• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

I S T I A N I A F IF A H

NIM: 11408118

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

Nama NIM Jurusan Program Studi Judul

: Istiani Afifah : 11408118 : Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

: PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIR

MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL

(UAMBN) DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

(4)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudari Istiani Afifah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408118 yang berjudul PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Salatiga, 18 Ramadhan 1431 H 28 Agustus 2010 M Panitia Ujian

Imam Sutomo, M. Ag. ^ ^ l A N ^ ^ sDr. lahmat Hariyadi, M. Pd Sekretaris Sidang

19670112 199203 1 005 PengujNI

Muh. Hafidz. M. Ag IP: 19730801 200312 1 002

(5)

: Istiani Afifah Nama

NIM Jurusan Program Studi

:11408118 : Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, (% Agustus 2010 Yang menyatakan,

Istiani Afifah

(6)

1

___

%

!

j > J j u

^50 J j lil

jiujt

^

1^1; oyjf a t $

yLT

J

j

iSj}4^ a t ^

j

> ^ ^

i ' * ' t '

£

" - ' ' - I V T ’i - f ' '

•f'T-t-H

'j-'j1 Oi^'j

“/f a / o ra n g -o ra n g berim an a p a b ila kam u dika ta ka n kepadam u:

"B erlapang-lapanglah dalam m ajlis", M aka lapangkanlah nisca ya

A lla h akan m em beri kelapangan untukm u.

dan a p a b ila dikatakan: "B erdirilah kam u", M aka berdirilah, nisca ya

A lla h akan m eninggikan o ra n g -o ra n g y a n g berim an d i antaram u dan

o ra n g -o ra n g y a n g d ib eri ilm u p en g eta h u a n beberapa derajat.

dan A lla h M a h a m eng eta h u i apa y a n g kam u kerja ka n ”.

(7)

Ayah Bundaku tercinta yang selama ini senantiasa mencurahkan kasih sayang dengan tulus ikhlas serta do’a yang menentramkan hatiku.

Suamiku tercinta yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang dan dorongan untuk selalu bersemangat dalam menapaki hidup ini, semoga kita dapat bersama- sama hidup bahagia sampai di akhirat.

Buah hatiku yang bisa menghapuskan kelelahan dan penatku dengan senyum dan tawamu.

Kepada kakak dan adik-adikku yang banyak memberikan perhatian, kasih sayang, bantuan dan dorongan semangat.

(8)

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun, M. Ag.

Kata K u n ci: Kemampuan membaca Al-Qur’an dan prestasi belajar.

Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah suatu kesanggupan seseorang dalam hal melihat dan membunyikan atau mengucapkan rangkaian huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, untuk disampaikan kepada umatnya sampai mampu membaca dengan baik, lancar, dan fasih.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan membaca Al-Qur’an siswa? Bagaimanakah prestasi belajar siswa? Dan apakah ada pengaruh antara keduanya?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca Al- Qur’an terhadap prestasi belajar siswa, sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan dalam merancang kurikulum yang lebih teratur dan bagi pendidik dapat menjadi salah satu tolok ukur dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk membahas sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data sarana prasarana, struktur organisasi, serta letak geografis sekolah. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data anak dan data hasil UAMBN. Tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Sedangkan wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dan data tentang keadaan umum sekolah.

Adapun dalam menganalisis data tersebut penulis menggunakan analisis statistik dengan teknik korelasi product moment.

Penelitian ini menemukan nilai korelasi antara kemampuan membaca Al- Qur’an terhadap prestasi belajar yaitu rxy = 0,558 dan diperoleh nilai r taraf signifikansi 1% sebesar 0,623, sedangkan nilai r taraf signifikansi 5% sebesar 0,497, maka diperoleh nilai rxy lebih besar dari r tabel. Artinya ada pengaruh yang positif antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010.

(9)

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang takkan pernah bosan memberi kesegaran pada setiap nafas yang kita hembus dan kita hirup, Tuhan yang takkan pernah bosan mendengar keluh kesah kita, Tuhan dengan segala macam karunia dan hidayahNya kepada kita, yang salah satu karumaNya adalah Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita, uswah kita, panglima besar kita, Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat, dan orang-orang yang seantiasa istiqomah di jalannya hingga datangnya hari akhir nanti.

Skripsi yang beijudul PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA A L-Q U R’A N TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIR BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) D I M I KARANGDUREN TAHUN

PELAJARAN 2009/2010 yang berada di hadapan saudara membahas tentang kemampuan membaca Al-Quran yang meliputi macam-macam keterampilan bahasa, pengertian membaca, tahap perkembangan membaca, pengertian Al-Qur’an, keutamaan membaca Al-Qur’an dan adab membaca Al-Qur’an. Sedangkan prestasi belajar memuat tentang pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dan pengaruh kemampuan membaca terhadap prestasi belajar.

Secara ringkas isi dari skripsi ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Quran merupakan kesanggupan seseorang dalam hal melihat, mengucapkan dan membunyikan rangkaian huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam

(10)

hadis nabi.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sering menemukan kesulitan yang dapat menunda kelancaran usaha tersebut, akan tetapi atas izin dari Allah SWT kemudian dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyempurnakan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya dan ucapan doa jazakum ullahu khoiron katsiron tidak lupa penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian ini.

2. Bapak.Achmad Maimun M.Ag, selaku pembimbing, yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan ketelitian. 3. Ibu Umi Irtifaiyah Mahmud, S. Pd, selaku Kepala MI Karangduren, yang

telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

4. Bapak dan ibu penulis, yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, bantuan serta dukungan materi maupun spiritual kepada penulis.

5. Suamiku tercinta Mas Jarot Prasetyo, S. Pdl yang telah memberikan kasih sayang dan segenap perhatian kepada penulis.

6. Buah hatiku tersayang Muhammad Al-Atsari, keceriaanmu menghapus sedih dan penatku.

(11)

terselesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman di kelas 08-G Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam Program Ekstensi 2008, STAIN Salatiga, atas kekeluargaan yang hangat selama ini. 11. Segenap keluarga besar TKIT Miftahul Jannah yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. 12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

secara langsung maupun tidak langsung membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas amal mereka dengan balasan yang sepadan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Akhirnya, penulis selalu menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini karena penulis sadar skripsi ini masih benyak kekurangannya.

Salatiga, 18 Agustus 2010, Penulis

(12)

HALAMAN JU D U L...i

NOTA DINAS PEM BIM BING... ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

PERNYATAAN... iv

MOTTO ... v

PERSEM BAHAN...vi

A B STR A K ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR I S I ... xi

DAFTAR T A B E L ...xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar B elakang...1

B. Rumusan M asalah...2

C. Tujuan Penelitian ...3

D. Hipotesis Penelitian... 3

E. Kegunaan Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional dan Penelitian Terdahulu ... 5

(13)

BAB II KAJIAN PU STA K A ...19

A. Kemampuan Membaca Al-Qur’a n ...19

1. Macam-macam Keterampilan Bahasa ...19

2. Pengertian M em baca... 23

3. Tahap perkembangan m em baca... 24

4. Pengertian Al-Qur’a n ... 26

5. Keutamaan membaca Al-Qur’an ...27

6. Adab membaca Al-Qur’a n ...28

B. Prestasi B elajar... 31

1. Pengertian prestasi belajar ...31

2. Prinsip-prinsip b e la ja r... 32

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi b elajar... 35

4. Pengaruh kemampuan membaca terhadap prestasi belajar ...38

BAB III HASIL PENELITIAN ... 40

A. Gambaran Umum MI Karangduren ... 40

1. Visi dan Misi MI Karangduren ... 40

(14)

5. Keadaan Gedung MI K arangduren...42

6. Keadaan Guru MI K arangduren... 43

7. Keadaan Siswa MI Karangduren ...44

B. Data Hasil Penelitian...45

1. Data tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’an ...45

2. Data tentang Prestasi Belajar ... 46

BAB IV ANALISIS D A T A ... 48

A. Analisis terhadap Tiap-Tiap V ariabel...49

1. Analisis Data tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’an ...49

2. Analisis Data tentang Prestasi Belajar S isw a... 54

B. Pengujian H ipotesis...58

BAB V PENUTUP... 62

A. Kesimpulan ...62

B. Saran-saran...63

C. Penutup... 64

DAFTAR PU ST A K A ...65

LAMPIRAN

(15)

Tabel 3.2 Keadaan Siswa MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010 ...45

Tabel 3.3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010... 46

Tabel 3.4 Daftar Nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010 ...47

Tabel 4.1 Interval tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’a n ... 51

Tabel 4.2 Nilai Nominasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an ... 52

Tabel 4.3 Prosentase Kemampuan Membaca Al-Qur’a n ...53

Tabel 4.4 Interval tentang Prestasi Belajar Siswa dalam UAMBN... 55

Tabel 4.5 Klasifikasi Prestasi Nilai UAM BN... 56

Tabel 4.6 Prosentase Prestasi Belajar Siswa dalam UAMBN ... 57

Tabel 4.7 Tabel Keija untuk Mencari Koefisien Korelasi antara Variabel X (Kemampuan Membaca Al-Qur’an) dengan Variabel Y (Prestasi Belajar)... 59

(16)

B A BI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat dasar bernuansa Islami yang pengelolaannya berada di bawah naungan Departemen Agama. Di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang terdapat sebanyak 14 MI. MI Karangduren merupakan salah satu MI yang terbilang menonjol prestasi akademiknya, hal ini terbukti dengan diraihnya peringkat pertama nilai rata-rata Ujian Akhir Madrasah atau Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) pada beberapa kurun waktu terakhir secara berturut-turut, yaitu pada tahun pelajaran 2006/2007 dengan nilai rata-rata 6,75, tahun pelajaran 2007/2008 nilai rata-ratanya 7,41 dan tahun pelajaran 2008/2009 dengan nilai rata-rata 7,97 (Dokumen MI Karangduren).

(17)

maupun Hadits, yang penulisan kalimatnya menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab akan mudah untuk dipahami apabila seseorang telah mempunyai kemampuan membaca Al-Qur’an secara baik. Apabila seseorang memiliki tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an yang fasih dan lancar, maka akan berpengaruh besar terhadap kemampuannya dalam memahami dalil-dalil yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadits yang terdapat dalam suatu mata pelajaran. Dengan kata lain, jika seseorang memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an yang baik, maka berkecenderungan mendapatkan prestasi belajar yang baik pula. Akan tetapi ada kemungkinan lain seseorang yang kemampuan membaca Al-Qur’annya baik prestasi belajarnya kurang baik, karena ada mata pelajaran yang hanya berupa pengetahuan seperti Sejarah Kebudayaan Islam, sehingga jika pengetahuannya kurang baik maka prestasi belajarnya juga kurang baik.

Dari sinilah muncul ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dapat disampaikan perumusan masalah penelitian sebagai berikut:

(18)

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010?

3. Adakah pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Begitu pula dengan penelitian ini memiliki tujuan yang ingin diperoleh setelah penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas VI di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian

(19)

“Ada pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010. Maksudnya, semakin tinggi kemampuan membaca Al-Qur’an, maka semakin baik pula prestasi belajarnya”.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Setelah melakukan penelitian ini penulis berharap dapat menemukan kesimpulan mengenai pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

(20)

F. Definisi Operasional dan Penelitian Terdahulu

1. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran pengertian terhadap judul tersebut maka perlu dikemukakan batasan dan penjelasan pada beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul skripsi ini.

a. Pengaruh

Pengaruh (kata benda), berarti daya yang ada dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang (Fajri & Senja, tt:638).

b. Kemampuan membaca Al-Qur’an

Kemampuan, berarti kesanggupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu; kekayaan yang dimiliki (Fajri & Senja, tt:546). Sedangkan membaca (kata kerja), berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (Fajri & Senja, tt:98). Al-Qur’an adalah wahyu Illahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah disampaikan kepada kita ummatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukum kafir orang yang mengingkarinya (Ash Shiddieqy, 1990:3).

(21)

malaikat Jibril, untuk disampaikan kepada umatnya sampai mampu membaca dengan baik, lancar, dan fasih.

Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan kecakapan yang diperagakan siswa dalam membaca Ai-Qur’an dilihat dari tiga aspek utama, yaitu : makhraj, tajwid, dan tartil (kelancaran bacaan). Untuk variabel ini penulis membatasi dengan indikator sebagai b erikut:

1) Makhraj 2) Tajwid

3) Tartil/kelancaran bacaan c. Prestasi belajar

Prestasi (kata benda), berarti hasil baik yang dicapai (Fajri & Senja, tt:670). Sedangkan yang dimaksud dengan belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu ketrampilan; berlatih (Fajri & Senja, tt:35).

Jadi yang penulis maksud dengan prestasi belajar adalah sesuatu yang dicapai seorang siswa sebagai hasil usaha atau pekerjaan yang merupakan akibat dari adanya latihan.

(22)

1) Pendidikan Agama yang terdiri dari : a) Al-Qur’an Hadits

b) Aqidah Akhlak c) Fiqih

d) Sejarah Kebudayaan Islam 2) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 3) Bahasa Indonesia

4) Bahasa Arab 5) Matematika

6) Ilmu Pengetahuan Alam 7) Ilmu Pengetahuan Sosial 8) Seni dan Budaya

9) Pendidikan Jasmani dan olahraga 10) Ketrampilan/kejuruan

11) Muatan Lokal

Dari daftar mata pelajaran di atas, yang penulis jadikan sebagai indikator dari variabel prestasi belajar adalah mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional antara lain :

1) Al-Qur’an Hadits 2) Aqidah Akhlak 3) Fiqih

(23)

2. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian tentang prestasi belajar pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu oleh Nurul Inayati (2003) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kinerja Guru terhadap prestasi belajar siswa pada Ujian Akhir Sekolah (UAS) di SDN

Karangduren 01 dan M I Karangduren Kecamatan Tengaran tahun 2003”, dia menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada Ujian Akhir Sekolah di SDN Karangduren 01 dan MI Karangduren tahun 2003.

Sedangkan penelitian tentang kemampuan membaca Al-Qur’an pernah dilakukan oleh Aniyatul Mufidah (2008) dalam skripsinya yang berjudul “Studi Komparasi Kemampuan M embaca A l Qur 'an pada Siswa Kelas IV M l A l M anor Bener dan Siswa Kelas IV SD IT Nurul Islam Butuh Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2007/2008”, dia menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat tipis pada hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an siswa kelas IV MI Al Manar Bener dan siswa kelas IV SDIT Nurul Islam Butuh.

(24)

G. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel a. Populasi

Popuiasi adalah keseluruh subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 1998:115). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas VI di MI Karangduren, Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2009/2010 yang beijumlah 16 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 1998:117). Untuk sekadar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15%, atau 20 - 25% atau lebih (Arikunto,

1998:120).

(25)

2. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai variabel X dan prestasi belajar siswa sebagai variabel Y.

3. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden. Apabila peneliti menggunakan metode observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan metode dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data (Arikunto, 1998:114).

Sumber data dan jenis data dalam penelitian ini antara lain:

a. Sumber data lapangan, berupa: kondisi siswa, kondisi guru, dan kondisi umum sekolah, data kemampuan membaca Al-Qur’an. b. Sumber data kepustakaan, berupa: dokumen-dokumen, data hasil

ujian akhir madrasah berstandar nasional, data siswa, data guru, dan lain-lain.

(26)

peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar, 2007:91).

Demikian juga dalam penelitian ini, menurut sumber datanya, data dalam penelitian ini juga digolongkan menjadi 2, yaitu:

a. Data primer, berupa: data kemampuan membaca Al-Qur’an.

b. Data sekunder, berupa: kondisi siswa, kondisi guru, dan kondisi umum sekolah, dokumen-dokumen, data hasil ujian akhir madrasah berstandar nasional, dan lain-lain.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah sebagian pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1995:136). Metode ini dipakai penulis untuk memperoleh data sarana prasarana, struktur organisasi, serta letak geografis sekolah.

b. Metode Dokumentasi

(27)

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan sekolah, keadaan guru dan keadaan siswa. Metode dokumentasi juga penulis gunakan untuk memperoleh data hasil ujian akhir madrasah berstandar nasional.

c. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1998:139). Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Metode tes yang digunakan yaitu tes lisan (membaca Al-Qur’an) dan tes tertulis (mengeijakan soal-soal tes).

Tes membaca Al-Qur’an materinya Surat Al-Baqarah ayat 1 sampai dengan ayat 85. Para siswa secara bergantian mendapat tugas membaca Al-Qur’an surat Al-Baqarah, masing-masing sebanyak 4 sampai 5 ayat dengan pengawasan langsung oleh peneliti. Sedangkan tes tertulis dikerjakan siswa setelah tes membaca Al-Qur’an selesai dilaksanakan.

Penilaian tes membaca Al-Qur’an meliputi tiga aspek, yaitu makhraj, tajwid, dan tartil (kelancaran bacaan).

d. Metode Wawancara

(28)

dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Hadi, 1982:193). Dalam hal ini penulis mewawancarai dewan guru untuk mendapatkan informasi dan data tentang keadaan umum sekolah.

5. Instrumen Penelitian

Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan kecakapan yang diperagakan siswa dalam membaca Al-Qur’an dilihat dari tiga aspek utama, yaitu : makhraj, tajwid, dan tartil (kelancaran bacaan). Makhraj adalah tempat keluarnya huruf, hal ini berkaitan dengan pengucapan huruf- huruf hijaiyah secara benar dan jelas. Tajwid adalah ilmu tentang memperbagus bacaan Al-Qur’an. Tartil (kelancaran bacaan) diukur dari kecepatan siswa membaca dan merangkai huruf demi huruf secara benar. Ketiga aspek tersebut dijadikan satu sebagai alat ukur kemampuan membaca Al-Qur’an.

(29)

Tabel 1.1

Komponen/Aspek Penilaian Kemampuan Membaca Al Qur’an

K o m p o n en /a sp ek p en ila ia n

M ak h raj T ajw id T artil

1. Anak dapat 1. Anak dapat 1. Anak dapat mengucapkan huruf- mengucapkan membaca dengan huruf hijaiyah dengan benar hukum lancar dan benar. dengan benar. bacaan O atau tanwin

Tinggi

2. Anak dapat

dan f .

2. Anak dapat 2. Anak dapat membedakan suara mengucapkan merangkai kata huruf-huruf hijaiyah dengan benar bacaan (kalimah) perkata yang hampir mirip

dengan jelas.

mad. dengan tepat.

1. Anak kurang tepat 1. Anak tidak lengkap 1. Anak dapat dalam mengucapkan mengenal hukum membaca tetapi huruf-huruf hijaiyah. bacaan 6 atau tanwin kurang lancar.

dan f .

Sedang 2. Anak kurang mampu 2. Anak tidak lengkap 2. Anak agak sulit membedakan suara mengenal bacaan merangkai kata huruf-huruf hijaiyah mad. (kalimah) perkata yang hampir mirip

dengan jelas.

dengan tepat. 1. Anak tidak dapat 1. Anak tidak dapat 1. Anak membaca

mengucapkan huruf- mengucapkan dan dengan terbata-bata. huruf hijaiyah tidak tahu hukum

dengan benar. bacaan u atau tanwin Rendah

2. Anak tidak dapat

dan f .

2. Anak tidak dapat 2. Anak tidak dapat membedakan suara mengucapkan dan merangkai kata huruf-huruf hijaiyah tidak tahu bacaan (kalimah) perkata yang hampir mirip

dengan jelas.

(30)

Skoring penilaian membaca Al-Qur’an pada masing-masing aspek sebagai

Untuk membuktikan hipotesis yang telah penulis ajukan, maka penulis menganalisa data yang telah terkumpul,

a. Analisis pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai prosentase masing- masing variabel. Rumus yang digunakan adalah Prosentase :

F

Pada tahap ini bertujuan untuk menguji hipotesis berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Analisa ini menggunakan rumus “korelasi product moment” sebagai berikut:

N I xy - (Zx)(£y)

Fxy ~

(31)

Keterangan •

bcy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Perkalian dari x dan y

X : Variabel kemampuan membaca Al-Qur’an y : Variabel prestasi belajar siswa

N : Jumlah sampel yang diteliti

Z : Sigma atau jumlah

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis mengajukan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang gambaran global langkah-langkah penelitian, meliputi:

A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Hipotesis penelitian E. Kegunaan penelitian

F. Definisi operasional dan penelitian terdahulu G. Metode penelitian

(32)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan skripsi yang berlandaskan pada pendekatan teoritis yang diambil dari pendapat para ahli, khususnya yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu:

A. Kemampuan Membaca Al-Qur’an 1. Macam-macam Keterampilan Bahasa 2. Pengertian Membaca

3. Tahap perkembangan membaca 4. Pengertian Al-Qur’an

5. Keutamaan membaca Al-Qur’an 6. Adab membaca Al-Qur’an

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar 2. Prinsip-prinsip belajar

3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar 4. Pengaruh kemampuan membaca terhadap prestasi belajar

BAB III HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini memuat hasil penelitian yang meliputi:

(33)

B. Data-data penelitian, yaitu data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an dan data tentang prestasi belajar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN).

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini memuat dua bagian, yaitu: A. Analisis terhadap tiap-tiap variabel B. Pengujian hipotesis

BAB V PENUTUP

Untuk mengakhiri penulisan skripsi, pada bab ini akan diuraikan tentang: A. Kesimpulan

(34)

Ketrampilan menyimak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1) Menyimak kritis

2) Menyimak konsentratif 3) Menyimak kreatif 4) Menyimak interofraktif

5) Menyimak eksploratori (Fajri & Senja, tt:947).

b. Kemampuan Membaca (bahasa lisan)

Membaca merupakan suatu keterampilan bahasa dalam bentuk kegiatan melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan cara diujarkan maupun hanya dalam hati.

Kegiatan membaca dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, di antaranya ia la h :

1) Membaca nyaring , adalah kegiatan membaca yang ditandai dengan ujaran secara lengkap dan menggunakan intonasi baca yang baik agar isi bacaan tersebut dapat didengar dan dipahami orang lain.

2) Membaca dalam hati, yaitu membaca dengan cara tidak mengeluarkan ujaran tetapi cukup dalam hati.

(35)

4) Membaca kritis, adalah suatu kegiatan membaca yang menuntut pembaca mampu mengerti, memahami dan kemudian mengemukakan suatu pertanyaan “apa dan bagaimana” pokok pikiran yang terkandung dalam suatu bacaan.

5) Membaca ide, yaitu suatu kegiatan membaca yang bertujuan mencari, mendapatkan dan memanfaatkan ide-ide yang terkandung dalam bacaan (Fajri & Senja, tt: 949).

c. Kemampuan Berbicara (bahasa lisan)

Berbicara adalah suatu kegiatan berbahasa yang melahirkan ujaran dan ide untuk disampaikan (didengar) orang lain.

Keterampilan berbahasa berupa kegiatan berbicara terdiri dari berbagai macam, di antaranya adalah sebagai b erikut:

1) Berpidato 2) Ceramah 3) Diskusi 4) Debat 5) Seminar

6) Simposium (Fajri & Senja, tt:950).

Selain beberapa macam keterampilan berbicara di atas, masih ada lagi keterampilan berbicara yang lain, yaitu:

(36)

Kegiatan bertelepon merupakan bentuk penggunaan petunjuk alat komunikasi. Bertelepon dilakukan secara dialog, yaitu percakapan antara dua orang atau lebih.

2) Wawancara

Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menggali informasi dari seseorang atau narasumber (Atmaja, 2010:19).

d. Keterampilan Menulis (bahasa tulis)

Keterampilan menulis ialah bagian bahasa yang berupa tulis menulis dalam rangka menyampaikan/mengungkapkan gagasan terhadap pembaca.

Keterampilan menulis untuk tingkat dasar meliputi menentukan paragraf, jenis karangan, laporan, buku harian, surat-menyurat, pengumuman, memo, artikel, tajuk rencana, ringkasan, ikhtisar, resensi, dan daftar pustaka (Atmaja, 2010:1).

Berdasarkan tujuannya, tulisan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Tulisan ilmiah, adalah bentuk tulisan yang berisi uraian tentang ilmu pengetahuan.

(37)

3) Tulisan narasi, adalah bentuk tulisan yang berupa paparan (cerita) dan bersifat fiktif (khayalan).

4) Eksposisi, adalah tulisan berbentuk paparan tetapi dilengkapi dengan data-data kesaksian seperti gambar, grafik, foto-foto dengan tujuan memperjelas informasi yang disampaikan. 5) Argumentasi, adalah bentuk tulisan yang sarat dengan

gagasan yang bersifat pendapat dari penulis.

6) Persuasi, adalah tulisan yang disampaikan dengan cara tertentu secara ringkas, menarik dan berusaha mempengaruhi pembaca.

7) Ringkasan, adalah tulisan reproduksi dari naskah (tulisan asli) yang disingkat atau disederhanakan.

8) Resensi, ialah jenis tulisan reproduksi berupa alasan tentang nilai sebuah buku (karangan). (Fajri & Senja, tt:951).

2. Pengertian Membaca

Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa dalam bentuk kegiatan melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan cara diujarkan maupun hanya dalam hati (Fajri & Senja, tt:949). Dengan membaca, pengetahuan dan wawasan keilmuan seseorang akan bertambah luas karena membaca merupakan suatu keterampilan dasar yang berguna untuk menguasai berbagai bidang studi.

(38)

kecepatan membaca.

Dari pengertian membaca di atas, yang penulis maksudkan dengan membaca di sini adalah keterampilan seseorang dalam hal melihat dan membunyikan atau mengucapkan rangkaian huruf-huruf yang berupa tulisan tanpa dituntut untuk memahami isi yang terkandung dalam tulisan atau bacaan.

3. Tahap Perkembangan Membaca

Menurut Harris seperti dikutip oleh Mercer, ada lima tahap perkembangan membaca, yaitu:

a. Kesiapan Membaca

Tahap perkembangan kesiapan membaca mencakup rentang waktu dari sejak dilahirkan hingga pelajaran membaca diberikan, umumnya pada saat anak masuk kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Kesiapan menunjukkan pada taraf perkembangan yang diperlukan untuk belajar secara efisien.

b. Membaca Permulaan

(39)

c. Keterampilan Membaca Cepat

Tahap keterampilan membaca cepat atau lancar biasanya terjadi pada saat anak-anak duduk di kelas 2 atau kelas 3 SD.

d. Membaca Luas

Tahap ini biasanya terjadi pada saat anak-anak duduk di kelas 4 atau kelas 5 SD.

e. Membaca Yang Sesungguhnya

Tahap membaca yang terakhir adalah tahap membaca yang sesungguhnya (refinem ent o f reading stage). Umumnya terjadi ketika anak-anak sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan berlanjut hingga usia dewasa. (Abdurrahman, 2003:201).

Tahap perkembangan membaca seseorang bermula sejak ia dilahirkan dan terus berkembang sesuai pertambahan usia. Tahapan ini berawal dari kesiapan yaitu sejak dilahirkan hingga saat masuk kelas 1 SD, kemudian berkembang menjadi tahap permulaan yaitu pada saat anak berusia 6 tahun.

(40)

yang sesungguhnya, yang biasanya terjadi pada saat anak duduk di SMP dan berlanjut hingga dewasa.

4. Pengertian Al-Qur’an

Kata “Al-Qur’an” secara harfiah berarti “bacaan yang sempurna”. Nama pilihan Allah bagi Kitab Suci-Nya ini sungguh tepat karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal baca-tulis lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’anul Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu (Syarifuddin, 2004:17).

Al-Qur’an didefinisikan sebagai kalam Allah SWT, yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah (Syarifuddin, 2004:16).

(41)

5. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada kita agar senantiasa membaca Al-Qur’an dan mempelajari serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Imam An-Nawawi di dalam Riyadhush Shalihin menyebutkan beberapa keutamaan membaca Al-Quran sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis berikut:

Jill L a dill U J * J

JlS JIS

AjC- d&l j j U u c . 'jC . i j j j

j ‘J&

^ b-

f k j &

Artinya:

“Bukhari meriwayatkan dari ‘Utsman ra, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: ‘Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau mempelajari Al-Q ur’an dan mengajarkannya kepada orang la in .”’ (HR. Bukhori,no. 5027)

dill J j j u j j l'* !»<«>« J l S 4jC. Jill A«liat j c . ^Tuva

^ u a i ^ u u y - jf f l ijfr jS i ^ 2,1

A tl -v . ^if 1

Artinya:

“M uslim meriwayatkan dari Abu Umamah ra, ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Bacalah Al-Qur ’an, sebab kelak pada hari Kiamat dia akan datang memberikan sya fa ’at kepada pembacanya. ” ’(HR. Muslim, no. 804)

3j± * J J ^ J ^ aUi! j oj j j A J fc j j

jiil j j J j j d ij j j b » tlu i JLjS £_dkl U> j a Jc- jIi!

A a k j l l ^ l u u c - j A n S l i'll d J j j V j " 4 - 4 1 ijlO J J j

(42)

Artinya:

“Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: ‘Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, lalu membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka, mereka akan diliputi rahmat; mereka akan dinaungi para malaikat; dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. (HR.Muslim, n : 2699)

6. Adab Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci, wahyu Illahi, dan pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Qur’an merupakan lambang agama Islam. Jadi sudah sepantasnya jika kita menghormati dan mengagungkan lambang agama tersebut dengan adab-adab (tata krama) dalam membaca dan mengkajinya.

Di antara adab-adab dalam membaca Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

a. Berpenampilan bersih dan rapi. Ketika hendak membaca Al-Qur’an hendaknya berpakaian bersih dan rapi karena yang akan dibaca adalah Kitab Suci, bukan sembarang bacaan. Sebagai bagian dari berpenampilan bersih dan rapi yaitu dengan berwudhu terlebih dahulu. Sebagaimana firman Allah S WT,

Artinya:

(43)

b. Membersihkan mulut. Mulut sebagai tempat keluarnya bacaan Al- Qur’an hendaknya terlebih dahulu dibersihkan dengan menggosok gigi (bersiwak) dan berkumur-kumur.

c. Di tempat yang bersih. Dalam rangka memuliakan Al-Qur’an, membacanya hendaklah dilakukan di tempat yang bersih, seperti di rumah, di mushola, di surau, dan di tempat-tempat lain yang dianggap bersih. Tapi, tempat yang utama adalah di masjid seraya duduk dengan tenang, menghadap kiblat, memegang mushaf dengan tangan kanan, dan meletakkan mushaf di atas tempatnya.

d. Diawali membaca ta’awudz. Setiap kali membaca Al-Qur’an hendaknya diawali dengan membaca ta’awudz, yaitu ungkapan meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat An- Nahl ayat 98 yang berbunyi:

> - c > - _ p T

£j A4i»b J b tx ld i iZjijS l i j i

Artinya:

“Apabila kamu membaca A l-Q ur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. ” (An-nahl:98) e. Membaca basmalah tiap awal surah. Disamping membaca ta’awudz,

(44)

f. Dengan suara yang bagus. Agar keagungan Al-Qur’an lebih dapat merasuk ke dalam jiwa, ditekankan membaca Al-Qur’an dengan suara yang bagus, indah, dan enak yang dimiliki masing-masing orang.

g. Bertajwid. Tajwid ialah memperbaiki bacaan Al-Qur’an dalam bentuk mengeluarkan huruf-huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya, baik yang asli maupun yang datang kemudian.

h. Konsentrasi. Membaca atau mendengarkan Al-Qur’an hendaknya ditekankan untuk khusyu’, tenang dan memusatkan pikiran serta perhatian (konsentrasi) hanya pada Kitab Suci Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:

(ffp)

o

i

I

£

1^13

Artinya:

“Dan apabila dibacakan A l-Q ur’an, maka dengarlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. ” (al-

A ’raaf:204)

i. Tidak melalaikan bacaan. Bacaan maupun hafalan Al-Qur’an yang telah dimiliki harus dilestarikan sepanjang hayat sebagai bekal mati. Melalaikan bacaan Al-Qur’an, menurut an-Nawawi, merupakan suatu dosa besar.

(45)

hak mushaf karena ia memuat firman Allah SWT (Syarifuddin, 2004:87).

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” (Arifin, 1988:2). Dalam kamus bahasa Indonesia, prestasi secara etimologi merupakan kata benda yang mempunyai arti hasil baik yang dicapai (Fajri & Senja, tt:670).

Untuk pengertian belajar, beberapa ahli pendidikan memberikan batasan yang berbeda-beda. Berikut beberapa pendapat para ahli pendidikan tentang pengertian belajar:

a. Drs. Oemar Hamalik

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990:21).

b. Drs. Slameto

(46)

c. R. Gagne

Menurut R. Gagne, pengertian belajar ada dua, yang pertama; belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Sedangkan yang kedua; belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi (Slameto, 1987:15)

Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman. Sedangkan yang penulis maksud dengan prestasi belajar di sini adalah hasil baik yang dicapai oleh seorang siswa dari suatu usaha dalam merubah tingkah laku atau keterampilan maupun pengetahuannya.

2. Prinsip-prinsip Belajar

Adapun bentuk prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a. Menurut Drs. Oemar Hamalik

Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:

1) Belajar adalah suatu proses aktif di mana teijadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya. 2) Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa. 3) Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan

motivasi yang mumi yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. 4) Senantiasa ada rintangan dan hambatan dalam belajar, karena itu

(47)

5) Belajar memerlukan bimbingan, baik dari guru/dosen atau tuntunan dari buku pelajaran

6) Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berpikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis. 7) Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan

masalah melalui keija kelompok asalkan masalah-masalah tersebut telah disadari bersama.

8) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.

9) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.

10) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/hasil.

11) Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup mentransferkan atau menerapkannya ke dalam bidang praktek sehari-hari (Hamalik, 1990:28).

b. Menurut Drs. Slameto

Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:

(48)

2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

3) Belajar harus dapat meningkatkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

(49)

Dari dua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan atau disederhanakan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a) Belajar adalah suatu proses aktif yang memiliki tujuan dan

memerlukan latihan serta bimbingan secara kontinyu dalam mengatasi suatu hambatan atau masalah yang ada.

b) Belajar akan lebih efektif apabila didasari dorongan atau motivasi yang kuat dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan dengan mengembangkan kemampuan bereksplorasi dan berpikir yang kritis. c) Belajar perlu latihan dan ulangan berkali-kali, agar hal-hal yang

dipelajari dapat tertanam pada diri siswa dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga proses belajar bisa dianggap berhasil.

C. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut.

Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Faktor Internal

(50)

a. Faktor jasmani, m eliputi: 1) F aktor kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya, proses belajar akan terganggu bila kesehatan seseorang terganggu. 2) Cacat tubuh

Siswa yang cacat, belajarnya juga terganggu. Jika ini terjadi, hendaknya ia belajar di lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu yang dapat mengurangi pengaruh kecacatannya.

b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri a ta s :

1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

2) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

c. Faktor kelelahan

(51)

hal-hal yang berat atau mengerjakan sesuatu karena terpaksa. Hal ini menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi,

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar meliputi: a. Faktor sosial yang terdiri atas :

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik, sperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman & Setiawati,

1993:10)

(52)

D. Pengaruh Kemampuan Membaca terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada faktor yang berasal dari siswa itu sendiri atau yang sering disebut dengan faktor internal dan ada pula faktor yang berasal dari luar atau yang sering disebut dengan faktor eksternal.

Faktor internal atau faktor yang bersumber dari diri sendiri tidak lain adalah siswa itu sendiri. Faktor ini sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan/prestasi belajar. Faktor ini seringkah tidak disadari oleh siswa yang bersangkutan atau terkadang dianggap remeh.

(53)
(54)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Karangduren

1. Visi dan Misi MI Karangduren

a. Visi Madrasah

Berakhlak mulia, terdidik berdasarkan Imtaq dan Iptek.

b. Misi Madrasah :

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam.

2) Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.

3) Membentuk citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

2. Letak Geografis MI Karangduren

Madrasah Ibtidaiyah Karangduren terletak di Dusun Wedilelo, Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

(55)

c. Sebelah barat dengan batas tanah milik Bu Nurul

d. Sebelah utara dengan batas tanah milik Bapak H. Mundiri

3. Identitas MI Karangduren

4. Sejarah Singkat Berdirinya MI Karangduren

Madrasah Ibtidaiyah Karangduren berdiri pada tahun 1961 dengan nama MWB (Madrasah Wajib Belajar) Karangduren. Pada awal berdirinya, jam masuk sekolah di madrasah ini adalah siang hari dan bertempat di masjid dan rumah-rumah warga. Para tokoh pendirinya adalah tokoh masyarakat setempat di antaranya :

a. Bp. KH. Nur salim b. Bp. Asyhuri c. Bp. Masyhuri

(56)

Sekolah ini berdiri di atas tanah wakaf atas nama Bp. Tohari. Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1967 sekolah ini diganti dengan nama MI (Madrasah Ibtidaiyah) Karangduren, karena MI ini terletak di Desa Karangduren, dengan jenjang pendidikan selama 6 tahun dan jam masuk sekolah pada pagi hari.

Selanjutnya, Madrasah Ibtidaiyah Karangduren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu-ilmu umum, sosial, dan ilmu-ilmu agama. Madrasah Ibtidaiyah Karangduren merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang sederajat dengan SD (Sekolah Dasar).

Sejak berdiri sampai dengan saat ini, jabatan kepala sekolah di MI Karangduren sudah mengalami pergantian sebanyak 6 kali. Sekarang kepemimpinan sekolah dijabat oleh Ibu Umi Irtifaiyah Mahmud, S.Pd satu-satunya guru negeri di MI tersebut.

5. Keadaan Gedung MI Karangduren

Jumlah gedung MI Karangduren Tengaran sudah layak dan memadai sebagai salah satu sarana pendidikan. MI Karangduren, Kecamatan Tengaran telah memiliki gedung yang meliputi;

a. Enam lokal kelas untuk kelas I - VI dengan ukuran 8 x 8m2

b. Satu lokal ukuran 8x8m2 terbagi menjadi ruang kepala sekolah dan ruang guru serta ruang computer.

(57)

d. Tempat Ibadah (Mushola)

e. Tiga lokal WC dan kamar mandi, diantaranya 4 kamar mandi/WC di sebelah selatan, 1 kamar mandi di sebelah utara, dan 1 kamar mandi khusus guru di sebelah selatan bersebelahan dengan mushola.

6. Keadaan Guru MI Karangduren

Tenaga pendidik atau guru yang mengajar di MI Karangduren, Kecamatan Tengaran seluruhnya berjumlah 9 orang dan memiliki latar belakang pendidikan keguruan. Namun ada seorang guru yang latar belakang pendidikannya saijana hukum, tetapi telah menempuh pendidikan akta IV. Mereka kebanyakan lulusan SI, tetapi ada juga guru yang lulusan D II dan saat ini sedang menempuh pendidikan SI. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para guru juga bertanggung jawab terhadap program ekstra kulikuler.

(58)

Tabel 3.1

Keadaan Guru MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010

No Nama/NIP Pendidikan Jabatan

1. Umi Irtifaiyah Mahmud, S. Pd

N IP:197312282005012002 S 1/03 Kepala Sekolah 2. Nur Sikah, S. Ag

7. Keadaan Siswa MI Karangduren

Jumlah siswa MI Karangduren, Kecamatan Tengaran yang terdiri dari siswa kelas I sampai dengan siswa kelas VI pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebanyak 152 orang. Siswa laki-laki berjumlah 76 orang, dan siswa perempuan juga berjumlah 76 orang. Sebagian besar siswa MI Karangduren berasal dari keluarga petani dan pedagang dengan latar belakang pendidikan yang rendah.

(59)

Tabel 3.2

Keadaan Siswa MI Karangduren Tahun Pelajaran 2009/2010

Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Lk Pr

I 15 19 34

II 17 11 28

III 13 15 28

IV 11 18 29

V 8 9 17

VI 12 4 16

Jumlah 76 76 152

B. Data Hasil Penelitian

Karena yang penulis teliti adalah pengaruh kemampuan membaca Al- Qur’an terhadap prestasi belajar siswa pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional, maka yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI di MI Karangduren.

1. Data Tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’an

(60)

Tabel 3.3

Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa MI Karangduren

Tahun Pelajaran 2009/2010

No Responden Nilai Tes Lisan Nilai Tes Tertulis Nilai Rata-Rata

1 66 90 78.0

2. Data Tentang Prestasi Belajar

(61)

Tabel 3.4

Daftar Nilai Ujian Akhir Berstandar Nasional MI Karangduren

Tahun Pelajaran 2009/2010

No Nama Siswa Pencapaian Nilai JML

Rata-rata

QH AA Fqh SKI B.Arab

1 Ahmad Khoirul Sholeh 8.00 6.80 6.40 7.00 6.60 34.80 6.96

2 Riza Saputra 7.40 8.40 7.60 6.80 6.00 36.20 7.24

3 Muhammad Abidin 8.00 8.60 6.60 6.80 7.20 37.20 7.44 4 Muhammad Zadid Maulana 7.00 6.80 7.40 6.00 6.40 33.60 6.72

5 Nuriyah 7.20 8.00 7.60 7.20 6.20 36.20 7.24

6 Mohammad Ridwan Ruba'i 8.40 9.00 7.40 7.00 8.60 40.40 8.08 7 Muhammad Syaiful Atiq 8.60 8.60 7.00 7.40 7.80 39.40 7.88 8 Mohammad Wildan Tamimi 7.80 8.00 6.80 8.40 6.20 37.20 7.44 9 Aditiya Fahmi Maulana 8.00 9.00 7.60 7.80 6.00 38.40 7.68 10 Faizatul Mukaromah 10.00 9.80 9.40 9.60 9.80 48.60 9.72 11 Riyan Kusnadi 9.00 8.40 7.60 9.20 8.40 42.60 8.52 12 Yusuf Ubaidillah 9.80 9.40 8.20 9.00 9.40 45.80 9.16 13 Muhammad Sofyan 9.20 8.40 7.80 6.00 7.00 38.40 7.68

14 Sulistyowati 9.60 9.40 8.40 8.60 9.80 45.80 9.16

15 Miflakhul Suhri 9.40 9.00 8.40 8.20 6.60 41.60 8.32 16 Arista Triyansa 6.00 7.80 7.60 7.00 5.60 34.00 6.80

Rata-Rata Kelas 8.34 8.46 7.61 7.63 7.35

Catatan:

QH = Al-Qur’an Hadits AA = Aqidah Akhlak Fqh = Fiqih

(62)

BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul, maka langkah yang ditempuh selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis data merupakan langkah yang penulis lakukan guna membuktikan hipotesis yang telah diajukan dengan cara mengklasifikasikan data sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain:

1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas VI di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi belajar siswa kelas VI pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) di MI Karangduren pada tahun pelajaran 2009/2010.

Dari ketiga tujuan di atas, maka langkah yang penulis tempuh dalam menganalisis data menggunakan dua cara. Untuk menganalisis tujuan pertama dan kedua menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

F

P = - x 100% N

(63)

Sedangkan untuk menganalisis tujuan ketiga dari penelitian ini sekaligus menguji hipotesis berdasarkan variabel yang telah ditentukan, tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

_ _______N S x y - (S x )(S y )_______

*xv — t ...— \

Keterangan •

fxy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Perkalian dari x dan y

X : Variabel kemampuan membaca Al-Qur’an y : Variabel prestasi belajar siswa

N : Jumlah sampel yang diteliti

Z : Sigma atau jumlah

Langkah selanjutnya adalah menyediakan tabel data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an, tabel data prestasi nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional dan tabel keija untuk mencari koefisien korelasi antara variabel kemampuan membaca Al-Qur’an terhadap prestasi nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional.

A. Analisis terhadap Tiap-Tiap Variabel

1. Analisis Data tentang Kemampuan M embaca A l-Q ur’an

(64)

secara tertulis. Pada masing-masing siswa diambil nilai rata-rata antara hasil tes lisan dengan hasil tes tertulis.

Untuk menentukan skala tingkatan kemampuan membaca Al- Qur’an maka ditempuh jalan penentuan lebar interval dan pengklasifikasian nominasi pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Penentuan lebar interval dengan rumus sebagai berikut:

_ (N t-N r )-f- 1

i

Keterangan: i : Interval Nt : Nilai tertinggi N r : Nilai terendah Ki : Kelas interval

Berdasarkan rata-rata nilai terendah dan rata-rata nilai tertinggi pada hasil tes kemampuan membaca Al-Qur’an, maka lebar intervalnya adalah :

( 9 3 - 5 3 ) -f 1

i =

---3

— 40+1

3 = 41 3

(65)

Kemudian dari nilai rata-rata dan lebar interval tersebut dikategorikan menjadi nominasi tinggi, sedang dan rendah dengan rentang sebagai berikut:

Nominasi A (tinggi) dengan nilai rata-rata 8 1 - 9 4 Nominasi B (sedang) dengan nilai rata-rata 6 7 - 8 0 Nominasi C (rendah) dengan nilai rata-rata 53 - 66

Tabel 4.1

Interval tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’an

No Interval Jumlah Siswa Nilai Nominasi

1 81 -9 4 7 A

2 6 7 -8 0 5 B

3 5 3 -6 6 4 C

Jumlah 16

Dengan demikian dapat diketahui, bahwa:

a. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori tinggi mendapat nilai antara 8 1 - 9 4 sebanyak 7 siswa.

b. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori sedang mendapat nilai antara 67 - 80 sebanyak 5 siswa.

c. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori rendah mendapat nilai antara 5 3 - 6 6 sebanyak 4 siswa.

(66)

Tabel 4.2

Nilai Nominasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an

No Responden Nilai Tes Nilai Tes Nilai Rata- Nilai

Lisan Tertulis Rata Nominasi

(67)

a. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori tinggi mendapatkan A sebanyak 7 siswa.

_7_ x 100% = 43,75 % 16

b. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori sedang mendapatkan B sebanyak 5 siswa.

_5_x 100% = 31,25 % 16

c. Untuk kemampuan membaca Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori rendah mendapatkan C sebanyak 4 siswa.

_4_ x 100% = 25 % 16

Dari hasil penghitungan prosentase kemampuan membaca Al-Qur’an siswa, dapat penulis sajikan tabel prosentase sebagai berikut:

Tabel 4.3

Prosentase Kemampuan Membaca Al-Qur’an

No Tingkat Kemampuan

Membaca Al-Qur’an Interval

Jumlah

Siswa Prosentase

1 Tinggi 8 1 -9 4 7 43,75 %

2 Sedang 6 7 -8 0 5 31,25%

3 Rendah 5 3 -6 6 4 25 %

(68)

2. Analisis Data tentang Prestasi Belajar Siswa

Analisis data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional. Untuk menentukan klasifikasi prestasi nilai ujian maka ditempuh jalan penentuan lebar interval dan pengklasifikasian nominasi pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Penentuan lebar interval dengan rumus sebagai berikut:

_ (Nt —Nr) + 1

1 ~ Ki

Keterangan: i : Interval N t : Nilai tertinggi N r : Nilai terendah Ki : Kelas interval

Berdasarkan rata-rata nilai terendah dan rata-rata nilai tertinggi pada nilai ujian, maka lebar intervalnya adalah :

_ ( 9 ,7 2 - 6 ,7 2 ) + 1

1 3

= 3 + 1 3 = J _

3

= 1,3 (dibulatkan menjadi 1)

Kemudian dari nilai rata-rata dan lebar interval tersebut

dikategorikan menjadi nominasi tinggi, sedang dan rendah dengan rentang

(69)

Nominasi A (tinggi) dengan nilai rata-rata 8,72 - 9,72 Nominasi B (sedang) dengan nilai rata-rata 7,72 - 8,72 Nominasi C (rendah) dengan nilai rata-rata 6,72 - 7,72

Tabel 4.4

Interval tentang Prestasi Belajar Siswa dalam UAMBN

No Interval Jumlah Siswa Nilai Nominasi

1 8,72 - 9,72 3 A

2 7 ,7 2 -8 ,7 2 4 B

3 6 ,7 2 -7 ,7 2 9 C

Jumlah 16

Dengan demikian dapat diketahui, bahwa:

a. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam kategori tinggi mendapat nilai antara 8,72 - 9,72 sebanyak 3 siswa. b. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam

kategori sedang mendapat nilai antara 7,72 - 8,72 sebanyak 4 siswa. c. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam

kategori rendah mendapat nilai antara 6,72 - 7,72 sebanyak 9 siswa.

(70)

Tabel 4.5

(71)

a. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam kategori tinggi mendapatkan A sebanyak 3 siswa.

J _ x 100% - 18,75% 16

b. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam kategori sedang mendapatkan B sebanyak 4 siswa.

_4_x 100% = 25 % 16

c. Untuk prestasi belajar siswa dalam UAMBN yang termasuk dalam kategori rendah mendapatkan C sebanyak 9 siswa.

9_ x 100% = 56,25 % 16

Dari hasil penghitungan prestasi belajar siswa dalam UAMBN, dapat penulis sajikan tabel prosentase sebagai berikut:

Tabel 4.6

Prosentase Prestasi Belajar Siswa dalam UAMBN

No Tingkat Kemampuan

Membaca Al-Qur’an Interval

Jumlah

Siswa Prosentase

1 Tinggi 8 ,7 2 -9 ,7 2 3 18,75 %

2 Sedang 7,72 - 8,72 4 25 %

3 Rendah 6 ,7 2 -7 ,7 2 9 56,25 %

(72)

B. Pengujian Hipotesis

Setelah masing-masing variabel dalam penelitian ini dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Adapun tehnik analisa yang digunakan dalam menganalisa data ini adalah dengan menggunakan tehnik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

r _ N £ x y - (£ x )(S y )

J j N £ x 2- ( S x ) 2} { N 2 y - a ; y ; i 2}

Keterangan

Txy : Koefisien korelasi antara x dan y xy : Perkalian dari x dan y

X : Variabel kemampuan membaca Al-Qur’an y : Variabel prestasi belajar siswa

N : Jumlah sampel yang diteliti

Z : Sigma atau jumlah

(73)

Tabel 4.7

Tabel Kerja untuk Mencari Koefisien Korelasi antara Variabel X

(Kemampuan Membaca Al-Qur’an) dengan Variabel Y (Prestasi Belajar).

No X y x2 ~ 7 ~ *y

1 78 6.96 6084 48.4416 542.88

2 66.5 7.24 4422.25 52.4176 481.46

3 88.5 7.44 7832.25 55.3536 658.44

4 74.5 6.72 5550.25 45.1584 500.64

5 61 7.24 3721 52.4176 441.64

6 90.5 8.08 8190.25 65.2864 731.24

7 80 7.88 6400 62.0944 630.4

8 63.5 7.44 4032.25 55.3536 472.44

9 53 7.68 2809 58.9824 407.04

10 93 9.72 8649 94.4784 903.96

11 83.5 8.52 6972.25 72.5904 711.42

12 86.5 9.16 7482.25 83.9056 792.34

13 90 7.68 8100 58.9824 691.2

14 92 9.16 8464 83.9056 842.72

15 73.5 8.32 5402.25 69.2224 611.52

16 74 6.8 5476 46.24 503.2

E

1248 126.04 99587 1004.83 9922.54

Dari tabel kerja di atas dapat diketahui:

(74)

Setelah tabel kerja tersedia dan diketahui nilai kelompok antara variabel x, y, x2, y2, dan xy, langkah selanjutnya adalah mencari rxy Untuk mencari rxy penulis menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

_ _

N I x y -(& )(S y )

A XV — i ... ■ ' ...ZI

J(N £ * 2

-

(ExfJjNEy* - (Jy)2 •

„ _

16(992234)- (1248)(126,04)

r xv | --- ---- —

j{l6 (99587)- (1248)Zj(l6 (1004,83)- (126,04)Z)

158760,64- 157297,92

r VW n ■ ' ' ' '•

v {1593392- 1557504}(16077,2S - 15886,08]

1462,72

r =

—1

V

V';35888}{191,2)

1462,72

fXV —

,---v'6861785,6

1462,72

Fxy

2619,5

T y r y

= 0,558

(75)

0,497. Jadi rxy > rt sehingga menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan pada r taraf signifikansi 5%.

Sedangkan jika rxy = 0,558 dikonsultasikan dengan nilai r pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,623, maka rxy < rt sehingga hal itu menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan pada r taraf signifikansi 1% kalaupun ada pengaruh hanya kecil.

Gambar

Tabel 1.1Komponen/Aspek Penilaian Kemampuan Membaca Al Qur’an
Keadaan Siswa MI KarangdurenTabel 3.2
Tabel 3.3Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Interval tentang Tabel 4.1Kemampuan Membaca Al-Qur’an
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi kalimantan Timur tahun 2014, secara umum pencapaian kinerja outcome program yang

Untuk mendapatkan hasil kualitas layanan dapat dilakukan analisis tingkat kesesuaian antara kinerja dengan kepentingan layanan menurut pengguna, analisis

Laboratorium Sistem Informasi dan Akuntansi Universitas Bina Nusantara, baik staf (Yuliana Lisanti, M.ITM.; I Gusti Made Karmawan, S.Kom.; Imas Halimah; Devyano Luhukay;

[r]

Kedelapan, kecerdasan naturalis, memiliki ciri antara lain: (a) suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan, (b) sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka, (c) suka

Parameter pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati persebaran jenis-jenis benalu pada suatu tanaman di ruang terbuka hijau Kota Surabaya,

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN

xwvutrqponmlkjihfedcbaWVUTPOMLKJIHFCBA tttt^A