind Mapping bagi guru.
a) Mempermudah dalam penyampaian hal-hal yang detail yang
b) Mempermudah dalam dokumentasi.
c) Mengefektifkan komunikasi.
d) Menghemat waktu.
e) Mengorganisasikan informasi yang kolektif dengan cepat dan
efektif.
f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping a. Kelebihan strategi mind mapping
) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
) Dapat berkerja sama dengan teman lainya.
) Catatan lebih padat dan jelas.
) Lebih mudah mencari catatan jika di perlukan.
) Catatan lebih terfokus pada inti materi.
) Mudah melihat gambaran keseluruhan.
) Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan,
dan membuat hubungan.
) Memudahkan penambahan informasi baru.
) Pengkajian ulang biasa lebih cepat.
)Setiap peta bersifat unik.
(http://mahmudin.wordpress.com/
/pembelajaran-berbasispeta pikiran- mind mapping).
b. Kelemahan model Mind mapping
) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
) Mind mapping bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksa mind mapping siswa.
(http://mahmudin.wordpress.com/
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
. Gambaran Umum MI Tholabiyah Tegaron a. Letak Geografis MI Tholabiyah Tegaron
MI Tholabiyah terletak di desa Tegaron, dusun Krajan , Kecamatan
Banyubiru, Kabupaten Semarang. Letak MI bisa dikatakan strategis
karena bersebelahan dengan RA, yang terletak di sebelah barat MI,
sedangkan disebelah selatan MI adalah mushola, dan sebelah timur
merupakan pemukiman penduduk.
b. Identitas MI Tholabiyah Tegaron
Berdasarkan data dokumentasi MI Tholabiyah Tegaron
ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas Madrasah
tersebut. Adapun identitas MI sebagai berikut :
) Nama Madrasah
: MI Tholabiyah Tegaron.
) No. Statistik Madrasah :
- .
) Akreditasi Madrasah :
Peringkat A.
) Tahun Pendirian
) Waktu Pembelajaran :
Pagi - sampai siang .
) Alamat :
Desa Tegaron, Dusun Krajan , Kecamatan Banyubiru,
Kabupaten Semarang.
) NPWP Madrasah :
- - - -
) Nama Kepala Madrasah :
Muklis
) Nama Yayasan
:
Lembaga Pendidikan Islam Bustanuth Tholibin
) Kepemilikan Tanah :
Yayasan
) Status Tanah
: Sertifikasi Wakaf
) Luas Tanah
:
c. Keadaan Gedung MI Tholabiyah Tegaron
Keadaan gedung yang dimiliki MI Tholabiyah Tegaron
antara lain, yaitu:
) lokal kelas dari kelas I-VI.
) lokal wc untuk siswa dan untuk guru.
) lokal ruang untuk perpustakaan.
) lokal ruang untuk koperasi.
d. Keadaan Guru MI Tholabiyah Tegaron
Adapun jumlah guru di MI Tholabiyah Tegaron berjumlah
yang terdiri dari laki-laki, dan perempuan. Untuk lebih jelas
mengenai data guru MI dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel jumlah guru MI Tholabiyah Tegaron
No. Nama Jenis Kelamin Ijazah Jabatan
. Muklis Laki-laki S. Kepala Sekolah
. Anik Sri, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas
. Nur Hamidah, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas II
. Ana Nur J, S.pdi Perempuan S. Wali Kelas III
. M.Nurokhim, S.Ag Laki-laki S. Wali Kelas IV
. S.Mukaromah, S.Pdi Perempuan S. Wali Kelas V
. Etien M, S.Ag Perempuan S. Wali Kelas VI
. Ali Mahfud Laki-laki SMA Guru Penjas
e. Keadaan Peserta Didik MI Tholabiyah Tegaron
Adapun jumlah peserta didik MI Tholabiyah Tegaron dari
kelas I-VI berjumlah siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel berikut:
Tah
f. Visi dan Misi MI Tholabiyah Tegaron
. Visi MI tholabiyah Tegaron
Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan
dasar berdiri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan
murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah
dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah
Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru
perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang
sangat cepat, Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang ingin
mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :
Membangun Madrasah yang berkualitas, kuat serta
mandiri demi terwujudnya sumberdaya manusia yang
berkualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ berdasarkan faham
ahlussunah waljamaah.
. Misi MI Tholabiyah Tegaron
a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
b. Mengupayakan keunggulan yangbersifat menyeluruh yaitu
dalam bidang pemahaman nilai-nilai agama islam dan
intelektual.
c. Mencintai kebenaran, keadilan, kejujuran, dan keindahan
untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
g. Kurikulum MI Tholabiyah Tegaron
lain yaitu Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan
Agama, Pkn, Penjas, Seni Budaya dan Keterampilan, SKI, Aqidah
Akhlak Bhs Arab Bhs Inggris Fiqh Qur’an Hadist Bhs Jawa
dan BTA.
Ekstrakulikuler yang diadakan di MI Tholabiyah Tegaron,
yaitu pramuka, marching band, dan marawis.
C. S
ubjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV. Berdasarkan
dokumen MI Tholabiyah Tegaron ditemukan data siswa kelas IV,
dengan jumlah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
T abel siswa kelas IV MI Tholabiyah Tegaron
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
. Joko Supriyanto L
. Nabil L
. Rangga L
. Azka P
. Cahya P
. Anggi P
. Daris L
. Irfan Budi L
. Irvan Maulana L
. Azka L
. Dafa L
. Roisul L
. Sahhil L
. Saiful L
. Setya P
. Sitil P
. Surya L
. Yudistira L
. Zuyyun P
. Gadis P
. Ranu L
. Gilang L
. M.Qudsifa L
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus . Pra Siklus
Pelaksanaan tindakan kelas pada prasiklus dilaksanakan pada
kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan
Setempat. Pelaksanaan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim selaku
guru IPS kelas IV.
Hal ini juga dapat dilihat KKM (Kriteria Kelulusan Minimal)
di MI Tegaron belum mencapai . Kurang lebihnya yang
sudah mencapai KKM dan sisanya belum mencapai KKM.
Penulis memberikan solusi dengan menggunakan strategi mind
mapping. Penulis berharap dengan strategi ini, siswa dapat memahami
materi IPS yang luas.
. Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada
semester I hari rabu tangal juli selama kurang lebih jam pelajaran ( x ). Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester I
kompetensi yang menjadi topik adalah: Memahami Peta Lingkungan
Setempat.
Hari selasa adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu
pengetahuan Sosial, dan akan berkolaborasi dengan Bp.Rokhim
selaku guru IPS kelas IV, pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan
dalam (empat) tahap yaitu, dengan alur perencanaan, (planning).
tindakan, (acting). pengamatan, (observing), dan refleksi ( reflecting),
. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu,
Memahami peta lingkungan setempat.
. Merancang rencana pembelajaran sebagai acuan dalam kegiatan
belajar mengajar.
. Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang
diperlukan.
. Merancang soal-soal sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa.
. Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan
untuk guru, guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa, guna
untuk mengetahui perubahan dan pengembangan.
. Mengunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan awal, ( menit )
Apersepsi
) Guru memberi salam.
) Guru mengabsen kehadiran siswa.
) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum