• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS HUBUNGAN SEMANTIK KANJI BER-BUSHU SANZUI HEN (氵) DENGAN MAKNA AIR KATEGORI KELAS KATA BENDA DALAM JŌYŌ KANJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS HUBUNGAN SEMANTIK KANJI BER-BUSHU SANZUI HEN (氵) DENGAN MAKNA AIR KATEGORI KELAS KATA BENDA DALAM JŌYŌ KANJI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

HUBUNGAN SEMANTIK KANJI BER-BUSHU SANZUI HEN ()

DENGAN MAKNA AIR KATEGORI KELAS KATA BENDA

DALAM JŌYŌ KANJI

Dhaniswari Ananta Ayu

121324253002

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)

HUBUNGAN SEMANTIK KANJI BER-BUSHU SANZUI HEN ()

DENGAN MAKNA AIR KATEGORI KELAS KATA BENDA

DALAM JŌYŌ KANJI

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora pada Program Studi Magister Ilmu Linguistik

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Dhaniswari Ananta Ayu

121324253002

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(4)
(5)

iii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(6)

Imagination is more important than knowledge.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan,

berkat serta karunia yang diberikan hingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam tiap tahapan proses, penulis banyak sekali mendapatkan dukungan dari

berbagai pihak. Untuk itu, dengan penuh kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Dr. Dra. Ni Wayan Sartini, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Magister

Ilmu Linguistik Universitas Airlangga yang telah membimbing dan

banyak memberikan semangat hingga akhirnya kami dapat menyelesaikan

tesis dan dinyatakan lulus sebagai angkatan pertama di Program Studi

Magister Ilmu Linguistik.

2. Rizki Andini, S.Pd., M.Litt., Ph.D., dan Adis Kusumawati, S.S., M.Hum.,

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak waktu, saran

serta ide dalam proses penelitian dengan penuh kesabaran. Semoga

diskusi-diskusi menarik yang telah dilalui tidak berhenti hingga di sini saja.

3. Deny Arnos Kwary, S.S., M.Hum., Ph.D. selaku Dosen Departemen

Magister Ilmu Linguistik Universitas Airlangga dan Dwi Anggoro

Hadiutomo, S.S., M.Hum., Ph.D. selaku dosen Sastra Jepang Universitas

Airlangga yang turut serta membimbing dan memberikan banyak ide baru

dalam proses penulisan tesis. Tidak lupa kepada Alm. Ibu Eli Rostinah

yang pertama kali memberikan ide penelitian mengenai kanji sejak penulis

melaksanakan penulisan skripsi di Program Studi Sastra Jepang ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(8)

Universitas Airlangga. Jasa dan kebaikan Ibu tidak akan pernah penulis

lupakan.

4. Wiwin Oetari dan Supriyono Bastianan, Bapak dan Ibu yang tidak pernah

mengenal lelah dan selalu dengan sabar memberikan dukungan, motivasi

dan semangat di setiap waktu. Terima kasih yang mendalam karena

diperbolehkan untuk meneruskan menimba ilmu hingga ke jenjang yang

lebih tinggi.

5. Ade Kusuma, Endro Sutrisno, Susi Harliani, Kristiono Subagijo, Dian

Irmala Dewi, dan Anton Rang yang selalu menemani hingga tak terasa

penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

6. Keluarga besar Magister Ilmu Linguistik yang turut campur selama

berjalannya proses penelitian: Mbak Vidya, Mbak Intan, Dik Ana, Dik

Rosa, Mbak Lita, Mbak Anita, Mbak Nidia, dan Pak Sugeng. Terima kasih

atas kenangan yang diberikan selama dua tahun ini sebagai angkatan

pertama, semoga hubungan tetap terjalin dengan baik.

Kiranya penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Saran dan kritik

sangat diharapkan apabila ditemui kesalahan ataupun kekurangan pada penelitian.

Surabaya, 18 Januari 2016

Penulis,

(9)

vii

ABSTRAK

Bushu merupakan salah satu komponen yang menunjukkan makna dari suatu kanji, akan tetapi terkadang petunjuk yang ditawarkan untuk memahami makna tersebut masih tampak samar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mengenai kanji ber-bushu sanzui hen (氵) dengan makna air kategori kelas kata benda. Sumber data menggunakan kanji ber-bushu sanzui hen (氵) dengan kategori kata benda dalam jōyō kanji revisi tahun 2010 yang berjumlah 47 karakter. Sampel akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif dan purposive sampling. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah teori proses pembentukan kanji, dekomposisi leksikal, analisis komponen makna, hubungan semantik dan medan makna. Berdasarkan hasil analisis didapatkan 6 tipe hubungan semantik, yaitu tipe: 1) Hubungan Semantik Tinggi 1 (HST1) yaitu benda-benda berwujud air yang jernih, tanpa warna, tanpa rasa, dan tidak berbau, dengan jumlah 1 kanji; 2) Hubungan Semantik Tinggi 2 (HST2) yaitu berupa benda-benda yang berwujud cair, dengan jumlah 12 kanji; 3) Hubungan Semantik Tinggi 3 (HST3), yaitu berupa tempat-tempat yang terdapat air di dalamnya, dengan jumlah 19 kanji; 4) Hubungan Semantik Tinggi 4 (HST4), yaitu berupa benda-benda dengan sedikit kandungan air, dengan jumlah 3 kanji; 5) Hubungan Semantik Tinggi 5 (HST5) yaitu air yang digunakan sebagai konsep, dengan jumlah 4 kanji; dan 6) Hubungan Semantik Rendah (HSR) yaitu kanji dengan komponen-komponen makna yang memiliki keterkaitan hubungan terendah dengan bushu sanzui hen (氵) yang bermakna air,dengan jumlah 8 kanji. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak semua kanji ber-bushu sanzui hen (氵) dengan makna air akanmemiliki keterkaitan hubungan semantik yang tinggi dengan makna bushu-nya.

Kata kunci: kanji, bushu, sanzui hen, hubungan semantik

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(10)

ABSTRACT

Bushu is one of components that show the original meaning of a kanji, but sometimes the hints towards the meaning can be quite vague. This research aims to determine the understanding of kanji with sanzui hen (氵) bushu that has a

water meaning, especially on the noun class category. Sources of data in this study use kanji with sanzui hen (氵) bushu by category noun in jōyō kanji 2010 with total 47 characters, analyzed in purposive sampling and qualitative approach. The theories used in this research are the kanji forming theory, lexical decomposition, componential analysis of meaning, semantic relations, and semantic field. From the analysis, there are 6 types of semantic relations: 1) High Semantic Relations 1 (HSR1): the water shaped objects that are clear, colorless, tasteless, and odorless, with total of 1 character; 2) High Semantic Relations 2 (HSR2): the liquid form objects, with total 12 characters; 3) High Semantic Relations 3 (HSR3): the places that contain water, with total 19 characters; 4) High Semantic Relations 4 (HSR4): objects that containing only a little water, with total 3 characters; 5) High Semantic Relations 5 (HSR5): water is used as a concept, with total 4 characters; and 6) Low Semantic Relations (LSR): kanji with the components of meaning that have the lowest semantic relations with sanzui hen (氵). From the results, we can conclude that not every character in kanji with

sanzui hen (氵) have high relevance semantic relations with its bushu.

(11)

ix

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(12)

DAFTAR ISI

1. 2 Rumusan Masalah Penelitian ...9

1. 3 Tujuan Penelitian ...10

1. 4 Manfaat Penelitian ...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...11

2. 1. Bushu dan Proses Pembentukan Kanji ...11

2. 2. Dekomposisi leksikal dan Analisis Komponen Makna ...13

2. 3. Hubungan Semantik ...14

2. 4. Medan Makna Asosiatif ...16

2. 5. Kerangka Teoritis ...17

(13)

xi

3. 1. Pendekatan Penelitian ...27

3. 2. Populasi dan Sampel ...28

3. 3. Metode Pengumpulan Data ...30

3. 4. Metode Analisis Data ...31

4. 2. Analisis Diagram Medan Makna Asosiatif ...95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...99

5. 1. Simpulan ...99

5. 2. Saran ...101

DAFTAR PUSTAKA ...102 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Contoh Komponen Makna Menurut Leech ... 23

Tabel 4.1: Analisis Komponen Makna Kanji Ber-Bushu Sanzui Hen (氵) dengan Makna Air Kategori Kelas Kata Benda dalam Jōyō Kanji ... 38

Tabel 4.2: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST1 ... 46

Tabel 4.3: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST2 ... 49

Tabel 4.4: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST3 ... 62

Tabel 4.5: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST4 ... 82

Tabel 4.6: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST5 ... 85

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Bagan Kerangka Teoretis Penelitian ... 18

Gambar 2.2: Contoh XY(kai) pada Kai I Moji ... 19

Gambar 2.3: Contoh Z(kai) pada Kanji Kai I Moji ... 20

Gambar 2.4: Contoh X(keisei) pada Kanji Keisei Moji ... 21

Gambar 2.5: Contoh -X(keisei) pada Kanji Keisei Moj ... 22

Gambar 2.6: Contoh Diagram Medan Makna yang Bersifat Asosiatif ... 25

Gambar 2.7: Rancangan Konsep Diagram Medan Makna Asosiatif ... 26

Gambar 4.1: Dekomposisi Leksikal Kanji Tipe HST1 ... 34

Gambar 4.2: Dekomposisi Leksikal Kanji Tipe HST2 ... 35

Gambar 4.3: Dekomposisi Leksikal Kanji Tipe HST3 ... 36

Gambar 4.4: Bagan HST Kanji Ber-bushu Sanzui Hen (氵) dengan Makna Air . 96 Gambar 4.5: Diagram Medan Makna Asosiatif pada Kanji Ber-bushu Sanzui Hen (氵) dengan Makna Air yang Menyatakan Kelas Kata Benda ... 97

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambar

Tabel 4.2: Analisis Komponen Makna Kanji Tipe HST1  ....................................

Referensi

Dokumen terkait

Sudirman JALAN TERUSAN HIBRIDA RAYA, RUKO KOMPLEK GRAND ORCHARD SUMMARECCON (GOS)..

“Keberadaan kantor perwakilan itu membuat banyak pejabat yang malas berkantor di pulau dan lebih memilih ber- santai di darat,” kata Ahok saat membuka musyawarah rencana

MODEL PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN INDUSTRI BATIK MELALUI PERBAIKAN KOMPETENSI INTI DAN RANTAI NILAI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF LOKAL DI

ntara punca-punca lain keruntuhan akhlak yang berkaitan dengan hubungan kekeluargaan adalah alam rumah tangga yang tidak teratur, perpisahan ibu bapa, pertengkaran yang kerap

momen inersia suatu benda menentukan apakah suatu benda mudah atau sulit digerakkan, Jika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka benda bergerak lurus dengan

Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pada mahasiswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk aspek merumuskan masalah atau soal, mengembangkan jawaban sementara,

1) Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung kepada empat faktor yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan tingkat teknologi

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa pada dasarnya ada dua bentuk umum dari interaksi sosial, yaitu assosiatif dan dissosiatif. Suatu interaksi sosial yang assosiatif